MAKALAH
Oleh:
M. IQBAL
NIM. 1610204019
Dosen Pengampu
Rhomy Handican, M.Pd
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Berkat dan Rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Statistik Yang berjudul “Statistik
Deskriptip dan Induktif”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Statistik.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
mulai dari tahap awal sampai tahap akhir penyusunan makalah sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu menyelesaikan karya tulis, kepada :
1. Orang tua yang memberi dukungan baik secara material dan moril
2. Bapak Rhomy Handican, M.Pd selaku dosen mata kuliah Statistik karena
telah membimbing dengan baik dalam penyusunan makalah ini hingga
selesai.
3. Teman-teman yang terus memberikan semangat dan dukungan.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, adapun saran
dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan
karya tulis ini.
M. IQBAL
NIM. 1610204019
BAB I
PENDAHULUAN
Macam statistik ada dua yaitu statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial
(induktif) Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menggambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi atau
inferensi).
Penelitian yang tidak menggunakan sampel, analisisnya akan menggunakan
statistik deskriptif. Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi
peneliti tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan terhadap populasi darimana
sampel diambil, maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dalam
hal ini Teknik Korelasi dan Regresi juga dapat berperan sebagai Statistik
Deskriptif.
Sedangkan Statistik inferensial (induktif) adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan digeneralisasikan
(diinferensikan) untuk populasi dimana sampel diambil.
Selanjutnya Statistik Inferensial dapat dibedakan menjadi Statistik Parametris dan
Statistik Non Parametris. Statistik Parametris adalah digunakan untuk
menganalisis data interval atau rasio, yang diambil dari populasi yang
berdistribusi normal.
Sedangkan Statistik Non Parametris adalah digunakan untuk menganalisis data
nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Jadi tidak harus normal.
Dalam hal ini Teknik Korelasi dan Regresi dapat berperan sebagai Statistik
Inferensial.
Didalam Melakukan Penelitian sendiri sering digunakan Variabel
Istilah variabel dapat diartikan bermacam – macam. Variabel diartikan sebagai
segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula
dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperan dalam
peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini ada 4
(Empat) rumusan masalah yang terkaji yakni :
a. Apa yang dimaksud dengan Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial Serta
Statistik parametrik dan Non Parametrik ?
b. Apa fungsi dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial Serta Statistik
parametrik dan Non Parametrik ?
c. Apa saja yang termasuk ruang lingkup Statistik Deskriptif dan Statistik
Inferensial Serta Statistik parametrik dan Non Parametrik?
d. Apa Yang dimaksud Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial Serta
Statistik parametrik dan Non Parametrik?
b. Mengetahui fungsi dari Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial Serta
Statistik parametrik dan Non Parametrik?
c. Mengetahui ruang lingkup Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial Serta
Statistik parametrik dan Non Parametrik?
d. Menggetahui Pengertian Variabel Penelitian Beserta cara Pengukurannya?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data
dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal
ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai
statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan
pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada
di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa
diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang
berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang
memiliki “quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian,
keragaman bisa menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau
terkontrol). Pada ilmu fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan
formulasi persamaan matematik tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi
acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan
relasi statistik selanjutnya merupakan hubungan relasi yang menerangkan suatu
proporsi perubahan stokastik yang pasti.
Statistika Deskriptif adalah ilmu yang mempelajari tentang cara:
a. Mengumpulkan data/informasi.
b. Mengolah data hasil pengumpulan.
c. Menyajikan data hasil pengolahan.
d. Menganalisis data.
Berikut merupakan penjelasan mengenai pengertian statistk menurut para
ahli.
1. Sudjana (1996:7) menjelaskan : Fase statistika dimana hanya berusaha
melukiskan atau mengalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau
menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar
dinamakan statistika deskriptif
2. Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan : Statistik deskriptif atau statistik deduktif
adalah bagian dari statistik mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian
data sehingga mudah dipahami.Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan
hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu
data atau keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistikdeskriptif
berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan
pada statistik deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang
ada. Didasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif
mencakup Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti :
Grafik distribusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif);
Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya);
Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku,
dan sebagianya).
Kemencengan dan keruncingan kurva
Angka indeks
Times series/deret waktu atau berkala
Korelasi dan regresi sederhana
3. Bambang Suryoatmono (2004:18) menyatakan Statistika Deskriptif adalah
statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan
atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja.
Ukuran Lokasi: mode, mean, median, dll.
Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dll.
Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks
4. Pangestu Subagyo (2003:1) menyatakan : Yang dimaksud sebagai statistika
deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian,
penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagramatau gambar mengenai
sesuatu hal, disini data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah
dipahami atau dibaca.
2.2 Penyajian Data
Sebagai peneliti kita menginginkan data yang kita peroleh dapat
memberikan informasi yang kita inginkan. Tidak saja kita yang menginginkan
data memberikan informasi yang baik dan akurat tetapi orang yang membaca hasil
penelitian kita juga dapat mengetahui keadaan variabel penelitian kita. Oleh sebab
itu pemilihan statistik yang tepat sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian
kita merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan. Prinsip dasar penyajian data
adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti yang disajikan dapat menarik
perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah mamahami isinya dan tentu
saja pemilihan penyajian data harus sesuai dengan jenis data dan tujuan dari
informasi yang akan diberikan.
yang mungkin
Menentukan metode sampling yang tepat
Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
Melakukan pengecekan ulang proses samplig.
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari
analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik
jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebapkan oleh faktor yang
kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.
Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisa data". Keputusan
dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini
adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol
adalah benar.
b. Dist. Normal
Dari nilai Z hit yang diperoleh tentukan nilai peluang (P)
padananya, untuk tes dua sisi kalikan dua P, bila P sama dengan atau
kurang dari α, maka tolak H0.
Salah satu asumsi dasar di dalam ilmu pengetahuan adalah, bahwa gejala
sesuatu harus ada sebab-musahabnya dan tidak begitu saja terjadi dengan
sendirinya. Setiap fenomena dipengaruhi oleh serangkaian sebab-musahab. Oleh
karena itu setiap kali kita menentukan sebab dari suatu fenomena, selalu akan
timbul pertanyaan, apakah sebab yang lainnya? Apakah sebab yang pertama
berpengaruh langsung pada fenomena tersebut, ataukah tidak langsung dan
melalui sebab yang lainnya? Pertanyaan yang terakhir ini mengantar kita ke suatu
faktor penguji yang penting yaitu “Variabel antara”.
Untuk mengatur rangkaian sebab-musabab suatu fenomena, tentu saja lewat
pengamatan serta akan sehatlah disamping teori-teori yang menjadi pedoman.
Namun di dalam rangkaian sebab akibat itu, suatu variabel akan disebut “Variabel
antara” apabila, dengan masuknya variabel tersebut, hubungan statistika yang
mulai nampak antara dua variabel menjadi lemah atau bahkan lenyap. Hal ini
disebabkan karena hubungan semula nampak antara kedua variabel pokok
bukanlah suatu hubungan yang langsung tetapi melalui varibel yang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah
sekumpulan alat analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk
mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data
yang dikumpulkan. Selain itu juga dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan
yang akan datang berdasarkan data masa lalu.
Statistika Deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi
informasi yang terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya pemakai statistik
deskriptif tidak dapat mengambil kesimpulan yang umum atas data yang terbatas.
Kesimpulan yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.
Kegunaan mempelajari ilmu Statistik adalah:
1. Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.
2. Untuk Penaksiran (Forecasting)
3. Untuk Pengujian (Testing Hypotesa)
Sedangkan Pentingnya mempelajari Dispersi data didasarkan pada 2
pertimbangan:
1. Pusat data (rata2, median dan modus) hanya memberi informasi yang
sangat terbatas.
2. Kedua, dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran
dua distribusi data atau lebih.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data
dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal
ini melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai
statistik sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel
dan grafik. Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan
pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada
di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa
diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang
berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Statistik inferensial merupakan kebalikan dari statistika deskriptip,
statistika infrensial merupakan statistik yang berkenaan dengan cara penarikan
kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan
karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistik
inferensial dilakukan suatu generalisasi (perampatan atau memperumum) dan hal
yang bersifat khusus (kecil) ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu,
statistik inferensial disebut juga statistik induktif atau statistik penarikan
kesimpulan. Pada statistik inferensial biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan
pendugaan mengenai karakteristik (ciri) dari suatu populasi, seperti mean dan Uji
t (Sugiyono, 2006).
1.2 SARAN
Wayan Koster, Statistika, Teori dan Aplikasi (2001), edisi pertama, bab V,
halaman 93-134
Levin, Richard dan David Rubin, Statistics for Management, Prentice Hall, New
Jersey, 1991
www.gudangmateri.com
Santoso, Singgih 2001. Aplikasi Excel dalam Statistik Bisnis. Elex Media
Komputindo. Jakarta.