Anda di halaman 1dari 20

ANALISA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA

BOROBUDUR, AHMAD YANI, KOTA MALANG, JAWA


TIMUR

KELAS 5D

KELOMPOK 4:

APRIADI 201710340311135

M. SYAHRUL RAMADHAN 201710340311139

KHOVIFAH NOVITA H.N 201710340311147

RANDY ARYO MAHRIZAL 201710340311151

FAHMI BAHTIAR UTAMA 201710340311159

CITRA HARISMAH 201710340311164

TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa,


karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, laporan yang berjudul “Survei
Rekayasa Lalu Lintas” dapat kami selesaikan. Penyusunan makalah ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang macam-macam strategi dan struktur yang
digunakan dalam organisasi pendidikan.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada


dosen pembimbing kami yang telah berkenan mengizinkan pembuatan laporan ini.
Selain itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada kedua orang tua dan teman-
teman kami yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Demikian, makalah ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan


kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini, sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
dan pengetahuan bagi pembaca.

Malang, 25 Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................
BAB 1 ..........................................................................................................................
Pendahuluan ...............................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................
BAB II .........................................................................................................................
Tinjauan Pustaka .......................................................................................................
2.1 Traffic Counting ( TC ) ........................................................................
2.2 Volume Jalan .........................................................................................
2.3 Kapasitas Jalan .....................................................................................
2.4 Tingkat Pelayanan Jalan (Derajat Kejenuhan) .................................
BAB III ........................................................................................................................
Metodologi studi .........................................................................................................
3.1 Perencanaan Survei ..............................................................................
3.2 Pelaksanaan Survei ...............................................................................
BAB IV ........................................................................................................................
Pengelolaan Data ........................................................................................................
4.1 Traffic Counting........................................................................................
4.2 Volume jalan .............................................................................................
4.3 Kapasitas Jalan .......................................................................................
4.4 Tundaan Lalu Lintas ...............................................................................
BAB V..........................................................................................................................
Penutup .......................................................................................................................
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................................
5.2 Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Transportasi merupakan salah satu elemen penting bagi suatu daerah
perkotaan. dimana kemajuan suatu kota dapat diukur dari seberapa jauh
perkembangan dan kemajuan transportasi yang ada di kota tersebut. Fasilitas
transportasi memiliki potensi untuk mengendalikan arah dan besarnya perkembangan
kota baik dalam sektor perekonomian maupun sektor lainnya. Pesatnya
perkembangan atau pertumbuhan kota mengakibatkan munculnya beraneka ragam
pusat-pusat kegiatan baru dan apabila tumbuh dan tak terkendali akan menimbulkan
dampak negatif terhadap lalulintas, bila hal ini tidak diimbangi dengan
pengembangan transportasi.
Masalah pengaturan sistem transportasi sudah menjadi masalah umum yang
dialami sebagian besar penduduk kota. Sebagai contoh ialah salah satu kota besar
dan berkembang di Jawa Timur dalam segi transportasi maupun pembangunannya.
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota
yang juga mempunyai tingkat kemacetan terbesar setelah kota Surabaya ini
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dimana merupakan kota wisata dan kota
pendidikan.
Simpang masjid sabilillah merupakan salah satu simpang bersinyal di kota
Malang. Letak simpang yang strategis yakni berada di area Malang kota dan
merupakan jalur akses Malang - Surabaya, di samping itu juga berbagai aktivitas
sehari-haridi sekitar daerah simpang seperti kegiatan sosial, kerja, dan sekolah akan
menimbulkan tingginya volume kendaraan yang melewati ruas persimpangan
tersebut, sehingga berpotensi menimbulkan antrian, kemacetan dan tundaan.
Pada kondisidi hari libur (sabtu dan minggu) volume lalu lintas yang
melewati simpang ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga
menyebabkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi, seperti jika ke arah Jl Borobudur
kepadatan dikarenakan terdapat pusat pendidikan, dan pasar induk Blimbing. Dan
jika ke arah Jl Ahmad Yani Malang Surabaya adalah salah satu akses utama menuju
malang kota, Kendaraan yang keluar masuk Malang kota dan aktifitas orang-orang
yang melewati jalan Borobudur ini sangat mempengaruhi lalu lintas dan kinerja
simpang tersebut, Jika kondisi tersebut dibiarkan dan meningkatnya volume
lalulintas, maka masalah kemacetan akan semakin meningkat.
Permasalahan ini mempengaruhi tingkat kinerja simpang sehingga
menyebabkan kinerja persimpangan menjadi kurang optimal. Berdasarkan
permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan analisis terhadap karakteristik dan
kinerja dari simpang bersinyal Masjid Sabilillah kota Malang
.

4
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung Traffic counting?
2. Bagaimana cara menghitung volume jalan pada daerah tersebut?
3. Bagaimana cara menghitung kapasitas pelayanan jalan pada daerah
tersebut?

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui cara menghitung Traffic counting
2. Untuk mengetahui berapa volume jalan tersebut
3. Untuk mengetahui kapasitas pelayanan jalan pada daerah tersebut

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Traffic Counting ( TC )


Traffic Counting atau perhitungan lalu lintas merupakan suatu metode
perhitungan kendaraan dalam survei lalu lintas. TC atau Traffic Counting
dapat dilakukan dengan dua acara yaitu Perhitungan Tangan (Manual) dan
Perhitungan Mekanik.

Tabel 2.1 Perbedaan Traffic Counting dengan Manual


Perhitungan
Tangan atau Manual Mekanik atau Alat
Lalu Lintas
- Luwes, dapat
dipindahkan dari satu - Dapat dilakukan pada segala
lokasi ke lokasi lain cuaca
Keuntungan
- Sederhana dan cepat - Tepat bila peralatan
- Dapat mengelompokkan terpelihara
jenis kendaraan
- Biaya pemasangan mahal
untuk penggunaan yang
singkat
Mahal, untuk periode
- Perlu tenaga ahli
Kerugian yang lama atau di luar
-Klasifikasi/pengelompokkan
jam kerja
kendaraan tetap manual
- Peralatan mungkin mahal
sekali

2.2. Volume Jalan


Perhitungan Volume Jalan dengan menghitung nilai ekuivalensi dikalikan
dengan traffic counting yang sudah dilakukan perkelompok kendaraan.
Untuk seiap kelompok terdapat nilai ekuivalensi yang berbeda tergantung
dari standar yang telah ditentukan. Dan untuk mengetahui nilai ekuivalensi
yaitu :

HV ekuivalensi : 1,3*HV

LV ekuivalensi : 1*LV

MC ekuivalensi : 0,5*MC

6
Perhitungan dari volume jalan sebagai berikut:

Emp = V = HV ekuivalensi + LV ekuivalensi + MC ekuivalensi

2.3. Kapasitas Jalan


Kapasitas Jalan adalah jumlah lalu lintas kendaraan maksimal yang dapat
ditampung pada ruas jalan selama kondisi tertentu. Untuk rumus
perhitungan dapat dilihat pada berikut :

C = Co × FCw × FCsp × FCSf × FCSf

Dimana :

C = Kapasitas (smp/jam)

Co = kapasitas Dasar (smp/jam)

FCw = Faktor Penyesuaian Lebar Jalan

FCsp = Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (jalan tak terbagi)

FCSf = Faktor Penyesuaian Hambatan Samping, Bahu jalan/Kerb

FCcs = Faktor Penyesuaian Ukuran Kota

2.4. Tingkat Pelayanan Jalan (Derajat Kejenuhan)


Tingkat pelayanan jalan (Derajat Kejenuhan) adalah suatu ukuran yang
digunakan untuk mengetahui kualitas suatu ruas jalan tertentu dalam
melayani arus lalu lintas yang melewatinya. Untuk rumus perhitungan yaitu
sebagai berikut :
𝑸 𝒕𝒐𝒕
𝐃𝐒 =
𝑪
Keterangan :

DS : Derajat Kejenuhan (Tingkat Pelayanan Jalan)

Q tot : Volume kendaraan (smp)

C : Kapasitas jalan (smp/jam)

7
BAB III
METODOLOGI STUDI

3.1.Gambaran Umum
Lokasi survei dilakukan di persimpangan Jl. Borobudur, Jl. A Yani Malang,
Malang. Survei dimulai dari pukul 16.30 hingga pukul 17.30 WIB.

gambar 3.1. Lokasi Pengamatan Lalu Lintas (Satelit View)

Gambar 3.2 Bentuk Geometri Jalan

8
3.2.Metode Pengambilan Data
Dari survei yang telah dilakukan tersebut, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pengelompokan dan jumlah kendraan di Jl Ahmad Yani

Jenis Kendaraan 15 menit 60 menit Faktor smp


Motor 1252 5008 2504
Mobil 548 2192 2192
Kendaraan Berat 8 32 41,6

Tabel 3.2 Pengelompokan dan jumlah kendraan di Jl Borobudur

Jenis Kendaraan 15 menit 60 menit Faktor emp


Motor 402 3140 1570
Mobil 60 784 784
Kendaraan Berat 1 8 10,4

3.3. Metode Analisis

1. Menghitung Faktor SMP Pada Masing-Masing Jenis Kendaraan :


smp MC = kendaraan x emp
smp LV = kendaraan x emp
smp HV = kendaraan x emp
Faktor smp = V
= smp MC + smp LV + smp HV
2. Perhitungan Kapasitas Jalan :
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
DS = ∑smp/C
3. Perhitungan Tundaan Lalu Lintas
DTMA = 1,05034/(0,346-0,246 x DS) - (1 - DS) x1,8
= 1,05034/(0,346-0,246 x5,69) – (1 – 5,69) x 1,8
= 7,44 det/smp

DTMA = 1,05034/(0,346-0,246 x DS) - (1 - DS) x1,8


= 1,05034/(0,346-0,246 x 5,86) – (1 – 5,86) x 1,8
= 7,79 det/smp

4. Perhitungan Penambahan Durasi Traffic Light


T = Ta + Tt
Ket : T = Waktu Lampu Hijau Sekarang
Ta = Waktu Awal Lampu Hijau
Tt = Waktu Tambahan Lampu Hijau

9
Tabel 3.3 Daftar Ekivalen Mobil Penumpang
Golongan Nilai EMP

1 (Sepeda motor) 0.5

2 (Mobil sedan, jeep, wagon, van, taxi, mobil 1


penumpang umum, dan bus kecil)

3 (mobil truk 2As (barang umum, bus besar) 1.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5

10
Tabel 3.6

Tabel 3.7

Tabel 3.8

11
Tabel 3.9

Tabel 3.10
Tabel 3.9

Tabel 3.11

12
Tabel 3.12

Tabel 3.13 Tingkat Pelayanan

13
BAB IV
PENGELOLAAN DATA

4.1 Jalan
1. Traffic Counting

Perhitungan Traffic Counting :

Nilai EMP : Didapatkan dari tabel 3.3


 Menghitung Faktor EMP Pada Masing-Masing Jenis
Kendaraan :
emp MC = kendaraan x nilai emp
= 5008 x 0,5
= 2504
emp LV = kendaraan x nilai emp
= 2192 x 1
= 2192
emp HV = kendaraan x nilai emp
= 32 x 1,3
= 41,6
Tabel 4.1 Traffic Counting di Jl Ahmad Yani.
Faktor
Jenis Kendaraan 15 menit 60 menit
EMP
Motor 1252 5008 2504
Mobil 548 2192 2192
Kendaraan Berat 8 32 41,6

 Menghitung Faktor EMP Pada Masing-Masing Jenis


Kendaraan :
emp MC = kendaraan x nilai emp
= 3140 x 0,5
= 1570
emp LV = kendaraan x nilai emp
= 784 x 1
= 784
emp HV = kendaraan x nilai emp
= 8 x 1,3
= 10,4

Tabel 4.2 Traffic Counting di Jl Borobudur.


Faktor
Jenis Kendaraan 15 menit 60 menit
EMP
Motor 402 3140 1570
Mobil 60 784 784
Kendaraan Berat 1 8 10,4

14
2. Volume jalan

HV ekuivalensi : 1,3*HV

LV ekuivalensi : 1*LV

MC ekuivalensi : 0,5*MC

Perhitungan dari volume jalan sebagai berikut

JL. Ahmad Yani.

Faktor emp = V = HV ekuivalensi + LV ekuivalensi + MC ekuivalensi

V = 41,6 + 2192 + 2504

= 4737,6

JL. Borobudur

Faktor emp = V = HV ekuivalensi + LV ekuivalensi + MC ekuivalensi

V = 10,4 + 784 + 1570

= 2364,4

Qtot = Faktor emp (JL. Ahmad Yani) + Faktor emp (JL. Borobudur)

= 4737,6 + 2364,4

= 7102

Tabel 4.3 Volume Jalan

Jarak Motor Mobil Kendaraan ∑


Keterangan Faktor smp
(m) (sat) (sat) Berat (sat) emp
JL.Ahmad
7 5008 2192 32 4737,6
Yani 7102
JL.Borobudur 7 3140 784 8 2364,4

15
3. Kapasitas Jalan
Perhitungan Kapasitas Jalan :
 JL.Ahmad Yani
Co = 1650 (Didapat dari tabel 3.4)
FCw (Perkotaan ) = 1,00 (Didapat dari tabel 3.6)
FCsp = 0,94 (Didapat dari tabel 3.7)
FCsf = 0,93 (Didapat dari tabel 3.11)
FCcs = 0,94 (Didapat dari tabel 3.12)
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
= 1650 x 1,00 x 0,94 x 0,93 x 0,94
= 1355,884
DS = Qtot/C
= 7102/1355,884
= 5,24
 JL.Borobudur
Co = 1650 (Didapat dari tabel 3.4)
FCw (Perkotaan ) = 1,00 (Didapat dari tabel 3.6)
FCsp = 1,00 (Didapat dari tabel 3.7)
FCsf = 0,85 (Didapat dari tabel 3.11)
FCcs = 0,94 (Didapat dari tabel 3.12)
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
= 1650 x 1,00 x 1,00 x 0,85 x 0,94
= 1318,350
DS = Qtot/C
= 7102/1318,350
= 5,39

16
Tabel 4.4 Kapasitas jalan

FCw
Keterangan Co FCsp FCsf FCcs C DS
(Perkotaan)

JL.Ahmad
1650 1,00 0,94 0,93 0,94 1355,884 5,24
Yani

JL.Borobudur 1650 1,00 1,00 0,85 0,94 1318,350 5,39

4.2 Simpang Jalan


1. Analisis
Tundaan Lalu Lintas
Tundaan lalu lintas rata – rata semua kendaraan bermotor yang
masuk persimpangan dari jalan utama (DTMA), Untuk DS > 0,6 maka
dihitung dengan rumus :

DTMA = 1,05034/(0,346-0,246 x DS) - (1 - DS) x1,8


= 1,05034/(0,346-0,246 x5,24) – (1 – 5,24) x 1,8
= 6,51 det/smp

DTMA = 1,05034/(0,346-0,246 x DS) - (1 - DS) x1,8


= 1,05034/(0,346-0,246 x 5,39) – (1 – 5,39) x 1,8
= 6,83 det/smp

4.3 Alternatif
1. Penambahan Durasi Traffic Light
JL.Ahmad Yani dari arah malang ke JL. Borobudur
T = Ta + Tt
Ket : T = Waktu Lampu Hijau Sekarang (detik)
Ta = Waktu Awal Lampu Hijau (detik)
Tt = Waktu Tambahan Lampu Hijau (detik)
Diketahui :
Ta = 30 detik
Tt = 36 detik
T = Ta + Tt

17
= 30 + 36
= 66 detik
2. Penambahan flyover pada Jl. Ahmad Yani untuk mengurai kemacetan

BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
 Simpang antara di persimpangan Jl. A. Yani dan Jl.Borobudur,
Malang daerah tersebut merupakan simpang tiga bersinyal.
 Kami melakukan survey pada hari Sabtu pukul 16.30 – 17.30.
Dimana pada saat itu merupakan jam sibuk kendaraan dikarenakan
pada pukul tersebut merupakan waktu pulang kerja dan weekend,
sehingga terjadi kemacetan yang cukup panjang.
 Pada ruas Jalan Borobudur terjadi kemacetan yang cukup panjang
daripada ruas jalan yang lain. Hal ini di karenakan terdapat pasar di
sebelah kiri ruas jalan tersebut.
 Untuk Tundaan lalu lintas pada ruas Jalan A. Yani adalah 6,51
det/smp, lalu pada ruas Jalan Borobudur adalah 6,83 det/smp
2. Saran
 Untuk jalan A.Yani dari arah malang menuju surabaya sebaiknya
marka jalan nya di perlebar sedangkan yang menuju jalan borobudur
di kurangi.
 Untuk jalan A. Yani dari arah malang menuju Borobudur sebaiknya
lampu hijau nya diperpanjang sampai jalan A. Yani dari arah Surabaya
menuju Jalan Borobudur lampu hijau.

18
DAFTAR PUSTAKA

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai