Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENGANTAR STATISTIKA

A. PENDAHULUAN
BAB I ini membahas tentang konsep dasar dalam ilmu
statistika, yang nantinya diharapkan dapat menjadi modal awal untuk
mempelajari materi statistika lebih lanjut. Materi-materi yang akan
dibahas dalam Bab I ini adalah pengertian statistika dan statistik,
pengertian populasi dan sampel, serta pembagian-pembagian
statistika. Setelah mempelajari Bab I ini dengan baik, mahasiswa
secara keseluruhan diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian dan perbedaan dari statistika dan
statistik;
2. Menjelaskan pengertian populasi dan sampel;
3. Menjelaskan macam-macam statistika

B. STATISTIKA DAN STATISTIK


Kata statistika berasal dari istilah dalam Bahasa Italia
“statista” yang berarti “negarawan” atau “politikus”, dan Bahasa
Latin modern “statisticum collegiumi” yang berarti “dewan negara”.
Pada mulanya statista digunakan untuk mencatat dan mengelola
berbagai data kegiatan atau urusan yang berkaitan dengan negara.
Sebagai contoh, pencatatan jumlah penduduk pada daerah dan tahun
tertentu, pencetatan pajak warga negara, pengeluaran untuk gaji
pegawai, dan lain sebagainya. Pada pertengahan abad ke-18 istilah
statistika digunakan sampai sekarang, dan seiring dengan
perkembangan zaman, statistika tidak hanya digunakan dalam
mengumpulkan dan mengelola data-data yang berkaitan dengan
kenegaraan saja. Statistika mulai banyak digunakan di berbagai sektor
kehidupan, seperti sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, psikologi,
sains, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
Beberapa penulis mencoba merumuskan pengertian dari
statistika, seperti berikut:

Statistika Pendidikan 1
“Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang studi perencanaan dan
eksperimen, mendapatkan data, dan kemudian mengatur, meringkas,
menyajikan, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan
berdasarkan data” (Triola, 2012).
“Statistika adalah ilmu yang mengatur dan meringkas informasi numerik
ataupun nonnumerik” (Weiss, 2012).
“Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan teknik atau
cara pengumpulan data, pengolahan atau analisis data, dan penarikan
kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan analisis yang dilakukan”
(Susetyo, 2010).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
bagaimana teknik atau cara, memperoleh, mengatur, meringkas,
mengolah, menganalisis, menyajikan dan menafsirkan data, sampai
pada menarik kesimpulan dari hasil analisis data tersebut. Seringkali
istilah statistika diartikan sama dengan statistik. Kenyataannya, istilah
statistika (dalam Bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan statistik
(dalam Bahasa Inggris: statistic) memiliki pengertian yang berbeda.
Berikut penjelasan statistik berdasarkan pengertian beberapa penulis:
“Statistik adalah ukuran numerik yang mendeskripsikan beberapa
karakteristik dari sampel”(Triola, 2012).
“Statistik berkenaan dengan ukuran dari sekelompok data atau angka-
angka” (Widiyanto, 2013).
“Statistik dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan
data, bilangan maupun non-bilangan yang disusun dalam tabel atau
diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan”
(Sudjana, 2002).
Berdasarkan beberapa pengertian statistik di atas, dapat disimpulkan
bahwa statistik adalah ukuran numerik (bilangan) maupun non-
numerik (non-bilangan) yang mendiskripsikan atau
menggambarkan karakteristik dari suatu sampel.

Statistika Pendidikan 2
C. POPULASI DAN SAMPEL
Pada bagian sebelumnya kita sudah mengetahui istilah sampel,
kita juga sering mendengar istilah populasi dan sampel dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa pakar dan penulis mengartikan
populasi dan sampel dengan bahasa/kalimat berbeda, namun masih
memiliki makna yang sama. Weiss, (2012) menuliskan bahwa
“Population is the collection of all individuals or items under
consideration in a statistical study. Then, a sample is that part of the
population from which information is obtained. Selanjutnya Triola,
(2012) menuliskan: “A population is the complete collection of all
individuals (scores, people, measurements, and so on) to be studied.
The collection is complete in the sense that it includes all of the
individuals to be studied. A sample is a subcollection of members
selected from a population. Ukuran yang menggambarkan atau
mendeskripsikan karakteristik dari suatu populasi disebut parameter
(Parameter is a descriptive measure for a population) Weiss, (2012).

Gambar 1. Konsep Statistika

Sampel dan bagaimana pengambilan sampel dari suatu


populasi akan dibahas lebih lanjut pada Bab IV.

D. PEMBAGIAN-PEMBAGIAN STATISTIKA
Statistika sebagai suatu keilmuan dapat dibagi menjadi:
1. Statistika Berdasarkan Istilah

Statistika Pendidikan 3
Berdasarkan istilah statistika dibagi menjadi dua, yaitu:
Statistika Teoritis (Matematis) dan Statistika Terapan (Aplikasi).
a. Statistika Teoritis (Matematis)
Merupakan statistika yang dipelajari secara mendalam,
mendasar dan secara teoritis, yang memerlukan adanya
kemampuan matematika mendalam dan kuat, karena
bahasannya berkaitan dengan penurunan sifat-sifat, dalil-
dalil, rumus-rumus, menemukan model-model yang secara
teoritis dan matematis. Misalnya rumus rata-rata, estimasi
parameter, model-model regresi, dan sebagainya (Susetyo,
2010).
b. Statistika Terapan (Aplikasi)
Merupakan statistika yang membahas/mempelajari cara
melakukan analisis data, menaksir, meramalkan, dan
menarik kesimpulan terhadap data, fenomena/persoalan
yang lebih luas (populasi) berdasarkan sebagian data (data
sampel) yang diambil secara accak dari populasi. Statistika
ini berisi tentang bagaimana cara membuat estimasi harga
parameter, bagaimana cara menguji hipotesis, bagaimana
membuat prediksi berdasarkan hubungan pengaruh antara
variabel-variabel dan perhitungn derajat asosiasi antara
variabel-variabel (Susetyo, 2010).

2. Statistika Berdasarkan Tujuan Pengolahan Data (Metode


Statistika)
Berdasarkan tujuan pengolahan data, statistika dibagi menjadi
dua, yaitu: Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial.
a. Statistika Deskriptif
Merupakan statistika yang membahas/mempelajari cara
pengumpulan, pencatatan, penyusunan, dan penyajian
data penelitian dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik dan
selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya
seperti mean/rerata aritmetik, median, modus, deviasi
standar, dan sebagainya. Statistika ini hanya berfungsi
menguraikan dan menerangkan keadaan/persoalan tanpa
menarik kesimpulan terhadap data yang lebih luas
(populasi) (Susetyo, 2010).
b. Statistika Inferensial
Merupakan statistika yang hanya mempelajari teknik
penggunaanya, dan tidak memerlukan kemampuan
matematika yang kuat. Statistika terapan hanya
Statistika Pendidikan 4
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang
telah ditemukan dalam statistika teoritis untuk menyelesaian
suatu permasalahan (Susetyo, 2010).

3. Statistika Berdasarkan Asumsi Parameter


Berdasarkan asumsi parameternya, statistika dibagi menjadi
dua, yaitu: Statistika Parametrik dan Statistika Nonparametrik.
a. Statistika Parametrik
Merupakan statistika yang pendugaan dan uji hipotesis harga
parameter populasinya didasarkan pada anggapan bahwa skor-
skor yang dianalisis berasal dari suatu populasi dengan
distribusi tertentu, misalnya distribusi normal (Susetyo,
2010).
b. Statistika Nonparametrik
Merupakan statistika yang pendugaan dan uji hipotesis harga
parameter populasinya didasarkan pada anggapan bahwa
skor-skor yang dianalisis berasal dari suatu populasi dengan
bebas sebaran (tidak mengikuti distribusi tertentu),
misalnya distribusi normal (Susetyo, 2010).

4. Statistika Berdasarkan Variabel


Berdasarkan variabelnya, statistika dibagi menjadi dua, yaitu:
Statistika Univariat dan Statistika Multivariat.
a. Statistika Univariat
Merupakan statistika yang dalam analisisnya hanya
melibatkan satu variabel terikat (dependent variabel)
terlepas dari berapapun banyak variabel bebasnya
(independent variabel) (Susetyo, 2010).
b. Statistika Multivariat
Merupakan statistika yang dalam analisisnya paling sedikit
melibatkan dua variabel terikat (dependent variabel)
sekaligus (bivariate) (Susetyo, 2010).

Statistika Pendidikan 5
BAB II DATA DAN VARIABEL DALAM
STATISTIKA

A. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari terutama di dunia kerja, kita selalu
dihadapkan dengan persoalan data. Seringnya kita menggunakan data dan
membuat kesimpulan dari data tersebut, mengharuskan kita untuk
mengerti konsep dan pengolahan data itu sendiri. Statistika merupakan
disiplin ilmu yang membantu kita mengorganisasikan data tersebut
dengan metode-metode analisis tertentu. Bab II ini membahas tentang
konsep dasar data dan variabel dalam statistika, dimana materi-materi
yang akan dibahas dalam Bab II ini mencakup pengertian data dan
variabel; fungsi dan manfaat data; penggolongan data; konseptualisasi,
operasionalisasi, dan penggolongan data; serta alat dan teknik
pengambilan data. Setelah mempelajari Bab II ini dengan baik,
mahasiswa secara keseluruhan diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian data dan variabel;
2. Menjelaskan fungsi dan manfaat data;
3. Membedakan data dan variabel berdasarkan penggolongannya;
4. Menjelaskan pengertian definisi konseptual dan operasional dari
suatu variabel;
5. Membedakan variabel berdasarkan penggolongannya;
6. Membedakan alat-alat dan teknik-teknik pengumpulan data;

B. DATA DAN VARIABEL


Seperti halnya pengertian populasi dan sampel, pengertian data dan
variabel menurut para pakar dan penulis juga berbeda, namun tetap masih
memiliki makna yang sama dalam ilmu statistika. Data merupakan kumpulan
fakta, keterangan, atau angka-angka, yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk menarik kesimpulan (Susetyo, 2010). Triola, (2012) menuliskan
bahwa “data are collection of observations”. Data adalah keterangan
mengenai sesuatu, yang dapat berupa bilangan (numerik) atau bukan
bilangan (non-numerik) (Siringoringo H., 2010). Lebih jauh lagi, (Weiss,
2012) menuliskan bahwa: “data are values of a variabel… variabel is a

Statistika Pendidikan 6
characteristic that varies from one person or thing to another”.
Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Weiss, (2012) maka
dapat dikatakan bahwa data dan variabel merupakan dua hal dalam
statistika yang saling berkaitan. Ketika kita berbicara tentang suatu data
maka secara otomatis kita telah membahas tentang variabel. Variabel
adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu
memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori (Suwarno
dalam Riduwan and Akdon (2013).

C. FUNGSI DAN MANFAAT DATA


Menurut Anggraena, (2021), fungsi data antara lain:
a. Data dapat berfungsi sebagai acuan dalam mengambil suatu
keputusan dalam pemecahan masalah.
b. Data bisa dijadikan sebagai pedoman atau dasar suatu penelitian
atau perencanaan.
c. Data dapat berfungsi sebagai acuan dalam implementasi suatu
kegiatan.
d. Data berfungsi sebagai dasar untuk melakukan evaluasi terhadap
suatu kegiatan.
Sedangkan untuk data bermanfaat untuk (Anggraena, 2021):
a. Suatu komponen utama atau penting dalam suatu sistem informasi,
dikarenakan dasar dari dalam menyediakan suatu informasi
b. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan,
sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkanya
c. Untuk mengatasi suatu kerangkapan data (redundancy data)
d. Untuk menghindari terjadinya suatu inkonsistensi data
e. Untuk mengatasi suatu kesulitan dalam mengakses data
f. Untuk menyusun sebuah format yang standar dari suatu data.
g. Untuk Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Suatu
database bisa dimanfaatkan secara bersamaan oleh banyak
pengguna (multiuser).
h. Untuk melakukan suatu perlindungan dan suatu pengamanan data.
Setiap sebuah data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh suatu

Statistika Pendidikan 7
pihak yang diberi otoritas dengan memberikan sebuah login dan
password terhadap masing-masing sebuah data.

D. PENGGOLONGAN DATA
a. Data menurut sifatnya
Data menurut sifatnya di bedakan antara data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk
angka (nonnumerik). Misalnya, jenis kelamin: laki-laki dan
perempuan; gender: maskulin, feminim, androgini, dan netral;
dll.. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk
angka. Misalnya, nilai ulangan siswa (Supranto, 2008). Data
kuantitatif dibagi lagi menjadi dua, yaitu data diskrit dan data
kontinyu. Data diskrit adalah data yang dikumpulkan dari hasil
membilang, sedangkan data kontinyu adalah data yang
dikumpulkan dari hasil pengukuran (mengukur) (Susetyo, 2010).
b. Data menurut penyusunannya
Lebih jelasnya, data sebagai nilai variabel. Ada empat tingkatan
variabel yang di sebut empat skala utama, yaitu skala Nominal,
ordinal, interval, dan rasio (Supranto, 2008):
Nominal ialah angka yang berfungsi hanya untuk membedakan,
sebagai lambang/simbol. Di sebut data kategori/nonmetrik/
kualitatif. Bersifat membedakan, tidak ada tingkatan contohnya
jenis kelamin.
Ordinal ialah angka yang selain berfungsi sebagai nominal juga
menunjukkan urutan, dan jarak tidak sama. Tidak sampai berapa
kali. Bersifat membedakan dan berurutan atau sesuai tingkatan
contohnya tingkat pendidikan SD-SMP-SMA.
Interval ialah angka yang selain berfungsi sebagai nominal dan
ordinal juga menunjukkan jarak yang sama tetapi tidak sampai
berapa kali, tidak mempunyai titik asal nol. Data yang diperoleh
bisa dioperasikan secara sistematis atau matematis tidak adanya
nilai mutlak. Contohnya suhu atau temperatur.
Rasio ialah angka yang selain berfungsi sebagai nominal, ordinal,
dan interval juga menunjukkan beberapa kali sebab mempunyai
titik asal nol. Berat badan abas 90 kg, budi 60 kg. Berat badan
abas 1,5 kali berat badan budi.
Statistika Pendidikan 8
c. Data menurut sumbernya
Data menurut sumbernya mengacu kepada sumber perolehan
data, yakni eksternal dan internal. Data internal adalah data yang
bersumber dari keadaan atau kegiatan suatu organisasi atau
kelompok. Misalnya, data penjualan dan data produksi suatu
perusahaan. Data eksternal adalah data yang bersumber dari luar
suatu organisasi atau kelompok. Misalnya, suatu perusahaan
mencari data mengenai daya beli konsumen dari kantor Badan
Pusat Statistik setempat, jumlah uang beredar, inflasi (Supranto,
2008).
d. Data menurut cara memperolehnya
Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dibedakan antara
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan dan diola diolah sendiri oleh suatu organisasi atau
perorangan langsung dari objeknya. Misalnya, suatu perusahaan
ingin mengetahui konsumsi susu rat-rata penduduk di suatu
daerah dengan cara melakukan wawancara langsung kepada
penduduk setempat. Data sekunder adalah data yang diperoleh
dengan bentuk jadi dan telah di olah oleh pihak lain, yang
biasanya dalam bentuk publikasi (BPS, LIPI, KPU, BI) (Supranto,
2008). Data primer dapat dikumpulkan dengan teknik
pengumpulan data survey, dan kuesioner. Sementara data
sekunder dikumpulkan dengan teknik studi pustaka, analisis
media dan observasi. Jika dilihat dari segi spesifik atau tidaknya,
data primer lebih spesifik daripada data sekunder (Anggraena,
2021).
e. Data menurut waktu pengumpulannya
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan sebagai
data silang (cross section) dan data berkala (times series). Data
cross section adalah data yang dikumpulkan dalam suatu periode
tertentu, biasanya menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam
periode tersebut. Misalnya, hasil sensus penduduk tahun 1990
menggambarkan keadaan indonesia pada tahun 1990 menurut
umur, jenis kelamin, agama, dan tingkat pendidikan. Data berkala
adalah data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu. Tujuannya

Statistika Pendidikan 9
adalah untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan dari
waktu kewaktu. Misalnya perkembangan produksi padi selama 5
tahun terakhir, perkembangan SEMBAKO selama 10 bulan
terakhir, perkembangan penjualan produk suatu perusahaan
selama 5 tahun terakhir. Data ini juga sering disebut sebagai data
historis (Supranto, 2008). Gabungan data silang (cross section)
dan data berkala (times series) disebut data panel (poleed data).

E. KONSEPTUALISASI, OPERASIONALISASI DAN


PENGGOLONGAN VARIABEL
Pertanyaan terkait apa yang akan diteliti, sebenarnya
berhubungan dengan variabel yang akan diteliti. Variabel dalam
penelitian ditentukan oleh landasan teori ddan ditegaskan dalam
hipotesisnya. Setiap peneliti harus mengidentifikasi setiap variabel-
variabelnya, yang selanjutnya mendefinisikan secara konseptual dan
operasional. Definisi konseptual adalah definisi yang
menggambarkan secara abstrak suatu fenomena atau gejala tertentu.
Definisi ini bersifat teoritis yang belum dapat diukur. Sedangkan
definisi operasional adalah definisi yang diberikan terhadap suatu
variabel dengan cara memberi arti, menspesifikasikan kegiatan atau
gambaran bagaimana variabel tersebut dapat diukur (Widiyanto,
2013).
Variabel dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut:
1. Variabel berdasarkan jenis datanya
Berdasarkan jenis datanya variabel dibedakan menjadi variabel
acak diskrit dan variabel acak kontinyu. Variabel acak Diskrit
adalah variabel yang hanya mempunyai nilai pada titik tertentu
atau nilai tersebut dapat dibilang (dicacah) baik terbatas (finite)
maupun tidak terbatas (infinite). Dalam pengertian lain variabel
diskrit merupakan variabel yang dapat diamati/observasi.
Misalnya, variabel jumlah siswa/ jumlah mahasiswa; jumlah
penduduk; banyaknya mobil yang parkir, dll.. Variabel acak
kontinyu adalah variabel yang dapat mempunyai nilai yang
berhubungan dengan setiap titik dalam satu atauy lebih interval
(range). Nilai-nilai tersebut tidak terhingga (infinite) dan tidak
Statistika Pendidikan 10
terbilang (uncountable). Misalnya, nilai ulangan siswa; berat
badan; tinggi badan; usia; dll. (Sutarto, 2019). Dalam pengertian
lain variabel kontinyu merupakan variabel yang dapat
diukur/terukur.
2. Variabel berdasarkan fungsinya
Berdasarkan fungsinya, variabel dibedakan menjadi: variabel
dependen, independen, moderator, intervensi/mediasi
(intervening/mediating), kontrol, boneka (dummy). Variabel
dependen atau yang sering disebut variabel tak bebas/ terikat/
respon/ output/ kriteria/ konsekuen merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh atau menjadi akibat dari adanya variabel
independen. Variabel independen atau sering disebut variabel
bebas/ stimulus/ input/ prediktor/ anteseden merupakan variabel
yang menjadi penyebab timbulnya atau berubahnya variabel
dependen. Jadi variabel indeppenden adalah variabel yang
mempengaruhi variabel dependen. Variabel moderator adalah
variabel yang mempengaruhi (memperkuat/memperlemah)
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Variabel ini sering disebut variabel independen kedua. Misalnya,
pengaruh kemampuan terhadap produktivitas kerja seseorang,
dimana semakin tinggi kemampuan seseorang maka produktivitas
kerjanya juga akan semakin tinggi jika etos kerjanya tinggi.
Begitu pula sebaliknya. Dalam hal ini, etos kerja berperan sebagai
variabel moderator (Tapehe, 2012). Contoh lain, pengaruh kondisi
ujian (variabel independen) yang mempengaruhi kinerja ujian
(variabel dependen) yang dapat dimoderasi oleh tingkat
kecemasan (Mulyatiningsih, 2014). Variabel intervensi/mediasi
(intervening/ mediating) adalah variabel yang menjadi perantara
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Variabel intervening adalah variabel yang secara teori atau
dihipotesiskan mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen, dimana variabel
independen tidak secara langsung mempengaruhi variabel
dependen, melainkan melalui variabel intervensi/mediasi

Statistika Pendidikan 11
(intervening/mediating). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 2 dan gambar 3.

Gambar 2. Hubungan Variabel Independen (X) dengan Variabel Dependen


(Y) yang Dimoderasi Oleh Variabel Moderator (M)

Gambar 3. Hubungan Variabel Independen (X) dengan Variabel Dependen


(Y) yang Diintervensi/diimediasi Oleh Variabel intervening/mediating (Z)

Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat


konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variabel utama yang
akan diteliti (Tapehe, 2012). Variabel kontrol berhubungan
dengan penelitian yang ingin mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen atau penenitian yang
bersifat membandingkan dengan mengontrol variabel diluar
variabel yang diteliti (Widiyanto, 2013). Variabel boneka
(dummy variabel) adalah variabel yang digunakan untuk
mengkuantitatifkan variabel yang datanya bersifat kualitatif/
kategorik. Misalnya variabel jenis kelamin, data laki-laki
dikuantitatifkan menjadi 1 dan perempuan dikuantitatifkan
menjadi 0.
3. Variabel berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, variabel dibedakan menjadi: variabel aktif
dan variabel atribut. Variabel aktif adalah variabel yang dapat
dimanipulasi oleh peneliti. Manipulasi dimaksudkan sebagai
suatu perlakuan berbagai hal terhadap kelompok subjek penelitian
(dilakukan pada penelitian eksperimen). Misalnya variabel model
pembelajaran; media pembelajaran; jenis pupuk; intensitas
cahaya; dll.. Variabel atribut adalah variabel yang tidak dapat
dimanipulasi. Semua yang merupakan karakteristik manusia,

Statistika Pendidikan 12
seperti intelegensi, hasil belajar, kemampuan kognitif, sikap,
pendidikan, penghasilan, jenis kelamin, gender, agama, suku,
usia, tinggi badan, berat badan, dll. merupakan variabel atribut
(Widiyanto, 2013).

F. ALAT DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Alat pengumpulan data
Alat atau device untuk memperoleh keterangan dari objek atau elemen
antara lain (Supranto, 2008):
a. Daftar pertanyaan (questionnaire)
b. Angket
c. Pedoman wawancara
d. Lembar observasi, daftar ceklis, catatan berskala
e. Soal/ lembar soal
f. Dokumen/ mendokumentasikan (daftar dokumen)
2. Teknik pengumpulan data
Teknik-teknik pengumpulan data meliputi:
a. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik
secara langsung ataupun tidak langsung dengan sumber data
(Malik & Chusni, 2018).
b. Membagikan Angket (kuesioner)
Kuesioner atau angket adalah salah satu alat pengumpulan
data berupa serangkaian pertanyaan yang di ajukan pada
responden untuk mendapatkan jawaban (Malik & Chusni,
2018). Bagian yang sangat penting dalam pengumpulan data
adalah merancang kuesioner. Kuesioner atau daftar isian
adalah satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis
dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat di ajukan
pada setiap responden. Sistematis yang dimaksud disini
adalah bahwa item-item pertanyaan disususn menurut logika
(logica sequence) sesuai dengan maksud dan tujuan
pengumpulan data. Sedangkan yang dimaksud standar adalah
setiap item pertanyaan mempunyai pengertian, konsep, dan
definisi yang sama. Usaha untuk membuat kuesioner menjadi
Statistika Pendidikan 13
suatu survei yang baik, harus di arahkan pada dua tujuan
utama, yaitu:
1) Memperoleh informasi / data yang berhubungan dengan
maksud dan tujuan survei.
2) Mengumpulkan informasi dengan kecermatan dan
ketelitian yang dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk memenuhi tujuan pertama, rancangan kuesioner harus
benar-benar sesuai dengan situasi dimana lingkup topik yang
diselidiki dapat dibatasi. Informasi yang dikumpulkan harus
berupa fakta dan bersifat objektif sesuai dengan tujuan survei.
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya ditujukan
kepada responden yang diketahui berhak dan mampu
menjawabnya. Sedangkan untuk memenuhi tujuan kedua, ada
beberapa hal yang harus dilakukan dalam pembuatan
koesioner. Tingkat ketelitian informasi yang di kumpulkan
dapat diperoleh apabila kuesioner disusun secara sederhana.
Selain itu, kuesioner harus mudah dimengerti serta adanya
keseragaman peristiwa dan petunjuk pengisiannya. Meskipun
bukan merupakan satu-satunya alat pengumpulan data, tetapi
kuesioner adalah alat yang efektif untuk berbagai cara
pengumpulan data seperti wawancara, observasi maupun
lewat pos (mailing system). Keuntungan penggunaan
kuesioner dalam suatu survei dibandingkan dengan teknik
lainnya adalah dapat diperolehnya data standar yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk keperluan analisis
menyeluruh tentang karakteristik populasi yang diselidiki
(Malik & Chusni, 2018). Jenis pertanyaan dalam kuesioner
dapat dibedakan menjadi pertanyaan terbuka dan pertanyaan
tertutup. Perbedaan kedua jenis pertanyaan tersebut terletak
pada tingkat kebebasan responden dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan kuesioner. Pertanyaan terbuka
mungkinkah responden memberikan jawaban yang
dikehendaki dengan kata-kata yang dipilihnya sendiri.
Sedangkan pertanyaan tertutup membatasi jawaban
responden dengan keharusan memilih diantara jawaban-

Statistika Pendidikan 14
jawaban yang sudah tercantum dalam kuesioner (Malik &
Chusni, 2018).
c. Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatn secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada ombjek
penelitian. Observasi merupakan metode yang cukup mudah
dilakukan untuk pengumpulan data. Observasi ini lebih
banyak digunakan pada statistika survei, misalnya akan
meneliti kelakuan orang-orang suku tertentu. Observasi ke
lokasi yang bersangkutan akan dapat diputuskan alat ukur
mana yang tepat untuk digunakan.
d. Metode Tes
Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk
memperoleh infomasi tentang berbagai aspek dalam tingkah
laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunkan
pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu
deskripsi kuntitatif tentang aspek yang di teliti. Keunggulan
metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang
direvisi dan instrumen penelitian yang objektif. Sedangkan
kelemahan metode ini adalah hanya mengukur satu aspek
data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus
dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur
keadaan siswa pada saat tes itu dilakukan (Malik & Chusni,
2018).

Statistika Pendidikan 15
E. REFERENSI

Anggraena, Y. (2021). Data dan Pemanfaatannya. Kemdikbud Pusat.


https://kipin.id/marketing/Data_dan_Pemanfaatannya.pdf
Malik, A., & Chusni, M. M. (2018). Pengantar Statistika Pendidikan:
Teori dan Aplikasi (I). CV. Budi Utama.
Mulyatiningsih, E. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan. Alfabeta.
Riduwan, & Akdon. (2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika:
untuk Penelitian (Administrasi Pendidikan-Bisnis-Pemerintahan-
Sosial-Kebijakan-Ekonomi-Hukum-Manajemen-Kesehatan) (Z.
Arifin (ed.); Kelima). Alfabeta.
Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Tarsito.
Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi (I. Ismail (ed.); 7th ed.).
Erlangga.
Susetyo, B. (2010). Statistika: Untuk Analisis Data Penelitian (2nd ed.).
Refika Aditama.
Sutarto, A. P. (2019). Probabilitas & Statistik Dasar Untuk Sains (1st
ed.). PT. Pustaka Baru.
Tapehe, Y. (2012). Statistika dan Rancangan Percobaan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Triola, M. F. (2012). Elementary Statistics Technology Update (11th ed.,
Vol. 2011). Addison-Wesley.
http://books.google.com/books?id=vbwsAAAAQBAJ&pgis=1
Weiss, N. A. (2012). Elementary Statistics (C. A. Weiss (ed.); 8th ed.).
Addison-Wesley.
Widiyanto, M. A. (2013). Statistika Terapan: Konsep & Aplikasi SPSS
dalam Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi & Ilmu Sosial
Lainnya. PT Elex Media Komputindo.

Statistika Pendidikan 16

Anda mungkin juga menyukai