DOSEN:
DR. IR. HJ. ANDI KUMALAWATI, MT.
KELOMPOK 2 :
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia dan kesempatan
yang telah diberikan kepada kami sehingga laporan Praktikum Bahan Perkerasan Jalan dapat
diselesaikan dengan baik. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
dan hasil mengenai pelaksanaan Praktikum Pengujian Pelekatan agregat terhadap Aspal.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuannya kepada kami dalam segala bentuk yang sangat
membantu dalam proses penyelesaian laporan ini, sehingga laporan praktikum ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurnah, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan laporan menjadi lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
b) Agregat berpori berguna untuk menyerap aspal, sehingga ikatan antara aspal dan agregat
baik. Tetapi terlalu banyak pori dapat mengakibatkan terlalu banyak aspal yang terserap
dan berakibat lapisan agregat aspal menjadi tipis.
c) Bentuk dan tekstur permukaan, agregat berbentuk kubus dan kasar lebih mengikat aspal
daripada agregat berbentuk bulat dan halus. Permukaan agregat yang kasar akan
menimbulkan/memberikan ikatan dengan aspal lebih baik dari pada agregat dengan
permukaan licin .
d) Ukuran butiran
2) Oven
2
3) Timbangan Digital
4) Kompor Gas
5) Termometer Logam
6) Wadah Stainless
3
7) Spatula Pengaduk
9) Loyang Aluminium
b. Bahan
1) Aspal cair
4
2) Air bersih/air suling dengan pH 6,0 sampai 7,0.
3) Agregat yang lolos saringan 9,5 mm (3/4) dan tertahan saringan 6,35 mm (1/2) sebanyak
100 gram
5
c. Perlengkapan Keamanan
1) Baju Laboratorium
2) Sarung Tangan
6
1.4 Langkah Kerja
Tahapan dalam pengujian ini adalah :
a. Persiapan Benda Uji
1) Siapkan benda uji sebanyak kira-kira 100 gram,yang lewat saringan 9,5 mm (3/4) dan
tertahan saringan 6,35 mm(1/2),
2) Cuci dengan air suling/air bersih dan keringkan pada suhu (140 ± 5)ºC sampai berat
tetap/tidak berubah (constant), kemudian simpan di dalam tempat tertutup rapat dan siap
untuk diperiksa.
3) Untuk agregat basah perlu di tentukan berat jenis permukaan jenuh (SSD) dan
penyerapan dari agregat kasar.
b. Langkah Pengujian kelekatan
1) Masukan 100 gram benda uji (agregat) ke dalam wadah,
2) Panaskan benda uji (agregat) suhu sekitar 150°,
3) Isikan aspal cair sekitar 5,5 gram yang telah di panaskan ke dalam wadah pada
temperatur yang sesuai,
4) Aduk aspal dan benda uji sampai merata selama 2-3 menit, sampai benda uji terselimut
oleh aspal,
5) Masukan benda uji yang sudah terselimut oleh aspal serta wadahnya dalam oven pada
suhu 60ºC selama 2 jam,
6) Keluarkan benda uji yang sudah terselimut oleh aspal serta wadahnya dari oven dan di
aduk kembali,
7) Pindahkan adukan kedalam tabung gelas kimia,
8) Isi dengan air suling/air bersih dengan pH 6,0 sampai 7,0 sebanyak 400 ml, kemudian
diamkan pada temperatur ruang selama 16 sampai 18 jam ,
9) Perkirakan persentase luas permukaan yang masih terselimuti aspal.
7
BAB II
HASIL PENGUJIAN
Tuliskan persentase hasil yang telah didapat dalam pengujian, yaitu 98%
8
CONTOH KASUS
Sebelum melakukan pencampuran agregat, dibutuhkan analisis terlebih dahulu, dalam kasus ini
yang dibutuhkan adalah gradasi agregat campuran Laston AC-WC sesuai dengan ketentuan
perancangan campuran Bina Marga.
% Berat yang Lolos Terhadap Total
Ukuran Agregat Campuran
Ayakan Laston (AC)
WC BC BASS
19 100 90 - 100 60 - 78
12,5 90 - 100 75 - 90 52 - 71
9,5 77 - 90 66 - 82 35 - 52
4,75 53 - 69 46 - 64 35 - 54
2,36 33 - 53 30 - 45 23 - 41
1,18 21 - 40 18 - 38 13 - 30
0,6 13 - 30 12 - 28 10 - 22
0,3 9 – 22 7 - 20 6 - 15
0,15 6 – 15 5 - 13 4 - 10
0,075 4-9 4-8 3-7
(Sumber: Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Divisi 6)
Pengujian berat jenis dan penyerapan air terhadap agregat kasar dilakukan berdasarkan ketentuan
SNI 1969 : 2016, ASTM C 127-15 dan AASHTO T 85-14. Pada pengujian berat jenis dan
penyerapain air terhadap agregat kasar menggunakan sampel duplo.
9
Gambar Tahap Pengujian Berat Jenis Agregat Kasar
(Sumber: Penelitian di Lab. Rekayas Jalan & Lalu Lintas ITB)
Pada pengujian kelekatan agregat terhadap aspal ini, tidak dilakukan proses perhitungan,
tetapi dilakukannya pengamatan terhadap persentase agregat yang terselimuti oleh aspal. Hasil
pengujian ini dinyatakan dalam angka lebih dari 95% atau kurang dari 95%. Berikut hasil
pengujian kelekatan agregat terhadap aspal:
10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kelekatan agregat adalah persentase luas permukaan agregat yang terselimuti aspal
terhadap keseluruhan permukaan. Maksud dari pengujian ini adalah untuk menentukan angka
kelekatan agregat terhadap aspal. Pengujian ini dapat dilakukan terhadap semua jenis bahan yang
dilakukan sebagai mutu pengendalian mutu agregat pada pembangunan jalan raya.
Adapun tujuan dari pengujian ini ada secara umum dan ada tujuan khusus. Tujuan Umum
dari pengujian ini adalah dapat menguji besarnya kelekatan agregat terhadap aspal dengan cara
visual. Sedangkan Tujuan Khusus dari pengujian ini adalah dapat memahami prosedur
pelaksanaan pengujian kelekatan agregat terhadap aspal, dapat terampil menggunakan peralatan
pengujian dengan baik dan benar, dan dapat menyimpulkan, dan menganalisa data hasil pengujian
kelekatan agregat terhadap aspal berdasarkan standar yang diacu.
Hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah untuk benda uji 3/4 dan ½ : 106,2 gram,
Aspal : 5,5 gram maka, luas permukaan benda uji (agregat) yang terselimuti aspal setelah diuji
adalah sekitar 98% karena seluruh agregat terselimuti aspal.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://drive.google.com/file/d/15_BcO-FB4NQ4_CHni-wSI7ctZrdfB6Oa/view?usp=sharing
RPS-CIV314-CIV314-Modul-Praktikum-Jalan-dan-Rekayasa-Transportasi.pdf
qdoc.tips_4pengujian-kelekatan-agrt-thdp-aspal.pdf
12
LAMPIRAN
13
14