Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Penilaian Autentik Pembelajaran Akidah Akhlak”

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada Mata
Kuliah “Pembelajaran Akidah Akhlak”

Dosen Pengampu:
Dadan Nurulhaq, H., Dr., M.A
Salsabilah, Hj., Dr., M.Ag.

Disusun oleh:
Naufal Muhammad Akbar [1212020177]
Nurul Hidayah Nobisa [1212020196]
Pebriani Khairun Nisa [1212020198]

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNGDJATI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam. Karena atas berkat dan rahmat-Nya kita
bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW. Dan kami ucapkan terimakasih kepada
Bapak Dadan Nurulhaq, H., Dr., M.A. dan Ibu Salsabilah, Hj., Dr., M.Ag Selaku dosen
pengampu dari mata kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak yang telah membimbing kami
salam proses penyusunan dan pembuatan makalah ini.

Pada Penulisan makalah yang berjudul “Penilaian Autentik Pembelajaran Akidah Akhlak”,
dengan ini kami ucapkan terimakasih kepada penulis buku, artikel dan journal yang kami
gunakan sebagai referensi dalam penulisan makalah ini.

Saya menyadari dan meminta maaf yang sebesar-besarnya, karena penulisan makalah ini
masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu jika masih
banyak penyampaian atau penulisan yang tidak sesuai mohon maaf dan saya berterimakasih
sekali jika bapak / ibu dan teman-teman mau menyampaikan kesalahan kami dalam penulisan
dan penyusunan makalah ini.

Bandung, 23 Maret 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang melatarbelakangi adanya Penialaian Autentik adalah adanya peraturaturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
termuat bahwa standar penilaian bertujuan untuk menjamin:
1. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian.
2. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif,
efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya.
3. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.
Dalam Permendikbud tersebut diuraikan bahwa penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
siswa/peserta didik salah satunya mencakup penilaian otentik. Lebih lanjut
dijabarkan, penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penilaian authentic?
2. Kenapa ada penilaian authentic?
3. Tujuan adanya penilaian authentic?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian penilaian authentic.
2. Mengentahui awal mula diadakannya penialaian authentic.
3. Mengentahui tujuan adanya penilaian authentic.
4. Mengentahui implementasi penilaian authentic dalam pembelajaran akidah akhlak
D. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini kami mengguanakan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan, menjelaskan mengenai materi pokok pada makalah ini yaitu
Penilaian Autentik Pembelajaran Akidah Akhlak, dengan pembahasan yang
meliputi:
A. Pengertian Penilaian Autentik
B. Tujuan Penilaian Autentik
C. Prinsip Penilaian Authentic
D. Teknik Penilaian Authentic
E. Penilaian Autentk dalam Pembelajaran Akidah Akhlak
F. Contoh Penilaian Autentk dalam Pembelajaran Akidah Akhlak

BAB III Penutup, berisi Kesimpulan dan Saran.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Authentic


Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara
signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Penilaian autentik merupakan proses asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran
kinerja yang mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan
materi pembelajaran.

Hakikat penilaian pendidikan menurut konsep authentic assesment adalah proses


pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa.
Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan
bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Sesuai amanah kurikulum 2013,
semua mata pelajaran menggunakan asessmen autentik, termasuk mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan budi pekerti.

Penilaian adalah suatu proses yang meliputi pengumplan informasi, analisa utuk
membuat keputusan tidak lanjut. Dalam proses pembelajaran, penilaian memegang peranan
yang penting salah satunya untuk mengetahui tercapai tidaknya proses pembelajaran yang
telah dilakukan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Gronlund sebagaimana dikutip oleh Zainal Arifin
(2012: 4), bahwa penilaian adalah suatu proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis,
dan interprestasi informasi atau data untuk menentukan sejauh mana peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian authentic adalah Penilaian yang menekankan pada
proses dan hasil belajar yang menggambarkan sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta
didik selama maupun setelah proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan terdiri atas delapan
standar, salah satunya adalah Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin : (1)
Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan prinsip - prinsip penilaian, (2) Pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya, dan
(3) Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan
dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan
pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai (Nurhadi, 2004: 172). Data yang
dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (assesment) bukanlah untuk mencari informasi
tentang belajar siswa.

Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar
peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan
sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau penilaian. Istilah autentik merupakan
sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel.

B. Tujuan Penilaian Authentic


Tujuan Penilaian Otentik Tujuan penilaian otentik itu sendiri, menurut (Santoso,
2004), adalah untuk:
a. Menilai kemampuan individu melalui tugas tertentu,
b. Menentukan kebutuhan pembelajaran,
c. Membantu dan mendorong siswa,
d. Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik,
e. Menentukan strategi pembelajaran,
f. Akuntabilitas lembaga,
g. Meningkatkan kualitas pendidikan.

C. Prinsip Penilaian Authentic


Prinsip-prinsip Penilaian Otentik Menurut, Santoso, (2004), prinsip dari penilaian
otentik, adalah sebagai berikut:
a. Keeping track, yaitu harus mampu menelusuri dan melacak kemajuan siswa sesuai
dengan rencana pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Checking up, yaitu harus mampu mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
c. Finding out, yaitu penilaian harus mampu mencari dan menemukan serta
mendeteksi kesalahan-kesalahan yang menyebabkan terjadinya kelemahan dalam
proses pembelajaran.
d. Summing up, yaitu penilaian harus mampu menyimpulkan apakah peserta didik
telah mencapai kompetensi yang ditetapkan atau belum.
D. Teknik Penilaian Authentic
Penilaian hasil belajar peserta didik terdiri dari penilaian sikap, penilaian
pengetahuan dan penilaian ketrampilan. Penilaian sikap mencakup nilai afektif,
kognitif dan konatif. Penilaian sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan
kecenderungan seseorang merespon suatu objek.
Contoh penilaian sikap adalah penilaian terhadap materi pelajaran, penilaian
terhadap pengajar, penilaian terhadap proses pembelajaran dan penilaian terhadap
norma atau nilai yang berhubungan dengan materi pelajaran. Penilaian pengetahuan
adalah penilaian potensi intelektual dalam mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisa, mensintesis dan mengevaluasi.
Menurut Muhammad Faturrohman (2015: 473), penilaian pengetahuan dilakukan
dengan cara tes tertulis, tes lisan dan tes penugasan. Kegiatan ini dilakukan untuk
memetakan kesulitan belajar dan perbaikan proses pembelajaran. Kompetensi
ketrampilan dikembangkan oleh guru dari KI-4. Penilaian ketrampilan diperoleh dari
hasil mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta. Kompetensi
penilaian ketrampilan mencakup tes praktik, tes proyek dan penialaian portofolio.1
E. Penilaian Autentk dalam Pembelajaran Akidah Akhlak.
F. Contoh Penilaian Autentk dalam Pembelajaran Akidah Akhlak.

1
Penilaian Autentik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 -
Muzlikhatun Umami
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai