DISUSUN OLEH
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan
Laporan Mini Riset yang dilaksanakan Pada Pembangunan JLKA Antara Medan
– Bandar Kalipah Lintas Medan – Kualanamu (MBK-6)
Dimana Mini Riset ini adalah suatu silabus mata kuliah yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa/i Teknik Sipil dan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Dalam penulisan laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan
baik dalam penulisan maupun dalam susunan kalimat yang mana saya
mengharapkan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………........... i
DAFTAR ISI………………………………......................................... ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………..... iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Beton……………………………………..
2.2 Beton Prategang……………………………
2.3 Strand………………………………
ii
3.8 Tahapan Pekerjaan Box Girder……………………………....
3.8.1 Pekerjaan Launching LG…………………………..
3.8.2 Pekerjaan Lifting Box Girder……………………...
3.8.3 Pekerjaan Setting Box Girder……………………...
3.8.4 Perkerjaan Wet Joint…………………………….....
3.8.5 Perkerjaan Stressing Stran………………………...
3.8.6 Pekerjaan Grouting Strand…………………………
5.1 Kesimpulan…………………………………………………….
5.2 Saran……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
6
c. Apa kendala dalam pelaksanaan konstruksi Box Girder di lapangan pada
proyek Jalan Layang Kereta Api?
d. Apa saja pekerjaan pendukung dalam proses pengerjaan Box Girder di
lapangan pada proyek Jalan Layang Kereta Api?
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. BETON
8
2.2. BETON PRATEGANG
Untuk memberikan memberikan gaya konsentris pada beton prategang bisa dilakukan
dengan dua cara yaitu :
9
2.3. STRAND
Bahan baku yang digunakan untuk PC Strand adalah baja karbon atau baja
panduan dengan kualitas tinggi, bahan baku tersebut berupa wire rods.
Syarat mutu dari PC strand meliputi sifat tampak harus bebas dari minyak,
gemuk, karat yang telah menyebabkan lubang atau retakan, serpihan, permukaan
bergelombang yang dapat mengurangi nilai kegunaannya. Tidak diperbolehkan
adanya sambungan antara pilinan, kecuali sambungan las tidak lebih dari satu kawat
dari setiap pilinan dengan maksimum panjang kawat yang dilas adalah 45 meter.
Jika bagian pilinan dipotong, ikatan antara pilinan tersebut tidak boleh terurai.
Apabila ada, uraian pilinan tersebut dapat dikembalikan ke posisi semula dengan
tidak merusak material maka diperbolehkan.
Arah pilinan enam kawat baja bagian luar ke kanan (searah jarum jam) atau ke
kiri (berlawanan jarum jam).
10
BAB 3
METODOLOGI
Tahapan Penelitian yang dilakukan pada proyek jalan layang kereta api
(JLKA) Medan-Binjai-Bandar Khalifah di Jalan HM. Yamin, meliputi:
a. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan kegiatan mencari, membaca dan menelaah
laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang
relevan dengan penelitian yang dilakukan.Pada penelitian ini, tinjauan pustaka
yang digunakan yaitu peraturan yang berlaku di Indonesia dan penelitian
terdahulu.
b. Survey Pendahuluan
Survey/pengamatan di lapangan dilakukan dengan cara pembelajaran data
dikantor PT. Adhi Karya (persero) dan pengamatan langsung di lokasi proyek
Jalan Layang Kereta Api (JLKA) mengenai pengerjaan box girder.
c. Pengumpulan Data
Sistem pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan survey,
secara langsung pada lokasi untuk memperoleh data primer.Sedangkan data
sekunder diperoleh dari pihak PT. Adhi Karya (persero) Tbk dan website terkait
alat beserta bahan yang digunakan dalam pembuatan box girder.
11
d. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan pada mini riset ini yaitu:
Lokasi mini riset ini dilakukan di Proyek Jalan Layang Kereta Api (JLKA)
stasiun Medan-Binjai-Bandar Khalifah diJalan HM. Yamin, Medan.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapat melalui pengamatan langsung di
lapangan. Data primer yang di peroleh adalah:
12
1) Proses pengerjaan box girder, meliputi:
a) Launching LG
b) Lifting box girder
c) Setting box girder
d) Pengeleman antar box girder dengan cairan epoxy
e) Penulangan wet joint
f) Pengecoran wet joint
g) Stressing kabel stran
h) Grouting kabel stran
i) Finishing
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari website terkait pengerjaan box
girderseperti alat dan bahan material yang digunakan di lapangan serta waktu
yang dibutuhkan.
a. K3 seperti helm safety, rompi dan juga sepatu safety, untuk menjaga
keselamatan diri selama melakukan proses pengamatan di lokasi Proyek Jalan
Layang Kereta Api (JLKA), Medan.
b. Kamera handphone, untuk pengambilan gambar pengerjaan box girder di
lokasi Proyek Jalan Layang Kereta Api (JLKA), Medan.
c. Note Book, untuk pencatatan informasi mengenai pemasangan serta waktu
dilapangan.
13
pengerjaan box girder Jalan layang kereta api (JLKA) sepanjang Jalan HM.
Yamin, Medan
1) Alat- alat yang digunakan untuk analisa data adalah sebagai berikut:
a. Total Station
Total station adalah alat pengukur sudut yang sudah dilengkapi dengan alat
pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis atau dengan kata lain total
station adalah theodolite yang sudah dilengkapi dengan EDM (electric distance
meter)
14
syarat hanya 75% dengan tujuan untuk memberikan lendutan pada gaya-gaya
yang bekerja diatasnya sebab apabila dilakukan stressing sebesar 100% dari total
tekanan stran maka akan runtuh dan kabel stran dapat putus.
15
Gambar 3.7.3. Campuran beton.
Keempat komponen dasar ini dicampur sedemikian rupa dengan perbandingan
yang bermacam-macam, disesuaikan dengan target mutu kekuatan beton yang
diinginkan. Mutu beton ini maksudnya kekuatan beton dalam menerima gaya
tekan sampai beton tersebut mengalami pecah (crash). Pengukuran mutu beton
ini dapat diketahui dengan beberapa macam alat seperti, mesin Penetration Test
(di laboratorium) atau dengan alat sederhana Hammer Test.
Komposisi bahan baku yang berbeda-beda akan mempengaruhi sifat beton yang
dihasilkan nantinya. Pada proyek ini mutu beton yang digunakan adalah K-500 .
b. Air
Air yang digunakan untuk membuat beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam, zat organik, atau bahan lain yang
bersifat merusak beton dan baja tulangan. Sebaiknya menggunakan air tawar
yang dapat diminum (Istimawan, 1993).
Air diperlukan untuk bereaksi dengan semen, serta untuk menjadi bahan pelumas
antara butir-butir agregat agar dapat dengan mudah dikerjakan dan dipadatkan.
Untuk bereaksi dengan semen, air yang dibutuhkan hanya sekitar 25% berat
semen saja, namun kenyataannya nilai faktor air semen yang dipakai sulit kurang
dari 0,35.
16
c. Baja Tulangan
Baja tulangan dalam beton berfungsi untuk menahan gaya tarik. Tetapi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan, batang tulangan tidak boleh dipasang
sembarangan melainkan harus dibentuk menjadi suatu jaringan tulangan yang
masing-masing batang tulangan saling dikaitkan.
Baja tulangan yang dapat digunakan adalah jenis baja yang terkenal dan
mempunyai standart mutu tertentu.Pada proyek ini digunakan batang deformasi
(BJTD), yaitu batang tulangan baja yang permukaannya dikasarkan secara
khusus dan diberi sirip teratur dengan pola tertentu.
17
3. Bengkokan 90° ditambahkan 12 db pada ujung bebas kait seperti pada Tabel
3.7.1.
18
19
Tabel 3.7.2: Kait standar untuk sengkang dan kait pengikat (SNI-03-2847
2002).
d. Kawat baja
Kawat baja pengikat yang dimaksud disini adalah kawat baja yang digunakan
untuk mengikat atau merangkai tulangan pada beton bertulang.Kawat baja
pengikat ini digunakan untuk mengikat tulangan dengan sengkang pada balok
maupun kolom dan juga mengikat pada pelat lantai agar jarak tulangan dapat
20
diatur sesuai gambar kerja.Kawat pengikat ini terbuat dari besi lunak yang lebih
dahulu dipijarkan dan biasanya berukuran 1 mm seperti pada Gambar 3.7.5.
21
Gambar 3.7.6: Tipe-tipe sambungan las.
b. Jenis-jenis las
1) Las tumpul (groove welds), las ini dipakai untuk menyambungkan batang-
batang sebidang.
2) Las sudut (fillet welds), las ini paling banyak dijumpai pada proyek ini.
3) Las baji dan pasak (slot and plug welds), jenis las ini biasa digunakan
bersamaan dengan las sudut.
22
3) Panjang efektif las sudut adalah seluruh panjang las sudut berukuran penuh
dan paling tidak harus 4 kali ukuran las, jika kurang maka dianggap sebesar ¼
kali panjang efektif.
Gambar 3.7.8:
Ukuran maksimum las.
Pada kerja praktik yang dilakukan pada proyek Jalan Layang Kereta Api
Medan-Bandar Khalifah-Kualanamu penulis berfokus pada proses pekerjaan
pemasangan box girder.
23
3.8.3. Pekerjaan Setting Box Girder
Proses setting bertujuan untuk mengatur antar segmen dalam satu span
agar simestris sesuai dengan elevasi dan koordinatnya. Setting dilakukan dengan
memasang Stoper untuk pengunci, sementara itu dilakukan pengukuran elevasi
dengan menggunakan alat theodolite dan prisma optic untuk mendapatkan letak
yang simestris sesuai dengan yang diinginkan.Untuk penyambungan antara
segmen setelah dilakukan setting elevasi dilanjutkan dengan pengeleman anatara
celah segmen yang bertujuan sebagai pengikat antar segmen sebelum dilakukan
stressing.
24
tendon pada tiap-tiap box girder yang telah dirapatkan terlebih dahulu dengan
jumlah yang sudah direncanakan sebelumnya.Namun,tidak semua kabel stran
menghubungkan dari pilar ke pilar namun ada yang hanya sampai 5 segmen box
girder saja.Setelah kabel stran keluar dari lubang tendon dari sisi lainnya maka
dilakukan pemasangan wedge plate yaitu dengan memasukkannya ke dalam
kabel stran dan juga memasukkan wedges ke dalam wedges plate guna mengunci
kabel stran.Setelah terpasang,wedges plate dimasukkan atau ditekan sampai
mengenai casting.
Fungsi grouting yaitu untuk mencegah karat, menghilangkan udara yang ada
didalam dan mematikan gaya dalam. Grout harus dicampur atau diaduk dalam
25
alat mekanik dengan type yang mampu menghasilkan grout yang merata dan
grout tidak boleh dilembekan kembali dengan air, serta sebelum dipompakan
grout harus terus diaduk.
Pipa grout yang digunakan harus terbuat dari bahan logam dan kedap dari adonan
semen (mortar tight) dan pipa harus cukup kuat untuk mempertahankan
bentuknya menahan tekanan kerja. Bila ada ketentuan mengenai grouting, lubang
udara dan grout dapat mengisi seluruh rongga sepanjang pipa saluran.
3.8.7. Finishing
Setelah seluruh proses proses pemasangan box girder pada 1 span
selanjutnya proses yang akan di lakukan adalah proses finishing meliputi
pelepasan bekesting
BAB 4
ANALISA DATA
26
BETON
Mutu beton box girder prestress :K - 500
Kuat tekan beton box girder prestress,
fc' = 0.75 * K / 10
fc’ = 0.75*500/10 = 37.5 MPa
Koefisien muai panjang untuk beton,
ε =1.00E-05 / ºC
Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat transfer),
fci' = 0.75 * fc'
fci= 0.75*37.5 = 28.13MPa
Tegangan ijin beton saat penarikan :
Tegangan ijin tekan =0.55 * fci =0.55* 28.13 = 15.47MPa
Tegangan ijin tarik =0.75 * √fci = 0.75* √28.13 = 3.98MPa
Tegangan ijin beton keadaan akhir :
Tegangan ijin tekan = 0.40 * fc' = 0.40* 37.5 = 15MPa
Tegangan ijin tarik = 0.60 * √fc' = 0.60* √41,5 = 3.67MPa
Untuk menghitung kuat tekan beton, kuat tekan beton harus 75% dari kuat
tekan rencana yang telah direncanakan. Adapun formulasi untuk mendapatkan nilai
kuat tekan minimum menggunakan formulasi.
Fc = 75% x Fc’
Dimana :
27
Adapun kuat tekan yang harus didapatkan dengan mutu beton K500 atau Fc’
50 Mpa dalam estimasi 48 jam adalah
Fc = 75% x Fc’
Fc = 75% x 50
Fc = 37.5 Mpa
28
di ketahui bahwa kuat tekan rencana hampir memenuhi dan beberapa sampel sudah
memenuhi kuat tekan rencana.
Untuk penggunaan alat mono jack terdiri dari 3 tahap, yaitu: 10 MPa , 20 MPa dan
finish.Kegiatan sterssing dilakukan sejumlah srand yang ada ditendon., jumlah strand
dalam satu tendon sebanyak 7 strand.
29
4.3 Kebutuhan strand dalam 1 span
Jumlah strand pertendon dan strand yang digunakan ialah diameter 15,7 mm :
*Tendon Longitudinal
Tendon TSB (Tendon Slab Bottom)
Jumlah strand 1 tendon adalah 12 strand
30
Jumlah tendon : 4 lubang
Panjang 1 span : 40 meter
Berat strand : 1,05 kg/m
Penyelesaian :
Untuk jumlah strand : 12 x 4 = 48 bh
Jumlah panjang strand = 48 x 40 meter = 1920 meter
Kebutuhan strand = 1920 meter x 1,05 = 2016 kg
Tendon c1, c2, c3 , c4,
Jumlah strand adalah 22 strand
Jumlah tendon : 8 lubang
Berat strand : 1,05 kg/m
Penyelesaian :
Untuk jumlah strand 22 x 8 = 176 bh
Jumlah panjang strand = 176 x 40 meter = 7040 meter
Kebutuhan strand = 7040 x 1,05 = 7392 kg
Tendon TST (Tendon Slab Top)
Jumlah strand 1 tendon adalah 4 strand
Jumlah tendon : 4 lubang
Panjang 1 span : 40 meter
Berat strand : 1,05 kg/m
Penyelesaian :
Untuk jumlah strand : 4 x 4 = 16 bh
Jumlah panjang strand = 16 x 40 meter =640 meter
Kebutuhan strand = 640 x 1,05 = 672 kg
Tendon T
Jumlah strand 1 tendon adalah 12 strand
Jumlah tendon : 2 lubang
Panjang 1 span : 13 meter
Berat strand : 1,05 kg
Penyelesaian :
31
Untuk jumlah strand : 12 x 2 = 24 bh
Jumlah panjang strand 32 x 13 meter = 416 meter
Jumlah kebutuhan strand = 416 x 1,05 = 436,8 kg
Jumlah total panjang strand yang dibutuhkan dalam 1 span ialah :
1920 m + 7040 m + 640 m + 416 m = 10.016 m
Jumlah total strand dalam 1 span ialah :
48 + 128 + 16 + 24 = 216 strand
Jumlah total kebutuhan strand ialah :
2016 kg + 7292 kg + 672 kg + 436,8 kg = 10.416,8 kg
*Tendon Transversal
Tendon pada portal
Jumlah tendon adalah 6 buah
Jumlah strand dalam 1 tendon adalah 22 strand
Lebar portal = 18 meter
Berat strand = 1,05 kg/m
Penyelesaian :
Untuk jumlah strand : 22 x 6 = 132 bh
Jumlah panjang strand = 132 x 18 meter = 2376 meter
Kebutuhan strand = 2376 x 1,05 = 2494,8 kg
Tendon pada segmen box
-Double segmen/pada portal
Jumlah tendon pertiap jarak 0,5 meter
Jumlah strand dalam 1 tendon adalah 4 strand
Panjang 1 span adalah 40 meter
Lebar double segmen box 18 meter
Penyelesaian :
Jumlah tendon = 40 x 0,5 = 20 bh
Untuk jumlah strand : 4 x 20 = 80 bh
32
Jumlah panjang strand = 80 x 18 meter = 1440 meter
Kebutuhan strand = 1440 x 1,05 = 1512 kg
Tendon pada segmen box
-Single segmen/pada pier
Jumlah tendon pertiap jarak 0,5 meter
Jumlah strand dalam 1 tendon adalah 4 strand
Panjang 1 span adalah 40 meter
Lebar double segmen box 9 meter
Penyelesaian :
Jumlah tendon = 40 x 0,5 = 20 bh
Untuk jumlah strand : 4 x 20 = 80 bh
Jumlah panjang strand = 80 x 9 meter = 720 meter
Kebutuhan strand = 720 x 1,05 = 756 kg
Jumlah total panjang strand yang dibutuhkan dalam 1 span ialah :
2376 m + 1440 m = 3816 m
Jumlah total strand dalam 1 span ialah :
132 + 80 = 212 strand
Jumlah total kebutuhan strand ialah :
2494,8 kg + 1512 kg = 4006,8 kg
33
4006,8 kg + 10.416,8 kg = 14.423,6 kg
BAB 5
34
5.1. Kesimpulan
1. Proyek ini sangat membantu pengguna jasa kereta api untuk menghindari
kemacetan, karena merupakan salah satu alternatif jalur khusus MBK-6.
1. Pada konstruksi proyek ini dilakukan dengan teliti dan hati-hati sesuai dengan
rancangan proyek.
2. Pada proyek ini setiap tahap pemasangan atau pelaksanaan memiliki
dokumentasi yang lengkap baik dari test uji lapangan dan juga dokumenter.
3. Pada proyek ini pihak kontraktor sangat memperhatikan K3 (Keselamatan dan
kesehatan kerja).
4. Pada proyek ini manajemen proyek sangat penting berguna untuk mencapai
target dan waktu yang telah ditentukan dan disepakati kedua belah pihak di
dalam kontrak kerja.
5.2 Saran
Pelaksanaan kerja praktek ini merupakan bagian penting dari perkuliahan di
jurusan teknik sipil.Dengan adanya kerja praktek (KP), mahasiswa mampu
mengaplikasikan ilmu teori dan praktek langsung di lapangan.Kami selaku
mahasiswa menyarankan agar, waktu dari kerja praktek dapat diperpanjang guna
untuk menambah ilmu yang ada di lapangan serta pengalaman kerja di
lapangan.Kami juga menyarankan agar pihak fakultas lebih peduli kepada mahasiswa
yang sedang melakukan kerja praktek di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
35
Dipohusodo,Istimawan.1996. Manajemen Proyek & Konstruksi.Kanisius.Jogjakarata
http://histeel.co.id/product-categories/paku-dan-bendrat/kawat-bendrat-rrt/kawat-rrt-
roll
https://id.wikipedia.org/wiki/Beton
http://insinyursipil.blogspot.com/2015/01/apa-itu-beton-prategang.html
http://infoambi.com/index.php?artikel=arhn_0025
http://rumahdangriya.blogspot.com/2011/08besi-tulangan-beton-syarat-syarat-
dan.html?m=1
https://www.scribd.com/doc/280384457/Struktur-Organisasi-Dalam-Proyek
http://www.academia.edu/29302575/Prosedur_dan_Teknik_Pembuatan_dan_Pemasa
ngan_Pembesian_Penulangan_Beton
http://www.academia.edu/26186560/K3_Penerapan_K3_pada_Proyek_Konstruksi
http://www.pengelsan.com/2016/03/macam-macam-sambungan-posisi-
pengelasan.html?m=1
LAMPIRAN
36
37
38
39