Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER STATISTIK

Di susun oleh : Moristina Ida Ayumi ( 10 001 111 )

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2011/2012

Statistik Diskriptif dan Interferensial dalam Kebahasaan

A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Istilah statistik berasal dari bahasa latin status yang artinya suatu negara. Suatu kegiatan pengumpulan data yang ada hubungannya dengan kenegaraan, misalnya data mengenai penduduk, data mengenai penghasilan dan sebagainya, yang lebih berfungsi untuk melayani keperluan administrasi. Secara kebahasaan, statistik berarti catatan angka-angka (bilangan); perangkaan; data yang berupa angka-angka yang dikumpulkan, ditabulasi, dikelompokkan, sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah, gejala atau peristiwa. Menurut Sutrisno Hadi (1995) Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris statistics (ilmu statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka. Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu. Selain itu, Statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang terdiri dari teori dan metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur,

mengklasifikasi,

menghitung,

menjelaskan,

mensintesis,

menganalisis,

dan

menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis. Secara umum, statistik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur pengumpulan, penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah, agar menghasilkan informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah (scientific inferences), dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial 2. Rumusan Masalah Bagaimana penerapan statistik diskriptif dan statistik induktif (interferensial) dalam dunia kebahasaan?

B. Pembahasan (isi) Statistik dalam praktek, berhubungan dengan banyak angka hingga bisa diartikan numerical description. Sebagai contoh, data statistik bisa berupa pergerakan Indeks Bursa Saham (IHSG), jumlah tanaman di suatu wilayah, jumlah penduduk wanita di suatu desa dan sebagainya; dalam dunia usaha, statistik juga sering diasosiasikan dengan sekumpulan data, seperti pergerakan tingkat inflasi, biaya promosi bulanan, jumlah pengunjung suatu toko, dan sebagainya. Namun, selain merupakan sekumpulan data, statistik juga dipakai untuk melakukan berbagai analisis terhadap data, seperti melakukan peramalan

(forecasting), melakukan berbagai uji hipotesis, dan kegunaan lainnya; statistik untuk kegunaan ini disebut sebagai ilmu statistik. Aplikasi ilmu statistik dapat dibagi dalam dua bagian: 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berusaha menjelaskan atau menggambarkan berbagai karateristik data, seperti berapa rata-ratanya, seberapa jauh data-data bervariasi dari rata-ratanya, berapa median data, dan sebagainya. Statistika deskriptif adalah teknik statistik yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan

kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi. Statistik deskriptif hanya dipergunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif dan disertai perhitunganperhitungan sederhana yang bersifat lebih memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;8). Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram, agar memberikan gambaran yang teratur ringkas, dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. (M.Subana dkk, 2000;12). Statistika deskriptif bermaksud menyajikan, mengolah dan menganalisa data dari kelompok tertentu sebagaimana adanya dan tidak bermaksud menarik kesimpulan-kesimpulan yang berlaku bagi kelompok-kelompok yang lebih besar. Artinya kesimpulan yang ditarik melalui deskriptif hanya berlaku bagai kelompok sampel yang bersangkutan tanpa dimaksudkan menarik kesimpulan yang berlaku bagi populasi. Ukuran statistik yang lazim digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik sampel ialah: ukuran kecenderungan sentral; Ukuran variasi ; Ukuran letak; koefisien korelasi. Sekalipun statistika deskriptif ini hanya menyajikan karakteristik sampel, namun statistika deskriptif merupakan dasar untuk mengkaji dan melakukan inferensi karakteristik populasi. 2. Statistik Induktif (Inferensi) Statistik Induktif berusaha membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan perkiraan besaran populasi, uji hipotesis, peramalan, dan sebagainya. Statistika inferensial adalah statistik yang berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk kemudian dilakukan penyimpulanpenyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada seluruh subyek tempat data diambil (populasi) (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000;12). Statistika inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah (M.Subana dkk, 2000;12) Statistika inferensial atau statistika induktif bermaksud menyajikan, menganalisa data dari suatu kelompok untuk ditarik

kesimpulan-kesimpulan, prinsip-prinsip tertentu yang berlaku bagi kelompok yang lebih besar (populasi) disamping berlaku bagi kelompok yang bersangkutan (sampel). Statistika inferensial merupakan langkah akhir dari tugas statistika karena dalam setiap penelitian kesimpulan inilah yang diinginkan. Statistika inferensial harus berdasar pada statistika deskriptif, sehingga kedua-duanya harus ditempuh secara benar agar kita mendapatkan kegunaan maksimal dari statistika ini. Dalam praktek, kedua bagian statistik tersebut dipakai bersama-sama; biasanya dimulai dengan statistik deskriptif, lalu dilanjutkan dengan berbagai analisis statistik untuk inferensi. Sebagai contoh, ada data tentang penjualan Mobil merek MUSANG per bulan di suatu show room mobil di Jakarta selama tahun 2002. Dari data tersebut, pertama akan dilakukan deskripsi terhadap data tersebut, seperti menghitung berapa rata-rata penjualan mobil MUSANG tersebut, berapa deviasi standarnya, dan lainnya. Setelah disusun deskripsi atau penggambaran tentang datadata penjualan Mobil MUSANG tersebut, kemudian baru dilakukan berbagai inferensi terhadap hasil deskripsi tersebut, seperti memperkirakan berapa estimasi penjualan mobil MUSANG di seluruh Indonesia (populasi), ramalan penjualan mobil MUSANG di bulan Januari tahun depan, bulan Februari, dan seterusnya. Jadi, statistik deskriptif akan dilakukan terlebih dahulu, lalu berdasar hasil tersebut, baru dilakukan berbagai analisis statistik secara induktif. C. Penutup Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang didefinisikan oleh Sudjana (1995:2) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan. statistik menunjukkan pencatatan angka-angka suatu kejadian, sedangkan statistika adalah ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan

menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka.

Pengklasifikasian statistika dilihat dari isi yang dipelajari yang terbagi menjadi statistika teoritis dan terapan, sedangkan dari aktifitas yang dilakukan yakni statistika deskriptif dan statistika inferensial. Dalam penerapannya, statistika menggunakan istilah-istilah umum yang sering digunakan dalam rumus statistik.

DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta. Prenada Media Group. Hadi, S. 1995. Statistik 1, 2, 3, Yogyakarta. Andi Offset http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2124814-aplikasi-ilmustatistik/#ixzz2IubXirU0 Nazir, Mohamad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. Sudjana. 1992. Metoda Statistika (Edisi ke 5). Bandung: Tarsito Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung. PT. Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai