Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUGAS BESAR

MATA KULIAH KONSTRUKSI JEMBATAN

Disusun Oleh:
Adi Mohammad NIM: 1901411009
Dwi Wulandari NIM: 1901411025
Gilang Romadhon Nugroho NIM: 1901411012
Michael Aland Diego NIM: 1901411022

Kelas:
3PJJ

PROGRAM STUDI D-IV PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Besar Mata Kuliah Konstruksi
Jembatan dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu
untuk memenuhi tugas serta menjadi salah satu syarat untuk kelulusan mata kuliah
Struktur Baja II.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan laporan ini, terutama kepada dosen mata kuliah Konstruksi
Jembatan yaitu Ibu Andi, Drs., S.T., M.T., yang telah banyak membimbing kami
dalam mata kuliah Konstruksi Jembatan.

Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna baik dari segi
penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna menjadi
acuan agar kami menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.

Semoga Laporan Tugas Besar Mata Kuliah Konstruksi jembatan ini bisa
menambah pengetahuan serta wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Depok, 10 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
DAFTAR TABEL...........................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................5
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................6
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................6
1.2 TUJUAN PENULISAN....................................................................................................7
1.3 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................7
1.4 METODE PENULISAN...................................................................................................7
BAB II.............................................................................................................................................8
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................8
2.1 PENGERTIAN JEMBATAN...........................................................................................8
2.2 PRINSIP PERENCANAAN JEMBATAN.......................................................................8
2.2.1 Perencanaan Berdasarkan Batas Daya Layan (Allowable Stress Design/ASD).......8
2.2.2 Perencanaan Berdasarkan Load Resistant Factor Design (LRFD)............................8
2.3 PEMBEBANAN JEMBATAN.........................................................................................8
2.4 PERANCANGAN JEMBATAN......................................................................................9
2.5 PERHITUNGAN LANTAI JEMBATAN......................................................................10
2.6 PERHITUNGAN PILAR JEMBATAN.........................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................14
DATA PRADESAIN JEMBATAN..............................................................................................14
3.1 DATA JEMBATAN.......................................................................................................14
3.2 DATA PERENCANAAN...............................................................................................14
3.3 MUTU BAHAN..............................................................................................................15
BAB IV..........................................................................................................................................16
PERENCANAAN LANTAI JEMBATAN...................................................................................16
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Momen Plat 2 Arah.......................................................................................................11


Tabel 2. 2 Tabel Momen Beban Terpusat TLL.............................................................................12
Tabel 2. 3 𝜌 min teoretis................................................................................................................12
Tabel 2. 4 Tulangan minimum 𝜌 min yang disyaratkan................................................................13
Tabel 2. 5 Persentase Tulangan Maksimum 𝜌 max.......................................................................13
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Diagram Jenis Pembebanan pada Jembatan...............................................................9


Gambar 2. 2 Diagram Alir Perencanaan Jembatan........................................................................10
Gambar 2. 3 Jenis Pilar..................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Jembatan merupakan salah satu sarana transportasi yang sangat penting di
Indonesia karena memiliki fungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan daerah
lain yang terpisah oleh adanya halangan diantara kedua daerah tersebut. Seiring dengan
berkembangnya tekonologi dan perokonomian, dalam perancangan sebuah jembatan
diperlukan penguasaan teknologi dari aspek perencanaan, peralatan, dan material yang
digunakan.
Perencanaan teknik jembatan merupakan salah satu upaya meningkatkan fungsi
dan peranan jembatan tersebut, sehingga alternatif desain terhadap jembatan yang sudah
ada diperlukan sebagai langkah awal suatu perencanaan teknik yang cermat hingga
menghasilkan detail desain jembatan yang tepat dan efisien untuk memenuhi standar
yang ditetapkan.
Hal ini turut melatarbelakangi dilakukannya tugas untuk merencanakan desain
struktur jembatan.Pelaksanaan tugas besar jembatan merupakan salah satu media untuk
mengaplikasikan teori yang didapat dalam proses belajar dan mengajar. Perencanaan
jembatan hanya meliputi dari segi konstruksi atau perencanaan segi fisiknya saja, tidak
termasuk perencanaan biaya Tugas besar jembatan dimulai dari pencarian data-data yang
diperlukan, setelah data-data yang diperlukan itu didapatkan barulah dapat dilakukan
perencanaan jembatan.
Perencanaan jembatan yang dilaksanakan pada tugas besar ini adalah perencanaan
jembatan beton bertulang dan prategang yaitu Jembatan Kali Sugutamu yang berada di
Jalan Ir H. Juanda, Depok, Jawa Barat.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :

1. Sebagai salah satu tugas dari mata kuliah “Konstruksi Baja I” pada Semester V.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengolah, menganalisa, dan memberikan solusi
terhadap permasalahan yang terjadi pada perencanaan jembatan dengan ilmu yang
telah diberikan dikelas agar menjadi sebuah perencanaan jembatan yang baik dan
benar

1.3 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang ada dalam penyusunan naskah ini adalah :
1. Bagaimana pradesain jembatan beton bertulang dan prategang.
2. Bagaimana perencanaan lantai jembatan beton bertulang dan prategang.
3. Bagaimana perencanaan girder beton bertulang dan prategang.
4. Bagaimana perencanaan pilar.
5. Bagaimana perencanaan abutment.

1.4 METODE PENULISAN

Metode yang penulis gunakan untuk tugas ini dilakukan dengan metode studi
literatur dan asistensi. Studi literatur merupakan uraian dasar-dasar teori yang
berhubungan dengan perencanaan jembatan beton. Studi literatur bersumber dari buku,
standar peraturan, dan jurnal yang terkait dengan perencanaan jembatan girder beton.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN JEMBATAN


Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan
dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan – rintangan seperti sungai, danau,
kali, jalan raya, jalan kereta api, lembah yang dalam, dan lain – lain. Jenis jembatan
berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur sekarang ini telah
mengalami perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari
yang sederhana sampai pada konstruksi yang mutakhir.

2.2 PRINSIP PERENCANAAN JEMBATAN


2.2.1 Perencanaan Berdasarkan Batas Daya Layan (Allowable Stress Design/ASD)
Perencanaan untuk perhitungan kekuatan struktur didasarkan kepada
tegangan kerja atau yang di ijinkan dari meterial pembentuk struktur tersebut.
M
σ izin=¿
W
2.2.2 Perencanaan Berdasarkan Load Resistant Factor Design (LRFD)
Perencanaan untuk perhitungan kekuatan struktur didasarkan kepada
tegangan leleh pertama dari meterial pembentuk struktur tersebut. Pada
perencanaan LRFD menggunakan faktor beban batas atau ultimate.
M ultimate
σ izin=¿
W
2.3 PEMBEBANAN JEMBATAN
Jembatan yang direncanakan harus kuat, kaku, serta tidak memiliki lendutan yang
berlebih untuk menahan beban yang ada, terdiri dari beban aksi tetap, beban lalu lintas,
beban aksi lingkungan, beban aksi lainnya. Beban rencana adalah kombinasi dari beban –
beban tersebut yang diperkirakan 5 dari pengguna jembatan. Berikut ini merupakan
macam – macam pembebanan menurut SNI 1725 – 2016 tentang Pembebanan Jembatan.

Gambar 2. 1 Diagram Jenis Pembebanan pada Jembatan

2.4 PERANCANGAN JEMBATAN


Perancangan jembatan harus mengacu pada teori – teori yang relevan, kajian
penelitian yang memadai, serta aturan aturan yang berlaku. Adapun acuan perancangan
meliputi:

 Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, BMS, 1992.


 Pembebanan Untuk Jembatan (SNI 1725 – 2016 tentang Pembebanan Jembatan),
 Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (SK. SNI T – 12 – 2004),

Dalam merencanakan struktur jembatan kita harus memikirkan kemungkinan –


kemungkinan yang terjadi sebelum atau sesudah proses pembuatan jembatan. Kriteria
desain jembatan yaitu dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Strength, yaitu jembatan harus kuat dan stabil memikul seluruh beban rencana
baik beban lalu lintas ,aksi lingkungan, dan khusus yang bekerja sesuai umur
rencana.
2. Serviceability, yaitu jembatan harus memenuhi standar kenyamanan. Lendutan
yang direncanakan tidak melebihi lendutan izin serta jembatan tidak bergetar
melampaui batas yang diizinkan.
3. Workability, yaitu bagaimana cara kita memikirkan cara pelaksanaan dan
pembangunan jembatan agar dapat berjalan dengan baik, mudah, dan lancar.
Misalnya, peralatan konstruksi tidak lebih mahal dari harga jembatannya. Atau,
transportasi menuju ke tempat pelaksanaan.
4. Economy, yaitu jembatan dapat menumbuhkan tingkat perekonomian suatu
daerah.
5. Durability, yaitu jembatan yang direncanakan harus kuat, kokoh, dan tahan lama.
6. Aesthetic, yaitu jembatan harus menjadi suatu landmark suatu daerah.
7. 7. Social, yaitu suatu jembatan dapat menghidupkan kegiatan sosial masyarakat
sekitar.
Diagram alir perecanaan jembatan merupakan proses tahapan yang dapat
dilakukan sebelum melakukan perecanaan jembatan sampai dengan proses
perhitungan dimensi jembatan itu sendiri.
Gambar 2. 2 Diagram Alir Perencanaan Jembatan

2.5 PERHITUNGAN LANTAI JEMBATAN


h = tebal pelat lantai
Syarat = h ≥ 200 mm dan h ≥ (100 + 40 L) mm L = dalam meter
 Pembebanan pada Lantai
Beban orang (q) = 0,5 ton/m² (bekerja pada trotoar)
Beban roda (TLL) = 11,25 ton (bekerja pada lantai jembatan)
 Momen Plat Akibat Beban Merata qDL dan qLL

Tabel 2. 1 Momen Plat 2 Arah

 Momen Beban Terpusat TLL


Tabel 2. 2 Tabel Momen Beban Terpusat TLL

 Tulangan Plat
Penulangan pelat harus memenuhi syarat :𝜌 min ≤ 𝜌 ≤ 𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠
Banyak Tulangan Pelat : 𝐴𝑠 = 𝜌 . 𝐵 . d
1.4
𝜌 min =
fy
𝜌 max = 0.75 . 𝜌 balance

Tabel 2. 3 𝜌 min teoretis


Tabel 2. 4 Tulangan minimum 𝜌 min yang disyaratkan

Tabel 2. 5 Persentase Tulangan Maksimum 𝜌 max

 Tulangan Susut dan Tulangan Bagi


Untuk menahan susut dan tegangan akibat perubahan suhu, perlu dipasang
tulangan susut/tulangan bagi dalam arah tegak lurus tulangan utama.Besarnya
tulangan susut/tulangan bagi menurut SNI 03-2847-2002 pasal 9.12 adalah :
 Untuk tuangan ulir → fy= 400 MPa, As. Susut = 0,0018.b.h
 Untuk tulangan deform→ fy=240 MPa, As. Susut = 0,0020.b.h

Tulangan susut dipasang maksimum dengan jarak, Smax susut = 450 mm atau
5 x tebal pelat Tulangan bagi ≥ 50% tulangan pokok.

2.6 PERHITUNGAN PILAR JEMBATAN


Pilar berfungsi sebagai penopang struktur atas dan menyalurkan beban struktur
atas ke tanah.Bahan untuk pilar bisa terbuat dari pasangan batu kali, beton, ataupun baja.
Jenis-jenis pilar yaitu pilar tunggal, pilar masif, dan pilar portal atau perancah

Gambar 2. 3 Jenis Pilar


BAB III

DATA PRADESAIN JEMBATAN


3.1 DATA JEMBATAN

 Nama jembatan : Jembatan Kali Sugutamu


 Lokasi Jembatan : Ir H. Juanda, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat
 Kelas Jembatam : Kelas B

3.2 DATA PERENCANAAN


 Kelas Jalan : Kelas 1 (Jalan Arteri)
 Panjang Jembatan : 50 meter
 Tinggi Jembatan : 6 meter
 Lebar Jembatan : 9.4 meter
 Lebar Lantai Kendaraan : 9 meter
 Tebal Plat Lantai Kendaraan : 0.2 meter
 Lebar Trotoar : 1 meter
 Tebal Plat Trotoar : 0.5 meter
 Tipe Jembatan : Rangka Baja Trapesium
 Jarak Antar Gelagar Memanjang : 1.75 meter
 Jarak Antar Gelagar Melintang : 5 meter
 Tebal Aspal : 0.05 meter
t
 Pejalan Kaki : 0.5 2
m
t
 Roda Truk : 11.25 2
m

3.3 MUTU BAHAN

 Mutu Baja Tulangan : 325 Mpa


t
 Mutu Beton Bertulang : 2.5 2
m
t
 Mutu Beton Tidak Bertulang : 2.4
m2
t
 Mutu Beton Ringan (Trotoar) : 1.7
m2
 Mutu Baut : A325
 Baja : BJ-41
kg
 Tegangan Leleh (fy) : 2500
c m2
kg
 Tegangan Dasar (fu) : 4100
c m2
BAB IV

PERHITUNGAN JEMBATAN

5.1 PERHITUNGAN PLAT LANTAI KENDARAAN

Plat lantai dianggap balok dengan lebar 1 m

 Beban Mati
 Berat sendiri plat beton = b x t x BI Beton
= 1 x 0.2 x 2.5
t
= 0.5
m
 Beban Mati Tambahan
 Aspal = b x t x BI Aspal
= 1 x 0.05 x 2.2
t
= 0.11
m
 Trotoar = b x t x BI Aspal

= 1 x 0.5 x 1.7

t
= 0.85
m

 Beban Hidup Lalu Lintas


 Pejalan Kaki = b x berat pejalan kaki
= 1 x 0.5
t
= 0.5
m
(berat roda x DLA)
 Roda Kendaraan =
lebar roda
(11.25 x 1.3)
=
0.5
t
= 29.25
m
5.2 PERHITUNGAN STRINGER

Anda mungkin juga menyukai