“Krim Hidrocortison”
DOSEN PENGAMPU:
DR. GRESSY NOVITA, M.FARM , Apt
KELOMPOK 5:
Struktur C23H32O6
Molekul
BM 362,46 g/mol
Pemerian Serbuk hablur, putih atau hamper putih tidak berbau, rasa
tawar kemudian pahit
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air dan eter; agaksukar larut
dalam aseton dan etanol; sukar larut dalam kloroform
Bila ada risiko terhadap produk yang di luar kebiasaan yaitu karena
kontaminasi dari lingkungan, misal karena kegiatan pengisian berjalan
lambat atau wadah berleher-lebar atau terpaksa terpapar lebih dari
beberapa detik sebelum ditutup, pengisian hendaklah dilakukan di zona
Kelas A dengan latar belakang minimal Kelas C. Pembuatan dan pengisian
salep, krim, suspensi dan emulsi umumnya hendaklah dilakukan di
lingkungan Kelas C sebelum disterilisasi akhir.
Pembuatan Secara Aseptis
COLLOID MILL
Evaluasi Krim
• Uji organoleptis
• Uji pH
Uji daya lekat untuk mengetahui lamanya daya lekat krim yang
tglass yang lain diatas krim tersebut. Ditekan dengan bahan tambahan
50 gram selama 5 menit, dipasang object glass pada alat uji. Dicatat
sebanyak 3 kali.
Uji Kemampuan Proteksi
hidrokortison Asetat tidak kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari
Indikasi :
Inflamasi non infeksi pada kulit seperti dermatitis atopic, dermatitis
kontak, dan reaksi alergi kulit lain yang responsive terhadap
kortikosteroid.
Kontra Indikasi :
Hipersensitivitas terhadap hidrocortison asetat
Aturan pakai : Oleskan tipis pada tempat yang sakit 2-4 kali sehari
Diproduksi oleh:
PT. KHAYANGAN FARMA
PEKANBARU- INDONESIA
ALUR REGISTRASI
Penjelasan :
1. HPR / Surat Pengantar diberikan ke loket registrasi obat untuk permintaan SPB (Surat
Perintah Bayar) dan pengambilan SPB tersebut
2. Dilakukan pembayaran ke Bank dan pengambilan bukti pembayaran
3. Bukti pembayara, SPB, HPR dan permintaan form elektronik diberikan ke loket
registrasi untuk di install dan keluarlah form elektronik
4. Form elektronik dan form registrasi diserahkan untuk pemeriksaan kelengkapan
berkas
5. Apabila form tidak lengkap dikemblikan kepada pemohon untuk dilengkapi
kembali dan dilakukan pendaftaran ulang
6. Apabila berkas lengkap dilakukan pendataan
7. Dilakukan proses evaluasi dan konsultasi di ruang konsultasi
8. Hasil evaluasi :
Surat permintaan tambahan data dilakukan pelengkapan data dan setelah
lengkap dilakukan penyerahan tambahan data dan dilakukan evaluasi kembali.
Apabila tidak ada surat permintaan tambahan data maka dilanjutkan
tahap selanjutnya
9. Keluar Nomor Izin Edar (NIE) / surat persetujuan dan surat penolakan
10. Nomor izin edar dan persetujuan telah boleh untuk didistribusikan
11. Nomor izin edar yang ditolak dilakukan pendaftaran ulang kembali
BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN RI
NOMOR HK. 03.1.123.10.11.08481 TAHUN 2011