Anda di halaman 1dari 13

HUJAN ES

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 4:

Geo Ditias Aji Putra 1313022027


Caroline Claudia A.N 1413022012
Devi Andriani 1413022016
Diah Eka Pratiwi 1413022018
Jusi Aldeska 1413022038
Lulu’Atul Farida 1413022042
Maretha Zahara 1413022044
Sri Lestari 1413022064
Pengertian Hujan Es

Menurut ilmu meteorology, hujan es disebut juga dengan hail. Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang
terdiri atas bola-bola es.
Hujan Es vs Hujan Salju

“BERBEDA”
Hujan es berbeda dengan hujan salju. Meskipun keduanya adalah sama- sama materialnya adalah es, namun
kedua hal ini sangatlah berbeda. Perbedaannya adalah hujan salju hanya bisa turun di wilayah tinggi dan di
negara empat musim sedangkan hujan es dapat terjadi di daerah tropis. Bentuk hujan es dan hujan salju pun
berbeda. Hujan salju memiliki tekstur yang lebih lembut dan ukurannya lebih kecil dari hujan es.
Penyebab Terjadinya Hujan Es

Menurut ilmu meteorology, penyebab terjadinya hujan es adalah :


1. Pembekuan
Pada kondisi ini, uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih- benih es. Kemudian
karena terjadi pengembunan yang mendadak, maka terjadi pembentukan es dengan
ukuran yang sangat besar. Salah satu yang menyebabkan terjadinya hujan es adalah
pembekuan.
2. Anomali Cuaca
Anomali ini disebabkan oleh pemanasan global yang mempengaruhi perubahan suhu,
curah hujan, tekanan dan kelembaban udara, sehingga mengakibatkan cuaca yang
ekstrem termasuk hujan es (Hidayati, dkk. 2015)
Fenomena Hujan Es
Proses
Proses

1. Air yang banyak tersebut tersimpan dalam satu wadah yang dinamakan samudera, laut,
sungai, danau, rawa, dan lain sebagainya. Kemudian air- air tersebut akan mengalami
penguapan atau disebut dengan evaporasi melalui bantuan sinar matahari. Termasuk pula
dengan air yang berada di dedaunan tumbuh- tumbuhan atau di permukaan tanah
2. Proses penguapan air (khususnya dari tumbuh- tumbuhan) tersebut dinamakan transpirasi.
Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut akan mengalami pemadatan atau
kondensasi yang kemudian menjadi awan. Kemudian awan- awan tersebut bergerak
sendiri- sendiri ke tempat yang berbeda- beda dengan bantuan angin, baik angin yang
berhembus vertikal maupun horizontal
Proses

3. Lalu awan yang mengandung uap air tersebut tertiup dan sampailah pada tempat yang
suhunya lebih dingin dan mencapai dew point atau titik embun, lalu mengembun, dan
karena beratnya embun ini maka turunlah menjadi titik- titik hujan
4. Ketika telah mengembun tersebut, sudah menjadi air, dan tertiup oleh angin thermis yang
naik, ke ketinggian yang memiliki temperatur dibawah titik beku, embun tersebut akan
berubah menjadi es yang akan jatuh ke bawah. Ikatan antar molekul es ini lebih kuat
daripada antar molekul air, kare es merupakan benda padat. Hal itu menyebabkan es
tersebut jatuh ke bawah dengan bentuk yang tidak rapi teratur, bisa seukuran kerikil,
namun ada juga yang hingga seukuran kepalan tangan
Sekilas Info “Hujan Es”

Hujan es yang biasanya disertai dengan angin puting beliung ini berasal dari jenis-jenis awan
yang memiliki sel tunggal berlapis- lapis dekat dengan permukaan bumi. Selain itu dapat pula
berasal dari multi sel awan, pertumbuhannya ini secara vertikal dan luas area horisontalnya
sekitar 3 -5 kilometer. Hujan es ini terjadi dengan durasi yang sangat singkat, antara 3 hingga 5
menit. Hujan es  yang paling lama adalah dengan durasi 10 menit, dan itupun sangat jarang
terjadi. Maka biasanya huja es ini sifatnya lokal dan tidak merata. Dan jenis yang berlapis-
lapis ini menjulang arah vertikal hingga ketinggian lebih dari 30.000 kaki. Jenis awan yang
bentuknya berlapis- lapis menyerupai kembang kol ini disebut dengan awan Cumulo Nimbus
atau CB yang juga merupakan musuh terbesar para pilot pesawat.
Tanda-Tanda Terjadinya Hujan Es

1. Angin kencang (pada saat peralihan iklim dari musim kemarau ke musim hujan)
2. Biasanya terjadi pada siang atau sore hari
3. Satu hari sebelum hujan es turun, udara pada pagi hingga malam hari terasa sangat
panas, dan pengap. Hal ini yang kemungkinan menyebabkan terjadinya penggumpalan
awan hingga terbentuk awan yang berlapis- lapis sehingga akan menyebabkan terjadinya
hujan es ini.
4. Apabila sekitar pukul 10.00 terlihat awan yang berlapis lapis atau cumulus, dan di antra
awan tersebut terlihat satu jenis awan yang batas tepinya berwarna abu- abu jelas dan
menjulang tinggi seperti bunga kol, lalu kemudia awan tersebut berubah warna menjadi
hitam gelap dengan durasi yang cepat.
5. Dahan dan rantingnya mulai bergoyang- goyang karena tertiup angin
6. Udara di sekitar mulai terasa dingin yang membuat merinding
7. Hujan es biasanya saat hujan pertama kali datang adalah hujan yang tiba- tiba deras
Daerah Terdampak

Daerah terdampak yang terjadi hujan salah satu nya


di negara kita, yaitu negara INDONESIA. Di
indonesia pernah terjadi di daerah bandung, bogor,
sleman, dan magelang.
Cara Menanggulangi

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Sumatera Barat, Ori
Affilo, mengatakan, tanda-tanda akan terjadinya hujan es sangat sulit diprediksi. Gejala
pendahulunya kadang tidak disadari. Misalnya, siang yang sangat terik dan lembab.
Proses updraft (naik­nya udara secara cepat ke atas) tidak tampak, tetapi kita bisa segera
melihat adanya awan yang tiba-tiba membumbung tinggi dan gelap karena tebal menjulang
tinggi. Pada saat itulah uap air yang didorong cepat naik dan mencapai titik beku
membentuk gumpalan es. Bila beratnya sudah tak tertahan oleh gerak udara, maka batu-
batu es berjatuhan disertai dengan hujan deras dan angin. Sehingga saat hujan es terjadi
sulit ditanggulangi. Cara menanggulanginya kemungkinan dengan rekayasa meteorologi
sama dengan cara mengendalikan awan hujan seperti ketika BPPT mengendalikan curah
hujan di Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai