Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

HASIL

PRAKTIKUM KONSTRUKSI BETON

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III
M. RIAN PRATAMA NIM 20141002
RIZKI MAHENDRA NIM 20141013
ARYA APRIANSYAH NIM 20141018

UNIVERSITAS ABULYATAMA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
T.A. 2021/2022
UNIVERSITAS ABULYATAMA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM BETON

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III

M. RIAN PRATAMA NIM 20141002


RIZKI MAHENDRA NIM 20141013
ARYA APRIASYAH NIM 20141018

TELAH DI SAHKAN PADA :


HARI :
TANGGAL :

DOSEN PEMBIMBING,

MUHAMMAD RIDHA ST,.MT,.


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALANGKARAYA FAKULTAS TEKNIK
JL. RTA. MILONO KM. 1,5 TELP. 22184 PALANGKA RAYA

LEMBAR KEGIATAN ASISTENSI


PRAKTIKUM KONSTRUKSI BETON
NO TANGGAL URAIAN PARAF

Aceh Besar ,…………...2022


Asisten Praktikum,
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Praktikum Beton ini, yang dilaksanakan di Laboratorium Struktur
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya.

Sebagai salah satu kelengkapan pada saat sidang nol nantinya, setiap mahasiswa
diwajibkan untuk melakukan praktikum sesuai dengan mata kuliah yang ditawarkan oleh
universitas, dan salah satu mata kuliah yang diprogramkan adalah kontruksi beton.

Laporan Praktikum Beton ini meliputi Analisa Saringan, Pemeriksaan Keausan


Agregat, Pengujian Kadar Air Agregat, Pemeriksaan Berat Jenis Agregat, Pemeriksaan
Slump Beton, Pembuatan Beton dan Pengujian Kuat Tekan Beton.

Kami begitu menyadari bahwa tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan
laporan ini, yang jauh dari sempurna dan memiliki kekurangan. Oleh karena itu, Kami
mengharapkan kepada pembaca agar dapat memberikan saran-saran yang bersifat
konstruktif.

Kami berharap semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan khususnya bagi kami sebagai penulis.

Aceh Besar, February 2022

Tim Penyusun
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan banyak terima kasih banyak
kepada:
1. Ir. Anwar Muda, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Palangka Raya.
2. Akhmad Bestari, ST, selaku Ketua Prodi Teknik Sipil Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya.
3. Ahmad Solikun, ST, selaku pengelola Laboratorium Teknik Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya.
4. Ir. Suradji Gandhi, yang telah membimbing kami dalam menyusun laporan ini.

5. Serta teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam


pembuatan laporan ini.
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………………………………………………………….. i
Lembar Kegiatan Eksistensi…………………………………………………. ii
Kata Pengantar……………………………………………………………….. iii
Ucapan Terima Kasih………………………………………………………... iv
Daftar Isi……………………………………………………………………… v
BAB I Analisa Saringan………………………………………………….. 1
BAB II Pemeriksaan Keausan Agregat…………………………………… 3
BAB III Pengujian Kadar Air Agregat…………………………………….. 5
BAB IV Pemeriksaan Berat Jenis Agregat dan
Penyerapan Agregat………………………………………………. 7
BAB V Pemeriksaan Slump Beton………………………………………... 10
BAB VI Pembuatan Beton………………………………………………….. 12
BAB VII Pengujian Kuat Tekan Beton……………………………………… 13
Lampiran……………………………………………………………………… 14
BAB I

ANALISA SARINGAN

A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan pembagian butir
(gradasi) agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan
saringan untuk keperluan campuran beton.
B. PERALATAN
1. Timbangan dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji.
2. Satu set saringan. No 4, No 10, No 20, No 40, No 60, No 80, No 100, No
140, No 200 dan PAN (saringan untuk agregat halus). No 3”, 2”, ½”, 1”,
3
¾”, /8” dan PAN (saringan untuk agregat kasar).
3. Oven dengan pengaturan suhu antara 105-115°C.
4. Talam.
C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Agregat Halus (Pasir)
a. Timbanglah berat dari masing-masing saringan (saringan untuk agregat
halus).
b. Susunlah saringan mulai dari PAN paling bawah kemudian saringan
dengan lubang terkecil sampai saringan dengan lubang terbesar paling
atas.
c. Pindahkan saringan tersebut pada talam.
d. Masukanlah pasir kemudian diayak/diguncangkan selama 10 menit.
Dalam praktik ini kami mengayak secara manual tanpa menggunakan
mesin pengguncang saringan.
e. Diamkan selama beberapa menit untuk memberikan kesempatan bagi
debu untuk mengendap pada saringan.
f. Bukalah saringan dan timbanglah berat masing-masing saringan
beserta benda uji di dalamnya.
g. Hitung berat agregat yang tertahan pada masing-masing saringan.
2. Agregat Kasar (Batu Pecah)
Prosedur yang dilakukan sama dengan prosedur percobaan pada agregat
halus, hanya saja saringan yang digunakan adalah saringan untuk agregat
kasar.
D. Hasil Analisa Saringan
Dari prosedur percobaan di atas didapatkan hasil sebagai berikut.
Saringan Pasir
Berat Saringan
No. Saringan Berat Saringan (gr) Berat Pasir
+ Pasir
4 423,3 426,1 2,8
10 326,4 361,1 34,7
20 306,6 541,9 235,3
40 296,1 589,7 293,6
60 304,3 490,4 186,1
80 300,2 325 24,8
100 294,9 297,3 2,4
140 278,3 321,5 43,2
200 285,4 285,8 0,4
PAN 270,0

Saringan Batu Belah


Berat Saringan
No. Saringan Berat Saringan (gr) Berat Batu (gr)
+ Batu
3” 486 486 0
2” 453 453 0
½” 425 425 0
1” 492 1,353 861
¾” 339 1,216 877
3/8” 390 1,099 709
PAN 270,0 683 413
BAB II

PEMERIKSAAN KEAUSAN AGREGAT

A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur keausan agregat yang
diakibatkan oleh kombinasi penggerusan, pukulan dan penggilingan dalam
drum baja yang berputar.

B. PERALATAN
1. Los Angeles Abrasion Machine
2. Bola baja
3. Catching pan

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Agregat yang diuji adalah batu pecah yang tertahan pada saringan ½”
sebanyak 5.000 gram dan yang tertahan pada saringan 1” sebanyak 5.000
gram.
2. Masukan steker pada tegangan 220 volt. Tekan tombol JOG pada panel
agar posisi tutup drum berada di atas, agar mudah memasukan benda uji
dan bola baja. Lepaskan tombol JOG setelah posisi tutup drum berada di
atas.
3. Lepaskan kunci tutup dan buka penutup drum, masukan beda uji dan bola
baja kemudian tutup kembali.
4. Atur angka pada Counter ke angka 500.
5. Tekan tombol STAR sehingga drum berputar. Drum akan berhenti
berputar secara otomatis pada putaran ke 500.
6. Pasang Catching pan di bawah drum untuk menampung hasil benda uji.
7. Buka tutup drum dan tekan tombol JOG sehingga drum berputar dan
benda uji serta bola baja tertampung pada catching pan.
D. HASIL PENGUJIAN
Berat batu
No. Saringan
Sebelum Sesudah
1” 5.000 gr Batu 8.679 gr dan
½” 5.000 gr Debu 1.321 gr
BAB III

PENGUJIAN KADAR AIR AGREGAT

A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar air suatu agregat.
Kadar air agregat perbandingan antara berat air dengan air yang dikandung
agregat dan berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen (%).

B. PERALATAN
1. Oven dengan suhu yang dapat diatur konstan 100 °C.
2. Timbangan
3. Cawan (dalam praktik ini menggunakan 6 buah cawan, 3 buah cawan
untuk agregat kasar, 3 buah cawan untuk agregat halus).

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Agregat Kasar (Batu pecah)
a. Bersihkan cawan, beri label pada masing-masing cawan tersebut
kemudian timbang berat di air masing-masing cawan tersebut dan catat
hasilnya.
b. Masukan benda uji (basah) ke dalam 3 buah cawan. Timbang berat
dari masing-masing cawan tersebut beserta benda uji (basah) di
dalamnya dan catat hasilnya.
c. Dalam keadaan terbuka, masing-masing cawan beserta benda uji
(basah) dimasukan ke dalam oven dengan suhu 100 °C selama 24 jam.
d. Setelah 24 jam, masing-masing cawan tersebut dikeluarkan dan
didinginkan.
e. Timbang berat dari masing-masing cawan beserta benda uji (kering)
dan catat hasilnya.
2. Agregat Halus (Pasir)
Prosedur percobaan untuk agregat halus sama seperti prosedur percobaan
di atas.
D. HASIL PENGUJIAN
Agregat Kasar (Batu Pecah)
Nomor Talam Yang Dipakai A B C Rata-rata
Berat Talam W1 gram 9,89 9,8 9,36 9,863
Berat Talam + Benda Uji
W2 gram 48,54 52,77 53,5 51,60
(basah)

Berat Benda Uji (basah) W3=W2-W1 gram 38,65 42,97 44,14 41,92
Berat Talam + Benda Uji
W4 gram 47,7 51,91 53,41 51,00
(kering)

Berat Benda Uji (kering) W5=W4-W1 gram 37,81 42,11 44,05 41,32
Kadar Air x 100 % % 2,17 2,00 0,20 1,43

Agregat Halus (Pasir)


Nomor Talam Yang Dipakai A B C Rata-rata

Berat Talam W1 gram 13,75 9,84 11,66 11,75


Berat Talam + Benda Uji
W2 gram 66,36 54,95 61,88 61,06
(basah)

Berat Benda Uji (basah) W3=W2-W1 gram 52,61 54,11 50,22 49,31
Berat Talam + Benda Uji
W4 gram 66,42 54,96 61,71 61,03
(kering)

Berat Benda Uji (kering) W5=W4-W1 gram 52,56 45,12 50,05 49,28
Kadar Air x 100% % 0,09 16,61 0,33 0,06
BAB IV
PEMERIKSAAN BERAT JENIS AGREGAT
DAN PENYERAPAN AGREGAT
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berat jenis suatu agregat
serta kemampuan menyerap air.

B. PERALATAN
1. Agregat Kasar (Batu pecah)
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 % dari berat benda uji dengan
kapasitas 5 kg.
b. Saringan no. 4
c. PAN
d. Keranjang kawat ukuran 2,36 mm (No. 8) dengan kapasitas 5 kg.
e. Dunagan test set
f. Container/tempat air dengan kapasitas dan bentuk sesuai pemeriksaan
yang dilengkapi dengan pipa sehingga air selalu tetap.
g. Kain kering untuk lap.
2. Agregat Halus (Pasir)
a. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr dari berat benda uji
b. Saringan No. 4
c. PAN
d. Wajan
e. Kompor
f. Piknometer dengan kapasitas 500 ml

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Agregat Kasar (Batu pecah)
a. Siapkan benda uji yang tertahan saringan No. 4 sebanyak ± 2.500 gr.
b. Timbang benda uji permukaan jenuh (kering). Catat hasil beratnya.
c. Masukan air ke dalam container sesuai kebutuhan.
d. Masukan dunagan yang diikat dengan tali dan digantung pada
timbangan ke dalam container yang sudah diisi dengan air dan timbang
berat dunagan tersebut.
e. Masukan benda uji ke dalam keranjang dunagan, goyang-goyangkan
keranjang tersebut untuk mengeluarkan gelembung-gelembung
udaranya.
f. Timbang berat agregat dalam air.
2. Agregat Halus (Pasir)
a. Siapkan benda uji yang lolos saringan No. 4 sebanyak ± 2.000 gr.
b. Letakkan benda uji di atas wajan, nyalakan api pada kompor,
kemudian letakan wajan tersebut di atas kompor.
c. Aduk selama beberapa menit, sehingga benda uji tersebut dalam
keadaan kering.
d. Sementara itu timbanglah berat piknometer dan catat hasilnya.
e. Masukkan benda uji ke dalam piknometer sebanyak 500 gr, masukkan
air suling sampai 90 % dari isi piknometer.
f. Timbanglah berat piknometer beserta benda uji dan catat hasilnya.

D. HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan didapatkan hasil sebagai berikut.
Piknometer W1 67,5 gram
Piknometer + Air W2 195,42 gram
Piknometer + Benda Uji W3 155,5 gram
Piknometer + Air + Benda Uji W4 252,75 gram
E. PERHITUNGAN
1. Kadar Air (W)

atau

Dimana :

W = Kadar air (%)

W1 = Berat cawan timbangan (gram)

W2 = Berat benda uji basah + berat cawan (gram)

W3 = Berat benda uji basah + berat cawan (gram)

2. Berat Jenis Tanah


( )
( ) ( )

3. Koreksi W4

W4 = W4 x K

Dimana : K (faktor koreksi suhu) = 31°C = 0,9983


BAB V

PEMERIKSAAN SLUMP BETON


A. TUJUAN

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui nilai slump beton yang
merupakan nilai kelecakan dari adukan beton segar.

B. PERALATAN
1. Timbangan
2. Sendok spesi
3. Talam
4. Tabung kaca
5. Cetakan slump (berbentuk kerucut terpancung dengan diameter bawah
20 cm dan diameter atas 10 cm dengan tinggi 30 cm)
6. Plat logam dengan permukaan kokoh, rata dan kedap air.
7. Tongkat pemadat dengan panjang 60 cm dan berdiameter 16 cm ujung
dibulatkan dan sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
8. Mistar.
9. Cetok semen.

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Timbang semen sebanyak 1,0954 kg. Kemudian masukan ke dalam talam.
2. Timbang pasir sebanyak 1,8079 kg. Kemudian masukan ke dalam talam.
3. Timbang batu pecah sebanyak 4,1934 kg. Kemudian masukan ke dalam
talam.
4. Masukan air ke dalam tabung kaca sebanyak 0,7939 liter. Kemudian
campurkan ke dalam talam yang sudah terisi dengan semen, pasir dan
batu pecah.
5. Aduklah campuran beton tersebut hingga rata.
6. Letakan cetakan slump di atas plat logam.
7. Kemudian masukan campuran beton tersebut ke dalam cetakan slump,
tumbuklah dengan tongkat hingga padat dan rata.
8. Bersihkan permukaan cetakan slump dengan menggunakan cetok.
9. Diamkan selama ± 30 detik.
10. Angkat cetakan secara perlahan dalam keadaan vertical.
11. Letakan cetakan di samping slump.
12. Ukur penurunan dari adukan beton menggunakan mistar, dengan
perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji.
D. HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan didapat hasil tinggi antara slump dengan cetakan adalah 25
cm.
Jadi, nilai slump beton : 30 – 25 = 5 cm.
BAB VI

PEMBUATAN BETON
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan adalah untuk membuat beton untuk pengujian kuat
tekan beton.

B. PERALATAN
1. Cetakan beton berbentuk kubus dengan panjang 15 cm, lebar 15 cm dan
tinggi 15 cm.
2. Sendok spesi
3. Tongkat penumbuk
4. Cetokan semen
5. Bak perendaman yang berisi air

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Masukan adukan beton yang telah dibuat ke dalam cetakan beton
menggunakan sendok spesi.
2. Tumbuk dengan tongkat hingga padat dan rata.
3. Bersihkan cetakan dengan menggunakan cetok.
4. Setelah terisi adukan beton, diamkan hingga padat dan keras.
5. Setelah mengeras, keluarkan beton dan rendam dalam bak perendaman
yang berisi air selama 3 hari, 7 hari dan 28 hari. (dalam praktik ini kami
menggunakan 3 buah beton kubus dengan lama perendaman masing-
masing beton kubus A: 3 hari, beton kubus B: 7 hari dan beton kubus C:
28 hari).
6. Setelah mencapai masa perendaman, angkat beton kubus dan tiriskan
selama 24 jam.

D. HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut.

Beton
No Lama Perendaman (Hari) Berat Beton Kubus (Kg)
Kubus
1. A 3 7,976
2. B 7 8,039
3. C 28 8,062
BAB VII
PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON
A. TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan
beton tersebut. Kuat tekan beton adalah beban persatuan luas yang
menyebabkan beton hancur.

B. PERALATAN
1. Timbangan dengan kapasitas minimum 2 kg dan dengan ketelitian 0,3
gram.
2. Mesin uji kuat tekan beton.

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Keluarkan masing-masing beton kubus dari bak perendaman yang berisi
air. Tiriskan selama 24 jam.
2. Timbang berat dari masing-masing beton kubus, dan catat hasilnya.
3. Masukan satu persatu beton kubus ke dalam mesin uji kuat tekan beton
secara simetris.
4. Lakukan pengetesan sampai batas maksimum (benda uji retak), catat
hasilnya serta lakukan penghitungan terhadap masing-masing beton.

D. HASIL PERCOBAAN

Beton Lama Perendaman Berat Beton Kubus Kuat Tekan


No
Kubus (Hari) (Kg) (kN)
1. A 3 7,976 210
2. B 7 8,039 240
3. C 28 8,062 460

1. Beton kubus A

τb = Kg/m
2

2. Beton kubus B

τb = Kg/m
2

3. Beton kubus B
τb = 2
Kg/m

Anda mungkin juga menyukai