Anda di halaman 1dari 14

Pendidikan dan Pelatihan Gizi

Metode Panel dalam Diklat Gizi

Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan dan Pelatihan
Gizi

Semester VI

Oleh : Kelas A

Kelompok 6

Putu Kirey Asha Yunika P07131218 011

Ni Wayan Ani Partini P07131218 012

Ni Wayan Riva Puspita Dewi P07131218 013

Ni Luh Putu Raditya Subagiantari P07131218 016

Ni Luh Ayu Carmanwati P07131218 018

Vidya Wiswamadanti P07131218 035

Luh Gede Putri Aryanda Sadewi P07131218 041

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Secara khusus, makalah ini membahas tentang “Metode Panel dalam Diklat Gizi”.
Makalah ini kami buat guna membantu proses pembelajaran kami.

Demikian makalah ini kami buat. Semoga bermanfaat bagi kami serta para pembaca.
Kami juga berharap kritik dan saran atas ketidak sempurnaan makalah ini, agar dapat lebih
baik lagi untuk proses kedepannya.

Denpasar, 10 Februari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dari Diklat Gizi...........................................................................3
2.2 Pengertian dari Metode Panel dalam Diklat Gizi.........................................4
2.3 Contoh dari kegiatan Metode Panel dalam Diklat Gizi ...............................5
2.4 Fungsi dari Metode Panel dalam Diklat Gizi...............................................5
2.5 Prinsip dari Metode Panel dalam Diklat Gizi...............................................6
2.6 Langkah-langkah yang ditempuh dalam Metode Panel dalam Diklat Gizi...6
2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Metode Panel dalam Diklat Gizi...........7
2.8 Tujuan dari Metode Panel dalam Diklat Gizi...............................................8
2.9 Keunggulan dan Kekurangan Metode Panel dalam Diklat Gizi...................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................10
3.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah gizi merupakan salah satu factor penting penentu keberhasilan upaya
pembangunan di Indonesia. Kondisi kesehatan yang baik dan optimal akan
memungkinkan seseorang untuk memiliki kesempatan dan kemampuan yang lebih besar
dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dan ekonomi. Sampai saat ini di Indonesia masih
dihadapkan pada kasus gizi buruk dan gizi kurang. Contohnya yaitu seperti stunting,
kwashiorkor, marasmus,KEP, KVA, GAKY, dsb.
Selain itu, pada saat yang bersamaan di Indonesia juga menghadapi masalah gizi
lebih dengan berbagai resiko penyakit degenerative yang cenderung meningkat dalam
kurun waktu terakhir. Seperti obesitas yang dapat menimbulkan permasalahan kesehatan
yaitu sindrom metabolic yang akan mengarah pada sejumlah penyakit degenerative
seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, dan stroke. Banyak anak-anak dan remaja
telah menunjukkan kecenderungan obesitas. Hal ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan
mengenai gizi seimbang dan kurangnya aktivitas fisik.
Untuk itu pemberian pembelajaran mengenai masalah gizi di Indonesia pada calon
ahli gizi sangat diperlukan. Sebab pemberian pembelajaran mengenai masalah gizi di
Indonesia merupakan suatu pendekatan edukatif yang dilakukan untuk memperoleh calon
ahli gizi yang kedepannya dapat menangani kasus masalah gizi di Indonesia.
Pada dasarnya penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran akan
membuat tujuan pembelajaran tersebut mudah dicapai. Dalam dunia pendidikan terdapat
banyak sekali metode pembelajaran seperti metode ceramah, drill, kuis tim, debat aktif
dan sebagainya. Salah satunya adalah metode diskusi panel yang bertujuan juga untuk
mengembangkan kemampuan dan kreatifitas siswa. Oleh karena itu dengan membahas
metode panel, diharapkan calon ahli gizi mampu mengaplikasikan ilmu yang sudah
diperoleh dengan baik di masyarakat.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari diklat gizi?
1.2.2 Apa pengertian dari metode panel dalam diklat gizi?
1.2.3 Bagaimana contoh dari kegiatan metode panel dalam diklat gizi?
1.2.4 Apa fungsi dari metode panel dalam diklat gizi?
1.2.5 Bagaimana prinsip dari metode panel dalam diklat gizi?
1.2.6 Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh dalam metode panel dalam diklat gizi?
1.2.7 Apa faktor-faktor yang mempengaruhi metode panel dalam diklat gizi?
1.2.8 Apa tujuan dari metode panel dalam diklat gizi?
1.2.9 Apa keunggulan dan kekurangan dari metode panel dalam diklat gizi?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mampu mengetahui dan memahami pengertian dari diklat gizi.
1.3.2 Mampu mengetahui dan memahami pengertian dari metode panel dalam diklat gizi.
1.3.3 Mampu mengetahui dan memahami contoh dari kegiatan metode panel dalam diklat
gizi.
1.3.4 Mampu mengetahui dan memahami fungsi dari metode panel dalam diklat gizi.
1.3.5 Mampu mengetahui dan memahami prinsip dari metode panel dalam diklat gizi.
1.3.6 Mampu mengetahui dan memahami langkah-langkah yang ditempuh dalam metode
panel dalam diklat gizi.
1.3.7 Mampu mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi metode panel
dalam diklat gizi.
1.3.8 Mampu mengetahui dan memahami tujuan dari metode panel dalam diklat gizi.
1.3.9 Mampu mengetahui dan memahami keunggulan dan kekurangan dari metode panel
dalam diklat gizi.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah tentang metode panel dalam diklat gizi yaitu,
diharapkan pembaca dapat memperoleh pengetahuan baru atau informasi mengenai
metode panel dalam diklat gizi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Pendidikan dan Pelatihan Gizi

Dalam mengerjakan suatu pekerjaan tertentu yang asing, maka perlu mempelajari
dahulu cara mengerjakan pekerjaan itu. Tidak ada seseorang yang mampu melaksanakan
suatu tugas dengan baik apabila tidak mempelajari terlebih dahulu, bahkan apabila pekerjaan
itu nampak mudah, misalnya mengetik surat. Orang yang belum memiliki pengalaman akan
mengalami kesukaran dalam melaksanakannya. Jadi, pendidikan dan pelatihan sangat perlu.
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan merupakan salah salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Dalam
rangka meningkatkan sumber daya manusia pada setiap unit kerja juga akan berhubungan
dengan hakikat pendidikan dan pelatihan.
Menurut Sumarsono (2009:93) pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang
penting dalam pengembangan SDM. Pendidikan dan pelatihan tidak hanya menambah
pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan ketrampilan bekerja, dengan demikian dapat
meningkatkan produktivitas kerja.
Pelatihan menurut Dessler (2009:263) adalah proses mengajarkan karyawan baru atau
yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan
mereka. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam dunia kerja. Pegawai, baik yang baru
ataupun yang sudah bekerja perlu mengikuti. pelatihan. Karena adanya tuntutan pekerjaan
yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.
Menurut Rivai (2009) pelatihan merupakan bagian yang menyangkut proses belajar
untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku
dalam waktu relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktek daripada
teori. Pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana para pegawai
dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku
yang spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan
memang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan dan pelatihan adalah penciptaan suatu
lingkungan dimana pegawai dapat meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan sikap untuk
membantu organisasi mencapai sasaran. Dengan pengertian seperti diatas pelatihan sering
disama artikan dengan pendidikan karena memiliki suatu konsep yang sama yaitu memberi
3
bantuan pada pegawai untuk berkembang. Beberapa hal yang menunjang kearah keberhasilan
pelatihan menurut Rivai (2004:240), yaitu antara lain :

1) Materi yang Dibutuhkan Materi disusun dari estimasi kebutuhan tujuan latihan,
kebutuhan dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan yang
dibutuhkan.
2) Metode yang Digunakan Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa
pendidikan dan pelatihan memang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan dan pelatihan
adalah penciptaan suatu lingkungan dimana pegawai dapat meningkatkan
ketrampilan, pengetahuan dan sikap untuk membantu organisasi mencapai sasaran.
Dengan pengertian seperti diatas pelatihan sering disama artikan dengan pendidikan
karena memiliki suatu konsep yang sama yaitu memberi bantuan pada pegawai untuk
berkembang. Beberapa hal yang menunjang kearah keberhasilan pelatihan menurut
Rivai (2004:240), yaitu antara lain : Metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan
jenis pelatihan yang akan dilaksanakan.
3) Kemampuan Instruktur Pelatihan Mencari sumber-sumber informasi yang lain yang
mungkin berguna dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.
4) Sarana atau Prinsip-Prinsip Pembelajaran Pedoman dimana proses belajar akan
berjalan lebih efektif.
5) Peserta Pelatihan sangat penting untuk memperhitungkan tipe pekerja dan jenis
pekerja yang akan dilatih.
6) Evaluasi Pelatihan, Setelah mengadakan pelatihan hendaknya di evaluasi hasil yang
didapat dalam pelatihan, dengan memperhitungkan tingkat reaksi, tingkat belajar,
tingkat tingkah laku kerja, tingkat organisasi dan nilai akhir.

2.2 Penjelasan Metode Panel


Kata “ Panel “ berasal dari bahasa latin yaitu penulus yang berarti sejumlah
orang yang ditunjuk menyelenggarakan tugas tertentu. Misalnya : mengadili,
mendiskusikan sesuatu dan lain-lain sebagainya.

 Buchari Alma menjelaskan suatu kelompok kecil biasanya 3-6 orang,


mendiskusikan suatu topik tertentu, duduk dalam susunan semi melingkar
dipimpin oleh seorang moderator.

4
 Senada dengan itu, Abdul Aziz wahab menguraikan bahwa diskusi panel
adalah ” kelompok kecil yang terdiri dari lima atau enam orang bersamasama
dalam beberapa menit mendiskusikan hal tertentu untuk tujuan tertentu.
 Metode diskusi panel dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian/
penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kapada
para peserta didik/kelompok-kelompok peserta didik untuk mengadakan
pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah

2.3 Contoh Kegiatan Metode Panel

Salah satu contoh kegiatan model panel yaitu, Diskusi mengenai pentingnya
mengkonsumsi makanan sehat. Metode panel ini dilaksanakan antara siswa dan guru, di
dalam metode ini guru yang berpera aktif untuk menjaga keselarasan dan diskusi antar siswa
2.4 Fungsi Metode Panel dalam diklat gizi
Fungsi metode panel dalam diklat gizi untuk menyampaikan informasi atau
pendapat-pendapat atau masalah. Diskusi panel sering dilakukan untuk membahas
masalah-masalah yang mempengaruhi masyarakat, juga berbagai topik, sebelum
diskusi diselenggarakan, biasanya panitia menetukan topik yang akan diangkat.
Adapun persiapan yang dilakukan bagi suatu metode panel adalah seminggu sebelum
diskusi itu berlangsung, ketua diklat mengudang para anggota untuk menyusun
organisasi itu. Dan dalam pertemuan ini para anggota melakukan hal – hal berikut
ini :

 Membatasi pokok pembicaraan dengan jelas. Karena semakin sedikit yang


dibicarakan tetapi padat akan medah dimengerti oleh para peserta.
 Mengutarakan perbedaan pendapat sehingga para anggota panel mengetahui
dimana masing – masing berpijak. Mengutarakan pendapat pembicara , maka
akan diketahui letak perbedaannya, dan jika sudah diketahui perbedaanya
maka akan mempermudah dalam mengambil kesimpulan.
 Menetapkan tahap setiap pembicara atas pokok masalah tersebut.Pembicara
menjelaskan mengenai pembicaraanya dari tahap yang paling dasar sehingga
akan mudah dimengerti oleh peserta.
 Menetukan urutan atau susunan para pembicara. Menentukan siapa yang akan
berbicara terlebih dahulu agar tidak terjadi kekacauan saat berdiskusi nanti.
5
 Menetapkan batas waktu bagi setiap pembicaraan. jika, pembicara berbicara
didepan para peserta waktunya dibatasi karena jika tidak dibatasi akan banyak
menyita waktu .

2.5 Prinsip-Prinsip Metode Panel

Metode merupakan bagian dari komponen dari proses pendidikan serta merupakan
bagian yang integral dengan sistem pengajaran, maka dalam perwujudannya tidak
dapat dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang lain (Firmansyah &
Rahmawati, 2020). Prinsip diskusi metode panel menurut Sutisna (2013), yaitu:
a. Terdapat pemimpin dan anggota dalam diskusi panel
b. Topik harus jelas dan menarik
c. Peserta diskusi dapat menerima dan memberi
d. Suasana diskusi tanpa tekanan

2.6 Langkah-Langkah yang Ditempuh Dalam Pelaksanaan Metode Diskusi Panel

Menurut (Ibrahim, 2010), dalam penerapan metode diskusi panel terdapat


persiapan dan pelaksanaan. Dalam persiapan dan pelaksanaan ada beberapa langkah
yang dapat tempuh, yaitu:
a. Persiapan
1) Pembimbing memilih beberapa orang yang dianggapnya menguasai masalah
yang akan dipanelkan.
2) Menyiapkan ruangan untuk tempat duduk panelis dan pendengar sehingga
diskusi dapat berjalan dengan baik dan dapat pula diikuti oleh pendengar.
3) Menunjuk seorang moderator yang dapat memimpin jalannya diskusi panel
mengarahkan audiens kepada bahan yang dipanelkan dan dapat mengambil
kesimpulan tertentu.
4) Merencanakan waktu yang terpakai selama diskusi panel.

b. Pelaksanaan
1) Moderator mengemukakan bahan yang akan dipanelkan kepada panelis dan
pendengar.
6
2) Moderator memperkenalkan para panelis kepada pendengar dengan
menyebutkan pengalaman dan keahliannya.
3) Moderator bertanya kepada salah seorang panelis.
4) Panelis yang lain sesudah itu mengeluarkan pendapatnya pula secara
bergiliran.
5) Semua pendapat-pendapat didiskusikan.
6) Moderator mengemukakan kesimpulan – kesimpulan.
7) Panel ditutup.

2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Metode Panel Dalam Diklat

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika hendak melaksanakankan
matode diskusi panel antara lain yaitu:
a. Tujuan yang hendak dicapai
b. Topik/ bahan pelajaran
c. Fasilitas
d. Waktu
e. Pembawa materi

Dengan sebuah tujuan yang matang dan yang terorganisir dengan sempurna, maka akan
mengahasilkan kegiatan yang sempurna pula begitu juga halnya dengan penerapa metode
diskusi panel harus memperhatikan hakikat dan tujuan dari diskusi yang dilakukan.
Kemudian bahan/topik yang akan didiskusikan, pada dasarnya bahan adalah subtansi dari
yang akan di kaji dalam proses diskusi panel, bahan pelajaran yang di bahas hendaknya
bahan pelajaran yang menarik dan yang memliki cakupan yang luas. Dalam penerapan
metode diskusi panel ini guru harus memperhatikan dan medesain ruangan tempat berdiskusi
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan langkah-langkah metode diskusi panel yaitu dengan
susunan semi melingkar

2.8 Tujuan metode Panel Dalam Diklat Gizi


Tujuan utama diskusi panel adalah untk mendiskusikan suatu maslah atau
topik yang ditijau dari beberapa aspek. Aspek-aspek ini tergantung pada topik

7
diskusioleh karena itu diskusi panel harus ditujukan pada perangsangan cara berpikir
massa dengan memberikan berbagai prospek dan sudut pandang. Jadi tidak boleh
hanya sekedar merupakan pengajaran informatif. Para panelis harus selalu ingat
perannya sebagai panelis. Panelis harus dapat menghayati peranya, sehigga tidak
menimbulkan emosi pribadinya dalam diskusi.

2.9 Keunggulan dan Kekurangan Metode Panel

a. Keunggulan :
Adapun metode diskusi panel memiliki keuntungan sebagai berikut:
a. Merangsang pengunjung ( peserta diskusi ) untuk turut memikirkan masalah
b. Mengemukakan pandangan yang berbeda
c. Mendorong untuk menganalisa
d. Mendapatkan hasil
Beberapa kelebihan metode diskusi panel, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar.
 Metode diskusi panel dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam
memberikan gagasan dan ide-ide.
 Dapat melatih dan membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan
 Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal
 Dengan berdiskusi bisa menghargai pendapat orang lain.
Kemudian pelaksanaan metode diskusi panel yang dilakukan dengan benar akan
mendapatkan hasil antara lain:
 Untuk menyampaikan dan membantu siswa menyadari adanya pandangan yang
berbeda
 Mendorong berfikir logis dan konstruktif
 Melibatkan siswa dalam belajar menurut kemampuannya dengan menumbuhkan
tanggung jawab untuk belajar dengan kesempatan untuk menentukan pendiriannya,
mengembangkan argumentasi, mempertahankan pandangan - pandangan dengan
kemungkinan dikritik oleh anggota kelompoknya.
Dengan melihat dari keuntungan di atas tadi penggunaan metode diskusi panel yang
tepat sesuai dengan langkah - langkahnya akan membuat siswa terdorong untuk
mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tersebut akan mudah
tercapai serta siswa akan merasa terpancing untuk meningkatkan belajar dan daya
fikirnya.
b. Kekurangan :

8
Selain terdapat kelebihan, metode panel memiliki beberapa kekurangan yaitu sebagai
berikut:
a. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi panel diukuasai oleh beberapa orang
peserta saja.
b. Memerlukan waktu yang cukup panjang untuk melakukan metode ini.
c. Meluasnya pembahasan sehingga untuk menyimpulkan diskusi panel itu terlalu
rumit.
d. Dalam diskuis panel sering terjadi perbedaan pendapat sehingga membuat emosi
peserta diskusi panel tidak terkontrol.

BAB III
KESIMPULA DAN SARAN

1. Kesimpulan

9
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan merupakan salah salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pada setiap unit kerja juga akan
berhubungan dengan hakikat pendidikan dan pelatihan.
2. Saran
Penulis tentu mengharapkan dalam makalah diklat gizi ini kawan-kawan yang
membaca mampu memahami isi dari makalah ini. Tentunya makalah ini belum dari
kata sempurna, maka dari itu kami sebagai penulis menyadari hal tersebut. Maka dari
itu jika ada kesalahan kata maupun tulisan kami mohon maaf. Terimakasih

DAFTAR ISI
Dessler, Gary, 2009, Manajemen SDM : buku 1. Jakarta: Indeks

Firmansyah, D. B., & Rahmawati, R. S. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Panel

10
Discussion Dalam Pembelajaran Kaiwa. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 20(1),
48–60. https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v20i1.25971

Ibrahim. (2010). Pelaksanaan Metode Diskusi Panel Dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam di Kelas III SMP 1 Gema Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten
Kampar. 8(2), 2019.
https://barnard.edu/sites/default/files/inline/student_user_guide_for_spss.pdf
%0Ahttp://www.ibm.com/support%0Ahttp://www.spss.com/sites/dm-
book/legacy/ProgDataMgmt_SPSS17.pdf%0Ahttps://www.neps-
data.de/Portals/0/Working Papers/WP_XLV.pdf%0Ahttp://www2.psy

Marsudi, demas dkk. 2009. Bahasa dan Sanstra Indonesia 3. Surakarta : Dapertemen Pendidikan
Nasional

Prasetyo, T. J., Renandra, & Utami, C. (2011). Pelatihan Materi Gizi Seimbang Pada Pengajar Sekolah
Dasar Dalam Rangka Peningkatan Status Gizi di Indonesia. Retrieved February 11, 2021, from
https://repository.ipb.ac.id/: https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/44408/3/PKM-
GT-11-IPB-Teguh-Pelatihan%20Materi%20Gizi---.pdf

Rivai, Veithzal. 2009. Definisi Pelatihan . Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sumarsono, Sonny. 2009. Pendidikan dan Pelatihan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

11

Anda mungkin juga menyukai