Anda di halaman 1dari 46

Dfcaswwwwwwwwww

wwwwwwwwwwww
JENIS – JENIS METODE KONSTRUKSI
BANGUNAN GEDUNG

Mayang Gita Lestari


Bima Hanun Daub
Ade Juliana Pramurahardjo
Nur Achmad Sya’bani

Penerbit
Universitas Negeri Jakarta
JENIS – JENIS METODE KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

Penulis:
Mayang Gita Lestari
Bima Hanun Daub
Ade Juliana Pramurahardjo
Nur Achmad Sya’bani

Editor:
Mayang Gita Lestari
Bima Hanun Daub
Ade Juliana Pramurahardjo
Nur Achmad Sya’bani

Sampul dan Tata letak


Mayang Gita Lestari
Ade Juliana Pramurahardjo

Penerbit
Universitas Negeri Jakarta
Jl Rawamangun Muka
Jakarta Timur

ISBN

Cetakan Pertama, Mei 2023

Hak Cipta oleh Penulis dan dilindungi Undang-undang


Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta, Pasal 72.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Isi di luar tanggung jawab percetakan
PRAKATA

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat


rahmat dan karunia-Nya buku referensi Jenis-Jenis
Metode Konstruksi Bangunan Gedung ini dapat diselesaikan
dengan baik. Buku referensi ini disusun berdasarkan data-
data yang diperoleh dari hasil literatur, materi pembelajaran
selama kuliah berlangsung.

Metode Konstruksi Bangunan Gedung adalah suatu


rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan
atau standar yang telah diuji cobakan. Metode konstruksi
pada bangunan gedung mempunyai cara kerja yang
berbeda-beda tergantung dari kondisi proyek pada saat itu.
Namun secara garis besar sama.

Dalam buku ini membahas Jenis – Jenis Metode Konstruksi


Bangunan Gedung seperti peran metode konstruksi dalam
proyek konstruksi, pemilihan metode konstruksi, hasil
perencanaan metode konstruksi, persyaratan suatu metode
konstruksi, dan unsur – unsur metode konstruksi.

Secara umum buku ini ditunjukan kepada semua pemerhati


bidang konstruksi. Secara khusus, buku ini bisa menjadi
bahan referensi bagi mahasiswa maupun siswa yang
memilki jurusan yang berkaitan erat dengan
konstruksi bangunan gedung.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah


memberikan dukungan sehingga buku ini dapat
terselesaikan dengan baik. Semoga buku ini dapat

| i
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dalam upaya
memahami Jenis – jenis metode konstruksi bangunan
gedung.

Jakarta, 10 Mei 2023

Tim Penulis

ii |
DAFTAR ISI

PRAKATA.................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................v
Bab 1. Metode Konstruksi Bangunan Gedung...................1
1.1 Pengertian Metode Konstruksi................................1
1.2 Lingkup Pekerjaan High Rise Building......................2
Bab 2. Pengaruh Metode Konstruksi..................................6
2.1 Definisi Pengaruh Metode Konstruksi.....................6
2.2 Faktor – Faktor Metode Konstruksi.........................7
Bab 3. Metode pelaksanaan Konstruksi.............................9
3.1 Peran Metode Konstruksi dalam Proyek Konstruksi
10
3.1.1 Tahap Desain..................................................11

3.1.2 Tahap Tender.................................................12

3.1.3 Tahap Pelaksanaan.........................................12

3.2 Pemilihan Metode Konstruksi...............................13


3.3 Pemilihan Metode Konstruksi Yang Kurang Tepat 14
3.4 Metode Konstruksi Dipengaruhi Oleh...................16
Bab 4. Hasil Perencanaan Metode Konstruksi.................19

| iii
4.1 Pengertian Hasil Perencanaan Metode Konstruksi
19
4.2 Persyaratan Suatu Metode Konstruksi..................21
4.3 Unsur – Unsur Metode Konstruksi........................22
Bab 5. Pertanyaan dan Jabawan.......................................23
Bab 6.....................................................................................27
Contoh Kasus........................................................................27
6.1 Penjelasan Umum Proyek (Tempat Magang)........27
6.2 Kasus pada Proyek.................................................27
Bab 7. Pembagian Tugas...................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................31
BIODATA PENULIS................................................................33

iv |
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lingkup Pekerjaan High Rise Building...................2


Gambar 2 Pengaruh Metode Konstruksi................................6
Gambar 3 Metode Konstruksi................................................7
Gambar 4 Peran Metode Konstruksi....................................10
Gambar 5 Tahap Metode Konstruksi...................................11
Gambar 6 Pemilihan Metode Konstruksi.............................13
Gambar 7 Pemilihan Metode Konstruksi Yang Kurang Tepat
.................................................................14
Gambar 8 Metode Konstruksi Dipengaruhi.........................17
Gambar 9 Hasil Perencanaan Metode Konstruksi...............20
Gambar 10 Persyaratan Suatu Metode Konstruksi.............22
Gambar 11 Unsur – Unsur Metode Konstruksi....................23

| v
Bab 1.
Metode Konstruksi Bangunan Gedung

1.1 Pengertian Metode Konstruksi


Metode Konstruksi adalah suatu rangkaian
kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur serta telah dirancang sesuai dengan
pengetahuan atau standar yang telah diuji cobakan.
Metode tersebut tidak terlepas dari penggunaan
teknologi sebagai pendukung dan mempercepat
proses pembuatan suatu bangunan, agar kegiatan
pembangunan dapat berjalan sebagai mana mestinya
sesuai dengan yang diharapkan dan lebih ekonomis
dalam biaya pemakaian material, misalnya material
bangunan yang umum dipakai pada struktur
bangunan gedung adalah beton dan baja, kemajuan
teknologi pada proses pembuatan baja dan beton
seperti pembuatan kabel baja bermutu tinggi yang
selanjutnya digunakan dalam peningkatan teknologi
beton yang lebih ekonomis.

| 1
1.2 Lingkup Pekerjaan High Rise Building

Gambar 1 Lingkup Pekerjaan High Rise Building


Sumber : Materi Pembelajaran

Lingkup pekerjaan pada high rise building metode


konstruksi bangunan gedung, yaitu :
1. Persiapan
Pekerjaan persiapan jika dilihat dari RAB (Rencana
Anggaran Biaya) tidak di jelaskan secara detail,
biasanya dihitung langsung dalam 1Ls tetapi untuk
melengkapi kaidah – kaidah audit LS harus dapat
diterjemahkan dalam RAB bagian analisis harga
satuan. Pekerjaan persiapan terbreakdown mulai

2|
dari manajemen proyek sampai dengan asuransi
dibuat secara terukur.
Dalam persiapan terdiri dari sebagai berikut :
Manajemen proyek dan biaya administrasi, Kantor
proyek dan gudang, Peralatan utama dan bantu,
Pengadaan sumber air bersih, Pengadaan tenaga
listrik dan penerangan malam hari, Pengadaan
gambar dan laporan, Soil investigation,
Passengger hoist, Tower crane, House keeping,
Alat – Alat keselamatan kerja & P3K, Asuransi CAR,
Asuransi tenaga kerja (BPJS).
2. Bangunan Penunjang
Bangunan penunjang merupakan lingkup – lingkup
kelebihan dari high rise building.
Dalam bangunan penunjang terdiri dari sebagai
berikut :
Pekerjaan ruang genset, Pekerjaan GWT,
Pekerjaan STP, dan Pekerjaan gardu PLN.
3. Struktur
Dalam pekerjaan struktur terdiri dari sebagai
berikut :
Pekerjaan pondasi, Pekerjaan pile cap, Pekerjaan
tie beam, Pekerjaan plat lantai, Pekerjaan kolom,
| 3
Pekerjaan dinding beton, Pekerjaan shear wall,
Pekerjaan balok, Pekerjaan tangga, Pekerjaan
waterproofing.
4. Arsitektur
Dalam pekerjaan arsitektur terdiri dari sebagai
berikut :
Dinding, Bata ringan, Keramik, Gypsum board,
Fasade, Precast dinding, Curtain wall, Plafond,
Gypsum board, Kalciboard, Beton eksposed,
Lantai, Floor hardener, Keramik dan HT,
Granit/Marmer, Karpet, Pintu dan Jendela, Kusen
alumunium dan daun pintu besi, Sanitari, dan Cat.
5. MEP (Mechanical, Electrical dan Plumbing)
MEP merupakan singkatan dari mechanical
electrical dan plumbing. Mechanical berhubungan
dengan mesin seperti mesin lift, mesin air.
Electrical berhubungan dengan listrik arus tinggi,
tegangan menengah menuju ke tegangan rendah.
Tegangan menengah yaitu gardu PLN menuju ke
alat – alat elektronik lainnya membutuhkan
instalasi electrical seperti kabel, genset,
grounding. Sedangkan Plumbing berhubungan

4|
dengan pipa, seperti pipa air bersih, pipa air kotor,
pipa gas dll.
Pekerjaan MEP dapat berkembang tergantung
dengan jenis dan kapasitas bangunannya. Dalam
pekerjaan MEP terdiri dari sebagai berikut :
Elektrikal (Unit), Trafo, Panel TM, Genset, Kabel
feeder, Penerangan dan stop
kontak,Penyambugan daya listrik PLN, Grounding,
Fire alarm, Smoke detector, Mekanikal (Unit),
Elevator (Lift), Instalasi air bersih dan kotor,
Instalasi air buangan, Instalasi vent, Instalasi fire
hydrant, Instalasi fire sprinkler, Pompa hydrant,
dan Deep well.

| 5
Bab 2.
Pengaruh Metode Konstruksi

2.1 Definisi Pengaruh Metode Konstruksi

Gambar 2 Pengaruh Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

Metode konstruksi tidak ditetapkan di tengah


jalan tetapi harus dijelaskan di awal proyek, sehingga
ketika menerima proyek misalkan proyek membangun
dermaga berarti terdapat di atas air menggunakan
pondasi sampai dengan tanah keras perairan dari sini
kita harus dapat mengetahui alat apa saja yang dapat
dikerjakan untuk pembuatan dermaga sehingga
metode konstruksi dapat di tentukan di awal bukan
ditengah jalan.

6|
Metode konstruksi ketika kita mendesign tadi jika
kita butuh alat berhubungan dengan biaya proyek, jika
alat lengkap maka memerlukan biaya yang besar
tetapi dengan alat yang lengkap waktu pekerjaan
dapat lebih cepat sehingga berhubungan antara
metode konstruksi dan design dari sini baru dapat bisa
dilakukan pelaksanaan metode konstruksi.
Dari gambar di atas dapat dilihat kesinambungan
harus ditetapkan berdasarkan design, apa yang di
design harus bisa dikerajakan sehingga ketika orang
mendesain juga memberikan metode konstruksinya,
dari design mempengaruhi sumber daya proyek, biaya
proyek, waktu pelaksanaan, mutu dan K3L.
2.2 Faktor – Faktor Metode Konstruksi

Gambar 3 Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

| 7
Menetapkan jenis dan jumlah alat/tenaga yang
akan digunakan sesuai dengan batas waktu dapat
memprediksi dan menghitung pekerjaan yang akan
dikerjakan, sebagai contoh pekerjaan floor to floor
dalam 7 hari setiap lantainya harus naik menghitung
berapa m2 setiap lantainya, berapa jumlah tenaga
kerjanya, alat – alat apa yang digunakan, sehingga
mengurangi kesalahan dalam perhitungan jumlah
tenaga kerja yang seharusnya digunakan.
Quantity pekerjaan dan jenis pekerjaan dibuat
dalam berapa m2 quantitynya seperti jumlah
satuannya dalam volume dan jenis pekerjaanya.

8|
Bab 3.
Metode pelaksanaan Konstruksi

Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain


terkait erat dengan kondisi lapangan dimana suatu proyek
konstruksi dikerjakan, juga tergantung jenis proyek yang
dikerjakan. Metode pelaksanaan untuk bangunan gedung
berbeda dengan metode pekerjaan bangunan irigasi,
bangunan pembangkit listrik, kontruksi dermaga, maupun
konstruksi jalan dan jembatan. Namun demikian,
pelaksanaan semua jenis proyek konstruksi umumnya
dimulai dengan pekerjan persiapan.
Metode pelaksanaan konstruksi adalah suatu
rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti
prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan
maupun standar yang telah diujicobakan. Dalam setiap
pelaksanaan konstruksi dibutuhkan inovasi teknologi, agar
berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara
efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang
lebih berkualitas.

| 9
3.1 Peran Metode Konstruksi dalam Proyek Konstruksi

Gambar 4 Peran Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

Peranan metode pelaksanaan pekerjaan proyek


konstruksi adalah untuk menyusun cara – cara kerja dalam
melaksanakan suatu pekerjaan dan suatu cara untuk
memenuhi, menentukan sarana – sarana pekerjaan yang
mendukung terlaksananya suatu pekerjaan misalnya :
menetapkan, memilih peralatan yang akan digunakan dalam
pekerjaan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang efektif
dan efisien dalam biaya operasi. Cara kerja juga dapat
membantu dalam menentukan urutan pekerjaan, menyusun
jadwalnya sehingga dapat menentukan penyelesaian suatu
pekerjaan.

10 |
Semua alat dan metode pekerjaan yang digunakan
harus masuk kedalam dokumen tender, karena menjadi
dasar pembayaran dari pelaksanaan metode konstruksi
sehingga tidak terjadinya kerancuan. Contohnya seperti :
ketika kontraktor sedang mengerjakan fasade tidak
memikirkan menggunkan orang yang mempunyai sertifikasi
untuk naik diatas ketinggian, berarti terdapat faktor yang
mengurangi keuntungan kontraktor. Kontraktor yang sudah
berpengalaman dapat lebih mengetahui volume dari setiap
pekerjaan.

Gambar 5 Tahap Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

| 11
3.1.1 Tahap Desain
Untuk memperoleh gambaran biaya suatu proyek dan
berapa lama proyek dapat diselesaikan. Dari tahap
desain dapat dilihat timeline dan schedule dihitung
dari metode konstruksi yang digunakan.
3.1.2 Tahap Tender
Untuk memperoleh harga penawaran proyek yang
cukup bersaing. Sehingga jika kita memiliki alat yang
lengkap nilai dari kontraktor menjadi lebih tinggi
membuat harga kontraktor naik tetapi tidak dapat
memenangkan tender dalam pelaksanaan tender,
seharusnya harga dapat bersaing mendapatkan
keuntungan tetapi keseluruhan metode pelaksanaan
tetap dapat dikerjakan dalam konstruksi hal ini
diperlukan pengalaman dari setiap pelaksanaan
konstruksinya. Apapun yang masuk dalam dokumen
tender sebisa mungkin dikerjakan dan faktor
keuntungannya sudah dihitung dalm metode
konstruksi
3.1.3 Tahap Pelaksanaan
Untuk menjamin tercapainya laba, mutu pekerjaan
dan waktu penyerahan proyek. Dalam metode
konstruksi jika tidak mendapatkan keuntungan kita
12 |
sudah menentukan dari awal tender misalkan kita
ingin mengerjakan pekerjaan floor to floor dengan
tenaga kerja 10 orang ternyata tidak mendapatkan
keuntungan, waktu yang dikerjakan melewati waktu
yang sudah ditentukan, sehingga tidak tercapainya
suatu pekerjaan hal ini yang harus lebih diperhatikan
kembali sehingga memiliki sifat yang lebih fleksibel
untuk menyesuaikan keuntungan dan laba.
3.2 Pemilihan Metode Konstruksi

Gambar 6 Pemilihan Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

Faktor – faktor pemilihan atas metode


konstruksi dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi
akan memberikan pengaruh terhadap faktor – faktor :

| 13
Peralatan yang digunakan, Pemilihan material,
Teknologi yang dipakai, Biaya pelaksanaan proyek,
Waktu pelaksanaan proyek, dan Kemampuan sumber
daya manusia jika kita belum siap dalam mengerjakan
tangel menggunakan boring mesin ternyata teknologi
yang digunakan berasal dari luar dan kita belum siap
dalam menggunakan teknologi tersebut sehingga
kemampuan sumber daya manusia menjadi peran
penting untuk pemilihan metode konstruksinya.

3.3 Pemilihan Metode Konstruksi Yang Kurang Tepat

Gambar 7 Pemilihan Metode Konstruksi Yang Kurang Tepat


Sumber : Materi Pembelajaran

14 |
Pemilihan metode konstruksi yang kurang tepat,
sebagai berikut:
1. Tujuan dan Optimasi Dapat Menjasi Sia – Sia
Dengan tujuan dan optimasi dapat menjadi sia –
sia jika di awal target durasi pekerjaan floor to
floor dalam 7 hari selesai dengan optoimasi
menggunakan 10 orang pekerja belum tercapai
dan over maka tujuan tersebut tidak tercapai
sehingga berpengaruh terhadap keuntungan yang
dicapai.
2. Berpengaruh terhadap keuntungan yang akan
dicapai.
Ketika pekerjaan yang sudah dijelaskan pada
tujuan dan optimasi tersebut menjadi sia – sia dan
ditambahkan waktu pekerjaannya sehingga
mengurangi keuntungan yang ada, kita menjadi
mengeluarkan dana lebih, hal ini berpengaruh
pada keuntungannya.
3. Pekerjaan perbaikan dari sudut pandang
kontraktor.
Ketika metode konstruksi ini gagal contohnya
ketika ingin membuka bekisting ternyata bekisting
tersebut hanya bisa digunakan dalam 5 kali
| 15
pekerjaan tetapi kita menggunakan lebih dari 5
kali menyebabkan hasil dari pengecoran
mengalami kerusakan pada beton sehingga
dilakukan pekerjaan perbaikan kembali hal ini
menyebabkan kerugian akibat kesalahan dalam
memilih metode konstruksi yang kurang tepat.
4. Faktor Kesalahan Desain Perancangan Baik Arsitek
Ataupun Engineer Sangat Berpengaruh.
Ketika menggunakan desain dan mengalami
keasalahan desain dari awal untuk metode
konstruksinya ternyata dengan contoh dari tiang
pancang kedalaman 21m bangunan belum kuat
dengan tiang pancang kedalaman tersebut tidak
bertemunya tanah keras, padahal didesain soil
investigasi nya dengan kedalaman 21m tetapi
setelah pelaksanaan mengalami kesalahan data
sehingga tahap awal desain berpengaruh pada
metode konnstruksi.

16 |
3.4 Metode Konstruksi Dipengaruhi Oleh

Gambar 8 Metode Konstruksi Dipengaruhi


Sumber : Materi Pembelajaran

Metode konstruksi dipengaruhi oleh :


1. Site Plan
Batasan suatu proyek berada dimana dan
berpengaruh kepada metode konstruksi.
2. Plant/Peralatan dan Teknologi.
Peralatan dan teknologi juga berpengaruh
terhadapt metode konstruksi. Contohnya jika kita
ingin mengangkut bekisting maka menggunakan
teknologi hal ini dipengaruhi oleh peralatan dan
teknologinya.
3. Kedudukan dari Fasilitas dan Area Penyimpanan.

| 17
Apabila kita membeli tower crane dari china,
kedudukan di china kita sewa atau membeli, jika
kita membeli berarti terdapat ekspedisi
pengiriman dan area penyimpanan alat
berpengaruh pada metode konstruksi. Jika kita
hanya sewa tower crane maka hanya membayar
cost tetapi kita harus lebih memperhatikan cara
penggunaan dan penyimpanan tower crane yang
disewa agar tidak rusak.
4. Urutan – Urutan Operasi.
Urutan pembelian atau penyewaan alat dan bahan
disesuaikan dengan urutan metode konstruksi
seiring dengan kemajuan progres.
5. Risiko
Risiko terdapat risiko keterlambatan karena cuaca
hujan, sehingga menyebabkan penambahan durasi
dari pekerjaan maka harus diperhatikan cuaca
setiap minggunya dan dihitung penambahan
durasi dari risiko jika terjadi hujan kemudian
dimasukan ke schedule.

18 |
6. Safety
Setiap pengajuan metode konstruksi akan dibahas
pembahasan perbidang pekerjaan, terdapat JSA
yang menganalisis apa saja APD yang akan
digunakan.
7. Masalah Akses
Jika kontraktor menerima lahan akses harus dilihat
apakah akses dalam pengiriman alat dapat di
gunakan sehingga mempengaruhi metode
konstruksi yang digunakan.
8. Lingkungan
Apabila mengerjakan proyek di lingkungan konflik
hal imi mempengaruhi keterlambatan dalam
pengiriman material dan alat yang ingin
digunakan. Hal ini terdapat penangan dengan
mencari orang sekitar lingkungan proyek untuk
menjadi mandor, hal ini merupakan salah satu
penyelesaian masalah lingkungan yang terdapat
konflik pada proyek.

| 19
Bab 4.
Hasil Perencanaan Metode Konstruksi

4.1 Pengertian Hasil Perencanaan Metode Konstruksi

Gambar 9 Hasil Perencanaan Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

Hasil perencanaan metode konstruksi :


1. Gambar Kerja
Gambar kerja akan membantu kontraktor
mewujudkan fisik bangunan sesuai ide arsitek
mulai dari awal sampai akhir. Dengan bantuan
gambar kerja yang detail dan akurat, kontraktor
akan mudah merealisasikan bangunan dengan
tepat tanpa harus diawasi terus oleh arsitek.

20 |
2. Tahap Pelaksanaan/Urutan Kerja (Menyangkut
jenis konektor yang dipakai dalam network
diagram).
Urutan dan tahapan pekerjaan metode
konstruksi menyangkut dengan jenis konektor
yang dipakai dalam network diagram proyek.
3. Kebutuhan Sumber Daya (Tenaga, Alat dan
Material).
Sumber daya adalah merupakan sebuah
komponen atau alat yang dibutuhkan sebagai
sarana untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan, atau sumber daya adalah merupakan
unsur berupa sarana yang tersedia dalam
organisasi yaitu manusia (man), bahan (material),
mesin-mesin (machine), uang (money), metode
kerja (method) dan pasar sebagai hasil produksi
(market).
Dalam penyelenggaraan proyek, sumber daya
yang menjadi faktor penentu keberhasilannya
adalah tenaga kerja. Jenis dan kegiatan proyek
berubah cepat sepanjang siklusnya, sehingga
penyediaan tenaga keterampilan, dan keahlian
harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan
| 21
yang sedang berlangsung. Bertolak dari kenyataan
tersebut, maka suatu perencanaan tenaga kerja
proyek yang menyeluruh dan terinci meliputi jenis
dan kapan keperluan tenaga kerja.

4.2 Persyaratan Suatu Metode Konstruksi

Gambar 10 Persyaratan Suatu Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

22 |
4.3 Unsur – Unsur Metode Konstruksi

Gambar 11 Unsur – Unsur Metode Konstruksi


Sumber : Materi Pembelajaran

| 23
Bab 5.
Pertanyaan dan Jabawan

Pertanyaan :
1. Instalasi fire hydrant mengambil akses saluran
darimana? Pada saat kebakaran otomatis kelistrikan
mati bagaimana cara kerja fire hydrant dan fire
sprinkler?
Jawaban :
Didalam setiap bangunan gedung disalurkan
tengki – tengki terdapat GWT dari sumber airnya
kemudian masuk ke tengki, tengki – tengki air itu
memiliki bak tengki sendiri yang berfungsi untuk
menyalurkan air terutama pompa hydrant, dan
sprinkler sehingga dibuat bak sendiri yang di pecah dari
GWT. GWT untuk full penyimpanan air di pecah untuk
kebutuhan air lainnya dengan membuat penampungan
air lainnya tergantung dengan fungsi MEP nya juga.
Jika listrik mati didalam bangunan terdapat
genset yang akan bekerja, misalkan mati per 3 detik
maka genset akan aktif. Dalam gedung juga ada yang
menggunakan UVS sperti baterai UVS ini terdapat
didalam ruangan server untuk menyeting menggunakan

24 |
building aformation sistem (BAS) yang mana dapat
mengontrol hal tersebut jika listrik mati setting di BAS
nya genset harus dihidupkan misalkan di 3 detik lebih
cepat lebih handal sesegera mungkin genset dinyalakan.
Di fire hydrant terdapat pompa untuk menyalurkan air
yang dinyalakan dengan genset.
2. Syarat dari suatu metode konstruksi adalah menjamiin
kualitas konstruksi, aluminium formwork sudah dilepas
dalam waktu 36 jam untuk plat dan balok tetapi masih
diberikan tiang penyangga dan kekuatan beton belum
memenuhi 100% apakah berpengaruh dengan kualitas
beton tersebut?
Jawaban :
Selama beton belum diberikan beban, beton masih
dapat menuju ke umur betonnya ke 28 hari, sifat beton
pada usia 36 jam hanya sebagai waktu setting beton
mulai mengalami pengerasan tetapi belum mencapai
umur betonnya dapat di buka pada waktu 36 jam
tergantung dengan jenis betonnya, semakin besar
kekuatan betonnya semakin cepat dapat dibuka.
3. Penanganan jika terjadi defiasi yang terlalu minus,
pengadaan show cause meeting diadakan kapan atau
sampai dititik minus progress berapa?
| 25
Jawaban :
Pada kasus proyek gedung paling di jaga pada +3%
dengan seperti itu proyek masih dapat berjalan tepat
waktu, seharusnya tidak boleh menunggu minus karena
dapat menentukan jalur – jalur kritis dan harus
memperhatikan pada pekerjaan tersebut jika sudah
berpotensi untuk minus harus segera dilakukan show
cause meeting dengan merevisi baseline posisi untuk
schedule harus tetap dan aktivitas pada baseline harus
di padatkan agar sesuai dengan kurva s yang sesuai
dengan penyelesaiannya.
4. Pembengkakan biaya (cost overrun) adalah biaya
konstruksi suatu proyek yang pada saat tahap
pelaksanaan, melebihi (budget) anggaran proyek yang
ditetapkan di tahap awal, sehingga menimbulkan
kerugian yang signifikan bagi pihak kontraktor.
Bagaimana jika owner pada proyek meminta perubahan
material pada proyek tersebut? Apakah ada standar
batasan?
Jawaban :
Mengenai besaran tidak ada standar, tetapi jika lebih
dari 10% termasuk tidak wajar, kalau dari nilai kontrak
kurang lebih 10% termasuk wajar. Mengapa tidak
26 |
wajar? Karena di takutkan terjadi kerja sama (korupsi)
atau design gagal.
Mengenai cost overrun, harus dilihat kembali
justifikasi atau bukti-bukti kebenaran kondisi dan situasi
pada proyek tersebut serta kewajarannya dan cost
overrun dapat dilakukan jika mendapatkan instruksi dari
project manager.

| 27
Bab 6.
Contoh Kasus

Contoh kasus diamati pada proyek selama


melaksanakan program magang yang diadakan oleh
Program Studi Teknologi Rekayasa Bangnunan dan Gedung.
Selama perencanaan dan pelaksanaan proyek menggunakan
metode konstruksi agar dapat berjalan dengan baik.
6.1 Penjelasan Umum Proyek (Tempat Magang)
Proyek tempat magang yang dilakukan selama 6
bulan merupakan proyek Hotel 9 dengan kontraktor
utama PT. Rejeki Tetap Mengalir sebagai pelaksana
pembangunan. Hotel Park Regis Menteng ini dibangun
9 lantai menyediakan fasilitas rooftop, infinity pool,
cafe dan bar, gym area, dll serta menyediakan
beberapa tipe kamar diantaranya, Superior Room,
Deluxe Room dan Suite Room yang berlokasi di Jalan
Raden Saleh I No. 8, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.

28 |
6.2 Kasus pada Proyek
Kasus : Balok melendut serta kesalahan pengecoran
pada kolom melewati batas dimensi kolom.

Pada proyek Proyek Hotel Park Regis by Prince


Menteng terjadi masalah pada Balok yaitu mengalami
kelendutan. Hal tersebut terjadi karena kurang
kuatnya bekisting kayu yang digunakan serta
pemakaian plywood pada bekisting yang digunakan
lebih dari satu kali sehingga pada saat dicor bekisting
mengalami pelebaran yang menyebabkan balok
menjadi melendut.
Pemecahan masalah ini diatasi dengan metode
chipping ataucdiratakan dibagian beton pada balok
yang melendut menggunakancgerinda beton
selanjutnya beton pada balok di plester kembali
dengan mortar.
Kesalahan pengecoran kolom pada proyek
pembangunan Hotel Park Regis by Prince Menteng
terdapat kesalahan pengecoran di lantai basement
zona 2, yang dimana pengecoran melewati batas
dimensi yang ditentukan dikarenakan pada lantai
basement terdapat plat yang miring sehingga level
| 29
elevasi tersebut terjadi penurunan, seharusnya
pegecoran sampai batas dimensi badan kolom tetapi
pengecoran dilakukan sampai melewati batas dimensi
badan kolom sehingga kepala kolom ikut tercor. Jika
kepala kolom ikut tercor tulangan di kepala kolom
tidak dapat disambungkan dengan tulangan balok.
Mengatasi kesalahan pengecoran, dengan cara
pengecoran kolom yang terdapat perbedaan elevasi
dengan dilakukannya metode stop cor. Metode stop
cor (pembatasan cor) merupakan pemberhentian cor
untuk sementara, menggunakan kawat ayam dan besi
siku. Tetapi jika kesalahan pengecoran sudah terjadi,
mengatasi kesalahan tersebut dengan cara
dilakukannya pembobokan kepala kolom.
Metode konstruksi adalah bagian yang sangat
penting dalam proyek konstruksi guna mendapatkan
tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan waktu.
Dengan adanya kasus tersebut, metode pelaksanaan
konstruksi dalam proyek tidak dilakukan sesuai
dengan rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi
yang mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai
dengan pengetahuan maupun standar yang telah
diujicobakan.
30 |
Bab 7.
Pembagian Tugas

BAB 1 : Mayang Gita Lestari


BAB 2 : Mayang Gita Lestari
BAB 3 : Ade Juliana Pramurahardjo
BAB 4 : Ade Juliana Pramurahardjo
BAB 5 : Nur Achmad Sya’bani
BAB 6 : Bima Hanun Daub
BAB 7 : Mayang Gita Lestari

| 31
DAFTAR PUSTAKA

Pokay, Gerry, J. J. Dundu, Ariestides, K.T. Sibi, M. (2020).


Metode Pelaksanaan Konstruksi Pekerjaan Bagian
Bawah Jembatan Lalow Kabupaten Bolang
Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Sipil
Statik. https://onesearch.id/Record/IOS1987.article-
29891/Details

Ridwan, N. L. (2023). Metode Pelaksanaan Konstruksi.


Seputar Teknik Sipil.
https://www.situstekniksipil.com/2017/11/metode-
pelaksanaan-konstruksi.html

Nudja, I Ketut, S. (2019). Perencanaan Kebutuhan Dan


Penjadwalan Sumber Daya Pada Pelaksanaan Proyek
Konstruksi.Paduraksa.
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/
paduraksa/article/view/375/274

32 |
Paparang, Terso dkk. (2018). Identifikasi Faktor Penyebab
Cost Overrun Biaya Pada Proyek Terminal Antar-
Kabupaten-Propinsi Tangkoko Bitung. Jurnal Sipil
Statik, Vol.6, 815

Jawat, I Wayan. (2014). Penerapan Metode Konstruksi


Dalam Mewujudkan Green Construction.
PADURAKSA,3(2), 68

| 33
BIODATA PENULIS

Mayang Gita Lestari, lahir di


Jakarta, 5 April 1999. Anak Kedua
dari pasangan Bapak Suherman
dan Ibu Dewi Ratih Mnadrianah.
Memulai Pendidikan Sekolah
Dasar di SD Negeri Makasar 09
Pagi dan lulus pada tahun 2012,
kemudian melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 268 Jakarta dan lulus
tahun 2015. Dan melanjutkan lagi ke Sekolah Menengah
Kejuruan di SMK Negeri 1 Jakarta Pusat dan lulus tahun
2018. Pendidikan berikutnya ditempuh di Universitas Negeri
Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Sarjana Terapan
(D4) Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung.

34 |
Nur Achmad Sya’bani, lahir di
Jakarta, 13 November 2000.
Anak kedua dari pasangan
Bapak Nur Yahya dan Ibu
Homsiah. Memulai Pendidikan
Sekolah Dasar di SD Negeri 02
Jakarta dan lulus pada tahun
2013, kemudian melanjutkan ke
Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 230 Jakarta dan
lulus tahun 2016. Dan melanjutkan lagi ke Sekolah
Menengah Atas di SMA PGRI 4 Jakarta dan lulus tahun
2019. Pendidikan berikutnya ditempuh di Universitas Negeri
Jakarta, Fakultas Teknik, Program Studi Sarjana Terapan
(D4) Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung.

| 35
Ade Juliana Pramurahardjo, lahir di
Bekasi, 28 Juli 2001. Anak Ketiga
dari pasangan Bapak Alm. Krisbanu
Pramurahardjo dan Ibu Kristina.
Memulai Pendidikan Sekolah Dasar
di SD Negeri Teluk Pucung 7 dan
lulus pada tahun 2013, kemudian
melanjutkan ke Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 21 Bekasi dan lulus tahun 2016. Dan
melanjutkan lagi ke Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri
2 Babelan dan lulus tahun 2019. Pendidikan berikutnya
ditempuh di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,
Program Studi Sarjana Terapan (D4) Teknologi Rekayasa
Konstruksi Bangunan Gedung.

36 |
Bima Hanun Daub, lahir di
Kebumen, Jawa Tengah pada
tanggal 29 September 2000. Anak
pertama dari pasangan Bapak
Budiono dan Ibu Nurgiyani. Ia
memulai pendidikan sekolah dasar
di SDN 06 Pagi dan lulus tahun
2011, kemudian melanjutkan ke
Madrasah Tsanawiyah An Najihah
dan lulus pada tahun 2015. Pendidikan madrasah Aliyah An
Najihah dan lulus pada tahun 2018. Pendidikan berikutnya
ditempuh di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Teknik,
Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan
Gedung.

| 37
SINOPSIS

Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan


pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur dan telah
dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun standar yang
telah diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi
dibutuhkan inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara efisien dan efektif, serta
diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas.
Isi buku ini membahas mengenai lingkup pekerjaan
pada High Rise Building, pengaruh metode konstruksi, peran
metode konstruki dalam proyek konstruksi, pemilihan
metode konstruksi, hasil perencanaan metode konstruksi,
serta membahas pertanyaan dam jawaban terkait metode
konstruksi.
Penulis berterima kasih kepada para mahasiswa yang
telah banyak membantu dalam menyusun buku ini. Ucapan
terima kasih juga penulis haturkan kepada pihak Dosen
maupun Dosen Praktisi Universitas Negeri Jakarta yang telah
memberikan data yang penulis perlukan. Semoga buku ini
bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya.

38 |

Anda mungkin juga menyukai