Disusun Oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalahsebagai tugas dari mata kuliah Spesialite Obat dengan
judul “Obat-Obat Anti Diabetes”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
PENDAHULUAN
WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi 366 juta orang pada
tahun 2030. Penyumbang peningkatan angka tadi merupakan negara-negara berkembang
yang mengalami kenaikan penderita diabetes melitus 150% yaitu negara penderita penyakit
diabetes melitus terbanyak adalah India (35,3juta orang), Cina (23,8 juta orang), Amerika
Serikat (16 juta orang), Rusia (9,7 juta orang) dan Jepang (6,7 juta orang). WHO menyatakan
penderira diabetes melitus di Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan 8,4 juta jiwa
pada tahun 2020 menjadi 2,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka kematian tersebut
menjadikan Indonesia menduduki rangking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India dan
Cina. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) terjadi pengukuran
prevalensiDiabetesMellitus(DM)daritahun2001sebesar7,5%menjadi10,4%padatahun
2004 , sementara hasil survey BPS tahun 2003 menyatakan bahwa prevalensi diabetes
mellitus mencapai 14,7% di perkotaan dan 7,2% di perdesaan. Berdasarkan data rawat jalan
di Rumah Sakit Umum Provinsi Sulawesi Tenggara (Poli Interna) tahun 2009 penderita
diabetes mellitus sebanyak 779 orang atau 16,1% dari jumlah pasien sebanyak 4837 pasien,
tahun 2010 penderita diabetes mellitus sebanyak 1124 orang atau 25,8% dari jumlah pasien
sebanyak 4345 pasien, sedangkan pada tahun 2011 dari Januari sampai dengan Juni 2011
jumlah penderita diabetes mellitus 793 orang atau 38.7% dari jumlah pasien sebanyak 2044
orang.
2.2 RumusanMasalah
2.3 Tujuan
PEMBAHASAN
1) Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh adanya
peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun
relatif
2) Suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataukedua-duanya
3) Keadaan hiperglikemia kronis sebagai akibat dari berbagai factor lingkungan dan genetic,
sering keduanyabersama-sama
5) Suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) didalam darah tinggi karena tubuh
tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin segeracukup.
- Melalui prosesimunologik
- Idiopatik
Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif
sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin
- Penyakit eksokrinpangkreas:
a) Pangkreatitis
c) Neoplasma
d) Cysticfibrosis
Penelitian lain menyatakan bahwa dengan adanya urbanisasi, populasi DM tipe 2 akan
meningkat menjadi 5-10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku rukal-tradisional menjadi
urban. Factor resiko yang berubah secara epidemiologis adalah bertambahnya usia, jumlah
dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan
hiperinsuinemia. Semua factor ini berinteraksi dengan beberapa factor genetic yang
berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2. Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan DM tipe
2 akan meningkat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya bertambahnya usia harapan hidup,
berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya factor resiko yang disebabkan oleh
karena gaya hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak atau aktivitas dan pola makan
tidak sehat dan tidak teratur.
2.3 GambaranKlinis
Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Disisi lain
timbulnya DM bisa berasal dari kekurangan insulin yang bersifat relatif yang disebabkan oleh
adanya resistensi insulin (insulin recitance). Keadaan ini ditandai dengan ketidak rentanan
arau ketidakmampuan organ menggunakan insulin sehingga insulin tidak bisa berfungsi
optimal dalam mengatur metabolisme glukosa. Akibatnya kadar glukosa darah meningkat
(hiperglikemia). Gejala klasik DM adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama
pada malam hari, banyak makan serta berat badan yang turun cepat. Disamping itu kadang-
kadang ada keluhan lemah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, cepat lapar, gatal-gatal,
pengelihatan jadi kabur, gairah seks menurun, luka sukar sembuh dan pada ibu-ibu sering
melahirkan bayi diatas 4kg. Kadang-kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan
adanya keluhan, mereka mengetahui adanya DM hanya pada saat chek up ditemukan kadar
glukosa darahnya tinggi.
2.4 Patofisiologi
Seperti suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru dan
mengganti sel yang rusak, disamping itu juga memerlukan energi supaya sel tubuh dapat
berfungsi dengan baik. Energi sebagai bahan bakar itu berasal dari bahan makanan yang
terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Didalam saluran pencernaan makanan dipecah
menjadi bahan dasar dari makanan itu. Karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam
amino dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus
kemudian masuk kedalam pembuluh darah dan diedarkan keseluruh untuk dipergunakan olh
organ-organ didalam tubuh sebagai bahan bakar. Supaya dapat berfungsi sebagai bahan
bakar, zat makanan itu harus masuk dulu kedalam sel supaya dapat diolah. Didalam sel, zat
makanan terutama glukosa dibakar melalui proses kimia yang rumit, yang hasil akhirnya
adalah timbulnya energi. Proses ini disebut metabolisme, dalam proses metabolisme itu
insulin (suatu zat atau hormone dikeluarkan oleh sel beta pancreas) memegang peranan yang
sangat penting yaitu bertugas memasukkan glukosa kedalam sel untuk selanjutnya digunakan
sebagai bahan bakar. Insulin yang dikeluarkan sel beta dalam pulau-pulau Langerhans
(kumpulan sel yang berbentuk pulau didalam pancreas dengan jumlah ±100.000) yang
jumlahnya sekitar 100 sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat
membuka pintu masuknya glukosa kedalam sel, untuk kemudian dimetabolisir menjadi
tenaga. Bila insulin tidak ada maka glukosa tidak dapat masuk sel dan akibatnya glukosa
akan tetap berada didalam pembuluh darah, yang artinya kadar didalam darah meningkat.
Dalam keadaan seperti ini tubuh akan menjadi lemas karena tidak ada sumber energi didalam
sel. Inilah yang terjadi pada DM tipe 1. Tidak ada insulin pada DM tipe 1 karena pada jenis
ini timbul reaksi otoimun yang disebabkan karena adanya peradangan pada sel beta
(insulitis). Insulitis bisa disebabkan karena macam-macam diantaranya viru, sepertivirus
cokcsakie, rubella, CMV, herpes dan lain-lain. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak
kecil ataupun setelah dewasa.
Sedangkan pada DM tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak.
Tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang, reseptor ini
dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk kedalam sel. Pada keadaan tadi jumlah
lubang kuncinya yang kurang hingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak tetapi karena
lubang kuncinya (reseptor) kurang maka glukosa yang masuk sel akan sedikit sehingga sel
akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa didalam permukaan darah akan
meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan DM tipe 1, perbedaannya adalah DM
tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, juga kadar insulin tinggi atau normal. Keadaan ini
disebut resistensi insulin.
Penyebab resistensi insulin pada DM tipe 2sebenarnya tidak begitu jelas, tetapi factor-
faktor di bawah ini banyak berperan, antaralain:
3. Kurang gerakbadan
4. Factor keturunan
Baik pada DM tipe 1 maupun DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila
kadar itu melewati batas ambang ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urin. Mungkin
inilah sebabnya penyakit ini disebut juga penyakit kencing manis.
2.5 Diagnosa
Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat
ditegakan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa DM harus
diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk
diagnosa DM pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara
enzimatik dengan baan darah kapiler.
Diagnosa diabetes dipastikan bila:
a. Terdapat keluhan khas diabetes (poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskan sebabnya) disertai dengan satu nilai pemeriksaan glukosa darah
tidak normal (glukosa darah sewaktu >200mg/dl atau glukosa darah puasa>126mg/dl)
b. Terdapat keluhan khas yang tidak lengkap atau terdapat keluhan tidak khas (lemah,
kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus vulvae) disertai dengan dua nilai
pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu >200mg/dl atau glukosa
darah puasa >126mg/dl) yang diperiksa pada hari yang sama atau pada hari yangberbeda.
Komplikasi
Apabila glukosa darah tidak terkontrol dengan baik, beberapa tahun kemudian hampir selalu
akan ditimbulkan komplikasi, komplikasi akibat diabetes dapat dibagi menjadi dalam 2
kelompok besar:
1. Komplikasiakut
Timbul secara mendadak, ini merupakan keadaan gawat darurat. Keadaan ini bisa
menjadi fatal apabila tidak ditangani dengan segera. Termasuk dalam kelompok ini adalah
hipoglikemia (glukosa darah terlalu rendah), hiperglikemia (glukosa darah terlalu tinggi) dan
terlalu banyak asam dalam darah (ketoasidosis diabetic)
2. Komplikasikronis
Timbul secara perlahan, kadang tidak diketahui tetapi akhirnya berangsur menjadi
makin berat dan membahayakan. Misalnya, komplikasi pada saraf (neuropatik), mata
(retinopati, katarak, glaucoma), ginjal (nefropati), jantung (angina, serangan jantung, tekanan
darah tinggi, PJK), pembuluh darah, hati (hepatitis, perlemakan hati atau fatty liver, batu
empedu), tuberculosis paru, gangguan saluran makan, infeksi sehingga mengganggu fungsi
kekebalan tubuh dan penyakit kulit (bruise, vitiligo, necrobiosis, lipoidica, xanthelasma,
alopecia, lipophypertrophy atau hipertropi insulin, lipoatropi insulin, kulit kering karena
kerusakan saraf otonom sehingga keringat menjadi berkurang, infeksi jamur seringkali
diantara jari kaki, acanthosis nigricans atau penimbunan pigmen gelap dibelakang leher dan
ketiak, kulit yang menebal pada penderita DM yang lebih dari 10tahun).
2.6 Obat DiabetesMellitus
HUMALOG
Namaobat : Humalog
Mekanisme :injeksiinsulinyanghanyamembutuhkanwaktusekitar15-30menit
untuk mencapai pembuluh darah dan mampu menurunkan kadar gula
darah dalam 30-60 menit, dapat menjaga gula darah normal selama 3-
5jam.
ADR :hipoglikemia
NOVOMIX
Namaobat :Novomix
Khasiat : obat ini menggantikan insulin dalam tubuh, bekerja lebih cepat dan
tidak bertahan lama seperti insulinbiasa
Mekanisme : membantu glukosa atau gula darah masuk kedalam sel tubuh,
sehingga tubuh bisa mengubah menjadienergi
Efeksamping : bengkak ditangan atau kaki, kesulitan bernapas, denyut jantung cepat,
berkeringat, merasa seperti akan pingsan, rasa haus yang ekstrim,
kelemahan otot atau merasalemas
HUMULIN
Namaobat : Humulin
Khasiat : untuk mengontrol gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2
yang membutuhkaninsulin
Mekanisme : membantu glukosa dalam darah masuk kedalam sel tubuh sehingga
dapat dipecah dan digunakan sebagai energi. Obat ini dapat digunakan
sebagai pengobatan tunggal atau dapat dikombinasikan dengan obat
oral diabeteslainnya.
Efeksamping : hipokalemia, gatal, ruam ringan pada kulit, penebalan atau lekukan
pada titikinjeksi.
ADR :hipoglikemia
3. Long Acting Insulin
LEVEMIRFLEXPEN
Merekdagang : insulindetemir
Khasiat : digunakan dalm program diet serta olahraga yang tepat untuk
mengontrol gula darah tinggi pada penderitadiabetes
Mekanisme : membantu glukosa dalam darah masuk kedalam sel tubuh sehingga
dapat dipecah dan digunakan sebagai energi. Insulin determin dapat
digunakan bersama produk insulin shortacting
Efeksamping : sakit, kemerahan serta bengkak pada kaki dan tangan, hipoglikemia,
kram pada kaki, konstipasi, detak jantung tak beraturan, peningkatan
rasa haus, kesemutan, perasaanlemas.
ADR : hipersensitivitas
1. PIOGLITAZON
Namaobat :pioglitazon
Merekdagang :actos
Efeksamping : nyeri dada, sesak napas, kelelahan, gangguan pada gigi, berat badan
bertambah, napas berbunyi atau mengi, gangguan iramajantung
Namaobat :glimepiride
ADR : pasien dengan hipersensitivitas obat dan pada pasien asidosis diabetic
atau tanpakoma
3. GLIBENKLAMID
Namaobat :glibenklamid
Khasiat : membantu menurunkan kadar gula darah dalam darah pada penderita
diabetes tipe2
Efeksamping : berat badan meningkat, mual, sensasi terbakar didada, perut terasa
penuh
Namaobat : metforminHCL
Efeksamping : batuk, demam dan menggigil, diare, sakit perut, mual danmuntah
ADR : ketoasidosis, infeksi berat, stress, kerusakan ginjal, hati, gagal jantung
dan wanitahamil.
5. GLIKLAZID
Namaobat :gliklazid
Mekanisme : menurunkan kadar gula darah dengan cara mengikat secara selektif
reseptor sulfonylurea (SUR 1) pada permukaan sel betaprankreas.
Efeksamping : mual, muntah, sembelit, diare, hilang nafsu makan, peningkatan berat
badan
ADR :kehamilan
6. KLORPROPAMID
Namaobat :klorpropamid
Merekdagang :diabenese
Efeksamping : mual, muntah, diare, sembelit dan nyeri pada ulu hati
ADR : DM tipe remaja dan pertumbuhan, diabetes parah atau tidak stabil,
komadiabetic.
7. VILDAGLIPTIN
Namaobat : vildagliptin
Merekdagang : vildagliptin
ADR : gangguan ginjal sedang atau berat, gangguan hati, kelainan herediter
yang jarang berupa intoleransi galaktosa, defisiensi lactase atau
malaabsorbsi glukosa-galaktosa,meyusui.
8. ACARBOSE
Namaobat :acarbose
Merekdagang :glubose
Khasiat : mengontrol kadar gula dalam darah pada penderita diabetes tipe 2
Mekanisme :menghambatkerjaenzimalfaglukosidasedanmenghambatalfa
amylase pancreas.
Efeksamping : perut kembung, sering buang angin, sakit perut dan diare
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin
baik absolute maupun relatif. Klasifikasi etiologis diabetes mellitus terdiri atas diabetes
mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2 dan diabetes mellitus tipe lain. Secara epidemiologi
DM seringkali tidak terdeteksi, berbagai factor genetic, lingkungan dan cara hidup berperan
dalam perjalanan penyakit diabetes. Ada kecenderungan penyakit ini timbul dalam keluarga.
Disamping itu juga ditemukan perbedaan kekerapan dan komplikasi diantara ras, negara dan
kebudayaan. DM tipe 2 akan meningkat 5-10 kali lipat karena terjadi perubahan perilaku
rural tradisional menjadi urban. Factor resiko yang berubah secara epidemiologis adalah
bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas
jasmani dan hiperinsulinemia, semua factor ini berinteraksi dengan beberapa factor genetic
yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2. Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan
DM tipe 2 akan meningkat disebabkan oleh berbagai hal misalnya bertambahnya usia
harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi dan meningkatnya factor resiko yang
disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah seperti kegemukan, kurang gerak atau
aktivitas dan pola makan tidak sehat dan tidakteratur.
Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Disisi lain
timbulnya DM bisa berasal dari kekurangan insulin yang bersifat relatif yang disebabkan oleh
adanya resistensi insulin. Keadaan ini ditandai dengan ketidak rentanan atau ketidak
mampuan organ menggunakan insulin, sehingga insulin tidak bisa berfungsi optimal dalam
mengatur metabolisme glukosa, akibatnya kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemi).
Baik pada DM tipe 1maupun DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila kadar
itu melewati batas ambang ginjal maka glukosa ini akan keluar melalui urin. Mungkin inilah
sebabnya penyakit ini disebut juga penyakit kencing manis. Diagnosa DM haeus didasarkan
atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat ditegakan hanya atas dasar adanya
glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa DM harus diperhatikan asal bahan darah yang
diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa DM, pemeriksaan yang
dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah kapiler.
Apabilaglukosadarahtidakterkontrolbaik,beberapatahunkemudianhampirselaluakan
timbul komplikasi. Kompikasi akibat diabetes dibagi dalam 2 kelompok besar, komplikasi
akut dan komplikasi kronis. Prinsip pemberian obat pasien DM terdiri atas 2 yaitu:
a. pengobatan denganinsulin
Adib M, 2011. Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering
Menyerang kita. Yogyakarta : Bukubiru
Arisman, 2011. Diabetes Mellitus : Dalam Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas dan Diabetes
Mellitus dan Dislipidemia. Jakarta : EGC
Aziz A H, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Selemba
Merdeka