Anda di halaman 1dari 33

MODUL MATA KULIAH

INSTRUMENTASI

Dosen Pengampu

PRIYADI, SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI D-III SANITASI

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb Alhamdulillah, puji syukur kehadirat


Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Instrumentasi.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak PRIYADI, SKM,


M.Kes yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung sehingga kami bisa menyelesaikan modul ini.

Kami menyadari, bahwa modul yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang. Semoga modul ini bisa menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum wr.wb

Palembang, 01 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ............................................Error! Bookmark not defined.

BAB 1 ....................................................................................................... 1
Instrument pada bidang Kesehatan Lingkungan........................................ 1

BAB 2 ...................................................................................................... 3
Berbagai jenis instrument dan kegunaannya ...................................... 3

BAB 3 .................................................................................................... 16
Instrument di Laboratorium ................................................................ 16

BAB 4 .....................................................Error! Bookmark not defined.


Instrument untuk pengukuran media lingkungan ... Error! Bookmark not
defined.

BAB 5 ..................................................................................................... 19
Instrument sebagai alat ukur, analisis dan kendali .................................. 19

BAB 6 .................................................................................................... 22
Prinsip kerja instrument pada media udara, air dan tanah .............. 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 30

ii
BAB 1
Instrument pada bidang Kesehatan Lingkungan

Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang dipakai


untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu system yang lebih besar
dan lebih kompleks, namun secara umum instrumentasi mempunyai 3
fungsi utama:
1. sebagai alat pengukuran
2. sebagai alat analisis, dan
3. sebagai alat kendali.

Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi


survey/statistik, instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh dari
instrumentasi sebagai alat analisis banyak dijumpai di bidang kimia dan
kedokteran, misalnya, sementara contoh instrumentasi sebagai alat kendali
banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik.

Sistem pengukuran, analisis dan kendali dalam instrumentasi ini


bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi
bisa juga dilakukan secara otomatis dengan menggunakan komputer
(sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa
dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.

Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian


depan/ awal dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa
berupa pengukur dari semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun
besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya adalah pengukur: massa,
waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran, pH
(keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat listrik
(arus listrik, tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density, dll.

Instrument Kesehatan Lingkungan meliputi:


1. Alat Pengukur
2. Alat Analisis dan
3. Alat Kendali

Perkuliahan instrumentasi ; kajian tentang instrumentasi/peralatan yang


akan digunakan untuk pengukuran, analisis dan pengendalian faktor
lingkungan di lapangan dan sampel di laboratorium meliputi media tanah,

1
air, udara, pengendalian vektor, pengolahan sampah, sarana sanitasi dan
TTU.

Instrumnetasi dalam Kesehatan Lingkungan meliputi:

1. Tanah
2. Air
3. Udara
4. Vector/ hewan pengganggu
5. Mikrobiologi/ Parasitologi
6. Lingkungan tempat- tempat umum
7. Lingkungan Industri
8. Lingkungan pemukiman
9. Limbah

Instrumentasi pada ruang lingkung media tanah

• Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk mengambil contoh tanah berbeda sesuai


dengan macam tanah contoh tanah yang diambil.

Jenis contoh tanah Jenis alat


Contoh tanah utuh (undisturbed Tabung logam kuningan atau
soil sample). tembaga (ring sample).
Contoh tanah dengan agregat utuh Cangkul, kotak contoh.
(undisturbed soil aggregate).
Contoh tanah terganggu Cangkul dan atau bor tanah,
(undisturbed soil sample). kantong plastic tebal.

2
BAB 2
Berbagai jenis instrument dan cara penggunaannya

1. Sieving
Kegunaan mesin ini berfungsi untuk menyaring sample kering yang sudah
relatif halus. Dengan Sieve ( Saringan ) yang bertingkat enam seperti pada
mesin ini,maka penyaringan sample akan berjalan sempurna. Disamping
itu untuk mengoptimalkan kerja mesin ini dilengkapi dengan beban
pengetuk yang bekerja 65 ketukan setiap menitnya.
Sieve dan penutup atas dari besi plat yang cukup tebal. Elektromotor
berkedudukan diluar body mesin untuk memudahkan penyetelan maupun
bongkar pasangnya. Dengan kelengkapan tersebut maka dapat disesuaikan
besar kecilnya getaran ( frekwensi ) yang kita perlukan.
Cara kerja:
1) Masukan steker dari mesin ke sumber listrik.
2) Siapkan beberapa sieve dan 1 ( satu) Pan and Cover maksimal 6 ( enam)
sieve.
3) Letakkan pada bagian paling bawah dan Cover pada bagian paling atas.
4) Set dudukan sieve sesuai dengan jumlah sieve yang kita pasang.
5) Tutuplah penutup sieve dan posisikan beban pengetuk tepat diatasnya.
6) Jalankan mesin dengan saklar yang tersedia.
7) Bila waktu pengerjaan sample dirasa sudah cukup, matikan mesin
dengan saklar yang sama.

2. Penetrometer
Dalam bidang pertanian, untuk mengetahui ketahanan tanah terhadap
penetrasi akar tanaman digunakan penetrometer atau penetrograph.
Penggunaan penetrometer dimaksudkan untuk menilai kondisi tanah dalam
hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan akar di dalam
tanah, hasil panen, dan sifat-sifat fisik tanah lainnya yang berhubungan
dengan produksi pertanian.
Di bidang teknik sipil, penetrometer dirancang untuk mengetahui
ketahanan tanah sampai kedalaman lebih dari satu meter.
3
Penetrometer digunakan untuk mengetahui sifat-sifat tanah tanpa merusak
massa tanah, sehingga kalaupun ada kerusakan yang diakibatkan oleh
penggunaan penetrometer sangat kecil.
Ada dua prinsip dasar penetrometer, yaitu dinamis dan statis.
Penetrometer dinamis dirancang untuk dimasukkan ke dalam tanah dengan
bantuan beban yang ditimpakan kepada alat, digunakan untuk
mengevaluasi lapisan tanah di jalan raya.
Sedangkan penetrometer statis adalah alat yang dirancang untuk didorong
atau ditekan ke dalam tanah secara perlahan dengan kecepatan yang tetap
untuk menghindari pengaruh dinamis.
Penetrometer statis terdiri atas tangkai/tongkat baja yang dilengkapi
dengan salah satu dari beberapa jenis bahan/alat yang dipasang pada
bagian ujung tangkai/tongkat tersebut.
Hasil pengukuran penetrometer sangat tergantung dari factor geometri
setiap jenis penetrometer, dan kondisi tanah.
3. Barometer
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana
tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat",
sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.
1. Barometer Air Raksa
Salah satu alat buat mengukur tekanan udara adalah barometer air raksa
yang pertama kali diciptakan dan dipakai oleh Torricelli. pada tahun 1643,
Barometer air raksa ini ada sebuah skala yang menunjukkan pada tekanan
udara dalam cmHg.

4
2. Barometer Air
Otto Von Genricke merupakan seseorang yang pertama kali memakai atau
menciptakan salah satu alat pengukur tekanan udara yaitu barometer air.

Prinsip kerja barometer air ini sama dengan barometer air raksa, bedanya
cuma ada pada zat cair pengisi barometer tersebut yaitu air.
Bekerja dengan prinsip pemuaian dan penyusutan. Saat kelembaban tinggi
udara di botol mengembang sehingga mendorong karet balon membesar.
Karena itu sedotan yang ada diatas karet naik dan menunjukkan skala yang
lebih tinggi, hal sebaliknya terjadi saat kelembaban menurun maka karet
balon akan mengecil atau mengerut sehingga sedotan akan menurun
3. Barometer Aneroid
Jenis alat tekanan udara yang satu ini yaitu Barometer aneroid terbuat dari
logam. Barometer aeroid yang berukuran kecil, jadi mudah dibawa atau
dipindahkan.

5
Barometer aeroid terdiri atas sebuah kotak logam yang berisi udara dengan
tekanan udara yang sangat rendah dan permukaan pada barometer dibuat
bergelombang.
Jarum penunjuk, pegas, dan angka angka pada skala barometer berbentuk
lingkaran. Barometer ini biasanya dipakai oleh para penerbang dan
pendaki gunung.
Cara membaca alat ini cukup rumit alat ini diciptakan tahun 1843. Alat ini
terdiri dari wadah yang masih ke dalam bentuk logam. Logam tersebut
mempunyai ciri khas sangat elastis dan lentur.
Nama dari logam tersebut adalah kapsul aneroid. Aneroid sendiri
merupakan sebuah logam buatan hasil campuran antara tembaga dan
berilium.
Aneroid tersebut dapat mengembang dan menyusut dengan sendirinya
sesuai dengan kondisi alam / tekanan suhu sekitar. Jarum tersebut pun akan
menunjukkan arah besarnya tekanan suhu.
4. Barograf
Barograf ini merupakan sebuah alat yang dipergunakan dalam ahli /badan
meteorologi. Alat ini juga suatu cara dalam mempelajari sebuah iklim
dengan sangat efektif.
Sebab alat ini mempunyai sebuah media yang umumnya berupa kertas
yang berfungsi sebagai record/catatan. Hasil dari record barograf disebut
dengan barogram. Alat ini terdiri dari logam yang berbentuk silinder.
Logam tersebut mempunyai lengan yang berfungsi sebagai pena.

6
5. Digital
Alat ini merupakan jenis terbaru dari Barometer.
Alat ini memiliki sebuah layar yang menunjukkan besarnya tekanan suhu
dengan sangat tepat.

Cara Menggunakan Barometer:


Cara menggunakan barometer harus tepat, supaya dapat menghasilkan
informasi yang tepat. Penggunaan dari alat ini tidak semudah
menggunakan termometer. Tetapi harus memperhatikan beberapa hal.
Sebab jika tidak digunakan dengan tepat, akan menghasilkan informasi
yang kurang tepat pula.
Cara kerja Barometer:
Untuk jenis air raksa harus diletakkan pada ketinggian >300 meter dan
jangan diletakkan di tempat yang cukup tinggi. Kemudian harus
mengkalibrasinya terlebih dahulu.
7
Letakkan di ruangan yang kering, tertutup / terhindar dari sinar matahari
dan tidak terdapat pendingin / penghangat ruang. Suhu yang terlalu dingin
dan panas dapat mempengaruhi kinerja alat ini.
Cara kerja barometer ini akan berbunyi secara otomatis jika tekanan air
raksa naik. Segera mengecek ketika alat berbunyi. Sedangkan untuk
aneroid mempunyai cara kerja yang berbeda dengan jenis air raksa.
Jenis aneroid harus diatur terlebih dahulu sesuai dengan kondisi suhu di
wilayah tersebut. Caranya dengan memutar sekrup setting menggunakan
obeng. Karena alat ini tidak mempunyai alarm.
Cara Membaca Barometer:
Cara membaca Barometer jenis digital sangat mudah. Karena terdapat
suatu informasi besarnya tekanan suhu dengan tepat.
Kelebihan dari jenis ini mempunyai suatu fitur yang berupa sensor untuk
mengalibrasi secara otomatis. Jenis inilah yang sangat efektif digunakan
pada daerah pegunungan ataupun bagi penghuni apartemen.
Fungsi Barometer:
Alat ini mempunyai fungsi yang sangat berguna bagi setiap orang.
Sayangnya fungsi barometer hanya efektif pada beberapa instansi / jenis
pekerjaan tertentu yang sangat membutuhkan perkiraan cuaca. Sedangkan
untuk bidang lain, sama sekali tidak begitu membutuhkan alat ini. Hal ini
disebabkan sama sekali tidak membutuhkan informasi perkiraan cuaca
setiap saat.
4. Swingfog
Fogging adalah untuk membunuh Sebagian besar vektor infektife dengan
cepat, sehinggarantai penularan segera dapat diputuskan. Pengasapan
insektisida dengan mesin swingfog dilaksanakan dengan cara
menyemprotkan insektisida ke dalambangunan rumah atau lingkungan
sekitar rumah.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), gas untuk fogging nyamuk tidak
membahayakan manusia atau hewan peliharaan. Kandungan insektisida
dalam gas tersebut sangat minim sehingga hanya mampu membunuh
serangga sekecil nyamuk.
8
Akan tetapi, kalau dihirup dalam jumlah yang berlebihan, gas ini bisa
menimbulkan beberapa efek samping bagi manusia. Fogging yang efektif
dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00 dan sore
hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila dilakukan pada siang hari nyamuk
sudah tidak beraktiftas dan asap fogging mudah menguap karena udara
terlalu panas.
Fogging sebaiknya jangan dilakukan pada keadaan hujan karena sia-sia
saja melakukanpengasapan. Selama 40 tahun terakhir, bahan kimia telah
digunakan untuk membasmi nyamuk bagi kesehatan masyarakat saat ini
banyak bermunculan fenomena resistensi terhadap bahan insektisida yang
umum digunakan, antara lain: malathion, temephos, tenthion, permethrin,
profoxur, dan fenithrothion.

Hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan fogging


1. Konsentrasi larutan dan cara pembuatannya. Untuk malathion,
konsentrasi larutan adalah 4-5%.
2. Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan
dan debit keluaraan yang diinginkan.
3. Jarak moncong mesin dengan target maksimal 100 meter.
4. Kecepatan berjalan ketika memfogging, untuk swingfog kurang lebih
500 m2 atau 2/3 menit untuk satu rumah dan halamnnya.
5. Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktifitas puncak dari
nyamuk, yaitu 06.00 sampai 10.00.

9
Prinsip kerja alat;
1. Campuran bahan bakar bensin dan udara secara berseri dibakar
dalam ruang pembakaran.
2. Gas hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari
ruang pembakaran.
3. Larutan bahan kimia akan berada diujung resonator, akan
melewati gas panas, kemudian pecah menjadi jutaan partikel kecil,
dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal.
4. Temperatur diujung resonator, tempat cairan bahan kimia
mengalir berkisar antara 40 sampai 60 derajat Celcius tanpa
mengurai komposisi bahan aktif,
5. Bahan kimia yang peka terhadap panas dapat dipakai.
Power mesin : bensin
Power untuk menghidupkan mesin : batery
6. Pompa tangan untuk menghidupkan mesin
7. Tangki bahan insektisida + pelarutnya
8. Pengaturan bahan insektisida yg keluar
9. Pengaturan gas pada mesin ;
fog mechine :
1. buka kran bensin secukupnya, kemudian tekan bulb (dipompa)
beberapa kali hingga mesin hidup tutup kran bensin dan pompa 5
kali.
2. Kran bensin dibuka, kemudian tekan bensin starter, bersama-sama
dengan dipompa beberapa kali hingga mesin hidup.
3. Atur kran bensin dan katup udara hingga bunyi mesin terdengar
normal dan stabil
4. Angkat (gendong) machine fog,arahkan mesin fog ketempat yang
akan di fog, dan moncong mesin dilantai diusahakan memebentuk
sudut lancip.
5. Kemudian kran larutan dibuka, asap akan menyembur keluar dari
moncong mesin.
6. Jika target sudah slesai, kran larutan ditutup kembali, hingga asap
tidak menyembur keluar dari moncong mesin.
7. Matikan mesin.

10
5. Incinerator
Insinerator adalah tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, yang
mengkonversi materi padat (sampah) menjadi materi gas, dan abu.
Insinerasi merupakan proses pengolahan limbah padat dengan cara
pembakaran pada temperatur lebih dari 800 oC untuk mereduksi sampah
mudah terbakar (combustible) yang sudah tidak dapat didaur ulang lagi,
membunuh bakteri, virus, dan kimia toksik (A. Sutowo Latief, 2012)
Patrick (1980) dalam Arif Budiman (2001) menyatakan bahwa incinerator
adalah alat yang digunakan untuk proses pembakaran sampah. Alat ini
berfungsi untuk merubah bentuk sampah menjadi lebih kecil dan praktis
serta menghasilkan sisa pembakaran yang sterill sehingga dapat dibuang
langsung ke tanah. Energi panas hasil pembakaran dalam incinerator dapat
digunakan sebagai energi alternative bagi proses lain seperti pemanasan
atau pengeringan.
Menurut (Hadiwiyoto, 1983 dalam Arif Budiman, 2001) terdapat dua jenis
berdasarkan metode pembakaran yaitu alat pembakar sampah tipe
kontinyu dan tipe batch. Pada alat pembakar sampah tipe kontinyu, sampah
dimasukkan secara terus-menerus dengan debit tetap, sedangkan pada alat
pembakaran sampah tipe batch, sampah dimasukkan sampai mencapai
batas maksimum kemudian dibakar bersamaan.
Pada incinerator terdapat 2 ruang bakar, yang terdiri dari Primary Chamber
dan Secondary Chamber (Gunadi Priyamba, 2013).
a. Primary Chamber ; Berfungsi sebagai tempat pembakaran limbah.
Kondisi pembakaran dirancang dengan jumlah udara untuk reaksi
pembakaran kurang dari semestinya, sehingga disamping pembakaran juga
terjadi reaksi pirolisa.
Pirolisis adalah dekomposisi termokimia bahan organik melalui proses
pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau pereaksi kimia lainnya, di mana
material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase
gas. Temperatur dalam primary chamber diatur pada rentang 600oC-
800oC dan untuk mencapai temperatur tersebut, pemanasan dalam primary
chamber dibantu oleh energi dari burner dan energi pembakaran yang
timbul dari limbah itu sendiri.
11
Udara (oksigen) untuk pembakaran di suplai oleh blower dalam jumlah
yang terkontrol. Padatan sisa pembakaran di primary chamber dapat
berupa padatan tak terbakar (logam, kaca) dan abu (mineral), maupun
karbon berupa arang. Tetapi arang dapat diminimalkan dengan pemberian
suplai oksigen secara continue selama pembakaran berlangsung.
Sedangkan padatan tak terbakar dapat diminimalkan dengan melakukan
pensortiran limbah terlebih dahulu.
b. Secondary Chamber : Gas hasil pembakaran dan pirolisa perlu dibakar
lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan.Pembakaran gas-gas tersebut
dapat berlangsung dengan baik jika terjadi pencampuran yang tepat antara
oksigen (udara) dengan gas hasil pirolisa, serta ditunjang oleh waktu
tinggal (retention time) yang cukup.
Udara untuk pembakaran di secondary chamber disuplai oleh blower
dalam jumlah yang terkontrol. Selanjutnya gas pirolisa yang tercampur
dengan udara dibakar secara sempurna oleh burner didalam secondary
chamber dalam temperatur tinggi yaitu sekitar 800 -1000 . Sehingga gas-
gas pirolisa (Metana, Etana dan Hidrokarbon lainnya) terurai menjadi gas
CO2 dan H2O.
Jenis-Jenis Incinerator
Jenis incinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah
padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single
chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit.
Dari semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan
karena alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara
simultan. (Gunadi P. 2004).

• Incinerator Rotary Kiln


Tipe ini cocok untuk menginsinerasi limbah yang mempunyai kandungan
air (water content) yang cukup tinggi dan volumenya cukup besar. System
incinerator ini berputar pada bagian Primary Chamber, dengan tujuan
untuk mendapatkan pembakaran limbah yang merata keseluruh
bagian.Proses pembakarannya sama dengan type static, terjadi dua kali
pembakaran dalam Ruang Bakar 1 (Primary Chamber) untuk limbah dan
Ruang Bakar 2 (Secondary Chamber) untuk sisa-sisa gas yang belum
sempurna terbakar dalam Primary Chamber. (Gunadi P. 2004).
12
• Multiple Hearth Incinerator
Multiple Hearth Incinerator, terdiri dari suatu kerangka lapisan baja tahan
api dengan serangkaian tungku (hearth) yang tersusun secara vertikal, satu
di atas yang lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah tungku, shaft rabble
arms beserta rabble teeth-nya dengan kecepatan putaran 3/4 – 2 rpm
Umpan sampah dimasukkan dari atas tungku secara terus menerus dan abu
hasil proses pembakaran dikeluarkan melalui silo Burner dipasang pada
sisi dinding tungku pembakar di mana pembakaran terjadi. Udara diumpan
masuk dari bawah, dan sampah diumpan masuk dari atas.

• Fluidized Bed Incinerator


Fluidized bed incinerator adalah sebuah tungku pembakar yang
menggunakan media pengaduk berupa pasir seperti pasir kuarsa atau pasir
silika, sehingga akan terjadi pencampuran (mixing) yang homogen antara
udara dengan butiran-butiran pasir tersebut. Mixing yang konstan antara
partikel-partikel mendorong terjadinya laju perpindahan panas yang sangat
cepat serta terjadinya pembakaran sempurna.  Bahan bakar bantu
digunakan selama pemanasan awal untuk memanaskan hamparan sampai
temperatur operasi sekitar 750 sampai 900 ͦ C sehingga pembakaran dapat
terjaga pada temperatur konstan.  Dalam beberapa instalasi, suatu sistem
water spray digunakan untuk mengendalikan temperatur ruang bakar.
Fluidized bed incinerator telah digunakan untuk macam-macam limbah
termasuk limbah perkotaan damn limbah lumpur.
Proses PembakaranReaksi pembakaran secara umum terjadi melalui 2
cara, yaitu pembakaran sempurna dan pembakaran habis. Pembakaran
sempurna adalah proses pembakaran yang terjadi jika semua karbon
bereksi dengan oksigen menghasilkan CO2, sedangkan pembakaran tidak
sempurna adalah proses pembakaran yang terjadi jika bahan bakar tidak
terbakar habis dimana proses pembakaran yang tidak semuanya menjadi
CO2 (Abdullah et, al., 1998 dalam Arif Budiman, 2001) 
Menurut Culp (1991 dalam Arif Budiman, 2001) proses pembakaran actual
dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu :
o Pencampuran udara dan bahan dengan baik
o Kebutuhan udara untuk proses pembakaran
o Suhu pembakaran

13
o Lamanya waktu pembakaran yng berhubungan dengan laju
pembakaran
o Berat jenis bahan yang akan dibakar.

6. HVS dan HVAS


1. HVS (HIGH VOLUME SAMPLER)
Fungsi ; untuk pemantauan debu total di udara luar ( outdoor) dengan
ukuran 10 mikron meter
Cara kerja:
High volume sampler mempunyai prinsip kerja dengan cara udara yang
mengandung partikel debu di hisap dan dialirkan melalui kertas filter
dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi (pompa hisap udara)
Debu menempel pada kertas filter nantinya akan diukur konsentrasinya
dengan cara ditimbang sebelum dan sesudah sampling
Disamping itu juga dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga
didapat konsentrasi debu tersebut.
2. HVAS (High Volume Air Sampler)
High volume air sampler (hvas) dan metode gravimetri untuk mengetahui
konsentrasi partikulat (tsp, pm10, pm2,5).

14
Prinsip kerja dari hvas adalah menghisap udara dengan pompa vakum
sehingga udara akan melalui filter dan partikulat akan terkumpul di
permukaan filter.
Laju alir udara dijaga 1200l/menit selama 24 jam periode pengukuran.
Partikulat di permukaan filter kemudian ditimbang dengan timbangan (4
digit dibelakang koma) dalam ruangan bersuhu 15-27 oc dan kelembaban
0-50 %.
Untuk mengetahui konsentrasi pertikulat dalam μg/𝑛𝑚3 dilakukan
perhitungan dengan rumus berikut:
(𝑤2−𝑤1) 𝑥 106
C= 𝑣

Keterangan:
C : adalah konsentrasi massa partikel tersuspensi (μg/nm3)
W1 : adalah berat filter awal (g)
W2 : adalah berat filter akhir (g)
V : adalah volume contoh uji udara ( 𝑚3 )
106 : adalah konversi g ke μg

Portable hvas adalah alat sampling di udara indoor (dalam ruangan)


maupun outdoor (luar ruangan) untuk mengukur polutan atau partikulat
lingkungan, dalam mengontrol kualitas dan aplikasi pengujian debu di
udara, yang sangat ringan, hingga mudah dibawa.

15
BAB 3
Instrument di laboratorium
1. Sieving
Kegunaan mesin ini berfungsi untuk menyaring sample kering yang sudah
relatif halus. Dengan Sieve ( Saringan ) yang bertingkat enam seperti pada
mesin ini,maka penyaringan sample akan berjalan sempurna. Disamping
itu untuk mengoptimalkan kerja mesin ini dilengkapi dengan beban
pengetuk yang bekerja 65 ketukan setiap menitnya.
Sieve dan penutup atas dari besi plat yang cukup tebal. Elektromotor
berkedudukan diluar body mesin untuk memudahkan penyetelan maupun
bongkar pasangnya. Dengan kelengkapan tersebut maka dapat disesuaikan
besar kecilnya getaran ( frekwensi ) yang kita perlukan.
Cara kerja:
1)Masukan steker dari mesin ke sumber listrik.
2)Siapkan beberapa sieve dan 1 ( satu) Pan and Cover maksimal 6 ( enam)
sieve.
3)Letakkan pada bagian paling bawah dan Cover pada bagian paling atas.
4)Set dudukan sieve sesuai dengan jumlah sieve yang kita pasang.
5)Tutuplah penutup sieve dan posisikan beban pengetuk tepat diatasnya.
6)Jalankan mesin dengan saklar yang tersedia.
7)Bila waktu pengerjaan sample dirasa sudah cukup, matikan mesin
dengan saklar yang sama.

16
BAB 4
Instrument untuk pengukuran media lingkungan

1. Penetrometer
Dalam bidang pertanian, untuk mengetahui ketahanan tanah terhadap
penetrasi akar tanaman digunakan penetrometer atau penetrograph.
Penggunaan penetrometer dimaksudkan untuk menilai kondisi tanah dalam
hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan akar di dalam
tanah, hasil panen, dan sifat-sifat fisik tanah lainnya yang berhubungan
dengan produksi pertanian.
Di bidang teknik sipil, penetrometer dirancang untuk mengetahui
ketahanan tanah sampai kedalaman lebih dari satu meter. Penetrometer
digunakan untuk mengetahui sifat-sifat tanah tanpa merusak massa tanah,
sehingga kalaupun ada kerusakan yang diakibatkan oleh penggunaan
penetrometer sangat kecil.
Ada dua prinsip dasar penetrometer, yaitu dinamis dan statis.
Penetrometer dinamis dirancang untuk dimasukkan ke dalam tanah dengan
bantuan beban yang ditimpakan kepada alat, digunakan untuk
mengevaluasi lapisan tanah di jalan raya.
Sedangkan penetrometer statis adalah alat yang dirancang untuk didorong
atau ditekan ke dalam tanah secara perlahan dengan kecepatan yang tetap
untuk menghindari pengaruh dinamis.
Penetrometer statis terdiri atas tangkai/tongkat baja yang dilengkapi
dengan salah satu dari beberapa jenis bahan/alat yang dipasang pada
bagian ujung tangkai/tongkat tersebut.
Hasil pengukuran penetrometer sangat tergantung dari factor geometri
setiap jenis penetrometer, dan kondisi tanah.

17
2. Auger
Hand auger merupakan salah satu metode yang digunakan dalam
penyelidikan tanah bawah permukaan. Cara ini termasuk yang paling
sederhana dalam pebuatan lubang dalam tanah dengan menggunakan alat
bor.
CARA PENGAMBILAN SAMPEL/CONTOH TANAH

1. Memperhatikan kebersihan permukaan tanah, apakah telah


terbebas dari tanaman, daun-daunan, sisa tanaman dan kotoran-
kotoran lainnya. Setelah bersih baru kita lakukan pengambilan
sampel

2. Contoh tanah individual diambil dengan menggunakan alat alat


bor, cangkul, sekop ataupun linggis dari bagian/lapisan tanah
sedalam 20-25 cm

3. Contoh-contoh sampel (5-20 sampel) selanjutnya di campur


sampai rata, kemudian dijemur ditempat teduh agar menjadi kering

4. Banyaknya tanah kering yang diperlukan untuk sampel 500-1000


gram kemudian beri label/etiket.

5. Sampel tanah dimasukkan ke dalam kantong plastik berikut


selembar label.

18
BAB 5
Instrument sebagai alat pengukur, analisis dan kendali

1. Swingfog
Fogging adalah untuk membunuh Sebagian besar vektor infektife dengan
cepat, sehinggarantai penularan segera dapat diputuskan. Pengasapan
insektisida dengan mesin swingfog dilaksanakan dengan cara
menyemprotkan insektisida ke dalambangunan rumah atau lingkungan
sekitar rumah.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), gas untuk fogging nyamuk tidak
membahayakan manusia atau hewan peliharaan. Kandungan insektisida
dalam gas tersebut sangat minim sehingga hanya mampu membunuh
serangga sekecil nyamuk.
Akan tetapi, kalau dihirup dalam jumlah yang berlebihan, gas ini bisa
menimbulkan beberapa efek samping bagi manusia. Fogging yang efektif
dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 sampai dengan 10.00 dan sore
hari pukul 15.00 sampai 17.00, bila dilakukan pada siang hari nyamuk
sudah tidak beraktiftas dan asap fogging mudah menguap karena udara
terlalu panas. Fogging sebaiknya jangan dilakukan pada keadaan hujan
karena sia-sia saja melakukan pengasapan.
Selama 40 tahun terakhir, bahan kimia telah digunakan untuk membasmi
nyamuk bagi kesehatan masyarakat saat ini banyak bermunculan fenomena
resistensi terhadap bahan insektisida yang umum digunakan, antara lain:
malathion, temephos, tenthion, permethrin, profoxur, dan fenithrothion.

19
Hal-hal yang diperhatikan dalam pelaksanaan fogging
1. Konsentrasi larutan dan cara pembuatannya. Untuk malathion,
konsentrasi larutan adalah 4-5%.
2. Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan
dan debit keluaraan yang diinginkan.
3. Jarak moncong mesin dengan target maksimal 100 meter.
4. Kecepatan berjalan ketika memfogging, untuk swingfog kurang lebih
500 m2 atau 2/3 menit untuk satu rumah dan halamnnya.
5. Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan/aktifitas puncak dari
nyamuk, yaitu 06.00 sampai 10.00.
Prinsip kerja alat;
10. Campuran bahan bakar bensin dan udara secara berseri dibakar
dalam ruang pembakaran.
11. Gas hasil pembakaran keluar melalui pipa yang lebih kecil dari
ruang pembakaran.
12. Larutan bahan kimia akan berada diujung resonator, akan
melewati gas panas, kemudian pecah menjadi jutaan partikel kecil,
dihembuskan ke udara dalam bentuk kabut tebal.
13. Temperatur diujung resonator, tempat cairan bahan kimia
mengalir berkisar antara 40 sampai 60 derajat Celcius tanpa
mengurai komposisi bahan aktif,
14. Bahan kimia yang peka terhadap panas dapat dipakai.
Power mesin : bensin
Power untuk menghidupkan mesin : batery
15. Pompa tangan untuk menghidupkan mesin
16. Tangki bahan insektisida + pelarutnya
17. Pengaturan bahan insektisida yg keluar
18. Pengaturan gas pada mesin ;

20
fog mechine :
8. buka kran bensin secukupnya, kemudian tekan bulb (dipompa)
beberapa kali hingga mesin hidup tutup kran bensin dan pompa 5
kali.
9. Kran bensin dibuka, kemudian tekan bensin starter, bersama-sama
dengan dipompa beberapa kali hingga mesin hidup.
10. Atur kran bensin dan katup udara hingga bunyi mesin terdengar
normal dan stabil
11. Angkat (gendong) machine fog,arahkan mesin fog ketempat yang
akan di fog, dan moncong mesin dilantai diusahakan memebentuk
sudut lancip.
12. Kemudian kran larutan dibuka, asap akan menyembur keluar dari
moncong mesin.
13. Jika target sudah slesai, kran larutan ditutup kembali, hingga asap
tidak menyembur keluar dari moncong mesin.
14. Matikan mesin.

21
BAB 6
Prinsip kerja Instrument pada media Udara, air, dan tanah

1. Media udara
▪ Barometer
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan
udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana
tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat",
sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.
A. Barometer Air Raksa
Salah satu alat buat mengukur tekanan udara adalah barometer air raksa
yang pertama kali diciptakan dan dipakai oleh Torricelli. pada tahun 1643,
Barometer air raksa ini ada sebuah skala yang menunjukkan pada tekanan
udara dalam cmHg.

B. Barometer Air
Otto Von Genricke merupakan seseorang yang pertama kali memakai atau
menciptakan salah satu alat pengukur tekanan udara yaitu barometer air.

22
Prinsip kerja barometer air ini sama dengan barometer air raksa, bedanya
cuma ada pada zat cair pengisi barometer tersebut yaitu air.
Bekerja dengan prinsip pemuaian dan penyusutan. Saat kelembaban tinggi
udara di botol mengembang sehingga mendorong karet balon membesar.
Karena itu sedotan yang ada diatas karet naik dan menunjukkan skala yang
lebih tinggi, hal sebaliknya terjadi saat kelembaban menurun maka karet
balon akan mengecil atau mengerut sehingga sedotan akan menurun
C. Barometer Aneroid
Jenis alat tekanan udara yang satu ini yaitu Barometer aneroid terbuat dari
logam. Barometer aeroid yang berukuran kecil, jadi mudah dibawa atau
dipindahkan.

Barometer aeroid terdiri atas sebuah kotak logam yang berisi udara dengan
tekanan udara yang sangat rendah dan permukaan pada barometer dibuat
bergelombang.

23
Jarum penunjuk, pegas, dan angka angka pada skala barometer berbentuk
lingkaran. Barometer ini biasanya dipakai oleh para penerbang dan
pendaki gunung.
Cara membaca alat ini cukup rumit alat ini diciptakan tahun 1843. Alat ini
terdiri dari wadah yang masih ke dalam bentuk logam. Logam tersebut
mempunyai ciri khas sangat elastis dan lentur.
Nama dari logam tersebut adalah kapsul aneroid. Aneroid sendiri
merupakan sebuah logam buatan hasil campuran antara tembaga dan
berilium.
Aneroid tersebut dapat mengembang dan menyusut dengan sendirinya
sesuai dengan kondisi alam / tekanan suhu sekitar. Jarum tersebut pun akan
menunjukkan arah besarnya tekanan suhu.
D. Barograf
Barograf ini merupakan sebuah alat yang dipergunakan dalam ahli /badan
meteorologi. Alat ini juga suatu cara dalam mempelajari sebuah iklim
dengan sangat efektif.
Sebab alat ini mempunyai sebuah media yang umumnya berupa kertas
yang berfungsi sebagai record / catatan. Hasil dari record barograf disebut
dengan barogram.
Alat ini terdiri dari logam yang berbentuk silinder. Logam tersebut
mempunyai lengan yang berfungsi sebagai pena.

24
E. Digital
Alat ini merupakan jenis terbaru dari Barometer.
Alat ini memiliki sebuah layar yang menunjukkan besarnya tekanan suhu
dengan sangat tepat.

Cara Menggunakan Barometer:


Cara menggunakan barometer harus tepat, supaya dapat menghasilkan
informasi yang tepat. Penggunaan dari alat ini tidak semudah
menggunakan termometer. Tetapi harus memperhatikan beberapa hal.
Sebab jika tidak digunakan dengan tepat, akan menghasilkan informasi
yang kurang tepat pula.
Cara kerja Barometer:
Untuk jenis air raksa harus diletakkan pada ketinggian >300 meter dan
jangan diletakkan di tempat yang cukup tinggi. Kemudian harus
mengkalibrasinya terlebih dahulu.
Letakkan di ruangan yang kering, tertutup / terhindar dari sinar matahari
dan tidak terdapat pendingin / penghangat ruang. Suhu yang terlalu dingin
dan panas dapat mempengaruhi kinerja alat ini.
Cara kerja barometer ini akan berbunyi secara otomatis jika tekanan air
raksa naik. Segera mengecek ketika alat berbunyi. Sedangkan untuk
aneroid mempunyai cara kerja yang berbeda dengan jenis air raksa.
Jenis aneroid harus diatur terlebih dahulu sesuai dengan kondisi suhu di
wilayah tersebut. Caranya dengan memutar sekrup setting menggunakan
obeng. Karena alat ini tidak mempunyai alarm.
25
Cara Membaca Barometer:
Cara membaca Barometer jenis digital sangat mudah. Karena terdapat
suatu informasi besarnya tekanan suhu dengan tepat.
Kelebihan dari jenis ini mempunyai suatu fitur yang berupa sensor untuk
mengalibrasi secara otomatis. Jenis inilah yang sangat efektif digunakan
pada daerah pegunungan ataupun bagi penghuni apartemen.
Fungsi Barometer:
Alat ini mempunyai fungsi yang sangat berguna bagi setiap orang.
Sayangnya fungsi barometer hanya efektif pada beberapa instansi / jenis
pekerjaan tertentu yang sangat membutuhkan perkiraan cuaca. Sedangkan
untuk bidang lain, sama sekali tidak begitu membutuhkan alat ini. Hal ini
disebabkan sama sekali tidak membutuhkan informasi perkiraan cuaca
setiap saat.
▪ HVS dan HVAS
HVS (HIGH VOLUME SAMPLER)
Fungsi ; untuk pemantauan debu total di udara luar ( outdoor) dengan
ukuran 10 mikron meter
Cara kerja:
High volume sampler mempunyai prinsip kerja dengan cara udara yang
mengandung partikel debu di hisap dan dialirkan melalui kertas filter
dengan menggunakan motor putaran kecepatan tinggi (pompa hisap udara)
Debu menempel pada kertas filter nantinya akan diukur konsentrasinya
dengan cara ditimbang sebelum dan sesudah sampling Disamping itu juga
dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi
debu tersebut.
HVAS (High Volume Air Sampler)
High volume air sampler (hvas) dan metode gravimetri untuk mengetahui
konsentrasi partikulat (tsp, pm10, pm2,5).
Prinsip kerja dari hvas adalah menghisap udara dengan pompa vakum
sehingga udara akan melalui filter dan partikulat akan terkumpul di
permukaan filter.
26
Laju alir udara dijaga 1200l/menit selama 24 jam periode pengukuran.
Partikulat di permukaan filter kemudian ditimbang dengan timbangan (4
digit dibelakang koma) dalam ruangan bersuhu 15-27 oc dan kelembaban
0-50 %.
Untuk mengetahui konsentrasi pertikulat dalam μg/𝑛𝑚3 dilakukan
perhitungan dengan rumus berikut:
(𝑤2−𝑤1) 𝑥 106
C= 𝑣

Keterangan:
C : adalah konsentrasi massa partikel tersuspensi (μg/nm3)
W1 : adalah berat filter awal (g)
W2 : adalah berat filter akhir (g)
V : adalah volume contoh uji udara ( 𝑚3 )
106 : adalah konversi g ke μg

Portable hvas adalah alat sampling di udara indoor (dalam ruangan)


maupun outdoor (luar ruangan) untuk mengukur polutan atau partikulat
lingkungan, dalam mengontrol kualitas dan aplikasi pengujian debu di
udara, yang sangat ringan, hingga mudah dibawa.
2. Media air
▪ pH meter

pH meter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menentukan


kadarkeasaman atau dapat juga disebut sebagai alat untuk menentukan
konsentrasi ionhidrogen dalam larutan. Pada prinsipnya pengukuran pH
meter didasarkan padapotensial elektro kimia yang terjadi antara larutan
yang terdapat di dalam elektodagelas (membrance glass) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat diluarelektroda gelas yang tidak
diketahui (Prayoga, 2015).

27
❖ Prinsip Kerja pH Meter

Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa
elektroda kaca (glass elektroda) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+
di dalam larutan. Ujung elektroda kaca adalah lapisan kaca setebal 0,1 mm
yang berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca
non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan
larutan HCL (0,1 mol/dm3 ).

Di dalam larutan HCL, terendam sebuah kawat elektroda panjang berbahan


perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl.
Konstantanya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektroda
Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil.

❖ Hal Penting yang Harus Diperhatikan saat Menggunakan pH


Meter

Setelah mengetahui prinsip kerja pH meter, Anda dapat menerapkan


prinsip tersebut dalam proses penggunaan yang sebenarnya. Namun, untuk
menggunakan pH meter dengan kaidah yang benar, ada beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

- Setelah menghidupkan pH meter, Anda harus melakukan sejumlah


persiapan awal, termasuk membersihkan elektrode dan prode serta
memilih buffer pH.

- Saat masuk ke dalam tahapan kalibrasi, pastikan Anda telah meletakkan


buffer pada posisi tepat.

- Jangan langsung menggunakan pH meter karena kalibrasi perlu ditunggu


selama 1-2 menit terlebih dahulu.

28
- Pastikan untuk selalu membersihkan seluruh bagian pH meter setiap kali
Anda selesai menggunakannya. Pembersihan bisa dilakukan dengan cara
mengelap menggunakan tisu dan menyimpan alat di tempat kering serta
terjaga.

3. Media tanah
▪ Auger

Hand auger merupakan salah satu metode yang digunakan dalam


penyelidikan tanah bawah permukaan. Cara ini termasuk yang paling
sederhana dalam pebuatan lubang dalam tanah dengan menggunakan alat
bor.

CARA PENGAMBILAN SAMPEL/CONTOH TANAH

6. Memperhatikan kebersihan permukaan tanah, apakah telah


terbebas dari tanaman, daun-daunan, sisa tanaman dan kotoran-
kotoran lainnya. Setelah bersih baru kita lakukan pengambilan
sampel

7. Contoh tanah individual diambil dengan menggunakan alat alat


bor, cangkul, sekop ataupun linggis dari bagian/lapisan tanah
sedalam 20-25 cm

8. Contoh-contoh sampel (5-20 sampel) selanjutnya di campur


sampai rata, kemudian dijemur ditempat teduh agar menjadi kering

9. Banyaknya tanah kering yang diperlukan untuk sampel 500-1000


gram kemudian beri label/etiket.

10. Sampel tanah dimasukkan ke dalam kantong plastik berikut


selembar label.

29
DAFTAR PUSTAKA

https://e-jurnal.lppmunsera.org

https://www.scribd.com/doc/311579103/Hand-Auger

30

Anda mungkin juga menyukai