Anda di halaman 1dari 23

Pencemaran Tanah-Fisika Lingkungan

1. 1. Kelompok I : Adelina Silaban Bill Ck Simanjuntak Dedi Surahman Hariyati Lubis


Hindia Hiskia Manalu Jeddah Yanti
2. 2. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka
bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup
dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian
besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi
kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di
muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran
tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
3. 3. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi.
4. 4. Pencemaran Tanah adalah semua keadaan dimana polutan / bahan kimia buatan
manusia masuk kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut.
Dimana Polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas,
suara, radiasi, dan mikro organisme.
5. 5. Sumber pencemaran ini biasanya terjadi karena: 1. Kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida 2. Masuknya air permukaan
tanah tercemar ke dalam lapisan sub- permukaan kecelakaan kendaraan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah. 3. Air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
6. 6. Limbah domestik dapat berasal dari daerah: 1. pemukiman penduduk; 2. perdagang-
an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; 3. kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; 4. dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
7. 7. 1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas
bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan
tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah
ratusan tahun kemudian. 2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikroorganisme di dalam tanah.
8. 8. Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. . 2.1 Limbah industri berupa
limbah padat yang merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang
berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas,
rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
9. 9. 2.2 Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya.
Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari
proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam
tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat
penting terhadap kesuburan tanah.
10. 10. 3. Limbah pertanian Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas
hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak
struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami
jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida
bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam
tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain
itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal
terhadap pestisida tersebut
11. 11. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal
sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta
kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
12. 12. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal
dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan
siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan
gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa
macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang
besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
13. 13. Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya
bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan
lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan
terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia
asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni
piramida atas.
14. 14. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut. Dampak pada pertanian terutama perubahan
metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman
tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
15. 15. Ada 2 cara untuk penanganan pencemaran tanah yakni :
16. 16. Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on- site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
17. 17. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
18. 18. Gambar Bioremediasi
19. 19. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air). Teknik ini mengondisikan mikroba sedemikian rupa sehingga
mampu mengurai senyawa hidrokarbon yang terperangkap di dalam tanah.Bioremediasi
dapat dilakukan langsung di lokasi tanah tercemar (in-situ).
20. 20. V
21. 21. •Biostimulasi Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam
air atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri
remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
22. 22. •Bioaugmentasi Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan
tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering
digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat. Namun ada beberapa
hambatan yang ditemui ketika cara ini digunakan. Sangat sulit untuk mengontrol kondisi
situs yang tercemar agar mikroorganisme dapat berkembang dengan optimal. Para
ilmuwan belum sepenuhnya mengerti seluruh mekanisme yang terkait dalam
bioremediasi, dan mikroorganisme yang dilepaskan ke lingkungan yang asing
kemungkinan sulit untuk beradaptasi.
23. 23. •Bioremediasi Intrinsik Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau
tanah yang tercemar. Di masa yang akan datang, mikroorganisme rekombinan dapat
menyediakan cara yang efektif untuk mengurangi senyawa-senyawa kimiawi yang
berbahaya di lingkungan kita. Bagaimanapun, pendekatan itu membutuhkan penelitian
yang hati-hati berkaitan dengan mikroorganisme rekombinan tersebut, apakah efektif
dalam mengurangi polutan, dan apakah aman saat mikroorganisme itu dilepaskan ke
lingkungan.
24. 24. Untuk mengetahui cara biotremidiasi dapat dilihat pada :
http://www.youtube.com/watch?v=_zTWBCx_O6o&featu re=player_embedded
25. 25. Pada umumnya langkah pencegahan adalah berusaha untuk tidak menyebabkan
terjadinya pencemaran, misalnyamengurangi terjadinya bahan pencemar, langkah
pencegahan itu antara lain: 1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam
tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk.
26. 26. 2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan
oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat
terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-
partikel kecil, kemudian dikubur. 3) Pengolahan terhadap limbah industri yang
mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau
ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
27. 27. 4) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai
dengan aturan dan tidak sampai berlebihan. 5) Usahakan membuang dan memakai
detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh
mikroorganisme. 6) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada
sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya,
baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak
berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.
28. 28. 1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah
cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah
atau dilakukan daur ulang menjadi barang- barang lain yang bermanfaat, misal dijadikan
mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau
kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang,
plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang
sampah.
29. 29. 2) Bekas bahan bangunan (seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata,
berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam
sumur secara berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air,
sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan
tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan
kembali sebagai air bersih. 3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak
sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam
berkurang.
30. 30. 4) Sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang
yang mungkin bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara
penanggulangannya yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang
kesungai atau kelaut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan
pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida
diganti dengan penggunaan pupuk kompos. Dengan melakukan tindakan pencegahan dan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara,
pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan,
pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan
lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang
pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.
31. 31. Gambar kanan untuk Tanah Tidak Tercemar dan Gambar Kiri untuk Tanah Tercemar
32. 32. Tanah tercemar Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah
Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk
mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar
oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah
rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering,
mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit
untuk dimanfaatkan.
33. 33. Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah :
1. Tanah tidak subur 2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa) 3.
Berbau busuk 4. Kering 5. Mengandung logam berat 6. Mengandung sampah anorganik
34. 34. Tanah yang tidak tercemar adalah tanah yang masih memenuhi unsur dasarnya
sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak
tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama
adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk
alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan
keuntungan berlipat ganda. Tanah tidak tercemar
35. 35. 1. Tanahnya subur 2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8 3. Tidak berbau busuk 4.
tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal 5. Tidak Mengandung logam
berat 6. Tidak mengandung sampah anorganik
36. 36. A.Kesimpulan Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-
permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah
dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ada beberapa cara untuk mengurangi
dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan remediasi dan bioremidiasi.
Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan
Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri).
37. 37. Buku : Soekarto. S. T. 1985. Penelitian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan
Hasil Pertanian.Bhatara Karya Aksara, Jakarta. 121 hal. Bachri, Moch. 1995. Geologi
Lingkungan. CV. Aksara, Malang. 112 hal.
38. 38. Situs : http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran- tanah.htmlort
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you- know/lingkungan/304-pencemaran-
tanah. http://www.scribd.com/doc/27705754/pencemaran-tanah. Wikipedia. 2007.
Pencemaran Tanah (On-line). http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_tanah.
http://www.poztmo.com/pencemaran-lingkungan.html
39. 39. SIBAYAK MOUNTAIN
Cara Mengatasi Pencemaran Air : Berawal Dari Diri Sendiri

Kategori : Lingkungan
Img Source : Makalahsekolah.wordpress.com

Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut Kodoatie (2008)
“air merupakan sumber kehidupan. Semua makhluk membutuhkan air. Ketersediaan air dari segi
kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan”. Indonesia merupakan Negara kepulauan, sehingga
sebagian besar wilayahnya merupakan lautan. Meskipun terdiri atas perairan, kondisi ini masih belum
dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, mayoritas masyarakat
Indonesia menyalahgunakan perairan dengan mencemarinya.

Sebenarnya, ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’ secara alami apabila terjadi pencemaran air.
Namun kemampuan rehabilitasi ini ada batasnya. Oleh karena itu, setidaknya harus ada upaya untuk
pencegah dan penanggulangan pencemaran air. Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan mulai
dari pengenalan dan pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat. Cara mengatasi pencemaran air
dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan membuang sisa-sisa makanan dan bahan organic ke
dalam tong sampah dan jangan dibuang di sungai.

Selain itu, ada beragam tindakan lain selain tindakan preventif yang bisa kita lakukan. Berikut ini
beberapa tindakan yang dapat kita lakukan oleh masyarakat sebagai Cara mengatasi pencemaran air ,
yaitu:

 Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang berguna dan
gunakan dalam jumlah yang tepat.
 Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan
dapat terurai di alam secara cepat.
 Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti
pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
 Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
 Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai tempat
kakus.
 Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga dengan
baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
 Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber
mata air agar tidak tercemar. 
 Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk meningkatkan
konservasi air bawah tanah
 Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.

Beberapa langkah di atas merupakan cara mengatasi pencemaran air secara sederhana yang dapat
dimulai dari diri sendiri. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk mengatasi pencemaran air apabila kita
menyadari bahwa air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan setiap orang wajib
untuk menjaga dan melestarikan ekosistem air.

Anda mungkin juga menyukai