Anda di halaman 1dari 17

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN NASIONAL

SURAMADU

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


MANAJEMEN KONSTRUKSI

OLEH :
ANDRE MARTOGA SIANTURI (1801411023)

2 - PJJ

PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmatnya yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Dalam makalah ini kami akan membahas dengan tema “Metode Pelaksanaan
Konstruksi Jembatan Nasional Suramadu”.

Dalam menyelesaikan tugas makalah ini saya bekerja semaksimal mungkin sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan namun telah memberi
manfaat bagi Saya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari dosen Manajemen Konstruksi, Pungky Dharma Saputra, S.T, M.Si(Han)

Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman sekalian.

Jakarta , Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................v
PENDAHULUAN...........................................................................................................................v
1.1. Latar Belakang..................................................................................................................v
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................vi
1.3. Tujuan Pembahasan.........................................................................................................vi
1.4. Manfaat............................................................................................................................vi
1.5 Metode Penulisan.............................................................................................................vi
1.6 Sistematika Penulisan......................................................................................................vi
BAB II..........................................................................................................................................viii
PEMBAHASAN..........................................................................................................................viii
2.1 Jembatan Nasional Suramadu........................................................................................viii
2.2 Sejarah Jembatan Nasional Suramadu...........................................................................viii
2.3 Desain Jembatan Nasional Suramadu..............................................................................ix
2.2.1 Causeway..................................................................................................................ix
2.2.2 Main Bridge..............................................................................................................ix
2.2.3 Approach Bridge.......................................................................................................ix
2.2.4 Detail Pylon..............................................................................................................ix
2.4 Manfaat Jembatan Nasional Suramadu.............................................................................x
2.3.1 Manfaat Langsung.....................................................................................................x
2.3.2 Manfaat Tak Langsung..............................................................................................x
BAB III...........................................................................................................................................xi
PENUTUP......................................................................................................................................xi
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................xi
3.2 Saran................................................................................................................................xi
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................xii

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut definisinya, jembatan merupakan alat penghubung antara satu daerah ke daerah
lain. Dengan menjadikan jembatan sebagai sarana penghubung, maka jembatan juga memiliki
fungsi sebagai sarana komunikasi untuk perdagangan, transportasi dan pertukaran sosial budaya.
Dengan demikian, maka jembatan juga membentuk bagian sarana kehidupan masyarakat.

Dengan perkembangan tersebut, baik dalam perkembangan peradaban maupun


perkembangan teknologi, maka jembatan juga mengalami perkembangan dalam berbagai hal,
baik dari segi bentuk ataupun dari segi material. Perkembangan teknologi jembatan berawal dari
jembatan dari batu dan kayu, yang berkembang menjadi jembatan modern sejak penemuan
material baja dan beton.

Di Indonesia sendiri perkembangan teknologi jembatan maju pesat pada tahun 1970-an,
karena pada tahun tersebut banyak jembatan yang dibangun. Namun pada saat perkembangan
jembatan yang begitu pesat terdapat pula masalah yang timbul. Masalah yang kerap timbul
adalah kerusakan dini pada struktur jembatan yang tidak terprediksi.

Untuk mengetahui dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada


jembatan, kemudian diadakan berbagai pengembangan penelitian hingga ditemukannya berbagai
teknologi baru untuk mengendalikan mutu struktur jembatan. Selain menemukan berbagai
teknologi baru, pengembangan berbaai penelitian tersebut juga memberikan hal yang sangat
penting dalam bangunan jembatan yaitu memberikan inovasi yang tepat guna berupa acuan atau
pedoman teknis. Hal-hal yang diberikan dalam pedoman teknis juga memiliki bentuk yang
bermacam-macam, dari pedoman untuk perencanaan, pembebanan hingga perawatan jembatan
semuanya telah diatur disini.

i
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membangun Jembatan Nasional Suramadu?
2. Dimana letak Jembatan Nasional Suramadu?
3. Apa saja material yang dipakai untuk membangun Jembatan Nasional Suramadu?
4. Bagaimana efek setelah dibangun Jembatan Nasional Suramadu?
5. Bagaimana metode pelaksanaan konstruksi yang diterapkan untuk membangun
Jembatan Nasional Suramadu?
6. Siapa saja yang berperan jabatan dalam membangun Jembatan Nasional Suramadu

1.3. Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui cara membangun Jembatan Nasional Suramadu
2. Mengetahui letak Jembatan Nasional Suramadu
3. Mengetahui dan memahami apa saja material yang dipakai untuk membangun
Jembatan Nasional Suramadu
4. Mengetahui manfaat setelah dibangun Jembatan Nasional Suramadu
5. Mengetahui metode pelaksanaan konstruksi Jembatan Nasional Suramadu
6. Mengetahui orang yang berperan jabatan dalam membangun Jembatan Suramadu

1.4. Manfaat
Makalah yang berjudul “Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Nasional Suramadu ”
ini diharapkan bisa bermanfaat untuk lebih memahami dan menambah wawasan bagi pembaca
dan penulis mengenai kebenaran ilmiah dan macam macam teori kebenaran.

1.5 Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif, kajian
pustaka dilakukan dengan mencari literature di Internet dan buku-buku panduan.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam penulisan tugas kajian ini yaitu :
Bab I, Pendahuluan.
Di dalamnya membahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan
masalah, maksud dan tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

6
Bab II, Pembahasan
Di dalamnya membahas mengenai pengertian kebenaran ilmiah, pendekatan pendekatan
untuk memperoleh kebenaran ilmiah dan macam macam teori kebenaran
Bab III, Penutup
Berisi mengenai kesimpulan dan saran.

7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jembatan Nasional Suramadu


Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura,
menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur
Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di
Indonesia saat ini.

Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada
20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pada 10 Juni 2009. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di
Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura yang relatif tertinggal
dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini
adalah 4,5 triliun rupiah

2.2 Sejarah Jembatan Nasional Suramadu


Jembatan Nasional Suramadu ini dibangun di atas Selat Madura, ada banyak perdebatan
mengenai proses pembangunan, menurut para ilmuwan Jepang dan Cina menyatakan bahwa
sangat tidak mungkin membangun Jembatan diatas pusat gempa dan patahan ring of fire, atas
keputusan inilah maka mau tidak mau pemerintah mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat pembangunan Jembatan Suramadu
diantaranya:

1. Apakah mungkin membangun jembatan di daerah patahan dan gempa?

2. Bagaimana dengan tiupan angina di laut Selat Madura yang terkenal kencang, apakah tidak
membahayakan konstruksi Jembatan Nasional Suramadu?

Berdasarkan penelitian oleh para ilmuwan menyatakan, bahwa proses pembangunan


jembatan tidak ditemukan suatu patahan aktif dan durasi terpaan angin di wilayah itu masih
terbilang normal, selain itu kontur dasar laut, arus air, serta pengaruh pasang terhadap jembatan
cukup stabil. Akhirnya 20 Agustus 2003, Presiden kala itu Megawati Soekarnoputri secara resmi

8
memulai proses pembangunan Jembatan Nasional Suramadu dan diresmikan pembukaan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.

2.3 Pihak yang Terlibat dalam Pembangunan Jembatan Suramadu


2.3.1 Perencanaan
Pekerjaan desain dan perencanaan jembatan Suramadu pertama kali dilaksanakan oleh BPPT
tahun 1993. Lalu terjadi review design tahun 1992. Departemen permukiman dan Prasarana
Wilayah menunjek PT. Virama Karya untuk meriview design.

2.3.2 Design Proof Check


Selanjutnya proses design proof check yang tujuannya untuk menilai kelayakan hasil
perencanaan. Pihak yang melakukan design proof check adalah perusahaan China yang terdiri
dari China Road and Bridge Corporation (CRBC) dan China Harbour Engineering. Hasil design
proof check memberikan pengakuan internasional terhadap desain jembatan Suramadu.

2.3.3 Desain Checker


Untuk pekerjaan perencanaan yang bersifat kompleks dan membutuhkan perhitungan yang
rumit, hasil perencanaan perlu ditinjau oleh piha ketiga yang independen yaitu desain Checker.
Pihak yang memegang tanggung jawab ini adalah PT. Virama Karya dengan partner lokal PT.
Pola Agung Consulting serta partner asing COWI A/S dari Denmark, yang juga melaksanakan
design check untuk jembatan cable stay terpanjang di dunia yaitu Sutong Bridge di China,
dengan panjang mencapai 1000 m.

2.3.4 Kontraktor
Pengadaan kontraktor dan konsultan dalam pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu
dilakukan melalui lelang seleksi, sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada berdasarkan
paket pekerjaan. Adapun pelaksana pekerjaan cause way adalah :

Kontraktor sisi Surabaya - Hutama Wijaya Agrabudi


- Joint operation PT. Hutama
Karya, PT. Wijaya Karya, dan
PT. Agrabudi Karyamarga
Kontraktor Sisi Madura - PT. Adhi Karya- PT. Waskita
Kontraktor Bentang Tengah - China Road and Bridge
Corporation (CRBC)

9
- China Harbour Engineering
Consultant (CHEC)
2.4 Techincal study
Sebelum dilakukan perencanaan, terlebih dahulu dilakukan Detail Engineering Design
berupa Techincal study, meliputi :

1. Seismic hazard analysis


Menganalisis kemungkinan intensitas gempa yang akan terjadi dan pengaruhnya terhadap
kekuatan, stabilitas, dan kekakuan dari struktur jembatan. Dari seismic hazard analysis
diperoleh kesimpulan bahwa di sekitar lokasi jembatan tidak ditemukan suatu patahan
aktif. Berdasarkan katalog gempa juga tidak ditemukan gempa dengan magnitude diatas
skala 4 sehingga kondisi di sekitar lokasi jembatan cukup stabil.

2. Design ground motion parameter study


3. Engineering phisycal study/soil investigation
perencanaan pondasi untuk jembatan dengan panjang 5.438 meter memerlukan volume
pekerjaan penyelidikan tanah yang memadai. Pada tahapan terdahulu telah dilakukan
serangkaian pekerjaan penyelidikan tanah di sepanjang as jalan. Investigasi tanah
dilakukan guna mengetahui kekuatan tanah pendukung.

4. Engineering geological survey, yang meliputi :


- geoelectric
- georadar
- sub bottom profiling
5. Wind resistance performance research for the main bridge
Dilakukan analisa kemananan terhadap pengaruh dinamik angin. Berdasarkan kajian,
ternyata angin yang melintang kecepatannya sekitar 3.6 kilometer perjam sampai
maksimal 65 kilometer perjam.

6. Study on anchorage system in pylon tower


7. Shear resistance performance research for shear connector
8. Underwater topographical survey/bathymetry
Kajian mendalam juga dilakukan terhadap dasar laut, arus air laut, serta pengaruh pasang

10
terhadap jembatan. Ternyata semuanya sangat memungkinkan untuk dibangun jembatan
yang menghubungkan dua pulau.

9. Seabed evolvement and hydrological analysis


10. Kelayakan AMDAL
Pembangunan Jembatan Suramadu dan jalan aksesnya diperkirakan akan menimbulkan
dampak positif dan negative terhadap lingkungan sekitar. Mengidentifikasi rencana
pembangunan Jembatan Suramadu serta jalan aksesnya yang diperkirakan dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan geofisika-kimia, biologi dan social ekonomi-
budaya, langsung atau tidak langsung. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak
penting yang akan terjadi pada lingkungan serta akibat dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan saat pelaksanaan maupun pengoperasian Jembatan Suramadu dan jalan
aksesnya.

Mengidetifikasi rona lingkungan awal yang terkena dampak. Menyusun rencana


pengelolaan lingkungan (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan (RPL). Hasil
penelitian dan evaluasi dari andal ini digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
untuk melakukan tindakan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan yang
ditimbulkannya. Dengan demikian akan dicapai manfaat pembangunan yang optimum
dengan dampak negatif.

11. Tinjauan Ekonomi


Setelah dilakukan desain jembatan yang mendalam diketahui bahwa kebutuhan biaya
untuk pembangunan cukup besar. Diketahui untuk pembangunan Suramadu ini akan
menghabiskan sekitar 650.000 ton beton dan lebih kurang 50.000 ton besi baja. Sehingga
dana total yang akan dihabiskan mencapai Rp. 4.5 triliun. Dimana 55% ditanggung
pemerintah dan 45% sisanya pinjaman dari pemerintah China.

11
2.5 Desain Jembatan Nasional Suramadu
Lokasi casting yard berada di Marina Shipyard, Desa Sidorukun, Gresik, dengan luasan
sekitar 30.000m2 berada pada tepi laut dengan kedalaman yang mencukupi sehingga
memudahkan loading/unloading material dari laut. Jarak dari casting yard ke lokasi proyek
bentang tengah sekitar 12 km, yang dapat ditempuh sekitar 45-60 menit dengan speed boat.

2.5.1 Causeway
Terdiri dari 36 bentang untuk sisi Surabaya dan 45 bentang sisi Madura dengan panjang
masing-masing 40 meter. Konstruksi bangunan diatas menggunakan PCI Girder. Sedangkan
untuk bagian bawah menggunakan pondasi pipa baja berdiameter 60 cm dengan panjang rata-
rata 25 meter untuk sisi surabaya dan 27 meter untuk sisi Madura

(a) tampak depan (b) tampak bagian bawah (c) tampak atas

2.5.2 Main Bridge


Konstruksinya terdiri dari pondasi bored pile 2,4 meter dengan panjang sekitar 80 meter, 2
Pylon kembar dengan ketinggian 140 meter dan lantai komposit double plane yang ditopang oleh
cable stayed dengan bentang 192 m + 434 m + 192 m. Ketinggian vertical bebas untuk navigasi
bentang utama adalah 35 meter.

Berikut ini merupakan gambar bagian Main Bridge jembatan :


12
(a) Main bridge (b) penampang
girder bagian cable stayed

( c ) Pembagian lajur jalan


2.5.3 Approach Bridge
Untuk bangunan atas menggunakan beton Presstressed Box Girder dengan bentang 80 meter
sebanyak 7 bentang, baik untuk sisi Surabaya maupun sisi Madura. Sedangkan struktur bawah
terdiri dari pondasi bored pile berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90 meter

(a) panjang bentang approach bridge

13
(b) panjang bentang approach bridge

(c) tampak atas approach bridge


2.5.4 Detail Pylon
Konstruksi Pylon bentang utama setinggi 146 meter, dengan menggunakan borepile
berdiameter 2,4 meter dengan kedalaman 71 meter, Ketinggian vertikal bebas (untuk navigasi)
bentang utama adalah 35 meter dari permukaan laut

(c)Detail Pylon

14
2.6 Manfaat Jembatan Nasional Suramadu
2.6.1 Manfaat Langsung
 Meningkatnya kelancaran arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang.
 Merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian.
 Meningkatkan penerimaan dari tarif tol.

2.6.2 Manfaat Tak Langsung


 Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa
 Meningkatnya kebutuhan untuk kawasan pemukiman dan infrastruktur
 Meningkatkan PDRB dan kesejahteraan masyarakat.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Untuk pembangunan Jembatan Suramadu yang terletak di Jawa Timur ini memiliki bentang yang
panjang 5438 meter dan merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia. Untuk biaya
Jembatan ini di sokong oleh pemerintah dan pinjaman dari negeri China.

3.2 Saran
Untuk biaya perencanaan dan konstruksi lebih baik menggunakan dana dari dalam negeri.
Apabila biaya harus dibantu oleh negeri lain jangan sampai melebihi nilai biaya dari pemerintah
negeri Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://argajogja.blogspot.co.id/2011/06/desain-metode-konstruksi-jembatan.html

https://najwaersasipil.wordpress.com/2016/05/02/suramadu-bridge-jembatan-suramadu/

http://radevitiq.blogspot.co.id/2016/11/jembatan-surabaya-madura-suramadu.html

17

Anda mungkin juga menyukai