Anda di halaman 1dari 18

LABORATORIUM PERKERASAN JALAN

DAN TRANSPORTASI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Semarang No. 5, Jawa Timur 65145, Indonesia
Telepon: +62 341 551312 | Laman: www.um.ac.id

KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL DAN AGREGAT

(AC-WC) DENGAN METODE MARSHALL

1. Pendahuluan

Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan


Pengujian campuran aspal dengan alat marshall. Yang dimaksud dengan:
Stabilitas
Campuran harus memiliki ketahanan terhadap deformasi permanen yang
disebabkan oleh beban lalu lintas. Stabilitas suatu campuran dapat diperoleh
dari adanya sifat interlocking agregat dalam campuran ataupun dengan
menggunakan aspal penetrasi rendah,
Alir (flow) adalah keadaan perubahan bentuk suatu campuran aspal yang
terjadi akibat suatu beban, dinyatkan dalam mm.

2. Tujuan
Praktikum ini memberikan kemampuan dasar kepada mahasiswa untuk dapat
menentukan komposisi yang tepat antara agregat, aspal dan material pengisi
(filler) dalam campuran aspal dan agregat. Setelah melakukan praktikum ini,
diharapkan mahasiswa mampu:
a. Mampu membuat campuran aspal dan agregat,
b. Mampu mengukur/menentukan karakteristik dan kinerja campuran aspal
dan agregat,
c. Mampu menentukan kadar aspal optimum dari suatu campuran aspal dan
agregat.

3. Prosedur Pengujian
3.1 Peralatan
Alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
3.1.1 Tiga buah cetakan benda uji yang berdiameter 10,16 dan tinggi 7,62 cm
lengkap dengan pelat alas dan leher sambung,
3.1.2 Mesin penumbuk manual atau otomatis lengkap dengan:
a. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata yang berbentuk
silinder, dengan berat 4,536 kg dan tinggi jatuh bebas 45, 7 cm.
b. Landasan pemadat terdiri dari balok kayu (jati atau yang sejenis)
berukuran 20,32 x 20,32 x 45,72 cm dilapisi dengan pelat baja
berukuran 30,48 x 30,48 x 2,54 cm dan dijangkarkan pada lantai beton
di keempat bagian sudutnya.
3.1.3 Alat pengeluaran benda uji yang sudah dipadatkan dari dalam cetakan
benda uji dipaki sebuah alat ekstruder yang berdiameter 10 cm,
3.1.4 Alat Marshall lengkap dengan:
a. Kepala penekan (breaking head) berbentuk lengkung,
b. Cincin penguji (proving ring) kapasitas 2500 kg dan atau 5000 kg,
dilengkapi dengan arloji (dial) tekan dengan ketelitian 0,0025 mm.
c. Arloji pengukur (flow) dengan ketelitian 0,25 mm beserta
kelengkapannya.
3.1.5 Bak perendam (water bath) dilengkapi dengan pengatur suhu mulai 20-
60 (1),
3.1.6 Timbangan yang dilengkapi dengan penggantung benda uji berkapasitas 2
kg dengan ketelitian 0,1 gram dan timbangan berkapasitas 5 kg dengan
ketelitian 1 gram,
3.1.7 Pengukur suhu dari logam (metal thermometer) berkapasitas 250 dan
100 dengan ketelitian 1% dari kapasitas,
3.1.8 Perlengkapa lain :
a. Panci-panci untuk memanaskan agregat, aspal, dan campuran aspal,
b. Sendok pengaduk dan spatula,
c. Kompor atau pemanas (hot plate),
d. Sarung tangan dari asbes, sarung tangan dari keret dan pelindung
pernapasan (masker),
e. Kantong plastik berkapasitas kg,
f. Gas elpiji atau minyak tanah.
3.2 Pembuatan Benda Uji
3.2.1 Memisah-misahkan agregat ke dalam fraksi-fraksi yang dikehendaki
dengan cara penyaringan, seperti Tabel 1
Tabel 1. Spesifikasi Agregat yg dipakai untuk pembuatan benda uji AC-WC

Ukuran
No Tertahan (%) Berat(gr)
Saringan
1 1/2" 5 55

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
2 3/8" 15 165
3 No.8 19 209
4 No.30 13.5 148.5
5 No.200 38.5 423.5
Filler
6 9 99
(Kapur)
Total 100 1100
3.2.2 Memanaskan panci pencampur beserta agregat dengan suhu kira-kira 28
di atas suhu pencampuran untuk aspal dan aduk sampai merata.
3.2.3 Memanaskan aspal sampai dengan suhu penampuran (170)
3.2.4 Menuangkan aspal dengan suhu 160 sebanyak yang telah ditentukan ke
dalam agregat yang dipanaskan dalam wajan yaitu sebanyak 6% - 6,5% -
7% - 7,5% - 8% dari berat agregat. Masing-masing kandungan aspal
dibuat 3 (tiga) benda uji.
3.3 Pemadatan Benda Uji
3.3.1 Membersihkan perlengkapan cetakan benda uji dan memberilah olie di
bagian dalam untuk memudahkan melepaskan benda uji dari cetakan.
3.3.2 Meletakkan selembar kertas kering atau kertas penghisap yang sudah
digunting menurut ukuran cetakan dalam dasar cetakan agar cetakan tidak
lengket dengan campuran.
3.3.3 Menuangkan campuran ke dalam cetakan dan tusuk-tusuk dengan spatula
yang dipanaskan sebanyak 15 kali keliling pinggirannya dan 10 kali di
bagian tengahnya.
3.3.4 Meletakkan cetakan yang berisi campuran diatas landasan pemadat.
Lakukan pemadatan pada kedua sisi dengan alat penumbuk sebanyak :
@75 kali tumbukan atas bawah untuk lalu lintas berat
@50 kali tumbukan atas bawah untuk lalu lintas sedang
@35 kali tumbukan atas bawah untuk lalu lintas ringan

Dengan tinggi jatuh 457,2 mm selama pemadatan harus diperhatikan agar


sumbu palu pemadat selalu tegak lurus pada alas cetakan.

3.3.5 Setelah pemadatan, dinginkan benda uji dan selanjutnya lepaskan benda
uji dari cetakan dengan extruder.
3.4 Langkah-langkah Pengujian
3.4.1 Membersihkan benda uji dari kotoran-kotoran yang menempel,
3.4.2 memberitanda setiap benda uji,
3.4.3 Mengukurlah tinggi/tebal dan menimbang benda uji,
3.4.4 Merendam benda uji selama 24 jam pada suhu ruang,
3.4.5 Menimbang benda uji dalam air untuk dapatkan isi,

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
3.4.6 Menimbang benda uji dalam kondisi kering permukaan jenuh (SSD),
3.4.7 Merendambenda uji dalam air suhu tetap (601) selama 30 menit,
3.4.8 Mengambil benda uji dari bak perendam dan meletakkan dalam segmen
bawah kepala penekan,
3.4.9 Memasang segmen atas di atas benda uji, dan meletakkan keseluruhannya
dalam mesin penguji,
3.4.10 Memasang arloji pengukur alir (flow) pada kedudukannya di atas salah
satu batang penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol,
sementara selubung tangkai arloji (sleeve) dipegang kuat terhadap segmen
atas kepala penekan.
3.4.11 Sebelum pembebanan diberikan, kepala penekan beserta benda ujinya
dinaikkan sehingga menyentuh alas cincin penguji
3.4.12 Mengatur jarum arloji tekan pada kedudukan angka nol.
3.4.13 Memberikan pembebanan pada benda uji dengan kecepatan tetap sekitar
50 mm per menit sampai pembebanan maksimum tercapai atau
pembebanan menurun seperti yang ditunjukkan oleh jarum arloji tekan dan
catat pembebanan maksimum (stability) yang dicapai, untuk benda uji
yang tebalnya tidak sebesar 63,5 mm, koreksilah bebannya dengan faktor
perkalian yang bersangkutan dari tabel 3.
3.4.14 Mencatat nilai alir (flow) yang ditunjukkan oleh jarum arloji pengukur alir
pada saat pembebanan maksimum tercapai.

4. Perhitungan dan Pelaporan


4.1 Pelaporan

Hal-hal yang dilaporkan, meliputi :


4.1.1 Persen aspal terhadap campuran, dilaporkan dalam bilangan desimal, satu
angka di belakang koma.
4.1.2 Berat isi, dilaporkan dalam satuan t/m, dua angka dibelakang koma.
4.1.3 Stabilitas, dilaporkan dalam satuan kg, bilangan bulat.
4.1.4 Alir (Flow) dilaporkan dalam satuan mm, dua angka di belakang koma.
4.1.5 Suhu pencampuran, dilaporkan dalam derajat Celcius.
4.1.6 Suhu pemadatan, dilaporkan dalam derajat Celcius.
4.1.7 Suhu pengujian, dilaporkan dalam derajat Celcius.
4.1.8 Penanggung jawab pengujian.

Tabel 2. Angka Korelasi Beban (Stabilitas)

Tebal Benda Uji


Isi Benda Uji (cm) Angka Korelasi
(mm)

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
200-213 25,4 5,56
214-225 27,0 5,00
226-237 28,6 4,55
238-250 30,2 4,17
251-261 31,8 3,85
265-276 33,3 3,57
277-289 34,9 3,33
290-301 36,5 3,03
302-316 38,1 2,78
317-328 39,7 2,50
329-340 41,3 2,27
341-353 42,9 2,08
354-367 44,4 1,92
368-379 46,0 1,79
380-392 47,6 1,67
393-405 49,2 1,56
406-420 50,8 1,47
421-431 52,4 1,39
432-443 54,0 1,25
444-456 55,6 1,25
457-470 57,2 1,19
471-482 58,7 1,14
483-495 60,3 1,09
496-508 61,9 1,04
509-522 63,5 1,00
523-535 64,0 0,96
536-546 65,1 0,93
547-559 66,7 0,89
560-573 68,3 0,86
574-585 71,4 0,83
586-598 73,0 0,81
599-610 74,6 0,78
611-625 76,2 0,76

4.2 Perhitungan Marshall Test

A = % aspalterhadapbatuan
B = % aspalterhadapcampuran
C = beratbendaujikering (gram)
D = beratbendaujikeadaanjenuhpermukaankering/ SSD (gram)
E = beratdalam air (gram)
F = volume bendauji/ isibendauji (gram) = D E

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
C
G = beratisibendauji = F

H = beratjenismaksimumteoritis
100
= agregat aspal
+
BJ .agregat BJ . Aspal

BxG
I = BJ . aspal

( 100B ) G
J = BJ . agregat

K = jumlahkandunganrongga (%)
= 100 I J
L = prosentaseronggaterhadapagregat (VMA)
= 100 J
M = prosentaseronggaterisiaspal (VFA)
I
= 100 x L

N = prosentaseronggaterhadapcampuran (VIM)
100 (G)
= 100 H (%)

O = pembacaanarlojistabilitas (kg)
P = stabilitas (O x kalibrasialat) (lbs)
Q = stabilitas (P x koreksibendauji ) (lbs)
R = kelelehan (0,01)
Catatan:

1. Suhu pencampuran = 160C


2. Suhu pemadatan = 140C
3. Suhu perendaman = 60C

Contoh Perhitungan Manual hasil pengujian karakteritik campuran aspal beton


dengan menungganakan metode marshall. Untuk contoh perhitungan diambil
kadar aspal 6%

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
A = 6%

6
B = 100+ 6 x 100%

= 5,66%

C = 1183 gram

= 1162 gram

= 1176,5 gram

D = 1188 gram

= 1164 gram

= 1178,3 gram

E = 634 gram

= 632 gram

= 652 gram

F = 1188-634 = 554 gram

= 1164-632 = 532 gram

= 1178-652 = 526,3 gram

1183
G = 554 = 2,135 gram

1162
= 532 = 2,184 gram

1176,5
= 562,3 = 2,235 gram

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
2,135+ 2,184+2,235
= 3 = 2,185 Kg

100
H = 1006 6 = 2,338
+
2,50 1,16

5,66 x 2,185
I = 1,16 = 10,66%

( 1005,66 ) x 1,185
J = 2,50 = 82,45%

K = 100-82,45-10,66 = 6,89%

L = 100-82,45 = 17,55%

100 x 10,66
M = 17,56 = 60,76%

100 (2,3382,185)
N = 2,338 = 6,54%

O = 112 Pound

= 83 Pound

= 95 Pound

P = 112 x 39,83 x 0,453 = 1975,2 Kg

= 83 x 39,83 x 0,453 = 1463,7 Kg

= 95 x 39,83 x 0,453 =1675,4 Kg

Q = 1975,2 x 0,83 = 1639,38 Kg

= 1463,7 x 0,88 = 1288,08 Kg

= 1675,4 x 0,89 = 1491,06 Kg

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
1639,38+1288,08+1491,06
= 3 = 1472,84 Kg

R = 390 x 0,01 = 3,9 cm

= 235 x 0,01 = 2,35 cm

= 225 x 0,01 = 2,25 cm

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
Tabel 3. Hasil Perhitungan Pengujian Karakteristik Campuran Aspal Beton dengan Metode Marshall

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
Grafik 1. Hubungan Kadar Bitumen dengan Rongga Terhadap Campuran
(VIM)

Bitument Content Vs VIM


10.00

8.00

VIM (% )
6.00

4.00
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
Bitumen Content (% )

Grafik 2. Hubungan Kadar Bitumen dengan Rongga Terhadap Agregat


(VMA)

Bitument Content Vs VMA


21.00

20.00

19.00
VMA (%)
18.00

17.00

16.00
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5

Bitumen Content (%)

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
Grafik 3. Hubungan Kadar Bitumen dengan Rongga Terisi Bitumen (VFB)

Bitument Content Vs VFB


80.00

75.00

70.00

65.00
VFB (%)
60.00

55.00

50.00
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5

Bitumen Content (%)

Grafik 4. Hubungan Kadar Bitumen dengan Berat Isi

Bitument Content Vs Berat Isi


2.200

2.180
2.160

2.140
Berat Isi (gr/cm3)
2.120

2.100
2.080
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5

Bitumen Content (%)

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
Grafik 5. Hubungan Kadar Bitumen dengan Stabilitas

Bitument Content Vs Stability


1750

1500

Stability (Kg)
1250

1000
5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5

Bitumen Content (%)

Grafik 6. Hubungan Kadar Bitumen dengan Kelelehan (Flow)

Bitument Content Vs Flow

Flow (cm)

6 7 8
5.5 6.5 7.5 8.5
Bitumen Content (%)

Tabel 4. Ketentuan sifat-sifat campuran Laston (AC)

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
Spesifikasi AC-WC
Rongga Dalam Campuran = 3,5-5%
Rongga Dalam Agregar = Min. 15%
Rongga Terisi Aspal = Min 65%
Stabilitas Marshall = Min 800 (Kg)
Flow = Min. 3 mm

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
4.3 Perhitungan K.A.O

Tabel 4. Tabel Penentuan KAO

Kadar Bitumen
No Parameter Spesifikasi Marshall
6% 6,5% 7% 7,5% 8%
1 Stabilitas Min 800 Kg 1473 1673 1584 1369 1088

2 Flow Min 3 mm 2,83 4,30 6,25 4,85 4,55

3 VIM 3-5 % 6,54 8,88 5,86 5,51 4,42

4 VMA Min 15 % 17,55 20,42 18,60 19,11 18,82

5 VFB Min. 65 % 519,8 389,8 253,38 282,4 239,2


Keterangan:

Tidak Memenuhi
Memenuhi

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
5. Kesimpulan
5.1 Berdasarkan grafik 5 nilai stabilitas naik hingga kadar aspal 6,5% kemudian
mengalami penuruan setelahnya,
5.2 Berdasarkan grafik 6 nilai kelelehan naik hingga kadar aspal 7% kemudian
mengalami penuruan setelahnya. Seharusnya nilai kelelehan akan naik sesuai
dg kadar bitumennya,
5.3 Berdasarkan grafik 4 kurva berat isi sedikit berbeda dengan kurva stabilitas,
karena keduanya seharusnya tidak jauh berbeda, namun pada kurva berat isi
nilainya tidak stabil atau mengalami naik turun,
5.4 Berdasarkan grafik 1 kandungan rongga dalam campuran mengalami
penurunan yang stabil setelah kadar aspal 6,5%,
5.5 Berdasarkan grafik 2 mengalami kenaikan namun turun pada kadar bitumen
7% kemudian naik lagi dg bertambahnya kadar aspal
5.6 Berdasarkan grafik 3 rongga yang terisi aspal akan naik stabil muali kadar
aspal 6,5%,
5.7 Berdasarkan Kriteria Perencanaan Campuran aspal beton (Bina Marga) untuk
lalu lintas, hasil pengujian menurut tabel 4 didapat Kadar Aspal Optimum
untuk prosentasi bitumen terhadap campuran dari 6-8% sebesar 8%.

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
6. Lampiran

Perendaman benda uji sebelum Meletakkan benda uji ke tempat


pengujian marshall pengujian marshall

Pemanasan Aspal

Persetujuan Asistensi:

Penanggung Jawab, Pembimbing,

(Yuni Ragil Pujiyanti) (Bambang Supriyanto Drs., S.T, M.T)

Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang


Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756
Praktikum Perkerasan Jalan Universitas Negeri Malang
Penanggung jawab: Yuni Ragil Pujiyanti_140523600756

Anda mungkin juga menyukai