PENDAHULUAN
1
1.3.2 Mengetahui penggolongan dari senyawa isoprenoid.
1.3.3 Mengetahui senyawa isoprenoid lainnya.
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan ciri umum dari senyawa
terpenoid.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat Fisika:
Kebanyakan terpenoid tidak berwarna, cairan harum sehingga sering
disebut minyak atsiri (essential oil), massa jenisnya lebih ringan daripada
air, mudah menguap (volatil). Hanya sangat sedikit dalam bentuk padat
(solid) misalnya camphor. Semua terpenoid larut dalam pelarut organik
dan biasanya tidak larut dalam air. Hampir semua terpenoid adalah optik
aktif.
Sifat Kimia:
- Terpenoid dapat berupa rantai terbuka atau siklis tidak jenuh,
memiliki satu atau lebih ikatan rangkap. Sehingga terpenoid dapat
mengalami reaksi adisi dengan hidrogen, halogen, asam, dan
lainnya. Beberapa produk dari reaksi adisi ini memiliki sifat
antiseptik.
- Terpenoid mengalami polimerasi dan dehidrogenasi.
- Terpenoid mudah teroksidasi oleh hampir semua oksidator. Pada
dekomposisi termal, hampir semua terpenoid membentuk isoprena
sebagai produk.
3
2.2 Penggolongan Senyawa Isoprenoid
a. Monoterpenoid
Senyawa yang memiliki jumlah atom C 10 dan dibangun oleh 2 unit
isopropena.
b. Seskueterpenoid
Dibangun oleh 3 unit isoprene dengan jumlah atom C 15.
c. Diterpenoid
Dibangun oleh 4 unit isoprene dengan jumlah atom C 20.
d. Triterpenoid
Kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung dengan siklik 5 atau berupa 4
siklik 6 yang mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu. Atau dengan
kata lain terdiri dari 6 unit isoprene dengan jumlah atom C 30.
e. Tetraterpenoid
Dibangun oleh 8 unit isoprene dengan jumlah atom C 40.
f. Poliisoprena atau politerpenoid
Dibangun oleh n unit isoprene dengan jumlah atom C-5n
a Terpenoid asiklik
Yaitu terpenoid yang memiliki rantai terbuka.
b Terpeoid monosiklik
Terpenoid yang memiliki 1 rantai cincin.
c Terpenoid bisiklik
Terpenoid yang memiliki 2 rantai cincin.
d Terpenoid trisiklik
Terpenoid yang memiliki 3 rantai cincin.
e Terpenoid tetrasiklik
Terpenoid yang memiliki 4 rantai cincin
4
2.3 Senyawa Isoprana Lainnya
5
Ikatan kimia yang mempunyai aktifitas vitamin ini di sebut
preformed vitamin A, sebagai lawannya provitamin A atau prekursor
vitamin A, yang terdiri atas ikatan-ikatan karoten. Deretan homolog
preformed vitaminA ialah vitamin A alkohol, vitamin A aldehida dan
vitamin A asam. Preformed vitamin A sekarang diberi nama Retinol, dan
homolognya retinal dan retinoic acid.
Semua sayuran dan buah-buahan (misalnya ubi merah, wartel, labu,
pepaya, dan tomat) yang berwarna (terutama kuning) dan sayuran yang
berdaun hijau mengandung pro vitamin A (karoten) dalam makanan. Jagung
kuning adalah satu-satunya bahan tepung yang sering di pakai dan
mengandung karoten. Profermed (yang telah di bentuk ) vitamin A disuplay
oleh makanan yang berasal dari hewan, misalnya hati, susu, mentega, telur,
dan dalam jumlah sedikit oleh ginjal dan lemak daging demikian pula oleh
beberapa ikan.
b. Vitamin D
Vitamin D adalah suatu golongan persenyawaan. Vitamin D adalah
sterol yang terdapat di alam, terutama pada binatang. Beberapa sterol
tertentu (dikenal dalam provitamin D), bila diletakkan pada cahaya ultra
violet gelombang panjang, mempunyai sifat-sifat fisiologi menyembuhkan
atau mencegah rakhitis, suatu penyakit yang di tandai oleh kelainan –
kelainan pada tulang, termasuk kegagalan kalsifikasi. Walaupun semua
vitamin D mempunyai sifat antirahitis, terdapat perbedaan besar dalam
potensinya bila di tes pada berbagai spesies.
Kerja utama vitamin D adalah menaikkan absorpsi kalsium dan
fosfor dari usus. Vitamin juga mempunyai pengaruh langsung dalam proses
klasiofikasi dan mempengaruhi pengendalian fosfat pada ginjal.
Vitamin D dalam bentuk aktifnya tidak tersebar luas dalam alam,
sumber-sumber yang kaya hanya hati, dan organ dalam (visera) ikan dan
hati binatang yang memakan ikan. Telur dan mentega juga mengandung
vitamin D.
6
c. Vitamin E
Ditemukannya vitamin E mula – mula berkaitan dengan kegagalan
kehamilan binatang percobaan tikus yang dalam makanannya defisien
dalam vitamin ini. Semua bentuk vitamin E berupa minyak dan tidak dapat
dikristalkan.
Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna, sedangakan
vitamin E yang dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda
hingga kecoklatan. Karakteristik kimia utamanya adalah bertindak sebagai
antioksidan. Vitamin E agak tahan panas dan asam tetapi tidak tahan alkali,
sinar ultraviolet dan oksigen. Vitamin E rusak bila bersentuhan dengan
minyak tengik, timah dan besi. Karena tidak larut air, vitamin E tidak hilang
karena pemasakan dengan air. Absorpsi vitamin E berkisar antara 20-80%.
Vitamin disimpan sebagian besar disimpan di jaringan lemak dan
selebihnya di hati.
Berbagai biji-bijian merupakan sumber kaya akan vitamin E. Khusus
bagi biji yang sudah berkecambah dikenal mengandung vitamin E dalam
konsentrasi tinggi. Sumber vitamin E yang lain adalah telur, daging, hati,
ikan, ayam, havermout, minyak jagung, minyk kedelai, dan minyak biji
kapas dan produk – produk yang dibuat dari minyak tersebut.
d. Vitamin K
Vitamin K terdapat pada sejumlah struktur ikatan organik yang
semuanya termasuk ikatan Quinone dan mempunyai bioktivitas vitamin K.
vitamin K mula-mulanya yaitu 2- methyl, 1,4 naphtoquinone. Bentuk induk
dari vitamin K disebut medanion oleh IUPAC dan manaquinone IUNS.
Kemudian terdapat dua deretan derivat karena perbedaan struktur rantai
samping yang melekat C3 dari bentuk induk tersebut.
Terdapat di dalam alam dalam 2 bentuk, keduanya terdiri atas cincin
2- metilnaftakinon dengan rantai samping pada posisi 3. vitamin K1
(filoqinon) mempunyai rantai samping fitil dan hanya terdapat di dalam
tumbuh-tumbuhan berwarna hijau. Vitamin K2 ( menaqinon) merupakan
sekumpulan ikatan yang rantai sampingnya terdiri atas beberapa satuan
isopren (berjumlah 1-14 unit). Minaqinon disentesis oleh bakteri di dalam
7
saluran cerna. Menadion (vitamin K3) adalah bentuk vitamin K sintetik.
Menadion terdiri atas cincin nafqinon tanpa rantai samping, oleh karena itu
mempunyai sifat larut air. Menadion baru aktif secara biologik setelah
mengalami alkilasi di dalam tubuh.
Konsentrasi vitamin K tertinggi ditemukan dalam hati. Jumlah yang
lebih sedikit terdapat dalam saluran pencernaan dalm otot rangka dan dalam
plasma. Vitamin K1 terdapat dalam rumput alfalfa dan dalam sayur-sayuran
berwarna hijau.
Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan
dalam sifat atau fungsi semulanya. Perubahan sifat atau fungsi sel ini
adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat
terjadi pada tahap perkembangan tubuh, seperti pada tahap
pembentukan sperma dan sel telur, pembuangan, pembentukan struktur
dan organ tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan jenis, masa bayi,
anak-anak, dewasa dan masa tua.
8
Fungsi kekebalan
Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap
penyakit infeksi pernapasan.
Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare (tapi belum
begitu jelas)
Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat kematian.
Reproduksi
Pembentukan sperma dan sel telur sera perkembangan janin (dalam
bentuk retinol).
b Vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan
pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon
paratiroid dan kalsitoni, protiein kolagen, serta mineral-mineral kalsium,
fosfor, magnesium dan flour.
Fungsi khusus vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan
tulang dengan cara mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam
darah untuk diendapkan pada proses pengersan tulang.
c Vitamin E
Fungsi vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak
dan mudah memberikan gugus hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada
9
struktur cincin ke radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul
relatif dan dapat merusak, yang mempunyai elektron tidak berpasangan.
Bila menerima hidrogen, radikal bebas menjadi tidak reaktif. Pembentukan
radikal bebas terjadi dalam tubuh pada proses metabolisme aerobik normal
pada waktu oksigen secara bertahapdireduksi menjadi air. Radikal bebas
yang dapat merudak itu juga diperolah tubuh dari benda-benda polusi, ozon,
dan asap rokok.
d Vitamin K
Vitamin K berfungsi memproses sintesa dalam prothrombine yang
diperlukan dalam pembekuan darah, vitamin K merupakan komponen dari
protrombine itu sendiri. Fungsi lain vitamin K ialah sebagai pentranspor
elektron di dalam proses redoks dalam jaringan atau sel.
10
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Simpulan
11
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13