Anda di halaman 1dari 3

Proses terjadinya hujan berawal dari sinar matahari yang membawa energi panas

menyebabkan adanya proses evaporasi. Dalam proses evaporasi, air yang berada di bumi
(laut, danau, sungai serta badan air lainnya) menguap karena panas tersebut lalu
menghasilkan uap-uap air. Uap-uap air terangkat ke udara dan mengalami proses kondensasi.

Dalam proses kondensasi, uap-uap air berubah menjadi embun yang diakibatkan oleh suhu di
sekitar uap air lebih rendah daripada titik embun air. Suhu udara yang semakin tinggi
membuat titik-titik dari embun semakin banyak dan memadat lalu membentuk menjadi awan.

Adanya perbedaan tekanan udara di langit menyebabkan pergerakan udara atau yang biasa
kita kenal dengan angin. Angin menggerakan awan yang membawa butir-butir air menuju
tempat dengan suhu yang lebih rendah. Awan-awan yang terkumpul bergabung menjadi awan
besar yang berwarna kelabu (proses ini dinamakan koalensi).

Proses Terjadinya Hujan


1. Proses Penguapan Akibat Sinar Matahari

Seperti yang telah kita ketahui bahwa matahari menjadi sumber energi utama di bumi. Planet
yang bertugas sebagai pusat dari tata surya ini mampu menyinari seluruh area di bumi dengan
kurun waktu tertentu.

Adanya proses penyinaran oleh matahari tersebut membuat perairan-perairan yang ada di
bumi mengalami penguapan. Mulai dari sungai, danau, hingga hamparan air laut.

Selain wilayah perairan, panas matahari juga dapat menimbulkan proses penguapan pada
tubuh manusia, hewan, serta tumbuhan. Karena seluruh makhluk hidup tersebut juga
mengandung air di dalam tubuhnya.

2. Hasil Penguapan Air Berubah Menjadi Awan

Uap air yang berlimpah dari berbagai sumber air yang terpapar sinar matahari tersebut akan
terangkat hingga ke udara. Semakin tinggi jarak ketinggian dari bumi, maka suhu udara di
area tersebut akan semakin rendah atau dingin.

Tidak hanya air-air yang ada di bumi, asap industri dan kendaraan bermotor juga dapat
terangkat ke udara dan berkumpul dengan hasil penguapan yang lain.

Jadi kumpulan uap air yang terangkat ke udara dan mencapai pada area yang memiliki suhu
rendah tersebut akan berubah menjadi sebuah gumpalan uap air yang sering kita sebut dengan
awan.

Baca Juga Sifat, Kecepatan dan Jenis Angin

3. Awan Membesar dengan Bantuan Angin


Dengan adanya bantuan angin, maka awan-awan yang mulanya berukuran kecil tersebut,
lama-lama akan bergabung dengan awan-awan lain sehingga berubah menjadi ukuran yang
lebih besar.

Ketika awan memiliki ukuran yang bertambah besar, maka warnanya akan berubah menjadi
semakin gelap sehingga dari bawah akan nampak berwarna kelabu. Awan berwarna kelabu
tersebut yang kita sebut dengan mendung.

4. Turunnya Air Hujan

Setelah awan terus bergerak mengikuti arah tiupan angin menuju ke area yang lebih dingin,
awan tersebut akan berukuran lebih besar karena semakin banyak uap air yang tergabung.

Namun, awan tersebut memiliki daya tampung maksimal. Sehingga ketika mencapai ukuran
maksimal dan memiliki massa yang semakin berat, awan tersebut akan luruh dan jatuh ke
bumi dengan bentuk tetesan-tetesan air atau kita sebut dengan air hujan.

5. Air Hujan Terserap ke Dalam Tanah dan Kembali ke Sumber Perairan

Setelah hujan turun, maka air-air tersebut akan terserap ke dalam lapisan tanah. Kemudian
resapan air hujan tersebut akan kembali ke berbagai sumber air yang ada di sekitarnya.

Sehingga sebagian dari air hujan yang terserap ke dalam tanah tersebut akan kembali
mengalami proses terjadinya hujan dan terus berputar sepanjang waktu, selama musim hujan.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa proses terjadinya hujan merupakan peristiwa yang saling
berkesinambungan yang terus berputar, dan tidak dapat dipisahkan antara peristiwa satu
dengan lainnya.

Istilah-istilah dalam Proses Terjadinya Hujan


1. Evaporasi (Penguapan)

Evaporasi adalah terjadinya perubahan zat cair menjadi gas yang menjadi proses awal dalam
tahapan terjadinya hujan. Perairan yang menguap dan menjadi awan tersebut akibat adanya
paparan sinar matahari.

Baca Juga Pengertian Rantai Makanan Beserta Macam Jenisnya

2. Kondensasi

Kondensasi merupakan proses perubahan hasil penguapan menjadi titik-titik air ketika
mencapai suhu dingin pada wilayah tempat tertentu.

3. Infiltrasi

Infiltrasi merupakan proses penyerapan air hujan ke dalam tanah.


4. Presipitasi

Presipitasi yaitu jatuhnya air hujan yang berawal dari gumpalan awan yang semakin
membesar dan berwarna gelap. Sebagian besar presipitasi berwujud cair, tetapi ada juga yang
berbentuk hujan es, salju, kabut menetes (frog drip), dan graupel.

5. Transpirasi

Transpirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan.

6. Arus Bawah Permukaan

Seperti yang telah kami singgung pada proses terjadinya hujan di atas, turunnya air hujan ke
permukaan bumi akan terserap kembali ke dalam tanah, hingga kembali ke perairan laut,
sungai, dan danau.

7. Limpasan

Selain mengalir melalui bawah tanah, air huja yang berada di permukaan tanah juga dapat
kembali ke sungai hingga akhirnya kembali lagi ke lautan.

Demikian penjelasan yang dapat kami bagikan mengenai proses terjadinya hujan. Semoga
dapat menjadi bahan referensi yang bermanfaat.

http://www.eventzero.org/proses-terjadinya-hujan/

Anda mungkin juga menyukai