Anda di halaman 1dari 13

STATISTIK PARA METRIK DAN NON PARA METRIK

MAKALAH

Diajukan Untukk Memenuhi Tugas Matakuliah Statistik

Oleh:
M. IQBAL
NIM. 1610204019

Dosen Pengampu
Rhomy Handican, M.Pd

JURUSAN TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
1442H/2020M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Berkat dan
Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Statistik Yang berjudul
“STATISTIK PARAMETRIK DAN NON PARAMETRIK”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik. Penulis menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari tahap awal sampai tahap
akhir penyusunan makalah sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan
makalah ini.Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan
karya tulis, kepada :

1. Orang tua yang memberi dukungan baik secara material dan moril
2. Bapak Rhomy Handican, M.Pd selaku dosen mata kuliah Statistik karena
telah membimbing dengan baik  dalam penyusunan makalah ini hingga
selesai.
3. Teman-teman yang terus memberikan semangat dan dukungan.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, adapun saran
dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan
karya tulis ini.

Kerinci , 22 Februari 2021

M. IQBAL
NIM. 1610204019

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGHANTAR...............................................................................
i
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang........................................................................
1
B.  Rumusan Masalah....................................................................
1
C.  Tujuan Penulisan......................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A.   Statistik Parametrik.................................................................
2
B.   Statistik Non Parametrik.........................................................
3
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan.............................................................................
8
B.   Saran .......................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Statistik merupakan pembelajaran wajib mahasiswa di jenjang
perguruan tinggi hal tersebut karena statistik erat kaitannya tugas akhir yang
akan disusun oleh mahasiswa. Oleh sebab itu pengetahuan satatistik menjadi
hal yang sangat penting bagi mahasiswa. Statistik sendiri banyak bagiannya
diantaranya adalah statistik parametrik dan statistik non para meterik. Agar
mahasiswa dapat lebih mengetahui tentang kedua jenis statistik yang disebut
diatas maka disusun makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Statistik parametric
2. Statistik non parametric

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Statistik parametric
2. Untuk mengetahui Statistik non parametric

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. STATISTIKA PARAMETRIK
1. Pengertian Statistik Para Metrik
Statistika Parametrik yaitu analisis yang didasarkan atas asumsi
bahwa data memiliki sebaran tertentu (diskrit atau kontinu, normal atau
tidak normal) dengan parameter yang belum diketahui. Fungsi metode
statistika adalah untuk meramal parameter, melakukan uji parameter, atau
semata‐mata melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ada pada data.
a. Statistika Dengan Uji Hipotesis
Dalam beberapa kondisi, peneliti telah memiliki gambaran (dugaan)
tentang populasi (bisa berdasarkan kajian teori, atau hasil penelitian
terkait sebelumnya). Dan, tujuan utama peneliti adalah membuktikan,
dengan alat statistika, apakah dugaan yang yang dimiliki dapat
dibuktikan benar atau sebaliknya. Ada dua kelompok besar yang dapat
dilakukan dengan uji hipotesis yaitu:
1) Uji hipotesis terkait uji rerata yaitu untuk menguji atau mengestimasi
besarnya rerata 1 kelompok, menguji beda dua kelompok atau
lebih, dengan berbagai kondisi kelompok (saling bebas atau
berpasangan/ tidak saling bebas).
2) Uji hubungan baik terbatas pada besarnya derajat asosiasi (uji
korelasi) atau mencari bentuk hubungan fungsional beberapa variabel (uji
regresi). Uji regresi saat ini juga telah berkembang sangat luas
tergantung distribusi variabel respon yang dihadapi
2. Materi Pokok Statistika Parametrik
b. Korelasi Product Moment
Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik
analisis statistik yang mempunyai kegunaan untuk menganalisis data
penelitian yang mempunyai karakteristik di antaranya:
1. Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif
2. Datanya berskala minimal interval

2
3. Penyebaran data berdistribusi normal
a. Regresi Linear Sederhana
b. Regresi Linear Ganda
c. Regresi Logistik
Teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh satu
variableindependen atau lebih (X) terhadap satu variable dependen (Y),
dengan
syarat:
1. Variabel dependent harus merupakan variable dummy yang hanya punya
dua alternatif. Misalnya Puas atau tidak puas, dimana jika responden
menjawab puas maka kita beri skor 1 dan jika menjawab tidak puas kita
beri skor 0.
2. Variabel independent mempunyai skala data interval atau rasio

B. Statistika Non-Parametrik
1. Pengertian
Statistika Nonparametrik: yaitu analisis yang tidak didasarkan
atas asumsi distribusi pada data. Umumnya teknik ini dipakai untuk data
dengan ukuran kecil sehingga tidak cukup kuat untuk mengasumsikan
distribusi tertentu pada data.
2. Konsep
Sebelum menggunakan statistika nonparametrik ada beberapa konsep
atau pengertian dasar yang perlu diketahui. Hal ini sangat dibutuhkan dalam
rangka memudahkan memahami proses, teknik-teknik, dan prosedur yang
tersedia. Selain itu, akan memudahkan pula manakala harus memilih dan
menggunakan teknik-teknik yang paling tepat serta sesuai dengan desain
penelitian yang dilaksanakan, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam
menginterpretasikan hasil-hasil pengujiannya. Beberapa konsep dan
pengertian-pengertian yang perlu dipahami antara lain:
1. Obyek Penelitian : Merupakan suatu obyek yang diteliti karakteristiknya.
Misalnya, penduduk seandainya semua orang yang menempati wilayah
tertentu yang diteliti, atau peternak seandainya yang diteliti

3
karakteristiknya hanya peternak, atau peternak sapi seandainya yang
diteliti karakteristiknya hanya peternak sapi.
2. Variabel : Adalah karakteristik dari obyek penelitian yang memiliki nilai
bervariasi. Misalnya, jenis kelamin: laki-laki dan perempuan. Status
ekonomi: tinggi, sedang, rendah. Berat badan: 50 kg, 60 kg, 70 kg
3. Variabel Bebas/Independent : Dalam hubungan antar dua atau lebih
variabel, variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi
variabel lainnya. Misalnya; variabel X dan variabel Y, yang
menggambarkan variabel X mempengaruhi variabel Y, maka X disebut
variabel bebas
4. Variabel Tak Bebas/Dependent : Dalam hubungan antar dua atau lebih
variabel, variabel tak bebas merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lainnya. Misalnya; variabel X dan variabel Y, yang
menggambarkan variabel Y dipengaruhi oleh variabel X, maka Y disebut
variabel tak bebas
5. Data : Adalah fakta, baik berbentuk kualitatif maupun kuantitatif. Data
kualitatif diperoleh melalui pengamatan, misalnya pemilikan lahan petani
di suatu desa cukup tinggi. Data kuantitatif diperoleh melalui
pengukuran, misalnya pemilikan lahan di suatu desa antara 2-5 ha tiap
petani
6. Pengukuran : Adalah suatu proses kuantifikasi atau mencantumkan
bilangan kepada variabel tertentu. Misalnya, berat badan secara kualitatif
bisa dibedakan sebagai ringan, sedang, atau berat, dan melalui proses
pengukuran dengan cara menimbang kita dapat menyatakan berat badan:
50 kg, 60 kg, 70 kg
7. Skala Pengukuran : Adalah bilangan yang dicantumkan kepada variabel
berdasarkan aturan-aturan yang telah ditentukan dan disepakati. Dikenal
4 macam skala pengukuran yaitu: nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Skala nominal hanya dipakai untuk membedakan, skala ordinal
mengisyaratkan adanya peringkat, skala interval menunjukkan adanya
jarak yang tetap tetapi tidak memiliki titik nol mutlak, dan skala rasio
memiliki titik nol mutlak. Pemahaman terhadap skala pengukuran sangat

4
penting, karena itu akan diterangkan lebih rinci pada bahasan selanjutnya
8. Unit Penelitian : Adalah satuan atau unit yang diteliti baik berupa
individu maupun kelompok yang dapat memberikan informasi tentang
aspek-aspek yang dipelajari atau diteliti. Misalnya, petani, keluarga
petani, atau kelompok petani.
3. Skala Pengukuran
a. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling lemah
tingkatannya, sering dikatakan sebagai bukan ukuran yang sebenarnya
sebab hanya merupakan tanda atau simbol untuk melakukan
pengkategorian. Contohnya, pengukuran variabel jenis kelamin
didasarkan pada skala nominal, yaitu 1 untuk mengkategorikan jenis
kelamin pria dan 2 untuk mengkategorikan jenis kelamin wanita
b. Skala Ordinal
Berbeda dengan skala nominal, ukuran skala ordinal selain
dapat menunjukkan persamaan dan perbedaan juga bisa menunjukkan
adanya urutan, rangking, atau tingkatan. Sebagai contoh adalah
variabel tingkat kepandaian, hasil-hasil pengukuran 1, 2, 3, dan 4
selain bisa digunakan untuk menunjukkan perbedaan, seperti 1
berbeda dengan 2 karena 1=bodoh sekali sedangkan 2=bodoh atau 2
beda dengan 3 karena 2=bodoh sementara 3=pandai, juga
menunjukkan adanya urutan.
c. Skala Interval
Skala interval termasuk ukuran yang bersifat numerik, dengan
demikian jarak diantara ukuran yang berbeda sudah memiliki makna.
Contoh variabel yang memiliki skala numerik adalah tahun kelahiran.
Berdasarkan persamaan dan perbedaan dapat dengan mudah
memahami bahwa yang lahir tahun 1960 berbeda dengan yang lahir
pada tahun 1990, demikian pula halnya dengan pemahaman urutan,
yang lahir tahun 1960 berarti lebih dahulu ada di dunia dibandingkan
dengan yang lahir tahun 1990.
d. Skala Rasio

5
Skala rasio bisa disebut sebagai skala pengukuran yang paling
kuat. Skala rasio memiliki semua sifat skala interval, yang
membedakannya adalah, kalau skala interval tidak memiliki titik nol
mutlak, skala rasio memilikinya. Skala rasio dapat dicontohkan pada
pengukuran variabel berat badan. Pada variabel berat badan dapat
menyatakan bahwa seseorang berat badannya lebih ringan atau lebih
berat sekian kali dari yang lain. Misalnya seorang anak kecil bernama
P berat badannya 10 kg, Q = 20 kg, dan R yang sudah remaja 40 kg.
4. Uji Beda
Uji beda dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik antara dua
sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus tertentu, juga
bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu.
Terdapat jenis uji beda lain selain berdasarkan jumlah kelompok
sampel yang diuji. Misalnya jumlah sampel pada masing-masing
kelompok juga menentukan jenis uji beda yang digunakan. Jika dua
kelompok mempunyai anggota yang sama dan mempunyai korelasi maka
dipergunakan uji sampel berpasangan (paired test), dan jika jumlah
anggota kelompok berbeda, tentunya tidak berkorelasi, maka memerlukan
uji beda yang lain, misalnya Independent Sample t test atau Mann-Whitney
U-Test.
Uji beda bukan merupakan uji statistik non parametrik. Uji t
dengan distribusi normal merupakan statistik parametrik, akan tetapi jika
distribusi data tidak normal, barulah merupakan statistik non parametrik.
Jadi penentuan parametrik atau bukan, tidak didasarkan pada jenis uji
tetapi tergantung dari distribusi data, apakah normal atau tidak.
Fungsi dari uji T-test sendiri yaitu digunakan untuk menguji
hipotesa komparatif (uji perbedaan), digunakan untuk sampel kecil dan
varian populasi tidak diketahui, dan membedakan mean kelompok
5. Macam-Macam T-Test
a. One sample t-test
One sample t-test digunakan untuk satu sample. Prinsipnya
menguji apakah suatu nilai tertentu (yang diberikan sebagai

6
pembanding) berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata
sebuah sampel. Nilai yang dimaksud pada umumnya adalah nilai
parameter untuk mengukur suatu populasi.
b. Paired sample t-test
Paired sample t-test digunakan untuk membandingkan mean
dari suatu sampel yang berpasangan (paired). Sampel berpasangan
adalah sebuah kelompok sampel dengan subyek yang sama namun
mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
c. Independent sample t-test
Independent sample t-test digunakan untuk membandingkan dua
kelompok mean dari dua sampel yang berbeda (independent).
Prinsipnya ingin mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua
populasi, dengan membandingkan dua mean sample-nya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Statistika Parametrik yaitu analisis yang didasarkan atas asumsi bahwa
data memiliki sebaran tertentu (diskrit atau kontinu, normal atau
tidak normal) dengan parameter yang belum diketahui. Fungsi metode
statistika adalah untuk meramal parameter, melakukan uji parameter,
atau semata‐mata melakukan eksplorasi berdasarkan informasi yang ada
pada data.
2. Statistika Nonparametrik: yaitu analisis yang tidak didasarkan atas
asumsi distribusi pada data. Umumnya teknik ini dipakai untuk data
dengan ukuran kecil sehingga tidak cukup kuat untuk mengasumsikan
distribusi tertentu pada data

8
DAFTAR PUSTAKA

Riduwan, Sumartono, 2009. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,


Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2009.

Agus Wirajono, 2015. Statistika Terapan dengan Exel dan SPSS, Yogyakarta:
UUP STIM YKPN.

Machali, Imam. 2015. Statistik Itu Mudah; Menggunakan SPSS Sebagai Alat
Bantu Statistik, Yogyakarta: Pustaka An Nur, Ladang Kata dan MPI.

Anda mungkin juga menyukai