Anda di halaman 1dari 19

i

STRATEGI DAN PRINSIP PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Pemahaman Tentang Peserta Didik


Dan Pembelajarannya
Kode Mata Kuliah: -
Jumlah SKS : 2 sks
Dosen Pengampu : Dra. Erni Mustakim, M.Pd
Semester :1

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Ilham Syahrudin
Indah Serlinda Sari
Istikomatin Napsiah
Mara Aprianti
Mita Nur Hartanti
Mutiara Pinang Sari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii

UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat serta
ridha-Nya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Pemahaman Tentang Peserta Didik Dan Pemahamannya”.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dra. Erni Mustakim, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Filosifi
Pendidikan Indonesia
2. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan untukpenyelesaian
makalah ini.

Tim penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, tim penyusun berharap agar para pembaca dapat
memberi kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandarlampung, Oktober 2022


iii

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................1

II PEMBAHASAN

2.1 Strategi Dan Prinsip Pendidikan


A. Pengertian Strategi Dan Prinsip Pendidikan..............................................2
B. Macam-macam Strategi Dan Prinsip Pendidikan......................................5
C. Penerapan Strategi Dan Prinsip Pendidikan..............................................12

III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................14

3.2 Saran................................................................................................................14

DAFTARPUSTAKA
iv
1

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Strategi dan prinsip pembelaaran merupakan instrumen penting dalam
pendidikan. Dalam hal tersebut yang menjadi fokus utama ialah bagaimana
menentukan dan menggunakan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran akan
menentukan jenis interaksi pada proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang
digunakan harus berimbas pada aktivitas belajar yang baik, sehingga tujuan
pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Untuk dapat tercapainya informasi
dan tujuan dari pendidikan tersebut maka seorang guru harus dapat mengetahui
dan memahami bagaimana ilmu pengetahuan itu dapat diterima dan dipahami
oleh peserta didik, oleh karena itu guru harus dapat menguasai strategi
pembelajaran, dengan penguasaan strategi pembelajaran ini diharapkan pesan
yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat sampai sesuai dengan tujuan
pendidikan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksut dengan strategi dan prinsip pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam strategi dan prinsip pembelajaran?
3. Bagaimana penerapan strategi dan prinsip pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian strategi dan prinsip pembelajaran
2. Untuk mengetahui macam-macam strategi dan prinsip pembelajaran
3. Untuk mengetahui penerapan strategi dan prinsip pembelajaran
2

II PEMBAHASAN

2.1 Strategi Dan Prinsip Pembelajaran


A. Pengertian Strategi dan Prinsip Pembelajaran
Strategi berasal dari Bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha
untuk mencapai kemenangan dalam suatu peperangan (Masitoh dan Laksmi
Dewi dalam Aswan, 2016). Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam
dunia militer yang artinya sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer
untuk memenangkan suatu peperangan. Menurut Syafaruddin dan Iwan
Nasution dalam Aswan (2016), strategi adalah seni melaksanakan suatu
rencana secara terampil dan baik. Dalam konteks pembelajaran sebagaimana
pendapat Azhar yang dikutip oleh Syafaruddin dalam Aswan (2016), strategi
pembelajaran diartikan sebagai pandangan yang bersifat umum dari tindakan
untuk menentukan metode yang akan dipakai dalam proses pembelajaran.
Sehingga dalam hal ini strategi pembelajaran dipahami sebagai suatu seni dan
pengetahuan untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sedemikian rupa
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Menurut Wina Sanjaya dalam Aswan (2016) bahwa strategi pembelajaran


merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan termasuk penggunaan
metode dan pemfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran. Pada dasarnya strategi merupakan suatu pola yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau
tindakan. Jika dihubungkan dengan pembelajaran maka strategi berarti pola-
pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Sehingga dalam hal ini strategi pembelajaran dipahami sebagai suatu seni dan
pengetahuan untuk melaksanakan pembelajaran di kelas sedemikian rupa
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3

Pembelajaran mengandung arti proses membuat orang melakukan proses


belajar sesuai dengan rancangan (Udin S Winataputra dalam Aswin, 2016).
Lebih jauh lagi ia mengatakan bahwa pembelajaran merupakan sarana untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku
individu melalui proses mengalami sesuatu yng diciptakan dalam rancangan
proses pembelajaran. Sedangkan menurut H Ahmad dalam Asnawi (2016)
pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dan
siswa sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya perubahan perilaku
individu sista itu sendiri.

Di dunia pendidikan, arti strategi adalah sebagai perencanaan yang berisi


tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kemp dalam Hasanah, U. (2018) menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran menurut Wina Sanjaya dalam Alifa, F.N., (2019) dapat
dimaknai sebagai perencanaan yang berisi kegiatan untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan yang mengarah lebih spesifik. Konsekuensinya, strategi
dalam konteks pendidikan dimaknai secara berbeda-beda dengan strategi
dalam konteks pembelajaran.

Menurut Miarso dalam Nasution, W.N., (2017) strategi pembelajaran


merupakan pendekatan menyeuruh pembelajaran dalam suatu system
pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan umum pembelajaran yang dijabarkan dari pandangan falsafah
atau teori tertentu. Menurut Suparman dalam Nasution, W.N., (2017), strategi
pembelajaran merupakan perpaduan urutan kegiatan pembelajaran (tahap-
tahap yang perlu dilalui diikuti dalam penyajian materi pembelajaran) metode
atau teknik pembelajaran (prosedur teknis pengorganisasian bahan dan
pengelolaan peserta didik dalam proses pembelajaran), media pembelajaran
4

(peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan sebagai media proses


pembelajaran), dan waktu pembelajaran (waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan pembelajaran). Jadi kesimpulannya adalah bahwa
strategi pembelajaran adalah keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dan
peserta didik dalam mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk
mencapai tujuan secara efektifterbentuk oleh panduan antara urutan kegiatan
metode dan media pembelajaran yang digunakan serta waktu yang digunakan
pendidik dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang


guru, instruktur, Widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3
jenis strategi yang berkitan dengan pembelajaran, yaitu :
1) Strategi pengorganisasian pembelajaran
2) Strategi penyampaian pembelajaran
3) Strategi pengelolaan pembelajaran

Prinsip belajar merupakan suatu hubungan yang terjadi antara pendidik dan
peserta didik dengan tujuan agar peserta didik mendapatkan motivasi belajar
yang berguna untuk dirinya sendiri. Selain itu, prinsip belajar juga dapat
digunakan sebagai landasaan berfikir, landasan berpijak dan sebgai sumber
motivasi agar proses belajar dna pembelajaran dapat berjalan dengan baik
antara pendidik dan peserta didik. Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-
prinsip pembelajaran dapat mengungkap batas batas kemungkinan dalam
pembelajaran. Dalam pelaksanaanya, pengetahuan tentang teori dan prinsip-
prinsip pembelajaran dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang
tepat. Selain itu, prinsip-prinsip tersebut berguna untuk mengembangkan
sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar siswa. Prinsip-
prinsip belajar bagi siswa bertujuan untuk meningkatkan upaya belajarnya,
sedangkan untuk bertujuan untuk meningkatkan kualitas mengajarkan.
Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan,
5

keterlibatan langsung, pengulangan, tantangan, balikan penguatan dan serta


perbedaan individual.

B. Macam-Macam Strategi dan Prinsip Pembelajaran


1) Macam-macam Strategi Pembelajaran
Macam-macam strategi pembelajaran Dikutip dari Iskandarwassid (2013)
bahwa seorang pendidik yang profesional tidak hanya berfikir tentang apa
yang akan dikerjakan dan bagaimana diajarkan, tetapi juga tentang siapa
menerima pelajaran, apa makna belajar bagi peserta didik, dan
kemampuan apa yang ada pada peserta didik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Pendidik harus memilih strategi pembelajaran yang tepat
agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien, serta mencapai
tujuan yang diharapkan. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis strategi
pembelajaran berdasarkan penekanan komponen dalam program
pendidikan yaitu:
a) Strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidik.
Ada yang berpendapat bahwa mengajar adalah menyampaikan
informasi kepada peserta didik. Dalam pengertian demikian, tekanan
strategi pembelajaran berada pada pendidik itu sendiri. Belajar dalam
pendekatan ini adalah usaha untuk menerima informasi dari pendidik
sehingga dalam aktivitas pembelajaran peserta didik cenderung
menjadi pasif. Strategi pembelajaran yang berpusat pada pendidikan
ini disebut teacher centre strategies. Metode penyajian pelajaran yang
paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah metode ceramah,
metode team teaching, metode sumbang saran, metode demonstrasi,
dan metode antar disiplin.
b) Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik adalah strategi
pembelajaran yang kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik
untuk aktif dan berperan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam strategi
6

pembelajaran ini pendidik berperan sebagai fasilitator dan motivator.


Pendidik membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya
secara utuh sehingga pendidik harus mengenal potensi-potensi yang
dimiliki peserta didik untuk dikembangkan. Metode penyajian yang
paralel dengan strategi pembelajaran ini adalah metode inkuiri, metode
satuan pendidik (unit teaching), metode advokasi, metode diskusi,
metode kerja kelompok, metode penemuan (discovery), metode
eksperimen, metode kerja lapangan, metode sosio drama, metode
nondirektif, dan metode penyajian kasus.
c) Strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pendidikan.
Strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pendidikan, atau
yang disebut dengan material center strategies bertitik tolak dari
pendapat yang mengemukakan bahwa belajar adalah usaha untuk
memperoleh dan menguasai informasi. Dalam hal ini, strategi
pembelajaran dipusatkan pada materi pelajaran. Dalam strategi ini
perlu diperhatikan dua hal. Pertama, kecenderungan pada dominasi
kognitif dimana pendidikan efektif dan keterampilan kurang mendapat
perhatian yang memadai dalam kerangka peningkatan kualitas
manusia seutuhnya. Kedua, materi pelajaran yang disampaikan
dikelas, dan yang dimuat dalam buku teks, akan makin usang dengan
pesatnya perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Metode penyajian yang paralel dengan strategi
pembelajaran yang berpusat pada materi pendidikan adalah metode
tutorial, metode modular, dan metode pendidikan terpadu (antar
disiplin), metode secara kasuistik, metode kerja lapangan, metode
eksperimen, dan metode demonstrasi.
7

Pendapat lain disampaikan oleh Laili (2018: 13) Beberapa jenis-jenis


strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction).
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk
teknik pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam
kuliah (sering juga digunakan istilah “chalk and talk ”). Strategi
pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered
approach).
b) Strategi Pembelajaran Cooperative Learning.
Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan
kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas
3 sampai 5 orang peserta didik untuk mempelajari suatu materi
akademik yang spesifik sampai tuntas.
c) Strategi Pembelajaran Problem Solving.
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan
pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar
memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana peserta didik
memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan soal-soal
matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah
adalah teknik untuk membantu peserta didik agar memahami dan
menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi
pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya terletak
pada kedudukan pemecahan masalah itu.
d) Strategi Mengulang.
Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca
ulang materi tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi
sederhana adalah menghafal nomor telepon, arah tempat, waktu
tertentu, daftar belanjaan, dan sebagainya.
8

e) Strategi Elaborasi.
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi
elaborasi, pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan
kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru
dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang
dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru
dengan yang pernah ada. Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah
pembuatan catatan, analogi, dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah
strategi belajar yang menggabungkan antara informasi yang dipunyai
sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui proses
mencatat. Dengan mencatat, peserta didikdapat menuangkan ide baru
dari percampuran dua informasi itu.
f) Strategi Organisasi.
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan
kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian
baru. Strategi organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau
istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan
sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan
informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah
Outlining, yakni membuat garis besar. Peserta didikbelajar
menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide
utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep, dalam
beberapa hal lebih efektif daripada outlining.
9

2) Macam-macam prinsip pembelajaran.


Berbagai teori tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang telah
dikemukakan para ahli yang memiliki persamaan dan perbedaan. Menurut
Ali (2013: 34) dari prinsip tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif
berlaku umum yang dapat digunakan sebagai dasar dalam proses
pembelajaran, baik pendidik maupun peserta didik dalam upaya
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
a) Perhatian dan motivasi.
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan pembelajaran,
tanpa adanya perhatian maka pelajaran yang diterima dari pendidik
adalah sia-sia. Bahkan dalam kajian teori belajar terungkap bahwa
tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap
pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran itu
sesuai kebutuhannya, sehingga termotivasi untuk mempelajari secara
serius. Selain dari perhatian, motivasi juga mempunyai peranan yang
urgen dalam kegiatan belajar. Motivasi merupakan suatu tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Dengan
demikian motivasi dapat dibandingkan dengan sebuah mesin dan
kemudi pada mobil. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan
minat, peserta didik yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang
studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan timbul motivasinya
untuk mempelajari bidang studi tersebut.
b) Keaktifan.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks.
Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subyek, yaitu
dari peserta didik dan pendidik. Dari segi pesera didik, belajar dialami
sebagai suatu proses, mereka mengalami proses mental dalam
menghadapi bahan ajar. Dari segi pendidik proses pembelajaran
tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal.
Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah
10

mahluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,


mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri.
c) Keterlibatan Langsung atau Berpengalaman.
Dalam diri peserta didik terdapat banyak kemungkinan dan potensi
yang akan berkembang. Potensi yang dimiliki peserta didik
berkembang ke arah tujuan yang baik dan optimal, jika diarahkan dan
punya kesempatan untuk mengalaminya sendiri. Dalam proses
pembelajaran membutuhkan keterlibatan langsung peserta didik.
Namun demikian, keterlibatan langsung secara fisik tidak menjamin
keaktifan belajar. Untuk dapat melibatkan peserta didik secara fisik,
mental, emosional dan intelektual, maka pendidik hendaknya
merancang pembelajarannya secara sistimatis, melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik
dan karakteristik mata pelajaran.
d) Pengulangan.
Pengulangan dalam kaitannya dengan pembelajaran adalah suatu
tindakan atau perbuatan berupa latihan berulangkali yang dilakukan
peserta didik yang bertujuan untuk lebih memantapkan hasil
pembelajarannya. Pemantapan diartikan sebagai usaha perbaikan dan
sebagai usaha perluasan yang dilakukan melalui pengulangan-
pengulangan. Pembelajaran yang efektif dilakukan dengan berulang
kali sehingga peserta didik menjadi mengerti. Bahan ajar
bagaimanapun sulitnya yang diberikan oleh pendidik kepada peserta
didik, jika mereka sering mengulangi bahan tersebut niscaya akan
mudah dikuasai dan dihafalnya. Salah satu teori pembelajaran yang
menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi asosiasi atau
koneksionisme dengan tokohnya yang terkenal Thorndike
mengemukakan ada tiga prinsip atau hukum dalam belajar yaitu:
i. Law of readines, belajar akan berhasil apabila individu memiliki
kesiapan untuk melakukan perbuatan tersebut.
11

ii. Law of exercise, belajar akan berhasil apabila banyak latihan dan
ulangan.
iii. Law of effect, yaitu belajar akan bersemangat apabila mengetahuai
dan mendapatkan hasil yang baik

e) Perbedaan Individual.
Pada dasarnya tiap individu merupakan satu kesatuan, yang berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada yang sama baik dari aspek
fisik maupun psikis. Dimiyati dan Mudiyono berpendapat bahwa
“peserta didik merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua
orang peserta didik yang sama persis, tiap peserta didik memiliki
perbedaan satu sama lain. Perbedaan itu terdapat pula pada
karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan
individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik.
Oleh karena itu perbedaan individu ini perlu menjadi perhatian
pendidik dalam aktivitas pembelajaran dengan memperhatikan tipe-
tipe belajar setiap individu. Para ahli didik mengklasifikasi tipe belajar
peserta didik atas 4 macam yaitu:
i. Tipe auditif, yaitu peserta didik yang mudah menerima pelajaran
melalui pendengaran.
ii. Tipe visual, yaitu yang mudah menerima pelajaran melalui
penglihatan.
iii. Tipe motorik, yaitu yang mudah menerima pelajaran melalui
gerakan.
iv. Tipe campuran yaitu peserta didik yang mudah menerima
pelajaran melalui penglihatan dan pendengaran.

Mengetahui perbedaan individu dalam belajar, memudahkan bagi


pendidik dalam menentukan media yang akan digunakan, hal tersebut
sangat urgen dalam pencapaian hasil pembelajaran yang optimal.
12

C. Penerapan Strategi Dan Prinsip Pembelajaran


Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran
adalah hal-hal yang diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran.
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua
strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan
semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan tersendiri, karena itu guru
harus mampu memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan, guru
perlu memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran
sebagai berikut:
1. Berorientasi pada tujuan.
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.
Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah
proses yang bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi
pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Guru dituntut untuk menyadari tujuan dari kegiatan
mengajarnya dengan titik tolak kebutuhan siswa.
2. Aktivitas.
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah
berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong
aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan tidak terbatas pada aktivitas
fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti
aktivitas mental. Dinamika perkembangan psikologis dan fisiologis yang
normal dan baik akan sangat mendukung proses pembelajaran dan
pencapaian hasilnya.
3. Individualitas.
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa, dan pada
hakekatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa.
Walaupun yang diajar adalah kelompok siswa dan standar keberhasilan
13

guru ditentukan setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan


ditentukan, maka semakin berkualitas proses pembelajaran.
4. Integritas.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi
siswa. Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi
misalnya, guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak
hanya terbatas pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus
mendorong siswa agar mereka bisa berkembang secara keseluruhan.
Mendorong siswa agar dapat menghargai pendapat orang lain, mendorong
siswa agar berani mengeluarkan gagasan atau ide-ide yang orisinil,
mendorong siswa untuk bersikap jujur, tenggang rasa, dan lain sebagainya.
Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis peserta didik.
14

III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi dan prinsip pembelajaran merupakan komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran. Sebah hal tersebut merupakan perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dengan rancarangan serta penentuan strategi yang baik akan menghasilkan
sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga tujuan dari sebuah
pemelajaran dapa tercapai dengan baik.

3.1 Saran
Dalam penulisan makalah ini, tim penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat dibutuhkan guna penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.
15

DAFTARPUSTAKA

Tentrem Mawati, Arin dkk. (2021). Strategi Pembelajaran. Medan: Yayasan Kita
Menulis.

Ali, Hasniyati Gani. 2013. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dan Implikasinya terhadap


Pendidik dan Peserta Didik. Jurnal Al-Ta’dib. 6: 31-42.

Iskandarwassid. 2013. Strategi Pembelajaran Bahasa. PT Remaja, Bandung.

Laili, Husnul. 2018. Hakikat Strategi Pembelajaran. (Makalah). Universitas Nurul


Jadid, Paiton Probolinggo.

Wina Sanjaya, Strategi pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan (Cet.


VII; Jakarta: Kencana, 2010), hal.133

Anda mungkin juga menyukai