Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting
dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem
imun dan sistem reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin
(baik yang larut air maupun larut lemak) dan mineral. Mineral dibagi menjadi
dua kelompok yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak minimal 100 mg per hari (contoh:
kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral (trace elements) adalah mineral
yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari (contoh:
seng, besi). Adapula mikromineral dibutuhkan dalam jumlah hanya beberapa
mikrogram per hari, seperti cuprum dan molibdenum. Mikronutrien
diperoleh dari luar tubuh seperti dari makanan atau suplemen, karena tubuh
tidak mampu memproduksinya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
Meskipun hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit,
mikronutrien sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan zat gizi mikro dapat
meningkatkan resiko terserang penyakit menular, kematian akibat diare,
campak, malaria dan paru-paru. Kondisi tersebut merupakan bagian dari 10
penyebab utama kematian di dunia saat ini. WHO mencatat bahwa lebih dari
2000 juta penduduk di dunia menderita kekurangan vitamin dan mineral,
terutama vitamin A, yodium, besi dan seng.
Kelompok yang paling mudah mengalami kekurangan zat gizi mikro
adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Hal
ini disebabkan karena mereka membutuhkan vitamin dan mineral dalam
jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok lainnnya. Di
samping itu, kelompok ini juga sangat mudah mengalami akibat yang
merugikan dari kekurangan zat gizi mikro. Bagi ibu hamil, kekurangan zat

1
gizi mikro dapat meningkatkan resiko kematian ibu saat melahirkan,
melahirkan bayi berat badan kurang (low birth weight) Bagi ibu menyusui,
status zat gizi mikronya akan menentukan kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang disusuinya, terutama pada usia 6 bulan pertama
setelah bayi lahir. Sedangkan bagi anak-anak kecil, kekurangan zat gizi mikro
dapat meningkatkan resiko kematian yang disebabkan karena penyakit
menular dan dapat menyebabkan gangguan fisik dan perkembangan mental
anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian tembaga?
2. Apakah fungsi tembaga bagi tubuh?
3. Apa saja sumber makanan yang mengandung tembaga?
4. Bagaimana mekanisme pencernaan tembaga?
5. Apa penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan dan kelebihan
tembaga?
6. Apa penelitian terbaru tentang tembaga?
7. Apakah pengertian selenium?
8. Apakah fungsi selenium bagi tubuh?
9. Apa saja sumber makanan yang mengandung selenium?
10. Bagaimana mekanisme pencernaan selenium?
11. Apa penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan dan kelebihan
selenium?
12. Apa penelitian terbaru tentang selenium?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian tembaga
2. Mengetahui fungsi tembaga bagi tubuh
3. Mengetahui sumber makanan yang mengandung tembaga
4. Mengetahui mekanisme pencernaan tembaga
5. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan dan kelebihan
tembaga
6. Mengetahui penelitian terbaru tentang tembaga

2
7. Mengetahui pengertian selenium
8. Mengetahui fungsi selenium bagi tubuh
9. Mengetahui sumber makanan yang mengandung selenium
10. Mengetahui mekanisme pencernaan selenium
11. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan dan kelebihan
selenium
12. Mengetahui penelitian terbaru tentang selenium

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEMBAGA
Tembaga (copper, Cu) adalah jenis mineral yang dibutuhkan tubuh dan
tersimpan dalam tulang dan otot. Mineral ini bisa ditemukan dalam banyak
makanan, terutamahati, biji-bijian, kacang-kacangan, sereal, produk olahan
biji-bijian, serta produk hasil biji cokelat (kakao).
Tembaga dianggap sebagai zat gizi essensial pada tahun 1928, ketika
ditemukan bahwa anemia hanya dapat dicegah bila tembaga dan besi
keduanya ada di dalam tubuh dalam jumlah cukup. Dalam melakukan
fungsinya dalam tubuh, tembaga banyak berinteraksi dengan seng, molibden,
belerang dan vitamin C.
Tembaga ada di dalam tubuh sebanyak 50-120 mg, sekitar 40% ada di dalam
otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% didalam darah dan
selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan tubuh lainnya. Di dalam
plasma, 60% dari tembaga terikat pada seruloplasmin, 30 % pada
transkuprein dan selebihnya pada albumin dan asam amino
B. FUNGSI TEMBAGA
Fungsi utama tembaga di dalam tubuh adalah sebagai bagian dari
enzim. Enzim-enzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam
peranan berkaitan dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal
oksigen. Tembaga merupakan bagian dari enzim metaloprotein yang terlibat
dalam fungsi rantai sitokrom dalam rantai oksidasi di dalam mitokondria,
sintesis protein-protein kompleks jaingan kolagen di dalam kerangkia tubuh
dan pembuluh darah serta dalam sintesis pembawa rangsang saraf
(neurotransmitter) seperti neurolgia dan neuropeptide, seperti ensafalin.
Sebagian besar tembaga di dalam sel darah merah terdapat sebagai

4
metaloenzim superoksida dismutase yang gterlibat di dalam pemusnahan
radikal bebas (sebagai antioksidan).
Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia dengan cara :
a. Membantu absorpsi zat besi
b. Merangsang sintesis hemoglobin
c. Melepas simpanan besi dari ferritin dalam hati.
sebagai bagian dari enzim seruloplasmin, tembaga berperan dalam
oksidasi besi bentuk fero, menjadi feri. Sebagai bagian enzim tirosin
tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin,
yaitu pigmen kulit dan rambut. Kekurangan tembaga dikaitkan dengan
albinisme yaitu kekurangan warna kulit dan rambut. Disamping itu
tembaga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang diperlukan
untuk menjaga kekuatannya. Beberapa enzim mengandung tembaga yang
dapat dilihat pada table berikut :
C. SUMBER MAKANAN YANG MENGANDUNG TEMBAGA
1. Tiram (5,71 mg)
2. Jamur (0,9 mg/100 gr)
3. Alpukat (0,19 mg/100 gr)
4. Keju (0,73 mg)
5. Tempe (0,56mg/100 gr)
6. Kacang-kacangan (0,35 mg/100 gr)
D. MEKANISME PENCERNAAN TEMBAGA
Makanan (Tiram) masuk kedalam mulut, dimulut terdapat gigi dan
ludah, gigi berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan dan ludah
membantu makanan untuk menuju ke kerongkongan, dari kerongkongan
makanan menuju ke lambung. Makanan sehari-hari mengandung kurang lebih
1 mg tembaga. Sebanyak 35-70% diabsorpsi. Absorpsi sedikit terjadi di
dalam lambung dan sebagain besar di bagian atas usus halus secara aktif dan
pasif. Absorpsi terjadi dengan alat akut protein pengikat tembaga
matalotionein yang juga berfungsi dalam absorpsi seng dan kadmium. Jumlah

5
tembaga yang diabsorpsi diduga dipengaruhi oleh banyaknya metalotionein di
dalam sel mukosa usus halus.
Transport tembaga ke hati terutama menggunakan alat angkut albumin
dan transkuprein. Penyimpanan sementara tembaga adalah dalam bentuk
kompleks albumin-itembaga. Simpanan dalam hati berupa metalotionein atau
seruloplasmin. Tembaga diangkut ke seluruh tubuh oleh seruloplasmin dan
transkuprein. Tembaga juga dikeluarkan dari hati sebagai bagian dari
empedu.
Di dalam saluran cerna, tembaga dapat diabsorpsi kembali atau
dikeluarkan dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh. Pengeluaran melalui
empedu meningkat bila terdapat kelebihan tembaga dalam tubuh.
Sedikit tembaga dikeluarkan melalui urin, keringat dan darah haid.
Tembaga dapat diabsorpsi kembali oleh ginjal bila tubuh membutuhkan.
Tembaga yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.
E. PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN TEMBAGA
Kekurangan Tembaga :
1. Anemia
Terkait dengan fungsinya untuk mencegah anemia. Yaitu dengan
cara membantu absorpsi besi, merangsang sintesis hemoglobin, melepas
simpanan besi dari ferritin dari hati.
2. Mudah terkena penyakit
Dalam hal ini terkait dengan fungsi tembaga sebagai antioksidan
yang dapat melawan radikal bebas. Saat kanduungan tembaga rendah
dalam tubuh, maka tubuh akan mudah terkena penyakit.
3. Masalah pada tulang dan kulit
Dalam fungsinya tembaga dapat menguatkan kerangka tubuh/tulang
yaitu mengenai enzim metaloprotein dan enzim tirosinase yang berperan
dalam pigmen kulit dan kekuatan kolagen.
4. Gangguan Kardiovaskular
Terkait dengan fungsinya sebagai antioksidan. Di dalam sel darah
merah terdapat enzim yang terlibat untuk pemusnahan radikal bebas,

6
maka ketika peredaran sel-sel darah merah tidak lancar maka akan
beresiko terkena penyakit stroke dan jantung.
5. Gangguan system saraf
Tembaga merupakan bagian dari enzim, yaitu enzim seruloplasmin
yang berfungsi untuk berbagai aktivitas oksidase yang bersangkutan
dengan oksigen. Termasuk membawa oksigen ke system saraf otak. Jadi,
pada saat kadar tembaga dalam tubuh berkurang maka oksigen pun tidak
dapat berjalan dengan lancer menuju system saraf sehingga mengganggu
kesehatan system saraf.
6. Sindrom mankes
Merupakan kelainan genetic yang diturunkan akibat kelainan gen
ATP7A yang berakibat menurunkan penyerapan kadar tembaga dalam
tubuh sehingga menyebabkan gangguang otan dan dapat menimbulkan
kematian di masa kanak-kanak.
Kelebihan Tembaga :
1. Toksisitas
Jumlah kandungan tembaga dalam makanan termasuk air tidak
memiliki kemungkinan beracun karena kemampuan tubuh untuk
mempertahankan homeostasis dengan menurunkan absorpsi tembaga dan
meningkatkan ekskresinya. Namun, toksisitasakut pernah dilaporkan
sebagai akibat asupan tembaga dalam dosis tinggi yang terjadi secara
tidak sengaja atau pada kecelakaan industry. Tembaga dapat bersifat
toksik apabila terdapat ion bebas (merupakan inhibitor enzim). Gejala
keracunan dengan dosis kecil meliputi muntah-muntah dan rasa mual,
sementara keracunan degan dosis yang lebih besar menyebabkan
nekrosis hepatic serta anemia hemolitik. Toksisitas kronis realatif jarang
ditemui.
2. Penyakit Wilson
Penyakit Wilson merupakan kelainan metabolik bawaan lahir yang
jarang terjadi dengan insidens yang dilaporkan 1:30.000. Penyakit
Wilson adalah penyakit resesif autosomal yang meningkatkan degenerasi

7
hepatolentikular (sirosis juvenilis, tremor yang kasar, perubahan warna
coklat di sekitar kornea).
F. PENELITIAN TERBARU TEMBAGA
1. Tembaga dan Alzheimer
Penelitian yang dilakukan oleh universitas of Rochester di New York
menunjukan bahwa tembaga menganggu selaput otak. Dalam
percobaannya tikus yang diberi lebih banyak tembaga dalam air yang
mereka minum, tikus-tikus ini mempunyai tumpukan logam dalam
pembuluh darah di otak. Hal ini dapat menggangu fungsi selaput otak
dan membuat otak lebih sulit untuk menyingkirkan protein yang disebut
amyloid beta.
Namun di penilitian lain yang dilakukan oleh Universitas keele
mengatakan bahwa tembaga pada otak dengan seiring berjalannya
penuaan maka kadarnya semakin rendah.
2. Tembaga dapat Mengatasi Obesitas
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas California,
Berkeley, Amerika Serikat. Tembaga bisa membantu pembentukan sel-
sel darah merah, menyerap zat besi, meningkatkan kekebalan tubuh dan
tembaga baik untuk metabolisme. Hal ini menjadikan tembaga adalah zat
yang sangat penting dalam penghancuran lemak menjadi energi.
Namun, mengkonsumsi banyak tembaga akan meyebabkan
ketidakseimbangan mineral dan dapat menimbulkan gangguan otak.
G. PENGERTIAN SELENIUM
Selenium adalah mineral yang ditemukan di dalam tanah. Selenium secara
alami muncul dalam air dan beberapa makanan. Selenium diperlukan oleh
tubuh kita dalam jumlah yang sangat kecil untuk melakukan fungsi dalam
metabolisme terutama fungsi kelenjar tiroid.
H. FUNGSI SELENIUM
Mengonsumsi selenium sesuai dengan kebutuhan harian akan
membantu kita merasakan segala kebaikan selenium. Berikut ini bisa dilihat
manfaat atau fungsi apa saja selenium bagi tubuh manusia.

8
a) Menjaga Kesehatan dan Fungsi Sistem Kardiovaskular dan Jantung.
Kinerja organ jantung secara keseluruhan prosesnya dinamakan
dengan sistem kardiovaskular dan ketika terjadi adanya gangguan pada
jantung, itu artinya sistem kardiovaskular tengah mengalami masalah.
Sebagai organ vital pada tubuh manusia, jantung serta sistem
kardiovaskular sangat penting untuk dijaga fungsi dan kesehatannya.
Dengan mencukupi kebutuhan selenium pada tubuh, ini adalah salah satu
cara terbaik supaya gangguan dan penyakit jantung yang mematikan
dapat dihindari.
b) Sebagai Antioksidan dan Menangkal Radikal Bebas
Fungsi dari mineral selenium diketahui sebagai antioksidan yang
baik dalam menangkal segala radikal bebas. Radikal bebas yang
bersarang pada tubuh manusia dan dibiarkan begitu saja justru akan
memicu banyaknya penyakit yang datang. Bekerja sama dengan vitamin
E, selenium adalah mineral yang bermanfaat dalam membuat fungsi
antioksidan tersebut lebih optimal, yaitu melawan dan membasmi radikal
bebas dan ini tandanya tubuh kita akan terbebas dari segala penyakit.
c) Mengendalikan Proses Reproduksi
Selenium menawarkan manfaat-manfaat baik bagi tubuh dan salah
satunya adalah menjaga kesehatan reproduksi manusia serta
mengendalikan prosesnya dengan sangat sempurna. Untuk para wanita
yang mengalami ketidakteraturan semasa datang bulan, konsumsi
selenium adalah ide dan solusi yang bagus. Manfaat yang bisa dirasakan
oleh para pria adalah peningkatan kesehatan seksual dengan membantu
mengontrol produksi sperma dengan baik dan menjaganya agar tetap
stabil. Walau banyak orang belum terlalu tahu mineral selenium berikut
manfaatnya dalam tubuh, selenium punya peran besar dalam mendukung
kesehatan reproduksi dengan mengendalikan setiap gangguan yang
terjadi atau menyerang bagian sistem reproduksi kita.
d) Meningkatkan Kesehatan Otak

9
Jenis mineral selenium pun memiliki fungsi untuk menjaga
kesehatan otak di mana selenium sangat baik apabila dikonsumsi secara
rutin dengan jumlah atau takaran yang tepat. Dengan konsumsi selenium
sehari, fungsi otak akan diperbaiki dan bahkan ditingkatkan dengan baik
sehingga kesehatannya pun terjaga dan kinerjanya lebih maksimal.
e) Sebagai Pencegah Kanker
Selenium adalah mineral yang tak boleh dilewatkan untuk
dikonsumsi tubuh sebab sifatnya yang alami dengan anti karsinogenik
memiliki kemampuan dalam membunuh sel yang sifatnya sama
karsinogenik. Dengan demikian, itu artinya pertumbuhan sel-sel kanker
akan mampu dicegah dengan baik di dalam tubuh sehingga otomatis kita
dapat terhindar dari penyakit kanker.
f) Sebagai Anti Inflamasi
Tubuh yang tidak mendapatkan cukup nutrisi maupun nutrisi yang
seimbang akan lebih gampang terkena peradangan dan untuk
mencegahnya, selenium pun merupakan zat yang perlu untuk dipenuhi.
Selenium adalah mineral yang fungsinya juga sebagai anti inflamasi,
maka otomatis ketika selenium tercukup di dalam tubuh, peradangan atau
inflamasi tak akan berani menyerang.
g) Mengendalikan Suasana Hati
Banyak orang merasakan tidak mudahnya mengendalikan suasana
hati atau mood mereka sehingga akhirnya melampiaskan kepada benda
atau orang tertentu yang tak bersalah. Ketika suasana hati bisa berubah
secara cepat terlalu sering, ini bisa menjadi indikator depresi. Dengan
memenuhi kebutuhan selenium sebaik mungkin, suasana hati akan dapat
dikontrol dengan lebih mudah sehingga otomatis dapat mengurangi
tingkat stres maupun depresi.
Disebutkan pada sebuah hasil penelitian bahwa seseorang yang
mengalami rendahnya kadar selenium di dalam tubuh bakal
berkemungkinan besar memiliki gangguan mood dan sangat mudah stres.
Bahkan ada juga yang karena kekurangan selenium sampai mengalami

10
depresi yang lebih serius ketimbag orang-orang yang memenuhi
kebutuhan selenium secara cukup dan rutin.
h) Menunda Penuaan Dini
Mencegah penuaan dini bukan hanya tugas dari vitamin E maupun
kolagen saja, melainkan selenium juga sangat berperan dalam membantu
membuat kulit tampak awet muda senantiasa. Segala kerut dan garis
halus yang merupakan gejala penuaan dini akan dapat diatasi oleh
selenium, termasuk juga ketidakelastisan kulit, kulit kusam, serta kulit
kering nan kasar.
i) Mengurangi Ketombe
Selain baik untuk kulit sebagai anti-aging yang berguna menunda
penuaan dini, selenium adalah mineral yang pas untuk diandalkan untuk
merawat kulit kepala, apalgi bagi yang merasa sering dan mudah
berketombe. Ketombe memang dapat timbul dikarenakan sampo yang
kurang cocok atau jarangnya mencuci rambut, tapi kekurangan selenium
pun mampu memicu hal ini. Tak hanya mengurangi jumlah ketombe,
selenium juga baik sebagai pencegah timbulnya ketombe asalkan kita
juga tetap menggunakan perawatan rambut yang tepat untuk dilakukan
bersamaan dengan pemenuhan nutrisi mineral selenium.
j) Mengurangi Risiko Terkena Stroke
Selain dari gangguan penyakit jantung atau sistem kardiovaskular,
risiko penyakit stroke pun bisa dikurangi dengan memenuhi asupan
selenium secara cukup. Penyakit jantung dan stroke memiliki kaitan satu
sama lain di mana pembuluh darah kurang berfungsi dengan baik karena
adanya hambatan di bagian aliran darah. Selenium memiliki tugas untuk
menjaga pembuluh darah supaya tetap sehat dan stabil.
I. SUMBER MAKANAN YANG MENGANDUNG SELENIUM
Demi mencukup kebutuhan mineral selenium, daftar makanan berikut
ini kiranya membantu supaya tidak kekurangan selenium. Hanya saja, bagi
yang memang sudah merasa kelebihan selenium karena mengalami berbagai

11
efek yang disebutkan di atas, konsumsi makanan-makanan ini perlu dibatasi
atau kalau perlu dihindari.
1. Kedelai (7,3 mcg per 100 gram)
Selenium di dalam kacang kedelai memang tidaklah banyak, tapi
kacang ini akan tetap mampu memberikan berbagai manfaat baik bagi
tubuh, khususnya bagi yang vegegarian. Selain selenium, kandungan
magnesium, fosfor, mangan, omega-6, vitamin K serta zat besi ada di
dalam kacang kedelai sehingga pasti bagus ketika dikonsumsi setiap hari,
apalagi kadar lemak juga rendah.
2. Ikan Salmon (41,4 mcg per 100 gram)
Ikan salmon kerap direkomendasikan sebagai makanan yang kaya
akan nutrisi sehingga mampu mencegah atau bahkan mengatasi berbagai
penyakit di dalam tubuh. Kadar selenium yang tinggi di dalam sumber
makanan ini jelas bisa dipertimbangkan, apalagi dengan adanya
kandungan nutrisi lain seperti omega-3 dan 6, kalium, fosfor, vitamin B,
serta protein.
3. Daging Ayam (27,6 mcg per 100 gram)
Baik itu dengan membuat sup atau memanggangnya, atau bahkan
menggorengnya, selenium bisa diperoleh dari daging ayam apapun cara
pengolahan dan bagaimanapun kita menikmatinya. Daging ayam adalah
sumber selenium yang tak begitu sulit dan pasti kerap kita konsumsi.
4. Jamur (11,9 mcg per 100 gram)
Sumber makanan satu ini adalah pilihan tepat untuk dikonsumsi
karena pada dasarnya tak hanya selenium saja yang ada di dalamnya.
Vitamin C, serat, vitamin D, niasin, tembaga, kalium, riboflavin, dan zat
besi juga memenuhi jamur sehingga kita dapat mempertimbangkannya
bila menginginkan menu makanan yang sehat.
5. Telur (13,9 mcg dalam 1 butir)
Protein tentu adalah nutrisi yang paling kita ingat ketika mendengar
tentang telur yang padahal sebenarnya bukan hanya protein saja di
dalamnya. Kandungan seleniumnya juga cukup untuk memenuhi

12
kebutuhan mineral tubuh kita dengan mengonsumsi 1 buah telur pada
ukuran yang sedang.
6. Kepiting (44,4 mcg per 100 gram)
Bagi yang suka dengan makanan laut, bergembiralah karena
kepiting rupanya mampu memenuhi asupan selenium karena kadarnya
yang tinggi. Asam lemak omega-3 pun tidak ketinggalan berada di dalam
kepiting ini berikut juga kandungan protein yang lumayan banyak.
7. Keju (15 mcg per 100 gram)
Untuk memperoleh selenium, keju adalah salah satu sumber
makanan yang layak untuk dikonsumsi, apalagi karena makanan ini
serbaguna dan sangat nikmat meski dipasangkan dengan makanan-
makanan lainnya. Tak hanya selenium saja nutrisi yang akan didapat,
protein, fosfor, kalsium serta vitamin A di dalamnya pun cukup tinggi.
8. Daging Sapi (91,4 mcg per 100 gram)
Selain daging ayam, daging sapi adalah yang banyak digemari oleh
masyarakat Indonesia yang rupanya kandungan seleniumnya pun begitu
tinggi. Mengonsumsi daging sapi asalkan tidak berlebihan atau dengan
porsi cukup dan tepat bakal membantu tubuh mendapatkan nutrisi
lainnya, seperti fosfor, tembaga dan juga zat besi. Sayangnya, kolesterol
di dalam daging sapi terbilang tinggi sehingga banyak orang dengan
masalah darah tinggi, asam urat dan kolestrol tinggi harus menjadikan
makanan ini sebagai pantangan.
9. Gandum (34 mcg per 100 gram)
Banyak orang yang memanfaatkan gandum dan menikmatinya
ketika sarapan karena ingin memperoleh kalium darinya. Padahal tidak
hanya kalium yang tinggi di dalam gandum, selenium, fosfor, mangan
serta magnesium pun tergolong tinggi kadarnya.

10. Ikan Tuna (80,4 mcg per 100 gram)


Kaya akan selenium, ikan tuna juga berkandungan tinggi akan
asam lemak omega-3 yang banyak orang andalkan untuk menambah

13
kecerdasan otak pada anak serta mencegah penyakit jantung. Karena
rendahnya kalori serta karbohidrat, ikan tuna dapat menjadi menu diet
yang pas.
J. MEKANISME PENCERNAAN SELENIUM
Sama seperti proses pencernaan makanan lainnya, rangkaian dari proses
pencernaan selenium dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari rongga
mulut.
Makanan (Daging Sapi) => masuk kedalam mulut didalam mulut
terdapat gigi dan ludah, gigi berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan
dan ludah membantu makanan untuk menuju kekerongkongan => dari
kerongkongan makanan menuju ke lambung, di lambung selenium yang akan
bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal dari getah lambung. Enzim pepsin
sendiri hanya akan terbentuk jika asam lambung (HCl)
menemukan selenium dan melakukan penguraian rangkaiannya => selenium
diserap didalam duodenum => selenium diangkut dengan keadaan terikat
dengan proteinplasma menuju hati =>selenomethionin terikat dengan albumin
dan selenium terikat dengan VLDL (Very Low Density Lipoprotein)=> SEPP
(Selenoprotein P) merupakan salah satu jenis selenoprotein, selenoprotein
adalah sejenis enzim antioksidan penting yang terkandung dalam selenium.
SEPP juga berfungsi sebagai protein pembawa yang terlibat khususnya dalam
pengangkutan selenium ke otak dan testis => ekspresi selenoprotein diatur
oleh suplay selenium, hirarki ekspresi selenoprotein individu dan hirarki
retensi selenium => masuk kedalam berbagai organ dan jaringan => selenium
yang tidak diserap masuk ke usus besar dan akan dikeluarkan melalui anus
berupa feses, selain itu ekskresi selenium juga dapat berupa urine.
K. PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN DAN KELEBIHAN SELENIUM
Setelah melihat begitu pentingnya mineral selenium bagi fungsi tubuh
kita, sudah jelas bahwa ketika tubuh tak mendapatkan selenium seperti
takaran atau asupan yang seharusnya, ada efek-efek buruk bagi kesehatan
kita. Di bawah ini merupakan daftar efek kekurangan selenium yang
sebaiknya dicegah dengan memenuhi kebutuhan selenium secara tepat.

14
1. Kerusakan Jantung
Seperti yang sudah dijabarkan di atas bahwa selenium sangat
bermanfaat dalam menjaga kesehatan jantung atau sistem kardiovaskular
kita. Apabila sampai tubuh memiliki kadar selenium yang rendah, tak
diragukan lagi proses sistem kardiovaskular bakal kacau dan berimbas
pada organ jantung. Beragam penyakit jantung berpotensi muncul satu
per satu ketika selenium tak segera dipenuhi.
2. Menaikkan Risiko Stroke
Fungsi dari selenium adalah menjaga kesehatan pembuluh darah
supaya aliran darah tetap lancar melaju ke organ-organ dalam tubuh kita.
Kurangnya selenium pada tubuh akan membuat pembuluh darah
mendapat masalah yang akhirnya tak hanya berimbas pada jantung, tapi
juga menaikkan risiko terkena stroke.
3. Gangguan Reproduksi
Kadar selenium yang rendah akan memicu adanya gangguan pada
sistem reproduksi wanita. Bila dengan mengonsumsi rutin menstruasi
dapat menjadi lebih teratur, maka kemungkinan besar efek kekurangan
selenium akan menjadikan siklus bulanan wanita ini akan mengalami
ketidakteraturan. Sedangkan Mineral selenium memiliki arti dan fungsi
penting bagi para pria karena kesehatan seksual mereka dapat dikatakan
ditentukan oleh kadar selenium. Jika tubuh kekurangan zat mineral satu
ini, produksi sperma akan terhambat dan gairah seksual pun menjadi
turun. Kekurangan selenium justru membuka peluang bagi gangguan
kesehatan untuk datang dan menyerang bagian reproduksi kita dengan
lebih mudah.
4. Menyebabkan Kanker
Selenium dengan sifat alaminya yang kita ketahui sebagai sifat anti
karsinogenik mampu membasmi sel-sel kanker. Jadi kalau tubuh sampai
kekurangan selenium, sel-sel kanker atau sel yang memiliki sifat
karsinogenik akan menjadi lebih mudah berkembang di dalam tubuh.
Selenium dengan jumlah yang terlalu rendah atau sedikit akan kesulitan

15
dalam mencegah pertumbuhan sel kanker, maka ini adalah yang perlu
kita waspadai.
5. Menurunnya Fungsi Otak
Kesehatan sistem saraf otak bergantung pada zat mineral selenium
meski nutrisi lainnya pun juga turut memegang peranan penting. Kinerja
otak dapat mengalami penurunan ketika salah satu nutrisi penting kurang
cukup di dalam tubuh, termasuk selenium.
6. Mudah Depresi
Nutrisi yang tak seimbang bukan hanya menimbulkan banyaknya
penyakit yang mengganggu organ-organ vital tubuh kita, tapi juga
membuat seseorang lebih mudah terkena depresi dan perubahan suasana
hati tak menentu. Kurangnya asupan selenium telah dibuktikan mampu
memicu gangguan suasana hati dan memunculkan rasa stres serta depresi
lebih serius bila membandingkan dengan mereka yang mengatur asupan
selenium dengan baik.
Kelebihan Selenim
1) Kerusakan saraf
2) Mual dan muntah
3) Diare
4) Rambut rontok
5) Kulit kusam, kering dan kasar
L. PENELITIAN TERBARU SELENIUM
Temuan Baru Hubungan Antara Selenium dan Kanker
Penelitian baru yang diterbitkan di International Journal of Cancer,
tingginya tingkat selenium telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker
kolorektal.
Selenium merupakan mikronutrien penting bagi kesehatan manusia.
Makanan seperti kacang brazil, kerang, daging merah dan jeroan kaya akan
selenium.

16
Menurut National Institutes of Health, selenium memainkan peran di
dalam reproduksi, metabolisme hormon tiroid dan sintesis DNA, serta
memiliki manfaat perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dan infeksi.
Asupan selenium yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko
fungsi kekebalan tubuh yang buruk, penurunan kognitif dan kematian.
Asupan selenium bervariasi di seluruh daerah karena variasi dari
selenium di dalam tanah dimana tanaman pangan ditumbuhkan. Orang-orang
Eropa Barat, misalnya, memiliki tingkat selenium di dalam darah rata-rata
sekitar 80 mcg / L, sedangkan 110-170 mcg / L dilaporkan di orang-orang
Amerika Utara.
Food and Nutrition Board menyatakan bahwa kecukupan asupan
selenium yang dianjurkan bagi orang-orang yang berusia di atas 14 tahun
adalah 55 mcg per hari.
Agar dapat megetahui bagaimana variasi di dalam asupan selenium
mempengaruhi risiko kanker kolorektal, tim peneliti yang dipimpin bersama
oleh Newcastle University di Inggris, International Agency for Research on
Cancer dan Royal College of Surgeons di Irlandia, mempelajari informasi
sampel darah, diet dan gaya hidup pada lebih dari 520.000 peserta di 10
negara Eropa Barat.
Mereka menemukan bahwa kadar selenium yang lebih tinggi secara
signifikan berhubungan dengan rendahnya risiko kanker kolorektal.
Prof. John Hesketh dari Newcastle University mengatakan bahwa orang-
orang telah menjadi kurang tertarik pada kemungkinan hubungan antara
selenium dan risiko kanker di dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini karena
hasil yang beragam dari penelitian dan laporan lainnya, dimana tingkat
selenimum yang lebih tinggi kemungkinan berhubungan dengan efek yang
merugikan.
Misalnya, studi tahun 2012 di Lancet menemukan bahwa orang-orang
dengan kadar selenium darah yang rendah dapat mengambil manfaat dari
suplemen selenium. Namun, jika seorang individu telah memiliki kecukupan
selenium di dalam darah mereka, kemudian mengambil suplemen selenium,

17
mereka dapat mengalami peningkatan risiko mengembangkan diabetes tipe 2
.
“Penelitian yang kami lakukan kembali meletakkan perdebatan seputar
selenium dan kanker, serta menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut.
Jika selenium memiliki manfaat, kita dapat melengkapi diet di daerah dimana
selenium secara alami rendah,” kata Prof. Hesketh, seperti dilansir Newcastle
University (16/12/2014).
Prof. Hesketh mengatakan bahwa hasil studi ini memberikan kasus yang
kuat untuk menilai dampak melengkapi makanan dengan selenium,
khususnya di Eropa.
“Hasil penelitian kami mendukung peran selenium di dalam pencegahan
kanker kolorektal, tetapi ini harus diimbangi dengan hati-hati , mengingat
efek toksik yang potensial jika memilikinya terlalu banyak. Kesulitan pada
selenium adalah adanya perbedaan yang sangat sempit antara tingkat yang
optimal dan yang dianggap beracun,” kata Prof. Hesketh.
“Apa yang enelitian kami tunjukkan adalah kemungkinan adanya
hubungan antara tingkat selenium yang lebih tinggi dengan penurunan risiko
kanker kolorektal. Selain itu, juga menunjukkan bahwa peningkatan asupan
selenium dapat mengurangi risiko penyakit ini,” pungkas dia.

18
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pengertian Tembaga
Tembaga dianggap sebagai zat gizi essensial pada tahun 1928, ketika
ditemukan bahwa anemia hanya dapat dicegah bila tembaga dan besi
keduanya ada di dalam tubuh dalam jumlah cukup. Dalam melakukan
fungsinya dalam tubuh, tembaga banyak berinteraksi dengan seng,
molibden, belerang dan vitamin C.
Tembaga ada di dalam tubuh sebanyak 50-120 mg, sekitar 40% ada
di dalam otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% didalam darah
dan selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan jaringan tubuh lainnya. Di
dalam plasma, 60% dari tembaga terikat pada seruloplasmin, 30 % pada
transkuprein dan selebihnya pada albumin dan asam amino.
2. Fungsi Tembaga Bagi Tubuh antara lain yaitu
Tembaga memegang peranan dalam mencegah anemia dengan cara
membantu absorpsi zat besi, merangsang sintesis hemoglobin, melepas
simpanan besi dari ferritin dalam hati.

19
3. Sumber Makanan yang Mengandung Tembaga antara lain yaitu tiram
(5,71 mg), jamur (0,9 mg/100 gr), alpukat (0,19 mg/100 gr), keju (0,73
mg), tempe (0,56mg/100 gr), kacang-kacangan (0,35 mg/100 gr)
4. Mekanisme Pencernaan Tembaga
Makanan (Tiram) masuk kedalam mulut, dimulut terdapat gigi dan
ludah, gigi berfungsi untuk memperkecil ukuran makanan dan ludah
membantu makanan untuk menuju ke kerongkongan, dari kerongkongan
makanan menuju ke lambung. Makanan sehari-hari mengandung kurang
lebih 1 mg tembaga. Sebanyak 35-70% diabsorpsi. Absorpsi sedikit
terjadi di dalam lambung dan sebagain besar di bagian atas usus halus
secara aktif dan pasif. Absorpsi terjadi dengan alat akut protein pengikat
tembaga matalotionein yang juga berfungsi dalam absorpsi seng dan
kadmium. Jumlah tembaga yang diabsorpsi diduga dipengaruhi oleh
banyaknya metalotionein di dalam sel mukosa usus halus.
Transport tembaga ke hati terutama menggunakan alat angkut
albumin dan transkuprein. Penyimpanan sementara tembaga adalah
dalam bentuk kompleks albumin-itembaga. Simpanan dalam hati berupa
metalotionein atau seruloplasmin. Tembaga diangkut ke seluruh tubuh
oleh seruloplasmin dan transkuprein. Tembaga juga dikeluarkan dari hati
sebagai bagian dari empedu. Di dalam saluran cerna, tembaga dapat
diabsorpsi kembali atau dikeluarkan dari tubuh bergantung kebutuhan
tubuh. Pengeluaran melalui empedu meningkat bila terdapat kelebihan
tembaga dalam tubuh.
Sedikit tembaga dikeluarkan melalui urin, keringat dan darah haid.
Tembaga dapat diabsorpsi kembali oleh ginjal bila tubuh membutuhkan.
Tembaga yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.
5. Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kekurangan dan Kelebihan
Tembaga antara lain yaitu Kekurangan Tembaga => anemia, mudah
terkena penyakit, masalah pada tulang dan kulit, gangguan
kardiovaskular, gangguan system saraf, sindrom mankes. Kelebihan
Tembaga => toksisitas, penyakit wilson

20
6. Penelitian Terbaru tentang Tembaga
Tembaga dan Alzheimer
Penelitian yang dilakukan oleh universitas of Rochester di New York
menunjukan bahwa tembaga menganggu selaput otak. Dalam
percobaannya tikus yang diberi lebih banyak tembaga dalam air yang
mereka minum, tikus-tikus ini mempunyai tumpukan logam dalam
pembuluh darah di otak. Hal ini dapat menggangu fungsi selaput otak
dan membuat otak lebih sulit untuk menyingkirkan protein yang disebut
amyloid beta.
Namun di penilitian lain yang dilakukan oleh Universitas keele
mengatakan bahwa tembaga pada otak dengan seiring berjalannya
penuaan maka kadarnya semakin rendah.
Tembaga dapat Mengatasi Obesitas
Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas California,
Berkeley, Amerika Serikat. Tembaga bisa membantu pembentukan sel-
sel darah merah, menyerap zat besi, meningkatkan kekebalan tubuh dan
tembaga baik untuk metabolisme. Hal ini menjadikan tembaga adalah zat
yang sangat penting dalam penghancuran lemak menjadi energi.
Namun, mengkonsumsi banyak tembaga akan meyebabkan
ketidakseimbangan mineral dan dapat menimbulkan gangguan otak.
7. Pengertian Selenium
Selenium adalah mineral yang ditemukan di dalam tanah. Selenium
secara alami muncul dalam air dan beberapa makanan. Selenium
diperlukan oleh tubuh kita dalam jumlah yang sangat kecil untuk
melakukan fungsi dalam metabolisme terutama fungsi kelenjar tiroid.
8. Fungsi Selenium Bagi Tubuh antara lain yaitu menjaga kesehatan dan
fungsi sistem kardiovaskular dan jantung, sebagai antioksidan dan
menangkal radikal bebas, mengendalikan proses reproduksi,
meningkatkan kesehatan otak, sebagai pencegah kanker, sebagai anti
inflamasi, mengendalikan suasana hati, mengurangi ketombe,
mengurangi risiko terkena stroke

21
9. Sumber Makanan yang Mengandung Selenium antara lain yaitu
kedelai (7,3 mcg per 100 gram), ikan salmon (41,4 mcg per 100 gram),
daging ayam (27,6 mcg per 100 gram), jamur (11,9 mcg per 100 gram),
telur (13,9 mcg dalam 1 butir), kepiting (44,4 mcg per 100 gram), daging
sapi (91,4 mcg per 100 gram), gandum (34 mcg per 100 gram), ikan tuna
(80,4 mcg per 100 gram)
10. Mekanisme Pencernaan Selenium
Sama seperti proses pencernaan makanan lainnya, rangkaian dari
proses pencernaan selenium dalam tubuh manusia tersebut dimulai dari
rongga mulut.
Makanan (Daging Sapi) => masuk kedalam mulut didalam mulut
terdapat gigi dan ludah, gigi berfungsi untuk memperkecil ukuran
makanan dan ludah membantu makanan untuk menuju kekerongkongan
=> dari kerongkongan makanan menuju ke lambung, di
lambung selenium yang akan bereaksi dengan enzim pepsin yang berasal
dari getah lambung. Enzim pepsin sendiri hanya akan terbentuk jika asam
lambung (HCl) menemukan selenium dan melakukan penguraian
rangkaiannya => selenium diserap didalam duodenum => selenium
diangkut dengan keadaan terikat dengan proteinplasma menuju hati
=>selenomethionin terikat dengan albumin dan selenium terikat dengan
VLDL (Very Low Density Lipoprotein)=> SEPP (Selenoprotein P)
merupakan salah satu jenis selenoprotein, selenoprotein adalah sejenis
enzim antioksidan penting yang terkandung dalam selenium. SEPP juga
berfungsi sebagai protein pembawa yang terlibat khususnya dalam
pengangkutan selenium ke otak dan testis => ekspresi selenoprotein
diatur oleh suplay selenium, hirarki ekspresi selenoprotein individu dan
hirarki retensi selenium => masuk kedalam berbagai organ dan jaringan
=> selenium yang tidak diserap masuk ke usus besar dan akan
dikeluarkan melalui anus berupa feses, selain itu ekskresi selenium juga
dapat berupa urine.

22
11. Penyakit yang Ditimbulkan Akibat Kekurangan dan Kelebihan
Selenium antara lain yaitu Kekurangan Selenium => kerusakan jantung,
menaikkan risiko stroke, gangguan reproduksi, menyebabkan kanker,
menurunnya fungsi otak, mudah depresi. Kelebihan Selenim
=> kerusakan saraf, mual dan muntah, diare, rambut rontok, kulit kusam,
kering dan kasar.
12. Penelitian Terbaru tentang Selenium
Temuan Baru Hubungan Antara Selenium dan Kanker
Penelitian baru yang diterbitkan di International Journal of Cancer,
tingginya tingkat selenium telah dikaitkan dengan penurunan risiko
kanker kolorektal.
Selenium merupakan mikronutrien penting bagi kesehatan manusia.
Makanan seperti kacang brazil, kerang, daging merah dan jeroan kaya
akan selenium.
Menurut National Institutes of Health, selenium memainkan peran di
dalam reproduksi, metabolisme hormon tiroid dan sintesis DNA, serta
memiliki manfaat perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dan infeksi.
Asupan selenium yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko
fungsi kekebalan tubuh yang buruk, penurunan kognitif dan kematian.
Asupan selenium bervariasi di seluruh daerah karena variasi dari
selenium di dalam tanah dimana tanaman pangan ditumbuhkan. Orang-
orang Eropa Barat, misalnya, memiliki tingkat selenium di dalam darah
rata-rata sekitar 80 mcg / L, sedangkan 110-170 mcg / L dilaporkan di
orang-orang Amerika Utara.
Food and Nutrition Board menyatakan bahwa kecukupan asupan
selenium yang dianjurkan bagi orang-orang yang berusia di atas 14 tahun
adalah 55 mcg per hari. Agar dapat megetahui bagaimana variasi di
dalam asupan selenium mempengaruhi risiko kanker kolorektal, tim
peneliti yang dipimpin bersama oleh Newcastle University di Inggris,
International Agency for Research on Cancer dan Royal College of

23
Surgeons di Irlandia, mempelajari informasi sampel darah, diet dan gaya
hidup pada lebih dari 520.000 peserta di 10 negara Eropa Barat.
Mereka menemukan bahwa kadar selenium yang lebih tinggi secara
signifikan berhubungan dengan rendahnya risiko kanker kolorektal. Prof.
John Hesketh dari Newcastle University mengatakan bahwa orang-orang
telah menjadi kurang tertarik pada kemungkinan hubungan antara
selenium dan risiko kanker di dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini
karena hasil yang beragam dari penelitian dan laporan lainnya, dimana
tingkat selenimum yang lebih tinggi kemungkinan berhubungan dengan
efek yang merugikan.
Misalnya, studi tahun 2012 di Lancet menemukan bahwa orang-
orang dengan kadar selenium darah yang rendah dapat mengambil
manfaat dari suplemen selenium. Namun, jika seorang individu telah
memiliki kecukupan selenium di dalam darah mereka, kemudian
mengambil suplemen selenium, mereka dapat mengalami peningkatan
risiko mengembangkan diabetes tipe 2 “Penelitian yang kami lakukan
kembali meletakkan perdebatan seputar selenium dan kanker, serta
menyoroti kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut. Jika selenium
memiliki manfaat, kita dapat melengkapi diet di daerah dimana selenium
secara alami rendah,” kata Prof. Hesketh, seperti dilansir Newcastle
University (16/12/2014).
Prof. Hesketh mengatakan bahwa hasil studi ini memberikan kasus
yang kuat untuk menilai dampak melengkapi makanan dengan selenium,
khususnya di Eropa. “Hasil penelitian kami mendukung peran selenium
di dalam pencegahan kanker kolorektal, tetapi ini harus diimbangi
dengan hati-hati , mengingat efek toksik yang potensial jika memilikinya
terlalu banyak. Kesulitan pada selenium adalah adanya perbedaan yang
sangat sempit antara tingkat yang optimal dan yang dianggap beracun,”
kata Prof. Hesketh. “Apa yang enelitian kami tunjukkan adalah
kemungkinan adanya hubungan antara tingkat selenium yang lebih tinggi
dengan penurunan risiko kanker kolorektal. Selain itu, juga menunjukkan

24
bahwa peningkatan asupan selenium dapat mengurangi risiko penyakit
ini,” pungkas dia
B. SARAN
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik saran dari
pembaca akan penulis terima dengan lapang dada untuk perbaikan
penyusunan yang lebih baik. Penulis berharap pembaca untuk mengambil
sesuatu yang positif guna untuk menambah wawasan bagi pembaca. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis maupun pembaca

DAFTAR PUSTAKA

Truswell,Mann.2014.Buku Ajar Ilmu Gizi.Jakarta: Buku Kedokteran.


http://halosehat.com/gizi-nutrisi/menieral/selenium diakses pada tanggal 18
November 2016
www.bhataramedia.com/2442/temuan-baru-di-dalam-hubungan-antara-selenium-
dan-kanker/2014/12/18 diakses pada tanggal 20 November 2016
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/mineral/mangan diakses pada tanggal 17
November 2016
http://www.teruskan.com/23395/kontroversi-tembaga-dan-alzheimer.html diakses
pada tanggal 20 November 2016
http://cantik.tempo.co/read/news/2016/06/08/332777975/manfaat-tembaga-untuk-
mengatasi-obesitas diakses pada tanggal 20 November 2016
http://halosehat.com/gizi-nutrisi/mineral/tembaga diakses pada tanggal 18
November 2016
Ebook Mencegah Osteoporosis dari Dra Emma S. Wirakusumah, M.Sc diakses
pada tanggal20 November 2016
www.slideshare.net/profil-mangan diakses pada tanggal 20 November 2016

25
http://gizi.depkes.go.id diakses pada tanggal 20 November 2016

26

Anda mungkin juga menyukai