Anda di halaman 1dari 14

Konsep Dasar Statistik

Indah Mutmainnah (220905500008)


Tujuan Pembelajaran :
A. Mahasiswa mampu mengetahui Pengertian statistik
B. Mahasiswa mampu menyebutkan Fungsi statistik
C. Mahasiswa mampu membandingkan Statistik deskriptif dan inferensial
D. Mahasiswa mampu menyimpulkan pengertian data
E. Mahasiswa mampu menjelaskan Jenis-jenis data
F. Mahasiswa mampu menggunakan Sumber, metode, dan instrument
pengumpulan data
G. Mahasiswa mampu menentukan langkah-langkah pengumpulan data
Pendahuluan
Statistik dan Statistik. Pada dasarnya statistika dan statistika sangat erat
kaitannya, namun keduanya memiliki arti yang sangat penting. Perbedaannya dapat
dijelaskan dengan definisi; Secara sederhana, pengertian statistika adalah kumpulan
data, berupa angka dan bukan angka, yang disusun dalam tabel (daftar) dan/atau
grafik yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu (Widardo,
2019). Statistika adalah ilmu mengumpulkan, mengatur, menyajikan, menganalisis,
dan menafsirkan informasi untuk pengambilan keputusan yang efektif.

Kata “Statistik” berasal dari kata status (bahasa latin), state (bahasa Inggris)
atau kata staat (bahasa Belanda) dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi
Negara. Pada mulanya, kata “statistik” diartikan sebagai “kumpulan bahan keterangan
(data) baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud
angka (kualitatif). Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya
dibatasi pada “kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) “
saja. Bahan keterangan yang bersifat bukan angka tidak lagi disebut sebagai
statistik.Dalam bahasa Inggeris dijumpai istilah statistics artinya “ilmu statistik”,
sedangkan statistic diartikan sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari
sampel,” sebagai lawan kata “parameter” yang artinya “ukuran yang diperoleh dari
populasi.” (Sudijono, Anas. 2014)
Dalam Istilah “statistik’’ itu terkandung berbagai macam pengertian diantaranya
menurut (Sudijono, Anas. 2014) sebagai berikut :
1) Istilah “statistik’’ terkadang diberi pengertian “data statistik’’. Data statistic adalah
kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan. Atau dengan istilah
lain berarti “deretan atau kumpulan angka yang menunjukan keterangan mengenai
cabang kegiatan hidup tertentu’’. Misalnya: statistic penduduk. Dengan demikian
istilah statistic dalam arti data kuantitatif/data statistic adalah data angka yang dapat
memberikan gambaran mengenai keadaan, peristiwa tertentu.

2) Istilah “statistik’’ diberi pengertian sebagai kegiatan pertatistikan. Dapat dilihat


dari UU No.7 Tahun 60 bahwa kegiatan statistik mencakup 4 hal, yaitu (1)
pengumpulan data. (2) penyusunan data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan
(4) analisis data.

3) Istilah statistik mengandung pengertian sebagai “metode statistik”, yaitu cara-cara


tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan,
menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap kumpulan bahan keterangan
yang berupa angka sehingga kumpulan keterangan angka tersebut dapat memberikan
makna tertentu.

4) Istilah statistik diberi pengertian sebagai “ilmu statistik’’. Ilmu statistik adalah
ilmu yang membahas dan mengembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam
kegiatan statistik.

Statistik pada dasarnya merupakan alat bantu untuk memberi gambaran atas
suatu kejadian melalui bentuk yang sederhana, baik berupa angka-angka maupun
grafik-grafik. Mengingat perannya sebagai alat bantu, maka perlu disadari bahwa
kunci keberhasilan analisis statistik masih terletak pada pemakaiannya. Statistik bisa
digunakan untuk ukuran sebagai wakil dari sekelompok fakta mengenai nilai rata-rata
mahasiswa, presentase hasil belajar, ramalan kemampuan mahasiswa, dan lain-lain.
Untuk memperoleh sejumlah informasi yang menjelaskan masalah untuk ditarik
kesimpulan yang benar, kita harus melalui beberapa proses, yaitu proses
pengumpulan informasi, pengelolaan informasi, dan proses penarikan kesimpulan.
A. Pengertian Statistik
Statistika cenderung disebut sebagai statistik meski keduanya memiliki arti yang
berbeda. Statistik adalah data sedang statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data. Statistika berfungsi untuk mengembangkan pola
pikir logis dan ilmiah terutama di era globalisasi dimana semua bidang tidak terlepas
dari penggunaan angka, data, dan fakta (Riduwan, 2015).
Menurut (Budiyono, 2017) Statistika adalah suatu pengetahuan yang
berhubungan dengan pengumpulan, penyusunan, penyajian, dan pengambilan
kesimpulan (generalisasi) populasinya berdasarkan data sampel yang diperoleh.
Sedemikian hingga secara garis besar Statistika dapat dibedakan menjadi dua jenis
yakni statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistik adalah sekumpulan angka
yang menjelaskan sesuatu, baik angka yang masih acak (belum terurut) maupun
angka yang disusun dalam daftar atau bagan. Kata statistik berasal dari bahasa Latin
dan berarti “status”, yang berarti keadaan atau hal-hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara. Statistik adalah seperangkat metode dan aturan untuk
mengumpulkan, menganalisis, memproses, dan menafsirkan data dalam jumlah besar.
Statistika juga merupakan sekumpulan angka yang menggambarkan sifat-sifat data
atau hasil pengamatan. 
Menganalisa data sama artinya kita melaksanakan tindakan/perlakuan terhadap
data untuk menghasilkan tujuan tertentu baik berupa gambaran atas data ataupun
berupa kesimpulan terhadap kondisi atau kejadian di mana data diambil. Pengambilan
alat analisis akan sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan atas data yang
sudah terkumpul. Kesalahan pengambilan alat analisis akan menghasilkan
kesimpulan yang tidak valid dan berdampak pada penggunaan dan penerapan hasil
penelitian (Maswar, 2017).

Sholikhah (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa statistika deskriptif


adalah statistika yang tingkat pengerjaannya adalah untuk menghimpun, mengatur,
dan mengolah data untuk dapat disajikan dan memberikan gambaran yang jelas
mengenai suatu kondisi atau peristiwa tertentu dimana data diambil. Atau dengan
kata lain, tugas statistika deskriptif adalah untuk menyajikan data dengan jelas agar
dapat diambil pengertian atau makna tertentu berdasarkan penggambaran yang
disajikan.

Berdasarkan beberapa definisi statistika di atas, dapat disimpulkan bahwa


statistika memiliki dua pengertian. Dalam pengertian yang lebih sempit, statistika
adalah kumpulan fakta-fakta yang berbentuk angka (baik tabular maupun non tabular)
yang menggambarkan suatu masalah. Dalam arti luas, statistika adalah kumpulan
metode dan aturan untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis, dan
menafsirkan data untuk menarik kesimpulan. 
Kata statistic berasal dari kata latin yaitu status yang berarti “Negara” (dalam
bahasa inggris adalah state). Pada awalnya kata statistic diartikan sebagai
keteranganketerangan yang dibutuhkan oleh Negara dan berguna bagi negara. Misal
keterangan menganai jumlah keluarga penduduk suatu Negara., keterangan mengenai
pekerjaan penduduk suatu Negara, dan sebagainya. Perkembangan lebih lanjut
menunjukkan bahwa pengertian statistik merupakan kumpulan suatu angaka-angka.
Misalnya statistik kelahiran, statistik hasil pertanian, statistik penduduk, dan
sebagainya (Sudijono, Anas. 2014).

Jadi pengertian statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan


cara-cara pengumpulan, penyajian, pengolahan, analisis data, dan penarikan
kesimpulan dari hasil analisis serta menentukan pengambilan keputusan.
B. Fungsi Statistik
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini, bahwa
ilmu statistik telah mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia.
Selanjutnya statistika dapat digunakan sebagai alat penghubung beberapa pihak yang
menghasilkan data statistik atau berupa analisis statistik sehingga beberapa pihak
tersebut dapat mengambil keputusan melalui informasi tersebut.
Statistik dapat berguna dalam mengembangkan model, merumuskan hipotesis,
mengembangkan alat pengumpulan data, membentuk desain penelitian, menentukan
sampel, dan menganalisis data, yang kemudian diinterpretasikan sedemikian rupa
sehingga membuat data tersebut bermakna. Hampir semua penelitian ilmiah
dilakukan pada sampel peristiwa dan generalisasi dibuat berdasarkan itu. Pasti ada
kesalahan dalam generalisasi; Di sini, salah satu tugas statistik didasarkan pada
sampel non-populasi. Dengan demikian, kita dapat melakukan pengujian hipotesis
dengan menggunakan teknik statistik. Padahal, berdasarkan hasil analisis statistik
berdasarkan perhitungan dalam bentuk angka, jika tidak dideskripsikan dalam bentuk
kalimat atau kata-kata untuk menarik kesimpulan, maka tidak ada artinya. Jika tidak,
maka hasil analisisnya tidak ada artinya dan hanya angka yang tidak "berbunyi". 
Adapun manfaat Statistik menurut (Irianto, 2021) yaitu :
1. Untuk meramalkan
2. Untuk penelitian
3. Untuk menagatur kualitas barang
4. Untuk produktivitas
5. Untuk memperbaiki proses (eksperimen)
C. Statistik Deskriptif dan Inferensi
Tujuan dari statistik deskriptif adalah untuk menggambarkan objek studi seperti
itu atau memberikan gambaran umum tentangnya, tanpa menarik kesimpulan atau
generalisasi. Statistik deskriptif menunjukkan cara penyajian data dalam bentuk tabel
dan grafik yang mengidentifikasi rata-rata, modus, median, rentang, dan standar
deviasi. Statistik deskriptif mengacu pada analisis yang dinyatakan dalam formulasi,
sedangkan perhitungan statistik sederhana hanya digunakan sebagai informasi
pendukung. Misalnya seseorang menggambarkan keindahan lukisan Mona Lisa,
kasus antara dua sekolah, kasus tsunami di Aceh dll. Contoh di atas termasuk dalam
kelompok statistik deskriptif karena mereka mengklasifikasikan, mengurutkan, dan
menjelaskan data.

Sholikhah (2016) dalam penelitiannya menyatakan bahwa statistika deskriptif


adalah statistika yang tingkat pengerjaannya adalah untuk menghimpun, mengatur,
dan mengolah data untuk dapat disajikan dan memberikan gambaran yang jelas
mengenai suatu kondisi atau peristiwa tertentu dimana data diambil. Atau dengan
kata lain, tugas statistika deskriptif adalah untuk menyajikan data dengan jelas agar
dapat diambil pengertian atau makna tertentu berdasarkan penggambaran yang
disajikan.

Jadi statistika deskriptif adalah statistik yang membahas mengenai pengumpulan,


pengolahan, penyajian, serta penghitungan nilai-nilai dari suatu data yang
digambarkan dalam table atau diagram dan tidak menyangkut penarikan kesimpulan.
Menurut (Sugiyono, 2018), statistik inferensial merupakan teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya digeneralisasikan
(diinferensialkan) untuk populasi dimana sampel diambil.
Tujuan dari statistik inferensial adalah untuk menarik kesimpulan. Sebelum
kesimpulan ditarik, asumsi tentang statistik deskriptif dibuat. Contoh masalah
statistik inferensial, estimasi statistik, pengujian hipotesis, dll. Statistik inferensial
adalah statistik yang berhubungan dengan pengambilan keputusan dan memprediksi
hubungan antar peristiwa berdasarkan perhitungan numerik (angka). Kekuatan
analisis terletak pada bentuk perhitungan numerik yang menjadi dasar untuk menolak
atau menerima hipotesis. Misalnya seseorang melakukan analisis perbandingan hasil
belajar antara SMA di desa dan di kota, pengaruh aktivitas siswa terhadap prestasi
belajar siswa, dll. Contoh-contoh di atas menunjukkan fungsi-fungsi kelompok
Statistik Inferensial karena fungsi-fungsi tersebut membutuhkan sampel objek data,
mengolah lebih banyak menggunakan perhitungan numerik atau numerik, menguji
dan menarik kesimpulan. 
D. Pengertian data
Data adalah sesuatu berupa catatan dari fakta yang nyata. Secara umum, definisi
data adalah kumpulan keterangan atau deskripsi dasar dari suatu hal yang diperoleh
dari hasil pengamatan dan dapat diolah menjadi informasi atau bentuk yang lebih
kompleks, untuk bahan pengambilan keputusan.
Menurut (Sutabri, 2014) Definisi data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk
menghasilkan informasi.
Data adalah satuan terkecil, berupa lambang numerik, lambang huruf atau
piktogram, yang menggambarkan nilai suatu variabel tertentu sesuai dengan kondisi
data di lapangan. Simbol yang tersusun atas angka, huruf, atau gambar sering disebut
sebagai data mentah atau besaran yang belum memberikan ukuran terhadap suatu
konsep atau fenomena tertentu. Jumlah informasi tidak relevan jika tidak dilakukan
pengolahan atau analisis lebih lanjut dalam bentuk informasi pelatihan atau indikator
(Susanto, 2016).

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa Data adalah segala fakta dan angka
yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, baik itu dalam bentuk
angka, huruf, simbol, yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.

E. Jenis-Jenis Data
Data berdasarkan sifatnya terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan salah satu jenis data penelitian. Berbeda
dengan data kuantitatif yang berbentuk angka, data ini berbentuk cerita. Pada
umumnya data kualitatif digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan
fenomena atau gejala sosial yang mempengaruhi suatu masyarakat. Data
kualitatif adalah data verbal yang lebih identik dengan ciri-ciri atau
karakteristik daripada variabel numerik. Oleh karena itu, informasi ini tidak
dapat diukur dan dihitung secara pasti. 
Menurut (Sugiyono, 2015), data kualitatif dapat didefinisikan sebagai
data yang berupa kata-kata, grafik dan gambar. Data kuantitatif dapat
didefinisikan dalam bentuk angka atau data kualitatif. Teknik pengumpulan
data adalah observasi, survei untuk kelompok sasaran. Dalam statistik, data
ini terkadang disebut sebagai data kategorikal. Data kategorikal adalah
informasi yang dapat dikelompokkan berdasarkan atribut dan
karakteristiknya. 
Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan karegorisasi
karakteristik berwujud pernyataan, atau berupa kata-kata. Contohnya harga
minyak turun, harga dollar naik, dan lain sebagainya.
2. Data Kuantitatif
Menurut (Sugiyono, 2018), metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti populasi dan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Data kuantitatif adalah jenis data yang nilainya secara nyata bisa
diukur dalam bentuk angka atau hitungan, dengan nilai numerik unik yang
terkait dengan setiap teknik pengumpulan data. Sehingga data dalam riser ini
juga dikenal sebagai data numerik, tipe data ini mendeskripsikan variabel
penelitian yang bersifat numerik.
Menurut (Sudaryana, dkk. 2022) Penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang menekankan pada analisis data-data numerik (angka) yang
diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif
dilakukan pada penelitian inferensial (pengujian hipotesis) dan menyandarkan
kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalah penolakan hipotesis nol
(nihil). Dengan metode kuantitatif, diperoleh signifikansi perbedaan kelompok
atau hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian
kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
Penelitian kuantitatif merupakan  salah satu jenis kegiatan penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitian, baik tentang tujuan penelitian,
subjek penelitian, objek penelitian, sampel data, sumber data, maupun
metodologinya. Sesuai dengan namanya penelitian kuantitatif melibatkan diri
pada perhitungan atau angka atau kuantitas.
Data berdasarkan skala pengukuran terbagi menjadi 4, Menurut Sugiyono
(2016) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Pengukuran merupakan aturan-aturan pemberian angka untuk berbagai objek
sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili kualitas atribut. Terdapat empat
jenis skala yang dapat digunakan untuk mengukur atribut, yaitu: skala
nominal, skala ordinal,skala interval, dan skala ratio.
a. Skala nominal
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan
untuk objek atau kelas objek untuk tujuan identifikasi. Nomor jaminan
social seseorang, nomor punggung pemain sepakbola, loker, dan lain-lain
adalah suatu skala nominal. Demikian juga, jika dalam suatu penelitian
tertentu pria diberikan kode 1 dan wanita mendapat kode 2, untuk
mengetahui jenis kelamin seseorang adalah melihat apakah orang ini
berkode 1 atau 2. Angka-angka tersebut tidak mewakili hal lain kecuali
jenis kelamin seseorang. Wanita, meskipun mendapat angka yang lebih
tinggi, tidak berarti “lebih baik” dibanding pria, atau “lebih banyak” dari
pria. Kita boleh saja membalik prosedur pemberian kode sehingga wanita
berkode 1 dan pria berkode 2.
b. Skala ordinal
Menurut (Irianto, 2015), skala nominal adalah skala yang paling
sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan. Dengan
kata lain skala nominal yaitu angka yang tidak mempunyai arti hitung. Angka
yang diterapkan hanya merupakan simbol/tanda dari objek yang akan
dianalisis.
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka dikenakan
terhadap data berdasarkan urutan dari objek. Disini angka 2 lebih besar dari 1,
bahwa angka 3 lebih besar dari 2 maupun 1. Angka 1, 2, 3, adalah berurut,
dan semakin besar angkanya semakin besar propertinya.
Contoh, angka 1 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 2 untuk
tahun kedua, 3 untuk tahun ketiga, dan 4 untuk mahasiswa senior. Namun kita
juga bisa memakai angka 10 untuk mewakili mahasiswa tahun pertama, 20
untuk tahun kedua, 25 untuk tahun ketiga, dan 30 untuk mahasiswa senior.
Cara kedua ini tetap mengindikasikan level kelas masing-masing mahasiswa
dan relative standing dari dua orang, yaitu siapa yang terlebih dahulu kuliah.
c. Skala interval
Merupakan salah satu jenis pengukuran dimana angka-angka yang
dikenakan memungkinkan kita untuk membandingkan ukuran dari selisih
antara angkaangka. Selisih antara 1 dan 2 setara dengan selisih antara 2 dan 3,
selisih antara 2 dan 4 dua kali lebih besar dari selisih antara 1 dan 2.
Contoh adalah skala temperature, misalnya temperature yang rendah
pada suatu hari adalah 40o F dan temperature yang tinggi adalah 80o F. Disini
kta tidak dapat mengatakan bahwa temperature yang tinggi dua kali lebih
panas dibandingkan temperature yang rendah karena jika skala Fahrenheit
menjadi skala Celsius, dimana C = (5F – 160) / 9, sehingga temperature yang
rendah adalah 4,4o C dan temperature yang tinggi adalah 26,6o C.
Data interval adalah data yang memiliki sifat dari data nominal dan
data ordinal. Data interval dapat diurutkan berdasarkan kriteria yang
ditentukan. Adapun data interval ini lebih unggul dari data ordinal bahwa data
interval memiliki kesamaan jarak (equality interval) dengan data yang telah
diurutkan. Kelebihan lainnya, data interval dapat diolah dengan menggunakan
teknik analisis ordinal atau nominal namun diubah terlebih dahulu ke bentuk
skala ordinal atau nominal. Contoh data interval yaitu rentang IPK mahasiswa
antara 3,00 sampai 3,50 sama jaraknya dengan 2,50 sampai 3,50 (Yusuf,
2014).
d. Skala ratio
Merupakan salah satu jenis pengukuran yang memiliki nol alamiah
atau nol absolute, sehingga memungkinkan kita membandingkan magnitude
angkaangka absolute. Tinggi dan berat adalah dua contoh nyata disini.
Seseorang yang memiliki berat 100kg boleh dikatakan dua kali lebih berat
dibandingkan seseorang yang memiliki berat 50 kg, dan seseorang yang
memiliki berat 150 kg tiga kali lebih berat dibandingkan seseorang yang
beratnya 50 kg. Dalam skala ratio nol memiliki makna empiris absolute yaitu
tidak satu pun dari property yang diukur benar-bnar eksis

F. Sumber, metode, dan instrument pengumpulan data


a. Sumber data
Pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber
primer, sedangan apabila melalui tangan kedua disebut sumber sekunder.
b. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk
satu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat
dilihatkan peng-gunaannya melalui : angket, wawancara, pengamatan, ujian
(tes), dokumentasi, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau
gabungan tergantung dari masalah yang diahadapi.
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Selanjutnya instrumen yang
diartikan alat bantu merupakan saran yang dapat diwujudkan dalam benda,
contohnya: angket (questionnaire), daftar cocok (checklist), skala (scala),
pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule), lembar
pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau observation
schedule), soal ujian (soal tes atau tes [test] inventori (inventory) dan
sebagainya. Kaitan antara metode dan instrumen pengumpulan data.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis
atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Karena data yang
diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan, data yang
dikumpulkan haruslah data yang benar.
Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrumen pengumpulan datanya pun
harus baik. Ada beberapa intrumen pengumpulan data Menurut (Sugiyono, 2016)
sebagai barikut :
1. Angket (Questionnaire)
Kuesioner (kuesioner) adalah daftar pertanyaan yang atas permintaan pengguna
dialihkan kepada orang lain yang siap memberikan jawaban (responden). Tujuan
pembagian kuesioner adalah untuk mendapatkan informasi lengkap tentang masalah
responden tanpa harus khawatir jika responden memberikan jawaban yang tidak
sesuai dengan kenyataan saat mengisi daftar pernyataan. Selain itu, responden
mengetahui informasi yang diminta. Kuesioner dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. 
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin
mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden
sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam
wawancara, dan situasi wawancara.
Pewawancara adalah petugas pengumpul informasi yang diharapkan dapat
menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab
semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan.
Responden adalah penghasil informasi yang diharapkan mampu menjawab
semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Melakukan wawancara membutuhkan
kemauan responden dan pewawancara. Panduan wawancara berisi deskripsi
penelitian, biasanya dalam bentuk kuesioner, untuk memastikan bahwa wawancara
berjalan dengan lancar. 
Situasi wawancara ini berhubungan waktu dan tempat wawancara. Waktu dan
tempat wawancara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara merasa canggung
untuk mewawancarai dan responden pun merasa enggang untuk menjawab
pertanyaan.
3. Pengamatan (Observation)
Observasi adalah pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk mencermati
secara seksama kegiatan yang dilakukan. Bila objek penelitiannya adalah perilaku
dan tindakan manusia, fenomena alam (peristiwa di lingkungan alam), proses kerja
dan
Catatan anekdot (list of anecdotal notes) adalah catatan peneliti tentang segala sesuatu
yang terjadi selama pengamatan. Peristiwa atau hal-hal yang dianggap penting dicatat
secara singkat tanpa aturan tertentu. 
4. Tes (Test)
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelgensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
5. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,
film dokumenter data yang relevan penelitian.
G. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1. penyusunaan data
Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah untuk mengecek
apakah semua data yang dibutuhkan sudah terekap semua. kegiatan ini dimaksudkan
untuk menguji hipotesis penelitian penyusunan data harus dipilih data yang ada
hubungannya dengan penelitian (data penting), dan benar benar otentik.adapun data
yang diambil melalui wawancara harus dipisahkan antara pendapat responden dan
pendapat interviwer.
2. Klasifikasi data
Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan
memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan
oleh peniliti.keuntungan klasifikasi data ini adalah untuk memudahkan pengujian
hipotesis.
3. Pengolahan data
Hipotesis yang akan diuji harus berhubungan dengan masalah yang disajikan.
Tidak semua jenis penelitian harus hipotetis, tetapi semua jenis penelitian
membutuhkan rumusan masalah, sedangkan penelitian berbasis hipotesis bersifat
eksperimental. Sifat data menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik
kualitatif dan apakah akan mengolah data kuantitatif dengan menggunakan teknik
statistik, baik statistik non parametrik maupun statistik parametrik. 
Statistik nonparametrik menguji parameter populasi, tetapi uji distribusi dan
asumsikan bahwa data yang dianalisis tidak terkait dengan adanya distribusi normal
atau harus tidak normal, dan bahwa data yang digeneralisasi tidak terdistribusi secara
normal. Statistik parametrik berurusan dengan data nominal atau ordinal, sedangkan
data yang dianalisis menggunakan statistik parametrik memenuhi persyaratan
misalnya data harus berdistribusi normal, hubungannya linier dan datanya homogen.
Data interval dan proporsi digunakan untuk statistik parametrik. 
4. Interpretasi hasil pengolahan data
Langkah ini menjelaskan bahwa setelah peneliti melakukan analisis data secara
cermat, langkah selanjutnya peneliti menginterpretasikan hasil analisis dan akhirnya
sampai pada kesimpulan yang mengandung intisari dari keseluruhan rangkaian
penelitian dan membuat rekomendasi. Hasil dan interpretasi analisis harus dalam
batas-batas kerangka penelitian, dan untuk alasan etis, peneliti siap menghadapi
kesulitan dan hambatan dalam penelitiannya. 
Kesimpulan :
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan, penyajian, pengolahan, analisis data, dan penarikan kesimpulan dari
hasil analisis serta menentukan pengambilan keputusan.
Menurut (Sugiyono, 2015), Data kualitatif dapat didefinisikan sebagai data yang
berbentuk kata, skema, dan gambar. Sedangkan data kuantitatif dapat didefinisikan
sebagai data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.Pendekatan
terhadap data kualitatif adalah melalui pengamatan dan pencatatan. Teknik
pengumpulan datanya adalah melalui observasi, wawancara, hingga focus group.
Dalam bidang statistika, data ini terkadang disebut sebagai data kategorik. Data
kategorik berarti data yang dapat dikelompokkan berdasarkan atribut dan sifatnya.

Statistik deskriptif mengacu pada analisis yang dinyatakan dalam formulasi,


sedangkan perhitungan statistik sederhana hanya digunakan sebagai informasi
pendukung. Misalnya seseorang menggambarkan keindahan lukisan Mona Lisa,
kasus antara dua sekolah, kasus tsunami di Aceh dll. Contoh di atas termasuk dalam
kelompok statistik deskriptif karena mereka mengklasifikasikan, mengurutkan, dan
menjelaskan data peristiwa menggunakan data observasi. 
Menurut (Sugiyono, 2018), statistik inferensial merupakan teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya digeneralisasikan
(diinferensialkan) untuk populasi dimana sampel diambil.
Statistika Inferensial bertujuan untuk penarikan kesimpulan. Sebelum menarik
kesimpulan dilakukan suatu dugaan yang diperoleh dari statistika deskriptif. Contoh
Masalah Statistika Inferensia, Pendugaan Statistik, Pengujian Hipotesis, dan lain
sebagainya. Statistik inferensial adalah statistik yang membahas mengenai
pengambilan keputusan dan memprediksi hunungan antar kejadian yang didasarkan
atas perhitungan numerik (Angka), kekuatan analisisnya berupa perhitungan numerik
yang dipakai sebagai dasar menolak atau menerima hipotesis. Misalnya seseorang
yang melakukan analisis mengenai perbandingan hasil belajar antara SMA di desa
dan di kota, pengaruh keaktifan siswa terhadap prestasi belajar siswa, dan lain
sebagainya.
Menurut (Sutabri, 2015) Definisi data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian serta merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat
bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk
menghasilkan informasi.
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya. Selanjutnya instrumen yang diartikan alat bantu merupakan
saran yang dapat diwujudkan dalam benda, contohnya: angket (questionnaire), daftar
cocok (checklist), skala (scala), pedoman wawancara (interview guide atau interview
schedule), lembar pengamatan atau panduan pengamatan (observation sheet atau
observation schedule), soal ujian (soal tes atau tes [test] inventori (inventory) dan
sebagainya ( Buchari, 2014).

Studi Kasus pada Mahasiswa yang Mengalami Kesulitan Belajar


Mata kuliah Statistika
Seorang siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar statistik dipilih
sebagai kasus kunci dari penelitian ini. Subyek penelitian adalah Dani, mahasiswi S1
Manajemen Tata Boga di Universitas Negeri Bandung. Latar belakang Dan adalah
siswa SMK memiliki kemampuan matematika dasar yang kurang dibandingkan siswa
SMA. Lahir di Bangkinang pada tanggal 1 Januari 1998, ini merupakan mahasiswa
yang aktif dalam Himpunan Mahasiswa dan selain kuliah ia juga bekerja di
salah satu Mall di Bandung sebagai pelayan restoran.Dari pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan peneliti melalui wawancara, Dani menjawab bahwa dia tidak
mengerti materi dalam mata kuliah statistika sehingga dia tidak berminat untuk
mempelajarinya. Ia belajar statistika hanya ketika menghadapi UTS dan UAS dengan
harapan tidak bertemu lagi statistika disemester berikutnya. Ia mengatakan
bahwa karena berasal dari SMK sehingga statistika tidak dipelajari selama masa
sekolah dahulu, namun matematika ada dipelajari dan ia selalu beranggapan bahwa
ia tidak sepandai teman-teman sekelasnya. Dani juga merasa kesulitan dalam
menghitung karena jumlah data yang begitu banyak dan dikerjakan secara manual,
tentunya memakan waktu yang lama, sedangkan waktu ujian singkat.Menurut
Dani pembelajaran yang dilaksanakan juga tidak menarik dan kurang efektif
karena suasana kelas yang ribut dan jumlah mahasiswa yang terlalu banyak yakni
sebanyak 61 orang satu kelas, ditambah lagi suara dosen yang kecil, bahkan
mahasiswa yang duduk di bagian belakang banyak yang tertidur. Dani merasa
canggung ketika ia melihat topik baru dalam materi statistika, dia berpikir dia
tidak bisa melakukannya, bodoh, dan kehilangan kepercayaandiri sepenuhnya.
Ketika peneliti menanyakan, “Menurut Dani apa itu statistika?”. Kemudian Dani
menjawab bahwa statistika adalah ilmu tentang menghitung yang senantiasa
berurusan dengan rumus dan angka-angka, seperti korelasi dan regresi. “Apakah
statistika itu susah?” lanjut peneliti. Kemudian Dani mengatakan, “Iya susah semua
kak”.Dani belum paham akan konsep yang dipelajarinya. Ia juga kurang teliti serta
kurang fokus dalam mengerjakan soal-soal statistika yang membutuhkan
konsentrasi tinggi, dan ketikamenghadapi soal-soal baru ia merasa kesulitan, dan
kerap kali bertanya di setiap langkah. Ini menunjukkan bahwa Dani tidak percaya
diri. Berdasarkan beberapa pertemuan belajar bersama Dani, peneliti menemukan
bahwa Dani tidak belajar dengan giat, kehilangan minat, dan sering mengeluh.
Sumber : https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/3010

Latihan Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan statistika ?
2. Apa manfaat mempelajari statistik ?
3. Apa perbedaan antara statistik deskriptif dan statistik inferensial ?
4. Tuliskan instrument apa saja yang digunakan dalam menggumpulkan data ?
5. Bagaimana cara mengumpulkan data ?

Daftar Pustaka
Rusli, Muhammad. (2014), Pengelolaan Statistik Yang Menyenangkan. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Martias, L. (2021), Statistika Deskriptif Sebagai Kumpulan Informasi. Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. Vol. 16 (1) : 43-44
Samosir, P. Wilson, R. Ratnawati. Dasar-dasar statistika inferensi dalam penelitian,
Jakarta : Uki Press
Setia, Pramana. (2017), dasar-dasar Statistika dengan software R konsep dan aplikasi.
Jakarta : in Media
Rizki, L, M. Fauziddin, M. (2021). Studi kasus pada mahasiswa yang mengalami
kesulitan belajar pada mata kuliah statistika. Jurnal prndidikan tambusai. Vol 5
(3):11305-11306
Yam, J. (2020). AMBIGUITAS STATISTIKA DESKRIPTIF & STATISTIKA
INFERENSIAL. Pelita : Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah, 20(2), 113-123.
Agus, Irianto. (2021), Statistik Untuk Ilmu Sosial. Padang: Kencana
Riduwan, Buchari. (2014), Pengantar Statistika Sosial. Bandung: Alfabeta
Asra, Abuzar. (2014), Esensi Statistik Bagi Kebijakan Publik. Jakarta: In Media

Anda mungkin juga menyukai