Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MAKALAH

Negara Islam Periode Modern

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester 3

Mata Kuliah

SEJARAH PERADABAN ISLAM


Dosen Pembimbing : Etika Sari MSi

Disusun Oleh
JURIANI RUMSA

MUHAMMAD IQBAL

MUHAMMAD FAHMI

IKHSAN MUTTAQIN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


( STAIS )
TEBINGTINGGI DELI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah kami dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tebing Tinggi 10 November 2020

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................ 2

Bab 2 Pembahasan

2.1 Perkembangan Islam Pada Masa Modern.................................................... 3

2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa  Modern............................... 8

2.3 Faktor-Faktor  Kemunduran Umat  Islam  Sekarang................................... 10

2.4 Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern................................ 12

2.5 Manfaat Sejarah Islam pada Masa Pembaruan.............................................14

Bab 3 Penutup

3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 16

Daftar Pustaka............................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

        Pada masa modern dalam sejarah Islam dimulai dari tahun 1800 M sampai sekarang
yang ditandai dengan gerakan pembaharuan dalam berbagai bidang. Masa pembaharuan
ditandai dengan adanya kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya
dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada masa pembaharuan ini, telah muncul tokoh tokoh
pembaharu dan pemikir Islam di berbagai negara Islam. Pada awal masa pembaharuan,
kondisi dunia Islam secara politis berada dibawah penetrasi kolonialisme. Baru pada
pertengahan abad ke-20 M, dunia Islam bangkit memerdekakan negaranya dari penjajahan
bangsa Barat (Eropa).  Di antara negara-negara Islam atau negara-negara berpenduduk
mayoritas umat Islam, yang memerdekakan dirinya dari penjajahan, seperti :

1) Indonesia, memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.


2) Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.
3) Mesir secara formal memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun  1922 M. Namun,
bangsa Mesir baru merasa benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952, yakni
setelah Jamal Abdul Nasir menjadi penguasa, karena dapat menggulingkan Raja
Faruq yang dalam masa pemerintahannya pengaruh Inggris sangat besar.
4) Irak merdeka secara formal dari penjajah Inggris tahun 1932 M, tetapi  sebenarnya
baru benar-benar merdeka tahun 1958 M.
5) Syria dan Libanon, merdeka dari penjajah Prancis tahun 1946 M.
6) Beberapa negara di Afrika merdeka dari penjajah Prancis, seperti Lybia tahun 1951
M, Sudan dan Maroko tahun 1956 M, dan Aijazair tahun 1962 M.
7) Di Asia Tenggara, negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam,yang merdeka
dari penjajah Inggris adalah Malaysia tahun 1957 M dan Brunei Darussalam tahun
1984 M.
8) Di Asia Tengah, negara-negara yang merdeka dari Uni Soviet tahun 1992 M adalah
Uzbekistan, Kirghistan, Kazakhtan, Tajikistan, dan Azerbaijan sedangkan Bosnia
merdeka dari penjajah Yogoslavia juga tahun 1992 M.

1
Setelah negara-negara yang berpenduduk mayoritas umat Islam tersebut
memperoleh kemerdekaan, maka umat Islam bersama-sama dengan pemerintah negaranya
melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang, demi terwujudnya
masyarakat bangsa yang adil dan makmur di bawah naungan ridho Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah perkembangan Islam pada masa modern ?
2. Bagaimana ilmu pengetahuan islam pada masa modern ?
3. Apa saja faktor-faktor dari kemunduran umat Islam sekarang ?
4. Bagaimana Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern?
5. Apa saja manfaat Sejarah Islam pada Masa Pembaruan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan islam pada masa modern
2. Untuk mengetahui ilmu pengetahuan islam pada masa modern
3. Untuk mengetahui faktor faktor kemunduran umat islam pada masa sekarang
4. Untuk mengetahui perkembangan kebudayaan islam pada masa modern
5. Untuk mengetahui manfaat sejarah islam pada masa pembaruan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1   Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Masa modern bagi dunia islam dimulai pada tahun 1800 M. yang ditandai
dengan adanya kemauan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang. Dan
pada masa modern ini umumnya Negara – Negara islam ini berada dalam kolonialisme.
Dan pada abad ke 20 banyak Negara islam yang memerdekakan diri seperti Indonesia,
Pakistan, dan Mesir. Pada masa inilah jumlah penduduk islam berkembang diseluruh
dunia khususnya di benua Asia dan Afrika.

Pada bulan Zulhijjah 1381 H ( Mei 1962 ), didirikan Rabithah Al – Alam Al –


Islami ( Liga Dunia Islam ) yang berpusat di Mekah, lalu didirikam Dewan Islam Eropa
berdasarkan Conference of Islamic Cultural Center and Organization of Europe di
London pada bulan Mei 1973 untuk terorganisir dan memajukan usaha dakwah
islamiah di Eropa,

Pada masa sebelum dan sesudah 1800 M, umat islam telah banyak melakukan
penyimpangan diantaranya :

1. Masyarakat menganggap makam adalah sesuatu yang keramat dan kemudian mereka
menyembahnya.
2. Adanya kelompok islam yang berpikir bahwa di dunia hanya sebentar saja sehingga
tidak perlu mencari harta, ilmu, dan berkedudukan tinggi.

Adanya penyimpangan yang terjadi memunculkan tokoh islam yang berusaha


meluruskan ajaran agama islam.

 Perkembangan Ajaran Islam, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan.

1) Pada Bidang Akidah


Salah satu pelopor pembaharuan dalam dunia Arab adalah suatu aliran yang
bernama wahabiyah yang sangat berpengaruh di abad ke-19. Pelopornya
adalah Muhammad Abdul Wahab ( 1703 – 1787 ) yang berasal dari Nejed,

3
Saudi Arabia. Pemikiran yang di kemukakan oleh Muhammad Abdul Wahab
adalah upaya memperbaiki kedudukan umat Islam dan merupakan reaksi
terhadap paham tauhid yang terdapat di kalangan umat Islam saat itu. Paham
tauhid mereka telah bercampur aduk oleh ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad
ke-13 tersebar luas di dunia Islam. Di setiap negara yang di
kunjungi, Muhammad Abdul Wahab melihat makam-makam syek tarikat yang
bertebaran. Setiap kota bahkan desa-desa mempunyai makam syekh atau
walinya masing-masing. Ke makam-makam itulah umat Islam pergi dan
meminta pertolongan dari syekh atau wali yang di makamkan di sana untuk
menyelesaikan masalah kehidupan mereka sehari-hari. Ada yang meminta
di beri anak, jodoh, di sembuhkan dari penyakit, dan ada pula yang meminta di
beri kekayaan. Syekh atau wali yang telah meninggal dunia itu dipandang
sebagai orang yang berkuasa untuk menyelesaikan segala macam persoalan
yang dihadapi manusia di dunia ini. Perbuatan ini menurut wahabiah termasuk
syirik karena permohonan dan doa tidak lagi dipanjatkan
kepada Allah SWT. Masalah tauhid memang merupakan ajaran yang paling
dasar dalam Islam. Oleh karena itu, tidak mengherankan
apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatian pada persoalan ini. Ia
memiliki pokok-pokok pemikiran sebagai berikut :
a. Yang di sembah adalah Allah SWT. dan orang yang menyembah selain
dari NYA telah dinyatakan sebagai musyrik.
b. Kebanyakkan orang Islam bukan lagi penganut paham tauhid yang
sebenarnya karena mereka meminta pertolongan bukan kepada Allah
SWT. melainkan kepada syekh, wali atau kekuatan gaib. Orang Islam
yang berperilaku demikian juga dinyatakan sebagai musyrik.
c. Menyebut nama nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantar dalam doa
juga dikatakan sebagi syirik.
d. Tidak percaya kepada Qada dan Qadar Allah SWT. merupakan
kekufuran.
e. Menafsiarkan Al-Qur’an dengan takwil atau interprestasi bebas juga
termasuk kekufuran.

Untuk mengembalikan kemurnian tauhid tersebut, makam-makam yang


banyak dikunjungi dengan tujuan mencari syafaat, keberuntungan dan lain-

4
lain sehingga membawa kepada paham syirik, mereka usahakan untuk
dihapuskan. Pemikiran-pemikiran pembaharuan di abad ke-19 adalah sebagai
berikut :

a) Hanya Al-Qur’an dan hadits yang merupakan asli


ajaran Islam jadi pendapat ulama bukanlah sumbernya.
b) Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
c) Pintu ijtihad senantiasa terbuka dan tidak tertutup.

Muhammad Abdul Wahab merupakan pemimpin yang aktif berusaha


mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dukungan Ibn su’ud dan
putranya Abdul Aziz di Nejed. Paham-paham Muhammad Abdul Wahab
tersebar luas dan pengikutnya bertambah banyak sehingga di tahun 1773 M
mereka dapat menjadi mayoritas di Ryadh. Di tahun 1787, beliau meninggal
dunia tetapi ajaran-ajarannya tetap hidup dan mengambil bentuk aliran yang
dikenal nama Wahabiyah.

3 Pada Bidang Ilmu Pengetahuan
Islam merupakan agama yang sangat mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, Islam menghendaki manusia menjalankan yang didasarkan rasional atau akal
dan iman. Ayat-ayat al-qur’an banyak memberi tempat yang lebih tinggi kepada orang
yang memiliki ilmu pengetahuan, Islam pun menganjurkan agar manusia jangan pernah
merasa puas dengan ilmu yang telah dimilikinya karena berapapun ilmu dan pengetahuan
yang dimilki itu, masih belum cukup untuk dapat menjawab pertanyaan atau masalah
yang ada di dunia. Ajaran Islam tersebut mendapat respon yang positif dari para Islam
sejak zaman klasike ( 650-1250 M), zaman pertengahan ( 1250-1800) hingga
periode Islam. Jatuhnya mesir ke tangan barat menyadarkan umat Islam bahwa di barat
telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam. Raja-
raja dan pemuka-pemuka Islam mulai memikirkan cara untul meningkatkan mutu dan
kekuatan umat Islam.
Sebenarnya pembaharuan dan perkembangan ilmu pengetahuan telah di mulai sejak
periode pertengahan, terutama pada masa kerajaan usmani. Pada abad ke-17, mulai terjadi
kemunduran khususnya ditandai oleh kekalahan-kekalahan yang di alami melalui
peperangan melawan negara-negara eropa. Peristiwa tersebut diawali dengan terpukul
mundurnya tentara usmani ketika dikirim untuk menguasai wina pada tahun 1683.

5
Kerajaan usmani menyerahkan Hungaria kepada Australia, daerah Podolia
kepada Polandia, dan Azow kepada Rusia dengan perjanjian carlowiz yang
ditandatangani tahun 1699. Kekalahan yang menyakiti ini mendorong raja-raja dan
pemuda-pemuda kerajaan usmani mengadakan berbagai penelitian untuk menyelidiki
sebab-sebab kekalahn mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai
memperhatikan kemajuan Eropa, terutama Prancis sebagai negara yang terkemuka
usmani. Orang-orang eropa yang selama ini dipandang sebagai kafir dan rendah mulai
dihargai. Bahkan, duta-duta pun dikirim ke Eropa untuk mempelajari kemajuan berbagai
disiplin ilmu serta suasana dari dekat. Pada tahun 1720, Celebi Memed di angkat sebagai
duta di Prancis dengan tugas khusus mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng
pertahanan, dan institusi-institusi lainnya, serta memberi laporan tentang kemajuan
tehnik, organisasi angkatan perang modern, rumah sakit, observatorium, peraturan,
karantina, kebun binatang, adat istiadat  dan lain sebagainya seperti ia lihat di Prancis. Di
tahun 1741 M anaknya, Said Memed dikirim pula ke Prancis.
Laporan-laporan ke dua duta ini menarik perhatian Sultan Ahmad III (1703-1730)
untuk memulai pembaharuan di kerajaan usmani. Pada tahun 1717 M. Seorang perwira
prancis bernama de rochefart datang ke istambul dengan usul membentuk suatu korps
artlti tentara usmani berdasarkan ilmu-ilmu kemiliteran modern. Di tahun 1729, datang
lagi seseorang dari prancis yakni comte de boneval yang kemudian masuk Islam dengan
nama baru humbaraci pasya. Ia bertugas melatih tentara usmani untuk memakai alat-
alat  (meriam) modern. Untuk menjalankan tugas ini, ia dibantu oleh macarthy dari
irlandia, ramsay dari skotlandia dan mornai dari prancis. Atas usaha ahli-ahli Eropa
inilah, taktik dan tehnik militer modern pun dimasukkan ke dalam angkatan perang
usmani. Maka pada tahun 1734 M, dibuka sekolah tehnik militer untuk pertama kalinya.
Dalam non militer, pemikiran usaha pembaharu di cetuskan oleh Ibrahim Mutafarika (
1670-1754 ). Ia memperkenalkan ilmu-ilmu pengetahuan modern dan kemajuan barat
kepada masyarakat Turki yang disertai pula oleh usaha penerjemahan buku-buku barat ke
dalam bahasa Turki. Suatu badan penerjemahan yang terdiri atas 25 orang anggota
dibentuk pada tahun 1717 M. Sarjana atau filsuf Islam yang termasuk, baik di dunia Islam
atau barat ialah Ibnu Sina ( 1031 M ) dan Ibnu Rusyd ( 1670 M)
Penyair Lirik Hafiz ( 1389 M) yang dijuluki lisan al gaib atau suara dari dunia
gaib yang sangat dikenal luas itu. Kaum muslim memiliki banyak sekali tokoh-tokoh
pembaharu yang pokok-pokok pemikirannya maupun jasa-jasanya di berbagai bidang
telah memberikan sumbangsih bagi umat Islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal

6
dalam dunia ilmu pengetahuan atau Islam di dunia. Beberapa tokoh yang terkenal dalam
ilmu pengetahuan atau pemikiran Islam tersebut antara lain sebagai berikut.
1) Jamaludin Al Gafni ( Iran 1838-Turki 1897 )
Salah satu sumbangan terpenting di dunia Islam diberikan oleh Sayid Jamaludin
Al Gafni yaitu gagasannya yang mengilhami kaum muslim di  Turki, Iran, Mesir
dan India meskipun sangat anti imperialisme Eropa, ia mengagungkan pencapaian ilmu
pengetahuan barat. Ia tidak melihat adanya konstradiksi antara Islam dan ilmu
pengetahuan. Namun, gagasannya untuk mendirikan sebuah universitas yang khusus
mengajarkan ilmu pengetahuan modern di Turki menghadapi tantangan kuat dari para
ulama, pada akhirnya ia diusir dari negara tersebut.
2) Muhammad Abdu
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan amat terkesan
dengan pengalaman mereka disana. Rasyd rida mendapat pendidikan Islam tradisional
dan menguasai bahasa asing (Perancis dan Turki ) yang menjadi jalan masuknya untuk
mempelajari ilmu pengetahuan secara umum. Oleh karena itu, tidak sulit bagi rida untuk
bergabung  dengan gerakan pembaharu al afgani dan muhammad abduh di antaranya
melalui penerbitan jurnal al urwah al wustha yang diterbitkan di paris dan disebarkan di
mesir. Muhammad abduh sebagaimana muhammad abdul wahab dan jamaludin al afgani,
berpendapat bahwa masuknya bermacam bid’ah ke dalam ajaran Islam membuat
umat Islam lupa akan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Bid’ah itulah yang
menjauhkan masyarakat Islam dari jalan yang sebenarnya.
3) Toha Husen ( Mesir Selatan 1889-1973)
Toha Husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung
gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan pendukung modernisasi yang gigih.
Pengapsian terhadap ilmu pengetahuan modern tidak hanya penting dari sudut nilai
praktis ( kegunaan) nya saja, tetapi juga perwujudan suatu kebudayaan yang amat tinggi
pandangannya dianggap sekularis karena mengunggulkan ilmu pengetahuan.
4) Sayid Qutub ( Mesir 1906-1966) dan Yusuf Al Qardawi
Al Qadarwi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang
dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu
pengetahuan modern serta penerapan teknologinya, Islam tidak menolaknya bahkan
mendukungnya. Pandangan Al Qardawi ini cukup mewakili pandangan mayoritas kaum
muslim. Secara umum, dunia Islam relatif terbuka untuk menerima ilmu pengetahuan dan
teknologi sejauh memperhitungkan manfaat praktisnya. Pandangan ini kelak terbukti dan

7
tetap bertahan hingga kini di kalangan muslim. Akan tetapi, dikalangan pemikir yang
mempelajari sejarah dan fisika ilmu pengetahuan, gagasan seperti ini tidak cukup
memuaskan mereka.
5) Sir Ahmad Khan ( India 1817-1898 )
Sir Sayid Khan adalah pemikir yang menyeruhkan saintifikasi masyarakat muslim.
Seperti halnya al afgani, ia menyeruhkan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan
modern. Akan tetapi, berbeda dengan al afgani ia melihat adanya kekuatan yang
membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Kekuatan pembebas itu
antara lain meliputi penjelasan mengenai suatu peristiwa dengan sebab-sebabnya yang
bersifat   fisik materil. Di barat, nilai-nilai ini telah membebaskan hal yang
sama, Ahmad Khan merasa wajib membebaskan kaum muslim dengan melenyapkan
unsur yang tidak ilmiah dari pemahaman terhadap Al-Qur’an. Ia amat serius dengan
upayanya ini antara lain, dengan menciptakan sendiri metode baru penafsiran Al-Qur’an.
Hasilnya adalah terciptanya teknologi yang memiliki karakter atau sifat ilmiah dalam
tafsir Al-Qur’an.
6) Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-20 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang
muslim pertama di anak benua India yang sempat mendalami pemikiran barat modern dan
mempunyai latar belakang pendidikan  yang bercorak tradisional Islam. Kedua hal ini
mucul dari karya utamanya di tahun 1930 yang berjudul the reconstruction of regelius
thought in Islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam Islam). Melalui
penggunaan istilah recontruction. Ia mengungkapkan kembali pemikiran
keagamaan Islam dalam bahasa modern untuk dikomsumsi generasi baru muslim yang
telah berkenalan dengan perkembangan mutahir ilmu pengetahuan dan filsafat barat abad
ke-20.

2.2 Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa  Modern

Pada masa pembaharuan, perkembangan ilmu pemgetahuan mengalam kemajuan. Hal


ini dapat dlihat diberbagai Negara, seperti Turki, India dan Mesir. Sultan Muhammad II
(1785-1839 M) dari kesultanan Turki Usmani, melakukan berbagai usaha agar umat Islam
dinegaranya dapat menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi. Usaha - usaha tersebut
seperti:

8
1) melakukan modernsasi dibidang pendidikan dan pengajaran, dengan memasukan
kurkulum pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga Islam (madrasah).
2) mendirkan lembaga penddkan “Mektebi Ma’arif”, untuk mencetak tenagah-tenaga asli
dibdang administrasi, juga membangun lembaga “Mektebi Ulumi Edebiyet”, untuk
menyediakan tenaga-tenaga ahli dibdang penterjamaah.
3) mendirikan perguruan-perguruan tinggi dibidang kedokteran, milter, dan teknologi.

Setelah kesultanan Turki dihapuskan pda tanggal 1 November 1923M, dan Turki
diproklamirkan sebagai Negara berbentuk republik dengan presiden pertamanya Mustafa
kemal At-Turk, pendri Turk modern (1881-1938 M), maka kemajuan turki dbidang
pengetahuan dan teknologi terus mengembang.  Di India ketika dijajah Inggris,  telah
bermunculan para cendikawan muslim berpikran modern, yang melakukan usaha-usaha
agar umat Islam mapu menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi., sehngga dapat
melepasan diri dari belenggu penjajah. Parta cendkawan dimaksud deperti Syah
Waliyullah (1730-1762 M), Muhammad Iqbal (1873-1938M), Sayid Ahmad Khan (1817-
1898M), Sayid Amir Ali (1849-1928 M), Muhammad Ali Jannah (1876-1948M), dan
Abdul Kalam Azad (1888-1956 M). Diantara cendekiawan tersebut yang besar jasanya
tehadap umat Islam di India adalah Sayid Ahmad Khan.

Setelah India dan Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947M, Umat Islam
terbagi dua, ada yang masuk ke Republik Islam Pakistan dan juga ada yang tetap di India
sekitar 40 juta jiwa. Umat Islam di dua Negara tersebut terus berusaha meningkatkan Ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidup mereka menngkat kearah yang lebih maju.

Pada masa pembaharuan, terutama setelah ekspansi Napoleon ke Mesir (1798M) umat
Islam Mesir, Khususnya para penguassa dan kaum cendekiawannya menyadari akan
keterbelakangan mereka dalam urusan dunia jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa
Eropa. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar menguasa berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah dmiliki oleh bangsa-bangsa Eropa.

Muhammad Ali, penguasa Mesir tahun 1805-1849 M, mengirim para mahasiswa


untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi ke Prancis. Setelah kembali ke Mesir,
mereka mengajar dberbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas Al-Azhar. Karena
yang belajar di Universitas Al-Azhar ini bukan para mahasiswa Islam dari Mesir, tetapi

9
maha siswa dari berbaga Negara dan wilayahIslam. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dajarakan Universitas Al-Azhar, in pun dengan cepat menyebar keseluruh dunia Islam.

Selain Universitas Al-Azhar telah didirikan Universitas-Universitas lain yang


didalamnya terdapat berbaga Fakultas seperti: Kedokteran, Farmasi, Teknik, pertania,
Perdagangan, Hukum, dan Sastra. Universitas yang dmaksud adalah Universitas
Iskandariyah di kotaIskandariyah, Universitas Ainusyams (1950 M), dan Universitas
Amerka yang bernama “The AmericanUniversity in Cairo (AUC), yng didrikan bagi orang
Mesir dengan tenaga pengajar dar Amerika.

2.3  Faktor-Faktor  Kemunduran Umat  Islam  Sekarang

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab kemunduran dan kemerosotan umat
Islam pada era sekarang yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli. Di antaranya Amir
Syakib Arsalan dalam kitabnya Limadzaa Ta’akkhara al-Muslimuuna Wa Limaadzaa
Taqaddama al-Ghayruuna. Dengan tegas beliau mengemukakan beberapa faktor penyebab
yang terbesar dan terpenting sebagai faktor kemunduran umat Islam, yaitu :

1. Kebodohan
Kebodohan inilah yang menyebabkan umat Islam mudah sekali dibohongi dan
diombang-ambingkan, sebab tidak bisa membedakan mana yang merugikan dan mana
yang menguntungkan.
2. Kerusakan Budi Pekerti
Umat Islam telah kehilangan perangai sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Al-
Qur’an,  akhlaq mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. dan para sahabat
serta salaf al-Shalihin. Budi pekerti mulia sungguh sangat besar peranannya dalam
rangka membangun umat dan bangsa. Dari pada itu, Syauki Beik telah
mengingatkan bahwa  ”sesungguhnya umat-umat itu tidak lain melainkan budi pekerti.
Selama budi pekerti itu tetap ada pada sebuah umat maka umat itu tetap ada, dan jika
budi pekerti itu lenyap maka mereka pun ikut lenyap.”
3. Kebejatan Moral dan Kerusakan Budi Pekerti Para Pemimpinnya.
Munculnya pemimpin diktator dan otoriter yang bertindak sewenang-wenang terhadap
rakyat dan mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat dan
menumpas golongan/ kelompok yang ingin meluruskan perbuatan mereka.

10
4. Sikap Penakut dan Pengecut
Dahulu, umat Islam terkenal sebagai umat pemberani, dapat mengalahkan musuh yang
berlipat ganda jumlahnya. Namun sekarang, umat Islam dilandasi rasa takut, dan rasa
takut itulah yang menyebabkan umat Islam menjadi penakut dan pengecut.

Menurut Lotrop Stodart dalam bukunya ”The New World of Islam” telah
mengemukakan beberapa faktor penyebab kemunduran umat Islam yang secara ringkas
dapat diurai berikut ini :

1) Kambuhnya rasa permusuhan di kalangan umat Islam


2) Rusaknya ajaran Islam, akibatr dari bermacam-macam penafsiran yang
menyimpang sari esensi ajaran Islam
3) Sikap jumud/beku yang dialamai umat Islam, dengan menyelubungi
ketauhitan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. dengan khurafat
dan faham kesufian
4) Merosotnya akhlak dan kehormatan diri.

Dalam kenyataan yang ada pada saat ini, kita lihat dan rasakan upaya-upaya untuk
memundurkan umat Islam yang dilakukan dengan serius dan sistematik, yaitu di antaranya
dengan jalan :

1.      Menjauhkan umat Islam dari Al-Qur’an

2.      Menghancurkan akhlak umat Islam

3.      Memecah belah persatuan & kesatuan umat Islam   

4.      Menanamkan keraguan terhadap ajaran Islam

5.      Merintangi kemajuan umat Islam.

Hal-hal di atas merupakan faktor-faktor penyebab bagi kemunduran umat Islam


menurut beberapa ahli yang akibatnya umat Islam diremehkan dan tidak lagi disegani oleh
umat lain. Umat Islam menduduki peringkat bawah dan hanya sebagai pengikut, bukan
sebagai pemimpin, sehingga mudah sekali dikendalikan dan diombang-ambingkan, dan
pada gilirannya satu sama lain mudah diadu domba. Inilah yang mengakibatkan umat
Islam berantakan, tidak sempat mengejar ketertinggalan.

11
2.4 Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern

Kebudayaan umat islam pada masa modern berkembang ke arah yang lebih maju. Hal
ini dapat di pelajari di berbagai negara islam atau negara yang berpenduduk mayoritas
islam seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Kuait, Pakistan, Malaysia, Brunei dan
Indonesia.

1. Arsitektur
Arsitektur ada yang bersifat melayani keagamaan, seperti masjid, makam,
madrasah dan ada pula yang berfungsi melayani kepentingan sekuler seperti istana,
benteng, pasar, Karavan serai, jalan raya, rel-rel kereta api dan lain-lain. Setelah di
temukannya ladang Minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak lagi menadi
negara miskin tetapi temasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaan melimpah,
Saudi Arabia banyak membagun jalan raya antar kota dan jalan kerata api antara
kota. Juga membangun maskapai penerbangan internasional yang bernama Saudi
Arabia air lines di Jeddah, zahran dan riyad. Di bidang perhotelan telah di bangun
hotel-hotel mewah bertaraf internasional, antara lain tempat di sekitar Masjidil
Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah.
2. Masjidil Haram
Masjidil haram artinya masjid yang dihormati atau dimuliakan. Masjid ini
berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota Mekah, serta merupakan
masjid tertua di dunia. Di tengah-tengah masjid itu terdapat Ka’bah yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT sebagai kiblat umat islam di seluruh dunia dalam
mengerjakan salat. Selain itu, terdapat pula Hajar Aswad (batu hitam yang terletak
di dinding Ka’bah), makam Ibrahim, hijr ismail dan sumur zamzam yang letaknya
tidak jauh dari ka’bah. Keadaan masjidil haram pada masa Nabi Muhammad SAW
masih hidup, dengan keadaan masjidil haram sekarang ini jauh berbeda. Pada masa
Nabi SAW masih hidup keadaan masjidil haram tidak begitu luas dan bersifat
sederhana. Sekarang ini, keadaan masjidil haram sangat luas dan merupakan
bangunan yang begitu megah dan indah. Masjidil haram sekarang ini berlantai
empat yang untuk naik dari lantai dasar kelantai di atasnya sudah di sediakan
escalator.

12
3. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah sebuah masjid yang megah dan indah juga sangat luas.
Kalau pada masa Nabi Muhammad luas masjid nabawi ± 2.500 m2, kini luasnya
menjadi ± 165.000 m2(luas seluruh kota madinah pada masa Rasulullah SAW).
Hal ini mengakibatkan makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar dan Umar bin
Khathab yang dulu berada di luar masjid, sekarang berada di dalam masjid.
Demikian juga dengan tempat pemakaman umum yang dulu berada di pinggir kota
madinah, sekarang ini berada di samping atau di pinggir halaman masjid. Masjid
Nabawi bertambah indah dan megah dengan adanya sepuluh buah menara yang
menjulang tinggi, 95 buah pintu masjid yang lebar dan indah, juga kubah masjid
yang dapat terbuka dan tertutup.
Selain itu, pada atap masjid nabawi bagian belakang yaitu pintu Al-Majidi dari
sebelah barat memanjang ke sebelah timur, telah di bangun tingkat dua yang di
manfaatkan untuk perkantoran, perpustakaan, gudang, peralatan dan sebagainya
digunakan sebagai tempat salat apabila jamaah di lantai bawah terlalu padat.
Arsitektur yang berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan kepentingan
sekuler, selain terdapat di Saudi Arabia, juga terdapat di negara lain, terutama di
negara berpenduduk mayoritas islam. Misalnya di turki sekarang memiliki tidak
kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500 buah
pertahun. Serta, telah di bangun 2.000 unit sekolah Al-Qur’an.
Pada tahun 1794-1925 di iran, telah di bangun kota taheran sebagai ibukota
iran. Perkembangan kota ini sangat  pesat, terutama pada masa kekuasaan dinasti
Pahlevi (1925-1979). Sekarang ini taheran merupakan salah satu kota terbesar di
asia. Bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar antara lain:

a. Istana Niavarand
Adalah tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
Perkuburan Behesyti Zahra’ ( bahasa Persia artinya: Taman Zahra) Adalah
perkuburan tempat di makamkannya puluhan ribu syuhada (pahlawan) revolusi islam.
Di perkuburan ini juga dimakamkan pemimpin revolusi islam Ayatullah Khomaeni.
Pada masa modern di irak, selain terdapat arsitektur yang berfungsi melayani
keagamaan ada juga arsitektur yang bersifat sekuler misalnya bangunan-bangunan
industry, jalan kereta api yang menghubungkan Basrah dengan Bagdad, jalan-jalan

13
beraspal ibukota, dua bandara internasional di Basrah dan di Bagdad,  serta dua
pelabuhan internasional di basrah dan Um Al-Qasar.
b. Sastra
Pada masa modern telah bermunculan para sastrawan yang karya-karya sastranya
bersifat islami di berbagai negara, misalnya:
a) Muhammad Iqbal
b) Mustafa Lutfi Al-Manfaluti
c) Dr. Muhammad Husain Haekal
d) Jamil Siqdi Az-Zahawi
e) Abdus Salam Al-Ujaili
f) Aisyah Abdurahman
g) Fatwa Tawqan
h) Nazek Al-Malaikah
i) Layla Ba’albaki
j) Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dari bahasa yunani yang berarti Kaligrafia atau Kaligraphos.
Kallos berarti Indah dan Grapho berarti tulisan. Jadi, kaligrafi berarti tulisan indah
yang mempunyai nilai estetis. Dalam bahasa arab kaligrafi di sebut khatt, yang
dalam pengertian sehari-hari berarti tulisan indah yang memiliki  nilai estetis.

2 5. Manfaat Sejarah Islam pada Masa Pembaruan

1) Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang dialami
umat manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari
sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari
kisah dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar
kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa
yang akan datang.
2) Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika
mengambil sikap. Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan
petunjuk Nya, orang tersebut akan mendapat keselamatan
3) pembaruan akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan
perubahan-perubahan sehingga suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan
efisien

14
4) Dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di
kalangan bangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan
menjadi pelajaran ketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi
5) pembaruan mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai
contoh, pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah
tradisional tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu,
dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur
ilmu pengetahuan umum ke dalam sistem pendidikan negara tersebut.
6) corak atau bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama,
tetapi persoalan duniawi sehingga hal tersebut diserhakan kepada manusia untuk
menentukannya. Hal ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus
sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.

15
BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah saya ini adalah bahwa perkembangan Islam pada masa
modern itu dimulai pada tahun 1800 M.  Pada sekitar pertengahan abad ke-20 M, setelah
dunia Islam bangkit dan memerdekakan negaranya dari penjajahan, maka periode ini
merupakan zaman kebangkitan kembali Islam setelah mengalami kemunduran pada
periode pertengahan. Kesadaran inilah yang kemudian berubah menjadi sebuah upaya
dan agenda besar umat Islam di abad modern ini guna melakukan pembaruan dalam
modernisasi. Pada masa pembaharuan modern Islam ini banyak muncul tokoh-tokoh
yang memberi konstribusi dalam bidang pengetahuan Islam. Meskipun ada sebagian
pihak yang memanfaatkannya dengan menyebarkan agama baru sehingga banyak orang
yang imannya lemah berpaling dan meninggalkan Islam. Banyaknya oknum yang
mengaku beragama Islam memanfaatkan status dengan memecah belahkan persatuan
islam dengan melakukan memanfaatkan status dengan memecah belahkan persatuan
islam dengan melakukan hal yang dilarang oleh agama seperti kasus pengeboman yang
membunuh banyak orang ketika sedang melakukan ibadah shalat jum’at di masjid. Hal
ini, sebenarnya untuk menghancurkan persatuan umat Islam karena beberapa orang
beranggapan bahwa pelakunya adalah oknum dari agama lain. Seharusnya ketika telah
diadakannya pembaharuan dalam Islam ini kita sebagai umat Islam seharusnya bisa
mengambil manfaat dari perkembangan tersebut diadakan untuk mengubah kebiasaan
dan perilaku buruk dari manusia itu sendiri.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://hergianiq.blogspot.co.id/2012/11/faktor-penyebab-kemunduran-islam.html

http://murtaqie.blogspot.co.id/2013/03/perkembangan-islam-pada-masa-modern.html

http://wahyuikb.blogspot.co.id/2014/01/perkembangan-islam-pada-masa-modern_5781.html

17

Anda mungkin juga menyukai