Anda di halaman 1dari 11

Reka Racana © Jurusan Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol.

xx
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2019

Penilaian Pelayanan Gerbang Tol Pasteur 1


Ditinjau dari Jumlah Antrian Kendaraan
Menggunakan Model Mikrosimulasi Vissim
NIDA NURFAUZIYYAH KULTSUM, ANDREAN MAULANA

Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Bandung


e-mail: nurfauziyyahnidaa@gmail.com

ABSTRAK

Indikator dari sub-pelayanan aksebilitas menurut Permen PU No.16/PRT/M/2014


tidak hanya ditinjau dari kecepatan transaksi saja tetapi juga ditinjau dari jumlah
antrian kendaraan yang terjadi di setiap gardu tol. Selain pengaruh pelayanan yang
diberikan, perilaku pengemudi merupakan sifat individu yang memungkinkan
mempengaruhi antrian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jumlah antrian
kendaraan di Gerbang Tol Pasteur 1 dengan menggunakan mikrosimulasi Vissim
yang telah dibandingkan dengan SPMJT (Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol)
Tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah antrian kendaraan telah memenuhi
syarat karena kurang dari 10 kendaraan per gardu dalam kondisi normal. Sehingga
dapat dikatakan bahwa tingkat pelayanan Gerbang Tol Pasteur 1 ditinjau dari
indicator jumlah antrian kendaraan memenuhi SPMJT 2014.
Kata kunci: Jumlah Antrian Kendaraan, Mikrosimulasi, SPMJT 2014

ABSTRACT

The indicators of accessibility sub-services according to Minister of Public Works


Regulation No.16 / PRT / M / 2014 are not only reviewed from the speed of
transactions but also from the number of vehicle queues that occur in each toll
gate. In addition, toll gate services not only influenced by its services but also
influenced by driver behavior that allows influencing the queue. The results of this
study indicate that the number of vehicle queues at Pasteur 1 Toll Gate using
Vissim microsimulation that have been compared with SPMJT (Toll Road Minimum
Service Standards) in 2014 shows that the number of vehicle queues has comply
the requirements because of less than 10 vehicles in each toll gate under normal
conditions. So it can be concluded that the service level of Pasteur Toll Gate 1 in
terms of the indicator of the number of vehicle queues comply the SPMJT 2014.
Keywords: Jumlah Antrian Kendaraan, Mikrosimulation, SPMJT 2014

Reka Racana - 1
Nida Nurfauziyyah Kultsum, Andrean Maulana

1. PENDAHULUAN
Teknologi GTO dikembangkan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kelancaran
transaksi di gerbang tol sehingga akan meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Analisis
efektivitas pada aksesibilitas GTO perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat pelayanan yang
ada. Gerbang Tol Pasteur 1 telah menerapkan system GTO pada seluruh gardunya. Indikator
dari sub-pelayanan aksebilitas menurut Permen PU No.16/PRT/M/2014 tidak hanya ditinjau
dari kecepatan transaksi saja tetapi juga ditinjau dari jumlah antrian kendaraan yang terjadi
di setiap gardu tol. Selain pengaruh pelayanan yang diberikan, perilaku pengemudi merupakan
sifat individu yang memungkinkan mempengaruhi antrian. Dalam rangka melakukan
pemenuhan kriteria penilaian sub-pelayanan aksesibilitas berdasarkan Permen PU
No.16/PRT/M/2014 pada Gerbang Tol Pasteur 1 maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pelayanan gerbang tol Pasteur 1 ditinjau dari jumlah antrian kendaraan
dengan memodelkan kedatangan kendaraan beserta perilaku pengemudi menggunakan
perangkat lunak Vissim.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jalan Tol
Jalan tol adalah jalan yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional
yang penggunanya diwajibkan membayar tol. Tol yaitu sejumlah uang tertentu yang
dibayarkan untuk penggunaan jalan tol. Besarnya tarif tol dibedakan berdasarkan golongan
kendaraan tertentu (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2005).

2.2 Gerbang Tol


Gerbang tol atau pintu tol adalah tempat pelayanan transaksi tol bagi pemakai tol yang
terdiri dari beberapa gardu dan sarana perlengkapan lainnya (info tol, 2005).

2.3 Pelayanan Jalan Tol


Pelayanan jalan tol terbagi menjadi tiga jenis pelayanan yaitu pelayanan transaksi, pelayanan
lalu lintas, dan pelayanan terhadap pemeliharaan.

2.4 Standar Pelayanan Minimum Jalan Tol


Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol adalah ukuran jenis dan mutu pelayanan dasar yang
harus dicapai dalam pelaksanaan penyelenggaraan jalan tol. Dalam Pengoperasian Jalan Tol
Jasa Marga harus dapat memenuhi SPMJT yang meliputi substansi pelayanan kondisi jalan tol,
kecepatan tempuh rata-rata, aksesibilitas, mobilitas, keselamatan, unit
pertolongan/penyelamatan dan bantuan pelayanan (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
16/PRT/M/2014).

2.5 Kecepatan Transaksi Rata-Rata


Menurut PT Jasa Marga (Persero) kecepatan transaksi/waktu transaksi pada gardu tol otomatis
didefinisikan sebagai waktu pada saat pengemudi menempelkan kartu e-toll pada mesin
hingga ALB (palang) terbuka atau CDP memberikan lampu hijau

2.6 Antrian
Antrean adalah suatu himpunan pelanggan, pelayan (loket) serta suatu aturan yang mengatur
kedatangan pelanggan dan pemrosesan masalah pelayanan antrean (Kakiay, 2004).

2.7 Volume Lalu Lintas


Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis tertentu
pada suatu penampang melintang jalan (Sukirman, 1994).
Reka Racana - 2
Penilaian Pelayanan Gerbang Tol Pasteur 1 Ditinjau dari Jumlah Antrian Kendaraan Menggunakan
Model Mikrosimulasi Vissim

2.8 Kecepatan Kendaraan


Kecepatan adalah kemampuan untuk mempuh jarak tertentu dalam satuan waktu, dinyatakan
dalam kilometer per jam. Batas kecepatan adalah aturan yang sifatnya umumdan/atau khusus
untuk membatasi kecepatan yang lebih rendah karena alasan keramaian, disekitar sekolah,
banyaknya kegiatan disekitar jalan, penghematan energi ataupun karena alasan geometric
jalan (Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 111 tahun 2015).

2.9 Ukuran sampel


Dalam menentukan ukuran sampel dapat digunakan rumus simple random sampling. Untuk
populasi infinit, rumus besar sampel adalah :
𝑍 2 𝛼/2 𝜎 2
𝑛= …(1)
𝑑2
Halmana :
n = besar sampel minimum
𝑍𝛼/2 = nilai distibusi normal baku [Tabel Z] pada α tertentu
𝜎2 = harga varian di populasi
𝑑 = kesalahan [absolut] yang dapat ditolerir atau error data

2.10 Pemodelan Mikrosimulasi dengan PTV Vissim


Model dapat didefinisikan sebagai alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk
mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita (dunia sebenarnya) secara terukur
(Tamin,1997).
Didalam pembuatan sebuah model akan ada suatu proses penyederhanaan, pendekatan,
dan asumsi-asumsi untuk mempermudah dalam melakukan pemodelan terhadap kondisi
sebenarnya dapat digunakan software PTV Vissim 9.00 (Rahayu, 2014).

2.11 Perangkat Lunak PTV Vissim 9


Vissim merupakan simulasi mikroskopik atau mikrosimulasi, yang berarti tiap
karakteristik kendaraan maupun pejalan akan disimulasikan secara individual. Perhitungan-
perhitungan keefektifan yang beragam bisa dimasukkan pada software Vissim, pada umumya
antara lain tundaan, kecepatan antrian, waktu tempuh, dan berhenti. Vissim telah digunakan
untuk menganalisis jaringan-jaringan dari segala jenis ukuran jarak persimpangan individual
hingga keseluruh daerah metropolitan (PTV-AG, 2015)

2.12 Kalibrasi Software PTV Vissim 9


Kalibrasi adalah proses menyesuaikan parameter untuk mendapatkan kesesuaian antara nilai
simulasi dan data yang diamati. Perubahan parameter dalam kalibrasi yang dilakukan
ditunjukan pada Tabel 1.
Tabel 1. Perubahan Parameter Kalibrasi
No. Parameter Perilaku Pengemudi Satuan

1 CC0 : Standstill distance meter


2 CC1 : Headway Time detik
3 CC2 : 'Following' variation meter
4 Minimum Lateral distance standing at 0 km/h meter
5 Minimum Lateral distance standing at 50 km/h meter
6 Desire position at free flow (tidak ada)

Reka Racana - 3
Nida Nurfauziyyah Kultsum, Andrean Maulana

7 Diamond shaped queuing (tidak ada)


8 Observed vehicle kendaraan

2.13 Validasi Software PTV Vissim 9


Validasi merupakan pengujian yang dilakukan setelah kalibrasi selesai. Validasi adalah suatu
ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Proses validasi
melibatkan perbandingan hasil simulasi dan data observasi yang dikumpukan dari studi
lapangan. Dalam studi ini, arus lalu lintas digunakan sebagai pembanding antara hasil
pemodelan dengan hasil observasi. Untuk membandingkan data input dan output simulasi
adalah dengan menggunakan rumus statistik GEH (Geoffrey E. Havers). Rumus GEH berikut
ini memiliki ketentuan khusus dari nilai error yang dihasilkan seperti pada Tabel 2.

2
(qpemodelan - qobservasi )
GEH= √ …(2)
0.5 x (qpemodelan + qobservasi )

halmana:
q = data arus lalu lintas [kend/menit].

Tabel 2. Standar Perhitungan Persamaan GEH


Nilai GEH Keterangan
< 5,0 Diterima
5,0 ≤ GEH ≤ 10,0 Peringatan: kemungkinan model error atau data buruk
GEH > 10 Ditolak

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Bagan Alir
Metode penelitian dan pengumpulan data ini dilaksanakan mengikuti diagram alir seperti pada
Gambar 1.
Mulai

Identifikasi Masalah Pelayanan


Gerbang Tol

Studi Literatur Mengenai Pelayanan Gerbang


Tol dan Mikrosimulasi Lalu Lintas

Pengumpulan Data

Data Sekunder :
Data Primer : 1. Kecepatan
Kecepatan Kendaraan Transaksi Rata-Rata
2. Volume Kendaraan
3. Geometri

Pemodelan Lalu Lintas dengan


Vissim 9

Penilaian Pelayanan
Gerbang Tol

Selesai

Gambar 1. Bagan alir


Reka Racana - 4
Penilaian Pelayanan Gerbang Tol Pasteur 1 Ditinjau dari Jumlah Antrian Kendaraan Menggunakan
Model Mikrosimulasi Vissim

3.2 Pengumpulan Data Primer


Data primer yang digunakan pada penelitian ini berupa data kecepatan kendaraan yang
melintas di jalan tol. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 7 April 2019 pada pukul 12.15
WIB. Pengambilan data kecepatan kendaraan dilakukan dengan cara merekam pergerakan
kendaraan sejauh 100 m serta mencatat waktu kendaraan tersebut melaju. ukuran sampel
yang digunakan untuk mengambil data kecepatan kendaraan sebanyak 155 sampel atau
kendaraan.

3.3 Pengumpulan Data Sekunder


Data yang digunakan berupa data sekunder yang berasal dari penelitian Dwi Rahma dan Vivi
Rifanda, 2018 yang berjudul “Pemeriksaan Aksesibilitas di Gerbang Tol Pasteur 1 Ditinjau dari
Variabel Kecepatan Transaksi Rata-Rata Merujuk pada SPMJT 2014”. Adapun data sekunder
yaitu dibutukan dalam penyelesain penelitian ini berupa kecepatan transaksi rata-rata, volume
kendaraan, dan geometri gerbang tol. Data survei tersebut merupakan data pada hari Senin,
16 April 2018 hingga Minggu 22 April 2018 pada pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB dan pada
pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.

3.4 Prosedur Pemodelan Pergerakan Lalu Lintas Pada Software PTV Vissim 9
Analisis data dengan menggunakan software PTV Vissim 9 dengan cara memodelkan geometri
jalan berupa link-link dan node pada jaringan jalan yang ditinjau, pemodelan dilakukan dengan
cara mensimulasikan pergerakan lalu lintas seperti keadaan sesungguhnya. Berikut ini tahapan
pemodelan simulasi lalu lintas menggunakan software PTV Vissim 9:
1. Pembuatan Link Jaringan Jalan
Langkah pertama untuk pemodelan lalu lintas menggunakan software PTV Vissim 9 yaitu
membuat link jaringan jalan, pembuatan link jaringan jalan disesuaikan dengan data
geometri jalan. Komponen arus lalu lintas pada simpang jalan disesuaikan dengan arah
tujuan kendaraan yaitu kendaraan yang berbelok kiri, lurus dan berbelok kanan.
2. Penentuan Rute Kendaraan dan Jumlah Kendaraan
Penentuan rute kendaraan dan jumlah kendaraan dilakukan sesuai dengan data
kedatangan kendaraan di lapangan pada masing-masing gardu. Penentuan rute kendaraan
dengan menggunakan vehicle routes. Sementara untuk jumlah kendaraan pada ruas jalan
dengan menggunakan vehicle input.
3. Kecepatan Kendaraan
Input data kecepatan kendaraan yang direncanakan yang akan dimodelkan dengan
menggunakan desired speed decision.
4. Pembuatan Stop Sign untuk Waktu Transaksi
Waktu transaksi yang di-input-kan pada stop sign menggunakan data kecepatan transaksi
rata-rata di lapangan. Stop sign merupakan gardu tol yang dimodelkan pada Vissim.
5. Kalibrasi Model
Proses kalibrasi dan validasi model perlu dilakukan agar adanya keyakinan bahwa model
yang dibuat itu valid. Suatu model dapat dikatakan terkalibrasi dengan baik dan juga valid
apabila secara analisa statistik parameter kinerja keluaran mikrosimulasi Vissim (dalam hal
ini arus kendaraan) mendekati hasil observasi dilapangan. Beberapa parameter yang
dikalibrasi pada saat pembuatan model adalah geometric jalan, volume kendaraan,
kecepatan kendaraan, serta perilaku pengemudi (driver behavior).
6. Validasi Model
Validasi pada vissim dilakukan untuk melihat kebenaran/tingkat akurasi dari model serta
kalibrasi yang telah dibuat. Proses validasi terhadap model yang telah dikalibrasi dilakukan
dengan membandingkan data arus kendaraan hasil simulasi vissim dengan data arus hasil
pengamatan dilapangan. Arus kendaraan divalidasi dengan menggunakan metode GEH
(Geoffrey E. Havers).
Reka Racana - 5
Nida Nurfauziyyah Kultsum, Andrean Maulana

7. Perhitungan Jumlah Antrian Kendaraan


Langkah selanjutnya yaitu menghitung jumlah antrian kendaraan sehingga dapat
melakukan penilaian terhadap pelayanan gerbang tol dengan menggunakan command
queue counter.

3.5 Penilaian Pelayanan Gerbang Tol


Jumlah antrian kendaraan yang terjadi kemudian dinilai berdasarkan indicator jumlah antrian
kendaraan yang mengacu pada SMPJT 2014. Berdasarkan hasil penilaian tersebut maka dapat
diketahui tingkat pelayanan Gerbang Tol Pasteur 1 bila ditinjau dari panjang antrian memenuhi
persyaratan yang disyaratkan SMPJT atau tidak memenuhi.

4. DATA DAN PENGOLAHAN DATA


4.1 Layout Gerbang Tol
Layout gerbang tol dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Layout gerbang tol

4.2 Data Kecepatan Kendaraan


Pengamatan dilakukan dengan cara merekam pergerakan kendaraan yang melintas sejauh
100 m serta mencatat waktu kendaraan tersebut melaju. Adapun hasil pengamatan disajikan
pada Tabel 3.
Tabel 3. Kecepatan Kendaraan
Speed Mid Speed Frequency
Range (Vi) (fi)
41-45 43 1
46-50 48 1
51-55 53 1
56-60 58 2
61-65 63 3
66-70 68 4
71-75 73 8
76-80 78 12
81-85 83 10
86-90 88 11
91-95 93 12
96-100 98 13

Reka Racana - 6
Penilaian Pelayanan Gerbang Tol Pasteur 1 Ditinjau dari Jumlah Antrian Kendaraan Menggunakan
Model Mikrosimulasi Vissim

101-105 103 11
106-110 108 12
111-115 113 12
116-120 118 17
121-125 123 18
126-130 128 3
131-135 133 2
136-140 138 2
Jumlah 155

4.3 Data Kecepatan Transaksi Rata-Rata


Data kecepatan transaksi rata-rata yang diperoleh dari penelitian sebelumnya disajikan
dalam bentuk grafik pada setiap gardunya, dapat dilihat pada Gambar 3.

4,5
4
3,5 GTO 1
Kecepatan Transaksi

3 SPMJT 2014
[Detik]

2,5 GTO 2
2 GTO 3

1,5 GTO 4

1 GTO 5

0,5 GTO 6
GTO 7
0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Gardu Tol Otomatis [GTO]

Gambar 3. Kecepatan transaksi rata-rata


4.4 Volume Kendaraan
Data volume kendaraan yang disajikan pada penelitian merupakan data volume kendaraan
terbanyak dalam 7 hari pengamatan. Setiap gardu memiliki volume kendaraan terbanyak yang
berbeda pada setiap hari nya Tabel 4
Tabel 4. Volume kendaraan
Pelaksanaan Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu
1 2 3 4 5 6 7
(Kend/jam)
Senin 135 201 210 204 201 373 281
Selasa 155 222 250 206 285 321 377
Rabu 192 243 286 346 255 360 383
Kamis 176 236 222 199 274 333 323
Jumat 134 222 247 291 292 311 357
Sabtu 113 201 186 250 232 252 334
Minggu 85 133 179 247 244 298 375

Reka Racana - 7
Nida Nurfauziyyah Kultsum, Andrean Maulana

5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


5.1 Analisis Pemodelan Lalu Lintas dengan Vissim
Pemodelan lalu lintas pada gerbang tol dengan Vissim dilakukan untuk memodelkan
kedatangan kendaraan untuk mendapatkan output berupa jumlah antrian kendaraan. Agar
mendekati kondisi sebenarnya maka dilakukan kalibrasi dan validasi terhadap model.

5.2 Kalibrasi
Proses kalibrasi dilakukan terhadap geometric jalan, volume kendaraan, kecepatan kendaraan,
serta perilaku pengemudi. Parameter kalibrasi perilaku pengemudi yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan parameter wideman 99 yang diadopsi dari penelitian sebelumnya
yang berjudul Calibration and Validation of microsimulaiton software for intersection of Karachi
(Nawaz, 2017). Parameter kalibrasi tipe Wideman 99 (untuk jalan tol) yang digunakan pada
penelitian ini disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Parameter kalibrasi
No. Parameter Perilaku Pengemudi Nilai
Sebelum Sesudah
(Default Kalibrasi
Vissim)
1 CC0 : Standstill distance 1.50 m 1.75 m
2 CC1 : Headway Time 0.90 s 2s
3 CC2 : 'Following' variation 4.00 m 4.5 m
4 Minimum Lateral distance standing at 0 km/h 1.00 m 1.75 m
5 Minimum Lateral distance standing at 50 km/h 1.00 m 1.8 m
6 Desire position at free flow Middle of Any
Lane
7 Diamond shaped queuing none use
8 Observed vehicle 2 3

5.3 Validasi
Validasi kondisi arus pada pagi dan sore hari di validasi dengan menggunakan metode Geoffrey
E. Havers (GEH). Hasil validasi disampaikan pada Tabel 6
Tabel 6. Hasil Validasi running ke-3
Running ke-3
No Gardu Arus yang Lewat Validasi Keterangan
0-15 15-30 30-45 45-60 Total Aktual GEH
min min min min Vissim

1 Gardu 1 49 49 46 46 190 192 0.145 Diterima


2 Gardu 2 61 62 51 55 229 243 0.911 Diterima
3 Gardu 3 75 76 78 65 294 286 0.470 Diterima
4 Gardu 4 77 86 90 76 329 346 0.925 Diterima
5 Gardu 5 91 79 90 88 348 292 3.130 Diterima
6 Gardu 6 91 80 95 92 358 373 0.785 Diterima
7 Gardu 7 87 87 89 86 349 383 1.777 Diterima
Total 2097 2115 0.392 Diterima

Reka Racana - 8
Nida Nurfauziyyah Kultsum, Andrean Maulana

5.4 Panjang Antrian Hasil Pemodelan Vissim


Agar menghasilkan output yang konvergen pengambilan output dilakukan dengan melakukan
tiga kali iterasi. Adapun output berupa panjang antrian terbesar setiap gardu dari tiga kali
iterasi dapat dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 4
Tabel 7. Output vissim
Gardu Panjang Antrian Panjang Antrian Panjang Antrian Panjang Antrian
antrian (kend) antrian (kend) antrian (kend) antrian (kend)
(m) (m) (m) (m)

Menit ke 0 - 15 Menit ke 15 - 30 Menit ke 30 - 45 Menit ke 45 - 60


1 0.79109 0 0.65366 0 2.16036 0 1.31035 0
2 5.54734 1 1.65907 0 4.01883 1 3.54286 1
3 1.86376 0 0.54524 0 5.91911 1 2.03243 0
4 3.63075 1 10.2272 3 8.83028 2 18.228 5
5 2.39424 0 3.2544 1 1.90984 1 11.7405 3
6 2.8719 0 3.43206 1 21.3556 5 11.8212 3
7 6.33354 2 3.76973 1 8.68972 2 19.3152 5

12

10
SPMJT 2014
Jumlah Antrian

8 GTO 1
[Kend]

GTO 2
6
GTO 3

4 GTO 4
GTO 5
2 GTO 6
GTO 7
0
0 - 15 15 - 30 30 - 45 45 - 60
Periode [Menit]

Gambar 4. Jumlah antrian kendaraan hasil simulasi


5.5 Pembahasan Penilaian Pelayanan Gerbang Tol
Berdasarkan Tabel 7 bahwa jumlah antrian kendaraan pada setiap gardu tidak melebihi 10
kendaraan pada setiap gardunya dalam kondisi normal sesuai dengan yang diisyratkan SMPJT
2014. Sehingga dapat dikatakan bahwa pelayanan gerbang tol ditinjau dari jumlah antrian
kendaraan memenuhi persyaratan gerbang tol Pasteur 1.

Reka Racana - 9
Nida Nurfauziyyah Kultsum, Andrean Maulana

6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan jumlah antrian kendaraan di Gerbang Tol
Pasteur 1 terhadap SPMJT 2014 yang telah dibahas pada Bab didapatkan kesimpulan sebagai
berikut.
1. Jumlah antrian kendaraan di Gerbang Tol Pasteur 1 pada setiap gardu yaitu seperti berikut
:
Gardu 1 memiliki 1 jumlah antrian kendaraan
Gardu 2 memiliki 1 jumlah antrian kendaraan
Gardu 3 memiliki 1 jumlah antrian kendaraan
Gardu 4 memiliki 4 jumlah antrian kendaraan
Gardu 5 memiliki 1 jumlah antrian kendaraan
Gardu 6 memiliki 5 jumlah antrian kendaraan
Gardu 7 memiliki 3 jumlah antrian kendaraan
2. Jumlah antrian kendaraan di Gerbang Tol Pasteur 1 yang telah dibandingkan dengan
SPMJT (Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol) Tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah
antrian kendaraan telah memenuhi syarat karena kurang dari 10 kendaraan per gardu
dalam kondisi normal. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat pelayanan Gerbang Tol
Pasteur 1 ditinjau dari indicator jumlah antrian kendaraan memenuhi SPMJT 2014.

DAFTAR RUJUKAN
Aghabayk, K., Sarvi, M., Young, W., Kautzsch, L. 2013. “A Novel Methodology for Evolutionary
Calibration of Vissim by Multy-Threading” dalam Australasian Transport Research Forum
2013 Proceedings (Dipublikasikan)
Anonim.http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15008/BAB%20II.pdf?sequ
ence=6&isAllowed=y [Online] diakses pada tanggal 28 Februari 2019
Aryandi, Rama Dwi. 2014. Penggunaan Software VISSIM untuk Analisis Simpang Bersinyal
(Studi Kasus Simpang Mirota Kampus Terban Yogyakarta) dalam The 17th FSTPT
International Symposium 2014 (Dipublikasikan)
Faizah., Nida Nurfauziyyah. 2018. Prediksi Jumlah Kendaraan di Gerbang Tol Pasteur 2
Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Metode Propagasi Balik. Bandung: Teknik Konstruksi
Sipil Politeknik Negeri Bandung (Tidak Dipublikasikan)
Hutahaean, Marthyn. 2007. Evaluasi Kapasitas dan Pelayanan Gerbang Tol Tanjung Morawa.
Medan: Universitas Sumatera Utara (Tidak Dipublikasikan)
http://bpjt.pu.go.id/konten/spm/definisi-spm [Online] diakses pada tanggal 1 Maret 2019

http://sutanto.staff.uns.ac.id/files/2009/03/bab10a.pdf [Online] diakses pada tanggal 2 Maret


2019
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 370. 2007. Penetapan Golongan Jenis Kendaraan
Bermotor Pada Ruas Jalan Tol Yang Sudah Beroperasi dan Besarnya Tarif Tol Pada
Beberapa Ruas Jalan Tol. Jakarta
Morlok, Edward. K, 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi . Erlangga. Jakarta
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 15. 2005. Jalan Tol. Jakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 16. 2014. Standar Pelayanan
Minimal Jalan Tol. Jakarta.
Pratista, Sarah Nafisa. 2015. Perancangan Gardu Tol Pasteur Beserta Perlengkapan
Pelayanannya. Bandung : Teknik Perancangan Jalan Jembatan Politeknik Negri Bandung
(Tidak Dipublikasikan).
PTV VISION. 2014. PTV VISSIM 7 User Manual. PTV AG. Karlsruhe. Germany.

Reka Racana - 10
Penilaian Pelayanan Gerbang Tol Pasteur 1 Ditinjau dari Jumlah Antrian Kendaraan Menggunakan
Model Mikrosimulasi Vissim

Putri, Nurjannah Haryanti. 2015. Mikrosimulasi Mixed Traffic Pada Simpang Bersinyal Dengan
Perangkat Lunak Vissim (Studi Kasus: Simpang Tugu, Yogyakarta) . Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Rahma, Dwi., Vivi Rifanda. 2018. Pemeriksaan Aksesibilitas di Gerbang Tol Pasteur 1 Ditinjau
dari Variabel Kecepatan Transaksi Rata-Rata Merujuk pada SPMJT 2014. Bandung: Teknik
Konstruksi Sipil Politeknik Negeri Bandung (Tidak Dipublikasikan)
Saputra, Fahmi Pratama. 2016. Analisis dan Optimasi Kinerja Simpang Bersinyal Di Jl. Gunung
Bawakaraeng – Jl. Jend. Sudirman Berbasis Micro–Simulasi. Makassar: Universitas
Hasanuddin. (Tidak Dipublikasikan)
Sumantri, Ilham Mustika Aji. 2016. Evaluasi Kapasitas dan Pelayanan Gerbang Tol Waru –
Tanjung Perak. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. (Tidak Dipublikasikan)
Tamin, Ofyar Z, 2003. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Institut Teknologi
Bandung
Ulfah, Marissa. 2017. Mikrosimulasi Lalu Lintas pada Simpang Tiga dengan Software Vissim
(Studi Kasus: Simpang Jl. A. P. Pettarani – Jl. Let. Jend. Hertasning Dan Simpang Jl. A. P.
Pettarani – Jl. Rappocini Raya). Makassar: Universitas Hasanuddin

Reka Racana - 11

Anda mungkin juga menyukai