Anda di halaman 1dari 39

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN

SOEKARNO HATTA MAKASSAR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis dalam

Menyelesaikan Mata Kuliah Pelabuhan

Disusun Oleh :

Nama : WISNU SANDI UTOMO


NIM : 04160019

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah

Pelabuhan tentang Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta

Kabupaten Makassar ini dengan tepat waktu. Banyak pihak yang membantu kami

dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan Perencanaan Pengembangan

Pelabuhan Soekarno Hatta ini, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Sugiman Wiki Asmadi, MM. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Jakarta.

2. Bapak Ir. Muhrojin, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas

Jakarta.

3. Bapak Natio Jiwa Ksatria, ST, MT. selaku Dosen mata kuliah Pelabuhan yang

selalu membimbing dan mengarahkan kami.

4. Kedua Orang Tua, Kakak, Adikku, serta teman-teman yang telah memberikan

dukungan baik material maupun spiritual selama penulisan ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Perencanaan

Pelabuhan ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan membantu

kami dalam melakukan perbaikan terhadap penulisan ini dan selanjutnya.

Jakarta, 13 Januari 2020

Wisnu Sandi U.
04160019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………..…..…... i

KATA PENGANTAR …………………….…………………………………... ii

DAFTAR ISI …………….…………………………………………………...... iii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….…......... v

DAFTAR TABEL …………………………………………………........…...... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….... 1

1.2 Tujuan ....................................…………………………………..... 4

1.3 Ruang Lingkup ……………………………………….…………… 4

1.4 Sistematika Penulisan .......…….…………………………………... 5

BAB II METODOLOGI DAN DATA PENDUKUNG

2.1 Metodologi Penelitian .….........................………….……………. 7

2.2 Lokasi Studi ..........................……………….…...………………. 8

2.3 Data Eksisting ……………….……………………....................... 8

2.4 Data Pendukung Demand ………………….………………........ 9

2.4.1 Hinterland …..………………………….............……...... 9

2.4.2 Data Penduduk ….......…………………….......……....... 10

2.4.3 Data Ekspor Impor ….......……………………................ 11

2.4.4 Data Produksi Komoditas ….......……………………...... 11

2.4.5 Data Peternakan ….......…………………….........…....... 12

2.4.6 Data Hasil Perikanan ….......……………………............. 13


2.4.7 Data PDRB ….......…………………….......……............ 13

BAB III ANALISIS PROYEKSI DEMAND

3.1. Uraian Umum ……………….……………………..................... 15

3.2 Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk ………………………....... 15

3.3 Analisis Proyeksi Data Demand ……………………………...... 17

BAB IV PERENCANAAN PELABUHAN

4.1 Perencanaan Fasilitas Sisi Darat ……………………………….. 21

4.2 Perencanaan Fasilitas Sisi Laut ………………………………... 23

4.3 Perencanaan Sarana ……..………………………......……….... 25

4.4 Layout Pelabuhan ………………………………........................ 27

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………………………………………...................... 29

5.2 Saran ………………………………………................................ 30

DAFTAR PUSTAKA ……………………………...........…………................. 31


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan ………….. 7

Gambar 2.2 Peta Lokasi Studi ……......................................................…….... 8

Gambar 2.3 Peta Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta …………………..... 10

Gambar 3.1 Grafik Analisis Jumlah Penduduk ……………………………… 16

Gambar 3.2 Grafik Analisis Ekspor ……………………………………....…. 18

Gambar 3.3 Grafik Analisis Produksi Kelapa ………………………………….18

Gambar 3.4 Grafik Analisis Populasi Ternak ……………………………….. 18

Gambar 3.5 Grafik Analisis Produksi Ikan ……...................……………...… 19

Gambar 4.1 Pengembangan 5 Tahun ke-1 Pelabuhan Soekarno Hatta …...… 27

Gambar 4.2 Pengembangan 5 Tahun ke-2 Pelabuhan Soekarno Hatta …...… 28

Gambar 4.3 Pengembangan 5 Tahun ke-3 Pelabuhan Soekarno Hatta …...… 28


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Hinterland Soekarno Hatta …..…....................... 10

Tabel 2.2 Ekspor Impor Melalui Pelabuhan Soekarno Hatta ………….............. 11

Tabel 2.3 Data Hasil Produksi Klpa Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta....... 12

Tabel 2.4 Populasi Hewan Ternak Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta ......... 12

Tabel 2.5 Data Hasil Perikanan Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta ……..... 13

Tabel 2.6 Jumlah PDRB Wilayah Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta …….. 14

Tabel 3.1 Hasil Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk …………......................... 17

Tabel 3.2 Hasil Analisis Proyeksi Data Demand …………................................ 20

Tabel 4.1 Hasil Perencanaan Pengembangan Terminal Penumpang ………...... 22

Tabel 4.2 Hasil Perencanaan Pengembangan Dermaga Umum …….......…...... 25

Tabel 4.3 Hasil Perencanaan Pengembangan Penumpukan Kapal ………...............


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan Makassar terletak di kawasan timur Indonesia, meski secara

geografis masih berada di bagian tengah kepulauan Indonesia (Pulau Sulawesi).

Pelabuhan Makassar berlokasi di tepi perairan Selat Makassar yang merupakan

perairan dalam dan telah ditetapkan sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia.

Letaknya yang strategis kawasan ini dan didukung oleh sumber daya alam serta

sumbe daya manusia yang terampil memungkinkan kawasan ini tumbuh

berkembang setara dengan propinsi-propinsi lain di Indonesia. Pertumbuhan

ekonomi propinsi Sulawesi Selatan cukup stabil dengan rata-rata di atas 7 % dan

diikuti pula dengan pertumbuhan angkutan barang dan penumpang pelabuhan

Makassar dalam lima (5) tahun terakhir yang secara signifikan tumbuh di atas 10

%. Hal ini enunjukkan tingkat perkembangan wilayah yang sangat kondusif.

Namun di sisi lain nilai PDRB pe kapita penduduk masih rendah bila

dibandingkan propinsi lain, hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk

masih bergantung pada kegiatan utama pertanian yang mengambil porsi 30%.

Rencana Induk Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia 2025

elah menetapkan kerangka kebijakan koridor ekonomi wilayah yang mengarahkan

Sulawesi sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan,


perikanan dan pertambangan nikel nasional dan perlunya dukungan infrastruktur

transportasi, termasuk pelabuhan dan jalan raya serta kereta api.

Pada saat ini Pelabuhan Makassar telah memiliki Rencana Induk

Pelabuhan yakni berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 2

Tahun 2004 tentang Rencana Induk Pelabuhan Makassar tanggal 23 Januari 2004

dimana tertuang perihal tahapan pengembangan yakni Tahap I 2007 – 2015 dan

Tahap II 2015 – 2025 dengan kebutuhan area lahan daratan seluas 301,29 Ha

(lahan daratan eksisting 199,29 Ha dan lahan daratan pengembangan seluas 182

Ha) dan areal perairan seluas 42,718 Ha (perairan untuk kegiatan pelayanan jasa

kepelabuhanan seluas 2,978 Ha dan areal untuk keselamatan pelayaran seluas

39,740 Ha) untuk menyelenggarakan kegiatan kepelabuhanan pada Pelabuhan

Makassar yang meliputi pelayanan jasa kepelabuhanan, pelaksanaan kegiatan

pemerintahan dan kegiatan ekonomi lainnya serta pengembangannya. Realisasi

arus barang dan kunjungan kapal Pelabuhan Makassar yang ada (khususnya peti

kemas) saat ini ternyata sudah cukup jauh melampaui prediksi menurut Rencana

Induk Pelabuhan yang ada (2004).

Realisasi arus barang petikemas sudah mencapai 529 ribu TEU’s pada

tahun 2012, sedangkan menurut prediksi rencana induk pelabuhan 2004 jumlah

petikemas baru mencapai 383.373 TEU’s pada tahun 2012, dan 507.000 TEU’s

diproyeksikan baru akan terjadi setelah tahun 2015.

Rencana Induk Pelabuhan seyogyanya disusun lebih fokus kepada

kebutuhan pengembangan terkait dengan kegiatan kepelabuhanan, dan tidak

tumpang tindih dengan program pengembangan dari pemerintah daerah,seperti


adanya pengembangan area bisnis berupa reklamasi yang sebaiknya tidak

dimasukkan dalam program rencana induk pelabuhan. Pada saat ini sudah ada

program pengembangan di sekitar wilayah pelabuhan yang telah dilaksanakan

maupun dalam perencanaan oleh Pemerintah Daerah yang sangat mempengaruhi

kegiatan pelabuhan ke depa (seperpengembangan reklamasi di sekitar Tanjung

Bunga, dan rencana pada wilayah lainnya). Dengan demikian perlu dilakukan

review atas rencana induk pelabuhan yang sudah ada (2004) agar dapat

melakukan penataan rencana tahapan dan luasan area pengembangan yang lebih

sesuai

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan perencanaan pengembangan Pelabuhan

Soekarno Hatta ini yaitu:

1. Mendefinisikan dan menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

perencanaan Pelabuhan Soekarno Hatta.

2. Melakukan analisis proyeksi pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta.

3. Melakukan perencanaan layout sisi darat dan sisi laut Pelabuhan Soekarno

Hatta.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penulisan perencanaan pengembangan Pelabuhan

Soekarno Hatta ini adalah:

1. Proyeksi dilakukan dengan data minimal 5 tahun untuk 15 tahun mendatang.


2. Estimasi kebutuhan fasilitas sisi darat dan sisi laut berdasarkan pada data yang

ada atau berdsarkan analisis.

3. Layout Pelabuhan Soekarno Hatta dihitung berdasarkan korelasi luas

kasar/luasan plan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan perencanaan pengembangan Pelabuhan Soekarno

Hatta ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjabarkan perihal yang berkaitan dengan latar belakang, tujuan penulisan,

ruang lingkup, serta sistematika penulisan dalam penyusunan penulisan

perencanaan pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta .

BAB II METODOLOGI DAN DATA PENDUKUNG

Mendeskripsikan metodologi penelitian dan juga penyusunan penulisan

perencanaan pengembangan pelabuhan yang mana meliputi lokasi studi, data

eksisting, dan data-data pendukung demand Pelabuhan Soekarno Hatta .

BAB III ANALISIS PROYEKSI DEMAND

Menjelaskan tentang data hasil dari analisis proyeksi demand Pelabuhan

Soekarno Hatta dengan metode proyeksi berdasarkan data yang ada dan laju

pertumbuhannya.

BAB IV PERENCANAAN PELABUHAN

Menjabarkan tentang perencanaan pengembangan Pelabuhan Soekarno

Hatta baik bagian sisi darat mauput sisi laut yang berdsarkan dari hasil analisis
proyeksi demand Pelabuhan Soekarno Hatta, serta layout hasil perencanaan

pengembangannya.

BAB V PENUTUP

Menjabarkan detail penting perencanaan pengembangan Soekarno Hatta,

kesimpulan dan saran yang dibutuhkan untuk kelangsungan penulisan

perencanaan pengembangan pelabuhan selanjutnya.


BAB II

METODOLOGI DAN DATA PENDUKUNG

2.1 Metodologi Penelitian

Metodologi dalam perencanaan pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta

ini dengan metode kuantitatif, dimana penulis mengumpulkan 6 jenis data

hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta dengan kurun waktu data tahun 2010

sampai dengan 2018. Data-data pendukung tersebut kemudian dianalisis dengan

menggunakan metode proyeksi sesuai laju pertumbuhannya.

Mulai

Penentuan Hinterland

Proyeksi Demand

Perencanaan Fasilitas Pelabuhan

Layout Pelabuhan

Selesai

Gambar 2.1 Diagram Alir Perencanaan Pengembangan Pelabuhan


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
2.2 Lokasi Studi

Posisi titik koordinat Pelabuhan Makassar berada di tengah bentangan

Nusantara pada posisi 05⁰ 08’ 08” BT dan 119⁰ 24’ 02” LS. Kondisi pantai di

sekitar pelabuhan pada umumnya landai, dasar laut terdiri dari lumpur dan pasir.

Alur pelayaran sepanjang 25 mil (Bouy terluar) dengan lebar ± 1 mil, kedalaman

rata-rata -16 m. Pintu masuk (acces channel) lebar ± 200 m dengan panjang 2 mil,

kedalaman rata-rata -10 s/d -14 m. kelengkapan keselamatan bernavigasi dapat

dilihat pada peta laut Indonesia No.139 dan No.176 dan buku tabel lampu suar

DSI (Daftar Suar Indonesia).

Gambar 2.2 Peta Lokasi Studi


Sumber: Google Maps, 2019

2.3 Data Eksisting

Saat ini Pelabuhan Soekarno Hatta memiliki luas daratan sekitar ± 199,29

Ha dengan fasilitas sebagai berikut:


a. Fasilita Peralatan

1. 7 unit Gantry Crane (GC)


2. 18 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTG)
3. 2 unit Reach Stacker
4. 1 unit Side Loader
5. 34 unit head truck
6. 26 unit chasis
7. 5 unit Forklift Batteray Kap. 2 T
8. 1 unit Forklift Kap. 7 T
9. 1 unit Forklift Kap. 32 T

b. Fasilitas Pendukung
10. 7 unit Gantry Crane (GC)
11. 18 unit Rubber Tyred Gantry Crane (RTG)
12. 2 unit Reach Stacker
13. 1 unit Side Loader
14. 34 unit head truck
15. 26 unit chasis
16. 5 unit Forklift Batteray Kap. 2 T
17. 1 unit Forklift Kap. 7 T
18. 1 unit Forklift Kap. 32 T
2.4 Data Pendukung Demand

Dalam perencanaan pengembangan Soekarno Hatta ini data pendukung

demand diambil data 9 tahun terakhir pada daerah hinterland (2010 sampai

dengan 2018) kecuali data penduduk hanya ada 3 tahun terakhir.


Data-data pendukung yang dipakai meliputi data jumlah penduduk, data

ekspor impor, data hasil produksi komoditas, data populasi peternakan, data hasil

perikanan, dan data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

2.4.1 Hinterland

Hinterland adalah daerah belakang suatu pelabuhan, dimana luasnya relatif

dan tidak menenal batas administratif suatu daerah, provinsi atau batas suatu

negara, tergantung pada ada atau tidaknya pelabuhan yang berdekatan dengan

daerah tersebut dan saling terkait dengan pelabuhan. Hinterland juga dapat

diartikan sebagai suatu daerah yang berfungsi sebagai pemasok dan pemenuhan

kebutuhan bahan makanan pokok, barang serta tempat produksi komoditi ekspor.

Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta merupakan daerah penyangga sektor

pertanian yang kuat, namun industrinya terbatas pada pengolahan hasil industri

non migas dan agroindustri, hasil perkebunan, peternakan dan perikanan.

Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta antara lain yaitu Kabupaten Selayar,

Bulukumbar, Bone, serta Kabupaten Makasar sendiri.

2.3 Peta Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta


Sumber: Google Earth, 2019

2.4.2 Data Penduduk


Data penduduk hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta sebagai berikut:

Jumlah Pendudnduk

No Wilayah Kabupaten 2005 2006 2007 2008 2009

1 Makassar 1.198.251 1.216.746 1.235.239 1.253.656 1.271.870

2 Takalar 246.402 249.348 252.270 255.154 257.974

3 Maros 292.454 296.071 299.662 303.211 306.687

4 Gowa 571.705 583.021 594.423 605.876 617.317

TOTAL 2308812 2345186 2381594 2417897 2453848

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta


Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Selatan

2.4.3 Data Ekspor Impor

Selama ini Pelabuhan Soekarno Hatta sudah melayani ekspor impor,

datanya sebagai berikut:

Tahun Volume impor ( ton) Volume ekspor ( ton)

2006 11.451 43

2007 10.899 96

2008 2.277 211

2009 20.247 144

2010 17.774 356

2011 19.355 434

2012 20.936 513

2013 22.516 591

2014 24.097 669

2015 25.678 748


2016 27.259 826

2017 28.839 904

2018 30.420 983

Tabel 2.2 Ekspor Impor Melalui Pelabuhan Soekarno Hatta


Sumber: Badan Pusat Statistik, 2019

2.4.4 Data Produksi Komoditas

Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta merupakan daerah penyangga sektor

pertanian yang kuat, selain itu juga terdapat hasil perkebunan yang cukup banyak.

Berikut data komoditas Kabupaten Makassar , Kabupaten Takalar, Kabupaten

Maros, dan Kabupaten Gowa :

Hasil Komuditi Kelapa

No Wilayah Kabupaten 2013 2014 2015

1 Makassar 0 0 0

2 Takalar 1.042 1.042 1.042

3 Maros 251 257 257

4 Gowa 1.403 1.521 1.521

TOTAL 2696 2820 2820

Tabel 2.3 Data Hasil Produksi Komoditas Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2019

2.4.5 Data Peternakan

Populasi hewan ternak pada daerah hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta.

Populasi ( Ekor )
Tahun
Wilayah Kabupaten 2010 2011 2012
No Sapi Potong Kerbau Kambing

1 Makassar 3.259 3.334 366

2 Takalar 36.359 36.374 2.935

3 Maros 259.766 76.381 3.332

4 Gowa 87.755 111.345 1.670

Total 387.139 227.434 8303

Tabel 2.4 Data Populasi Hewan Ternak Hinterland Pelabuhan Soekrno Hatta
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2019

2.4.6 Data Hasil Perikanan

Selain hasil sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, daerah hinterland

Pelabuhan Soekarno Hatta juga menghasilkan produksi dari sektor perikanan

sebagai berikut:

Jumlah Produksi Perikanan ( ton)


Tahun
2013 2014 2015
Wilayah Kabupaten
No

1 Makassar 971.50 971.50 1.45

2 Takalar 586 586 2.935

3 Maros 446.80 446.80 12.956

4 Gowa 600 600 567.90

Total 1.186 1.186 15891


Tabel 2.5 Data Hasil Perikanan Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2019

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah keseluruhan nilai

tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari semua kegiatan perekonomian di

seluruh wilayah dalam periode tahun tertentu yang pada umumnya dalam waktu

satu tahun. Berikut data PDRB pada wilayah hinterland Pelabuhan Soekarno

Hatta:

Tahun
Lapangan Usaha
2005 2006 2007 2008 2009
1. Pertanian 18.513,26 20.900,36 25.071,81 27.958,27
16.188,36

2. Pertambangan & Penggalian 4.714,27 5.249,99 5.894,00 6.201,50 5.503,78


3. Industri Pengolahan (tanpa migas) 7137,86 8.245,34 9.158,55 11.060,44 12.514,89
4. Listrik dan Air Bersih 548,87 629,31 721,96 838,10 949,24
5. Bangunan 2.479,27 2.790,79 3.204,10 4.253,53 5.387,79
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.880,01 9. 507,87 10. 986,58 13.913,80 16. 690,29
7. Pengangkutan dan Komunikasi 4.007,93 5.102,84 5.769,05 6.972,02 7.953,95
8. Keuangan, Persewa. & Jasa Perus 3.098,67 3. 675,19 4. 285,18 5. 203,00 6. 241,52
9. Jasa-jasa 5. 725,20 7. 188,24 8. 352,14 11.629,00 16. 704,94
Total Sektor dengan MIGAS 51. 780,44 60. 902,82 69. 271,92 85. 143,19 99.904,66
Tabel 2.6 Jumlah PDRB Wilayah Hinterland Pelabuhan Soekarno Hatta
BAB III

ANALISIS PROYEKSI DEMAND

3.1 Uraian Umum

Pada perencanaan pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta ini dalam

pengerjaannya menggunakan metode analisis proyeksi dengan program Microsoft

Excel 2010. Dimana penulis memproyeksikan data-data yang sudah ada untuk

proyeksi data 15 tahun mendatang dan tahap pengembangan setiap 3 tahun

sehingga ada tiga kali tahap pengembangannya.

Rumus yang digunakan pada setiap data proyeksi berbeda-beda tergantung

dari hasil analisis datanya. Dimana data pada penelitian ini minimal ada 3 tahun

data eksisting.

Dalam perencanaan pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta ini, penulis

merencanakan akan mengembangkan fasilitas pelabuhan seperti terminal

penumpang, dermaga umum, dan juga jumlah Mobil Crane. Dengan rencana

pengembangan tersebut maka data yang akan diproyeksikan adalah data jumlah

penduduk; data demand/permintaan yang meliputi data ekspor, produksi kopi,

populasi ternak dan produksi hasil perikanan.

3.2 Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi jumlah penduduk dihitung menggunakan rumus y = -67.929x2 +

36686x + 2E+06 dimana R² = 1

Sebagaimana ditunjukkan pada grafik berikut:


Jumlah
Tahun Tahun Ke -
Penduduk

2005 1 2.308.812

2006 2 2.345.186

2007 3 2.381.594

2008 4 2.417.897

2009 5 2.453.848

2010 6 2.897.671

2011 7 2.933.473

2012 8 2.969.141

2013 9 3.004.672

2014 10 3.040.067

2015 11 3.075.327

2016 12 3.110.450
2017 13 3.145.438

2018 14 3.180.290

2019 15 3.215.006

2020 16 3.249.586

2021 17 3.284.031

2022 18 3.318.339

2023 19 3.352.512

2024 20 3.386.548

Tabel 3.1 Hasil Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020
note:
pengembangan 5 tahun pertama
pengembangan 5 tahun kedua
pengembangan 5 tahun ketiga

3.3 Analisis Proyeksi Data Demand

Data demand yang diproyeksikan adalah ekspor, produksi padi, populasi

ternak, dan produksi hasil perikanan.

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:

1. Proyeksi ekspor dihitung menggunakan rumus y = 78,3x2+ 277,85 dimana R²

=1

2. Proyeksi produksi kelapa dihitung menggunakan rumus y = -2387x2 +

927,28x + 1262,2 dimana R² = 0,9079

3. Proyeksi populasi ternak dihitung menggunakan rumus y = 6490,5x2

+82606x+ 419966 dimana R² = 0,8351


4. Proyeksi produksi hasil perikanan dihitung menggunakan rumus y = -222,8x2

+7946,6x -8617,3 dimana R² = 0,9798

5.

Gambar 3.2 Grafik Analisis Ekspor


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

6.
Gambar 3.3 Grafik Analisis Produksi Kelapa
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020
Gambar 3.4 Grafik Analisis Populasi Ternak
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

Gambar 3.5 Grafik Analisis Produksi Ikan


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

Dari grafik dan rumus diatas maka diperoleh hasil proyeksi berikut:

Tahun Produksi Populasi Produksi


Tahun Ekspor
Ke- Kelapa Ternak Ikan
2010 1 356 2.696 387.139 1.186

2011 2 434 2820 227.434 1.186

2012 3 513 2.820 228.303 15.891

2013 4 591 4.956 175.358 20.793

2014 5 669 4.954 176.358 25.694

2015 6 748 7.117 177.958 30.596

2016 7 826 6.486 177.958 35.498

2017 8 904 6.992 179.958 40.399

2018 9 983 7.610 181.758 45.301

2019 10 1.061 8.206 242.956 48.569

2020 11 1.139 8.587 296.651 51.837

2021 12 1.217 9.077 363.326 54.659

2022 13 1.296 9.568 442.983 57.035

2023 14 1.374 10.059 535.620 58.966

2024 15 1.452 10.552 641.239 60.452

2025 16 1.531 11.045 759.838 61.492

2026 17 1.609 11.539 891.419 62.086

2027 18 1.687 12.034 1.035.980 62.234

2028 19 1.766 12.529 1.193.523 61.937

2029 20 1.844 13.025 1.364.046 61.195

2030 21 1.922 13.522 1.547.551 60.007

2031 22 2.000 14.020 1.744.036 58.373

2032 23 2.079 14.518 1.953.503 56.293


2033 24 2.157 15.018 2.175.950 53.768

Tabel 3.2 Hasil Analisis Proyeksi Data Demand


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

note:
pengembangan 5 tahun pertama
pengembangan 5 tahun kedua
pengembangan 5 tahun ketiga

BAB IV

PERENCANAAN PELABUHAN

4.1 Perencanaan Fasilitas Sisi Darat

Pada perencanaan pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta, fasilititas sisi

darat yang dikembangkan adalah terminal penumpang.

Dalam perhitugan pengembangannya menggunakan analisis regresi pada

program Microsoft Excel 2010.

Berikut perhitungan analisis regresinya:

SUMMA
RY
OUTPUT

Regressi
on
Statistic
s
Multiple 0,55556
R 8224
R 0,30865
Square 6051
Adjuste -
dR 0,38268
Square 7898
Standar 40,7335
d Error 9151
Observa
tions 3

ANOVA
Significa
df SS MS F nce F
Regressi 740,774 740,774 0,44645 0,62500
on 1 5228 5228 8021 1538
1659,22 1659,22
Residual 1 5477 5477
Total 2 2400

Coefficie Standar Lower Upper


nts d Error t Stat P-value 95% 95% Lower 95,0% Upper 95,0%
-
Intercep 58,3257 893,300 0,06529 0,95849 11292,1 11408,7
t 0302 4849 2367 2505 3315 8456 -11292,13315 11408,78456
Jumlah -
Pendud 0,00010 0,00016 0,66817 0,62500 0,00192 0,00214
uk 7075 025 5142 1538 9092 3242 -0,001929092 0,002143242
Dimana koefisien yang digunakan adalah 0,000107075 sehingga akan diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tahun Jumlah Luas


Tahun
Ke- Mobile Lapangan
Crane Penumpukan
(Ha)
2010 1 5 6,6
2011 2 7 7,0
2012 3 8 7,4
2013 4 9 7,4
2014 5 11 8,2
2015 6 13 8,4
2016 7 15 8,8
2017 8 17 9,1
2018 9 19 9,2
2019 10 30 4,7
2020 11 32 5,1
2021 12 35 5,4
2022 13 38 5,8
2023 14 40 6,1
2024 15 43 6,5
2025 16 46 6,8
2026 17 50 7,2
2027 18 53 7,5
2028 19 56 7,9
2029 20 60 8,2
2030 21 64 8,5
2031 22 67 8,9
2032 23 71 9,2
2033 24 75 9,6

Tabel 4.1 Hasil Perencanaan Pengembangan Penumpukan Kapal


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

note:
pengembangan 5 tahun pertama
pengembangan 5 tahun kedua
pengembangan 5 tahun ketiga
4.2 Perencanaan Fasilitas Sisi Laut

Fasilitas sisi laut Pelabuhan Soekarno Hatta yang direncanakan

pengembangannya dalam penulisan ini yaitu dermaga umum. Seperti diketahui

hingga saat ini Pelabuhan Soekarno Hatta memiliki dermaga umum sepanjang

1000 m dengan lebar 467m (belum termasuk dermaga khusus BBM).

Perhitugan pengembangan dermaga umum ini juga menggunakan analisis regresi

pada program Microsoft Excel 2010 yang mana mengacu pada analisis data

demand, dengan hasil analisis sebagai berikut:

SUMMA
RY
OUTPUT

Regressi
on
Statistic
s
Multiple 0,98887
R 7284
R 0,97787
Square 8283
Adjuste
dR 0,95575
Square 6566
Standar 0,20270
d Error 6036
Observa
tions 9

ANOVA
Significa
df SS MS F nce F
Regressi 7,26539 1,81634 44,2044 0,00144
on 4 6607 9152 4801 646
0,16435 0,04108
Residual 4 8949 9737
7,42975
Total 8 5556

Coefficie Standar Lower Upper Lower Upper


nts d Error t Stat P-value 95% 95% 95,0% 95,0%
Intercep 5,00892 0,84202 5,94865 0,00400 2,67108 7,34676 2,67108 7,34676
t 5268 7137 0637 6704 3144 7392 3144 7392
- -
0,00480 0,00218 2,19533 0,09313 0,00127 0,01087 0,00127 0,01087
Ekspor 3714 8146 5507 5892 1553 8981 1553 8981
- - - -
Produksi 4,39598 0,00011 0,38193 0,72193 0,00036 0,00027 0,00036 0,00027
Kelapa E-05 5097 8377 1017 3519 56 3519 56
- - - -
Populasi 6,6185E 1,47383 0,04490 0,96633 4,15819 4,02582 4,15819 4,02582
Ternak -08 E-06 6786 4053 E-06 E-06 E-06 E-06
- -
Produksi 1,85328 2,73868 0,00676 0,99492 7,58527 7,62234 7,58527 7,62234
Ikan E-07 E-05 7032 4774 E-05 E-05 E-05 E-05

Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien ekspor = 0,004803714; koefisien

produksi kelapa = 4,39598E-05; koefisien populasi ternak = ,6185E-08; dan

koefisien produksi ikan = -1,85328E-07 sehingga dapat diperoleh hasil

perencanaan luas dermaga umum.

Luas
Tahun Produksi Populasi Produksi Lapangan
Tahun Ekspor
Ke- Kelapa Ternak Ikan Penumpukan
(Ha)
2010 1 356 2.696 387.139 1.186 6,6
2011 2 434 2820 227.434 1.186 7,0
2012 3 513 2.820 228.303 15.891 7,4
2013 4 591 4.956 175.358 20.793 7,4
2014 5 669 4.954 176.358 25.694 8,2
2015 6 748 7.117 177.958 30.596 8,4
2016 7 826 6.486 177.958 35.498 8,8
2017 8 904 6.992 179.958 40.399 9,1
2018 9 983 7.610 181.758 45.301 9,2
2019 10 1.061 8.206 242.956 48.569 4,7
2020 11 1.139 8.587 296.651 51.837 5,1
2021 12 1.217 9.077 363.326 54.659 5,4
2022 13 1.296 9.568 442.983 57.035 5,8
2023 14 1.374 10.059 535.620 58.966 6,1
2024 15 1.452 10.552 641.239 60.452 6,5
2025 16 1.531 11.045 759.838 61.492 6,8
2026 17 1.609 11.539 891.419 62.086 7,2

2027 18 1.687 12.034 1.035.980 62.234 7,5

2028 19 1.766 12.529 1.193.523 61.937 7,9

2029 20 1.844 13.025 1.364.046 61.195 8,2

2030 21 1.922 13.522 1.547.551 60.007 8,5

2031 22 2.000 14.020 1.744.036 58.373 8,9

2032 23 2.079 14.518 1.953.503 56.293 9,2

2033 24 2.157 15.018 2.175.950 53.768 9,6


Tabel 4.2 Hasil Perencanaan Pengembangan Dermaga Umum
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020
note:
pengembangan 5 tahun pertama
pengembangan 5 tahun kedua
pengembangan 5 tahun ketiga

4.3 Perencanaan Sarana

Rencana sarana yang dikembangkan dalam perencanaan pengembangan

Soekarno Hatta ini yaitu pengadaan Mobile Crane. Saat ini jumlah Mobile Crane
yang beroperasi ada 8 unit. Perhitungan perencanaannya juga memakai analisis

regresi yang mengacu pada data demand, seperti analisis di bawah ini:

SUMMA
RY
OUTPUT

Regressi
on
Statistic
s
Multiple 0,99959
R 0552
R 0,99918
Square 1271
Adjuste
dR 0,99836
Square 2542
Standar 0,19312
d Error 6027
Observa
tions 9

ANOVA
Significa
df SS MS F nce F
Regressi 182,073 45,5182 1220,40 2,00985
on 4 0316 5789 5119 E-06
0,14919 0,03729
Residual 4 0649 7662
182,222
Total 8 2222

Coefficie Standar Lower Upper Lower Upper


nts d Error t Stat P-value 95% 95% 95,0% 95,0%
- - - - - -
Intercep 8,45345 0,80223 10,5374 0,00045 10,6808 6,22610 10,6808 6,22610
t 8301 2427 1786 8753 1259 4006 1259 4006
0,03478 0,00208 16,6837 7,56225 0,02899 0,04056 0,02899 0,04056
Ekspor 1056 4733 0047 E-05 291 9202 291 9202
Produksi - 0,00010 - 0,10193 - 7,25521 - 7,25521
Kelapa 0,00023 9657 2,11481 5422 0,00053 E-05 0,00053 E-05
1905 7613 6361 6361
Populasi 4,92499 1,40418 3,50738 0,02473 1,02637 8,82361 1,02637 8,82361
Ternak E-06 E-06 6571 0283 E-06 E-06 E-06 E-06
- - - - - -
Produksi 0,00012 2,60925 4,97136 0,00764 0,00020 5,72709 0,00020 5,72709
Ikan 9715 E-05 0137 4096 216 E-05 216 E-05

Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien ekspor = ,92499E-06; koefisien

produksi kelapa = 0,000231905; koefisien populasi ternak = 8,09917E-06; dan

koefisien produksi ikan = -0,000129715 sehingga dapat diperoleh hasil

perencanaan jumlah Mobil Crane berikut.

Luas
Jumlah
Tahun Produksi Populasi Produksi Lapangan
Tahun Ekspor Mobile
Ke- Kelapa Ternak Ikan Penumpukan
Crane
(Ha)
2010 1 356 2.696 387.139 1.186 5 6,6
2011 2 434 2820 227.434 1.186 7 7,0
2012 3 513 2.820 228.303 15.891 8 7,4
2013 4 591 4.956 175.358 20.793 9 7,4
2014 5 669 4.954 176.358 25.694 11 8,2
2015 6 748 7.117 177.958 30.596 13 8,4
2016 7 826 6.486 177.958 35.498 15 8,8
2017 8 904 6.992 179.958 40.399 17 9,1
2018 9 983 7.610 181.758 45.301 19 9,2
2019 10 1.061 8.206 242.956 48.569 30 4,7
2020 11 1.139 8.587 296.651 51.837 32 5,1
2021 12 1.217 9.077 363.326 54.659 35 5,4
2022 13 1.296 9.568 442.983 57.035 38 5,8
2023 14 1.374 10.059 535.620 58.966 40 6,1
2024 15 1.452 10.552 641.239 60.452 43 6,5
2025 16 1.531 11.045 759.838 61.492 46 6,8
2026 17 1.609 11.539 891.419 62.086 50 7,2

2027 18 1.687 12.034 1.035.980 62.234 53 7,5

2028 19 1.766 12.529 1.193.523 61.937 56 7,9


2029 20 1.844 13.025 61.195 60 8,2
1.364.046

2030 21 1.922 13.522 1.547.551 60.007 64 8,5

2031 22 2.000 14.020 1.744.036 58.373 67 8,9

2032 23 2.079 14.518 1.953.503 56.293 71 9,2

2033 24 2.157 15.018 2.175.950 53.768 75 9,6

Tabel 4.3 Hasil Perencanaan Pengembangan Jumlah Mobil Crane


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020
note:
pengembangan 5 tahun pertama
pengembangan 5 tahun kedua
pengembangan 5 tahun ketiga
4.4 Layout Pelabuhan

Dari hasil analisis yang sudah ada maka rencana pengembangan layout

Pelabuhan Soekarno Hatta digambarkan sebagai berikut.

Catatan untuk keterangan no. 1 adalah pengembangan terminal penumpang,

sedangkan keterangan no. 2 adalah pengembangan dermaga umum.

Gambar 4.1 Pengembangan 5 Tahun ke-1 Pelabuhan Soekarno Hatta


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2020

Gambar 4.1 Layout Pelabuhan Soekarno Hatta


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari data dan hasil analisis proyeksi untuk 15 tahun mendatang atau sampai

dengan tahun 2033 maka Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Soekarno Hatta

Kabupaten Makassar meliputi:

1. Perencanaan pengembangan terminal penumpang Pelabuhan Soekarno

Hatta pada 5 tahun pengembangan pertama (tahun 2023) luas terminal

penumpang berkembang menjadi 5.281 m2. Pada 5 tahun pengembangan

kedua (tahun 2028) luasnya berkembang menjadi 7.338 m2. Pada 5 tahun

pengembangan ketiga (tahun 2033) luasnya berkembang menjadi 11.832

m2.

2. Perencanaan pengembangan dermaga umum Pelabuhan Soekarno Hatta

pada 5 tahun pengembangan pertama (tahun 2023) luas dermaga umum

berkembang menjadi 8.873 m2. Pada 5 tahun pengembangan kedua (tahun

2028) luasnya berkembang menjadi 12.509 m2. Pada 5 tahun

pengembangan ketiga (tahun 2033) luasnya dikembangkan menjadi 16.682

m2.

3. Perencanaan pengembangan jumlah Mobil Crane Pelabuhan Soekarno

Hatta pada 5 tahun pengembangan pertama (tahun 2023) jumlah Crane

bertambah menjadi 40 unit. Pada 5 tahun pengembangan kedua (tahun


2028) jumlahnya bertambah menjadi 56 unit. Pada 5 tahun pengembangan

ketiga (tahun 2033) jumlahnya bertambah menjadi 75 unit.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama melakukan penyusunan perencanaan

pengembangan pelabuhan ini, ada beberapa saran dari penulis:

1. Kumpulkan data-data eksisting pelabuhan yang akan direncanakan

sebanyak-banyaknya.

2. Jika data sulit didapatkan, maka dianjurkan untuk meminta data ke Pelindo

atau BPS terkait.

3. Jika memungkinkan, perencana harus meninjau kondisi pelabuhan yang

akan direncanakan secara studi langsung.

4. Dalam analisis proyeksi data dapat menggunakan program selain

Microsoft Excel jika memang lebih efektif, efisien, dan lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Dewa, Syarifuddin, dkk, Analisis Permintaan Angkutan Petikemas Dan Kinerja


Fasilitas Terminal di Pelabuhan Sukarno-Hatta Makassar, FSTPT
Sukarta Solo, 2013.

Dewa, Syarifuddin, dkk, Study of Demand for Container Transportation and


Facilities at Makassar Port, Indonesia, International Journal of
Engineering Research and Teknologi (IJRT). ISSN (online): 2278-0181,
Volume 3 Issue 4,April 2014.

DeLangen.,Peter W., The Performance of Seaport Clusters.pdf.,ISBN 90-5892-


056-9., ERIM Electronic Series Portal: http://hdl.handle.net/1765/1,
2003.

Elsa Tri Mukti.,Kajian Preferensi Moda Angkutan Barang Antara Truk dan
Angkutan Sungai Pada Pergerakan Di Sungai Kapuas Kalimantan
Barat. Universitas TanjungPura, 2010.

Gulton, Elfrida., Urgensitas Pentingnya Transportasi Terpadu (Integrated


Transportation) Guna Mendukung Pelabuhan (Tanjung Priok)
Meningkatkan Ekonomi, 2007.

Jinca, M.Yamin, Keterpaduan Sistem Jaringan Antar Moda Transportasi di


Pulau Sulawesi

( Jurnal Transportasi, FSTPT,Vol.9 No.3/2010 ISSN 1411-2422), 2009.

Lasse, D.A, Manajemen Muatan Aktivitas Rantai Pasok Di Area Pelabuhan,


NIKa Jakarta, 2009.

Onyemechi.C, Regional hub and multimodal logistics efficiency in the 21’ st


century. Journal of Maritime Research, Vol.VII, No.2 pp.63-72, 2010.
Park.Y.S, Choi.H-R, Kim.H-S, Gang.M-H, A. Decision Support System For an
Optimal Transportation Network Planning in the Third Party Logistic,
Journal of Maritime Research, Vol.IV, No.2 pp.3-20, 2007.

Pelindo IV,Annual Report, Centre Office Of PT. Indonesia Port IV , Makassar,


Indonesia.

In Indonesian language, 2010.

Peraturan Pemerintah RI Nomor :8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multi Moda,


Kementrian Perhubungan.

Paulus Raga, Analisis Jaringan Transportasi Petikemas Akses Kawasan


Investasi ke Pelabuhan Transhipment Koridor Ekonomi Sulawesi,
Pascasarna Unhas Makassar, 2014.

Huang, S.Y., Hsu, W-J., Chen, C., Ye, R. and Nautiyal, S., Capacity analysis of
container terminals using simulation techniques, Int. J. Computer
Applications in Technology, Vol. l, pp. 246-253, 2008.

Anda mungkin juga menyukai