Anda di halaman 1dari 9

Risalah Akademik

OUTDOOR MATHEMATICS SEBAGAI ALTERNATIF


PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG BERMAKNA

Diajukan Oleh:

Nama

: Berto Sitompul, S.Pd

OUTDOOR MATHEMATICS SEBAGAI ALTERNATIF


PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG BERMAKNA
Berto Sitompul, S.Pd*
*) sitompulberto47@gmail.com
Abstrak. Dalam mengajarkan matematika, guru tidak saja dituntut mampu dalam hal
menguasai materi yang akan diajukan, namun harus mampu pula menyajikannya baik
di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembelajaran bisa dilangsungkan di dalam
atau di luar kelas, sesuai dengan karateristik materi yang akan disajikan beserta
pendekatan yang harus dilakukan dalam metode penyampaiannya, sehingga muncul
kebermaknaan dalam proses pembelajaran di kelas sekaligus membekali kecakapan
hidup di luar kelas. Risalah ini memaparkan metode pembelajaran matematika diluar
kelas (outdoor mathematics) untuk menerapkan materi-materi matematika yang
berhubungan dengan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: Outdoor mathematics, pembelajaran matematika, lingkungan
PENDAHULUAN
Setiap siswa pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar saat akan
mengikuti pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika , hal ini dikarenakan
matematika tidak hanya dibutuhkan sebagai alat berhitung tetapi merupakan dasar
bagi semua teori yang melandasi semua bidang studi. Dengan kata lain matematika
merupakan dasar dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu matematika merupakan mata
pelajaran yang mutlak untuk dipelajari dan dikuasai. Harapan seperti ini seringkali
tidak dapat terpenuhi oleh lingkungan belajar di kelas sehingga meninggalkan kesan
negatif dan sikap antipati terhadap matematika.

Pembelajaran matematika di kelas pada umumnya mengandalkan proses


ceramah, pemberian contoh soal, menyelesaikan latihan kemudian diakhiri dengan
pemberian tugas, relatif hanya dapat mempengaruhi penguasaan konsep siswa serta
meninggalkan banyak sekali kebingungan siswa dalam ranah penerapan praktis.
Siswa menerima begitu saja penjelasan guru tanpa tahu kegunaan materi yang
diajarkan. Guru memang harus memberi informasi mengenai manfaat dari yang akan
dipelajari sehingga anak tertarik untuk mempelajari.
Penguasaan konsep matematika saja tidaklah cukup untuk dapat membekali
seseorang dapat hidup berkembang di masa depannya. Dengan demikian proses
belajar siswa yang biasanya berorientasi hanya pada peningkatan pemahaman dan
penguasaan konsep saja, dapat lebih dikembangkan ke arah pengembangan
keterampilan intelektual, sehingga muncul kebermaknaan dalam proses pembelajaran
di kelas sekaligus membekali kecakapan hidup di luar kelas.
Depdiknas (1990) mengemukakan bahwa belajar dengan menggunakan
lingkungan di luar kelas memunginkan siswa menemukan hubungan yang sangat
bermakna antara ide-ide abstrak dan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata,
konsep dipahami melalui proses penemuan, pemberdayaan dan hubungan.
Salah satu metode yang efektif dalam menggunakan lingkungan di luar kelas
agar pembelajaran matematika bermakna sekaligus membekali kecakapan hidup (life
skills) adalah dengan melaksanakan pembelajaran matematika di luar kelas ( outdoor
mathematics). Pembelajararan tersebut dapat menuntun siswa untuk aktif di lapangan.
Oleh karena itu, diharapkan siswa dapat mengaitkan materi pelajaran matematika
yang diperolehnya dengan situasi dan masalah yang ada di lapangan.
Beberapa tahun terakhir di negara Swedia, pembelajaran di luar kelas
(outdoor study) jadi salah satu alternatif yang digunakan dalam proses pembelajaran
matematika untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari matematika.
Dengan adanya motivasi yang kuat, siswa akan lebih mudah dan senang belajar
matematika.

PEMBAHASAN
Pembelajaran Matematika di Luar Kelas (Outdoor Mathematics)
Dalam mengajarkan matematika, guru tidak saja dituntut mampu dalam hal
menguasai materi yang akan diajukan, namun harus mampu pula menyajikannya baik
di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembelajaran bisa dilangsungkan di dalam
atau di luar kelas, sesuai dengan karateristik materi yang akan disajikan beserta
pendekatan yang harus dilakukan dalam metode penyampaiannya. Jika materi yang
akan dibelajarkan kepada siswa mengandung pemanfaatan lingkungan di luar kelas
misalnya saja pengukuran benda, pengumpulan data, mengamati bentuk-bentuk
benda, maka perlu dipersiapkan strategi pembelajaran yang sesuai yaitu metode
pembelajaran di luar kelas.
Pembelajaran di luar kelas dikenal dengan istilah kegiatan lapangan, yaitu
metode mengajar guru dengan mengajak siswa ke suatu tempat di luar kelas. Metode
pembelajaran matematika di luar kelas atau sering disebut outdoor mathematics
sebenarnya bukan hal yang baru dalam matematika. Metode ini diadopsi dari istilah
field study sehingga disebut juga sebagai kegiatan lapangan dalam pembelajaran
matematika. Melalui metode ini, guru berusaha memanfaatkan lingkungan (segala
sesuatu yang berada di luar kelas) sebagai media dan sumber belajar matematika
sehingga dapat mempelajari matematika dan menerapkannya dalam memecahkan
persoalan diluar kelas.
Pembelajaran matematika di luar kelas (outdoor mathematics) merupakan
metode pengajaran dimana guru membimbing siswanya di luar kelas untuk
menerapkan materi-materi matematika yang berhubungan dengan lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari, dengan tujuan untuk menghilangkan kesan negatif dan sikap
antipati siswa terhadap matematika selama belajar di dalam kelas.

Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Matematika di Luar Kelas (Outdoor


Mathematics)
Tujuan dari pembelajaran matematika di luar kelas adalah:
a. membangkitkan minat siswa untuk belajar matematika
b. agar siswa mengetahui penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari
c. memberikan kesempatan kepada siswa dalam memecahkan masalah matematika
dalam kehidupan sehari-hari
d. meningkatkan motivasi dalam mempelajari matematika karena mengalami
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan metode pembelajaran
matematika di luar kelas adalah :
a. Mendukung siswa belajar secara aktif, karena siswa dapat dibimbing dengan
melihat peristiwa langsung di lapangan.
b. Siswa dapat belajar sambil berekreasi (konsep learning by doing and refreshing)
untuk menghilangkan kebosanan belajar di dalam kelas.
c. Mengakrabkan siswa dengan lingkungan.
d. Meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah dalam matematika.
Meskipun metode ini memiliki sejumlah manfaat, namun metode
pembelajaran di luar kelas atau kegiatan lapangan memiliki kelemahan
diantaranya :
a. Kegiatan belajar banyak memerlukan waktu, baik persiapan pelaksanaannya
maupun pembuatan laporannya
b. Kegiatan lapangan dapat mengganggu jadwal pelajaran yang lain jika ada
persiapannya yang kurang baik
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi dengan cara adanya persiapan
yang matang oleh guru sebelum pelaksanaan pembelajaran.

Langkah-langkah Pembelajaran Matematika di luar kelas


Pambudi menyatakan bahwa pelakasanaan pembelajaran matematika di luar kelas
memiliki beberapa langkah diantaranya sebagai berikut :
1. Guru mengajak siswa ke tempat pembelajaran di luar kelas yang akan dituju,
misalnya halaman sekolah.
2. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, membagikan LKS, serta peralatan
yang diperlukan kegiatan kelompok.
3. Guru memberikan tujuan pembelajaran, memberikan pengarahan mengenai objek
pembelajaran, seperti tinggi pohon, luas dan keliling halaman sekolah dan
sebagainya, serta tujuan setiap anggota dalam tiap kelompok.
4. Guru menjelaskan dengan menggunakan papan tulis kecil atau gambar mengenai
konsep yang akan diterapkan untuk menyelesaikan masalah di luar kelas.
5. Guru menjelaskan cara menggunakan peralatan yang telah disiapkan, misalnya
mengukur tinggi pohon dengan klinometer.
6. Mempersilahkan setiap kelompok melaksanakan tugasnya masing-masing dengan
mengingatkan batas waktu yang diberikan.
7. Guru beserta teman sejawat melaksanakan pengamatan dan mengontrol semua
aktivitas siswa di luar kelas.
8. Guru mengajak siswa memasuki kelas setelah selesai melaksanakan pembelajaran
di luar kelas.
9. Guru mempersilahkan siswa membuat laporan (dapat dilakukan di dalam kelas
atau menjadi pekerjaan rumah).
10. Guru memberikan kesempatan kepada wakil tiap kelompok menyajikan laporan
di depan kelas, serta mengarahkan terjadinya diskusi atau komunikasi yang aktif
dan demokratis dalam kelas.
11. Guru mengarahkan siswa menarik kesimpulan serta menutup pelajaran dengan
memberikan post test.

Bertitik tolak dari metode ini maka seseorang siswa dapat memahami
matematika (misalnya materi Trigonometri SMA) dengan penanganan obyek, sistuasi
dan aktivitas melalui pengalaman belajar mereka di lingkungan (outdoor).

Desain Pembelajaran Matematik di Luar kelas (Outdoor Mathematics) pada


Materi Trigonometri
a. Menerapkan perbandingan sinus
Keberadaan tangga sekolah menuju lantai berikutnya, dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam menerapkan perbandingan sinus.
Lantai Atas
C

Tangga

Lantai Dasar
A

Dengan mengukur panjang tangga BC, dan mengukur besar sudut ABC,
dengan menggunakan konsep sinus, maka siswa dapat menentukan ketinggian lantai
atas dari lantai dasar (h).
b. Menerapkan konsep kosinus
Keberadaan tiang (missal tiang listrik, dan tiang papan reklame) yang dihubungkan
dengan tali, dapat digunakan untuk memantapkan siswa tentang konsep kosinus.

Tali Penghubung
Tiang

Dengan mengukur besar sudut ABC dan jarak AB, serta menggunakan konsep
kosinus maka siswa dapat menentukan panjang tali penghubung AC.
c. Menerapkan konsep tangen
Siswa dapat melakukan pengukuran secara tidak langsung untuk menentukan tinggi
tiang bendera, pohon, atau gedung yang berada di dekat sekolah dengan
menggunakan konsep tangen.

Sumber: baryans.wordpress.com

Siswa diberi klinometer (untuk mengukur besar sudut elevasi, ), mengukur


jarak dari batang pohon dengan tempat siswa berdiri (x) ketika menggunakan
klinometer, dengan menggunakan perbandingan tangen maka siswa dapat mengukur
tinggi pohon itu.

PENUTUP
Uraian dalam risalah ini, adalah salah satu alternatif pembelajaran matematika
yang bermakna. Suatu metode pembelajaran yang berbasis lingkungan di luar kelas.
Guru dalam hal ini menjadi fasilitator, sehingga dapat memilih tempat di luar kelas
yang paling sesuai dengan kondisi di lapangan. Sehingga guru berkesempatan besar
mendesain metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Jakarta : Dirjen
Dikdasmen, 1990) h 9
Didik S. Pambudi, Dampak Pembelajaran Matematika di Luar Kelas Terhadap
Perubahan Sikap Siswa. (Jurnal Pancaran Pendidikan. P. MIPA FKIP
Universitas Jember, 2000), h 733-741

Anda mungkin juga menyukai