DISUSUN OLEH:
Kelompok 6
MATA KULIAH:
Instrumentasi
DOSEN PEMBIMBING:
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat
Kami menyadari makalah ini pasti ada kekurangannya. Jadi kami harapkan
kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun untuk lebih baik lagi
Sekian kata pengantar yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi para
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Udara merupakan senyawa campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi.
Udara bumi yang kering mengandung nitrogen, oksigen, uap air dan gas-gas lain. Udara
ambien, memiliki kualitas yang mudah berubah. Kondisi normal pada atmosfer
memiliki kemampuan untuk mencairkan pencemar yang masuk, baik melalui proses
(transformation). Jika pencemar di udara pada atmosfer yang terjadi secara terus
menerus, maka konsentrasi pencemar di udara akan terus meningkat dan dapat melebihi
tersebut. Hal yang mempengaruhi pencemaran udara yaitu laju emoso dari sumber, laju
perubahan baik fisik maupun kimia dari pencemar, serta disperse dan transportasi
pencemar dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Total suspended particulate (TSP)
adalah komponen yang sangat penting dari parameter kualitas udara ambien. Komponen
“debu” tersebut termasuk dalam parameter kualitas udara yang wajib diukur sesuai
Udara. Pada jumlah tertentu dengan relatif rendah, TSP tidak akan menimbulkan efek
negatif, namun jika dalam udara ambien melebihi baku mutu maka akan menimbulkan
efek negatif yang berbahaya dan merugikan, baik dari aspek ekonomi maupun dari
aspek lingkungan.
Komposisi dan ukuran TSP dapat menentukan tingkat resiko yang terjadi. Ukuran
TSP bervariasi, namun yang dapat membahayakan kesehatan umumnya berkisar antara
1
0,1 mikron sampai dengan 10 mikron. Sumber TSP secara alami berasal dari debu tanah
atau pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang, abu vulkanik akibat letusan
gunung berapi, dan semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi.
Sumber TSP akibat ulah manusia berasal dari pembakaran batubara, proses industri,
B Rumusan Masalah
2. Bagaimana prinsip kerja alat HVAS, Gas Sampler, dan Personal Dust
Sampler?
3. Apa manfaat alat HVAS, Gas Sampler, dan Personal Dust Sampler?
4. Bagaimana cara kerja alat HVAS, Gas Sampler, dan Personal Dust Sampler?
C Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari alat HVAS, Gas Sampler, dan
2. Agar mahasiswa mengetahui prinsip kerja alat HVAS, Gas Sampler, dan
3. Agar mahasiswa mengetahui manfaat dari alat HVAS, Gas Sampler, dan
4. Agar mahasiswa mengetahui cara kerja alat HVAS, Gas Sampler, dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
High Volume Air Sampler (HVAS) adalah alat pengambil sampel partikulat
di udara ambien.
2. Prinsip Kerja
Prinsip kerja HVAS (High Volume Air Sampler) yaitu partikel dihisap
melalui filter di dalam shelter dengan menggunakan pompa vakum laju alir tinggi
dalam bentuk satuan massa partikulat yang terkumpul persatuan volume contoh
3. Manfaat
gravimetrik.
4. Cara Kerja
3
b. Menempatkan atau membungkus filter yang telah ditimbang ke dalam
udara.
e. Melakukan pembacaan dan pencatatan indikator laju alir yang ada pada
perangkat HVAS.
menggunakan pinset.
B Gas Sampler
1. Pengertian
Gas sampler adalah pengukuran kualitas udara ambien yang dapat dilakukan
pencemar secara langsung dan dengan cepat, sehingga fluktuasi konsentrasi zat
4
pencemar di udara ambien dapat dipantau. Metode pengukuran tersebut memer-
lukan biaya yang tinggi, baik untuk biaya investasi maupun biaya operasional dan
perawatannya.
2. Prinsip Kerja
metode Griess Saltzman. Metode ini menggunakan pompa udara dan larutan
penyerap Griess Saltzman yang berfungsi untuk menyerap NO2 yang terdapat di
udara.
3. Manfaat
4. Cara Kerja
c. Tabung penjerap gas sampler ditutup dan diletakkan di rak tabung gas
untukmenyangga selang.
5
f. Tombol ON ditekan untuk menyalakan mesin dan ditunggu selama3
jam.
1. Pengertian
Alat ini biasa digunakan untuk menentukan Respiral Dust (RD) di udara
atau debu yang dapat lolos melalui filter bulu hidung manusia selama bernafas.
Untuk flow rate 2 liter/menit dapat menangkap debu yang berukuran < 10 mikron.
Alat ini biasanya digunakan pada lingkungan kerja dan dipasang pada pinggang
2. Prinsip Kerja
prinsip kerja dengan menangkap debu di tempat kerja lalu membandingkan berat
3. Manfaat
Untuk menentukan respiral dust (RD) di udara atau debu yang dapat lolos
4. Cara Kerja
6
3) Menaruh filter pada desikator selama 24 jam sebelum pengukuran
awal
5) Melakukan pengukurana
7
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa HVAS (High Volume Air Sampler) memiliki fungsi
yang sama dengan PDS (Personal Dust Sampler) yang mana keduanya bekerja
B Saran
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan faktor-faktor alam yang baik secara fisik
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/fahmi_barry/laporan-praktikum-hvas/
https://id.scribd.com/doc/286605216/laporan-praktikum-pengukuran-debu
http://ejournal.kemenperin.go.id/jrtppi/article/view/1099
https://dokumen.tips/documents/praktikum-pengukuran-debu-dengan-pds.html
https://www.academia.edu/26062286/Laporan_Praktikum_Pemeriksaan_Kualitas_Uda
ra
9
LAMPIRAN GAMBAR
10