Photostability and Interaction of Ascorbic Acid in Cream Formulations
Disusun Oleh: INDAH DIANTIKA ( 13330713 ) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL 0 FOTOSTABILITAS DAN INTERAKSI DARI ASAM ASKORBAT PADA FORMULASI KRIM Abstrak Kinetika fotolisis asam askorbat dalam formulasi krim pada iradiasi sinar ultraviolet telah dipelajari denan menunakan metode spektrofotometri tertentu denan reprodusibilitas ! " # $ %elas konstanta laju pertama & kobs ' untuk fotolisis asam askorbat dalam krim telah ditentukan $ Dalam formulasi krim termasuk asam dehidroaskorbat dan asam ()*+ diketoulonik$ Fotolisis asam askorbat tampaknya dipenaruhi oleh konsentrasi bahan aktif ) p, ) dan viskositas menenah dan perumusan karakteristik$ ,al ini menunjukkan bah-a redoks potensi terionisasi asam askorbat merupakan faktor pentin dalam fotostabilitas dari vitamin dalam formulasi krim$ .iskositas dan humektan dalam krim tampaknya mempenaruhi fotostabilitas asam askorbat $ ,asil penelitian menunjukkan bah-a stabilitas fisik krim merupakan faktor pentin dalam stabilisasi vitamin $ Dalam formulasi krim asam askorbat menalami oksidasi aerobik dan deradasi dipenaruhi oleh faktor yan sama seperti yan ditunjukkan dalam reaksi fotolisis $ /inkat deradasi oksidatif sekitar tujuh puluh kali lebih lambat dari pada yan diamati di hadapan cahaya $ Kata kunci : Asam askorbat ) formulasi krim0 kinetika ) fotostabilitas ) metode spektrofotometri$ 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam askorbat atau vitamin C merupakan mikronutrien pentin yan melakukan funsi pentin metabolik & 1 ' $ ,al ini peka terhadap udara dan cahaya & ()* ' dan terderadasi oleh kimia & 2 ' dan oksidasi foto + kimia & "+13 ' $ Asam askorbat merupakan bahan dari produk anti + penuaan kosmetik & 11+1" ' dan diberikannya beberapa funsi pada kulit sebaai sintesis kolaen ) depimentasi ) dan aktivitas antioksidan & 14 '$ 5ebaai antioksidan yan melinduni kulit denan menetralisir spesies oksien reaktif yan dihasilkan pada paparan sinar matahari & 16 ' $ Dalam sistem biolois menurani oksien dan radikal bebas berbasis nitroen & 17 ' dan denan penundaan proses penuaan$ 8eninat ketidakstabilan asam askorbat dalam formulasi pera-atan kulit & 19 ' ) serin diunakan dalam kombinasi denan pasanan lain redoks seperti alfa+tokoferol & vitamin : ' untuk menhambat oksidasi & (3 ' $ 8etode penujian fotostabilitas dermaltions telah dijelaskan oleh /homa dan 5pilies & (1 ' $ Karya ini telah dilakukan untuk mempelajari fotolisis asam askorbat dalam formulasi krim untuk menevaluasi kinetika sistem dalam berbaai kondisi seperti konsentrasi bahan aktif ) p, ) dan viskositas medium dan redoks fotolisis asam askorbat dapat memberikan informasi untuk meninkatkan stabilitas asam askorbat dalam formulasi krim saat terkena cahaya $ B. Rumusan Masalah Apakah asam askorbat mempunyai fotostabilitas dan interaksi yan baik dalam formulasi sediaan krim$ C. Tujuan Penelitian 8enidentifikasi asam askorbat) baik fotostabilitas maupun interaksi asam askorbat dalam formulasi krim denan metode spektrofotometri$ BAB II TIN1AUAN PUSTAKA A. KRIM 1. Pengertian Krim 2 Krim adalah sediaan setenah padat berupa emulsi menandun air tidak kuran dari 43# dan dimaksudkan untuk pemakaian luar &Farmakope Indonesia III'$ Krim adalah bentuk sediaan setenah padat menandun satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yan sesuai &Farmakope Indonesia I.'$ Krim adalah sediaan setenah padat) berupa emulsi kental menandun air tidak kuran dari 43# dan dimaksudkan untuk pemakaian luar &Formularium ;asional'$ Krim adalah bentuk sediaan setenah padat berupa emulsi yan menandun satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yan sesuai &menandun air tidak kuran dari 43#'$ &Ilmu <esep hal$ 62' Krim merupakan bentuk emulsi denan konsistensi semisolida sehina mempunyai viskositas yan lebih tini dibandinkan denan sediaan likuida$ 2. Penggolongan Krim a$ /ipe 8=A atau O=> Krim 8=A &.anishin cream' yan diunakan dalam kulit dan akan hilan tanpa bekas$ b$ /ipe A=8 atau >=O Krim berminyak menandun penemulsi A=8 spesifik seperti adeps lanae) -ool alkohol) ester asam lemak atau aram dari asam lemak denan loam bervalensi ( misal kalsium$ Penggolongan Berdasar Pemakaian ?ntuk kosmetik) misal :cold cream$ ?ntuk penobatan) misal krim neomisin$ 3. Formulasi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam formulasi krim 1$ @ahan pembantu sesedikit munkin &incompatibilitas' ($ Aat aktif dalam bentuk aktifnya *$ Pemilihan basis disesuaikan denan Bat aktif 2$ Pembuatan krim membutuhkan pena-et karena menandun air "$ Karena krim menandun lemak perlu ditambahkan antioksidan 4$ Penunaan emulator disesuaikan denan jenis krim dan tersatukan denan bahan aktif 6$ Pembuatan krim steril secara aseptis 7$ 5ediaan untuk luka terbuka dan parah krim harus steril 3 9$ %ika krim dikemas d tube aluminium pena-et janan olonan raksa oranik karena bereaksi d tube membentuk kompleks raksa aluminium 13$ /ube yan mudah berkarat harus dilapisi 11$ :tiket : tertera obat luar tertera tl kadaluarsa kondisi penyimpanan konsentrasi bahan aktif 1($ >adah :tertutup rapat sehina menceah penuapan dan kontaminasi isinya) tahan terhadap absorbsi dan difusi isinya Komponen Krim : Aat aktif @asis Krim @ahan /ambahan BASIS KRIM Pemilihan basis krim terantun sifat obat) O//) absorbsi &jenis kulit=luka'$ Persyaratan basis: C ;on iritasi C 8udah dibersihkan C /idak tertinal di kulit C 5tabil C /idak terantun p, C /ersatukan denan berbaai obat Faktor Yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Basis Kualitas dan kuantitas bahan Cara pencampuran) kecepatan dan tipe pencampuran 5uhu pembuatan %enis emulator 4 Denan konsentrasi kecil sudah dapat membentuk emulsi stabil denan tipe yan dikehendaki &a=m atau m=a'$ 1. BASIS TIPE A/M (lanolin, cold cream) :molien Oklusif 8enandun air @eberapa menasorbsi air yan ditambahkan @erminyak 2. BASIS TIPE M/A (hidrofilik ointment) 8udah dicuci denan air /idak berminyak Dapat diencerkan denan air /idak oklusif BAHAN TAMBAHAN 1$ Pena-et ($ Pendapar *$ ,umektan=Pembasah 2$ Antioksidan "$ Penompleks 4$ Aat Penemulsi=:mulator Pengawet Kriteria Pena-et Ideal: /dk toksik dan mensensitisasi pada konsentrasi yan diunakan Debih mempunyai daya bakterisida daripada bakteriostatik :fektif pada konsentrasi rendah 5tabil pada penyimpanan /dk berbau dan tdk berasa /dk mempenaruhi bahan lain dalam formula dan -adah 5 Darut dalam konsentrasi yan diunakan /dk mahal a. Ester parahidroksibenzoic acid 8etil) etil) propil) dan butil ester dari parahidroksi benBoic acid dan aram sodiumnya popular sebaai preservatif 5ifatnya stabil) inert) non toksik) tdk berbau) tdk berasa) meskipun menimbulkan mati rasa pada mulut$ Aktif terhadap jamur) bakteri dalam jumlah sedikit dan efektif pada p, 6+9 Aktifitas meninkat tapi solubilitas menurun meninkatnya panjan rantai uus alkil Aktifitas ester berkuran denan adanya emulen nonionik b. Propil paraben Konsentrasi yan dibutuhkan 3$31+3$4# untuk topikal Aktif terhadap berbaai jenis bakteri terutama jamur dan yeast &rai' Aktif dalam rentan p, yan luas Diunakan untuk pena-et industri makanan) obat+obatan) dan kosmetik Penunaan kombinasi 3$3(# denan metilparaben 3$17# c. ParabenNipagin Diunakan dalam industri makanan) kosmetik) dan obat+obatan) palin umum diunakan dalam industri kosmetik Penunaan kombinasi denan paraben lain atau propilenlikol (+"# meninkatkan efikasi :fektif terhadap bakteri terutama pada jamur dan yeast Kuran larut sehina tersedia jua bentuk aramnya :fektif pada rentan p, luas Penunaan untuk sediaan topikal 3$3(+3$*# d. Fenoksietanol :fektif untuk Pseudomonas aeruinosa tapi kuran efektif untuk bakteri ram neatif yan lain dan ram positif) untuk itu dikombinasi denan preservatif lain$ Kombinasi denan ester parahidroksibenBoic acid diunakan untuk mena-etkan krim dan losion e. Klorokresol 8erupakan bakterisid kuat) diunakan denan kadar 3)1# untuk mena-etkan krim dan sediaan topikal lain$ Aktivitasnya turun denan kondisi alkali dan ketika produk menandun minyak dan lemak yan berasal dari tanaman$ f. Kloroform 6 Diunakan bersama asam benBoat dalam parafin likuid @$P$C g. Amonium kuartener C Konsentrasi yan diunakan 3$33(+3$31 # untuk mempertahankan produk emulsi untuk pemakaian luar$ C @ersifat bakterisid terhadap bentuk veetatif oranisme ram positif kuran efektif untuk ram neatif) terutama Pseudomonas aeruinosa) inaktif terhadap spora bakteri$ C Aktivitasnya dikurani oleh sabun dan komponen anionik) diatas porsi yan yan umum dipakai inkompatibel denan nonionik emulent h. Senyawa Merkuri Organik Fenilmerkuri nitrat dan asetat diunakan denan konsentrasi 3$332+3$31# untuk mempertahankan emulsi yan menandun emulen nonionik$ ?ntuk menkompensasi defisiensi preservatif karena kompleksasi penunaan dikombinasi denan pena-et lain seperti pada cetomacrool cream Contoh Pengawet & Keterbatasannya 1$ Amm$ Kuartener &diinaktivasi senya-a ionik) nonionik) dan protein' ($ 5enya-a Oranik merkuri &toksik dan mensensitisasi kulit dibatasi untuk pemakaian dekat mata' *$ Formaldehid &mudah menuap) berbau) meniritasi dan sensitivitas tini' 2$ Fenol /erhaloenasi &berbau) diinaktivasi oleh nonionik) anionik dan protein' "$ Asam sorbat &kalium sorbat' untuk formula denan p, 4)"+6 dalam konsentrasi tini dapat dioksidasi oleh cahaya menyebabkan penhilanan -arna sediaan 4$ Asam benBoat &;a benBoat' untuk p, ")" atau kuran$ /dk banyak diunakan lai hanya terbatas untuk antibakteri 6$ 8etilparaben dan Propilparaben &senya-a ini umum diunakan' $8etil paraben 3)1(+3)17# dan Propilparaben 3)3(#+3)3"# 7$ ;a benBoat &potensi akan turun denan adanya makromolekul' penunaan dalam konsentrasi tini 3)"# Pendapar Penunaan pendapar untuk menstabilkan Bat aktif) meninkatkan bioavailabilitas yan maksimum$ Dalam memilih pendapar harus di perhatikan penaruh pendapar tersebut terhadap stabilitas krim dan Bat aktif$ Humektan 7 ,umektan diunakan untuk meminimalkan hilannya air dari sediaan) menceah kekerinan) meninkatkan penerimaan pada produk denan meninkatkan kualitas usapan dan konsistensi secara umum$ Pemilihan didasarkan pada sifatnya yan menahan airdan efeknya terhadap viskositas dan konsistensi sediaan$ @ahan+bahan yan serin diunakan:sorbitol) propilenlikol) liserol) makrool denan @8 rendah$ Antioksidan Faktor yan perlu diperhatikan: C >arna C @au C Potensi C 5ifat iritan C /oksisitas C 5tabilitas C kompatibilitas 8acamnya : C Antioksidan sejati: tokoferol) alkil alat) @,A)@,/ C Antioksidan sebaai aent pereduksi:aram ;a dan K dari asam sulfit C Antioksidan sineris: :D/A denan sitrat) maleat) tartrat atau fosfat untuk penkelat$ Pengomplek ?ntuk menomplek loam yan ada pada sediaan yan dapat menoksidasi$ Emulgator asam lemak dan alkohol C 5etil alkohol C Asam stearat Zat Pengemulsi C 5etil alkohol dan asam stearat menstabilkan emulsi 8=A$ ion polivalen seperti Ca) 8) Al menstabilkan emulsi A=8 EMULGATOR C 5urfaktan anionik &ion lauril sulfat) /:A stearat' 8 C Kationik &aram amm$ Kuartener' C dan nonionik &polioksietilenlauril alkohol' Emulgator Yang Ideal 5tabil Inert @ebas dari bahan yan toksik dan iritan 5ebaiknya tidak berbau) tdk berasa dan tdk ber-arna 8enhasilkan emulsi yan stabil pada tipe yan diininkan Faktor Pemilihan Emulgator @erdasar hara ,D@ 5ifat ionik emulator /ipe kimia emulator$ Perbedaan kejenuhan komponen lipofilik emulator mempenaruhi stabilitas emulsi /ujuan pemakaian topikal W/O Emulsifying Agent Wool Fat Anhidrous Lanolin C Demak yan dimurnikan dari lemak bulu domba C Dapat menasorbsi air "3# dari beratnya C 8enandun kolesterol dan oksikolesterol C /dk larut air tapi larut dalam alkohol panas C >arna kunin) melelh pada suhu *4+2(C Waxes C 8erupakan ester asam lemak C 8enandun jumlah sinifikan alkohol) sterol) and asam lemak C 8emiliki nilai penyabunan yan tini Bavalent soap C Diperoleh melalui reaksi yan terjadi secara alami triliserid denan alkali atau reaksi antara asam lemak dan alkali Sorbitan Ester Span C Dibentuk melalui esterifikasi asam lemak denan turunan sorbitol C 5orbitan monolaurat &span+(3' 9 C 5orbitan monooleat &span+73' C 5orbitan trioleat &span+7"' C 5orbitan tristearat &span+7"' C 5orbitan monopalmitat &span+23' Wool Alkohol C Diperoleh dari -ool fat yan diperlakukan denan alkali dan memisahkan fraksi yan menandun kolesterol dan alkohol lain C 8enandun kolesterol tidak kuran *3# Hydrous Wool FatHidrous lanolin C /dk larut dalam air tapi larut dalam eter dan kloroform C 8erupakan campuran 63# -=- lemak dan *3# purified -ater O/W Emulsifying Agent Polisorbat Tween C 8erupakan surfaktan nonionik C 8erupakan turunan polioksietilen C /-een+73Epolioksietilen sorbitan monooleat C /-een+(1EPolioksietilen sorbitan monolaurat C /-een+23EPolioksietilen sorbitan monopalmitat Metil selulose C Diunakan dalam emulsi minyak mineral) diunakan dalam konsentrasi (# Monovalent soap C Ion sodium) potasium) dan ion aram amonium bertindak sebaai O=> emulsifyin aent C /erkenal sebaai sabun alkali Acacia C Faram Ca) 8) K dari polisakarida arabic acid C /dk larut dalam alkohol C Darut dalam air (G beratnya C 5tabil dalam kisaran yan lebar p, (+13 Tragacanth C /erdiri dari 63# bassorin dan *3# soluble um$ /dk larut dalam alkohol 10 C Diunakan sebaai emulsifyin aent untuk meninkatkan konsistensi Trietanolamin oleat C Kombinasi /:A dan asam oleat$ /erbuat dari 8ono dietanolamin$ 4. Prosedur Pembuatan Krim @eberapa prosedur pembuatan krim yaitu: a$ 8etode insitu &:mulsion and :mulsion /echnoloy) Part II .ol$ 4) Dissant) K%$ ,alaman 6"7' Haitu sabun yan diunakan sebaai emulsifier dalam emulsi 8=A terbentuk selama proses emulsifikasi$ Contoh asam stearat dan trietanolamin &/:A'membentuk sabun trietanolamin$ o Panaskan air dan /:A hina suhu 63 3 C o Delehkan asam stearat pada suhu 4" 3 C o Campurkan leduanya dalam ca-an penuap &yan masih panas tsb' o Ferus sampai terbentuk basis yan halus dan homoen b$ /eknoloi Farmasi Dikuida dan 5emisolida &halaman 1(*' 8etode Pelelehan Aat pemba-a I Bat aktif) dilelehkan dan diaduk hina membentuk fase homoen$ Perhatikan stabilitas Bat yan berkhasiat terhadap suhu pada saat pelelehan$ /riturasi Aat yan tidak larut didistribusikan denam sedikit basis atau denan salah satu Bat pembantu) tambahkan sisa basis$ Dapat jua diunakan pelarut oranik untuk melarutkan terlebih dahulu Bat aktif kemudian dicampurkan denan basis yan akan diunakan$ c$ 8odul Praktikum /eknoloi 5ediaan Dikuida dan 5emisolida &halaman *2' o /imban bahan berkhasiat yan akan diunakan) erus halus sesuai denan ukuran partikel yan dikehendaki$ o /imban basis semisolida yan tahan pemanasan) panaskan diatas penanas air hina diatas suhu leleh &sampai lumer'$ ?ntuk sediaan krim pemanasan fase air dan minyak dilakukan terpisah masin+masin dilakukan pada suhu 63 3 C$ 5. Evaluasi Sediaan Krim a. Evaluasi Fisik 1$ Penampilan & FA) /enik Farmasi Dikuida J 5emisolida hal$ 1(6' Dilihat denan adanya pemisahan fasa atau pecahnya emulsi) bau tenik) perubahan -arna$ ($ ,omoenitas & FA) /eknik Farmasi J 5emisolida hal$ 1(6' Denan cara meletakkan sedikit krim diantara ( kaca objek dan diperhatikan adanya partikel+ partikel kasar atau ketidakhomoenan$ *$ .iskositas dan <heoloi & Penuntun Praktikum farfis hal$ 12' 2$ ?kuran partikel & Dachmann teori dan praktik Far$Ind hal$ 1474' Prinsip: perubahan reflektan pada panjan elomban dimana fase dalam ber-arna menabsorbsi sebaian cahaya yan masuk) ternyata berbandin terbalik denan suatu kekuatan dari diameter partikel$ Prosedur: sebarkan sejumlah krim yan membentuk lapisan tipis pada slide mikroskop$ 11 5yarat : tidak boleh lebih dari (3 partikel berukuran K (3 Lm) tidak boleh lebih dari ( partikel berukuran K "3Lm) dan tidak satupun partikel berukuran K93 Lm$ "$ 5tabilitas Krim Dilakukan uji percepatan denan: Aitasi atau sentrifuasi &mekanik' &Dachmann) teori dan praktik Far$Ind hal$ 1371' Prosedur :sediaan disentrifua denan kecepatan tini &!*3333 <P8O'$ Amati adanya pemisahan$ 8anipulasi 5uhu /ermik &Dachmann hal$ 1371' Prosedur : krim dioleskan pada kaca objek dan dipanaskan pada suhu *3) 23) "3) 43) dan 63 3 C$ Amati denan bantuan indikator mulai suhu berapa terjadi pemisahan $ makin tini suhu krim makin stabil$ 4$ Isi 8inimum & FI I. hal$ 996' 6$ Penentuan tipe emulsi ?ji kelarutan Bat -arna & 8artin Farfis hal$ 1122+112"' ?ji penenceran & martin Farfis hal$ 112"' 7$ Penetapan p, &FI I. hal$ 13*9+1323' 9$ ?ji pelepasan bahan aktif dari sediaan$ 13$ ?ji kebocoran tube & FI I. hal$ 1374' b. Evaluasi Kimia Identifikasi & terantun 8onorafi' ?ji penetapan kadar & terantun monorafi ' c. Evaluasi Biologi Penetapan Potensi antibiotik & FI I. hal$ 791+799' ?ji aktivitas pena-et antimikroba & FI I. hal$ 7"2+7""' Penujian dimaksudkan untuk menunjukkan efektivitas pena-et antimkroba yan ditambahkan pada sediaan dosis anda yan dibuat denan dasar atau bahan pemba-a berair$ Penujian dan persyaratan hanya berlaku pada produk didalam -adah asli belum dibuka yan didistribusikan oleh produsen$ ?ji sterilitas Prosedur ini diunakan untuk menetapkan apakah bahan yan memenuhi syarat berkenaan denan uji sterilitas seperti yan tertera pada masin+masin monorafi$ 6. Kelebihan dan Kekurangan Krim Adapun kelebihan dari sediaan krim yaitu: 1. 8udah menyebar rata$ 2. Praktis$ *$ Debih mudah dibersihkan atau dicuci denan air terutama tipe 8=A &minyak dalam air'$ 2$ Cara kerja lansun pada jarinan setempat$ " $ /idak lenket) terutama pada tipe 8=A &minyak dalam air'$ 4$ @ahan untuk pemakaian topikal jumlah yan diabsorpsi tidak cukup beracun)sehina penaruh absorpsi biasanya tidak diketahui pasien$ 6$ Aman diunakan de-asa maupun anakManak$ 12 7$ 8emberikan rasa dinin) terutama pada tipe A=8 &air dalam minyak'$ 9$ @isa diunakan untuk menceah lecet pada lipatan kulit terutama pada bayi) pada fase A=8 &air dalam minyak' karena kadar lemaknya cukup tini$ 13$ @isa diunakan untuk kosmetik) misalnya mascara) krim mata) krim kuku) dan deodorant 11$ @isa meninkatkan rasa lembut dan lentur pada kulit) tetapi tidak menyebabkan kulit berminyak Adapun kekuranan dari sediaan krim yaitu: 1$ 8udah kerin dan mudah rusak khususnya tipe A=8 &air dalam minyak' karena teranu system campuran terutama disebabkan karena perubahan suhu dan perubahan komposisi disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran ( tipe krim jika Bat penemulsinya tidak tersatukan$ ($ 5usah dalam pembuatannya) karena pembuatan krim harus dalam keadaan panas$ *$ 8udah lenket) terutama tipe A=8 &air dalam minyak'$ 2$ 8udah pecah) disebabkan dalam pembuatan formulanya tidak pas$ "$ Pembuatannya harus secara aseptik 7. Masalah Sediaan Krim Kerusakan yan terjadi pada sediaan krim: C Crackin: koalesen dari lobul yan terdispersi dari pemisahan fase terdispersi membentuk lapisan yan terpisah$ Penyebab crackin adalah penambhan emulator denan tipe berla-anan) penambhan larutan) aksi mikroba) dan inkorporasi$ C Creamin : terjadi emulsi yan terkonsentrasi sehina membentuk krim pada permukaan emulsi$ C Flokulasi=Areasi: terjadi sebelum) saat atau setelah creamin$ Flokulasi merupakan areasi yan reversible dari droplet fase dalam bebentuk * dimensi$ Penyebab flokulasi adalah kurannya emulator$ C Coalesence : bersatunya alomerat menjadi lobul yan lebih besar KESIMPULAN: Krim merupakan caampuran yan tidak stabil secara termodinamika dari ( cairan atau fase yan terdiri fase minyak dan fase air yan distabilkan denan emulator$ 5ediaan krim lebih disukai karena mudah dibersihkan bila dibandinkan sediaan salep berlemak yan sulit dibersihkan dan meninalkan noda pada pakaian$ ?ntuk formulasi krim terdiri dari bahan aktif) basis) emulator dan bahan tambahan lainnya yan berfunsi meninkatkan stabilitas dan aksepatbilitas sediaan$ B. Asam Askorbat atau Vitamin C a. Sejarah 13 Penyakit scurvy telah dikenal sejak abad ke+1") yaitu penyakit yan banyak diderita oleh pelaut yan berlayar selama berbulan+bulan serta bertahan denan makanan yan dikerinkan dan biskuit$ Penyakit ini menyebabkan pucat) rasa lelah berkepanjanan diikuti oleh pendarahan usi) pendarahan diba-ah kulit) edema) tukak dan pada akhirnya kematian$ Pada tahun 19"3) Dr$ %ames Dind) seoran skotlandia menemukan bah-a scurvy dapat diceah dan diobati denan memakan jeruk$ @aru pada tahun 19*( 5Bent+FyNry dan C$ Flenn Kin berhasil menisolasi Bat antiskorbut dari jarinan adrenal) jeruk) dan kol yan diberi nama vitamin C$ Aat ini kemudian berhasil disintesis pada tahun 19** oleh ,a-orth dan ,irst sebaai asam askorbat$ b. Sifat-sifat Asam Askorbat 1' 5ifat Fisika @erat molekul : 164)1( =mol$ Keadaan fisik : @erbentuk serbuk kristal$ >arna : Putih$ /itik leleh : 193 + 19(OC$ Kelarutan : 8udah larut dalam air) sedikit larut dalam aseton atau alkohol yan mempunyai bobot molekul rendah) dan sukar larut dalam kloroform) eter dan benBene$ (' 5ifat Kimia ;ama kimia : &"R'+P&1S'+1)(+dihidroksetilQ+*)2+ dihidroksifuran+(&"H'+on ;ama lain : Asam askorbat) vitamin C <umus molekul : C 4 , 7 O 4 Kestabilan : Dalam keadaan kerin vitamin C cukup stabil$ Dalam keadaan larut) vitamin C mudah rusak karena bersentuhan denan udara &oksidasi' pada suasana netral atau basa terutama bila terkena panas$ Proses oksidasi dipercepat oleh panas) sinar) alkali) enBim) oksidator) serta katalis tembaa dan besi$ c. Sumber-sumber Asam Askorbat .itamin C sebaian besar berasal dari sayuran dan buah+buahan) terutama yan berkeadaan sear$ Karena itu vitamin C serin disebut Fresh Food Vitamine$ @uah yan masih mentah lebih banyak kandunan vitamin C+nya dibandinkan denan buah yan sudah tua$ @uah jeruk merupakan sumber vitamin C yan tini$ Demikian jua denan buah beri) nanas) jambu) andaria) dan rambutan$ @eberapa buah yan tidak asam seperti pisan) apel) pear) dan peach memiliki kandunan vitamin C yan rendah$ Konsentrasi vitamin C dalam 14 berbaai raam jarinan buah sanat beraam) misalnya) dalam apel) konsentrasi vitamin C dalam kulit dua sampai tia kali konsentrasi dalam dain buah$ @ayam) brokoli) cabe hijau) kubis) dan tomat jua merupakan sumber vitamin C yan baik bahkan jua setelah dimasak$ 5ebaliknya beberapa jenis bahan panan he-ani seperti susu) telur) dain) keju) ikan) dan unas memiliki kandunan vitamin C yan rendah$ Air susu ibu yan sehat menandun enam kali lebih banyak vitamin C susu sapi$ d. Struktur Kimia Asam Askorbat Asam askorbat atau vitamin C adalah suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan sebaai karbohidrat yan erat kaitannya denan monosakarida$ .itamin C dapat disintesis dari D+ lukosa dalam tumbuh+tumbuhan dan sebaian besar he-an$ .itamin C tersebar dalam dua bentuk di alam) yaitu asam D+askorbat &bentuk tereduksi' dan asam D+dehidroaskorbat &bentuk teroksidasi') keduanya mempunyai keaktifan sebaai vitamin C$ Asam D+askorbat adalah Dakton &ester+dalam asam hidroksikarboksilat' dan diberi ciri oleh uus enadiol &yan menjadikan senya-a pereduksi yan kuat'$ Asam D+askorbat mudah dioksidasi secara bolak+balik menjadi asam D+dehidroaskorbat bila bersentuhan denan tembaa) panas) atau alkali dan akan tetap mempertahankan aktifitas vitamin C+nya$ 5enya-a ini dapat dioksidasi lebih lanjut menjadi asam D+diketoulonat yan tidak mempunyai keaktifan vitamin C lai$ RAsam D+Askorbat &a') Asam Dehidroa e. Peranan Asam Askorbat 15 Asam D+Askorbat &a') Asam Dehidroaskorbat &b') Asam D+Diketoulonat &c' .itamin C mempunyai banyak funsi di dalam tubuh yaitu sebaai enBim atau kofaktor$ Asam askorbat merupakan pereduksi kuat dan bertindak sebaai antioksidan dalam reaksi+reaksi hidroksilasi$ @eberapa turunan vitamin C &seperti asam eritrobik dan askorbik palmitat' diunakan sebaai antioksidan di dalam industri panan untuk menceah proses ketenikan) perubahan -arna &browning' pada buah+buahan dan pena-etan dain$ @anyak proses metabolisme dipenaruhi oleh asam askorbat) namun mekanismenya belum diketahui denan pasti) antara lain : 1' 5intesis Kolaen Funsi vitamin C banyak berkaiatan denan pembentukan kolaen$ .itamin C diperlukan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin) bahan pentin dalam pembentukan kolaen$ Kolaen merupakan senya-a protein yan mempenaruhi interitas struktur sel di semua jarinan ikat) seperti pada tulan ra-an) dentib ii) membran kapiler) kulit) dan tendon &urat otot'$ Denan demikian vitamin C berperan dalam penyembuhan luka) patah tulan) perdarahan di ba-ah kulit dan perdarahan usi$ (' Absorpsi dan 8etabolisme @esi .itamin C mereduksi ion feri menjadi fero dalam usus halus sehina besi lebih mudah diserap$ *' 8enceah Infeksi .itamin C meninkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi) kemunkinan karena pemeliharaan terhadap membran mukosa atau penaruh terhadap funsi kekebalan$ Paulin &1963') pernah mendapat hadiah nobel denan bukunya Vitamin C and The Common Cold) dimana ia menemukakan bah-a dosis tini vitamin C dapat menceah dan menyembuhkan pilek$ ;amun) pembuktian pendapat ini oleh ahli+ahli lain sampai sekaran belum memperoleh kesepakatan$ 8asyarakat luas sudah terlanjur percaya bah-a vitamin C dalam jumlah jauh melebihi anka kecukupan sehari diperlukan untuk menjaa kesehatan$ Konsumsi vitamin C dosis tini secara rutin tidak dianjurkan$ 2' 8enceah Kanker dan Penyakit %antun .itamin C dikatakan dapat menceah dan menyembuhkan kanker) kemunkinan karena vitamin C dapat menceah pembentukan nitrosamin yan bersifat karsinoenik$ Di sampin itu peranan vitamin C sebaai antioksidan didua dapat mempenaruhi pembentukan sel+sel tumor$ ,al ini hina sekaran belum dapat dibuktikan secara ilmiah$ .itamin C didua menurunkan taraf triliserida serum tini yan berperan dalam terjadinya penyakit jantun$ f. Kekurangan Asam Askorbat Kekuranan vitamin C akan menyebabkan saria-an atau skorbut$ Fejala+ejala penyakit skorbut yaitu terjadinya pelembekan tenunan kolaen) infeksi) dan demam$ 5elain itu timbul 16 rasa sakit) pelunakan) dan pembenkakan kaki baian paha$ Pada anak yan iinya telah keluar) usi membenkak) empuk) dan terjadi pendarahan$ Pada oran de-asa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekuranan vitamin C dalam makanannya$ Fejala+ejalanya yaitu pembenkakan dan pendarahan pada usi) kaki menjadi empuk) anemia dan deformasi tulan$ Akibat yan lebih parah dari keadaan ini adalah ii menjadi oyah dan dapat lepas$
BAB III METODOLOGI DAN BAHAN PENELITIAN Asam askorbat & A,( ' dan asam dehidroaskorbat & D,A ' yan diperoleh dari 5ima Chemical Co ) 5t Douis ) 8D $ ()* + asam Diketoulonic & DFA ' disiapkan denan metode ,omann dan Faffron & (( ' 0 <f 3)34" & sistem pelarut C pada kromatorafi lapis tipis & /DC ' ' 0 ?. & p, 6)3 dan 3)( 8 dapar fosfat' 0 SmaG (93 nm$ 5emua bahan formulasi ) reaen ) dan pelarut murni yan tersedia dari 8erck dan Co$ Formulasi Cream $ Atas dasar berbaai formulasi pera-atan kulit dilaporkan dalam literatur & (*+(" ') rumus dasar berikut ini diunakan untuk pembuatan minyak dalam air krim yan menandun A,( : 17 Fase Minyak Presentase ( b/b ) Emusi!er Miristat/"amiat/ 12.0 #sam stearat $eti ak%&% 3.0 Fase 'air (%m"%nen #kti) *itamin ' 2.0 +umektan Etien ,ik%/"r%"ien 5.0 ,ik%/ ,iserin Penetra (aium &i-r%ksi-a 1.0 Fase (%ntinue #ir suin, ..$ <incian dari berbaai formulasi cream yan diunakan dalam penelitian ini diberikan dalam /abel 1$ 18 /abel 1$ Komposisi Formulasi Cream 8enandun Asam askorbat Komposisi %umlah Krim p, 5A PA 8A CA A, ( FD PF :F 19 d 6 T T I I I T T I I I Persiapan Krim $ Penemulsi dicairkan pada 63+73 O C dalam botol kaca direndam dalam bak air $ A,( secara terpisah dilarutkan dalam sebaian kecil dari air sulin $ Kalium hidroksida dan humektan dilarutkan dalam baian sisa air dan dicampur denan fase berminyak denan penadukan konstan sampai pembentukan massa putih tebal $ Kemudian didininkan sampai 23 O C dan solusi A,( ditambahkan $ 8assa tebal dicampur menunakan miGer mekanik denan penaduk kaca di 1$333 rpm selama " menit $ p, krim telah disesuaikan ke nilai yan diininkan dan di isi lai dicampur selama 13 menit pada "33 rpm $ 5emua krim disusun untuk mempertahankan karakteristik fisik masin+masin dan disimpan pada suhu kamar dalam -adah kaca kedap udara untuk janka -aktu * bulan dalam keadaan elap $ Penukuran p, $ Penukuran p, dilakukan denan p, display :lmetron DCD meter & model CP"31 ) sensitivitas ! 3)31 unit p, ) Polandia ' menunakan kombinasi p, elektroda $ p, formulasi krim dipertahankan pada kisaran 2)3+6)3 denan larutan ,*PO2=;aO, $ Fotolisis $ 5ejumlah ( ram krim yan tersebar pada beberapa pirin kaca persei panjan & " U 1" cm ' ditutupi denan pita 1 cm di setiap sisi untuk memberikan lapisan 1 mm tebalnya$ Dempen diiradiasi dalam ruan elap di ba-ah suhu konstan dan kelembaban & (" ! 1 O C = <, 43 # ' menunakan Philips *3 > /?. tube & emisi 133 # pada ("2 nm ) panjan elomban diserap oleh A,( pada p, 2+6 ' ) tetap horiBontal pada jarak *3 cm dari pusat pirin $ 5etiap lempen interval yan tepat dan krim menjadi sasaran uji spektrofotometri+ fotometri dan pemeriksaan kromatorafi $ /hin+ Dayer Chromatoraphy Krim yan menandun photolysed A,( diekstraksi denan metanol dan dikenakan /DC menunakan pirin ("3 + p8 silika el FF("2 & 8erck ' dan sistem pelarut : A ) asetat Fotostabilitas dan Interaksi Asam askorbat dalam Krim Aseton + metanol + benBena & ":":(3:63 ) v = v ' & (4 ' 0 @ ) etanol + 13 # asam asetat & 93:13 ) v = v ' & (6 ' ) dan asetonitril +butil nitrile air ) & 44:**:( ) v = v ' & (7 ' $ @intik+bintik yan dideteksi di ba-ah sinar ?. & ("2 nm ' atau denan penyemprotan denan larutan phenylhydraBine hidroklorida * # & D,A ) DFA ' $ Penukuran spektral $ 5emua penukuran spektral pada ekstrak metanol disiapkan = krim photolysed dilakukan pada 5himadBu ?. + 1431 spektrofotometer rekaman menunakan sel kuarsa panjan 13 mm$ Penukuran Intensitas cahaya$ Intensitas Philips *3 > /?. tabun ditentukan oleh kalium ferrioGalate actinometry & (9 ' sebaai ")"4 ! 3)1( U 1317 Vuanta s + 1 $ 8etode Assay $ Krim photolysed dari pirin kaca dan dipindahkan ke sebuah volumetrik labu$ A,( konten diekstraksi denan metanol & * U13 ml ' ) p, larutan metanol disesuaikan denan ()3 & denan ,*PO2 ' dan volume dibuat sampai 133 ml $ 5ebuah alikuot 1ml larutan diencerkan sampai (3 ml denan metanol yan diasamkan & p, ($3 ' dan absorbansi yan diukur pada (2" nm$ Kurva standar absorbansi terhadap konsentrasi dalam kisaran 3)1+ 1)3 U 13+2 8 menhasilkan berikut persamaan reresi linear kuadrat: y E 3$99(3G 3)331( $ r( E 3)9994$ BAB IV 22 HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Asam askorbat dalam krim) formasi produk deradasi pada fotolisis ?. dari A,( berbaai krim & p, 2+6 ' secara /DC dan spektrofotometri $ 5emua formulasi menunjukkan adanya D,A pada deteksi oleh /DC bersama denan A,( menunakan sistem pelarut A ) @ ) dan C$ ;amun ) DFA ) hidrolisis produk D,A & (( ' hanya terdeteksi pada p, 4 dan 6 $ Itu menunjukkan di media krim pada p, relatif asam dari 2 dan " ) senya-a ini tidak terbentuk $ Identifikasi D,A dilakukan denan perbandinan nilai <f$ Intensitas ekstrak metanol krim menunjukkan bah-a jumlah D,A dan DFA dibentuk di berbaai sampel menalami -aktu yan sama iradiasi berbeda $ Ini bisa disebabkan perbedaan dalam tinkat fotolisis A,( dalam krim terantun pada sifat dari formulasi bahan dan faktor+faktor seperti p, dan viskositas$ @erdasarkan penamatan bah-a laju pembentukan D,A dan DFA lebih besar dalam krim yan menandun asam miristat sebaai emulsifier dan etilena likol sebaai humektan yan dibandinkan denan krim yan menandun asam stearat = palmitat dan propilen likol = liseril$ Karna penaruh dari formulasi karakteristik dan viskositas krim dan rantai karbon penemulsi $ Karakteristik spektral Photolysed Krim yaitu ?. 5pektrum serapan dari ekstrak metanol A,( di krim photolysed menunjukkan hilannya absorbansi sekitar (2" nm akibat dari oksidasi molekul ke D,A & *()** ' yan tidak menyerap karena hilannya konjuasi $ ;amun) besarnya perubahan bervariasi denan perubahan dalam tinkat fotolisis A,( dalam krim tertentu dan tampaknya menjadi funsi dari karakter polar ) p, ) dan viskositas krim$ Penujian Asam askorbat dalam krim denan Assay dari A,( dilakukan dalam metanol yan diasamkan & p, ($3 ' sesuai denan metode spektrofotometri ?. dari Aen et al $ & *2 ' $ Darutan berair dari A,( & W p, ( ' denan penyerapan maksimal di (2* nm & ()*")*4 ' ) (22 nm & *6 ' ) dan (2" nm & 1)*7 ' $ 8aksimal penyerapan A,( dalam metanol dan dapar fosfat & p, ()" ' terjadi pada (2" nm & *2 ' $ 23 Darutan yan encer dari A,( sanat rentan terhadap oksidasi ) p, dari solusi yan disesuaikan menjadi ()3 denan asam fosfat untuk mempertahankan molekul dalam bentuk non + terionisasi & 99 # ' dan meminimalkan deradasi selama penujian tersebut$ 8etode ?. dari Aen et al $ & *2 ' pada a-alnya diunakan untuk analisis asam askorbat dalam larutan berair $ Oleh karena itu ) divalidasi sebelum penerapannya pada assay dari A,( dalam krim photolysed $ <eproduksibilitas 8etode dikonfirmasi oleh analisis jumlah yan telah diketahui dari A,( pada rentan konsentrasi dalam photolysed krim $ ;ilai dari pemulihan dari A,( di krim denan metode spektrofotometri ?. berada di kisaran 93+94 # $ ;ilai+nilai <5D untuk tes menunjukkan ketepatan metode dalam ! " # $ Data analisis menunjukkan Penurunan konsentrasi A,( dalam krim photolysed$ Kinetika Fotolisis ) fotolisis dari A,( dalam berbaai krim pada p, 2+6 ditemukan untuk menikuti kinetika pertama dan konstanta laju pertama & kobs ' yan terdapat dalam /abel III $ Deradasi oksidatif A,( jua terjadi oleh kinetika pertama & * ' $ :fek dari karakteristik formulasi ) konsentrasi ) panjan rantai karbon emulsifier ) viskositas ) dan p, medium dan redoks potensi A,( pada kinetika fotolisis$ Penaruh Karakteristik Formulasi ) formulasi karakteristik memainkan peran pentin dalam stabilitas obat dalam suatu produk $ Ini telah diamati oleh berbaai penelitian asam palmitat sebaai emulsifier menanamkan formulasi yan lebih baik karakteristik seperti konsistensi ) keseraaman ) dan kompatibilitas & *9 ' untuk meninkatkan stabilitas produk dibandinkan denan penemulsi lain $ Dalam media tersebut) ada kemunkinan yan lebih besar untuk mencapai stabilisasi aktif bahan $ Oleh karena itu ) A,( telah ditemukan untuk menjadi lebih stabil denan adanya asam palmitat dalam krim$ Krim yan menandun asam miristat menunjukkan fase pemisahan $ Ini diamati secara visual dan terjadi pada tinkat 2+"#$ ,al ini bisa disebabkan oleh viskositas rendah dan pendek panjan rantai hidrokarbon dari emulsifier dibandinkan dari krim lainnya$ Penemulsi denan rantai hidrokarbon yan relatif lama dilaporkan untuk 24 menhasilkan krim yan stabil &2('$ Krim yan menandun asam stearat menjadi aak sulit selama penyimpanan$ Asam stearat telah dilaporkan memiliki sifat+sifat aen penerasan dan telah menunjukkan bukti kekerinan &2*'$ emulsifier munkin menyebabkan peninkatan viskositas krim menakibatkan penerasan$ ,al ini khusus berlaku untuk krim yan menandun liserin sebaai humektan &2*'$ ;amun) tidak ada pemisahan fase diamati dalam kasus ini$ krim menandun asam palmitat mempertahankan karakteristik asli lebih baik dari yan menandun penemulsi lainnya$ Alasan stabilitas yan lebih besar dari A,( asam palmitat adalah bah-a hal itu kompatibel denan menurani aen dan demikian menceah oksidasi A,( sedankan asam stearat tidak kompatibel denan pereduksi & 2* ' $ 5tabilitas fisik formulasi merupakan faktor pentin dalam stabilisasi bahan aktif & 22 ' $ Penaruh Konsentrasi $ Dalam ranka untuk menetahui penaruh konsentrasi pada fotolisis dari A,( dalam krim yan menandun penemulsi yan berbeda dan liserin sebaai humektan terhadap persentase konsentrasi A,( terdapat hubunan linear jelas antara dua nilai &Fambar 1 ' $ Denan demikian laju deradasi dari A,( tampaknya lebih cepat pada konsentrasi yan lebih rendah pada paparan intensitas cahaya yan sama $ ,al ini munkin disebabkan oleh jumlah yan relatif lebih besar dari foton tersedia untuk eksitasi molekul pada konsentrasi yan lebih rendah dibandinkan denan pada konsentrasi yan lebih tini $ Konsentrasi A,( krim yan diunakan dalam penelitian ini adalah dalam rentan & 1+1" # ' dilaporkan oleh sebelumnya untuk aplikasi topikal pada kulit$ Penaruh ,idrokarbon <antai Panjan penemulsi $ ?ntuk menamati penaruh panjan rantai hidrokarbon dari penemulsi pada fotolisis dari A,( dalam berbaai formulasi krim ) plot dari kobs terhadap panjan rantai hidrokarbon penemulsi dibanun &Fambar ( ' $ /ernyata bah-a fotolisis A,( dipenaruhi oleh penemulsi dalam urutan : asam miristat K asam stearat K asam palmitat $ ,asil kinetik menunjukkan bah-a A,( besarnya stabilitas pada asam palmitat daripada yan diamati dalam penemulsi lainnya $ ;amun) ada 25 sedikit perbedaan dalam nilai+nilai kobs dalam formulasi 1 dan ( di p, 2)3 & 3)22 dan 3)2( U 13+* min + 1 ' dan pada p, ")3 & 3)42 dan 3)43 U 13+* min + 1 ' ) masin+masin$ Denan demikian rantai hidrokarbon efek panjannya tidak terlalu menonjol dalam kasus ini dan lainnya faktor munkin terlibat dalam stabilisasi seperti yan dibahas di ba-ah efek pelembab $ 5ebuah pertimbanan kobs diperoleh untuk deradasi A,( menunjukkan sinifikan perbedaan dalam formulasi 1 dan ( pada p, 2)3 & 1)(7 dan 3)91 U 13+( hari + 1 ' dan pada p, ")3 & 1)"( dan 1)13 U 13+( hari + 1 ' ) masin+masin$ Data ini memberikan indikasi yan lebih baik dari stabilitas keseluruhan lebih besar dari A,( di hadapan palmitat asam dibandinkan denan penemulsi lain $ /abel III$ Pertama /inkat Konstanta &kobs' untuk Deradasi Asam askorbat Pada Formulasi krim dalam /eran dan Felap Formulasi krim p, 2$3 "$3 4$3 6$3 2$3 "$3 4$3 6$3 9 3$4" ! 3$34( 3$71 ! 3$373 1$16 ! 3$362 1$2* ! 3$11( 1$72 ! 3$129 ($37 ! 3$14( ($"1 ! 3$(3* ($73 ! 3$167 Diht) k obs U13 * ) min M1a)b)c ) !5D Dark) k obs U13 ( ) day M1a)b)c ) !5D a$ konstanta laju pada p, 2)3+6)3 me-akili nilai+nilai untuk formulasi untuk masin+masin krim$ b$ ;ilai+nilai konstanta laju adalah relatif dan terantun pada kondisi percobaan tertentu termasuk intensitas cahaya) n E * c$ Fotostabilitas dan Interaksi Asam askorbat dalam Krim 26 Fambar$ 1$ 5ebidan lo kobs untuk fotolisis terhadap konsentrasi asam askorbat dalam formulasi krim yan menandun miristat) stearat) dan asam palmitat
Penaruh ,umektan $ Daju reaksi kimia dapat dipenaruhi oleh viskositas medium dan ini sanat mempenaruhi stabilitas bahan yan dapat teroksidasi & 2")24 ' $ Plot kobs untuk fotolisis A,( dibandinkan kebalikan dari viskositas krim yan menandun humektan yan berbeda & viskositas ) 8Pa s : etilena likol ) 16)2 ) propilen likol ) "4$1 ) 7" # liserin ) 139)3 ' & 26 ' dalam kombinasi denan penemulsi individu telah ditemukan linear &Fambar * ' $ Denan demikian peninkatan viskositas krim menyebabkan penurunan laju fotolisis A,( $ Plot menunjukkan bah-a untuk setiap kombinasi hara dipenaruhi oleh besarnya viskositas $ /inkat tertini diamati denan asam miristat &kisaran viskositas terendah ' ) diikuti oleh asam stearat &kisaran viskositas tertini ' $ Kombinasi humektan denan asam palmitat menunjukkan tinkat terendah fotolisis $ :fek yan sama dari asam palmitat pada tinkat humektan yan berbeda telah diamati &Fambar (' dan dibahas di ba-ah penaruh panjan rantai hidrokarbon dari penemulsi $ 27 Fambar$ ($ Plot k obs untuk fotolisis dari askorbat asam di krim &1 + 9' terhadap karbon rantai panjannya dari emulsifier$ Asam stearat0 asam palmitat &,itam sVuare'0 asam miristat &,itam $ trianle' ,umektan yan diunakan: lycerin &1 + *'0 propylene likol &2 + 4'0 etilena likol &6 + 9' 28 Fambar$ *$ Plot kobs dibandinkan kebalikan dari viskositas dalam krim yan menandun: liserin &linkaran hitam') propilen likol &hitam persei') dan etilena likol &seitia hitam' sebaai humektan denan penemulsi yan berbeda$ 29 Fambar 2$ Plot kobs vs p, untuk fotolisis asam askorbat dalam krim &1+9'$ B. Pembahasan 30 .iskositas medium mempenaruhi tinkat di mana molekul dapat menyebar melalui solusi$ ,al ini ) dapat mempenaruhi tinkat di mana senya-a dapat menderita oksidasi pada permukaan cairan $ ,al ini berlaku untuk A,( dan peninkatan viskositas medium membuat akses ke udara pada permukaan lebih sulit untuk menceah oksidasi & 2" ' $ :fek menstabilkan viskositas Bat pada solusi A,( telah dilaporkan & 27 ' $ Penaruh p, dan <edoks Potensi $ Penaruh p, pada laju fotolisis A,( di beberapa krim khas & 2+4 ' di P, 2 M 6 &Fambar 2 ' merupakan kurva simoid menunjukkan tipe oksidasi dari bentuk terionisasi & A, + ' ofA,( & pKa ) 2$1 ' & *" ' denan p, $ A, tampaknya lebih rentan terhadap fotooksidasi daripada bentuk non + terionisasi & A,( ' $ Perilaku A,( ) pada fotooksidasi dalam kisaran p, 2+6 ) mirip denan yan diamati untuk oksidasi kimia A,( oleh molekul oksien & * ' dan melibatkan interaksi denan oksien sinlet A,( pada ?. iradiasi & " ' $ A, + spesies & dominan dalam kisaran p, 2)(+6)3 ) "")6+99)9 # ' lebih reaktif terhadap oksien sinlet dari bentuk terprotonasi nya ) tinkat fotooksidasi lebih tini pada kisaran p, di atas 2)1 sesuai denan pKa1 dari A,( $ /ujuan utama dari tinkat p, adalah untuk menentukan rentan p, optimum untuk formulasi$ @eberapa telah mempelajari profil tinkat p, dari oksidasi kimia A,( dalam kisaran p, (+6 & *)"3 '$ kinetika fotooksidasi A,( dalam krim formulasi pada p, yan berbeda belum dilaporkan$ Fotooksidasi A,( dipenaruhi oleh redoks yan potensi yan bervariasi denan p, $ 5emakin besar fotostabilitas dari A,( pada p, "+4 dibandinkan pada p, 6 dan di atas adalah karena tinkat yan lebih rendah dari oksidasi+reduksi dalam kisaran ini & :3 p, ")3 E 3)1(6 . ' & *" ' $ Kenaikan tinkat fotooksidasi ) denan p, ) adalah karena sesuai peninkatan potensi redoks & :3 p, 6)3 E 3)3"7 . ' & "1 ' dari A,( dan mirip denan perilaku fotolisis riboflavin pada p, "+4 & :3 p, ")3 E +3)116 . ' & "( ' dibandinkan pada p, 6)3 & :3 p, 6)3 E + 3$(36. ' & "()"* ' $ Karena ionisasi serta potensi redoks ofA,( adalah funsi dari p, ) tinkat dari fotooksidasi terantun pada redoks yan pada p, tertentu $ Fotolisis dari A,( di krim munkin melibatkan semiVuinone polar menenah & 1 ' 31 yan terantun pada karakter polar medium) menalami oksidasi denan tinkat yan berbeda+beda $ ,al ini mirip denan perilaku riboflavin analo pada fotolisis di berbaai media & "2 ' $ Deradasi A,( pada fotolisis tersebut dari A,( dalam krim$ Pada orde pertama konstanta laju untuk deradasi A,( dalam elap adalah dilaporkan dalam /abel III $ ;ilai+nilai konstanta laju ini menunjukkan bah-a deradasi A,( dalam elap adalah sekitar 63 kali lebih lambat daripada krim terkena radiasi ?. & /abel III ' $ Deradasi ofA,( dalam krim dalam elap adalah karena bahan kimia oksidasi &*)2 ' dan terjadi dalam urutan emulsifier : asam miristat K asam stearat K asam palmitat $ Asam palmitat diberikannya efek stabilisasi terhadap oksidasi kimia A,( dalam elap) merupakan kompatibilitas denan pereduksi seperti yan dibahas pada baian X Penaruh Karakteristik Formulasi$ /inkat deradasi A,( jua tampaknya akan terpenaruh denan viskositas krim dalam urutan humektan : etilena likol K propilen likol K liserin $ Denan demikian kehadiran liserin dalam krim dapat menstabilkan efek pada deradasi A,( $ Penaruh p, pada deradasi A,( dalam krim menunjukkan bah-a deradasi meninkat denan peninkatan p, sesuai diamati dalam kasus fotolisis dari A,( dalam krim $ ,al ini karna peninkatan ionisasi dan potensi redoks A,( ) denan p, ) menyebabkan oksidasi yan lebih besar dari molekul $ ;amun) perbedaan antara laju deradasi pada p, 2 dan 6 adalah kuran dari yan diamati di hadapan cahaya & /abel III ' $ ini bisa disebabkan oleh penaruh fotooksidasi A,( dibandinkan denan oksidasi aerobik seperti terlihat dari besarnya konstanta laju ba-ah reaksi teran dan elap $ BAB V KESIMPULAN 32 KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bah-a tinkat fotolisa asam askorbat dalam formulasi krim pada iradiasi ?. dipenaruhi oleh konsentrasi ) viskositas medium ) p, ) dan potensi redoks asam askorbat serta formulasi karakteristik krim $ Peninkatan laju fotolisis )denan p, serta potensi redoks dalam krim formulasi ini disebabkan oleh ionisasi bertahap asam askorbat $ Asam askorbat menunjukkan fotostabilitas maksimal dalam krim pada p, 2 di semua formulasi $ 5pesies utama yan terlibat sebaai perantara dalam fotolisis asam askorbat pada p, 2 dan anion monohidroen askorbat & A, + ' yan teroksidasi pada tinkat yan lebih tini denan peninkatan p, media$ Asam askorbat terdeteksi dalam formulasi krim asam dehidroaskorbat$ Deradasi asam askorbat dalam elap jua dipenaruhi oleh faktor+faktor yan disebutkan di atas dan jauh lebih lambat daripada yan diamati di hadapan cahaya $ Asam palmitat telah diamati untuk menerahkan efek stabilisasi terhadap deradasi vitamin dalam krim $ DAFTAR PUSTAKA 1$ Aulton) 8$) :$) (nd edition) Pharmaceutics /he 5cience of Dosae Form Desin) Churcil Divinstone 33 ($ Dieberman) ,$) A$) Coben) D$) %$) 5ediaan 5emisolid) dalam Dachman) D$) Dieberman) ,$) A$) Kani) %$) D$) 1992) /eori dan Praktek Farmasi Industri III) ?I+Press *$ 5yamsuni$ &(334'$ Ilmu Resep$ %akarta : Kedokteran :FC 2$ @uku panduan 5ediaan Farmasi 5olida dan 5emisolida /eori Analisis 34