Anda di halaman 1dari 12

1. Pendahuluan.

Statistika mula-mula diartikan sebagai bahan keterangan baik yang berwujud angka maupun
keterangan (data kualitatif) yang dikumpulkandan digunakan oleh negara. Bahan keterangan
demikian digunakan untuk keperluan penarikan pajak dan mobilitas militer pada waktu itu.

Selanjutnya statistik diartikan sebagai kumpulan data kuantitatif (berwujud angka-angka).


Statistik sebagai kumpulan angka, masih melekat dalam ingatan kita sampai sekarang. Kalau
ke Kantor desa atau kantor kecamatan, disajikan jumlah penduduk yang dikelompokan
berdasarkan : jenis kelamin, usia, pekerjaan,dsb. Kumpulan data penduduk tersebut dimaknai
sebagai statistik penduduk. Jumlah kecelakaan pada tri wulan ke dua, disajikan berapa orang
yang meninggal, luka berat dan luka ringan di muat dalam surat kabar diberi label statistik
kecelakaan lalu litas triwulan kedua diartikan sebagai statistik. Sebaiknya kumpulan data
tentang jumlah penduduk, kecelakaan lalu lintas diberikan pengertian kumpulan data bukan
statistik.

Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian statistik menekankan pada cara atau metode
untuk mengumpulkan, menjajikan, mengolah, mengintepretasikan dan mengambil
kesimpulan dari data kuantitatif yaitu data berupa angka. Untuk membedakan istilah yang
sudah terlanjur dan banyak dikenal masyarakat, istilah statistik diartikan sebagai kumpulan
data kuantitatif. Sedangkan pengertian statistik dalam artian metode atau cara, diguganakan
istilah statistika.

Beberapa definisi statistika

Statistika adalah ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis dan


menginteprtasikan data menjadi informasi untuk membantu mengambil keputusan yang
efektif. (Suharyadi dan Purwanto S. K, 12)

Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan metode-metode ilmiah


untuk pengumpulan pengorganisasian, perangkuman, pemaparan dan penganalisaan data
disamping terkait pula dengan metode-metode untuk penarikan kesimpulan yang valid serta
pengambilan keputusan yang berdasarkan alas an-alasan ilmiah dan kuat yang diperoleh dari
hasil analisis tadi. Murray R. Spiegel Larry J. Stephen, 1)

Pengertian statistika menurut Sigit Nugroho (2007) adalah hasil-hasil pengolahan dan analisis
data. Statistik dapat berupa mean, modus, median, dan sebagainya. Statistik dapat digunakan
untuk menyatakan kesimpulan data berbentuk bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau
diagram yang menggambarkan karakteristik data.

Pengertian statistika menurut Marguerrite F. Hall (1892) merupakan suatu teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkan dan mengadakan
penafsiran data yang berbentuk angka.

Menurut Anderson & Bancrofi Statistika merupakan ilmu dan seni mengembangkan dan
menerapkan metoda yang paling efektif untuk mengumpulkan, mentabulasi, menginterpretasi
kan data kuantitatif sedemikian rupa sehingga kemungkinan salah dalam kesimpulan dan
estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdeasarkan
matematika probabilitas.
Menurut Sudjana (2001) Arti statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan
dengan cara-cara pengumpuam fakta, pengolahan serta penganalisanya, penarikan
kesimpulan, penyajian dan publikasi dari datadata yang berbentuk angka.

Menurut Sugiyono, Pengertian statistika dalam arti sempit ialah sebagai data dan alat.
Sedangkan dalam arti luas, arti statistik merupakan suatu alat dalam menganalisis dan
mengambil sebuah keputusan.
Menurut Sutrisno Hadi Statistika merupakan salah satu cara untuk mengolah data dan
menarik sebuah kesimpulan serta keputusan yang logis dari sebuah proses pengolahan data.

Manfaat Statistik
Dibawah ini merupakan manfaat dan peran dari statistika, diantaranya ialah sebagai berikut :

1. Dalam kehidupan sehari-hari, statistik tersebut berperan ialah sebagai penyedia bahan
atau juga keteranagn dari berbagai hal untuk diolah serta juga ditafsirkan.
2. Dalam penelitian ilmiah, Statistik tersebut dapat berperan ialah sebagai penyedia alat
untuk dapata mengemukakan atau pun menemukan kembali keterangan yang seolah
tersembunyi dalam angka.
3. Dalam ilmu pengetahuan, statistik tersebut berperan ialah sebagai peralatan analisis
juga interprasi diri data kuantitatif ilmu pengetahuan sehingga akan dapat disimpulkan
data itu.

Fungsi Statistik
Terdapat 2 fungsi Statistika secara umum antara lain:

Fungsi deskriptif

Fungsi deskriptif statistik ialah fungsi statistik untuk daoat memahami data, mendiskripsikan
data, menerangkan data, peristiwa , yang dikumpulkan didalam suatu penelitian,
penyelidikan, serta tidak sampai pada generalisasi atau pengambilan kesimpulan tentang
populasi yang diselidiki.

Fungsi inferensial

Fungsi inferensial statistik ialah suatu fungsi statistik untuk dapat meramalkan serta juga
mengontrol mengenai keseluruhan atau populasi dengan berdasarkan data atau gejala serta
juga peristiwa yang terdapat dalam suatu penelitian, karena itu bagian ini dimulai dengan
adanya suuatu ekstimasi, hipotesis.

Tujuan Statistika
Berikut ini merupakan tujuan statistik, yakni ialah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskriptif serta juga menerangkan data mengenai populasi yang


diteliti/selidiki
2. Untuk mengurangi jumlah populasi yang luas pada ukuran yang lebih mudah untuk
dipahami
3. Untuk dapat menetapkan pada kondisi bagaimana suatu hipotesis tersebut dapat
digunakan atau membantu dalam melakukan sesuatu.
4. Untuk dapat menyediakan suatu ekstimasi atau model mengenai nilai yang tidak
diketahui dengan berdasarkan data yang diselidiki.
5. Untuk menyediakan sebuah ekstimasi mengenai akibat dari suatu hipotesis yang
diterima yang akan digunakan ialah sebagai dasar dalam membuata atau mengambil
keputusan yang akan dijalankan.

Jenis-Jenis Statistika

Berdasarkan Orientasi Pembahasan


Berdasarkan orientasi pembahasannya, statistika ini dibagi menjadi 2 yakni stataistika
matematika dan statistika terapan.

1. Statistika matematika ini sama halnya dengan statistika teori yaitu lebih
mengutamakan pada pemahaman akan suatu model, penurunan konsep serta juga
rumus-rumus statistika dengan secara matematis-teoritis, seperti pemahaman juga
penggunaan uji-t, uji normalitas, analisis regresi, uji homogenitas, galat, dan lain
sebagainya . Sedangkan,
2. Statistika terapan lebih mengutamakan pada pemahaman suatu konsep serta juga
teknik statistika dan pengunaannya atau penerapannya dalam disiplin ilmu tertentu.

Berdasarkan Fase atau Tujuan Analisisnya


Berdasarkan tujuan analisis, statistika ini dibedakan lagi menjadi 2 yaitu Statistika deskriptif
dan statistika inferensial.

1. Statistika deskriptif iniberkaitan atau berhubungan dengan pengumpulan,


pengolahan, analisis, penyajian data tanpa pengambilan kesimpulan yang memiliki
sifat umum atau generalisasi. Data pada statistika deskriptif ini disajikan dalam
bentuk tabel, diagram, grafik, lingkaran, polygon, perhitungan mean, median,
modus,persentil, desil, perhitungan penyebaran data dengan melalui perhitungan rata-
rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Serta juga melakukan analisis
korelasi, analisis regresi atau membandingkan rata-rata namun tidak dilakukan uji
signifikansi. Sedangkan,
2. Statistika inferensial inin memungkinkan dilakukannya pengambilan kesimpulan
dengan secara general.

Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data Yang Dianalisis


Berdasarkan asumsi tentang distribusi populasi data yang dianalisis, Statistika tersebut
dibedakan menjadi dua yaitu Statistika parametrik dan Statistika non-parametrik.

1. Statistika parametrik merupakan statistika yang didasarkan model distribusi normal,


sedangkan
2. Statistika non-parametrik merupakan statistika dengan teknik yang tidak didasarkan
pada model distribusi normal atau disebut distribusi bebas.

Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat


Dengan berdasarkan jumlah variabel terikatnya, Statistika tersebut dibedakan menjadi
Statistika Univariat dan Statistika Multivariat.

a. Statistika Univariat hanya mempunayai satu variabel terikat, sedangkan


b. Statistika Multivariat mempunayai lebih dari satu variabel terikat.
c.

3. Data dan jenis data

Data merupakan elemen awal yang menjadi dasar pertimbangan pemutusan suatu kebijakan.
Secara sederhana data adalah kumpulan dari fakta-fakta yang dapat memberikan gambaran
luas suatu keadaan.Data dikumpulkan melalui cara-cara tertentu kemudian diolah sehingga
menghasilkan suatu informasi yang jelas dan mudah dipahami.Data dibutuhkan dalam
beragam bidang, mulai dari pergudangan, kependudukan, penjualan, penelitian dan
sebagainya. Semakin kompleks data maka semakin rumit juga pengelolaannya.

Data adalah kumpulan dari fakta yang dapat berupa angka, simbol ataupun tulisan yang
diperoleh melalui pengamatan suatu objek. data yang baik harus dapat dipercaya
kebenarannya (reliable), akurat, tepat waktu, dan mencakup ruang lingkup yang luas. Data
masih bersifat mentah, sehingga orang yang melihat atau membacanya belum bisa mendapat
suatu informasi yang utuh. Maka dari itu perlu adanya pengolahan terhadap data yang
diperoleh sehingga menghasilkan sebuah informasi yang dapat dipahami.

Pengertian Data Menurut Para Ahli

 Menurut Mills (1984:17) Data adalah fakta mentah, observasi atau kejadian dalam
bentuk angka dalam bentuk angka atau simbol khusus.
 Menurut Syafrizal Helim Situmorang Data adalah sekumpulan informasi atau nilai
yang diperoleh dari hasil observasi (pengamatan) suatu obyek.
 Menurut Kamus Webster data adalah things known or assumed atau sesuatu yang
diketahui dan dianggap.
 Menurut KBBI data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar
kajian untuk membuat analisis dan kesimpulan.

Fungsi Data
Sebagai Dasar Membuat Keputusan
Data dapat digunakan untuk membuat keputusan terbaik terhadap suatu permasalahan yang
ada. Dengan data keputusan akan lebih mudah dibuat dan lebih dapat dipertanggungjawabkan

2. Sebagai Dasar Perencanaan


Dalam membuat suatu perencanaan diperlukan adanya suatu parameter yang akurat. Data
disini dibutuhkan untuk menjadi parameter dan acuan dalam membuat suatu perencanaan.
Dengan adanya data juga mampu untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang,
sehingga suatu perencanaan akan lebih terarah dan tingkat keberhasilannya semakin tinggi.

3. Sebagai Acuan Implementasi Suatu Kegiatan


Dengan adanya data dapat dijadikan acuan atau tolak ukur untuk melakukan suatu kegiatan.

4. Sebagai Bahan Evaluasi


Dalam suatu organisasi atau lembaga pasti diperlukan adanya evaluasi untuk meningkatkan
mutu. Data disini berperan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan atau
kinerja suatu organisasi.

Jenis Jenis Data dan Contohnya


Data dikelompokkan menjadi berbagai jenis, diantaranya adalah berdasarkan sifatnya,
berdasarkan sumbernya, berdasarkan waktu pengumpulannya, dan berdasarkan cara
memperolehnya.

1. Jenis Data Berdasarkan Cara Memperolehnya


Data berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi 2, yaitu data primer dan data
sekunder.

a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan langsung dari objek yang diteliti oleh
orang atau organisasi yang melakukan penelitian.

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain yang telah ada. Jadi
penulis tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti.

Biasanya data sekunder diperoleh dari penelitian-penelitian terdahulu dan data diterima
dalam bentuk jadi, seperti diagram, grafik, tabel.

Jenis Data Berdasarkan Sifatnya


Jenis data berdasarkan sifatnya dibagi lagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.

a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak berbentuk angka,biasanya
dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol, atau gambar.

Data kualitatif dapat diperoleh melalui wawancara, kuisioner, observasi, studi literatur, dan
lain sebagainya.

Data kualitatif biasanya bersifat objektif, sehingga setiap orang yang membacanya akan
menimbulkan penafsiran yang berbeda.

b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dapat diperoleh dengan melakukan survey untuk mendapatkan jawaban rigid
berupa angka.
Data kuantitatif ini bersifat objektif, sehingga setiap orang yang mebaca atau melihat data ini
akan menafsirkannya dengan sama.

Jenis Data Berdasarkan Sumbernya


Data berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua macam, yaitu data internal dan data
eksternal.

a. Data Internal
Data internal adalah data yang diperoleh langsung dari suatu organisasi atau tempat
dilakukannya penelitian.

Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar lingkup kerja kita.

Jenis Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya


Jenis data berdasarkan waktu pengumpulannya dibagi menjadi dua macam, yaitu data cross
section dan data berkala (time series data) .

Data cross section

Data cross section adalah data yang diambil pada 1 periode waktu tertentu sehingga ia
membutuhkan data di waktu lain jika ingin melakukan perbandingan.

Contoh sederhana: dalam sebuah desa ada 100 KK, dengan parameter tertentu 30% nya
dikategorikan sebagai keluarga Miskin. Nah 30% nya itu adalah data yang dihasilkan dari
data cross section karena hanya mencakup titik waktu itu saja.

Untuk melakukan perbandingan apakah di desa tersebut angka kemiskinan menurut atau naik,
maka ia membutuhkan data-data yang sebelumnya telah diteliti.

b. Data Berkala

Data berkala adalah data yang diambil secara kontinu dari waktu ke waktu untuk mengetahui
perkembangan dari objek yang sedang diamati atau diobservasi.

Data ini nantinya akan diamati pola perubahannya dari periode ke periode. Pola perubahan ini
dapat digunakan untuk membuat perencanaan atau mengambil sebuah keputusan. Data
berkala dapat diambil setiap hari, minggu, bulan, triwulan, atau setiap tahun.

a. Data nominal
Menuruti Moh. Nazir, data nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka
yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan
tingkatan apapun.
Ciri-ciri data nominal adalah hanya memiliki atribut, atau nama, atau diskrit.

Data nominal merupakan data diskrit dan tidak memiliki urutan.


Bila objek dikelompokkan ke dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka,
set-set tersebut tidak boleh tumpang tindih dan bersisa.
Misalnya tentang jenis olah raga yakni tenis, basket dan renang. Kemudian masing-masing
anggota set di atas kita berikan angka, misalnya:
 tenis (1),
 basket (2) dan
 renang (3).

Jelas kelihatan bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat olah raga
basket lebih tinggi dari tenis ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis. Angka tersebut
tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi
sebagai label saja.

Begitu juga tentang suku, yakni Dayak, Bugis dan Badui. Tentang partai, misalnya Partai
Bulan, Partai Bintang dan Partai Matahari. Masing-masing kategori tidak dinyatakan lebih
tinggi dari atribut (nama) yang lain.
Seseorang yang pergi ke Jakarta, tidak akan pernah mengatakan dua setengah kali, atau tiga
seperempat kali. Tetapi akan mengatakan dua kali, lima kali, atau tujuh kali.

Begitu juga tentang ukuran jumlah anak dalam suatu keluarga. Numerik yang dihasilkan akan
selalu berbentuk bilangan bulat, demikian seterusnya. Tidak akan pernah ada bilangan
pecahan. Data nominal ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala nominal.

Menuruti Sugiono, alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang
digunakan untuk data nominal adalah Coefisien Contingensi. Tetapi karena pengujian
hipotesis Coefisien Contingensi memerlukan rumus Chi Square/chi kuadrat kai-kuadrat
(χ2), maka perhitungannya dilakukan setelah kita menghitung Chi Square.

Penggunaan model statistik nonparametrik selain Coefisien Contingensi tidak lazim


dilakukan.

b. Data ordinal

Data ordinal, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan.
Angka yang diberikan mengandung tingkatan. Ia digunakan untuk mengurutkan objek dari
yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan
nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Jika kita memiliki
sebuah set objek yang dinomori, dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan
seterusnya, bila dinyatakan dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan lainnya
tidak sama.

Ia akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah.
Atau paling baik sampai ke yang paling buruk. Misalnya dalam skala Likert (Moh Nazir),
mulai dari:

 sangat setuju,
 setuju,
 ragu-ragu,
 tidak setuju
 sangat tidak setuju.
Atau jawaban pertanyaan tentang kecenderungan masyarakat untuk menghadiri rapat umum
pemilihan kepala daerah, mulai dari:

 tidak pernah absen menghadiri, dengan kode 5,


 kadang-kadang saja menghadiri, dengan kode 4,
 kurang menghadiri, dengan kode 3,
 tidak pernah menghadiri, dengan kode 2
 tidak ingin menghadiri sama sekali, dengan kode 1.

Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala ordinal ini akan diperoleh data
ordinal. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang lazim digunakan
untuk data ordinal adalah Spearman Rank Correlation dan Kendall Tau.

c. Data interval

Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan
ditambah satu sifat lain, yakni jarak yang sama pada pengukuran dinamakan data
interval. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur.
Akan tetapi ukuran interval tidak memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur.
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala interval dinamakan data
interval.

Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni:

A, B, C, D, E dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1, 2, 3,
4, 5 dan 6, maka dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara mahasiswa C dan A adalah 3 – 1
= 2.
Beda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah 6 – 3 = 3.

Akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali prestasi
mahasiswa A ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari prestasi mahasiswa
B.

Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval ini akan diperoleh data interval.
Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik parametrik yang lazim digunakan untuk data
interval ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple
Correlation, Partial Regression, dan Multiple Regression

d. Data rasio

Ukuran rasio (data rasio) yakni ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut
dari objek yang diukur. Data rasio, yang diperoleh melalui mengukuran dengan skala rasio
memiliki titik nol. Karenanya, interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata
satu kelompok dibandingkan dengan titik nol di atas.

Oleh karena ada titik nol, maka data rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian. Angka
pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Jika ada 4 orang
pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp. 10.000,
Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000.

Bila dilihat dengan ukuran rasio maka; pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan
pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan
pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B. Dengan kata lain, rasio antara;
pengemudi C dan A adalah 4 : 1, pengemudi D dan A adalah 5 : 1, pengemudi C dan B
adalah 4 : 3
.
Interval pendapatan pengemudi A dan C adalah 30.000, dan pendapatan pengemudi C adalah
4 kali pendapatan pengemudi A.
Contoh data rasio lainnya adalah berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio.
Bayi A memiliki berat 3 Kg.
Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg. Jika diukur dengan skala rasio,
maka bayi A memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat badan bayi C.
Bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi C memiliki
rasio berat badan sepertiga kali berat badan bayi A, dst.
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala rasio ini akan diperoleh data rasio.
Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) yang digunakan adalah statistik parametrik dan yang
lazim digunakan untuk data ratio ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial
Correlation, Multiple Correlation, Partial Regression, dan Multiple Regression
.
Kesimpulan

Sesuai dengan ulasan jenis pengukuran yang digunakan, maka variabel penelitian lazimnya
bisa di bagi menjadi 4 jenis variabel, yakni variabel nominal, variabel ordinal, variabel
interval, dan variabel ratio.
Variabel nominal, yaitu variabel yang dikategorikan secara diskrit dan saling terpisah satu
sama lain, misalnya status perkawinan, jenis kelamin, suku bangsa, profesi pekerjaan
seseorang dan sebagainya.

Variabel ordinal adalah variabel yang disusun atas dasar peringkat, seperti motivasi
seseorang untuk bekerja, peringkat perlombaan catur, peringkat tingkat kesukaran suatu
pekerjaan dan lain-lain.

Variabel interval adalah variabel yang diukur dengan ukuran interval seperti indek prestasi
mahasiswa, skala termometer dan sebagainya.

Variabel rasio adalah variabel yang disusun dengan ukuran ratio seperti tingkat
penganggguran, penghasilan, berat badan, dan sebagainya.

Konversi variabel ordinal

Adakalanya kita tidak ingin menguji hipotesis dengan alat uji hipotesis statistik
nonparametrik dengan berbagai pertimbangan, baik dari segi biaya, waktu maupun dasar
teori. Misalnya kita ingin melakukan uji statistik parametrik Pearson Korelasi Product
Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial Regresion dan Multiple
Regression.
Padahal data yang kita miliki adalah hasil pengukuran dengan skala ordinal, sedangkan
persyaratan penggunaan statistik parametrik adalah selain data harus berbentuk interval atau
ratio, data harus memiliki distribusi normal.
Jika kita tidak ingin melakukan uji normalitas karena data yang kita miliki adalah data
ordinal, hal itu bisa saja kita lakukan dengan cara menaikkan data dari pengukuran skala
ordinal menjadi data dalam skala interval dengan metode Suksesive Interval..

Menuruti Al-Rasyid, menaikkan data dari skala ordinal menjadi skala interval dinamakan
transformasi data. Transformasi data itu dilakukan diantaranya adalah dengan
menggunakan Metode Suksesive Interval (MSI).
Tujuan dari dilakukannya transformasi data adalah untuk menaikkan data dari skala
pengukuran ordinal menjadi skala dengan pengukuran interval yang lazim digunakan bagi
kepentingan analisis statistik parametrik.
Transformasi data ordinal menjadi interval itu, selain merupakan suatu kelaziman, juga untuk
mengubah data agar memiliki sebaran normal.
Artinya, setelah dilakukan transformasi data dari ordinal menjadi interval, penggunaan model
dalam suatu penelitian tidak perlu melakukan uji normalitas.
Karena salah satu syarat penggunaan statistik parametrik, selain data harus memiliki skala
interval (dan ratio), data juga harus memiliki distribusi (sebaran) normal.
Dengan dilakukannya transformasi data, diharapkan data ordinal sudah menjadi data interval
dan memiliki sebaran normal yang langsung bisa dilakukan analisis dengan statistik
parametrik. Berbeda dengan statistik nonparametrik, ia hanya digunakan untuk mengukur
distribusi. (Ronald E. Walpole).

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan dalam suatu penelitian untuk
mengumpulkan atau memperoleh data. Metode pengumpulan data menjadi hal yang tak kalah
pentingnya dalam suatu penelitian. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dan mencapai tujuan penelititan. Dengan teknik pengumpulan data yang
tepat akan diperoleh data yang akurat, sehingga hasil dari penelitian memiliki kredibilitas
yang tinggi.

Ada beberapa teknik atau metode untuk mengumpulkan data, yaitu wawancara, observasi,
angket (kuesioner), dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara peneliti
dengan narasumber untuk mendapatkan informasi. Wawancara dapat dilakukan secara
langsung/tatap muka ataupun tanpa tatap muka, yaitu melalui media komunikasi.

Wawancara terbagi menjadi dua jenis:

a. Wawancara Terstruktur
Pada wawancara terstruktur, peneliti teleh mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada narasumber. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu seperti kamera,
perekam suara, alat tulis, dan lain sebagainya.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Lain halnya dengan wawancara tidak terstruktur, biasanya peneliti tidak mempersiapkan
pertanyaan terlebih dahulu.

2. Observasi

Observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek menggunakan pancaindera.


Observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk suatu penelitian.
metode pengumpulan data ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Participant observation
Pada participant observation, peneliti ikut terlibat langsung dalam proses observasi terhadap
suatu objek yang sedang diamati.

b. Non participant observation


Sedangkan non participant observation, peneliti tidak terlibat secara langsung dalam proses
observasi.

3. Angket (kuesioner)

Metode pengumpulan data berikutnya adalah angket (kuesioner). Metode ini dilakukan
dengan cara meberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada sejumlah responden yang
dijadikan sampel pada suatu penelitian.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kueasioner dibedakan menjadi dua jenis:

 Kuesioner terbuka, pada kuesioner terbuka responden diberikan kebebasan untuk


menjawab kuesioner.
 Kuesioner tertutup, Sebaliknya pada kuesioner tertutup sudah disediakan pilihan
jawaban umtuk dipilih sesuai dengan kondisi responden.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisi
dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen dapat berupa autobiografi, surat, arsip foto,
jurnal kegiatan, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai