Disusun Oleh :
Asri Kencana
Delicia Dana D
Intan Cornelia F
Ramandhika Wibiastuti
Ruang Lingkup
Fungsi Besi :
Berperan dalam proses respirasi sel
Metabolisme energi
Sistem kekebalan
Lanjutan
Metabolisme Besi
Absorpsi terutama terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan
bantuan alat angkut-protein khusus yaitu transferin dan feritrin.Kemudian
transferin mukosa mengangkut besi dari saluran cerna ke dalam sel mukosa
dan memindahkannya ke transferin reseptor yang ada di dalam sel mukosa.
Transferin mukosa kemudian kembali ke rongga saluran cerna untuk
mengikat besi lain, sedangkan transferin reseptor mengangkut besi melalui
darah ke semua jaringan tubuh. Sebagian besar transferin darah membawa
besi ke sumsum tulang belakang dan bagian tubuh lain. Di dalam sumsum
tulang besi digunakan untuk membuat hemoglobin yang merupakan bagian
dari sel darah merah. Sisanya dibawa ke jaringan tubuh yang membutuhkan
kelebihan besi yang dapat mencapai 200 hingga 1500 mg, disimpan sebagai
protein feritrin dan homosiderin di dalam hati (30%), sumsum tulang
belakang (30%) dan selebihnya disimpan dalam limpa dan otot, dari simpanan
besi tersebut hingga 50 mg sehari dapat dimobilisasi untuk keperluan tubuh
seperti pembentukan hemoglobin.
Lanjutan
Kekurangan
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, pucat,
rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya
kemampuan kerja, dan menurunnya kekebalan tubuh serta
kemempuan mengatur suhu tubuh menurun.
Lanjutan
2. Iodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23
mg. Sekitar 75% dari iodium ini ada di dalam kelenjar tirioid, yang digunakan
untuk mensitesis hormon tiroksin, tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin (T3).
Metabolisme :
Dalam saluran pencernaan, iodium bahan makanan dikonversi menjadi I- yang
mudah diserap, mengikuti atau bergabung dengan pool-iodida intra/ekstraseluler.
Iodium tersebut kemudian memasuki tiroid untuk disimpan, setelah mengalami
peroksidasi akan melekat dengan residu tirosin dari tiroglobulin. Kadar T4
plasma jauh lebih besar daripada T3, tetapi T3 lebih potensial pergantiannya lebih
cepat. Beberapa T3 plasma dibuat dari T4 dengan jalan deiodinasi dalam jaringan
nontiroid. Sebagian besar dari kedua bentuk terikat pada protein plasma,
terutama thyroid-binding-globulin (TBG), tetapi hormon yang bebas aktivitasnya
pada sel-sel target. Dalam sel-sel target dan hati, banyak dari hormon tersebut
didegradasi dan I- dikonservasi untuk digunakan kembali kalau memang
dibutuhkan.
Lanjutan
3. Seng (Zn)
Di dalam cairan tubuh seng terutama merupakan ion intraseluler.
Seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1% dari seluruh seng di
dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat.
Metabolisme :
Seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah dan
dibawa ke hati. Di dalam pankreas seng digunakan untuk membuat
enzim pencernaan, sirkulasi seng di dalam tubuh dari pankreas ke
saluran cerna dan kembali ke pankreas dinamakan sirkulasi
enteropankreatik. Absorpsi seng diatur oleh metalotionein yang
disintesis di dalam sel dinding saluran cerna. Seng dikeluarkan tubuh
terutama melalui feses dan bisa juga dikeluarkan melalui urin, dan
jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding usus,
cairan haid, dan mani
Lanjutan
Fungsi Seng :
• Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari 70
enzim.
• Seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme
• Sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang
diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
• Sebagai bagian dari enzim kolagenase, seng berperan pula dalam sintesis dan
degradasi kolagen.
• Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan
pembentukan sperma.
• Sebagai bagian dari enzim dehidrogenase
• Sebagai fungsi kekebalan
Dampak Kelebihan dan Kekurangan Seng :
Kekurangan seng kronis mengganggu pusat sistem saraf dan fungsi
otak. Kelebihan seng hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorpsi
tembaga
Lanjutan
4.Tembaga (Cu)
Tembaga ada dalam sebanyak 50-120 mg. Sekitar 40% ada
di dalam otot, 15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di
dalam darah dan selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan
jaringan tubuh lainnya. Di dalam plasma, 60% dari tembaga
terikat pada seruloplasmin, 30% pada transkuprein dan
selebihnya pada albumin dan asam amino. Sumber utama
tembaga adalah tiram,kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan,
unggas, biji-bijian, serelia, dan cokelat.
Fungsi utama tembaga di dalam tubuh sebagai bagian dari
enzim.
Lanjutan
Metabolisme Tembaga :
Absorpsi sedikit terjadi di dalam lambung dan sebagian besar di
bagian atas usus halus secara aktif dan pasif. Absorpsi terjadi
dengan alat angkut protein pengikat-tembaga Transport
tembaga ke hati terutama menggunakan alat angkut albumin
dan transkuprein. Penyimpanan sementara tembaga adalah
bentuk kompleks albumin-tembaga.
5. Mangan (Mn)
Tubuh hanya mengandung 10-20 mg mangan, yang
terutama berada di dalam tulang dan kelenjar. Fungsi
Mangan adalah sebagai kofaktor dari beberapa enzim yang
membantu bermacam metabolisme. Mangan juga berperan
dalam sintetis ureum, pembentukan jaringan ikat dan
tulang serta pencegahan peroksidasi lipida oleh radikal
bebas. Sumber Mangan adalah beras giling, pisang, sayuran
hijau, gandum, dan buah-buahan yang dikeringkan.
Lanjutan
Absorbsi dan Eksresi Mangan
Faktor makanan mempengaruhi absorpsi mangan. Mangan
diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah
diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat terlihat dalam
empedu dan dikeluarkan dengan feses. Taraf mangan dalam
jaringan diatur oleh sekresi selektif melalui empedu.
kekurangan molibdenum terjadi pada keadaan tertentu misalnya jika seorang malnutrisi yang
menderita penyakit Chron mendapatkan makanan parenteral dalam waktu yang lama tanpa
tambahan molibdenum.
Gejalanyaberupa:
- denyutjantung yang cepat
- sesaknafas
- mual
- muntah
- disorientasi
- koma.
Sumber :
Kalium terdapat di dalam semua makanan berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah
makanan mentah/ segar, terutama buah, sayuran, dan
kacang-kacangan.
lanjutan
Fungsi :
Bersama natrium, kalium memegang peranan dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam basa.
Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf
dan relaksasi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai
katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam
metabolisme energi dan sintetis glikogen dan protein.
Kalium berperan dalam pertumbuhan sel. Taraf kalium
dalam otot berhubungan dengan massa otot dan simpanan
glikogen.
lanjutan
Absorbsi dan Ekskresi Kalium :
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus.
Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresikan
melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses da
sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium
normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya
menyaring, mengabsorpsi kembali dan mengeluarkan
kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan
dalam bentuk ion dengan menggantikanion natrium
melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
lanjutan
Akibat Kekurangan dan Kelebhan Kalium :
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan
melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui
saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis
atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.