Anda di halaman 1dari 16

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN SKI & PENGAPLIKASIANNYA

DALAM AKTIVITAS BELAJAR MENGAJAR DI

MADRASAH

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Zulkifli M M.Si, M.Pd.,

Disusun Oleh :

TITIN (2022010101007)
Email: Titinwijayanti464@gmail.com
Instagram : @tinnssz220_

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUD AGAMA ISLAM KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan kewajiban
penulis, yakni dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat tugas individu.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada beliau Baginda Nabi
Agung Muhammmad SAW yang telah mengantarkan kita kepada jalan yang terang
dan menjadikan jalan yang indah berupa ajaran agama Islam.

Pada makalah ini Penulis banyak mengambil dari berbagai sumber dan
referensi dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................................ 4
BAB II ........................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
A. Pembelajaran SKI, definisi dan ruang lingkupnya .......................................... 5
1. Pengertian Pembelajaran SKI ....................................................................... 5
2. Ruang Lingkup Pembelajaran SKI ............................................................... 7
3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ....................................... 8
B. Karakteristik Pembelajaran SKI ...................................................................... 9
C. Strategi Pembelajaran SKI ............................................................................. 10
D. Pengaplikasian Pembelajaran SKI dalam Aktivitas Belajar Mengajar di
Madrasah................................................................................................................. 11
BAB III ........................................................................................................................ 15
PENUTUP ................................................................................................................... 15
Kesimpulan.............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan mewakili aktivitas yang akan terus terjadi dan terus berputar
sesuai dengan kebutuhan manusia pada saat itu, dan Pendidikan bukanlah
ketentuan yang telah permanen, tetapi akan selalu berubah sesuai dengan zaman
dan teknologi yang di berdayakan pada saat itu. Berbagai ilmu yang mesti terus
di kembangkan dan tidak boleh di lupakan mulai dari yang baru saja dari cabang
ilmu yang mesti di pelajari bangsa bangsa dan generasi umat manusia.
Ilmu sejarah senantiasa menarik banyak orang orang biasa dan orang
orang tidak pintar juga ingin mengetahuinya, karena sebab inilah, maka perlu
disusun sebuah konsep yang mendasari ilmu sejarah tersebut, serta cara
membantu dan menularkan hal itu kepada orang yang membutuhkannya, perlu
di bidang sejarah kebudayaan Islam, yang merupakan budaya yang paling baik
di masa lali, jika di bandingkan dengan bangsa bangsa lain, seperti budaya
yunani, Persia dan romawi kuno.
Pemahaman mengenai sejarah kebudayaan Islam baik dari sisi konsep dan
komponennya menjadi prasyarat mutlak bagi guru mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam(SKI).

B. Rumusan Masalah
1. Pembelajaran SKI di Madrasah: Definisi dan Lingkup Pembahasan
2. Bagaimana Karakteristik Pembelajaran SKI ?
3. Apa saja strategi Pembelajaran SKI ?
4. Implementasi pembelajaran SKI dalam aktivitas belajar mengajar di
madrasah

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan ruang lingkup Pembelajaran ski
2. Mengetahui karakteristik Pembelajaran SKI, dan
3. Mengetahui seperti apa pengaplikasian Pembelajaran SKI dalam
aktivitas belajar mengajar di madrasah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran SKI, definisi dan ruang lingkupnya


1. Pengertian Pembelajaran SKI
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan Pembelajaran. Oemar

Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran.(Oemar Hamalik, 2001)

pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam

pembelajaran tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor

internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari

lingkungan individu tersebut.

Sejarah diartikan sebagai rekaman peristiwa masa lampau terutama yang

berhubungan dengan manusia, baik dalam aspek politik, sosial, ekonomi, budaya,
1agama dan sebagainya. Definisi lain juga menyebutkan, bahwa Sejarah adalah

suatu penalaran kritis dan usaha yang cermat untuk mencari kebenaran; suatu

pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi.

(Muhammad, 2020)

Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki

kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai

kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak,
dan kepribadian peserta didik. Jadi pembelajaran SKI adalah interaksi antara guru

dan siswa dalam mempelajari sejarah kebudayaan Islam. (Alfin, 2019)

Kebudayaan dimaknai sebagai cara hidup, terutama adat istiadat dan

kepercayaan umum, dari sekelompok orang tertentu pada waktu tertentu; atau

keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk

memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah

lakunya. Sedangkan, Islam adalah sebutan untuk agama terakhir yang

dinubuwatkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk umat manusia10 .

Jadi Sejarah Kebudayaan Islam dapat diartikan sebagai studi kritis dan

mendalam tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kebudayaan Islam,

pertumbuhan dan perkembangannya dari waktu ke waktu dari zaman lahirnya Islam

sampai masa sekarang.

Mata pelajaran sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata

pelajaran pada Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan juga Aliyah. Mata pelajaran

ini, merupakan mata pelajaran yang termasuk dalam kategori Pendidikan Agama

Islam, atau masih dalam naungan pendidikan agama Islam Mata pelajaran sejarah

kebudayaan Islam yang terdapat pada ruang lingkup Kemenag, bukan saja hanya

menceritakan tentang sejarah yang terdapat pada jenjang pendidikan masing-

masing, tetapi inti yang lebih penting adalah mengambil ibrah dari kisah tersebut.

Mata pelajaran ini disebut juga sebagai “sejarah umat Islam”. Karena, dalam mata

pelajaran ini, sebagian besar menceritakan pertumbuhan dan perkembangan umat

Islam pada umumnya. (Murdani, 2015 : 252)


2. Ruang Lingkup Pembelajaran SKI

Ruang lingkup materi bahasan SKI di madrasah sebagaimana yang

disebutkan dalam KMA 183 tahun 2019 dikelompokkan pada masing-masing

jenjang MI, MTs, dan MA. Sesuai kebutuhan, di bawah ini hanya mencantumkan

lingkup materi SKI MTs dan MA. (Aslan, 2018)

Ruang lingkup materi SKI MTs Sejarah kebudayaan Islam meliputi:

1. Sejarah perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW. sebagai rahmat bagi seluruh

alam semesta, strategi dakwah Nabi Muhammad SAW. di Mekah, strategi dakwah

Nabi Muhammad SAW. di Madinah, Nabi Muhammad SAW. dalam membangun

masyarakat melalui kegiatan ekonomi.

2. Sejarah kemajuan peradaban Islam pada masa Khulafaur Rasyidin, masa Daulah

Umayyah, Daulah Abbasiyah, Daulah Ayyubiyah, dan Daulah Mamluk

3. Sejarah penyebaran Islam di Indonesia, kerajaan Islam di Indonesia,

perkembangan pesantren dan peranannya dalam dakwah Islam di Indonesia, nilai-

nilai Islam dan kearifan lokal dari berbagai suku di Indonesia, Walisanga dan

perannya dalam mengembangkan Islam, biografi tokoh penyebar Islam di berbagai

wilayah Indonesia, dan biografi tokoh pendiri organisasi kemasyarakatan Islam di

Indonesia.

Ruang lingkup materi SKI MA

1. Dakwah Nabi Muhammad saw. pada periode Makkah dan periode Madinah.

2. Kepemimpinan umat setelah Rasulullah saw. wafat.

3. Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun 650 M-1250

M).
4. Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran (1250 M-1800

M).

5. Perkembangan Islam pada masa modern/zaman kebangkitan (1800 M -

sekarang).

6. Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia.

3. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Tujuan dari mata pelajaran ini adalah untuk menyiapkan peserta didik dalam

memahami sejarah, agar menjadi pandangan dalam hidupnya. Hasil dari tujuan

tersebut., yang nantinya akan dapat memberikan “bimbingan, pengajaran, latihan,

keteladanan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan”. Keberhasilan dari hasil

mata pembelajaran ini, tidak terlepas dari peran Guru yang profesional.

Dalam peraturan Menteri Agama RI, menjelaskan bahwa tujuan dari

pembelajaran sejarah kebudayaan Islam., diantaranya;

a) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan

ajaran, nilai-nilai, dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah

SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam;

b) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang

merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan;

c) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar

dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah;

d) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan

sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau;


d) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari

peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan

mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni,

dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.(Euis Sofie,

2016: 51)

B. Karakteristik Pembelajaran SKI

Menurut Hanafi, karakteristik mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

(SKI) tidaklah berbeda dengan karakteristik mata pelajaran sejarah umum, karena

fokus utamanya yang mencoba menggali peristiwa di masa lampau.

Karena itu, ia juga mengemukakan karakteristik mata pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam sebagai berikut:

1. Sejarah terkait dengan masa lampau. Masa lampau berisi peristiwa, dan setiap

peristiwa sejarah hanya terjadi sekali. Jadi pembelajaran sejarah adalah

pembelajaran peristiwa sejarah dan perkembangan masyarakat yang telah terjadi.

2. Materi pokok pembelajaran sejarah adalah produk masa kini berdasarkan

sumber-sumber sejarah yang ada. Karena itu dalam pembelajaran sejarah harus

lebih cermat, kritis, berdasarkan sumber sumber dan tidak memihak menurut

kehendak sendiri dan kehendak pihak-pihak tertentu.

3. Sejarah bersifat kronologis. Oleh karena itu dalam mengorganisasikan materi

pokok pembelajaran sejarah haruslah didasarkan pada urutan kronologis peristiwa

sejarah.

4. Sejarah mengandung prinsip sebab-akibat. Dalam merangkai fakta yang satu

dengan fakta yang lain, dalam menjelaskan peristiwa sejarah yang satu dengan
peristiwa sejarah yang lain perlu mengingat prinsip sebab akibat, dimana peristiwa

yang satu diakibatkan oleh peristiwa sejarah yang lain dan peristiwa sejarah yang

satu akan menjadi sebab peristiwa sejarah berikutnya.(Hanafi, 2009)

Menurut Kamaraga, “sejarah mengandung tiga unsur penting, yakni manusia,

ruang dan waktu. Dengan demikian dalam mengembangkan pembelajaran sejarah

harus selalu diingat siapa pelaku peristiwa sejarah, di mana dan kapan”.

Pembelajaran SKI, sebagaimana disebutkan dalam KMA 183 tahun 2019

menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah (pelajaran) dari sejarah

Islam, meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena

sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain, untuk

mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam pada masa kini dan masa yang

akan dating.(Prof. Dr. H. Syamsul Bakri, 2022)

C. Strategi Pembelajaran SKI


Secara teknis, strategi pembelajaran adalah metode dan prosedur yang

ditempuh oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

instruksional berdasarkan materi pengajaran tertentu dan dengan bantuan unsur

penunjang tertentu pula.

Dalam hal ini, Twelker mengemukakan bahwa pada dasarnya strategi

pembelajaran mencakup empat hal, yaitu

1. Penetapan tujuan pengajaran.

2. Penetapan sistem pendekatan pembelajaran.

3. Pemilihan dan penetapan metode, teknik dan prosedur pembelajaran. Termasuk

penetapan alat, media, sumber dan fasilitas pengajaran serta penetapan langkah-

langkah strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran dan pengelolaan waktu)


4. Penetapan kriteria keberhasilan proses pembelajaran dari dan dengan evaluasi

yang digunakan. (Dwi Muthia Ridha Lubis, 2021)

D. Pengaplikasian Pembelajaran SKI dalam Aktivitas Belajar Mengajar


di Madrasah
Sebelum sampai pada tahap pelaksanaan, tentu saja guru perlu terlebih dahulu

menyiapkan suatu program/bahan pengajaran berdasarkan hasil perencanaan yang

telah dilakukan. Maka hal tersebut dalam perencanaan perlu beberapa persyaratan

dalam pelaksanaan proses pembelajaran. (ASLAN & SUHARI, 2018)

1. Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran

a. Rombongan belajar

Rombongan belajar adalah jumlah siswa keseluruhan yang sekolah di Madrasah

tersebut.

b. Beban Kerja Minimal Guru Mencakup kegiatan pokok, yaitu merencanakan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan yang

tugas guru sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam 1 minggu.

c. Buku Teks Pelajaran

Buku teks pelajaran digunakan oleh guru sesuai dengan KTSP yang digunakan di

sekolah tersebut.

d. Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas adalah pengaturan tempat duduk oleh guru

yang dilakukan kepada siswa.

e. Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi

dari rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran ini meliputi:


1) Kegiatan pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru harus memerhatikan

hal-hal berikut:

a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

b) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari.

c) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

d) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

2) Kegiatan inti

Kegiatan inti meliputi:

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru harus memerhatikan hal-hal berikut:

- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip “alam

takambang” jadi guru dan belajar dari aneka sumber.

- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lain.

- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lain.

- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

- Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau

lapangan.

b) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru harus memerhatikan hal-hal berikut:

- Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-

tugas tertentu yang bermakna.

- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk

memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

- Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

bertindak tanpa rasa takut.

- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.

- Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar.

- Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan

maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.

- Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

kelompok.

- Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival serta produk

yang dihasilkan.

- Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri peserta didik.

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru harus memerhatikan hal-hal berikut:

- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.


- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang dilakukan.

- Memfasilitasi didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam

mencapai kompetensi dasar.

- Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta

didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan

benar.

- Membantu menyelesaikan masalah.

- Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.

- Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.

- Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif

d) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru harus memerhatikan hal-hal berikut:

- Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat

rangkuman/kesimpulan pelajaran.

- Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram.

- Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

- Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program

pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. (Rusman,

2011: h)
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sejarah Kebudayaan Islam dapat diartikan sebagai studi kritis dan mendalam
tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kebudayaan Islam, pertumbuhan
dan perkembangannya dari waktu ke waktu dari zaman lahirnya Islam sampai masa
sekarang. Mata pelajaran sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata
pelajaran pada Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan juga Aliyah. Mata pelajaran
ini, merupakan mata pelajaran yang termasuk dalam kategori Pendidikan Agama
Islam, atau masih dalam naungan pendidikan agama Islam Mata pelajaran sejarah
kebudayaan Islam yang terdapat pada ruang lingkup Kemenag, bukan saja hanya
menceritakan tentang sejarah yang terdapat pada jenjang pendidikan masing-
masing, tetapi inti yang lebih penting adalah mengambil ibrah dari kisah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Alfin, J. (2019). Pengembangan Materi Sejarah Kebudayaan Islam sebagai


Bahan Ajar Literasi Membaca di Madrasah Ibtidaiyah. Jurnal Pendidikan
Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 7(1), 71–88.
https://doi.org/10.15642/jpai.2019.7.1.71-88
Aslan. (2018). Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di Madrasah
Ibtidaiyah. Journal.Iaisambas.Ac.Id.
ASLAN & SUHARI. (2018). PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN
ISLAM.
Dwi Muthia Ridha Lubis. (2021). Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam. Jurnal.Medanresourcecenter.Org.
Euis Sofie. (2016). Pembelajaran berbasis E-Learning Pada Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri.
Jurnal Penelitian Manajemen Pendidikan.
Hanafi. (2009). , Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Muhammad, M. Pd. I. (2020). Pembelajaran SKI di Madrasah: kiat praktis
desain intruksional. Sanabil.
Murdani. (2015). ” Implementasi Pembelajaran Demokratis: Sebuah Studi
Tentang Pembelajaran SKI Pada Madrasah Tsanawiyah di Aceh,”. Jurnal
Ilmiah ISLAM FUTURA.
Oemar Hamalik. (2001). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT.Bumi
Aksara.
Prof. Dr. H. Syamsul Bakri, M. A. (2022). Sejarah Kebudayaan Islam.
EFUDEPRESS.

Anda mungkin juga menyukai