Anda di halaman 1dari 3

Angkutan Kota sebagai Moda

Angkutan Umum di Kota Bandung serta


Masalah - Masalah yang
Ditimbulkannya

Oleh
Edvin Rayfandra Yudistira

Angkutan kota atau yang biasa disebut angkot merupakan moda


angkutan umum yang paling sering digunakan dan berperan vital dalam
transportasi masyarakat Bandung saat ini. Angkot yang telah muncul sejak
dulu,tak dapat dipungkiri lagi keterikatannya dengan masyarakat kota
bandung,namun begitu tidak sedikit keluhan keluhan yang muncul dari
masyarakat mengenai sepak terjang angkot. Hal inilah yang akan sedikit saya
bahas dalam essay kali ini.
Angkot di kota Bandung memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat
yang tidak mempunyai kendaraan lain,sehingga memunculkan suatu doktrin
bahwa angkot harus ada dan tidak bias dihilangkan dari mota bandung ini. Tetapi
dengan munculnya dogma seperti itu bukan berarti para juragan angkot dan para
pengemudi angkot semakin bersemangat untuk meningkatkan pelayanan mereka
pada masyarakat yang setia menggunakan mereka sampai tahap yang maksimal.
Keluhan - keluhan kerap bermunculan baik itu dari para penumpan angkot
sendiri,maupun dari pengguna jalan lain yang merasa terganggun dengan cara
mengemudi para pengendara angkot ini. Kebiasaan mereka menurunkan dan
menaikkan penumpang sembarangan tentu saja mengganggu ketertiban di jalan
raya. Tidak jarang pula tindakan angkot yang ugal ugalan ini menyebabkan
kecelkaan lalu lintas.
Angkot angkot ini menyebabkan kemacetan dengan mereka ngetem
dipinggir jalan,bahkan ada beberapa diantara merekan yang ngetem di tengah
jalan dan tetap tidak merasa bersalah. Suara klakson dari kendaraan lain sudah
sama sekali tidak mereka hiraukan. Apakah moda angkutan seperti ini yang
seharusnya ada di kota besar seperti Bandung?
Pemerintahpun

sepertinya

kurang

menanggapi

hal

ini

dengan

serius,buktinya adalah angkot angkot baru yang terus bermunculan dan


semakin menyebabkan kepadatan lalu lintas. Padahal seharusnya pemerintah
membatasi jumlah angkot dengan cara membatasi angkot angkot baru ataupun

dengan menghilangkan angkot angkot tua dan menggantinya dengan yang lebih
baru. Pihak kepolisianpun kelihatan tidak terlalu berperan dalam mambantu dan
melayani masyarakat menertibkan angkot angkot nakal tersebut. Tak dapat
dipungkiri,beberapa kali tentu kita dapat melihat adanya pungli dari oknum
kepoliasian dari pengmudi angkot agar mereka diperbolehkan mengetem di
tempat yang seharusnya tidak boleh berhenti. Hal ini tentu selain melanggar pasal
pasal dari Undang undang nomor 22 tahun 2009, juga menyebabkan para
pengemudi angkot nakal ini tidak mendapatkan peringatan yang seharusnya,
bahkan mungkin menimbulkan pikiran bahwa mereka diperbolehkan untuk
melakukan hal hal tersebut.
Di masa depan tentu saja kita semua mengharapkan adanya Undang
Undang atau peraturan yang mengatur secara spesifik mengenai angkoutan
umum yang satu ini,karena jika dibiarkan saya khawatir apa yang disebut dengan
lalu lintas yang aman,tertib,dan nyaman tidak akan pernah terwujud di kota
Bandung ini.

Anda mungkin juga menyukai