Anda di halaman 1dari 84

TUGAS AKHIR STRUKTUR BAJA JEMBATAN

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA BENTANG 45


METER, TIPE RANGKA D, DENGAN MUATAN JEMBATAN
KELAS III/C
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Baja Jembatan 1

Disusun Oleh :
Nama : Freya Fernanda
NIM : 171121042

Kelas : 2B – KSI

PROGRAM STUDI D3- TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kami
nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi kesempatan yang luar biasa untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Struktur Baja Jembatan. Sholawat serta salam
kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw. beserta keluarganya, sahabatnya,
dan seluruh umatnya.
Tugas ini berjudul “Perencanaan Jembatan Rangka Baja” yang berisi tentang
perencanaan perhitungkan jembatan rangka baja dengan tipe dan tinggi rangka, bentang
dan lebar jembatan,tebal pelat lantai, mutu baja, dan sambungan-sambungan yang sudah
ditentukan.
Dalam proses penyusunan tugas ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis selama proses penyusunan tugas ini. Pihak –
pihak tersebut selain kedua orang tua penulis antara lain:
1. Pak Moelyono sebagai dosen pengajar dan dosen pembimbing mata kuliah
Struktur Baja Jembatan.
2. Rekan – rekan kelas 2B-KSI dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas besar ini.
3. Pihak – pihak lain yang telah banyak membantu dan tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu.

Penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan tugas ini ditemukan banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya agar lebih baik
kedepannya.

Bandung, Januari 2019

Penulis

Perencanaan Jembatan Rangka Baja i


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................... 4
1.4 Sistematika Pembahasan ......................................................................................... 4
BAB II BENTUK RANGKA DAN DATA TEKNIS ........................................................... 6
2.1 Bentuk Rangka ........................................................................................................ 6
2.2 Data Teknis ............................................................................................................. 7
BAB III PEMBEBANAN GELAGAR INDUK .................................................................. 9
3.1 Analisa Pembebanan Gelagar Induk (Rangka Batang) ........................................... 9
3.1.1 Beban Mati (PDL) ........................................................................................................ 9
3.1.2 Beban Hidup Garis (PLL) .......................................................................................... 10
3.1.3 Beban Hidup Jalur (qLL) ........................................................................................... 10
3.2 Perhitungan Gaya Batang Akibat Beban Mati ...................................................... 10
3.3 Perhitungan Gaya-Gaya Batang Akibat Beban Hidup ......................................... 18
3.4 Kombinasi Pembebanan ....................................................................................... 64
3.4.1 Kombinasi Beban I ................................................................................................... 65
3.4.2 Kombinasi Beban II ................................................................................................. 66
3.4.3 Kombinasi Beban III ................................................................................................ 67
3.4.4 Kombinasi Beban IV ................................................................................................ 68
3.4.5 Kombinasi Beban V ................................................................................................. 69
3.4.6 Kombinasi Beban VI ................................................................................................ 70
3.4.7 Gaya Maksimum ...................................................................................................... 71
3.5 Perencanaan Batang Atas Maksimum .................................................................. 72
3.6 Perencanaan Batang Tarik Maksimum ................................................................. 73
3.7 Perencanaan Batang Diagonal .............................................................................. 76
3.8 Resume Penggunaan Profil Untuk Rangka Batang .............................................. 79
BAB IV PERENCANAAN SAMBUNGAN ..................................................................... 80
4.1 Data Perhitungan Sambungan ............................................................................... 80
4.2 Menghitung Gaya Pikul 1 Baut (n=1)................................................................... 80
4.3 Pola Letak Baut ..................................................................................................... 80
4.4 Perencanaan Baut untuk Gelagar Induk .................................................................... 81
BAB V KESIMPULAN ..................................................................................................... 83

Perencanaan Jembatan Rangka Baja ii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan
jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah. Rintangan ini
biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan yang
merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem jaringan
transportasi darat yang akan menunjang pembangunan pada daerah
tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus diperhatikan seefektif
dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi
keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jembatan (Struyk, 1984).
Pembangunan prasarana transportasi jembatan khususnya di
Indonesia merupakan salah satu upaya pembangunan untuk menyokong
kehidupan menjadi lebih baik lagi. Pembangunan jembatan sangat
dibutuhkan untuk menunjang keberlangsungan perekonomian dan
mengefisiensikan waktu.
Umumnya jembatan di Indonesia terbuat dari beton, akan tetapi
beton tidak dapat menahan kuat tarik. Baja memiliki sifat elastisitas
sehingga dapat menahan kuat tarik. Baja memberikan dampak yang besar
terhadap perkembangan perencanaan jembatan. Besi baja mempunyai kuat
tarik dan kuat tekan yang tinggi, sehingga dengan material yang sedikit
bisa memenuhi kebutuhan struktur. Penggunaan baja dapat menghemat
tenaga kerja karena besi baja diproduksi di pabrik sehingga di lapangan
hanya tinggal pemasangannya saja, besi baja bisa dibongkar dengan
mudah dan dipindahkan ke tempat lain, jembatan baja bisa dengan mudah
diperbaiki dari karat yang menyebabkan penurunan kekuatan strukturnya,
pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan
jembatan beton dan memerlukan ruang yang relatif kecil di lokasi
konstruksi, rendahnya biaya pemasangan sehingga jadwal konstruksi lebih
cepat, dan keselamatan kerja sewaktu pemasangan lebih terjamin.

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 3


Untuk membangun jembatan ini perlu diperhatikan beberapa hal,
yaitu beban jembatan itu sendiri, beban yang melewati jembatan,
kekuatan, kestabilan, keawetan, kelayakan jembatan untuk jangka panjang,
kemudahan untuk pelaksanaan pekerjaan, keindahan, serta bahan yang
digunakannya. Karena itulah diperlukan perhitungan yang sesuai untuk
suatu jembatan agar jembatan yang dibangun memiliki semua faktor
sesuai dengan lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis merumuskan
permasalahan pokok sebagai berikut.
1. Bagaimana cara merencanakan dimensi batang rangka?
2. Bagaimana cara menggunakan teori pembebanan dan syarat
perencanaan jembatan rangka baja?
3. Bagaimana cara menghitung kebutuhan sambungan pelat dan baut?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dalam penyusunan tugas ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami pembebanan pada jembatan rangka baja sesuai dengan
standar yang berlaku.
2. Memahami cara merencanakan kebutuhan penampang jembatan
rangka baja.
3. Memahami cara merencanakan kebutuhan baut dan sambungannya.

1.4 Sistematika Pembahasan


Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
sistematika penulisan dari penyusunan tugas ini.
Bab II Bentuk rangka dan Data Teknis
Bab ini membahas tentang bentuk rangka jembatannya dan data-data yang
diperlukan untuk perencanaan.
Bab III Pembebanan Gelagar Induk (Rangka Batang)

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 4


Bab ini membahas tentang pembebanan serta perencanaan profil untuk
rangka induk.
Bab IV Perencanaan Sambungan
Bab ini membahas tentang perhitungan baut yang dibutuhkan dan posisi
penempatan bautnya.
Bab V Kesimpulan
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari laporan ini.

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 5


BAB II
BENTUK RANGKA DAN DATA TEKNIS

2.1 Bentuk Rangka


Bentuk rangka tipe-D tampak memanjang yang akan dirancang dapat
dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Tampak Memanjang Rangka Baja Jembatan Tipe-D

Sementara tampak melintang rangka baja jembatan dapat dilihat pada


Gambar 2.2

Gambar 2.2 Tampak Melintang Rangka Baja Jembatan Tipe D

Tampak atas rangka baja jembatan ini dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Tampak Atas Rangka Baja Jembatan Tipe D

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 6


2.2 Data Teknis
1. Tipe Rangka : Tipe D
2. Bentang Jembatan : 45,00 meter
3. Lebar Jembatan (B) : 6,00 meter
4. Tebal Pelat Lantai Kendaraan : 22,00 cm = 0,22 meter
5. Kelas Muatan : III/C
6. Mutu Baja : BJ 37
Fy = 240 MPa = 2400 kg/cm2
Fu = 370 MPa = 3700 kg/cm2
7. Tinggi Rangka (H) minimal : 6,50 meter
8. Sudut Batang Rangka Tepi (α) : 68,962°
(Syarat 45° s/d 70°)
9. Jarak antara Gelagar Melitang : 5 meter
(Syarat 4,5 m s/d 6,5 m)
10. Jarak antara Gelagar Memanjang (b) : 1,5 meter
11. Lebar Trotoar (lt) : 0,5 meter
(Syarat 0,5 meter s/d 2,0
meter)
12. Tebal Trotoar (dt) : 30 cm = 0,3 meter
13. Lantai kendaraan : 5,00 meter
14. Modulus Elastisitas Baja (E) : 200000 MPa = 2000000
kg/cm2
15. Modulus Geser Baja (G) : 80000 MPa = 800000
kg/cm2
16. Tebal genangan air : 0,1 meter
17. Tebal aspal : 0,05 meter
18. Berat jenis beton : 24,00 kN/m3
19. Berat jenis aspal : 22,00 kN/m3
20. Berat jenis air : 10,00 kN/m3
21. Jumlah gelagar memanjang (n) : 5 buah
22. Jumlah gelagar memanjang (n) : 10 buah
23. Sambungan-sambungan : Dengan baut biasa

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 7


24. Panjang batang konstruksi rangka :

Tabel 2.1 Panjang Batang Konstruksi Rangka Baja


Panjang Batang
No. Nama Batang
(m)
1. a1 5
2. a2 5
3. a3 5
4. a4 5
5. a5 5
6. a6 5
7. a7 5
8. a8 5
9. b1 5
10. b2 5
11. b3 5
12. b4 5
13. b5 5
14. b6 5
15. b7 5
16. b8 5
17. b9 5
18. d1 6,964
19. d2 6,964
20. d3 6,964
21. d4 6,964
22. d5 6,964
23. d6 6,964
24. d7 6,964
25. d8 6,964
26. d9 6,964
27. d10 6,964
28. d11 6,964
29. d12 6,964
30. d13 6,964
31. d14 6,964
32. d15 6,964
33. d16 6,964
34. d17 6,964
35. d18 6,964

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 8


BAB III
PEMBEBANAN GELAGAR INDUK

3.1 Analisa Pembebanan Gelagar Induk (Rangka Batang)


3.1.1 Beban Mati (PDL)
1. Beban Rangka
Asumsi : IWF 450.300.11.18
qbs = 124 kg/m = 1,24kN/m

2. Beban Gelagar
a. Gelagar Memanjang
Asumsi : IWF 350.350.14.22
qbs = 159 kg/m = 1,59 kN/m

= (5 x 45) x 1,56 = 357,75 kN


b. Gelagar Melintang
Asumsi : IWF 700.300.15.28
qbs = 215 kg/m = 2,15 kN/m

= (10 x 6,5) x 2,15 = 129 kN

3. Beban Pelat Lantai


Beban Pelat Lantai = 0,5 x B x tebal pelat lantai x L x qbeton
= 0,5 x 6,5 x 0,22 x 45 x 24 = 712,8 kN
Maka, beban mati atau PDL adalah sebagai berikut :

= = 135,224 kN

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 9


3.1.2 Beban Hidup Garis (PLL)
x 0,5B = 49 x 0,5 x 6= 147 kN

3.1.3 Beban Hidup Jalur (qLL)


6,6 kN/m

3.2 Perhitungan Gaya Batang Akibat Beban Mati

Gambar 3.1 Gambar detail Rangka Jembatan


1. Tinjau terhadap titik A

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 10


2. Tinjau terhadap titik C

3. Tinjau terhadap titik L


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 11


4. Tinjau terhadap titik D

5. Tinjau terhadap titik M


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 12


6. Tinjau terhadap titik E

7. Tinjau terhadap titik N


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 13


8. Tinjau terhadap titik F

9. Tinjau terhadap titik O


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 14


10. Tinjau terhadap titik G

11. Tinjau terhadap titik P


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 15


12. Tinjau terhadap titik H

Karena bentuk rangka batang simetris, cukup dihitung setengah bentang


saja, maka didapatkan data sebagai berikut :
a1 = a8 = -416,084 kN (Tekan) d1 = d18 = -579,526 kN (tekan)
a2 = a7 = -728,147 kN (Tekan) d2 = d17 = 579,536 kN (tarik)
a3 = a6 = -936,189 kN (Tekan) d3 = d16 = -434,644 kN (tekan)
a4 = a5 = -1040,429 kN(Tekan) d4 = d15 = 434,644 kN (tarik)
b1 = b9 = 208,042 kN (Tarik) d5 = d14 = -289,763 kN (tekan)
b2 = b8 = 572,116 kN (Tarik) d6 = d13 = 289,763 kN (tarik)
b3 = b7 = 832,168 kN (Tarik) d7 = d12 = -144,881 kN (tekan)
b4 = b6 = 988,199 kN (Tarik) d8 = d11 = 144,881 kN (tarik)
b5 = 1040,429 kN (Tarik) d9 = d10 = 0,00043 kN

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 16


Gaya-gaya batang akibat beban mati dengan metoda keseimbangan titik
simpul dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Gaya-gaya batang akibat beban mati


No. Gaya Batang (kN)
Batang Tekan (-) Tarik (+)
a1 -416,084
a2 -728,147
a3 -936,189
a4 1040,429
a5 1040,429
a6 -936,189
a7 -728,147
a8 -416,084
b1 208,042
b2 572,116
b3 832,168
b4 988,199
b5 1040,429
b6 988,199
b7 832,168
b8 572,116
b9 208,042
d1 -579,526
d2 579,536
d3 -434,644
d4 434,644
d5 -289,763
d6 289,763
d7 -144,881
d8 -144,881
d9 0,00043
d10 -0,00043
d11 144,881
d12 -144,881
d13 289,763
d14 -289,763
d15 434,644
d16 -434,644
d17 579,536
d18 -579,526

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 17


3.3 Perhitungan Gaya-Gaya Batang Akibat Beban Hidup
PLL =
qLL = =
Dikarenakan beban lalu lintas adalah beban dinamis / beban bergerak, maka gaya
batang harus dihitung dengan teori garis pengaruh.
Penggambaran garis pengaruh akibat Va dan Vb dapat dilihat pada Gambar 3.23

Gambar 3.23 Garis Pengaruh Akibat VA dan VB


Pada saat P=1 satuan di titik

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 18


Mencari gaya batang dengan metoda garis pengaruh
1) Garis Pengaruh Batang Atas
Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik A ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 19


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 1 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 20


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 2 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 21


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 3 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 22


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 4 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 23


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 5 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 24


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 6 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 25


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 7 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 26


Perhitungan mencari S ketika p=1 satuan pada titik 8 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 27


1. Mencari gaya batang maksimum Sa1

2. Mencari gaya batang maksimum Sa2



3. Mencari gaya batang maksimum Sa3



4. Mencari gaya batang maksimum Sa4



5. Mencari gaya batang maksimum Sa5



6. Mencari gaya batang maksimum Sa6



7. Mencari gaya batang maksimum Sa7



8. Mencari gaya batang maksimum Sa8



Perencanaan Jembatan Rangka Baja 28


Tabel 5.5 Gaya-gaya batang akibat beban lalu lintas pada batang atas
Titik Va Sa1 Sa2 Sa3 Sa4 Sa5 Sa6 Sa7 Sa8
A 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0,889 -0,684 -0,598 -0,513 -0,428 -0,342 -0,257 -0,171 -0,086
2 0,778 -0,598 -1,969 -1,026 -0,855 -0,685 -0,514 -0,343 -0,172
3 0,667 -0,513 -1,026 -1,539 -1,283 -1,027 -0,771 -0,515 -0,258
4 0,556 -0,428 -0,855 -1,283 -1,711 -1,369 -1,028 -0,686 -0,345
5 0,444 -0,341 -0,683 -1,025 -1,366 -1,708 -1,280 -0,852 -0,425
6 0,333 -0,256 -0,512 -0,768 -1,025 -1,281 -1,537 -1,024 -0,511
7 0,222 -0,171 -0,341 -0,512 -0,683 -0,854 -1,025 -1,195 -0,597
8 0,111 -0,085 -0,171 -0,256 -0,341 -0,427 -0,512 -0,598 -0,683
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MAX -0,684 -1,969 -1,539 -1,711 -1,708 -1,537 -1,195 -0,683
TEKAN MAX -202,122 -581,839 -454,774 -500,600 -504,714 -454,183 -353,122 -201,826

Gambar 5.24 Garis pengaruh batang atas

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 29


2) Garis Pengaruh Batang Bawah
Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik A ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 30


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 1 ( )

Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 2 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 31


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 3 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 32


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 4 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 33


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 5 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 34


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 6 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 35


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 7 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 36


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 8 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 37


1. Mencari gaya batang maksimum Sb1



2. Mencari gaya batang maksimum Sb2



Perencanaan Jembatan Rangka Baja 38


3. Mencari gaya batang maksimum Sb3

Mencari gaya batang maksimum Sb4



Mencari gaya batang maksimum Sb5



Mencari gaya batang maksimum Sb6



Mencari gaya batang maksimum Sb7



Mencari gaya batang maksimum Sb8



Mencari gaya batang maksimum Sb9



Perencanaan Jembatan Rangka Baja 39


Tabel 5.6 Gaya-gaya batang akibat beban lalu lintas pada batang bawah
Titik Va Sb1 Sb2 Sb3 Sb4 Sb5 Sb6 Sb7 Sb8 Sb9
A 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0,889 +0,342 +0,641 +0,556 +0,470 +0,385 +0,300 +0,214 +0,129 +0,043
2 0,778 +0,299 +0,898 +1,111 +0,941 +0,770 +0,599 +0,428 +0,258 +0,087
3 0,667 +0,256 +0,770 +1,283 +1,411 +1,155 +0,899 +0,643 +0,386 +0,130
4 0,556 +0,214 +0,641 +1,069 +1,505 +1,550 +1,211 +0,872 +0,533 +0,193
5 0,444 +0,171 +0,512 +0,854 +1,195 +1,537 +1,494 +1,066 +0,638 +0,211
6 0,333 +0,128 +0,384 +0,640 +0,896 +1,153 +1,409 +1,280 +0,767 +0,254
7 0,222 +0,085 +0,256 +0,427 +0,598 +0,768 +0,939 +1,110 +0,896 +0,298
8 0,111 +0,043 +0,128 +0,213 +0,299 +0,384 +0,470 +0,555 +0,640 +0,341
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MAX +0,342 +0,898 +1,283 +1,505 +1,550 +1,494 +1,280 +0,896 +0,341
TARIK
+101,061 +265,359 +379,126 +444,727 +458,025 +441,477 +378,240 +264,768 +100,914
MAX

Gambar 5.25 Garis pengaruh batang bawah

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 40


3) Garis Pengaruh Batang Diagonal
Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik A ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 41


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 1 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 42


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 43


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 2 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 44


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 45


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 3 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 46


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 47


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 4 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 48


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 49


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 5 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 50






Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 6 ( )

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 51


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 52


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 7 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 53


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 54


Perhitungan mencari S ketika P=1 satuan pada titik 8 ( )


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 55


Perencanaan Jembatan Rangka Baja 56


1. Mencari gaya batang maksimum SD1




Perencanaan Jembatan Rangka Baja 57


2. Mencari gaya batang maksimum SD2


3. Mencari gaya batang maksimum SD3




4. Mencari gaya batang maksimum SD4




5. Mencari gaya batang maksimum SD5




6. Mencari gaya batang maksimum SD6



Perencanaan Jembatan Rangka Baja 58


7. Mencari gaya batang maksimum SD7




8. Mencari gaya batang maksimum SD8




9. Mencari gaya batang maksimum SD9




10. Mencari gaya batang maksimum SD10




Perencanaan Jembatan Rangka Baja 59


11. Mencari gaya batang maksimum SD11




12. Mencari gaya batang maksimum SD12




13. Mencari gaya batang maksimum SD13




14. Mencari gaya batang maksimum SD14




Perencanaan Jembatan Rangka Baja 60


15. Mencari gaya batang maksimum SD15


16. Mencari gaya batang maksimum SD16




17. Mencari gaya batang maksimum SD17




18. Mencari gaya batang maksimum SD18




Perencanaan Jembatan Rangka Baja 61


Tabel 5.7 Gaya-gaya batang akibat beban lalu lintas pada batang diagonal
Titik Va SD1 SD2 SD3 SD4 SD5 SD6 SD7 SD8 SD9 SD10 SD11 SD12 SD13 SD14 SD15 SD16 SD17 SD18
A 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0,889 -0,952 0,952 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119
2 0,778 -0,834 0,834 -0,834 0,834 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238
3 0,667 -0,715 0,715 -0,715 0,715 -0,715 0,715 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357
4 0,556 -0,596 0,596 -0,596 0,596 -0,596 0,596 -0,596 0,596 0,476 -0,476 0,476 -0,476 0,476 -0,476 0,476 -0,476 0,476 -0,476
5 0,444 -0,476 0,476 -0,476 0,476 -0,476 0,476 -0,476 0,476 -0,476 0,476 0,596 -0,596 0,596 -0,596 0,596 -0,596 0,596 -0,596
6 0,333 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 -0,357 0,357 0,715 -0,715 0,715 -0,715 0,715 -0,715
7 0,222 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 -0,238 0,238 0,834 -0,834 0,834 -0,834
8 0,111 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 -0,119 0,119 0,952 -0,952
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
MAX
-0,952 0 -0,834 -0,119 -0,715 -0,238 -0,596 -0,357 -0,476 -0,476 -0,357 -0,596 -0,238 -0,715 -0,119 -0,834 0 -0,952
TEKAN
MAX
0 -0,952 0,119 0,834 0,238 0,715 0,357 0,596 0,476 0,476 0,596 0,357 0,715 0,238 0,834 0,119 -0,952 0
TARIK
TEKAN MAX -281,316 0 -246,447 35,164 -211,282 70,329 -176,118 -105,493 -140,658 -140,658 -105,493 -176,118 70,329 -211,282 35,164 -246,447 0 -281,316
TARIK MAX 0 281,316 35,164 246,447 70,329 211,282 105,493 176,118 140,659 140,658 176,118 105,493 211,282 70,329 246,447 35,164 281,316 0

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 62


Gambar 5.26 Garis pengaruh batang diagonal

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 63


3.4 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan adalah penjumlahan dari besarnya beban mati, beban hidup,
beban angin dan beban lain-lain yang diambil pada kondisi yang paling besar yang
menyebabkan struktur mengalami beban maksimum. Kombinasi pembebanan ini diterapkan
pada analisa pembebanan rangka induk. Hasil kombinasi pembebanan terdapat pada Tabel
5.8 sampai Tabel 5.12. Kombinasi pembebanan tersebut adalah sebagai berikut.
Kombinasi Pembebanan Terfaktor :
Kombinasi I : 1,4 DL
Kombinasi II : 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 La
Kombinasi III : 1,2 DL + 1,6 La + 1,0 WL
Kombinasi IV : 1,2 DL +1,3 WL + 0,5 La
Kombinasi V : 1,2 DL + 1,0 EL + 1,0 LL
Kombinasi VI : 0,9 DL – (1,3 WL atau 1,0 EL)
Dimana :
DL = Akibat beban mati
LL = Akibat beban hidup
WL = Akibat beban angin
EL = Akibat beban gempa
La = Akibat beban lain-lain

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 64


3.4.1 Kombinasi Beban I

Akibat Beban
Akibat beban mati Komb.1
no nama Panjang Hidup
Tekan - Tarik Tekan - Tarik + Tekan - Tarik +
1 a1 5 -416.084 -202.122 -582.518
2 a2 5 -728.147 -581.839 -1019.406
3 a3 5 -936.189 -454.774 -1310.665
4 a4 5 -1040.429 -500.600 -1456.601
5 a5 5 -1040.429 -504.714 -1456.601
6 a6 5 -936.189 -454.183 -1310.665
7 a7 5 -728.147 -353.122 -1019.406
8 a8 5 -416.084 -201.826 -582.518
9 b1 5 208.042 101.061 291.259
10 b2 5 572.116 265.359 800.962
11 b3 5 832.168 379.127 1165.035
12 b4 5 988.199 444.728 1383.479
13 b5 5 1040.429 458.025 1456.601
14 b6 5 988.199 441.447 1383.479
15 b7 5 832.168 378.240 1165.035
16 b8 5 572.116 264.768 800.962
17 b9 5 208.042 100.914 291.259
18 d1 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -811.336 0.000
19 d2 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 811.336
20 d3 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -608.502 0.000
21 d4 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 608.502
22 d5 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -405.668 0.000
23 d6 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 405.668
24 d7 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -202.833 0.000
25 d8 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 202.833
26 d9 6.964 0.0004 -140.658 140.658 0.000 0.001
27 d10 6.964 -0.0004 -140.658 140.658 -0.001 0.000
28 d11 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 202.833
29 d12 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -202.833 0.000
30 d13 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 405.668
31 d14 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -405.668 0.000
32 d15 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 608.502
33 d16 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -608.502 0.000
34 d17 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 811.336
35 d18 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -811.336 0.000

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 65


3.4.2 Kombinasi Beban II

Akibat Beban
Akibat beban mati Komb.2
no nama Panjang Hidup
Tekan - Tarik Tekan - Tarik + Tekan - Tarik +
1 a1 5 -416.084 -202.122 -822.696
2 a2 5 -728.147 -581.839 -1804.719
3 a3 5 -936.189 -454.774 -1851.065
4 a4 5 -1040.429 -500.600 -2049.475
5 a5 5 -1040.429 -504.714 -2056.057
6 a6 5 -936.189 -454.183 -1850.120
7 a7 5 -728.147 -353.122 -1438.772
8 a8 5 -416.084 -201.826 -822.222
9 b1 5 208.042 101.061 411.348
10 b2 5 572.116 265.359 1111.114
11 b3 5 832.168 379.127 1605.204
12 b4 5 988.199 444.728 1897.403
13 b5 5 1040.429 458.025 1981.355
14 b6 5 988.199 441.447 1892.154
15 b7 5 832.168 378.240 1603.786
16 b8 5 572.116 264.768 1110.168
17 b9 5 208.042 100.914 411.113
18 d1 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -1145.537 0.000
19 d2 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 1145.537
20 d3 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -915.888 56.263
21 d4 6.964 434.644 -35.165 246.447 -56.263 915.888
22 d5 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -685.768 112.526
23 d6 6.964 289.763 -70.329 211.283 -112.526 685.768
24 d7 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -455.646 168.790
25 d8 6.964 144.881 -105.494 176.118 -168.790 455.646
26 d9 6.964 0.0004 -140.658 140.658 -225.053 225.053
27 d10 6.964 -0.0004 -140.658 140.658 -225.053 225.053
28 d11 6.964 144.881 -105.494 176.118 -168.790 455.646
29 d12 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -455.646 168.790
30 d13 6.964 289.763 -70.329 211.283 -112.526 685.768
31 d14 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -685.768 112.526
32 d15 6.964 434.644 -35.165 246.447 -56.263 915.888
33 d16 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -915.888 56.263
34 d17 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 1145.537
35 d18 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -1145.537 0.000

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 66


3.4.3 Kombinasi Beban III

Akibat Beban
Akibat beban mati Komb.3
no nama Panjang Hidup
Tekan - Tarik Tekan - Tarik + Tekan - Tarik +
1 a1 5 -416.084 -202.122 -499.301
2 a2 5 -728.147 -581.839 -873.776
3 a3 5 -936.189 -454.774 -1123.427
4 a4 5 -1040.429 -500.600 -1248.515
5 a5 5 -1040.429 -504.714 -1248.515
6 a6 5 -936.189 -454.183 -1123.427
7 a7 5 -728.147 -353.122 -873.776
8 a8 5 -416.084 -201.826 -499.301
9 b1 5 208.042 101.061 249.650
10 b2 5 572.116 265.359 686.539
11 b3 5 832.168 379.127 998.602
12 b4 5 988.199 444.728 1185.839
13 b5 5 1040.429 458.025 1248.515
14 b6 5 988.199 441.447 1185.839
15 b7 5 832.168 378.240 998.602
16 b8 5 572.116 264.768 686.539
17 b9 5 208.042 100.914 249.650
18 d1 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -695.431 0.000
19 d2 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 695.431
20 d3 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -521.573 0.000
21 d4 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 521.573
22 d5 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -347.716 0.000
23 d6 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 347.716
24 d7 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -173.857 0.000
25 d8 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 173.857
26 d9 6.964 0.0004 -140.658 140.658 0.000 0.001
27 d10 6.964 -0.0004 -140.658 140.658 -0.001 0.000
28 d11 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 173.857
29 d12 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -173.857 0.000
30 d13 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 347.716
31 d14 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -347.716 0.000
32 d15 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 521.573
33 d16 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -521.573 0.000
34 d17 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 695.431
35 d18 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -695.431 0.000

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 67


3.4.4 Kombinasi Beban IV

Akibat Beban
Akibat beban mati Komb.4
no nama Panjang Hidup
Tekan - Tarik Tekan - Tarik + Tekan - Tarik +
1 a1 5 -416.084 -202.122 -499.301
2 a2 5 -728.147 -581.839 -873.776
3 a3 5 -936.189 -454.774 -1123.427
4 a4 5 -1040.429 -500.600 -1248.515
5 a5 5 -1040.429 -504.714 -1248.515
6 a6 5 -936.189 -454.183 -1123.427
7 a7 5 -728.147 -353.122 -873.776
8 a8 5 -416.084 -201.826 -499.301
9 b1 5 208.042 101.061 249.650
10 b2 5 572.116 265.359 686.539
11 b3 5 832.168 379.127 998.602
12 b4 5 988.199 444.728 1185.839
13 b5 5 1040.429 458.025 1248.515
14 b6 5 988.199 441.447 1185.839
15 b7 5 832.168 378.240 998.602
16 b8 5 572.116 264.768 686.539
17 b9 5 208.042 100.914 249.650
18 d1 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -695.431 0.000
19 d2 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 695.431
20 d3 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -521.573 0.000
21 d4 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 521.573
22 d5 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -347.716 0.000
23 d6 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 347.716
24 d7 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -173.857 0.000
25 d8 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 173.857
26 d9 6.964 0.0004 -140.658 140.658 0.000 0.001
27 d10 6.964 -0.0004 -140.658 140.658 -0.001 0.000
28 d11 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 173.857
29 d12 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -173.857 0.000
30 d13 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 347.716
31 d14 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -347.716 0.000
32 d15 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 521.573
33 d16 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -521.573 0.000
34 d17 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 695.431
35 d18 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -695.431 0.000

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 68


3.4.5 Kombinasi Beban V

Akibat Beban
Akibat beban mati Komb.5
no nama Panjang Hidup
Tekan - Tarik Tekan - Tarik + Tekan - Tarik +
1 a1 5 -416.084 -202.122 -701.423
2 a2 5 -728.147 -581.839 -1455.615
3 a3 5 -936.189 -454.774 -1578.201
4 a4 5 -1040.429 -500.600 -1749.115
5 a5 5 -1040.429 -504.714 -1753.229
6 a6 5 -936.189 -454.183 -1577.610
7 a7 5 -728.147 -353.122 -1226.898
8 a8 5 -416.084 -201.826 -701.127
9 b1 5 208.042 101.061 350.711
10 b2 5 572.116 265.359 951.898
11 b3 5 832.168 379.127 1377.728
12 b4 5 988.199 444.728 1630.566
13 b5 5 1040.429 458.025 1706.540
14 b6 5 988.199 441.447 1627.286
15 b7 5 832.168 378.240 1376.842
16 b8 5 572.116 264.768 951.307
17 b9 5 208.042 100.914 350.564
18 d1 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -976.747 0.000
19 d2 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 976.747
20 d3 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -768.020 35.165
21 d4 6.964 434.644 -35.165 246.447 -35.165 768.020
22 d5 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -558.999 70.329
23 d6 6.964 289.763 -70.329 211.283 -70.329 558.998
24 d7 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -349.975 105.494
25 d8 6.964 144.881 -105.494 176.118 -105.494 349.975
26 d9 6.964 0.0004 -140.658 140.658 -140.658 140.659
27 d10 6.964 -0.0004 -140.658 140.658 -140.659 140.658
28 d11 6.964 144.881 -105.494 176.118 -105.494 349.975
29 d12 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -349.975 105.494
30 d13 6.964 289.763 -70.329 211.283 -70.329 558.998
31 d14 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -558.999 70.329
32 d15 6.964 434.644 -35.165 246.447 -35.165 768.020
33 d16 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -768.020 35.165
34 d17 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 976.747
35 d18 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -976.747 0.000

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 69


3.4.6 Kombinasi Beban VI

Akibat Beban
Akibat beban mati Komb.6
no nama Panjang Hidup
Tekan - Tarik Tekan - Tarik + Tekan - Tarik +
1 a1 5 -416.084 -202.122 -374.476
2 a2 5 -728.147 -581.839 -655.332
3 a3 5 -936.189 -454.774 -842.570
4 a4 5 -1040.429 -500.600 -936.386
5 a5 5 -1040.429 -504.714 -936.386
6 a6 5 -936.189 -454.183 -842.570
7 a7 5 -728.147 -353.122 -655.332
8 a8 5 -416.084 -201.826 -374.476
9 b1 5 208.042 101.061 187.238
10 b2 5 572.116 265.359 514.904
11 b3 5 832.168 379.127 748.951
12 b4 5 988.199 444.728 889.379
13 b5 5 1040.429 458.025 936.386
14 b6 5 988.199 441.447 889.379
15 b7 5 832.168 378.240 748.951
16 b8 5 572.116 264.768 514.904
17 b9 5 208.042 100.914 187.238
18 d1 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -521.573 0.000
19 d2 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 521.573
20 d3 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -391.180 0.000
21 d4 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 391.180
22 d5 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -260.787 0.000
23 d6 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 260.787
24 d7 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -130.393 0.000
25 d8 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 130.393
26 d9 6.964 0.0004 -140.658 140.658 0.000 0.000
27 d10 6.964 -0.0004 -140.658 140.658 0.000 0.000
28 d11 6.964 144.881 -105.494 176.118 0.000 130.393
29 d12 6.964 -144.881 -176.118 105.494 -130.393 0.000
30 d13 6.964 289.763 -70.329 211.283 0.000 260.787
31 d14 6.964 -289.763 -211.283 70.329 -260.787 0.000
32 d15 6.964 434.644 -35.165 246.447 0.000 391.180
33 d16 6.964 -434.644 -246.447 35.165 -391.180 0.000
34 d17 6.964 579.526 0.000 281.316 0.000 521.573
35 d18 6.964 -579.526 -281.316 0.000 -521.573 0.000

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 70


3.4.7 Gaya Maksimum

Gaya Maksimum Gaya Batang Desain


no nama Panjang
Tekan - Tarik + Tekan - Tarik +
1 a1 5 -822.696 -2056.057
2 a2 5 -1804.719
3 a3 5 -1851.065
4 a4 5 -2049.475
5 a5 5 -2056.057
6 a6 5 -1850.120
7 a7 5 -1438.772
8 a8 5 -822.222
9 b1 5 411.348 1981.355
10 b2 5 1111.114
11 b3 5 1605.204
12 b4 5 1897.403
13 b5 5 1981.355
14 b6 5 1892.154
15 b7 5 1603.786
16 b8 5 1110.168
17 b9 5 411.113
18 d1 6.964 -1145.537 0.000 -1145.537 1145.537
19 d2 6.964 0.000 1145.537
20 d3 6.964 -915.888 56.263
21 d4 6.964 -56.263 915.888
22 d5 6.964 -685.768 112.526
23 d6 6.964 -112.526 685.768
24 d7 6.964 -455.646 168.790
25 d8 6.964 -168.790 455.646
26 d9 6.964 -225.053 225.053
27 d10 6.964 -225.053 225.053
28 d11 6.964 -168.790 455.646
29 d12 6.964 -455.646 168.790
30 d13 6.964 -112.526 685.768
31 d14 6.964 -685.768 112.526
32 d15 6.964 -56.263 915.888
33 d16 6.964 -915.888 56.263
34 d17 6.964 0.000 1145.537
35 d18 6.964 -1145.537 0.000

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 71


3.5 Perencanaan Batang Atas Maksimum
Gaya tekan maksimum (Nu) = 2056,572 kN =2056057,2 N
Panjang tekuk (Lk) = 500 cm
Elastisitas baja = 200000 MPa
BJ Baja = BJ-37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
∅n = 0,85
k =1
1. Parameter Kelangsingan (
Anggap batang pada kondisi plastis ≤ 1,5

= 3,677 cm

Didapat :
Profil IWF 450.300.11.18
iy = 7,18 cm > = 3,677 cm
Ag = 157,4 cm2 = 15740 mm2
Syarat stabilitas

Maka, diambil = 7,18 cm


2. real

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 72


(kekuatan pada kondisi plastis)
3. Kontrol Kekuatan

Syarat :
Nu ≤ Nn ∅
2056,0572 kN ≤

2056,0572 kN ≤ 2513,029 kN → (OK)

Dengan demikian, untuk seluruh batang tekan (atas) dapat digunakan profil IWF
450.300.11.18 karena telah memenuhi syarat kekuatan dan stabilitas batang tekan.

3.6 Perencanaan Batang Tarik Maksimum


Gaya tarik maksimum (Nu) = 1981,355 kN =1981355 N
Panjang batang (L) = 500 cm
Elastisitas baja = 200000 MPa
BJ Baja = BJ-37
Fy = 240 MPa
Fu = 370MPa
∅leleh = 0,9
∅fraktur = 0,75
u (koefisien reduksi) = 0,9
Diameter baut = 25,4 mm (Baut tidak diulir penuh)
Asumsi tf = 18 mm
Asumsi n baut = 4 buah

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 73


1. Luas Profil Rencana (Ag)
a. Kondisi Leleh

b. Kondisi Fraktur

2. Jari-jari Girasi

3. Kebutuhan Profil
Berdasarkan nilai dan dipilih profil IWF 450.300.11.18
Zx = 2550 cm3
Zy = 541 cm3
Ix = 56100 cm4
Iy = 8110 cm4
ix = 18,9 cm > = 2,083 cm (OK)
iy = 7,18 cm > = 2,083 cm (OK)
A = 157,4 cm2 > Ag perlu = 98,34 cm2 (OK)
tf = 18 mm = 1,8 cm

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 74


4. Periksa Kekuatan Profil
a. Kondisi Leleh
Nu ≤ Nn
1981355 N ≤∅
1981355 N ≤
1981355 N ≤ 3399840 N → (OK)
b. Kondisi Fraktur
An = Aprofil – Ah
= 157,4 – (n dh tfprofil)
= 157,4 – (4 (2,54+1) 1,2)
= 138,392 cm2

Ae = u An = 0,9 138,392 = 124,553 cm2= 12455,3 mm2


Nu ≤ Nn
1981355 N ≤∅ Fu Ae
1981355 N ≤ 0,75 370 12455,3
1981355 N ≤ 3456345,75 N → (OK)
5. Stabilitas Batang
Syarat :

→ (OK)

→ (OK)
Dengan demikian, untuk seluruh batang tarik (bawah) dapat menggunakan profil
IWF 450.300.11.18 karena telah memenuhi syarat kekuatan dan stabilitas batang tarik.

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 75


3.7 Perencanaan Batang Diagonal
Gaya tarik maksimum (Nu) = 1145,537 kN =1145537 N
Panjang batang (L) = 696,4 cm
Elastisitas baja = 200000 MPa
BJ Baja = BJ-37
Fy = 240 MPa
Fu = 370 MPa
∅leleh = 0,9
∅fraktur = 0,75
u (koefisien reduksi) = 0,9
Diameter baut = 25,4 mm (Baut tidak diulir penuh)
Asumsi tf = 18 mm
Asumsi n baut = 4 buah
1. Luas Profil Rencana (Ag)
a. Kondisi Leleh


b. Kondisi Fraktur

2. Jari-jari Girasi

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 76


3. Kebutuhan Profil
Berdasarkan nilai dan dipilih profil IWF 450.300.11.18
Zx = 2550 cm3
Zy = 541 cm3
Ix = 56100 cm4
Iy = 8110 cm4
ix = 18,9 cm > = 2,902 cm (OK)
iy = 7,18 cm > = 2,902 cm (OK)
A = 157,4 cm2 > Ag perlu = 64,87 cm2 (OK)
tf = 18 mm = 1,8 cm
4. Periksa Kekuatan Profil
c. Kondisi Leleh
Nu ≤ Nn
≤∅
N ≤
N ≤ 3399840 N → (OK)
d. Kondisi Fraktur
An = Aprofil – Ah
= 157,4 – (n dh tfprofil)
= 157,4 – (4 (2,54+1) 1,2)
= 138,392 cm2
Ae = u An = 0,9 138,392 = 124,553 cm2= 12455,3 mm2

Nu ≤ Nn
≤∅ Fu Ae
≤ 0,75 370 12455,3
≤ 3456345,75 N → (OK)
5. Stabilitas Batang Tarik
Syarat :

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 77


→ (OK)

→ (OK)
6. Stabilitas Batang Tekan

Syarat :
Nu ≤ Nn ∅

≤ 1997177,86 N → (OK)

Dengan demikian, untuk seluruh batang diagonal (D) dapat digunakan profil IWF
450.300.11.18 karena telah memenuhi syarat kekuatan dan stabilitas batang tarik dan
tekan.

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 78


3.8 Resume Penggunaan Profil Untuk Rangka Batang
Dari hasil perhitungan didapat dimensi batang sebagai berikut :
 Dimensi Batang Bawah : IWF 450.300.11.18
 Dimensi Batang Atas : IWF 450.300.11.18
 Dimensi Batang Diagonal : IWF 450.300.11.18

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 79


BAB IV
PERENCANAAN SAMBUNGAN

4.1 Data Perhitungan Sambungan


Diameter baut = 1 in = 2,54 cm = 25,4 mm
(Ulir tidak penuh dimana db = dn)
Luas baut (Ab) =

Baut biasa (M25) Fu = 320 Mpa = 3200 kg/cm2


Tegangan geser baut Fv = 75 ksi = 5277,76 kg/cm2
(Ulir baut tidak pada bidang geser)
Mutu baja (BJ-37) Fu = 370 Mpa = 3700 kg/cm2
Tebal pelat simpul (tp) Min. = 16 mm = 1,6 cm
∅ = 0,75

4.2 Menghitung Gaya Pikul 1 Baut (n=1)


a. Tinjau terhadap gaya geser (bidang geser (G)=1)

b. Tinjau terhadap pelat pemikul


Diambil nilai terkecil Pub = 20056,807 Kg

4.3 Pola Letak Baut


Jarak antar baut :
3,0 db ≤ S/U ≤ 24 tp atau 12 inci
7,62 ≤ S/U ≤ 38,4 atau 30,48 cm
diambil jarak S = U = 15 cm

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 80


Jarak antar baut :
1,5 db ≤ S1/U1 ≤ 12 tp atau 6 inci
3,81 ≤ S1/U1 ≤ 19,2 atau 15,24 cm
diambil jarak S1 = U1 = 12,5 cm

4.4 Perencanaan Baut untuk Gelagar Induk


Untuk menghitung kebutuhan baut diambil gaya yang ekstrim, untuk mewakili kebutuhan
baut pada gelagar induk.
 Batang Atas = 2056,0572 kN (Tekan)
 Batang Bawah = 1981,355 kN (Tarik)
 Batang Diagonal = 1145,537 kN (Tekan)
 Batang Diagonal = 1145,537 kN (Tarik)

a. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Atas (nb)


Beban ultimate (Pu) = 2056,0572 kN = 205605,72 kg

= 5,125 buah
= 6 buah (untuk satu sisi sambungan)

b. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Bawah (nb)


Beban ultimate (Pu) = 1981,355 kN= 198135,5 kg

= 4,939 buah
= 5 buah (untuk satu sisi sambungan)

c. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Diagonal (nb)


Beban ultimate (Pu) = 1145,537 kN = 114553,7 kg

= 2,85 buah
= 3 buah (untuk satu sisi sambungan)

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 81


d. Kebutuhan Jumlah Baut Untuk Batang Diagonal (nb)
Beban ultimate (Pu) = 1145,537 kN = 114553,7 kg

= 2,85 buah
= 3 buah (untuk satu sisi sambungan)

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 82


BAB V
KESIMPULAN

Pada perencanaan jembatan rangka baja didapatkan hasil sebagai berikut:


1. Lebar jembatan adalah 6 meter.
2. Panjang jembatan adalah 45 meter.
3. Jarak antar gelagar melintang adalah 5 meter.
4. Jarak antar gelagar memanjang adalah 1,5 meter.
5. Profil yang digunakan untuk gelagar induk adalah IWF 450.300.11.18
6. Alat sambung yang digunakan adalah pelat dan baut.
7. Diameter baut yang digunakan adalah 25,4 mm (1 inchi).
8. Tebal pelat sambung yang digunakan adalah 16 mm.

Perencanaan Jembatan Rangka Baja 83

Anda mungkin juga menyukai