Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL

4.1 Pengujian Dengan Marshall Test


4.1.1 Maksud dan tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari pengujian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kadar aspal optimum hasil rancangan dengan bahan campuran
AC-BC.
2. Untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap kelelehan plastisitas (flow)
dari campuran aspal

4.1.2 Bahan dan peralatan


a. Bahan
1. Beton Aspal hasil perancangan dengan berbagai variasi kadar aspal
b. Peralatan
1. Marshal Machine /Mesin Penekan, Dudukan benda uji, Proving
Ring, Dial pengukur stabilitas dan Flow
2. Oven Pengering yang dapat diatur pada suhu konstan (655) 0C
3. Water Bath untuk merendam benda uji di Suhu Konstan 60 0C
4. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
5. Penjepit dari baja untuk menjepit benda uji
6. Lap Penjepit dari baja untuk menjepit benda uji

Marshal Oven Water Bath


Machine

Laporan Praktikum Jalan Raya 51


Timbangan Penjepit Lap

Benda uji

Gambar 4.1 Alat dan Bahan Pengujian campuran aspal

4.1.3 Penyiapan benda uji


1. Agregat dikeringkan pada suhu 105 – 110 °C minimum selama 4 jam,
keluarkan dari alat pengering ( oven ) dan tunggu sampai beratnya tetap.
2. Agregat dipisahkan kedalam fraksi-fraksi yang dikehendaki (sesuai spek)
dengan cara penyaringan.
3. Bahan disiapkan untuk benda uji yang diperlukan yaitu agregat sebanyak ±
1200gram sehingga menghasilkan tinggi benda uji kira-kira 63,5 mm ± 1.27
mm.
4. Pencampuran agregat agar sesuai dengan gradasi yang diinginkan dilakukan
dengan cara mengambil nilai tengah dari batas spek. Untuk memperoleh berat
agregat yang diperlukan dari masing-masing fraksi untuk membuat satu
benda uji adalah dengan mengalikan nilai tengah tersebut terhadap total berat
agregat.
Laporan Praktikum Jalan Raya 52
5. Panci pencampur beserta agregat dipanaskan kira-kira 28 oC diatas suhu
pencampuran untuk aspal padat, bila menggunakan aspal cair pemanasan
sampai 14 oC diatas suhu pencampuran.
6. Aspal yang sudah mencapai tingkat kekentalan dituangkan sebanyak yang
dibutuhkan ke dalam agregat yang sudah dipanaskan tersebut, kemudian
aduklah dengan cepat, dengan tetap mempertahankan masih di dalam rentang
suhu pemadatan, sampai agregat terselimuti aspal secara merata.
7. Sementara itu, atau sebelumnya, perlu disiapkan alat untuk memadatkan,yaitu
dengan membersihkan perlengkapan cetakan benda uji serta bagian muka
penumbuk dengan seksama dan panaskan sampai suhu antara 93,3 – 148,9
o
C.
8. Cetakan diletakkan diatas landasan pemadat dan tahan dengan pemegang
cetakan.
9. Selembar kertas saring atau kertas penghisap yang sudah digunting menurut
ukuran cetakan diletakkan ke dalam dasar cetakan.
10. Seluruh campuran dimasukkan kedalam kedalam cetakan dan tusuk-tusuk
campuran keras-keras dengan spatula yang dipanaskan sebanyak 15 kali
keliling pinggirnya dan 10 kali di bagian tengahnya.
11. Alat pemadat disiapkan dan dilakukan pemadatan debgan menumbuk
spesimen dengan jumlah tumbukan sebanyak 35, 50, atau 75 yang
disesuaikan dengan jenis lalu lintas yang direncanakan.
12. Tumbukan dilakukan dengan tinggi jatuh 457,2 mm dan selama pemadatan
harus diperhatikan agar kedudukan sumbu palu pemadat selalu tegak lurus
pada alas cetakan.
13. Pelat alas berikut leher sambung dilepaskan dari cetakan benda uji, kemudian
cetakan yang berisi benda uji dibalikkan dan pasang kembali pelat alas
berikut leher sambung pada cetakan yang dibalikkan tadi. Lakukan
penumbukan lagi dengan jumlah yang sama.
14. Keping alas dilepaskan dan dinginkan sampai diperkirakan tidak akan terjadi
perubahan bentuk jika benda uji dikeluarkan dari mold. Untuk mempercepat
proses pendinginan, dapat digunakan kipas angin. Proses pendinginan
biasanya dilakukan sekitar 2 – 3 jam.

Laporan Praktikum Jalan Raya 53


15. Benda uji atau spesimen Marshall dikeluarkan dari mold dengan hati-hati dan
kemudian letakkan spesimen pada permukaan yang rata dan biarkan sampai
benar-benar dingin. Sebaiknya didiamkan pada suhu ruang selama 24 jam.

4.1.4 Prosedur pelaksanaan pengujian

1. Siapkan peralatan dan bahan.


2. Benda uji yang telah dibuat dan didinginkan minimum 24 jam dibersihkan
dari kertas-kertas yang menempel menggunakan sikat kawat. (jangan sampai
merusak benda uji)

3. Ukur diameter () dan tinggi (t) dari masing-masing benda uji.
4. Timbang benda uji dalam keadaan kering.
5. Rendam benda uji selama  24 jam, setelah benda uji direndam selama  24
jam, lap benda uji tersebut dengan lap basah.
6. Timbang benda uji dalam keadaan jenuh dan dalam keadaan terendam air.
7. Setelah ditimbang, rendam masing-masing benda uji selama  30 menit
dalam water bath dengan suhu 60o C.
8. Sambil menunggu benda uji selesai direndam, persiapkan alat uji marshall
(marshall test).
9. Setelah benda uji mencapai suhu 60 oC, angkat dari water bath dan lap
dengan lap basah.
10. Uji benda uji dalam keadaan suhu benda uji sekitar 60o C
11. Masukkan benda uji dalam penjepit dan pasang dial pembacaan stabilitas
12. Setelah peralatan dan benda uji dalam keadaan siap ditekan, nyalakan mesin
dan mulailah dengan membaca dial untuk pembacaan stabilitas dan flow.
13. Usahakan pembacaan dilakukan lebih dari 2 orang, supaya mendapatkan hasil
bacaan yang akurat
14. Setelah benda uji diperiksa dengan marshall test, lakukan evaluasi dan
bersihkan peralatan dan sisa benda uji.

Pelepasan benda uji Pembersihan benda


dari cetakan uji

Laporan Praktikum Jalan Raya 54


Perendaman benda Penimbangan benda
uji (60°C) uji

Proses penekanan

Gambar 4.2 Prosedur Pengujian Campuran Aspal

4.1.5 Data hasil pengujian


Kode sampel : AC-BC
Metode Uji : SNI 06 – 24
Kalibrasi Proving ring : 4,59
1. Berat jenis (Bulk ) = 2,45
2. Berat Jenis kering prmk.jenuh = 2,52
3. Berat jenis semu (Apparent) = 2,63
4. Penyerapan (Absorption) = 2,82 %
Kode Sampel a b c d e f g h i
No. 1 (5%) 1171,9 1175,5 678,1 497,4 2,356 110 504,9 525,096 350
No. 2 (5%) 1120,0 1120,1 629,8 490,3 2,284 0 0 0 0
No. 1 (5,5%) 1186,9 1192,6 676,1 516,5 2,297 50 229,5 1044,22 860
No. 2 (5,5%) 1178,8 1183,8 674,8 509 2,315 85 390,15 651,55 430
No. 1 (6%) 1169,7 1174,2 670,9 503,3 2,324 50 229,5 1044,22 370
No. 2 (6%) 1150,2 1152,7 665,6 487,1 2,361 120 550,8 490,212 340
No. 1 (6,5%) 1190,5 1191,6 678,8 512,8 2,321 50 229,5 1044,22 430
No. 2 (6,5%) 1160,5 1163,4 663,1 500,3 2,319 50 229,5 1044,22 340

Laporan Praktikum Jalan Raya 55


Keterangan :
a = Berat contoh kering (gr)
b = Berat contoh dalam keadaan jenuh (gr)
c = Berat contoh dalam air (gr)
d = Isi contoh (b-a)
e = Berat isi (a/d)
f = Pembacaan arloji stabilitas
g = Stabilitas ( f x Kalibrasi Proving ring) ( kg)
h = Stabilitas ( g x Koreksi benda uji) ( kg)
i = Kelelehan (mm)

Perhitungan:
100
1. Gsb = 𝑃1 𝑃2 𝑃𝑛
+ +⋯𝐺𝑛
𝐺1 𝐺2

100
=34% 25% 24% 15% 2%
+ + + +
G1 G2 Gn Gn Gn
100
2. Gsb = P1 P2 Pn
+ +⋯
G1 G2 Gn

3.

1. Stabilitas
Pembacaan arloji stabilitas ( kg) x Kalibrasi Proving ring
 No. 1 (5%) = 110 x 4,59 = 504,9 kg
 No. 2 (5%) = 0 x 4,59 = 0 kg
 No. 1 (5,5%) = 50 x 4,59 = 229,5 kg
 No. 2 (5,5%) = 85 x 4,59 = 390,15 kg
 No. 1 (6%) = 50 x 4,59 = 229,5 kg
 No. 2 (6%) = 120 x 4,59 = 550,8 kg
 No. 1 (6,5%) = 50 x 4,59 = 229,5 kg
 No. 2 (6,5%) = 50 x 4,59 = 229,5 kg
2. Stabilitas koreksi
Stabilitas kalibrasi ( kg) x Koreksi benda uji

Laporan Praktikum Jalan Raya 56


 No. 1 (5%) = 504,9 kg x 1,04 = 525,096 kg
 No. 2 (5%) = 0 kg x 1,04 = 0 kg
 No. 1 (5,5%) = 229,5 kg x 4,55 = 1044,22 kg
 No. 2 (5,5%) = 390,15 kg x 1,67 = 651,55 kg
 No. 1 (6%) = 229,5 kg x 4,55 = 1044,22 kg
 No. 2 (6%) = 550,8 kg x 0,89 = 490,212 kg
 No. 1 (6,5%) = 229,5 kg x 4,55 = 1044,22 kg
 No. 2 (6,5%) = 229,5 kg x 4,55 = 1044,22 kg

3. Hasil bagi marshall


Stabilitas koreksi (kg) / kelelehan (mm)
 No. 1 (5%) = 525,096 kg / 350 mm = 1,500 kg/mm
 No. 2 (5%) = 0 kg/ 0 mm =0 kg/mm
 No. 1 (5,5%) = 1044,22 kg / 860 mm = 1,214 kg/mm
 No. 2 (5,5%) = 651,55 kg / 430 mm = 1,515 kg/mm
 No. 1 (6%) = 1044,22 kg / 370 mm = 2,822 kg/mm
 No. 2 (6%) = 490,212 kg/ 340 mm = 1,442 kg/mm
 No. 1 (6,5%) = 1044,22 kg/ 430 mm = 2,428 kg/mm
 No. 2 (6,5%) = 1044,22 kg / 340 mm = 3,071 kg/mm
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dilaboratorium diperoleh
hasil sebagai berikut :
a. Berat jenis bulk
Berat jenis bulk agregat kasar (Bjbk) = 2,57 gram
Berat jenis bulk medium (Bjbm) = 2,59 gram
Berat jenis bulk abu batu (Bjbb) = 2,45 gram
Berat jenis bulk agregat halus (Bjbh) = 2,477 gram
Berat jenis aspal(BjA) = 1,034 gram/ml
b. Berat jenis semu(Apparent)
Berat jenis semu agregat kasar(Bjak) = 2,57 gram
Berat jenis semu agregat medium(Bjam)= 2,73 gram
Berat jenis semu abu batu(Bjab) = 2,63 gram
Berat jenis semu agregat halus(Bjah) = 2,666 gram

Laporan Praktikum Jalan Raya 57


c. Penyerapan agregat (Apparent)

Penyerapan agregat kasar(Absk) = 2,01 %


Penyerapan agregat medium(Absm) = 1,91 %
Penyerapan abu batu(Absb) = 2,82 %
Penyerapan agregat halus(Absh) = 2,85 %
d. Komposisi agregat
Agregat kasar(Absk) = 70%
Agregat medium(Absm) = 9%
Abu batu(Absb) = 3,5%
Agregat halus(Absh) = 17,5%
e. Perhitungan berat jenis bulk agregat campuran(Bjb)

100
Bjb=
%Kasar %Medium %Abu batu %Halus
Bjbk + Bjbm + Bjbb + Bjbh
100
Bjb= = 2,55
70 9 3,5 17,5
+ + +
2,57 2,59 2,45 2,47

f. Perhitungan berat jenis semu agregat campuran(Bja)

100
Bja=
%Kasar %Medium %Abu batu %Halus
Bjak + Bjam + Bjab + Bjah
100
Bjb= =2,60
70 9 3,5 17,5
+ + +
2,57 2,73 2,63 2,67
g. Perhitungan berat jenis effektif(Bje)

Bjb+Bja
Bje=
2
2,55+2,60
Bje= =2,575
2
h. Perhitungan absorpsi aspal(AbsA)

Bje-Bjb
AbsA =100 x BjAx
2

Laporan Praktikum Jalan Raya 58


2,575 - 2,55
= 100 x 1,034 x 2

= 1,293

i. Perhitungan berat dan volume benda uji(AbsA)


Benda Uji I (Kadar aspal 5%)
Berat kering (a) = 1171,9 gr
Berat jenuh kring permukaan (b) = 1175,5 gr
Berat dalam air (c) = 678,1 gr
Tinggi benda uji (t) = 6,5 cm
Diameter benda uji(D) = 10 cm
Berat isi contoh (d)
d=b-c
d = 1175,5 - 678,1 = 497,4 gr
Volume benda uji(V)
πxD2 xt
V=
4
3,14x102 x6,5
3333V= = 510,25 cm3
4
Berdasarkan tabel angka koreksi benda uji marshall, untuk volume 510,25
cm3 berada pada kisaran 509-522 cm3, maka angka koreksi benda uji adalah 1

j. Perhitungan kepadatan (e)


a
e=
d
1171,9
e= = 2,35 gr/ml
497,4

k. Perhitungan berat jenis campuran teoritis (h)


100
h=
100-kadar aspal kadar aspal
+
Bje BjA
100
h= =2,396
100 - 5 5
+
2,575 1,034
l. Perhitungan rongga dalam agregat (VMA)

Laporan Praktikum Jalan Raya 59


e x(100-kadar aspal)
VMA=100-
Bjb
2,35 x (100-5)
VMA=100- = 12,45 %
2,55

m. Perhitungan rongga terhadap campuran(VIM)


e x 100
VIM=100-
h
2,35 x 100
VIM=100- = 1,91 %
2,396

n. Perhitungan rongga terisi aspal(VFB)


(VMA-VIM)x100
VFB=
VMA
(12,45 -1,91)
VFB= x100= 84,65 %
12,45

o. Perhitungan stablitas (f)


Berdasarkan pembacaan alat marshall diperoleh stabilitas = 210
Kalibrasi alat = 4,59
Stabilitas = bacaan alat x kalibrasi
= 210 x 4,59
= 963,9 kg
Stabilitas terkoreksi (g) = stabilitas x angka koreksi
= 963,9 x 1
= 963,9 kg

p. Pelelehan (i)
Berdasarkan pembacaan alat marshall diperoleh pelelehan = 340 mm

q. Hasil bagi marshall (p)


Stabilitas terkoreksi
p=
pelelehan
963,9
p= =2,835 kg/mm
340

r. Kadar aspal effektif(q)

Laporan Praktikum Jalan Raya 60


AbsA
q=kadar aspal- x(100-kadar aspal)
100
1,29
p=5- x(100-5)= 3,77 %
100

4.1.6 Analisi data


Tabel 4.1 Koreksi Benda Uji
Kadar
Tinggi Diameter Angka
Sampel Aspal Volume
(cm) (cm) Koreksi
(%)
1 5 6,5 10 510,25 1
2 5 6,5 10 510,25 1
3 5,5 6,6 10 518,1 1
4 5,5 6,7 10 525,95 0.96
5 6 6,7 10 525,95 0.96
6 6 6,5 10 510,25 1
7 6,5 6,8 10 533,8 0.96
8 6,5 6,7 10 525,95 0.96

Tabel 4.2 Perhitungan Marshall


Kadar Stabilitas
VMA VIM VFB Stabilitas Pelelehan HSBM q
Aspal Terkoreksi
5 13.31 4.05 69.59 110 504.9 410 1.231 4.066
5 15.95 6.97 56.30 100 459.0 450 1.020 4.066
5,5 15.90 5.74 63.90 70 321.3 700 0.459 4.571
5,5 15.31 5.08 66.84 70 308.4 410 0.752 4.571
6 15.39 3.98 74.12 110 484.7 300 1.616 5.076
6 14.03 2.44 82.59 70 321.3 530 0.606 5.076
6,5 15.93 3.40 78.65 80 352.5 490 0.719 5.581
6,5 16.00 3.48 78.24 100 440.6 500 0.881 5.581

Tbael 4.4 Nilai rata-rata perhitungan marshall


Kadar Stabilitas
VMA VIM VFB Pelelehan q
Aspal Terkoreksi
5.00 14.63 5.51 62.95 481.95 430.00 4.07
5.50 15.60 5.41 65.37 314.87 555.00 4.57
6.00 14.71 3.21 78.36 403.00 415.00 5.08
6.50 15.97 3.44 78.44 396.58 495.00 5.58

Laporan Praktikum Jalan Raya 61


Tabel 4.5 Spesifikasi AC konvensional
Hasil Memenuhi
Uraian Spesifikasi (Minimum- pada kadar Keterangan
Maksimum) aspal
Kadar rongga udara
3–5% 2,44 – 6,97 % 5%-6,5% Memenuhi
(VIM)
Stabilitas Marshall Min.700 kg 308,4 kg – 504,9 kg - Tidak
Kelelehan (Flow) 2 – 4 mm 300-700 mm - Tidak

Bj Bulk Maks. 2,5 2,59 - Tidak


Ruang terisi aspal
75 – 82 % 56,30 % – 82,59 % Memenuhi
(VFB)
Rongga dalam mineral
Min 15 % 13,31%  16% - Tidak
agregat (VMA)
Min 250
Marshall Quetion(MQ) - Memenuhi
kg/mm

2.40
Kepadatan

2.30

y = -0.0023x2 + 0.0356x + 2.1654


2.20

2.10
4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0

19

18
VMA (%)

17
y = 0.29x2 - 2.709x + 21.126
16

15

14

13
4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0

Laporan Praktikum Jalan Raya 62


7

6 y = 0.33x2 - 5.477x + 24.872

VIM (%)
5

2
y=0
1
4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0

100

90
y = -2.34x2 + 38.802x - 73.734
VFB (%)

80

70

60

50

40
4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0

1000
Stabilitas ( Kg )

800

600

400 y = 35x2 - 407.5x + 1263.8

200

0
4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0

Laporan Praktikum Jalan Raya 63


2.0
1.8

Kelelehan ( mm )
1.6
1.4 y = 0.21x2 - 2.513x + 8.3535
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0

600
Marshall Quotient

y = -45x2 + 528.5x - 1063.2


500
(Kg/mm)

400

300

200
4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0

Gambar 4.10 Grafik Kadar aspal optimum

Laporan Praktikum Jalan Raya 64


Berdasarkan grafik kadar aspal optimum didapatkan nilai batas minmum dan
maksimum sehingga bisa ditentukan kadar aspal optimum dengan persamaan
berikut :
6,45+6,5
Koa= =6,475%
2

3.1.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data didapatkan kesimpulan bahwa pada kadar
aspal optimum sebesar % dengan :
VIM =%
VFB = %
Stabilitas = kg
MQ = kg/mm
Kelelehan = mm
Kepadatan = gr/ml
VMA = %

kesimpulan ini dari perhitngan di analisis saringan yang kadar aspal


optimum=P+abs aspal

Laporan Praktikum Jalan Raya 65

Anda mungkin juga menyukai