Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

JEMBATAN KAYU BALSA

PELAJAR SMK

Diajukan Untuk Menyelesaikan Tugas

Mata Pelajaran Konstruksi Jalan dan Jembatan

Disusun Oleh :

1. DENDI WAHYU
2. DESI AYU F.W
3. ADITYA
JURUSAN DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

SMKN 2 PROBOLINGGO
Jalan Mastrip No. 153, Kota Probolinggo, Jawa Timur
ABSTRAK

PENGUJIAN PROTOTYPE JEMBATAN RANGKA KAYU BALSA BAGI


SISWA KELAS XII DPIB SMKN 2 KOTA PROBOLINGGO

OLEH:

DENDI WAHYU

DESI AYU F.W.

ADITYA

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyempurnakan


pengetahuan siswa siswi DPIB dalam memahami ilmu tentang jembatan.
Dengan adanya praktikum ini diharapkan siswa siswi bisa lebih memahami
dan menambah wawasannya dalam merencanakan dan mendesain suatu
konstruksi.

Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang


sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi
permukaannya.Jembatan sendiri dibuat dengan tujuan untuk mempersingkat dan
mempermudah masyarakat utamnya dalam kehidupan sehari hari.

Dalam perancangannya memerlukan banyak ketelitian yang harus diperhitungkan


secara matang mulai dari pembebanan, jumlah titik simpul dan rangka batang
yang akan digunakan.Struktur didalamnya pun harus didesain setepat mungkin
agar mampu menahan semua beban dan gaya yang akan bekerja diatasnya.
Utamanya perhatikan titik yang berperan sebagai titik tumpu dimana pada titik
tumpu inilah yang nantinya akan menerima gaya dan beban terbesar disuatu
konstruksi.Semua beban dan gaya yang bekerja nantinya akan disalurkan menuju
struktur bawah,ditahan oleh pondasi hingga akhirnya disalurkan menuju tanah

[ii]
dasar. oleh karena itu pada struktur ini perlu diperhitungkan dengan sebaik
mungkin untuk bagian bagian tersebut.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami
sekolompok bisa menyelesaikan karya kami yang berjudul JEMBATAN
HANOMAN sesuai dengan batas waktu yang telah diberikan. Shalawat serta
salam tiada henti kami haturkan kepada nabi besar Muhammad saw yang telah
membawa kami semua menuju kehidupan yang terang akan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada guru pembimbing kami
yang telah membimbing kami dalam pembuatan karya ini, pihak sekolah yang
telah memberi bantuan bahan untuk praktik kami,orang tua yang telah
memberikan izin serta pihak pihak lain yang telah membantu. Berbagai macam
kendala kami dalam penyusunan karya kami ini,namun telah banyak pengalaman
baru yang berhasil kami kutip dari pembelajaran ini yang semoga bisa berguna
bagi kami di masa yang akan datang.

Berkembangnya teknik pembangunan baik didalam maupun diluar negeri yang


semakin pesat setiap waktunya membuat kami sebgai generasi muda harus lebih
mempersiapkan diri dengan acara ikut unjuk aktif dalam permasalahan seperti
ini,khususnya bagi kami yang masuk dalam kejuruan teknik bangunan.Peran aktif
sekolah yang terus beruapaya menciptakan lulusan yang berkompeten dan akif
pada bidangnya masing masing membuat kami semakin yakin untuk senantiasa
mengikuti dan aktif dalam setiap kegatan sekolah yang insyallah akan sangat
bermanfaat bagi diri kita sendiri utamanya kami sekelompok.

Mahal dan beratnya alat alat konstruksi, lamanya pengerjaan serta


ketidakmungkinan untuk praktik secara langsung tidak membuat kami berhenti
belajar. Pihak sekolah akan senantiasa memberikan yang terbaik untuk para anak

[iii]
peserta didiknya agar mampu menjadi generasi terbaik serta mewujudkan visi dan
misi sekolah untuk menjadi pusat Pendidikan dan pelatihan yang unggul,
berwawasan lingkungan, menghasilkan tamatan yang berkompeten, mandiri,
berbudi luhur yang beriman dan bertaqwa. Dengan adanya makalah ini,kami
sekelompok berharap dapat menambah ilmu serta wawasan terhadap apa yang
baru saja kami kerjakan baik dari segi materi,maupun dalam prakteknya.Harapan
lain dari kami adalah agar apa yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi banyak
orang serta produk yang dihasilkan dapat menjadi referensi sumber karya bagi
orang yang melihatnya.

Tidak ada kesempurnaan dalam hidup,tetapi berusaha menyempurnakan yang ada


itu penting. Berbagai usaha telah kami lakukan agar karya kami menjadi karya
yang terbaik dan dapat dibanggakan, layaknya besi,harus setus diasah agar bisa
tercipta sebuah jarum untuk semua kami mengharap masukan berapa kritik dan
saran bagi para pembaca dan penikmat karya kami agar kami dapat
mengembangkan lebih jauh dan lebih sempurna karya kami.

Probolinggo, 22 Maret 2022

[iv]
DAFTAR ISI

Lembar Judul .........................................................................................i


Kata Pengantar.......................................................................................ii
Daftar Isi ..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Jembatan ..........................................................................................4
2.2 Klasifikasi Jembatan........................................................................4
2.3 Pembebanan Jembatan.....................................................................5
2.4 Struktur Jembatan ...........................................................................8
2.5 Konsep Jembatan Hanoman………………………………………8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian...............................................................................17
3.2 Pembahasan ....................................................................................18
BAB IV KESIMPULAN
4.3 Kesimpulan .....................................................................................18
4.2 Saran ...............................................................................................20

[v]
[vi]
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jembatan merupakan suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang


sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi
permukaannya. Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya
mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan estetika-
arsitektural yang meliputi : Aspek lalu lintas, Aspek teknis, Aspek estetika (Supriyadi
dan Muntohar, 2007-Diakses pada Kamis 21 Januari 2021 pukul 09.02)

Aspek aspek diatas merupakan salah satu kunci penting dalam perencangan jembatan
yang pada akhirnya akan berpengaruh kepada kenyamanan saat
digunakan,keselamatan serta keindahan saat mata memandang.Banyak sekli aturan
aturan yang mengatur tentang jembatan dan jalan yang bisa kita akses utamanya bagi
kita yang merupakan pekerja bangunan seperti konstraktor dan konsultan.Beberapa
sumber yang bisa kita jadikan pedoman dalam perencanaan jembatan diantaranya:
SNI 2833:2008 Standar perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan,AASHTO
LRFD Bridge Design Specification, 2012 RSNI 2005, Standar Pembebanan untuk
Jembatan
Peraturan Muatan untuk Djembatan Djalan Raya, No. 12 / 1970, Direktorat Djenderal
Bina Marga Guide Specification and Commentary for Vessel Collision Design of
Highway Bridges, Volume I, Final Report, February 1991
(https://sldotcom.wordpress.com/2019/03/16/yang-harus-diperhatikan-dalam-
perencanaan-struktur-jembatan/ pada 23 Januari 2021 pukul 07.00)

Dalam pembuatannya pun tidak mungkin apabila hanya sekedar untuk


pajangan,melainkan ada banyak fungsi lain yang bisa kita
rasakan,diantaranya:jembatan merupakan sebuah struktur yang dibangun untuk
menyebrangi jurang atau rintangan seperti sungai, lembah, rel kereta api, maupun
jalan raya. Jembatan dibangun agar para pejalan kaki, pengemudi kendaraan, atau

[7]
kereta api dapat melintasi halangan-halangan tersebut, serta jembatan yang dibangun
untuk pipa-pipa besar dan saluran air yang bisa dibawa untuk membawa barang
(Ilmutekniksipilindonesia.com-Diakses pada 23 Januari 2021 pukul 06.46)

Beragam jenis dan type jembatan dimana dalam penentuannya harus berdasarkan
kepada keperluan,bentang yang ada,biaya serta faktor lainnya.Salah satunya adalah
jembatan rangka yaitu struktur jembatan yang terdiri dari rangkaian batang – batang
baja yang dihubungkan satu dengan yang lain. Beban atau muatan yang dipikul oleh
struktur ini akan diuraikan dan disalurkan kepada batang – batang baja struktur
tersebut, sebagai gaya – gaya tekan dan tarik, melalui titik – titik pertemuan batang
(titik buhul). Garis netral tiap – tiap batang yang bertemu pada titik buhul harus saling
berpotongan pada satu titik saja, untuk menghindari timbulnya momen sekunder.
(Asiyanto 2008-Diakses pada Kamis 21 Januari 2021 jam 09.11 )

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini,kelompok kami memilih menggunakan


jembatan rangka sesuai apa yang telah disarankan guru pembiming kami.Untuk
pemilihan model jembatan ini kami mencari referensi dari banyak sumber,baik situs
web,jembatan di daerah sekitar tempat tinggal,serta pengalaman orang lain yang
kemudian kami satukan semua hingga terbentuk model jembatan seperti yang kita
rencanakan dengan alasan pemilihannya yaitu selain bentuknya yang unik,untuk
desainnya cukup sederhana dan kami rasa jembatan dengan model seperti cukup aman
dari risiko patah saat pembuatannya. Keunggulan lain dari jembatan ini adalah
memiliki bentuk yang unik sehingga bisa disebut sebagai inovasi baru dalam
pembuatan model jembatan rangka.

Keuntungan yang bisa kami dapat dengan memilih jembatan rangka diantaranya
adalah Rendahnya biaya pemasangan, jadwal konstruksi yang lebih cepat, dan
keselamatan kerja sewaktu pemasangan lebih terjamin, Pemasangan jembatan baja di
lapangan lebih cepat dibandingkan dengan jembatan beton dan memerlukan ruang
yang relatif kecil di lokasi konstruksi. Ini adalah salah satu  keuntungan  dari
jembatan baja ketika lokasi itu berhubungan dengan lokasi proyek padat dan sempit,
Besi baja mempunyai kuat tarik  dan kuat tekan yang tinggi, sehingga dengan material
yang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur.
Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja diproduksi di pabrik,
sehingga  di lapangan hanya tinggal pemasangannya saja.

[8]
Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan dipindahkan
ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan mudah diperbaiki dari
karat yang menyebabkan penurunan kekuatan strukturnya. (
http://www.perencanaanstruktur.com/-Diakses pada 23 Jnuari 2021 pukul 07.23)

Sedangkan untuk bahan dasarnya kami tidak menggunakan besi seperti jembatan pada
umuya,melainkan kayu balsa.Menggunakan bahan yang berbeda tentu berbeda pula
manfaat yang akan kita dapat.Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa kita dapat
apabila membuat jembatan dengan bahan dasar kayu balsa yaitu: memiliki sifat ringan
dan lentur namun memiliki kekuatan tinggi, terutama dalam menyerap goncangan dan
getaran,sifatnya yang ringan dan lentur membuat mudah dalam pemotongan serta
mudah dibentuk (https://kayubalsa.wordpress.com/-Diakses pada 23 Jnuari 2021
pukul 07.36)

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana metode perencanaan protitpe jembatan rangka tersebut?
b. Bagaimana desain protipe jembatan tersebut?
c. Bagaimana kekuatan jembatan apabaila di tes uji tekan?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui metode perencanaan protitpe jembatan rangka balsa
b. Untuk menegtahui desain prototipe jembatan?
c. Untuk mengetahui kekuatan jembatan apabila di tes uji tekan?

1.4 Manfaat Penelitian

a. Penulis dapat belajar menentukan metode perencanaan jembatan rangka

b. Penulis dapat belajar merancang,merencakan desain jembatan yang kratif

c. Penulis dapat menegtahui lebih jauh tentang pembebanan jembatan

[9]
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Jembatan

Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang


sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi
permukaannya. Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya
mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan
estetika-arsitektural yang meliputi : Aspek lalu lintas, Aspek teknis, Aspek
estetika (Supriyadi dan Muntohar, 2007). Diakses pada: Diakses pada
Kamis,21 Januari 2021 jam 13.05)

2.2. Klasifikasi Jembatan

2.2.1 Menurut Material:

1. Jembatan kayu
2. Jembatan beton
3. Jembatan komposit
4. Jembatan baja
5. Jembatan batu bata

2.2.3 Menurut Fungsi:

a. Jembatan jalan raya


b. Jembatan rel kereta api
c. Jembatan waduk
d. Jembatan peneyebrangan pipa

2.2.4 Menurut lantai kendaraan:

a. Jembatan lantai atas


b. Jembatan latai bawah

[10]
c. Jembatan lantai layang
d. Jembatan lantai ganda
e. Jembatan tengah

Sumber: sarjanasipil.my.id Diakses pada 21 Januari 2021 pukul 12.37

2.3 Pembebanan Jembatan

Perencanaaan pembebanan jembatan jalan raya didasarkan pada pedoman


Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJR, 1987) dan Brigde
Management System 1992.

Untuk mendapatkan besarnya pembebanan dari struktur jembatan atau Overpass


berdasarkan SNI 1725-2016 tentang Pembebanan Jembatan dan untuk perhitungan
perancangan ketahanan -gempa jembatan bedasarkan SNI 2833:2008.
Berikut ini merupakan uraian beban – beban yang bekerja bedasarkan SNI 1725-2016.
II.4.1 Faktor Beban dan Kombinasi Pembebanan Gaya terfaktor yang digunakan
dalam perencanaan harus dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.
Perancangan Detail Struktur II-6

Q = Σ𝜂𝑖 𝛾 ...................................................................................................... (II-1)


Keterangan :

𝜂𝑖 = faktor pengubah respon sesuai persamaan (II-2) atau (II-3) Untuk beban-beban
dengan nilai maksimum 𝛾𝐼 lebih sesuai, maka:

𝜂𝑖= 𝜂𝐷 𝜂𝑅𝜂𝐼≥0,95 .......................................................... ........................................(II-


2) Untuk beban-beban dengan nilai minimum 𝛾𝐼 lebih sesuai, maka:

𝜂𝑖 = 1𝜂𝐷 𝜂𝑅𝜂𝐼≤1 .........................................................................................................


(II-3) 𝛾𝑖 = faktor beban 𝑄𝑖 = gaya atau beban yang bekerja pada jembatan

2.3.1 Beban Primer

Beban primer adalah Beban yang merupakan beban utama dalam perhitungan


tegangan pada setiap perencanaan jembatan ( PPPJJR 1987 )

[11]
Beban Mati, Menurut pasal 1 PPIUG 1983 bahwa beban mati adalah berat dari semua
bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk semua elemen tambahan,
mesin – mesin, serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
gedung itu.

1. Beban Hidup, merupakan beban yang diakibatkan oleh pengguna dan


penghuni bangunan gedung tersebut atau struktur lain yang tidak
termasuk beban konstruksi dan beban lingkungan, contohnya
seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban mati
(Pasal 4.1 SNI 1727:2013 Diakses pada Kamis,21 Januari 2021
17.55)Sedangkan untuk beban hidup yang perlu ditinjau terdiri dari dua
macam,yaitu beban T yang merupakan beban terpusat dan beban D yang
merupakan beban jalur untuk gelagar (PPPJJR 1987,Diakses pada 22 Januari
2021 pada 21.49)

2. Beban Kejut,memprehitungkan pengaruh getaran-getaran dari pengaruh


dinamis lainnya., tegangan-tegangan akibat beban garis (P) harus dikalikan
dengan koefisien kejut. Sedangkan beban terbagi rata (q) dan beban terpusat
(T) tidak dikalikan dengan koefisien kejut. Besarnya koefisien kejut
ditentukan dengan rumus:

K=1+20/(50+L)

Dimana : K = Koefisien kejut

L = Panjang dalam meter dari bentang yang bersangkutan

(sumber: Anonim (1987:10) Diakses pada Kamis,21 Januari 2021,20.19)

Koefisien Kejut tidak diperhitungkan terhadap bangunan bawah apabila


bangunan bawah dan bangunan atass tidak merupakan satu kesatuan .Bila
bangunan bawah dan bangunan atas merupakan satu kesatuan maka koefisien
kejut diperhitungkan untuk bangunan bawah (PPJJR 1987.Diakses pada 22
Januari pada 21.55)

2.3.2 Beban Sekunder,

[12]
Beban sekunder adalah beban yang merupakan beban sementara yang selalu di
perhitungkan dalam hitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan
( PPPJJR 1987,Diakses pada Kamis 21 Januari 2021)

1. Gaya Rem.Pengaruh gaya-gaya dalam arah memanjang jembatan akibat


gaya rem, harus ditinjau. Pengaruh ini diperhitungkan senilai dengan
pengaruh gaya rem sebesar 5% dari beban “D” tanpa koefisien kejut yang
memenuhi semua lajur lalu lintas yang ada, dan dalam satu jurusan. Gaya
rem tersebut dianggap bekerja horizontal dalam arah sumbu jembatan
dengan titk tangkap setinggi 1,80 meter diatas permukaan lantai kendaraan
(http://eprints.undip.ac.id-Diakses pada hari rabu 13.00)
2. Beban Angin merupakan semua beban yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara (PPIUG
1983, Bab I pasal1 ayat 3).Tekanan angin di Indonesia adalah 80kg/m2
pada bidang tegak sampai setinggi 20 m. Beban angin yang bekerja terhadap
gedung adalah menekan dan menghisap gedung tidak menentu dan sukar
diprediksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tekan dan hisap angin
terhadap gedung adalah kecepatan angin, kepadatan udara, permukaan
bidang, dan bentuk dari gedung.
(https://ritalaksmitasari.wordpress.com -Diakses pada hari rabu 13.33)
3. Gaya Akibat Perbedaan Suhu
4. Beban Gempa, merupakan beban yang disebabkan oleh bergeraknya tanah
akibat proses alami.Untuk bangunan tinggi beban gempa harus diterapkan
sedemikian rupa sehingga bangunan harus mampu menahan gempa ulang 50
tahun.
(https://ritalaksmitasari.wordpress.com-Diakses pada hari Rabu 20 Januari
12.23)
5. Beban Khusus, beban yang merupakan beban beban khusus perhitungan
tegangan pada perencanaan jembatan
( PPPJJR 1987-Diakses pada Kamis 21 Januari 2021 pukul 14.59 )

2.4 Struktur Jembatan

2.4.1 Struktur Atas (Upper Structure)

[13]
Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang
meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan,
gaya rem, beban pejalan kaki, dan lain-lain (
(https://www.buildingengineeringstudy.com-Diakses pada kamis 13.23)

Struktur atas jembatan umumnya meliputi :

a.Trotoar,merupakan bagian jalan yang disediakan untuk pejalan kaki yang biasanya
sejajar dengan jalan dan dipisahkan dari jalur jalan oleh kerb
(Sumber:MKJI 1997-Diakses pada Senin 18 Januari 2021 jam 13.02)

b. Sandaran (Hand Rail), dan tiang sandaran biasanya dari pipa besi, kayu dan beton
bertulang.Tiang Sandaran (Rail Post), biasanya dibuat dari beton bertulang untuk
jembatan girder beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu
dengan struktur rangka tersebut.
(https://karetmalang.wordpress.com-Diakses Pada Kamis 21 Januari 2021 13.50)

c. Peninggian trotoar (Kerb), meruapakan beton tepi atau pembatas jalan dengan


trotoar dan median jalan (bagian tengah pada potongan melintang jalan)
(https://jualbuisbeton.com/kerb/ -Diakses Pada Senin 18 Januari 2021 10.09)

d. Slab lantai trotoar. Dora (2004), pelat adalah elemen bidang tipis yang menahan
beban-beban transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan.

e.Balok diafragma, Pelat lantai (Diafragma) merupakan salah satu komponen struktur
konstruksi pada suatu bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal
biasa dan juga menjadi struktur konstruksi pada jembatan. (Liyana,
2014)-Diakses pada 20 Januari 2021 pukul 11.00)

e. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang), Untuk mendapatkan kekakuan


jembatan pada arah melintang dan menjaga torsi maka diperlukan adanya ikatan-
ikatan angin tersebut. Ikatan angin pada jembatan berfungsi untuk memberi kekakuan
pada jembatan dan meneruskan beban akibat angin kepada portal akhir.
(https://karetmalang.wordpress.com-Diakses Pada Kamis 21 Januari 2021 13.02)

f.Tumpuan (Bearing). Karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama


dalam pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara
jembatan dengan pondasi utama. .

[14]
(https://karetmalang.wordpress.com-Diakses pada Kamis 21 Januari 2021 pukul
15.09)

2.4.2 Struktur Bawah (Sub Structure)

Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban
lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan,
gesekan pada tumpuan dan sebagainya untuk kemudian disalurkan ke pondasi.
Selanjutnya beban-beban tersebut disalurkan oleh pondasi ke tanah dasar.

Struktur bawah jembatan umumnya meliputi :

a. Pangkal jembatan (Abutment),

Abutment adalah suatu bangunan yang didesain untuk meneruskan beban dari
bangunan atas, baik beban mati atau beban hidup, berat sendiri dari abutment (beban
mati) dan tekanan tanah ke tanah pondasi. Jenis dari abutment yang sekarang lazim
digunakan adalah abutment dari beton bertulang (minimal mutu sedang), sedangkan
dari abutment tipe lama dikenal jenis abutment yang dibuat dari pasangan batu kali,
sering disebut sebagai abutment tipe gravitasi. Menurut PBBJ
2007-Diakses pada jumat 11.09)

b. Dinding belakang (Back wall),

Parapet (back wall),merupakan konstruksi dinding yang berfungsi sebagai pembatas


antara gelagar dengan tanah belakang abutment. Selain itu juga, parapet berfungsi
sebagai penahan gelagar agar tidak bergeser kearah belakang abutment.
(https://www.ilmutekniksipilindonesia.com dikases pada kamis 14.00)

c. Dinding penahan (Breast wall),

Berdasarkan buku Sudarmanto, Ir., Msc., 1996, Konstruksi Beton 2 dinyatakan


bahwa, Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menahan tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau
lereng yang kemampatannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri.

d. Dinding sayap(Wing wall)

[15]
berfungsi untuk melindungi bagian belakang abutment dari tekanan tanah yang
bekerja fe (https://www.ilmutekniksipilindonesia.com -
Diakses Pada Kamis 21 Januari 2021 15.00)

e. Oprit, plat injak (Approach slab)

merupakan jalan pelengkap untuk masuk ke jembatan dengan kondisi disesuaikan


agar mampu memberikan keamanan saat peralihan dari ruas jalan menuju jembatan.
(https://karetmalang.wordpress.com Diakses Kamis,21 Januari 2021 15.30)

f.Konsol pendek (corbel) adalah kantilever berpenampang tidak prismatis yang


terdapat di muka dalam dari kolom, berfungsi memikul beban terpusat atau reaksi
balok yang cukup besar(https://www.academia.edu/-Diakses Pada Kamis 21 Januari
2021 15.34)

g. Tumpuan (Bearing)

merupakan bagian dari jembatan yang memfasilitasi beban-beban kendaraan dan


lainnya dari struktur bangunan atas turun ke bagian struktur bawah, yang akhirnya ke
tanah. Untuk memenuhi fungsinya, bearing harus mampu mengakomodasi perkiraan
pergerakan-pergerakan pada masa layan dari jembatan selain juga mampu menahan
pergerakan yang sangat besar akibat beban yang ekstrim
(http://panasbumisolimink3ll.blogspot.com Diakses Pada Kamis 16.00)

h. Pilar jembatan (Pier),

Pilar atau pier merupakan struktur pendukung bangunan atas.pilar biasa digunakan
pada jembatan bentang panjang, posisi pilar berada diantara kedua abutment.
(https://www.sarjanasipil.my.id Diakses Pada Kamis 21 Januari 2021 17.00)

i.Kepala pilar (Pier Head), merupakan istilah yang dipakai pada pilar jembatan,
dimana pier head ini dapat didefinisikan sebai bagian dari pilar jembatan yang
memilikiki fungsi sebagai pemikul ujung perletakan jembatan, antara girder/gelagar
dan bearing pad atau elastomer sebagai dampalan girder ke pier head.
(https://www.situstekniksipil.com-Diakses pada Kamis 21 Januari 2021 17.45)

KONSEP JEMBATAN

[16]
Nama jembatan ini sangat unik, nama jembatan ini diambil dari tokoh
perwayangan yaitu Hanoman yang mana nama ini adalah saalah satu dewa dalam
kepercayaan agama hindu, yang mempunyai beberapa kesakitian seperti yang mampu
berlari secepat angin, serta mengerti merasa apabila dibutuhkan, dan hanoman bisa
mengangkat beban. Penulis memberikan nama itu karena dengan adanya jembatan
Hanoman bisa mempersingkat waktu dan berguna bagi masyarakat sekitar sesuai
dengan kesaktian yang dimiliki Hanoman. Dengan adanya jembatan ini, diharapkan
para pengendara dapat menempuh tempat tujuan dengan waktu yang singkat.

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 KEGIATAN
a. Pembuatan Desain Prototipe Jembatan Rangka Balsa
b. Perhitungan Jumlah Rangka Jembatan
c. Perakitan Prototipe Jembatan
d. Uji Kuat Tekan Jembatan

1. Cutter Rp. 7.000


2. Penggaris Rp. 3.000
3. Stopwatch
4. Timbangan
5. Beban
6. Kayu Balsa Rp. 2.000/meter
7. Lem G Rp 6.000

[17]
3.2 METODE PERANCANGAN

Metode perancangan ini menggunakan design thinking 101, design thinking


101 ini merupakan salah satu dari sekian banyak ideologi mengenai pemecahan
sebuah masalah. Hasil yang akan dicapai dari design thinking ini dapat berupa
inovasi, diferensiasi, dan sebuah keunggulan yang dapat terus dikembangkan. Design
thinking 101 ini memiliki 3 pengelompokan yaitu understand dengan tahapan
empathize dan define, explore dengan tahap ideate dan prototype, materialize dengan
tahap test dan implement.

Gambar 1 Siklus proses Design Thinking 101


Sumber:nngroup.com

1.Emphatize Menurut KBBI, empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang
merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama
dengan orang atau kelompok lain x Pada tahap ini, perancang melakukan observasi
tentang apa yang menjadi isu alam dan lingkungan. Meningkatkan pengetahuan
melalui buku dan juga sumber-sumber online serta melakukan pengamatan tentang
para pengguna agar perancang benar-benar berempati dengan pengguna dan
perspektif pengguna

2. Define.merupakan tahap penetapan. Di tahap ini, perancang menggabungkan antara


observasi yang telah dilakukan pada tahap empati dengan segala masalah yang terjadi
pada masyarakat. Di fase ini akan muncul peluang inovasi dan juga identifikasi
kebutuhan pengguna yang tak terpenuhi. Hasil dari tahap ini berupa programming

3. Ideate.merupakan rancangan yang tersusun di dalam pikiran; gagasan; cita-cita.


Brainstorming akan banyak dilakukan pada tahap ini. Berbagai ide kreatif harus

[18]
dimunculkan untuk menyelesaikan masalah. Pada tahap ini akan dihasilkan konsep
desain yang akan menjadi acuan dalam sketsa. Sketsa yang telah dibuat pasti akan
memiliki banyak kekurangan dan kelebihan sehingga akan menghasilkan beberapa
alternatif desain

4. Prototype Pada tahap ini, ide yang terbaik yang telah dipilih akan dibuat dalam
skala yang sesungguhnya. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memahami ide yang
akan dikerjakan. Sebelum masuk ke proses pembuatan prototype, sketsa yang terpilih
akan masuk ke tahap berikutnya yaitu membuat gambar kerja.

5. Test.merupakan tahap evaluasi. Pada tahap ini, prototipe yang telah dibuat, akan
ditimbang dampak dan kelayakan gagasan melalui perwujudan ide, kelebihan dan
juga kekurangan ide. Penilaian pada tahap ini berdasarkan kesesuaian antara konsep
dan hasil desain untuk menjawab permasalahan yang ada. Selain itu, pada tahap ini
juga akan diuji ketahanan, kekuatan, dan kualitas dari produk yang telah dibuat pada
tahap prototipe.

6. Implement Bagian ini adalah bagian terpenting dalam desain. Pada tahap ini
perancang melihat kembali efek-efek yang ditimbulkan dari solusi yang dibuat. Fase
ini juga merupakan fase di mana perancang melihat solusi yang diberikan terwujud
dan memiliki nilai sustainable/berkelanjutan.

Sumber: http://publication.petra.ac.id-Diakses pada Sabtu,23 Januari 2021 jam 10.22

3.3 PROSEDUR KERJA

1. Siapkan gambar desain perhitungan pembebanan serta perhitungan jumlah rangka


batang yang akan digunakan pada prototipe jembatan

2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

3. Potong kayu sesuai ukuran pada gambar desain

4. Rakit dan gabungkan masing masing bagian jembatan hingga menjadi sesuai
gambar rencana

5. Rapikan ulang bagian bagian yang terlihat kurang,terutama pada sambungan

3.4 PERHITUNGAN JEMBATAN

[19]
BERAT BERAT PASIR BERAT BERAT BEBAN
JEMABATAN TIMBANGAN

6,72 - 0,89

18,7 gram =5,89 kg 0,89 0,42

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN

Jembatan adalah suatu bangunan yang memungkinkan suatu jalan menyilang


sungai/saluran air, lembah atau menyilang jalan lain yang tidak sama tinggi
permukaannya. Dalam perencanaan dan perancangan jembatan sebaiknya
mempertimbangkan fungsi kebutuhan transportasi, persyaratan teknis dan
estetika-arsitektural yang meliputi : Aspek lalu lintas, Aspek teknis, Aspek
estetika. Jembatan sendiri terdiri dari beberapa jenis dan type yang bisa
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan material yang
digunakan, fungsi, letak lantai kendaraan dan lain lain.

Dalam penyusunan suatu desain terdapat beberapa aspek yang perlu


diperhatikan diantaranya estetika dan strukturnya.Dimana perencanaaan
pembebanan jembatan jalan raya didasarkan pada pedoman Perencanaan
Pembebanan Jembatan Jalan Raya (PPPJR, 1987) dan Brigde Management
System 1992. Pembebanan sendiri terdiri dari beban primer dan beban sekunder
yang didalam masing masing beban tersebut masih terbagi menjadi beberapa
permasalahan penting didalamnya.Oleh karena itu,ketelitian sangat diperlukan
dalam perencaan desain.Titik tumpu harus menjadi titik terkuat karena di titik
inilah yang akan menerima beban terbesar dalam pengaplikasiannya.

[20]
Struktur yang tepat merupakan kunci keberhasilan suatu desain.Tidak hanya
struktur bawah,ketepatan dalam merencanakan struktur atas juga merupakan hal
penting.Selain akan berpengaruh terhadap estetika,struktur atas juga akan
berpengaruh terhadap beban beban dan gaya yang akan diterimanya seperti
beban angin dan lain lain.Umumnya, pada percobaan seperti ini titik beban
terbesar berada di gelagar,mengingat beban yang diberikan akan bertumpu pada
gelagar.Oleh karena itu penting untuk memperhitungakan hal tersebut dengan
sebaik mungkin.

Perhitungan yang perlu dilakukan salah satunya tentang jumlah titik simpul dan
jumlah batang yang harus seimbang. Tidak hanya perhitungan, tetapi juga
terknik penyambungan,pemberian lem serta kebersihan dan kerapian karya juga
perlu dipehatikan. Hitungan yang tepat tidak menjamin karya akan kuat apabila
kita salah dalam penyambung dan cara memberi lem. Pastikan semuanya siku
dan merekat kuat serta tidak ada apapun yan mengganggu di setiap sambungan.
Semakin berat suatu karya tidak akan menjamin akan semakin kuat karya
tersebut. Semua tetap berpacu pada perhitungan dan struktur di dalamnya.

4.2 SARAN
4.2.1 SARAN UNTUK SISWA
a. Siswa harus lebih bisa menyempurnakan desain menjadi lebih kompleks
agar karya yang dihasilkan bisa jauh lebih baik dari apa yang diinginkan
b. Siswa harus lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan praktik agar
terhindar dari hal hal yang tidak diinginkan seperti bahan yang rusak karena
tidak serius dalam mengerjakan sesuatu
c. Siswa harus lebih bisa memanfaatkan peluang dan kesempatan yang telah
diberikan oleh sekolah
4.2.2 UNTUK SEKOLAH
a. Sekolah harus selalu mendukung dan memberikan yang terbaik untuk anak
didiknya.
b. Sekolah harus memberikan alat dan bahan yang memadai utamnya dalam
praktik.
c. Sekolah juga perlu memperhatikan standart kesehatan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran praktik.

[21]
[22]

Anda mungkin juga menyukai