Anda di halaman 1dari 47

DUKUMEN PELAKSANAAN PROYEK

SEKOLAH CITA BUANA

Mayang Gita Lestari


Thoriq Fadhil Danavia
Layyinatusshifah
Osvaldo Rayhan Satria
Nur Achmad Sya’bani

PENERBIT
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA

Jl. Rawamangun Muka


Jakarta Timur
DUKUMEN PELAKSANAAN PROYEK
SEKOLAH CITA BUANA

Penulis
Mayang Gita Lestari
Thoriq Fadhil Danavia
Layyinatusshifah
Osvaldo Rayhan Satria
Nur Achmad Sya’bani

ISBN

Editor
Mayang Gita Lestari
Layyinatusshifah

Sampul dan Tata letak


Mayang Gita Lestari
Layyinatusshifah

Penerbit
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Alamat
Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka
Jakarta Timur

Cetakan Pertama Juni 2023


Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Isi di luar tanggungjawab percetakaN
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ijin-


Nya sehingga penyusunan buku Dokumen Pelaksanaan
Proyek Sekolah Cita Buana pada Mata Kuliah Metode
Konstruksi Gedung dapat diselesaikan. Buku ini disusun
berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil program
studi magang dan sumber pendukung lainnya.
Dalam buku ini membahas terkait Project
Management Body Of Knowledge pada proyek
pembangunan Sekolah Cita Buana. Buku menyajikan secara
jelas dan ringkas sehingga memberikan informasi terkait
PMBOK pada proyek pembangunan Sekolah Cita Buana.
Semoga buku ini dapat meningkatkan pengetahuan
pembaca dan menambah sumber pengetahuan untuk mata
kuliah Metode Konstruksi Gedung dalam belajar mandiri
dengan lebih efektif. Kritikan terhadap isi dari tugas ini yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan
di masa yang akan datang.
Jakarta, 10 Juni 2023
Penyusun,

Kelompok 1A

1 | Project Management Body of Knowledge


DAFTAR ISI

2 | Project Management Body of Knowledge


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

3 | Project Management Body of Knowledge


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Project Description


2.1.1 Alasan Pembangunan Proyek
Sekolah Cita Buana merupakan salah satu
sekolah di Indonesia dengan pendidikan yang
berkualitas tinggi dan akan memberikan kesempatan
yang sama bagi semua siswa untuk mencapai
potensi penuh dalam keterlibatan maksimum dalam
komunitas global yang sedang berkembang.
Sekolah Cita Buana merupakan sebuah
proyek konstruksi gedung yang sedang dibangun
oleh Sekolah Cita Buana itu sendiri yang
memberikan kepercayaan pembangunan proyek
kepada PT. Wijaya Kusuma Contractors sebagai
kontraktor pelaksana pembangunan.
Tujuan utama dari pembangunan Sekolah
Cita Buana adalah perluasan wilayah bagunan atau
penambahan gedung untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan pendidikan, sehingga dibutuhkan
juga struktur pembangunan yang memiliki kapasitas
yang memadai agar terciptannya suasana
pembelajaran yang aman dan nyaman.

4 | Project Management Body of Knowledge


2.1.2 Alasan Penunjukan Lokasi
Alasan pemilihan lokasi Proyek
Pembangunan Sekolah Cita Buana berada di Jl.
Paso No. 84, RT.004 RW. 006, Kelurahan
Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta yaitu perluasan
bangunan, dimana dalam area proyek ini bertepatan
berada disamping Sekolah Cita Buana. Adapun
alasan lainnya, yaitu :

a. Lokasi yang strategis, sangat dekat dengan


akses jalan besar yang sering dilalui
kendaraan umum,
b. Lokasi berada di area pemukiman warga
sehingga menjadi salah satu sarana
pendidikan di wilayah tersebut.

2.1.3 Peta Petunjuk Lokasi


Peta petunjuk lokasi adalah upaya
merencanakan penggunaan lahan dan pembagian
wilayah dalam suatu kawasan untuk penetapan
keputusan terkait tentang lokasi. Terdapat peta
peruntukkan lahan pada Proyek Pembangunan
Sekolah Cita Buana pada Gambar 2.1.

5 | Project Management Body of Knowledge


Gambar 2. 1 Peta Petunjuk Lokasi
Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

2.1.4 Aspek Tata Ruang


Luas Area : ± 4.500 m²
Jumlah Lantai : 1 semi basement + 4 lantai Tinggi
Bangunan : ± 20,25 m
a) Lantai Basement : ± 2,3 m
b) Lantai 1 : ± 3,9 m
c) Lantai 2 : ± 3,7 m
d) Lantai 3 : ± 3,2 m
e) Lantai 4 : ± 7,15 m

2.1.5 Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 28 Tahun

6 | Project Management Body of Knowledge


2002 Tentang Bangunan Gedung Pasal 1 Ayat 12
yang berbunyi Koefisien Dasar Bangunan yang
selanjutnya disingkat KDB adalah angka persentase
berdasarkan perbandingan antara luas seluruh lantai
dasar Bangunan Gedung terhadap luas lahan
perpetakan atau daerah perencanaan sesuai KRK.
Penetapan KDB berdasarkan lokasi dibedakan
dalam Tingkatan KDB lokasi padat (Lebih besar
dari 60% sampai dengan 100%), sedang (40%
sampai dengan 60%), renggang (lebih kecil dari
40%) dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1. 1 Klasifikasi Koefisien Dasar Bangunan

Nilai KDB Klasifikasi


<40% Renggang
40% - 60% Sedang
>60% Tinggi
(Sumber: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2021)

Luas lantai dasar bangunan dilihat dari


denah lantai basement pada Proyek Pembangunan
Sekolah Cita Buana yang terlampir pada Lampiran
1. Dengan persamaan tersebut dapat dihitung

7 | Project Management Body of Knowledge


Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dari proyek ini
adalah sebagai berikut.
Diketahui :
Panjang bangunan lt. dasar = 51 m
Lebar bangunan lt. dasar = 33 m
Perhitungan : 1.680 m2
1.083
KDB= ×100 %=24,07 %
4.500

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada


Proyek Sekolah Cita Buana ini memiliki Koefisien
Dasar bangunan (KDB) sebesar 24,07%. Ini berarti
bahwa sebesar 24,07% dari luas lahan bangunan
dasar dan sisanya adalah area terbuka. Dilihat dari
klasifikasi Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
bangunan tersebut tergolong ke dalam KDB
renggang.

2.1.6 Koefisien Lantai Bangunan (KLB)


Berdasarkan Peraturan Daerah 1 Tahun
2014 Pasal 615 Ayat 3A tentang diperkenankan
menambah jumlah lantai bangunan selama tidak
melampaui batasan KDB dan KLB yang ditetapkan.
Berikut pada Tabel 1.2 merupakan Klasifikasi
Koefisien Lantai Bangunan (KLB):

8 | Project Management Body of Knowledge


Tabel 1. 2 Klasifikasi Koefisies Lantai Bangunan (KLB)

Nilai KLB Klasifikasi


2 x KDB Sangat Rendah
4 x KDB Rendah
8 x KDB Sedang
9 x KDB Tinggi
20 x KDB Sangat Tinggi
(Sumber: Keputusan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun
1988)

Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari


sebuah gedung atau bangunan dapat dihitung
menggunakan persamaan sebagai berikut.
luas seluruhlantai bangunan
KLB= ×100 %
luas lahan

Luas seluruh lantai bangunan dilihat dari


denah lantai 1 sampai lantai 4 pada Proyek
Pembangunan Sekolah Cita Buana yang terlampir
pada Lampiran 2. Dan Lampiran 3. Dengan
persamaan tersebut dapat dihitung Koefisien Lantai
Bangunan (KLB) Proyek Sekolah Cita Buana
adalah sebagai berikut:
Diketahui :
Luas lt.dasar = 1.680 m2

9 | Project Management Body of Knowledge


Luas lt. 1 = 1.378 m2
Luas lt. 2 = 1.378 m2
Luas lt. 3 = 1.378 m2
Luas lt. 4 = 449,2 m2
Perhitungan : 6.263,2 m2
5.413
KLB= × 100 %=120,29 %
4.500

Dari hasil perhitungan di atas diketahui


bahwa Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Pada
Proyek Sekolah Cita Buana, yaitu sebesar 120,29%
(4,99 × KDB).

2.1.7 Data Umum Proyek


Nama Proyek : Sekolah Cita Buana Jagakarsa
(SCBJ)
No. Kontrak : SCB/SPK/25-03/016
Pemberi Tugas : PT. Sekolah Cita Buana
Konsultan Perencana : PT. Wijaya Kusuma
Contractors (WKC)
Lokasi Proyek : Jalan Paso No.84, Jagakarsa
Jakarta Selatan
Nilai Proyek : Rp. 29.100.000.000,- (Dua
Puluh Sembilan Milyar Seratus
Juta Rupiah)

10 | Project Management Body of Knowledge


Jenis Kontrak : Lump Sum Fixed Price
Sistem Pembayaran : Progress Payment
Periode Pelaksanaan : 365 Hari Kalender
Waktu Pemeliharaan : 365 Hari Kalender
Uang Muka : 10% senilaiRp.2.910.000.000
Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Struktur,Arsitektur,
dan Plumbing
Kontraktor : PT.Wijaya Kusuma
Contractors (WKC)

2.2 Scope Management Plan


Rencana Manajemen Lingkup (Plan Scope
Management) adalah proses awal dalam manajemen
lingkup proyek. Proses ini melibatkan pengembangan
rencana komprehensif yang menguraikan bagaimana
lingkup proyek akan ditentukan, divalidasi,
dikendalikan, dan dikelola sepanjang siklus hidup
proyek. Rencana ini berfungsi sebagai panduan bagi
tim proyek untuk memastikan pemahaman yang jelas
tentang lingkup proyek dan meminimalkan risiko
terkait lingkup.

11 | Project Management Body of Knowledge


2.2.1 Site Plan Konstruksi
Site plan /rencana tapak adalah gambar dua
dimensi yang menunjukan detail dari rencana yang
akandilkukan terhadap sebauh kaveling tanah, baik
menyagkut rencana jalan, utilitas air bersih ,
listrik,dan air kotor, fasilitas umum dan
fasilitassosial. Siteplan dalam dunia propertimungkin
juga mencakupserta cluster- cluster perumahanyang
direncanakan. Tampak atas bangunan yang dilegkapi
dengan lingkungan sekitarnya. Pada Gambar 2.2 dan
Gambar 2.3 merupakan site plan konstruksi dari
pembangunan sekolah cita buana.

Gambar 2. 2 Site Plan Konstruksi


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Keterangan :
A : Site Office Kontraktor & MK
B : Los Kerja Besi

12 | Project Management Body of Knowledge


C : Pos Jaga (menggunakan bangunan eksisting)
D : Washing Bay
: Pagar Proyek Eksisting
: Pagar Proyek baru
: Kabel SUTT

: Area Bangunan

Gambar 2. 3 Site Plan 3D Konstruksi


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Keterangan :
A : Site Office Kontraktor & MK
B : Bangunan Sekolah Eksisting
C : Pos Jaga (menggunakan bangunan eksisting)
D : Washing Bay
E : Pagar proyek

13 | Project Management Body of Knowledge


2.2.2 Site Plan Main Building
Pembangunan Sekolah Cita Buana ini
bertujuan untuk perluasan wilayah bagunan atau
penambahan gedung untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan pendidikan, sehingga dibutuhkan
juga struktur pembangunan yang memiliki kapasitas
yang memadai agar terciptannya suasana
pembelajaran yang aman dan nyaman. Berikut ini
merupakan project perspective gedung sekolah cita
buana yang memiliki 4 lantai yang terdapat pad
Gambar 2.4.

Gambar 2. 4 Project Perspective Sekolah Cita Buana


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

14 | Project Management Body of Knowledge


A

E
B

G F
C D

Gambar 2. 5 Floor Plan Level Basement


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Keterangan :
A : Dry Work Class Room
B : Sensory Room
C : Mushola
D : Art Class Room
E : Kitchen
F : Toilet
G : Kantin

15 | Project Management Body of Knowledge


A
D
B
E E
A
C D F
D
B

Gambar 2. 6 Floor Plan Level 1


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Keterangan :
A : Toilet
B : Common Room
C : Lunch Room
D : Class
E : Teacher Room Office
F : Future Office

16 | Project Management Body of Knowledge


A

F
D
B E

A
C D G
D
B

Gambar 2. 7 Floor Plan Level 2


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Keterangan :
A : Toilet
B : Common Room
C : Lunch Room
D : Class
E : Teacher Room Office
F : Lab Komputer
G : Perpustakaan

17 | Project Management Body of Knowledge


A

C A

Gambar 2. 8 Floor Plan Level 3


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Keterangan :
A : Toilet
B : Ruang Musik
C : Hall

2.2.3 WBS (Work Breakdown Structure)


Work Breakdown Structure (WBS) adalah
daftar kegiatan atau target dari ruang lingkup suatu
proyek yang terorganisir dan biasa dibuat dengan
menggunakan project management tools. Menurut
(Satzinger, et al., 2012) ada dua pendekatan umum
untuk membuat WBS, yaitu berdasarkan tujuan
proyek atau berdasarkan timeline proyek. Pendekatan
pertama dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh
tujuan yang harus diselesaikan sesuai dengan iterasi
yang telah dibuat. Kemudian WBS mengidentifikasi

18 | Project Management Body of Knowledge


setiap tugas yang diperlukan untuk membuat setiap
tujuan. Sedangkan pendekatan yang kedua, setiap
tugas dikerjakan sesuai dengan urutan timeline dari
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan
akhir.
WBS menyediakan sebuah struktur hirarki
yang bertindak sebagai jembatan atau penghubung
antara ruang lingkup proyek dan rencana rinci proyek
yang akan dibuat dengan menggunakan
sebuah software project management. Salah
satu software yang biasa digunakan untuk membuat
WBS yaitu Microsoft Project. WBS mengurai atau
membagi proyek ke dalam komponen lebih kecil dan
lebih mudah diatur yang biasa disebut work
packages (Marchewka, 2015). Work
package memberikan dasar logis untuk
mendefinisikan kegiatan proyek dan menugaskan
sumber daya yang dimiliki ke dalam setiap kegiatan
tersebut jadi seluruh pekerjaan proyek teridentifikasi.
Dalam pembuatan WBS ada beberapa input
yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan
WBS, yaitu :
1. Dokumen tender dan gambar kerja.
2. Ruang lingkup proyek.

19 | Project Management Body of Knowledge


3. Rencana metode pelaksanaan.
4. Pengalaman dan pengetahuan engineer.

Gambar 2. 9 Time Schedule


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

Gambar 2. 10 WBS (Work Breakdown Structure)


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

20 | Project Management Body of Knowledge


2.2.4 Analysis Stakeholder
Pengertian Stakeholder dalam Manajemen
Konstruksi adalah sebuah individu atau himpunan
yang terlibat dalam proyek dimana kepentingannya
dipengaruhi oleh kinerja saat eksekusi maupun
penyelesaian proyek. Para pihak yang termasuk
stakeholder adalah pemilik (owner), konsultan,
kontraktor.
Keberhasilan sebuah proyek menurut
(Ervianto, 2005) dipengaruhi oleh kerja sama ketiga
unsur pelaksana dalam menciptakan kesatuan
fungsional untuk meraih tujuan yang dibuat sesuai
hukum dan peraturan yang telah disepakati. Pola
hubungan yang mengatur stakeholder terdiri dari
beberapa kelompok penting yang memiliki hak dan
kewajiban dalam melaksanakan fungsinya. Pola
hibungan tersebut dapat digambarkan pada skema
hubungan kerja unsur-unsur proyek berikut ini .

21 | Project Management Body of Knowledge


Gambar 2. 11 Struktur Organisasi Proyek
Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Pihak stakeholder yang terlibat secara langsung :
 PT. Sekolah Cita Buana (Owner)
 Konsultan perencana
 Kontraktor
 Sub kontraktor
 Supplier
 Bank
 Asuransi

22 | Project Management Body of Knowledge


2.3 Time Management Plan
2.3.1 Rencana Waktu Kerja
Rencanaan waktu kerja atau time schedule
adalah rencana waktu penyelesaian masing –
masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan
berurutan. Time schedule digunakan sebagai acuan
dalam pengadaan tenaga kerja, material, dan
peralatan kerja serta untuk menentukan jangka
waktu pelaksanaan untuk kontrak kerja konstruksi.
Gambar dibawah ini merupakan Time Schedule
Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana.

Gambar Time Schedule


Sumber: Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

2.3.2 Master Schedule


Master schedule merupakan jadwal kerja
utama yang berisikan tentang kegiatan – kegiatan
utama dari suatu proyek dalam bentuk bar chart

23 | Project Management Body of Knowledge


yang menunjukkan waktu pelaksanaan yang
dibutuhkan setiap pekerjaan. Pada Proyek Pekerjaan
Konstruksi Sekolah Cita Buana menggunakan
Master Schedule yang mendukung kelancaran
jalannya pekerjaan. Gambar 3.2 merupakan Master
Schedule Proyek Pembangunan Sekolah Cita
Buana.

Gambar Master Schedule


Sumber: Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

24 | Project Management Body of Knowledge


2.3.3 Kurva S
Kurva S dapat menunjukkan kemajuan
proyek berdasarkan kegiatan, waktu, dan bobot
pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase
kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Kurva S
dijadikan sebagai indikator terlambat tidaknya suatu
proyek pekerjaan. Selain itu juga dapat menjadi alat
kontrol dalam pelaksanaan proyek di lapangan agar
memudahkan dalam pengawasan dan pengaturan
tenaga kerja di lapangan.

Gambat Kurva S
Sumber: Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

25 | Project Management Body of Knowledge


2.3.4 Laporan Pekerjaan
Laporan pekerjaan sebagai acuan dari waktu
pengerjaan di lapangan, agar target pekerjaan
nantinya dapat selesai dengan tenggat waktu yang
sudah di jadwalkan. Laporan pekerjaan berfungsi
untuk melaporkan setiap pekerjaan dilapangan,
berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan proyek .
Laporan pekerjaan terdapat 3 macam, yaitu
laporan harian, mingguan, dan bulanan. Laporan
pekerjaan ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana progres yang telah dicapai, sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat atau mengalami
keterlambatan di lapangan. Laporan ini di buat
selama proyek berlangsung dan saat proyek
berakhir. Laporan ini juga digunakan sebagai
evaluasi untuk kegiatan proyek di masa mendatang.
a) Laporan Pekerjaan Harian
Laporan harian merupakan laporan
pekerjaan yang dibuat perhari. Isi laporan harian
menyangkut kegiatan dilapangan pada hari tersebut.
Pada proyek pembangunan Sekolah Cita Buana
laporan harian dibuat oleh Quality Assurance dan
diajukan kepada Project Manager untuk dijadikan

26 | Project Management Body of Knowledge


sebagai materi rapat. Laporan harian Gambar 3.4
pada proyek pembangunan Sekolah Cita Buana
berisi tentang :

1. Jenis Pekerjaan

2. Lokasi Proyek

3. Nomor Dokumen

4. Nomor Revisi Dokumen

5. Hari/Tanggal

6. Hari ke/Minggu ke

7. Sisa Waktu

8. Jenis dan Jumlah Staff dan Pekerja

9. Aktivitas Pekerjaan & Lokasi/Volume

10. Pengadaan Alat

11. Pengadaan Bahan/Material

12. Monitoring Cuaca

27 | Project Management Body of Knowledge


Gambar Laporan Pekerjaan Harian

Sumber: Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana


b) Laporan Pekerjaan Mingguan

Laporan mingguan dibuat setiap minggu


oleh pihak pelaksana proyek (kontraktor pelaksana)
dalam melakukan tugasnya dan dalam
mempertanggungjawabkan terhadap apa yang
telah dilaksanakan serta untuk mengetahui hasil
kemajuan pekerjaannya apakah sesuai dengan
rencana atau tidak. Laporan mingguan adalah
perhitungan progres pekerjaan per 1 minggu atau 7

28 | Project Management Body of Knowledge


hari (rekap pekerjaan harian). Tujuan dari
pembuatan laporan mingguan ini adalah untuk
memberikan informasi bagi pengendali proyek dan
pemberi tugas tentang perkembangan proyek.

Laporan mingguan pada proyek pembangunan


Sekolah Cita Buana berisi tentang :

1. Laporan Progress Pekerjaan


2. Monitoring Action Plan
3. Man Power Report (Site Management,
Tenaga Kerja)
4. Peralatan Kerja
5. Laporan Cuaca
6. Foto Progress
7. Monitoring Dokumen (Pengajuan Approval
Material, Monitoring Shop Drawing,
Pengajuan RFI)

29 | Project Management Body of Knowledge


Gambar Laporan Pekerjaan Mingguan

Sumber: Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana


c) Laporan Pekerjaan Bulanan
Laporan bulanan adalah perhitungan
progres pekerjaan per 1 bulan atau 30 hari (rekap
pekerjaan mingguan) yang kemudian akan
disampaikan dalam rapat koordinasi. Laporan ini,
dimaksudkan agar pencapaian kerja selama satu
bulan dapat dikontrol oleh pemilik proyek sesuai
dengan kesepakatan yang telah disepakati dalam
tender proyek.

30 | Project Management Body of Knowledge


Laporan bulanan ini merupakan akumulasi
dari laporan mingguan, sebagai tolak ukur realisasi
kemajuan pelaksanaan proyek dan evaluasi
kemajuan pekerjaan terhadap rencana awal.
Laporan bulanan pada proyek pembangunan
Sekolah Cita Buana berisi tentang :

1. Deskripsi Proyek
2. Lingkup Pekerjaan
3. Laporan Kegiatan Pekerjaan (Laporan
Progress Pekerjaan)
4. Monitoring Action Plan
5. Man Power Report (Struktur Organisasi, Site
Management, Tenaga Kerja)
6. Peralatan Kerja
7. Rekapitulasi Shop Drawing
8. Rekapitulasi Risalah Rapat
9. Rekapitulasi Laporan Harian, Mingguan,
Bulanan
10. Rekapitulasi Approval Material
11. Laporan Cuaca
12. Foto Pelaksanaan

31 | Project Management Body of Knowledge


Gambar Laporan Pekerjaan Bulanan

Sumber: Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana

32 | Project Management Body of Knowledge


2.4 Finance Management Plan
2.4.1 ss
2.4.2 dd

2.5 Quality Management Plan


2.5.1 aa
2.5.2 dd

2.6 Procurement Management Plan


2.6.1 yyy
2.6.2 yy

2.7 HR & Communication Management Plan


Manajemen Komunikasi Rencana adalah proses
mengembangkan pendekatan dan rencana proyek yang tepat
komunikasi berdasarkan kebutuhan dan persyaratan
informasi pemangku kepentingan, dan aset organisasi yang
tersedia. Manfaat utama dari proses ini adalah
mengidentifikasi dan mendokumentasikan pendekatan untuk
berkomunikasi secara paling efektif dan efisien dengan
pemangku kepentingan.
Merencanakan komunikasi proyek penting untuk
keberhasilan akhir dari setiap proyek. Memadai perencanaan
komunikasi dapat menyebabkan masalah seperti

33 | Project Management Body of Knowledge


keterlambatan pengiriman pesan, komunikasi informasi
kepada audiens yang salah, atau komunikasi yang tidak
memadai kepada pemangku kepentingan dan
kesalahpahaman atau salah tafsir dari pesan yang
dikomunikasikan.
Pada sebagian besar proyek, perencanaan komunikasi
dilakukan sangat awal, seperti selama rencana manajemen
proyek pengembangan. Hal ini memungkinkan sumber daya
yang tepat, seperti waktu dan anggaran, untuk dialokasikan
untuk komunikasi Kegiatan. Komunikasi yang efektif berarti
bahwa informasi disediakan dalam format yang tepat, pada
waktu yang tepat, untuk audiens yang tepat, dan dengan
dampak yang tepat. Komunikasi yang efisien berarti hanya
menyediakan informasi yang dibutuhkan.

2.5.1 Struktur Organisasi Kontraktor


Struktur organisasi kontraktor adalah sebuah
kerangka atau bagian tentang keterlibatan dan
keterkaitan beberapa orang yang saling berhubungan
dalam satu lingkup dan telah melakukan kontrak
dengan owner dengan tujuan menyelesaikan suatu
proyek konstruksi.
Struktur tersebut dibuat karena dalam
pengerjaan sebuah proyek membutuhkan berbagai

34 | Project Management Body of Knowledge


tenaga kerja sesuai bidang ahlinya masing-masing.
Oleh karena itulah susunan organisasi ini harus ada
karena melibatkan banyak orang untuk
menyelesaikan sebuah proyek. Berikut ini adalah
struktur organisasi proyek pembangunan sekolah cita
buana.

Gambar 2. 12 Struktur Organisasi Kontraktor


Sumber : Dokumen Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
Kontraktor utama dalam Proyek
Pembangunan Sekolah Cita Buana adalah PT. Wijaya
Kusuma Contractors (WKC) yang melingkupi tiga
pekerjaan yaitu pekerjaan struktur, pekerjaan
arsitektur, dan pekerjaan plumbing. Struktur
organisasi Proyek Pembangunan Sekolah Cita Buana
terdapat pada gambar di bawah ini. Struktur
organisasi kontraktor terdiri atas Project Manager,
Site Manager, Quality Assurance, HSE, PE,

35 | Project Management Body of Knowledge


Supervisor, QS, Administrasi Proyek, MEP
Engineering, Drafter, Surveyor, Logistic, dan
Equipment.

2.5.2 hhAsd

2.8 Risk Management Plan


2.8.1 rr
2.8.2 aa

2.9 HSE Management Plan


2.9.1 drfd
2.9.2 jj

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

36 | Project Management Body of Knowledge


BAB V
PEMBAGIAN TUGAS

BAB I
Latar Belakang :

BAB II
1. Project Description : Layyinatusshifah
2. Scope Management Plan : Layyinatusshifah
3. Time Management Plan : Mayang Gita Lestari
4. Finance Management Plan : Mayang Gita Lestari
5. Quality Management Plan : Mayang Gita Lestari
6. Procurement Management Plan : Osvaldo Rayhan Satria
7. HR & Communication Man. Plan : Layyinatusshifah
8. Risk Management Plan : Nur Achmad Sya’bani
9. HSE Management Plan : Thoriq Fadhil Danavia

BAB III
Kesimpulan :

37 | Project Management Body of Knowledge


DAFTAR PUSTAKA

Project Management Institute. 2013. A Guide to the Project


Management Body of Knowledge. Project Management
Institute, Inc.

38 | Project Management Body of Knowledge


BIODATA PENULIS 1

Layyinatusshifah dilahirkan di
Jakarta, pada 14 April 2001. Anak
pertama dari pasangan Bapak Agus
Supriyanto dan Ibu Widatriningsih.
Ia memulai pendidikan sekolah dasar
di SDN CNS 03 Pagi dan lulus tahun
2013, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
di SMP Negeri 52 Jakarta dan lulus pada tahun 2016.
Pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 53 Jakarta dan
lulus pada tahun 2019. Pendidikan berikutnya ditempuh di
Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi
Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan
Gedung.

39 | Project Management Body of Knowledge


BIODATA PENULIS 2

Mayang Gita Lestari, lahir di


Jakarta, 5 April 1999. Anak Kedua
dari pasangan Bapak Suherman dan
Ibu Dewi Ratih Mnadrianah. Memulai
Pendidikan Sekolah Dasar di SD
Negeri Makasar 09 Pagi dan lulus
pada tahun 2012, kemudian
melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri
268 Jakarta dan lulus tahun 2015. Dan melanjutkan lagi ke
Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 1 Jakarta Pusat
dan lulus tahun 2018. Pendidikan berikutnya ditempuh di
Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi
Sarjana Terapan (D4) Teknologi Rekayasa Konstruksi
Bangunan Gedung.

40 | Project Management Body of Knowledge


BIODATA PENULIS 3

Osvaldo Rayhan Satria, lahir di


Jakarta, pada tanggal 29 September
2002. Anak Kedua dari pasangan
Bapak Agus Dwiyanto Waluyo dan
Ibu Elsya Yuniar. Ia memulai
pendidikan sekolah dasar di SD
BPS&K Jakarta Timur dan lulus
tahun 2014, kemudian melanjutkan
ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 29 Palembang dan
lulus tahun 2017. Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Swasta Corpatarin Utama dan lulus pada tahun 2020.
Pendidikan berikutnya ditempuh di Universitas Negeri
Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Sarjana Terapan
Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung. Sampai
dengan buku ini dibuat ia sudah semester 6.

41 | Project Management Body of Knowledge


BIODATA PENULIS 4

Thoriq Fadhil Muhammad


Danavia, lahir di Bekasi, tanggal 28
Juli 2002. Anak ke 1 dari 2 bersaudara
dari pasangan Tomi Danavia dan Ibu
Indry. Ia memulai pendidikan dari
Sekolah Dasar Negeri Pondok kelapa
06 pagi, yang berada di Kecamatan
Duren Sawit, kota Jakarta Timur, dan lulus pada tahun 2014.
Kemudian melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 135 Jakarta dan lulus pada tahun 2017. Lalu
melanjutkan sekolah lagi di Sekolah Menengah Atas
Angkasa 1 Jakarta yang berada di Halim perdanakusuma,
dengan mengambil jurusan IPA dan lulus pada tahun 2020.
Pada bulan Agustus 2020 ia memulai mengemban
pendidikan sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta
dengan mengambil Program Studi STR TRKBG, Sampai
dengan buku ini di buat ia sudah semester 6.

42 | Project Management Body of Knowledge


BIODATA PENULIS 5

Nur Achmad Sya’bani, lahir di


Jakarta, tanggal 13 November 2000.
Anak ke 2 dari 2 bersaudara dari
pasangan Nur Yahya dan Ibu
Homsiyah. Ia memulai pendidikan
dari Sekolah Dasar Negeri 02
Cilangkap pagi, yang berada di Cipayung, kota Jakarta
Timur, dan lulus pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan
sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 230 Jakarta
dan lulus pada tahun 2016. Lalu melanjutkan sekolah lagi di
Sekolah Menengah Atas PGRI 4 Jakarta yang berada di
Cipayung, dengan mengambil jurusan IPA dan lulus pada
tahun 2021.

43 | Project Management Body of Knowledge


SINOPSIS

44 | Project Management Body of Knowledge

Anda mungkin juga menyukai