Anda di halaman 1dari 76

Teknologi Tepat Guna

Sistem Penjernihan Air Dengan


Metode Klarifikasi Sederhana
Skala Rumah Tangga

Dr, AZIZAHWATI, S. SI., M. Si

Universitas Riau

2019
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


“Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana
Skala Rumah Tangga”

TIM EDITOR:

DR. AZIZAHWATI, S. SI., M.SI


DRA. SILVIA RENI YENTI, M. SI
TONDI PUTRA
MUHAMMAD ARDHO
MUHAMMAD ZAKI ZAIDI
KARINA SAFIRA
FEBBYOLA
RISKA NURZAINI WULANDARI
RIZKI DWI NINGSIH
DWI AYU LESTARI
FAUZIAH ISRAYANI PUTRI
SITI RAMDIANTY

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan atas


kehadirat Allah SWT karena atas Berkat dan
Rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan
buku perwujudan penerapan pengabdian
kepada masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Revolusi Mental 2019 ini tepat pada
waktunya. Terima kasih penulis sampaikan
kepada Universitas Riau, Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM), dan pihak mitra Desa
tualang yang telah memberikan kesempatan
dan bantuan kepada penulis untuk membuat
buku ini.

Buku ini merupakan perwujudan dari


sosialisasi yang dilakukan di Desa Tualang
dengan Judul “Teknologi Tepat Guna Sistem
Penjernihan Air Dengan Metode Klarifikasi
Sederhana Skala Rumah Tangga”. Air bersih

i
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup


dan aktifitas sehari-hari. Salah satu proses
pengolahan air adalah proses
koagulasi/flokulasi. Maka dalam buku ini
penulis membahas mengenai kategori air
yang baik dan tidak, masalah akibat air yang
tidak memenuhi standard serta sistem
penjernihan air dengan metode-metode yang
digunakan dalam mengatasinya. Buku ini
dibuat dengan harapan agar masyarakat dapat
mengetahui metode teknologi tepat guna
penjernihan air dalam permasalahan air yang
kurang bersih di daerah-daerah tertentu.

Penulis sudah mencoba untuk


menyelesaikan yang terbaik yang bisa penulis
lakukan untuk buku ini. Namun “Tak Ada
Gading yang Tak Retak” maka demikian,
penulis minta maaf atas kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan buku ini. Kritik
dan saran penulis harapkan untuk perbaikan

ii
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

di masa yang akan datang. Semoga buku ini


dapat bermanfaat bagi semua pihak. Atas
perhatiannya, penulis ucapkan Terima kasih.

Pekanbaru, 10 Agustus 2019


Penulis

Dr. Azizahwati, S. Si., M.Si

iii
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................... i


DAFTAR ISI ................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ..................................vii
DAFTAR TABEL ......................................viii
BAB I ............................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................... 1
1.2 Permasalahan Yang Diangkat ............ 3
1.3 Tujuan ................................................ 4
1.4 Manfaat .............................................. 6
BAB II ........................................................... 8
KAJIAN PUSTAKA ..................................... 8
2.1 Air Bersih ........................................... 8
2.2 Sumber Air Bersih ............................. 9
2.3 Standar Kualitas Air Baku (BM.
Surbakty, 1986) ........................................... 11
2.4 Parameter Air Bersih ........................ 14
BAB III ....................................................... 16
iv
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

KARAKTERISTIK AIR ............................. 16


3.1 Parameter Fisik................................. 16
3.2 Parameter Kimia............................... 18
3.3 Parameter Mikrobiologis .................. 24
BAB IV ....................................................... 27
TEKNIK PENGENDALIAN ...................... 27
BAB V......................................................... 35
KONSEP TEKNOLOGI TEPAT GUNA ... 35
5.1 Peralatan ........................................... 35
5.2 Cara kerja ......................................... 35
5.3 Metode dan Prinsip penerapan ......... 38
BAB VI ....................................................... 46
PENGOLAHAN ......................................... 46
BAB VII ...................................................... 57
HASIL PELAKSANAAN .......................... 57
7.1 Realisasi Pelaksanaan Teknologi .......... 57
Tepat Guna .................................................. 57
7.2 Perubahan Kondisi Setelah Penerapan
teknologi Tepat Guna .................................. 58
KESIMPULAN ........................................... 60

v
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

SARAN ....................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................. 62
SUPERVISOR PROFIL ............................. 65
EDITOR PROFIL ....................................... 66

vi
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Air gambut……………………...3


Gambar 2. Diagram alir proses penjernihan34
Gambar 3. Diagram alir pengolahan air…..39
Gambar 4. Diagram alir proses kerja……...40
Gambar 5 Proses penjernihan air………….41
Gambar 6. Sistem pengolahan air bersih….47
Gambar 7. Hasil penjernihan air…………..59

vii
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Fungsi komponen instalasi……..38

viii
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sumber bagi kehidupan.
Air beserta sumber-sumbernya merupakan
salah satu kekayaan alam yang mutlak
dibutuhkan oleh mahluk hidup guna
menopang kelangsungan hidupnya dan
memelihara kesehatannya. Sering kita
mendengar bumi disebut sebagai planet biru,
karena air menutupi 3/4 permukaan bumi.
Tetapi tidak jarang pula kita mengalami
kesulitan mendapatkan air bersih, terutama
saat musim kemarau disaat air sumur mulai
berubah warna atau berbau. Ironis memang,
tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita
harus selalu optimis.
Air yang merupakan kebutuhan pokok
hidup manusia sebagai sumber kehidupan
untuk kebutuhan rumah tangga, khususnya

|1
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

air minum yang harus memenuhi persyaratan


baik fisika, kimia maupun mikrobiologi.
Maka adalah hal yang wajar jika sektor air
bersih mendapatkan prioritas penanganan
utama karena menyangkut kehidupan orang
banyak. Sekalipun air sumur atau sumber air
lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh,
kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya
masih banyak kita masih dapat berupaya
merubah/menjernihkan air keruh/kotor
tersebut menjadi air bersih yang layak pakai.

Gambar 1. Air gambut

|2
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Desa Tualang merupakan salah satu desa


di kabupaten Siak dengan sumber air
permukaan yang ada berupa air gambut. Ciri
khas air gambut yaitu mengandung zat
organik dan zat besi tinggi, berasa asam,
memiliki pH rendah (3-5), tingkat kesadahan
rendah, berwarna merah, coklat atau
kehitaman. Secara kimia kandungan air
gambut terutama adalah asam fulvat dan
asam humat. Kedua bahan tersebut termasuk
makro molekul dan berukuran koloid.

1.2 Permasalahan Yang Diangkat


Berdasarkan standar kelayakan air bersih,
air gambut termasuk kategori air yang tidak
layak digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Hal tersebut merupakan permasalahan umum
tentang air bersih di berbagai wilayah
Indonesia. Faktor utama permasalahan
tersebut disebabkan oleh dampak lajunya
pertambahan penduduk Indonesia sehingga

|3
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

kebutuhan air bersih juga meningkat.


Ironisnya, hal tersebut tidak diikuti dengan
penyediaan sumber air bersih yang cukup.
Sehingga diperlukan upaya pengolahan air
agar menjadi layak untuk digunakan.
Kebutuhan akan air bersih di daerah
pedesaan dan pinggiran kota harus
diperhatikan. Cara penjernihan air perlu
diketahui karena semakin banyak sumber air
yang tercemar limbah rumah tangga maupun
limbah industri. Cara penjernihan air dapat
dilakukan baik secara alami maupun kimiawi.
Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di
desa karena bahan dan alatnya mudah
didapat.

1.3 Tujuan
Buku ini merupakan perwujudan dari
Kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan
Pedoman Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah

|4
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Tangga diberikan Kepada Masyarakat Di


Desa Tualang Kecamatan Tualang
Kabupaten Siak bertujuan untuk :
• Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam mengolah
air gambut menjadi air bersih untuk
keperluan rumah tangga.
• Membantu pemerintah daerah Kota
Pekanbaru dalam penyediaan air bersih bagi
masyarakat.
• Melaksanakan salah satu Tri Darma
Perguruan Tinggi
Adapun tujuan proses penjernihan air
yaitu untuk menghilangkan zat pengotor atau
untuk memperoleh air yang kualitasnya
memenuhi standar persyaratan kualitas air
seperti :
1. Menghilangkan gas-gas terlarut
2. Menghilangkan rasa yang tidak enak
3. Membasmi bakteri patogen yang sangat
berbahaya

|5
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

4. Mengelolah agar air dapat digunakan


untuk rumah tangga dan industri
5. Memperkecil sifat air yang menyebabkan
terjadinya endapan dan korosif pada pipa
atau saluran air lainnya.
6. Menghilangkan warna dan kekeruhan air

1.4 Manfaat
Hasil dari pelaksanaan program
penerapan teknologi tepat guna sistem
penjernihan air dengan metode klarifikasi
sederhana skala rumah tangga diharapkan
dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Membantu pemerintah dalam penyediaan
air bersih bagi masyarakat yang secara
langsung akan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat
akan bahaya mengkonsumsi air yang
tidak memenuhi standar kualitas.

|6
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat


dengan penyediaan air bersih secara
mandiri.

|7
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Air Bersih


Pengertian Air Bersih berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum, pada Bab 1 tentang pengembangan
sistem penyediaan air minum, Pasal 1, Ayat 1
adalah:
1. Air baku untuk air minum rumah
tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air
permukaan, cekungan air tanah dan/atau air
hujan yang memenuhi baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum.
2. Air minum adalah air minum rumah
tangga yang melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang memenuhi

|8
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

syarat kesehatan dan dapat langsung


diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang
berasal dari rumah tangga termasuk tinja
manusia dari lingkungan permukiman.
4. Penyediaan air minum adalah
kegiatan menyediakan air minum untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar
mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih,
dan produktif.
Terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi dalam sistem penyediaan air bersih.
Persyaratan yang dimaksud adalah
persyaratan kualitatif yang meliputi syarat
fisik, kimia, biologis dan radiologis.

2.2 Sumber Air Bersih


Adapun sumber air baku yang perlu
diolah terlebih dahulu adalah:
1. Mata air yaitu sumber air yang berada
di atas permukaan tanah.

|9
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

2. Sumur dangkal (shallow wells) yaitu


sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya kurang dari
40 meter.
3. Sumur dalam (deep wells) yaitu
sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40
meter.
4. Sungai yaitu saluran pengaliran air
yang terbentuk mulai dari hulu di daerah
pegunungan/tinggi sampai bermuara di
laut/danau. Secara umum air baku yang
didapat dari sungai harus diolah terlebih
dahulu, karena kemungkinan untuk tercemar
polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and
reservoir) yaitu unit penampung air dalam
jumlah tertentu yang airnya berasal dari
aliran sungai maupun tampungan dari air
hujan.

| 10
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Sumber air untuk penyediaan system air


minum berdasarkan kualitasnya dapat
dibedakan atas :
a. Sumber yang bebas dari pengotoran
(Pollution).
b. Sumber yang mengalami pemurniaan
alamiah (Natural Purification).
c. Sumber yang mendapatkan proteksi
dengan pengolahan buatan
(Artificial Treatment).

2.3 Standar Kualitas Air Baku (BM.


Surbakty, 1986)
Air bersifat universal dalam pengertian
bahwa air mampu melarutkan zat-zat yang
alamiah dan buatan manusia. Untuk
menggarap air alam, meningkatkan mutunya
sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui
dahulu kotoran dan kontaminan yang terlarut
di dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran
tersebut tidak begitu besar. Dengan

| 11
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

berlakunya baku mutu air untuk badan air, air


limbah dan air bersih, maka dapat dilakukan
penilaian kualitas air untuk berbagai
kebutuhan. Di Indonesia ketentuan mengenai
standar kualitas air bersih mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 416 tahun 1990
tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri
Kesehatan 1990 Kriteria penentuan standar
baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:
1. Persyaratan kualitas air untuk air minum.
2. Persyaratan kualitas air untuk air bersih.
3. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair
bagi kegiatan yang telah beroperasi.
Mengingat betapa pentingnya air bersih
untuk kebutuhan manusia, maka kualitas air
tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu :
1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh
b. Tidak berwarna

| 12
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

c. Tidak berasa
d. Tidak berbau
e. Suhu antara 10?-25oC (sejuk)

2. Syarat kimiawi, antara lain:


a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang
mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang
berlebihan.
c. pH air antara 6,5 – 9,2

3.Syarat bakteriologi
Syarat bakteriologi antara lain tidak
mengandung kuman-kuman penyakit seperti
disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen
penyebab penyakit.
Pada umumnya kualitas air baku akan
menentukan besar kecilnya investasi instalasi
penjernihan air dan biaya operasi serta
pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek
kualitas air semakin berat beban masyarakat
untuk membayar harga jual air bersih.

| 13
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/
VII/1977, penyediaan air harus memenuhi
kuantitas dan kualitas, yaitu:
a. Aman dan higienis.
b. Baik dan layak minum.
c. Tersedia dalam jumlah yang cukup
d. Harganya relatif murah atau terjangkau
oleh sebagian besar

2.4 Parameter Air Bersih


Parameter yang ada digunakan untuk
metode dalam proses perlakuan, operasi dan
biaya. Parameter air yang penting ialah
parameter fisik, kimia, biologis dan
radiologis (Hartono.A.J, Teknologi Membran
Pemurnian Air, 1994 ), yaitu sebagai berikut:
Parameter Air Bersih secara Fisika Kimia
Biologi Radiologi adalah:
1. Kekeruhan
2. Warna

| 14
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

3. Rasa & bau


4. Endapan
5. Temperatur
Air merupakan salah satu kebutuhan
kehidupan sebagai air minum, Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 492
tahun 2010, air minum adalah air yang
melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan
dan dapat langsung diminum. Sehingga untuk
mengolah air baku tersebut menjadi air bersih
yang berkualitas sesuai dengan ketetapan
PERMENKES No. 492 Tahun 2010,
diperlukan beberapa metode proses
pengolahan, baik secara fisis, kimiawi,
maupun biologi.

| 15
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

BAB III

KARAKTERISTIK AIR

Berikut ini akan di bahas tentang


Karakteristik ciri-ciri air bersih berdasarkan
beberapa parameter:

3.1 Parameter Fisik


Karakteristik air berdasarkan parameter
fisik terdiri dari :
1. Suhu
Suhu air maksimum yang diizinkan oleh
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
No. 416/Kemenkes/Per/IX/1990 adalah 30°C.
Penyimpangan terhadap ketetapan ini akan
mengakibatkan :
a. Meningkatnya daya/tingkat toksisitas
bahan kimia atau bahan pencemaran dalam
air
b. Pertumbuhan mikroba dalam air

| 16
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

2. Warna
Banyak air permukaan khususnya yang
berasal dari daerah rawa-rawa seringkali
berwarna sehingga tidak dapat diterima oleh
masyarakat baik untuk keperluan rumah
tangga maupun keperluan industri, tanpa
dilakukannya pengolahan untuk
menghilangkan warna tersebut. Bahan-bahan
yang menimbulkan warna tersebut dihasilkan
dari kontak antara air dengan reruntuhan
organis yang mengalami dekomposisi.
3. Bau
Air yang memenuhi standar kualitas harus
bebas dari bau. Biasanya bau disebabkan oleh
bahan-bahan organik yang dapat membusuk
serta senyawa kima lainnya fenol. Air yang
berbau akan dapat mengganggu estetik.
4. Rasa
Biasanya rasa dan bau terjadi bersama-
sama, yaitu akibat adanya dekomposisi bahan

| 17
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

organik dalam air. Seperti bau, air yang


memiliki rasa juga dapat mengganggu estetik.

3.2 Parameter Kimia


1. Derajat Keasaman (pH)
pH merupakan salah satu faktor yang
sangat penting mengingat pH dapat
mempengaruhi pertumbuhan mikroba
didalam air. Sebagian besar mikroba didalam
air akan tumbuh dengan baik pada pH 6,0-
8,0, pH juga akan menyebabkan perubahan
kimiawi di dalam air. Menurut standar
kualitas air, pH yang baik yaitu berkisar 6,5-
9,2. Apabila pH kecil dari 6,5 atau lebih besar
dari 9,2, maka akan menyebabkan korosifitas
pada pipa-pipa air yang dibuat dari logam dan
dapat mengakibatkan beberapa senyawa
kimia berubah menjadi racum yang dapat
mengganggu kesehatan manusia.
2. Total Solid
Tingginya angka total solid merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan

| 18
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

sesuai atau tidakya air untuk penggunaan


rumah tangga. Air yang baik digunakan untuk
keperluan rumah tangga dengan angka total
solid di dalam air minum adalah 500-1500
mg/l. Apabila melebihi dari standar yang
telah ditentukan mka berakibat :
1. Air tidak enak rasanya
2. Rasa mual
3.Terjadinya cardiac diseases serta
toxaemia pada wanita-wanita hamil.
3. Jumlah Kesadahan
Kesadahan adalah sifat air yang
disebabkan oleh adanya ion-ion (kation)
logam valensi dua. Ion-ion ini mampu
bereaksi dengan sabun membentuk kerak air.
Kation-kation penyebab utama dari
kesadahan Ca++ , Mg++, Sr++, Fe++ dan Mn++.
Kesadahan total adalah kesadahan yang
disebabkan oleh Ca++ dan Mg++ secara
bersama-sama. Standar kualitas menetapkan
kesadahan total adalah 5-10 derajat jerman.

| 19
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Apabila kesadahan kurang dari 5 derajat


jerman maka air akan menjadi lunak. Jika
lebih dari 10 derajat jerman maka akan
mengakibatkan :
- Kurangnya efektivitas sabun
- Menyebabkan lapisan kerak pada alat
dapur
- Sayur-sayuran menjadi keras apabila
dicuci dengan air ini
4. Zat Organik
Adanya zat organik di dalam air
disebabkan karena air buangan dari rumah
tangga, industri, kegiatan pertanian dan
pertambangan. Zat organik didalam air
dapat ditentukan dengan mengukur angka
permangatannya (KMnO4). Di dalam
standar kualitas, ditentukan maksimal
angka permangatnya 10 mg/l.
Penyimpangan standar kualitas tersebut
akan mengakibatkan:
- Timbulnya bau tak sedap

| 20
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

- Menyebabkan sakit perut


5. Kimia Organik
Kimia organik terdiri atas :
a. Calcium (Ca)
Adanya Ca dalam air sangat dibutuhkan
dalam jumlah tertentu, yaitu untuk
pertumbuhan tulang dan gigi. Sedangkan bila
telah melewati ambang batas, kalsium dapat
menyebabkan kesadahan, kesadahan dapat
berpengaruh secara ekonomis maupun
terhadap kesehatan yaitu efek korosif dan
menurunnya efektifitas dari kerja sabun.
Standar yang ditetapkan DEPKES sebesar
75-200 mg/L. Sedangkan WHO interregional
water study group adalah sebesar 75-150
mg/L.
b. Tembaga (Cu)
Ukuran batas ada atau tidaknya tembaga
adalah 0,05-1,5 mg/L. Dalam jumlah kecil Cu
sangat diperlukan untuk pembentukan sel
darah merah, sedangkan dalam jumlah yang

| 21
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

besar dapat menyebabkan rasa yang tidak


enak di lidah, disamping dapat menyebabkan
kerusakan pada hati.
c. Sulfida (S2 atau H2S)
H2S sangat beracun dan berbau busuk,
oleh karena itu zat ini tidak boleh terdapat
dalam air minum. Dalam jumlah besar dapat
menimbulkan atau memperbesar keasaman
air sehingga menyebabkan korosif pada pipa-
pipa logam.
d. Magnesium (Mg)
Efek yang ditimbulkan oleh Mg sama
dengan kalsium yaitu menyebabkan
terjadinya kesadahan. Dalam jumlah kecil
Mg dibutuhkan oleh tubuh untuk 14
pertumbuhan tulang, sedang dalam jumlah
yang lebih besar dari 150 mg/L dapat
menyebabkan rasa mual.
e. Besi (Fe)
Besi adalah metal berwarna putih
keperakan, liat dan dapat dibentuk. Di alam

| 22
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

didapat sebagai hematit. Di dalam air minum


Fe menimbulkan rasa, warna (kuning),
pengendapan pada dinding pipa,
pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan.
Besi dibutuhkan oleh tubuh dalam
pembentukan hemoglobin. Di dalam standar
kualitas ditetapka kandungan besi didalam air
sebanyak 0,1-1,0 mg/L. Jika dalam jumlah
besar Fe dapat menyebabkan :
- Merusak dinding usus
- Rasa tidak enak dalam air, pada
konsentrasi lebih dari 2 mg/L
- Menimbulkan bau dan warna dalam air.
f. Mangan (Mn)
Tubuh manusia membutuhkan mangan
rata-rata 10 mg/L sehari yang dapat dipenuhi
dari makanan. Tetapi mangan besifat toxis
terhadap alat pernafasan. Standar kualitas
menetapkan kandungan mangan didalam air
0,05-0,5 mg/L.
g. Seng (Zn)

| 23
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Satuan yang dipergunakan adalah mg/L


dengan batas antara 1,0 sampai 15 mg/L. Zn
dapat menyebabkan hambatan pada
pertumbuhan anak. Akan tetapi apabila
jumlahnya besar dapat menimbulkan rasa
pahit dan sepat pada air minum.

3.3 Parameter Mikrobiologis


Bakteri yang paling banyak digunakan
sebagai indikator sanitasi adalah E.coli,
karena bakteri ini adalah bakteri komersal
pada usus manusia, umumnya bukan patogen
penyebab penyakit sehingga pengujiannya
tidak membahayakan dan relatif tahan hidup
di air sehingga dapat di analisis
keberadaannya di dalam air yang notabene
bukan merupakan medium yang ideal untuk
pertumbuhan bakteri. Keberadaan E.coli
dalam air atau makanan juga dianggap
memiliki korelasi tinggi dengan
ditemukannya patogen pada pangan.

| 24
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

E.coli adalah bakteri Gram negatif


berbentuk batang yang tidak membentuk
spora yang merupakan flora normal di usus.
Meskipun demikian, beberapa jenis E.coli
dapat bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe
yang masuk dalam golongan E.coli
Enteropatogenik, E.coli Enteroinvasif, E.coli
Enterotoksigenik dan E.coli
Enterohemoragik. Jadi adanya E.coli dalam
air minum menunjukkan air minum tersebut
pernah terkontaminasi kotoran manusia dan
mungkin mengandung patogen usus. Oleh
karenanya standar air minum mensyaratkan
E.coli harus absen dalam 100 ml.
Karena uji E.coli yang kompleks, maka
beberapa standar, misalnya Standar Nasional
Indonesia (SNI), mensyaratkan tidak adanya
coliform dalam 100 ml air minum. Coliform
adalah kelompok bakteri Gram negatif
berbentuk batang yang pada umumnya
menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam

| 25
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

medium laktosa. Salah satu anggota


kelompok coliform adalah E.coli dan karena
E.coli adalah bakteri coliform yang ada pada
kotoran manusia maka E.coli sering disebut
sebagai coliform fekal.
Pengujian Coliform jauh lebih cepat
dibandingkan dengan uji E.coli, karena hanya
memerlukan uji penduga yang merupakan
tahap pertama uji E.coli 4 tahap. Jika terdapat
coliform dalam air minum atau makann maka
ada kemungkinan mengandung E.coli, tetapi
mungkin juga tidak mengandung E.coli
karena bakteri-bakteri bukan patogen dan
bukan asal usus dari genus Enterobacter dan
beberapa Klebsiella juga menghasilkan uji
koliform positif. Jika ingin diketahui apakah
coliform tersebut merupakan coliform fekal
atau E.coli maka dapat dilanjutkan uji 4
tahap. tetapi jika uji penduga tidak
menunjukkan adanya coliform, maka tidak
perlu dilakukan uji 4 tahap.

| 26
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

BAB IV

TEKNIK PENGENDALIAN

Penjernihan air adalah proses pengolahan


air kotor menjadi air bersih dan sehat. Arti
dari kata air berarti cairan yang tidak begitu
kental dan lengket. Arti dari penjernihan
adalah pembersihan terhadap kuman yang
ada di air.
Air gambut dapat digunakan untuk
kebutuhan rumah tangga maka perlu diolah
lebih dahulu sehingga memenuhi persyaratan.
Salah satu teknik pengendali yang cukup
sederhana dan murah adalah dengan cara
klarifikasi.
Klarifikasi merupakan proses yang paling
banyak digunakan, efektif dan murah.
Menggunakan bahan kimia tawas dan dan
kapur yang mudah di dapat, murah dan tidak
berbahaya bagi kesehatan.

| 27
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Salah satu proses yang dilakukan untuk


pengolahan air baku menjadi air bersih
adalah proses koagulasi, yang termasuk
dalam metode pengolahan secara kimiawi.
Proses koagulasi merupakan proses
pengumpulan partikel-partikel penyusun
kekeruhan yang tidak dapat diendapkan
secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih
besar sehingga dapat diendapkan dengan cara
pemberian bahan kimia koagulan. Kesulitan
utama dalam proses koagulasi ini adalah
menetukan dosis optimum koagulan (zat
pengendap), dalam hal ini aluminium sulfat
atau tawas, yang tidak selalu berkolerasi
linier terhadap kekeruhan air di tahap akhir
koagulasi. Selama ini, untuk mengukur kadar
kekeruhan itu sendiri digunakan metode Jar
Test.
Jar Test adalah proses pengujian dosis
koagulan untuk mendapatkan dosis yang
tepat dalam skala laboratorium. Karena

| 28
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

lingkup kerja dari Jar Test ini adalah skala


laboratorium, sehingga perbandingan volume
air baku yang diteliti dengan volume air baku
dalam proses kagulasi adalah 1:1000. Hasil
dari Jar Test yaitu mendapatkan hubungan
anatara nilai kekeruhan dan dosis koagulan
yang digunakan. Namun, data hasil
pengukuran metode Jar Test menunjukkan
ketidakliniearan antara dua hubungan
tersebut.
Koagulan selama ini diketahui sangat
efektif menghilangkan residu terlarut pada
air. Bakteri dan partikel-partikel logam
berbahaya akan terperangkap ke dalam flok-
flok yang terbentuk dan mengendap. Selama
ini telah banyak dilakukan penelitian untuk
menjernihkan air melalui berbagai jenis
koagulan alternatif. Jenis koagulan yang
sering digunakan di antaranya adalah; alum
(tawas), kapur, Fero Sulfat (FeSO4),
Polialuminium klorida (PAC), tepung biji

| 29
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

kelor, serbuk sekam padi, dan lain-lain.


Namun masyarakat dan para pelaku industri
belum menyadari hal tersebut mengingat
penggunaan dan penelitiannya di Indonesia
belum cukup berkembang. Lagi pula
paradigma masyarakat berpikir bahwa
menggunakan bahan-bahan tersebut sangat
menghabiskan waktu dan biaya. Telah
diketahui bahwa hal ini bertujuan untuk
mengetahui besar pengaruh tiap jenis
koagulan terhadap persentase penurunan
turbiditas (kekeruhan), TSS (Total Suspended
Solid), dan kadar warna di dalam air, dan
membandingkan efektivitas koagulan tepung
biji kelor, Poly Aluminium Chloride (PAC),
dan tawas dalam menjernihkan air.
Persenyawaan Aluminium Sulfat
(Al2(SO4)3) atau sering disebut tawas adalah
suatu jenis koagulan yang sangat populer
secara luas digunakan, sudah dikenal bangsa
Mesir pada awal tahun 2000 SM. Alum atau

| 30
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

tawas sebagai penjernih air mulai diproduksi


oleh pabrik pada awal abad 15. Alum atau
tawas merupakan bahan koagulan, yang
paling banyak digunkan karena bahan ini
paling ekonomis (murah), mudah didapatkan
di pasaran serta mudah penyimpanannya
(Budi, 2006).
Pada proses klarifikasi ini asam fulvat
dan asam humat digumpalkan agar ukurannya
bertambah besar dan mengendap dengan
sendirinya sehingga terpisahkan dari air dan
diperoleh air bersih. Proses penggumpalan
tersebut diatas dapat dilakukan dengan
menggunakan tawas. Tetapi karena air
gambut bersifat asam, maka tawas tidak
bekerja dengan baik, sehingga di perlukan
kapur untuk menetralkan air gambut. Kapur
juga berfungsi mengikat ion sulfat yang
dihasilkan oleh tawas sehingga kadar sulfat di
air dapat diminimalisir.

| 31
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Pada pengolahan secara fisis, beberapa


cara yang dilakukan adalah filtrasi, dan
sedimentasi. Pada pengolahan secara biologis
biasanya dilakukan untuk membunuh
mikroorganisme yang patogen dengan
pemberian bahan desinfektan. Pada
pengolahan secara kimiawi, pengolahannya
dilakukan dengan cara menambah suatu
senyawa kimia yang biasanya disebut dengan
koagulan dan flokulan di mana senyawa ini
berfungsi sebagai penjernih air. Pada
umumnya koagulan yang paling sering
digunakan adalah Aluminium Sulfat atau
biasanya sering disebut tawas.

Mulai

Analisa Turbiditas,
Air baku Warna dan TSS

Koagulan
Pengaduka
(Tawas), DLL
n
Koagulasi dan Analisa Turbiditas,
Flokulasi Warna dan TSS

| 32
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Perbandingan efektivitas
jenis koagulan

Selesai

Gambar 2. Diagram alir proses penjernihan

Cara mengatasi krisis air bersih dan bagi


masyarakat dengan menggunakan teknologi
tepat guna (TTG) berupa pengolahan air
dengan treatment : koagulasi, filtrasi,
absorbsi, dan pertukaran ion Definisi:
1. Flitrasi merupakan proses pemisahan
antara padatan atau koloid dengan cairan
2. Poly Aluminium Chloride (PAC) adalah
bahan kimia berbentuk cairan bening
kekuningan yang berfungsi sebagai
sedimentasi dan penjernihan air.
3. Zeolit merupakan kristal alumina silica
berstruktur tiga dimensi yang di manfaatkan

| 33
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

untuk : filter, adsorben, ion-exchange dan


penurunan kesadahan dalam air.
4. Resin sintetis Bahan kimia dengan gugus
fungsional organik tertentu yang berfungsi
sebagai penukar ion (Ion-Exchanger) antara
kation-anion dalam resin dengan anion-kation
yang terdapat pada larutan yang diperlakukan
(Purwoto, dkk., 2015).

| 34
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

BAB V

KONSEP TEKNOLOGI TEPAT GUNA

5.1 Peralatan
Berikut peralatan yang harus disiapkan
dalam penjernihan air:
1. Tangki klarifikasi, dapat digunakan
drum/ember plastik ukuran 200lt.
Lubangi kira-kira 20 cm dari dasar
pasang kran.
2. 2. Saringan pasir. Sediakan toples
plastik atau ember tinggi sekitar 25
cm dengan diameter 16 cm dan pasir
cor secukupnya. Cuci pasir cor
sampai bersih dan masukkan kedalam
toples isi sampai kira-kira ¾ nya.
5.2 Cara kerja
Berikut cara kerja dalam proses
penjernihan air:

| 35
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

1. Buat larutan tawas, dengan cara


larutkan 100 gram tawas dalam 300
ml air panas.
2. Masukkan 200 liter air gambut dalam
tangki, tambahkan 100 gram ( 10
sendok makan) kapur, aduk.
3. Masukkan 200 ml larutan tawas yang
sudah dipersiapkan. Aduk cepat,
diambkan dan tunggu sampai
terbentuk endapan.
4. Jika endapan sudah berada dibawah
keran, buka kran dan alirkan ke
saringan pasir.
5. Buka kran pada saringan pasir, air
jernih akan di peroleh.
6. Jika saringan sudah mulai kotor,
ataupun kecepatan penyaringan
menurun drastis, saringan pasir dapat
di cuci dengan mengalirkan alir kran

| 36
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

dan biarkan air meluap dari saringan


pasir.
Tabel 1. Fungsi komponen instalasi
No Komponen Fungsi
1 Drum Tempat terjadinya proses
pengadukan antara air
baku dan tanah liat
setempat, penggumpalan
dan pengendapan
2 Batang Pengaduk air baku dan
pengaduk tanah liat
3 Tabung penyaring Tempat media
penyaring dan penyangga
4 Perpipaan Menyalurkan air dari
drum ke tabung
penyaring dan
pengurasan
5 Stop kran Mengatur aliran air
6 Kran Menyalurkan air hasil
olahan

| 37
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

7 Media Menyaring partikel-


penyaring partikel halus yang belum
terendapkan pada proses
pengendapan
8 Media Menyangga agar pasir
penyangga tidak terbawa aliran
9 Saluran Menyalurkan buangan
pembuangan endapan dan air kurasan

5.3 Metode dan Prinsip penerapan

Gambar 3. Diagram alir pengolahan air

| 38
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Gambar 4. Diagram alir proses kerja

Prinsip kerja dari tawas yaitu akan


menarik kotoran yang ada di air menjadi
gumpalan sehingga ukuran kotoran menjadi
besar dan mudah disaring/diendapkan . Kapur
digunakan untuk mengatur pH (keasaman)
dan membantu kerja tawas sehingga lebih
mudah membentuk flok ( gumpalan )
Penentu keberhasilan proses pengolahan /
penjernihan: Ukuran / dosis kapur dan tawas
yang tepat. Dosis sangat tergantung pada air
yang diolah.
Dosis tepatnya perlu di coba-coba sampai
didapatkan air jernih. Sebagai contoh untuk
air gambut sedang, maka dapat di gunakan

| 39
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

dosis 100 gram kapur dan 66 gram tawas


untuk 200 liter air gambut.
Proses penjernihan air ini dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu:
1.Secara kimia dan
2.Proses teknologi penyaringan.

Gambar 5. Proses penjernihan air

1. Secara kimia
Sistem pengolahan air bersih dengan
sumber air baku sungai, tanah dan air
pegunungan, dengan skala atau standar air
minum, secara kimia memerlukan beberapa
proses. Bahan kimia yang digunakan adalah

| 40
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

kaporit, bubuk kapur dan tawas.Mengenai


proses yang perlu diterapkan tergantung dari
kualitas air baku tersebut. Proses yang
diterapkan dalam sistem pengolahan air
bersih antara lain:
a. Proses penampungan air dalam bak
penampungan air yang bertujuan sebagai
tolak ukur dari debit air bersih yang
dibutuhkan. Ukuran bak penampungan
disesuaikan dengan kebutuhan (debit air)
yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan
b. Proses oksidasi atau penambahan oksigen
ke dalam air agar kadar-kadar logam berat
serta zat kimiawi lainnya yang terkandung
dalam air mudah terurai. Dalam proses ini
ada beberapa perlakuan yang bisa dilakukan
seperti dengan penambahan oksigen dengan
sistem aerasi (dengan menggunakan alat
aerator).

| 41
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Proses aerasi ialah mengusahakan agar air


tersebut mengalami kontak secara luas denga
udara, untuk megurangi dan menghilangkan
rasa dan bau, serta gas seperti
karbondioksida, metan, dan hydrogen sulfida,
menambah pH dengan mengurangi
karbondioksida, mengurangi panas
(temperatur). Proses ini dilakukan kadang-
kadang dengan cara mencurahkan air dari
atas ke bawah sehingga terjadi kontak dengan
udara secara luas, atau dapat juga dengan
meniupkan udara ke dalam air melalui proses
mekanis.dan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan katalisator bahan kimia untuk
mempercepat proses terurainya kadar logam
berat serta zat kimiawi lainnya (dengan
menggunakan clorine, kaporite, kapur dll
c. Proses pengendapan atau koagulasi, proses
ini bisa dilakukan dengan menggunakan
bahan kimia seperti bahan koagulan

| 42
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

(Hipoklorite/PAC) dengan rumus kimia juga


proses ini bisa dilakukan dengan
menggunakan teknik lamela plate. Hal itu
dilakukan dengan cara menambahkan tawas
(Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas
tersebut akan terhidroslisis membentuk
partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan
positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O → Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-
muatan negatif dari partikel koloid tanah
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada
lumpur. Lumpur tersebut kemudian
mengendap bersama tawas yang juga
mengendap karena pengaruh gravitasi.
d. Proses filtrasi (carbon actived), proses ini
bertujuan untuk menghilangkan kotoran –
kotoran yang masih terkandung dalam air dan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas air
agar air yang dihasilkan tidak mengandung

| 43
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

bakteri (sterile) dan rasa serta aroma air.


Biasanya proses ini menggunakan bahan sand
filter yang disesuaikan dengan kebutuhan
baik debit maupun kualitas air dengan media
filter (silica sand/quarsa, zeolite, dll)
e. Proses terakhir adalah proses pembunuhan
bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri
lainnya yang tujuannya mengurangi patogen
yang ada, proses ini menggunakan proses
chlorinator atau sterilisasi dengan
menggunakan kaporit.

2. Melalui metode penyaringan


Ada berbagai macam cara sederhana yang
dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling mudah dan
paling umum digunakan adalah dengan
membuat saringan air, dan bagi kita mungkin
yang paling tepat adalah membuat penjernih
air atau saringan air sederhana. Perlu

| 44
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

diperhatikan, bahwa air bersih yang


dihasilkan dari proses penyaringan air secara
sederhana tersebut tidak dapat
menghilangkan sepenuhnya garam yang
terlarut di dalam air. Gunakan destilasi
sederhana untuk menghasilkan air yang tidak
mengandung garam.

| 45
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

BAB VI

PENGOLAHAN

Pengolahan Air Bersih


Standar kualitas air bersih yang ada di
Indonesia saat ini menggunakan Permenkes
RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
Syarat– syarat dan Pengawasan Kualitas Air
dan PP RI No.82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, sedangkan standar kualitas
air minum menggunakan Kepmenkes RI No.
07/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.

Gambar 6. Sistem pengolahan air bersih

| 46
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Sistem pengolahan air bersih ditunjukkan


pada Gambar 6 yaitu:
1. Intake, proses pemompaan air baku sungai
untuk dialirkan ke dalam sumur
penyeimbang.
2. Aerator, dimaksudkan untuk meningkatkan
kadar oksigen terlarut (DO) dalam air baku,
yang disebut proses aerasi. Peningkatan kadar
oksigen terlarut tersebut berguna untuk
menurunkan kadar besi, mangan, bahan
organik, ammonia dan sebagainya.
3. Prasedimentasi, proses ini dimaksudkan
untuk mengendapkan partikel diskret atau
partikel kasar atau lumpur. Partikel diskret
adalah partikel yang tidak mengalami
perubahan bentuk dan ukuran selama
mengendap di dalam air.
4. Flash Mixer, adalah unit pengadukan cepat
yang berfungsi untuk melarutkan koagulan ke
dalam air sehingga homogen. Flash Mixer

| 47
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

merupakan bagian dari preoses koagulasi-


flokulasi.
5. Clearator, disinilah proses koagulasi dan
flokulasi terjadi, dimana pada proses
koagulasi, koagulan dicampur dengan air
baku selama beberapa saat hingga merata.
Setelah pencampuran ini, maka akan terjadi
destabilisasi koloid yang terdapat pada air
baku. Koloid yang sudah kehilangan
muatannya atau terdestabilisasi mengalami
saling tarik menarik sehingga cenderung
untuk membentuk gumpalan yang lebih
besar.
6. Filter, Bangunan untuk menghilangkan
partikel yang tersuspensi dan koloidal dengan
cara menyaringnya dengan media filter.
7. Desinfeksi, desinfeksi air minum bertujuan
membunuh bakteri patogen yang ada dalam
air.

| 48
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Pengolahan atau pemurnian air (purification


water) adalah suatu cara yang dilakukan
untuk menghilangkan kontaminankontaminan
yang terlarut dalam air, sehinggadihasilkan
air yang dapat digunakan untuk kehidupan
manusia, misalnya untuk air minum, dan
untuk memasak. Beberapa kontaminan yang
dihilangkan selama proses pemurnian air
meliputi bakteri, alga, virus, jamur, dan
bahanbahan kimia, dan logam berat yang
dapat menimbulkan masalah bagi kehidupan
manusia.
Secara umum ada tiga metode yang
sering digunakan dalam pengolahan air yaitu:
1. Pengolahan air secara fisis Pengolahan air
secara fisis adalah pengolahan air di mana
cara utama yang dilakukan adalah dengan
menggunakan teknik filtrasi dan sedimentasi.
Filtrasi adalah suatu langkah pemurnian
untuk memisahkan padatan dari cairannya

| 49
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

dengan menggunakan suatu media filter.


Sedimentasi adalah langkah pemurnian untuk
memisahkan padatan dari cairannya dengan
menggunakan gaya gravitasi.

2. Pengolahan air secara kimiawi Pengolahan


air dengan metode kimiawi biasanya
diartikan sebagai suatu proses pengolahan air
untuk menghilangkan kontaminan-
kontaminan yang terkandung dalam air,
dengan cara penambahan bahanbahan kimia
atau dengan melakukan proses kimiawi.

3. Pengolahan air secara biologis Pengolahan


air secara biologis dilakukan dengan tujuan
untuk menghilangkan organisme-organisme
yang berbahaya yang terdapat dalam air.
Secara umum pengolahan air secara biologi
dibagi menjadi 2 kategori yaitu: pengolahan
secara aerob dan pengolahan anaerob.

| 50
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Beberapa tahapan pengolahan air:


1. Pengolahan air tahap awal (Preliminary
water treatment) Pengolahan air tahap awal
didefinisikan sebagai suatu proses yang
dilakukan untuk menghilangkan kontaminan-
kontaminan yang terdapat dalam air yang
dapat menyebabkan timbulnya masalah pada
proses pengolahan selanjutnya.
2. Pengolahan air tingkat pertama (Primary
water treatment) Pengolahan air tingkat
pertama adalah proses yang dilakukan untuk
menghilangkan atau memisahkan padatan
yang dapat diendapkan dan bahan-bahan
lainnya. Pada pengolahan air tahap ini,
metode yang sering digunakan adalah metode
pengolahan secara fisis. Pada umumnya air
yang melewati proses pengolahan tingkat
pertama akan dilanjutkan pada pengolahan air
tahap kedua. Beberapa cara atau tahapan
pengolahan air pada pengolahan air tingkat

| 51
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

pertama adalah: penyimpanan, penyaringan,


pre-conditioning, dan pre-chlorinatioan.
3. Pengolahan air tingkat kedua (Secondary
water treatment) Pada tahapan Pada tahapan
ini biasanya air akan diolah untuk
menghilangkan atau memisahkan bahan-
bahan organik dan bahan bahan bukan
organik yang biodegradable serta
menghilangkan mikroorganisme. Pada tahap
ini metode pengolahan yang digunakan
adalah metode pengolahan secara biologis
dan metode pengolahan secara kimiawi
ataupun penggabungan dari keduanya.
Beberapa cara atau tahap pengolahan air
tingkat kedua meliputi: pengontrolan pH,
koagulasi dan flokulasi, sedimentasi, dan
filtrasi.
4. Pengolahan air tingkat lebih lanjut
(Advanced/ tertiary water treatment)
Pengolahan air pada tahap ini merupakan

| 52
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

pengolahan air setelah pengolahan air tahap


kedua untuk menghilangkan pengotor-
pengotor yang spesifik seperti: nutrient,
racun, logam-logan berat, dan bahan lainnya
yang tidak dapat dihilangkan pada tahap
pengolahan air sebelumnya. Pengolahan air
tingkat lanjut ini bertujuan untuk
menghilangkan atau membunuh
mikroorganisme patogen seperti: virus,
bakteri, termasuk Escherichia coli,
Campylobacter dan Shigella, dan protozoa,
meliputi G. lamblia dan Cryptosporidia, dan
logam-logam berat yang sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia yang masih terdapat
dalam air. Untuk menghilangkan
mikroorganisme yang patogen cara yang
sering dilakukan adalah dengan penambahan
senyawa disinfetan, prosesnya dikenal
dengan disinfection. Desinfection adalah
langkah terakhir dalam pengolahan air

| 53
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

minum. Beberapa desinfektan yang sering


digunakan untuk pengolahan air adalah
klorin, klorin dioksida, ozon, bromin, iodin,
fenol, alkohol, dan dapat pula dengan UV
radiation. Untuk menghilangkan kandungan
logam berat yang berbahaya seperti arsenik
(As), kadmium (Cd), krom (Cr), timbal (Pb),
tembaga (Cu), Zink (Zn), biasanya dilakukan
dengan cara kimiawi yaitu dengan
menambahkan senyawa kimiawi yang dapat
mengikat logam berat tersebut dan dapat
mengendapkannya.
Koagulasi dan flokulasi merupakan suatu
metode pemurnian yang bekerja
denganmenggunakan bahan kimia. Koagulasi
merupakan proses destabilisasi muatan pada
partikel tersuspensi dan koloid, sedangkan
flokulasi adalah aglomerasi dari partikel yang
terdestabilisasi dan koloid menjadi partikel
yang terendapkan. Partikel-partikel ini tidak

| 54
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

dapat mengendap sendiri dan sulit ditangani


oleh perlakuan fisis. Melalui proses koagulasi
ini, kekokohan partikel koloid ditiadakan,
sehingga terbentuk flok-flok lembut yang
kemudian dapat disatukan melalui proses
flokulasi. Penggoyahan partikel koloid ini
akan terjadi apabila elektrolit yang
ditambahkan dapat diserap oleh pertikel
koloid, sehingga muatan partikel menjadi
netral. Penetralan muatan hanya mungkin
terjadi jika muatan partikel mempunyai
konsentrasi yang cukup kuat untuk
mengadakan gaya tarik menarik antar partikel
koloid. Flokulasi merupakan kelanjutan dari
proses koagulasi, di mana, mikroflok hasil
koagulasi mulai menggumpal membentuk
flok-flok yang lebih besar (makro flok) yang
akan dengan mudah dapat diendapkan. Proses
penggumpalan ini tergantung dari waktu dan
pengadukan lambat dalam air.

| 55
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Beberapa macam koagulan yang sering


digunakan dalam proses penjernihan air
adalah Poly Aluminiumunium Chloride
(PAC), aluminium sufat (Al2(SO4)3), ferri
klorida (FeCl3), dan feri sulfat (Fe2(SO4)3).
Pada umumnya koagulan yang paling sering
digunakan oleh masyarakat adalah aluminium
sulfat atau yang lebih dikenal dengan tawas.

| 56
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

BAB VII

HASIL PELAKSANAAN

7.1 Realisasi Pelaksanaan Teknologi


Tepat Guna
Pelaksanaan sosialisasi teknologi tepat
guna sistem penjernihan air dengan metode
klarifikasi sederhana skala rumah tangga
dilakukan di Desa Tualang Kecamatan
Tualang kabupaten Siak pada tahun 2019
dengan khalayak sasaran Pengabdian kepada
masyarakat ini ditujukan terutama kepada
aparat pemerintahan di kelurahan, Ibu PKK,
anggota masyarakat dan remaja Desa
Tualang.
Pelatihan dan Penyuluhan ini secara
umum pelaksanan pengabdian kepada
mesyarakat berjalan lancar, tidak ada
kendala. Tanggapan dari masyarakat Desa
Tualang sangat positif dalam hal menangapi

| 57
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

masalah air bersih dan mengharapkan kerja


sama selanjutnya tentang penerapan
teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi
masyarakat.
7.2 Perubahan Kondisi Setelah Penerapan
teknologi Tepat Guna

Gambar 7. Hasil penjernihan air

Adapun hasil dari praktek penjernihan air


secara langsung dengan metode klarifikasi
sederhana skala rumah tangga yang dilakukan
saat sosialisasi adalah menunjukkan hasil
yang signifikan yaitu air gambut yang

| 58
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

awalnya keruh berwarna merah, coklat atau


kehitaman akibat mengandung zat organik
dan zat besi tinggi, memiliki pH rendah yang
bersifat asam dan tingkat kesadahan rendah
berubah menjadi berwarna jernih dan bersih
tak berbau dan dengan pH mendekati netral,
sehingga dapat dikatakan proses penjernihan
air dengan metode klarifikasi berhasil dan
memenuhi standar air bersih.

| 59
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

KESIMPULAN

Air bersih merupakan hal pokok dalam


kehidupan. Salah satu proses pengolahan air
bersih adalah proses koagulasi/flokulasi,
yakni proses pengumpulan partikel-partikel
penyusun kekeruhan menjadi partikel yang
lebih besar dengan cara pemberian bahan
kimia koagulan sehingga dapat diendapkan
secara gravitasi. Hal ini merupakan solusi
teknologi tepat guna metode klarifikasi yang
paling banyak digunakan, efektif dan murah
dengan menggunakan bahan kimia tawas dan
kapur yang mudah di dapat, murah dan tidak
berbahaya bagi kesehatan. Hasil yang di
dapatkan yaitu air gambut yang mulanya
berwarna coklat kehitaman, mempunyai pH
asam dan keruh berubah menjadi berwarna
jernih dengan pH mendekati netral sehingga
dapat dikatakan proses penjernihan air
berhasil dan memenuhi standar.

| 60
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

SARAN

Pada kegiatan pengabdian masyarakat


untuk tahap selanjutnya yang diharapkan
pada masyarakat dalam mengolah air gambut
dengan sistem klarifikasi di Desa Tualang
dan dapat menyebarluaskan ilmu
pengetahuan ini ke masyarakat lainnya, dan
dibuat bak permamanen untuk penjernihan
air sebagai percontohan untuk masyarakat.

| 61
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

DAFTAR PUSTAKA

http://udin-reskiwahyudi.blogspot.com
/2011/06/penjernihan-air.html
(Diakses pada 03 Agustus 2019
20.57)

Anggraini, F. 2014. Spesifikasi Instalasi


Sederhana Pengolahan Air Gambut
Individual Dengan Memanfaatkan
Tanah Liat Setempat. PUSKIM,
Bandung.
Budiman, A., Wahyudi, C., Irawati, W.,
Hindarso, H. 2008. Kinerja Koagulan
Poly Aluminium Chloride (PAC)
Dalam Penjernihan Air Sungai
Kalimas Surabaya Menjadi Air
Bersih. Jurnal Widya Teknik. 7(1): 25-
34.

Joko, Tri. 2010. Unit Produksi dalam Sistem

| 62
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Penyediaan Air Minum. Graha Ilmu,


Yogyakarta.

Perdana, D dan Suhendra.2019. Efektivitas


Penggunaan Pasir Kerang Sebagai
Media Pengolahan Air Gambut
Menjadi Air Bersih. Jurnal Teknologi
Lingkungan Lahan Basah. 2(1): 020 –
028.
Permatasari, T dan Apriliani, E. 2013.
Optimasi Penggunaan Koagulan
Dalam Proses Penjernihan Air. Jurnal
Sains Dan Seni Pomits. 2(1): 2337-
3520.

Purwoto, S., Purwanto, T dan , Hakim, L.


2015. Penjernihan Air Sungai Dengan
Perlakuan Koagulasi, Filtrasi,
Absorbsi, Dan Pertukaran Ion. Jurnal
Teknik Waktu. 13(2): 45-53.

Ramadhani, S., Sutanhaji, A. T dan

| 63
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

Widiatmono, B. R. 2013.
Perbandingan Efektivitas Tepung Biji
Kelor (Moringa Oleifera Lamk), Poly
Aluminium Chloride (PAC), Dan
Tawas Sebagai Koagulan Untuk Air
Jernih. Jurnal Keteknikan Pertanian
Tropis dan Biosistem. 1(3): 186-193.

| 64
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

SUPERVISOR PROFIL

Nama : Dr. Azizahwati, M.Si

Email : aziza_ur@yahoo.com

Alamat Kantor: Kampus Binawidya FKIP


Universitas Riau Pekanbaru.

Pendidikan: S1: Univesitas Riau Fisika

S2: Institut Teknologi


Bandung Fisika

S3: Universiti Kebangsaan


Malaysia Pendidikan
Sains

| 65
Teknologi Tepat Guna Sistem Penjernihan Air Dengan
Metode Klarifikasi Sederhana Skala Rumah Tangga

EDITOR PROFIL

Penulis : Dr. Azizahwati, S. Si., M.Si


Narasumber : Dra.Silvia Reni Yenti,M. Si
Tim Editor : Tondi Putra
Muhammad Ardho
Muhammad Zaki Zaidi
Karina Safira
Febbyola
Riska Nurzaini Wulandari
Rizki Dwi Ningsih
Dwi Ayu Lestari
Fauziah Israyani Putri
Siti Ramdianty
Lokasi :Desa Tualang Kecamatan
Tualang Kabupaten siak
Provinsi Riau

| 66

Anda mungkin juga menyukai