Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STATISTIK EKONOMI

DISUSUN OLEH :
MUTMAINAH
(2133111119)

DOSEN PENGAMPUH :
Dr. RAHMAT LAAN., MM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabrakatuh.


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, karena berkat rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini pula,
dengan segala kerendahan hati saya tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang senantiasa memberi pengarahan an semangat sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya an terkhusus bagi
saya sendiri.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………
A. Latar belakang…………………………………………………….................................
B. Tujuan…………………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….
A. Definisi statistic………………………………………………………………………
B. Statistika……………………………………………………………………………….
C. Tipe pengukuran……………………………………………………………………….
D. Jenis data, karateristik, unit observasi, variable, populasi, sensus, sampel, dan teknik
sampling………………………………………………………………………………
E. Distribusi peluang……………………………………………………………………
F. Kombinasi dan permutes……………………………………………………………..
G. Teori menaksir………………………………………………………………………..
H. Deret………………………………………………………………………………......
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada mulanya, kata statistik diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan
(data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud
angka (kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu
negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada
kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka dan yang tidak berwujud angka.
Istilah statistik juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistik atau
kegiatan persetatistikan. Sebagaimana disebutkan dalam undang-undang tentang
statistik (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960), kegiatan statistik mencakup 4 hal
yaitu :
1. Pengumpulan data
2. Penyusunan data
3. Pengumuman an pelaporan data
4. Analisis data
B. Tujuan
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai statistik ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi statistik
Statistic aalah sebagai alat pengolah data angka. Statistic dapat juga
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan /memanipulasi data
kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistic sering digunakan
metode statistic yaitu guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis
dan menginterpretasikan data statistic. Statistic dapat pula diartikan pengetahuan
yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan
dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi statistic adalah
produk dari kerja statistika.
Pada awal perkembangannya statistic digunakan untuk melakukan
pendataan dan analisa mengenai penduduk. Analisa data penduduk ini penting
bagi pemerintah untuk mengtahui jumlah, pemyebaran, komposisi dan
perkembangan penduduk ari tahun ketahun.
Saat ini statistic berkembang, merambah kebanyak bidang ekonomi, social,
kesehatanindustri pengolahan, pertanian, eksperimen biologi, fisika dan masih
banyak lagi bidang-bidang yang lain. Definisi statistic pun berubah dari ilmu
tentang kependudukan menjadi ilmu tentang bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, mengolah, menganalisa, menginterpretasi, dan mempresentasikan
data.
Statistic mempunyai peran untuk mengubah informasi yang berupa data-
data menjadi sebuah pengetahuan. Pengguna statistic tidak hanya terbatas pada
urusan pemerintah ataupun perusahaan saja, saat ini statistic juga digunakan
dalam pengelolaan organisasi maupun rumah tangga. Secara umum, statistic
merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur pengumpulan,
penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah, agar menghasilkan
informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah dan dapat
dikelompokan menjadi dua bagian yaitu statistic deskriptif dan statistic
inferensial.
Jenis data
Ada dua pendekatan untuk menganalisis informasi berdasarkan jenis
informasi yang diperoleh, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja hitung-menghitung angka.
Angka yang diolah disebut input dan hasilnya disebut output juga berupa angka.
Analisis kualitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja pengelompokan
symbol-simbol selain angka. Symbol itu berupa kata, frase, atau kalimat yang
menunjukan beberapa kategori. Input maupun output analisis data kualitatif
berupa simbol, dimana outputnya disebut deskripsi verbal.
Salah satu devinisi menyebutkan bahwa statistic adalah metode ilmiah
untuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga dapat
itarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang masuk akal
berdasarkan data tersebut. Kata statistic juga diartikan sebagai suatu ukuran yang
dihitung dari kesimpulan data, statistic juga dipakai untuk melakukan berbagai
analisis data, peramalan, melakukan uji hipotesis dan kegunaan-kegunaan
lainnya, sehingga statistic yang sering dugunakan untuk hal-hal tersebut disebut
dengan ilmu statistic.
B. Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan mempresentasikan data.
Statistika merupakan ilmu yang berkenan dengan data sedang statistic adalah data
informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Beberapa
istilah statistika antara lain : populasi sampel, unit sampel dan probabilitas.
Ada dua macam statistikan yaitu statistka deskriptif dan statistika
inferensial. Statistika deskriptif berkenan dengan deskripsi data missal dari
mengitung rata-rata dan varians dari data mentah, mendeskripsikan menggunakan
table-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih muda “dibaca” dan lebih
bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu missal melakukan
pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat
model regresi.
Singkatnya, statistika merupakan ilmu yang berkenan dengan data.
Sedangkan statistic adalah data, informasi atau hasil penerapan algoritma statistika
pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk
menyimpulkan atau mendeskripsikan data, ini dinamakan statistika deskriptif.
C. Tipe pengukuran
Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan dindalam
statistika, yakni nominal, ordinal, interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran
tersebut memiliki tingkat penggunaan yang berbeda dalam riset statistik.
 Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif
(misalnya : jenis kelamin, agama, warna kulit). Operasi matematikanya : =
& bukan =
 Skala ordinal selain membedakan juga menunjukan tingkatan (misalnya :
pendidikan, tingkat kepuasan). Operasi matematikanya : =,<,>,& bukan =
 Skala interval berupa ngka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak
(misalnya : tahun, suhu dalam celcius). Operasi matematikanya : =,<,>,
+,-,& bukan =
 Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak. Operasi
matematikanya : =,<,>,+,-,x, bagi dan bukan =
D. Jenis data, karateristik, unit observasi, variable, populasi, sensus, sampel,
teknik sampling
1. Jenis data
Jenis data dibagi menjadi dua yaitu :
a. Data kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil menghitung bilangan. Contoh jumlah
mahasiswa jurusan akuntansi 2021.
b. Data kualitatif
Data yang berupakan kategori. Contoh gagal, lulus.
2. Karateristik
Ciri yang membedakan suatu objek dengan objek yang lain, ciri objek yang
akan diperiksa.
3. Unit observasi
Kesatuan atau segala sesuatu yang karateristiknya akan diperiksa. Objek yang
akan diperiksa.
4. Variabel
Karateristik yang bisa diklasifikasikan kedalam sekurang-kurangnya dua
klasifikasi yang berbeda. Karateristik yang memberikan sekurang kurangnya
dua hasil pengukuran yang berbeda.
5. Populasi
Dalam penelitian kuntitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah penelitian
survei keberadaan populasi dan sampel penelitian nyaris tak dapat dihindarkan.
Populasi dan sampel merupakan sumber utama untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan focus
penelitian kita. Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang dihasilkan,
populasi dan sampel yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan
baik dari segi scope, ukuran maupun karateristiknya.
Populasi atau sering juga disebut universe adalah keseluruhan atau totalitas
objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir. Ciri-ciri populasi
disebut parameter. Oleh karena itu, populasi juga sering diartikan sebagai
kumpulan objek penelitian dari mana data akan dijaring atau dikumpulkan.
Populasi dalam penelitian bisa berupa orang (individu, kelompok, organisasi,
komunitas, atau masyarakat) maupun benda, misalnya jumlah terbitan media
massa, jumlah artikel dalam media massa, jumlah rubric, dan sebagainya.
6. Sensus
Jika kita menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka
penelitian kita disebut sensus. Sensus merupakan penelitian yang dianggap
dapat mengungkapkan ciri-ciri populasi secara akurat dan komperensif, sebab
dengan menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka
gambaran tentang populasi tersebut secara utuh dan menyeluruh akan diperoleh.
Oleh karena itu, sebaik-baiknya penelitian adalah penelitian sensus. Namun
demikian, alam batas-batas tertentu sensus kadang-kaang tidak efektif an tidak
efisien, terutama jika dihubungkan dengan ketersediaan sumber daya yang ada
pada peneliti. Misalnya, bila dikaitkan dengan focus penelitian, keterbatasan
waktu, tenaga, an biaya yang dimiliki oleh peneliti. Dalam kedaan peneliti tidak
memungkinkan untuk melakukan sensus, maka peneliti bolah mengambil
sebagian saja dari unsur populasi untuk dijadikan objek penelitinya atau sumber
data. Sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitin itu disebut sampel.
7. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak aka nada sampel jika tidak
ada populasi. Sampel atau juga sering disebutcontoh adalah wakil dari populasi
yang ciri-cirinya akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri
populasi. Oleh karena itu, jika kita menggunakan sampel sebagai sumber data,
maka yang akan kita peroleh adalah ciri-ciri sampel bukan populasi, tetapi ciri-
ciri sampel itu harus dapat digunakan untuk menaksir populasi. Ciri-ciri sampel
disebut statistic. Sama halnya dengan populasi, dalam sampel pun ada konsep
jumlah sampel dan ukuran sampel. Jumlah sampel adalah banyaknya kategori
sampel yang diteliti yang dilambangkan dengan huruf K, yang jumlahnya sama
dengan jumlah populasi (k=K). sedangkan ukuran sampel (dilambangkan
dengan huruf n) adalah besarnya unsur populasi yang dijadikan sampel, yang
jumlahnya selalu lebih kecil dari pada ukuran populasi.
Karena data diperoleh dari sampel harus dapat digunakan untuk menaksir
populasi, maka dalam mengambil sampel dari populasi tertentu kita harus benar
bisa mengambil sampel yang dapat mewakili populasinya atau disebut sampel
representative. Sampel representative adalah sampel yang memiliki ciri
karateristik yang sama atau relative sama dengan ciri karateristik populasinya.
Ada beberapa jenis sampel nonrandom yang sering digunakan dalam penelitian
social/penelitian komunikasi diantaranya adalah :
a. Sampel aksidental
Sampel ini sering disebut sebagai sampel kebetulan yang pengambilannya
didasarkan pada pertimbangan kemudahan bagi peneliti, sehingga sampel ini
sering kali disebut convenience sampling atau sampel keenakan.
Orang-orang ilmu statistika menyebutnya sebagai sampel kecelakaankarena
saking tidak representatifnya sampel tersebut.
b. Sampel kuota
Teknik sampling kuota merupakan teknik sampling yang sejenis dengan
teknik sampling strata. Perbedaannya dalah ketika mengambil sampel dari
setiap strata tidak menggunakan cara-cara random tetapi menggunakan cara-
cara kemudahan. Caranya tentukan ukuran sampel dari masing-masing
starata lalu teliti siapa sejumlah orang yang sesuai dengan ukuran sampel
yang ditentukan tadi, siapa saja yang berasal dari strata tersebut.
c. Sampel purposif
Teknik ini disebut juga judgmental sampling atau sampling pertimbangan
bertujuan. Dasar penentuan sampelnya adalah untuk penelitian. Sampel ini
digunakan jika dalam upaya memperoleh data tentang fenomena atau
masalah yang teliti memerlukan sumber data yang memiliki kualifikasi
spesifik atau kriteria khusus berasarkan penilaian tertentu.
8. Teknik sampling
Proses pengambilan sampel dalam populasi dengan teknik tertentu.
E. Distribusi peluang
Pentingnya mengetahui distribusi macam ini, akan elas bila diberikan beberapa
contoh :
1. Pengusaha teater disuatu daerah adalah selayaknya harus mengetahui selera
penonton di daerah itu. Ia harus mengetahui jenis film apa saja yang disenangi
penduduk agar dalam tiap pertunjukan gedung teaternya dibanjiri para
penonton.
2. Pengusaha rumah makan hendaknya mengetahui macam atau rasa makanan
yang disenangi dan tidak disenangi oleh para langgananya. Jika disuatu tempat,
macam makanan bersari asam yang lebih disenangi, aalah kurang bijaksana jika
terlalu banyak menyajikan makanan yang rasanya manis atau rasa yang lain
yang lakunya sangat diragukan.
3. Untuk suatu daerah, andaikan telah diperkirakan bahwa ukuran kaki wanita
dewasa adalah berukuran 34 sebanyak 25%, berukuran 35 sebanyak 32%, dan
berukuran 36 sebanyak 38% dan 5% berukuran lainnya. Jika pengusaha pabrik
tiak ingin melihat sepatu yang dihasilkannya menjadi sarang tikus digudangnya,
mengapa tidak membuatnya berdasarkan perbandingan pengelompokan
tersebut?
Ketiga contoh diatas, dan lain-lain contoh dapat dicari, melukiskan pengelompokan
peristiwa-peristiwa dimana pada tiap kelompok telah diperhitungkan banyak
peristiwa yang terjadi, yang paa umumnya dinyatakan dalam persen. Untuk contoh
pertama dinamakan distribusi selera dan cotnoh ketiga bisa disebut distribusi
ukuran kaki wanita. Distribusi demikian merupakan distribusi yang diharapkan
berdasarkan pengalaman.
F. Kombinasi dan permutasi
1. Kombinasi
Kombinasi adalah menggabungkan beberapa objek dari suatu grup tanpa
memperhatikan urutan. Di dalam kombinasi, urutan tidak diperhatikan. {123}
adalah sama dengan {231} dan {312}.
Solusi : ada 3 kombinasi yaitu : A-B,A-C, dan B-C
a. Kombinasi tanpa pengulangan ketika urutan tidak diperhatikan akan tetapi
setiap objek yang ada adalah : dimana n adalah jumlah objek yang bisa
dipilih dan r adalah jumlah yang ahrus dipilih.
b. Kombinasi pengulangan
Jika urutan tidak diperhatikan dan objek bisa dipilih lebih dari sekali, maka
jumlah kombinasi yang ada adalah :
Dimana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang
harus dipilih.
2. Permutasi
Permutasi adalah beberapa objek dari suatu grup dengan memperhatikan urutan.
Di dalam permutasi, urutan diperhatikan.
{1,2,3} tidak sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}.
G. Teori menaksir
1. Pendahuluan
Teori menaksir ini bagian dari statistika induktif yang akan kita tinjau sekarang
ialah mengenai cara-cara menaksir.
2. Menaksir rata-rata
Sesuai dengan pendahuluan dan judul point ini maka jelaslah bahwa yang akan
ditaksir itu ialah nilai parameter rata-rata u dari sebuah populasi yang sedang
dipelajari. Statistic yang digunakan untuk mendapatkan titik disebut penaksir
atau fungsi kepetusan.
Kelemahan menaksir :
a. Menaksir theta () dengan () terlampau tinggi
b. Menaksir () dengan() terlampau rendah
Ciri-ciri penalsir yang baik
a. Tak bas, jika () ()=0
b. Bervarians minimum
c. Konsisten
Cara-cara menaksir :
a. Dengan interval/selang taksiran, makin besar selang taksiran, makin percaya
b. Derajat/koefision kepercayaan ()=gamma
H. Deret
Deret adalah rangkaianbilangan yang tersusun, teratur dan memenuhi kaidah-kaidah
tertentu. Adapun untuk unsure dan pembentukan sebuah deret disebut dengan suku.
Dan keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk sebuah deret adlah pola
perubahan.
Pembagian deret :
1. Berdasarkan jumlah suku yang memebentuknya
 Deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tertentu
 Deret tak berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak
terbatas
2. Berdasarkan pola perubahan
 Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkn
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang
membedakan suku-suku dai deret hitung disebut “pembeda”
 Deret ukur adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang
membedakan suku dari deret ukur disebut “pengganda”.
 Deret harmoini
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada pendekatan untuk menganalisis informasi berasarkan jenis informasi
yang diperoleh, yaitu analisis kuantittif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatiff/analisis data kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja
hitung-menghitung angka. Angka yang diolah disebut input dan hasulnya disebut
output juga berupa angka. Analisis kualitatif/analisis data kualitatif aalah analisis
yang berbasis pada kerja pengelompokan symbol-simbol selain angka. Symbol itu
berupa kata, frase, atau kalimat yang menunjukan beberapa kategori. Input
maupun output analisis data kualitatif berupa simbol dimana outputnya disebut
deskripsi verbal.
Statistic adalah sebagai alat pengelola data angka. Statistic dapat juga
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data
kuantitatif agar angka berbicara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai