TWO-WAY CAKE
FREUDE®
KELOMPOK 3
2. Informasi Produk
Merek : FREUDE®
Nama Produk : FREUDE® Two way cake
Warna Sediaan : Kuning Langsat
Versi : Sediaan Rias Wajah
3. Status Produk
■ Dalam negeri □ Lisensi
□ Impor □ Kontrak
6. Kegunaan Produk : FREUDE® Two way cake –adalah bedak kompak yang dapat
mencerahkan warna kulit dengan perlindungan ultraviolet SPF 30
8. Pemohon Notifikasi
■ Status dalam negeri
FORMULA KUALITATIF
No. Komposisi Jumlah (%) Fungsi
1. Titanium dioksida 1% Covering power
2. Tepung bengkoang 2,5% Pencerah
3. Kalium aluminium silikat (Mica) 35% Slip
4. Kaolin 10% Absorben
5. Squalane 3,5% Binder
6. Talk 21,5% Slip
7. Hydrogenated Castor oil 4% Emolient
8. Phenoxyethanol 1% Pengawet
9. Ferric Oxide Yellow CI 77491 3,5% Pewarna
10. Ferric Oxide Red CI 77491 0,7% Pewarna
11 Ferric Oxide Black CI 77499 0,2% Pewarna
12. Avobenzone (Parsol 1789) 0,5% UV A I Filter
13. Ensulizole (Parsol HS) 2,0% UV B/II Filter
14. Enzacamene (Parsol 5000) 2,0% UV B/ II Filter
15. Dimethicone 2,5% Smoothing Agent
16. Purrified water Add 100% Fase Cair
FORMULA KUANTITATIF
Untuk 1 sediaan 13 gram dan 1 bets
Konsentrasi 1 bets (10.000
No. Komposisi 1 pot (13 g) (g)
(%) pot) (kg)
1. Titanium dioksida 1% 0,13 1,3
2. Tepung bengkoang 2,5% 0,325 3,25
3. Kalium aluminium silikat
35% 4,55 45,5
(Mica)
4. Kaolin 10% 1,3 13
5. Squalane 3,5% 0,455 4,55
6. Talk 21,5% 2,795 27,95
7. Hydrogenated Castor oil 4% 0,52 5,22
8. Phenoxyethanol 1% 0,13 1,33
9. Ferric Oxide Yellow CI
3,5% 0,455 4,55
77491
10. Ferric Oxide Red CI 77491 0,2% 0,026 0,26
11. Ferric Oxide Black CI 77499 0,7% 0,091 0,91
12. Avobenzone (Parsol 1789) 0,5% 0,065 0,65
13. Ensulizole (Parsol HS) 2,0% 0,26 2,6
AF0321101
1. Digit pertama menunjukkan jenis sediaan
A untuk sediaan solid, B sediaan semi solid, C sediaan likuid
Iritasi Mata:
Kontak dengan mata mungkin dapat menyebabkan iritasi ringan atau sementara.
Koneksi kontak dengan mata.
Iritasi Kulit:
Tidak diharapkan menyebabkan iritasi kulit, sensitisasi kulit, fotoalergi, atau
fototoksik pada kulit bila digunakan sesuai yang ditentukan. Produk terbukti tidak
memberikan respons iritatif ketika diuji pada manusia.
Terhirup:
Tidak diharapkan menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan.
Tertelan:
Tidak diharapkan menyebabkan iritasi pada gastrointestinal. Kejadian tertelannya
produk yang tidak terlarut dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal ringan, seperti
mual, muntah, dan diare.
Klaim :
Freude® merupakan bedak padat kompleks yang mengandung bedak dan
foundation dengan hasil coverage yang sangat halus, membuat wajah tampak
lembut, mulus, dan membaur sempurna di wajah serta mencerahkan. Melindungi
wajah dari sinar UV.
Data Pendukung :
Berdasarkan literatur “Handbook of Cosmetic Science and Technology, Third
Edition”, pada produk Freude® Talc dan Mika mampu untuk membantu
penyebaran, kaolin untuk memberikan kualitas penyerap kelembaban, Squalene
mampu memberi kelekatan, titanium oxide menunjukkan sifat tahan air, adhesi
kulit yang lebih baik, meningkatkan konsistensi warna, sangat efisien terhadap
paparan UV, memiliki efek coverage yang baik, dan membuat kulit menjadi
halus, dan pigmen iron oxide Yellow mampu memberikan warna kuning langsat.
Parsol sebagai pelindung UV topikal dengan jangkauan luas dan memblokir
sepanjang gelombang UVA I, UVA II, dan UVB, sehingga membatasi dampak
sinar UV pada kulit.
3. Titanium Dioksida
Nama Kimia Dioxotitanium
CAS Number 13463-67-7
Sinonim Anatase titanium dioxide; brookite titanium dioxide; color index
number 77891; E171; Hombitan FF-Pharma; Kemira AFDC;
Kronos 1171; pigment white 6; Pretiox AV-01-FG; rutile titanium
dioxide; Tioxide; TiPure; titanic anhydride;
titanii dioxidum; Tronox
Berat Molekul 79,87
pH 7-8
Rumus Molekul TiO2
Pemerian Serbuk putih, tidak berbau, dan tidak higroskopis
Kelarutan Praktis tidak larut asam sulfat encer, asam klorida, asam nitrat,
pelarut organik, dan air. Larut dalam asam fluorida dan asam sulfat
pekat panas
Titik Leleh 18850C
Identifikasi Ketika dipanaskan, akan berwarna kuning muda; warna akan
hilang ketika pendinginan
Penetapan Kadar Mengandung tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari
100.5% TiO2 dihitung terhadap bobot kering
Inkompatibilitas Memiliki efek fotokatalitik, titanium dioksida dapat
berinteraksi dengan zat aktif tertentu, seperti famotidin
Stabilitas Stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan standar (suhu
ruangan)
Penyimpanan Simpan di tempat sejuk di wadah asli dan lindungi dari sinar
matahari. Jauhkan dari bahan yang inkompatibel. Pastikan
wadah tertutup rapat ketika tidak digunakan
Fungsi Titanium dioksida digunakan dalam kosmetik dan formulasi farmasi
topikal sebagai pigmen putih. Agen pelindung
(coating agents) opacifier, covering power, dan UV protecting agent.
5. Squalane
Rumus Molekul C10H62
CAS Number 111-01-3
Berat Molekul 422,82
Pemerian Cairan menyeupai minyak, jernih, tidak bewarna, hampir tidak
bebau dan tidak berasa
Indeks bias 1,451-1,457
Bilangan asam Tidak lebih dari 0,5
Bilangan saponifikasi Tidak lebih dari 0,5
Fungsi Sebagai absorben
7. Kaolin
Rumus Molekul Al2H4 O9Si2
CAS Number 1332-58-7
Sinonim Alumunium silikat hidrat, Argilla, bolus alba, China clay,
E559, kaolinite, kaolinum ponderosum, Lion, porcelain clay, Sim 90,
white bole
Berat Molekul 258,16
Pemerian Berwarna putih keabu-abuan, kelembaban tinggi membentuk
clay, bau seperti tanah liat
Identifikasi a. Panaskan 1 gram zat dengan 10 ml air dan 5 ml asam sulfat P
sampai terbentuk asap putih. Dinginkan, tambahkan 20 ml air,
didihkan selama 2 sampai 3 menit, dan saring, terbentuk
endapan berwarna abu-abu
b. Filtrat yang diperoleh pada Identifikasi A memberikan reaksi
Alumunium cara 1, 2, dan 4 seperti yang tertera pada
uji kualitatif.
pH Antara 4,5 dan 7,5.
Lakukan penetapan menggunakan larutan 1,0 gram zat dalam 25 ml
air, kocok, dan saring.
Kelarutan Dalam asam tidak lebih dari 2%, tidak larut dalam dietil eter, etanol
95%, air, larutan alkali hidroksida
Viskositas 300 cP
Uji batas arsen Tidak lebih dari 5 bpj
Uji batas karbonat Tidak terjadi gelembung gas
Uji batas timbal Tidak lebih dari 20 bpj
Sisa pemijaran Tidak lebih dari 15,0%
Stabilitas Stabil pada sterilisasi hingga 160 deajat C. Akan tetapi mudah bagi
mikroorganisme untuk tumbuh seperti Bacillus anthracis,
Clostridium tetani, Clostridium welchii
Penyimpanan Wadah dingin yang tertutup rapat dan kering.
Inkompatibilitas Menghambat absorbsi beberapa obat salahsatunya Klindamisin.
Fungsi Sebagai absorben
8. Phenoxyethanol
12. Dimetikon
Rumus Molekul α-(Trimethylsilyl)-ω-methylpoly[oxy(dimethylsilylene)
CAS Number 9006-65-9
Massa jenis 0,94-0,98 g/cm3
Pemerian Larutan jernih tidak berwarna; tidak berbau
Kelarutan Tidak larut dalam air, dalam metanol, dalam etanol dan dalam
aseton; sangat larut dalam isopropanol; larut dalam
hidrokarbon terklorinasi, benzen, toluena, xilena, eter dan heksana
Bilangan asam <0,01
Identifikasi Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku dalam sel 0,1 mm, pada
bilangan gelombang serapan maksimum lebih kurang
7,9 μm menggunakan spektrofotometer inframerah yang sesuai;
gunakan karbontetraklorida P sebagai blangko. Hitung jumlah
dalam mg dimetikon, [- -(CH3)2SiO--]n dengan rumus: C adalah
kadar Polidimetilsiloksan BPFI dalam mg per mL Larutan
baku; AU dan AS berturut-turut adalah serapan Larutan
uji dan Larutan baku.
Penetapan kadar Mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari
103,0% polidimetilsiloksan, [--(CH3)2SiO]n.
Stabilitas Stabil terhadap panas dan resisten terhadap semua zat kimia
Penyimpanan Disimpan pada wadah kedap udara pada suhu sejuk dan tempat yang
kering
Fungsi Antifoaming agent; emollient; water-
repelling agent, Smoothing agent
SPESIFIKASI WADAH DAN TUTUP
Spesifikasi Wadah
Wadah perupa pot bedak berbentuk bulat pipih dilengkapi berukuran diameter
120 mm dan ketebalan 13 mm. Kelengkapan kemasan berupa plate dan spons bedak.
Pot bedak yang digunakan berbahan plastik HDPE (High-Density Polyethylene).
1. Pastikan seluruh bahan yang digunakan telah memenuhi spesifikasi dari masing-masing
bahan.
2. Persiapkan Fase A (Iron oxide yellow, Iron Oxide, Black, Iron Oxide Red Dimethicone,
Sericite, Titanium dioksida, Talk, Kaolin, Mica, Phenoxyethanol). Homogenkan fase A
menjadi 1.
3. Persiapkan Fase B (Parsol HS, Parsol 5000, Parsol 1789) dilelehkan dan tambahkan
castor oil.
4. Panaskan Fase B dan Fase C (Purified Water) hingga suhu 80-85°C. Panaskan Fase B
selama 20 menit dibawah pengadukan dengan kecepatan sedang, pertahankan suhu
antara 80- 85°C.
5. Masukan Fase A ke Fase B dengan pengadukan kecepatan lambat.
6. Masukan Fase C ke Fase AB dengan pengadukan kecepatan sedang dan pertahankan
kecepatan pengadukan selama 5 menit hingga homogen
7. Tingkatkan kecepatan pengadukan hingga maksimal selama 3 menit.
8. Dinginkan dengan pengadukan kecepatan sedang
9. Atur pH jika perlu.
10. Lalu di cetak menggunakan alat kempa
11. Lakukan In Process Control untuk bedak two way cake yang telah diproduksi.
12. Jika sudah memenuhi spesifikasi yang ditentukan, masukan bedak two way cake ke
dalam wadah dan dikemas menggunakan kemasan sekunder.
13. Lakukan Post Process Control.
Flowchart Pembuatan Bedak Two Way Cake:
SPESIFIKASI PRODUK JADI
2) Penetapan pH
Penetapan pH sediaan diukur menggunakan alat pH meter. Alat tersebut
dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan menggunakan larutan dapar Ph 4 dan pH
7. Kemudian pH meter dinyalakan dan ditunggu hingga layar pada pH meter
menunjukkan angka yang stabil. Pemeriksaan pH dilakukan dengan mencelupkan
elektroda ke dalam 1 gram alas bedak yang diencerkan dengan air suling bebas
karbondioksida (CO2) hingga 10 ml. Parameter: pH 4,5-6,5 (pH dengan pH kulit).
3) Homogenitas
Homogenitas dapat ditentukan berdasarkan jumlah partikel maupun distribusi
ukuran partikelnya dengan pengambilan sampel pada berbagai tempat, ditentukan
menggunakan mikroskop untuk hasil yang lebih akurat. Pengambilan sampel dapat
dilakukan pada bagian atas, tengah, atau bawah. Sampel diletakkan pada kaca objek
kemudian diratakan dengan kaca objek lain sehingga terbentuk lapisan tipis. Suspensi
yang homogen akan memperlihatkan jumlah atau distribusi ukuran partikel yang relatif
hampir sama pada berbagai tempat pengambilan sampel (Yulianti et al, 2020).
4) Ukuran partikel
Compct powder merupakan jenis bedak yang banyak menggunakan komposisi
“pearlescent pigment” yaitu suatu pigmen yang dilapisi oleh nanomaterial seperti
titanium oksida atau besi oksida. Ukuran partikel dari nano material tersebut
memberikan efek kosmetik yang dihasilkan. Partikel dengan ukuran <25 µm dapat
memberikan efek lembut partikel dengan ukuran 20-150 µm memberikan efek
mengkilap, partikel dengan ukuran 20-250 µm menghasilkan efek bercahaya dan
ukuran partikel 50-500 µm memberikan efek bahan yang mudah menyerap pada kulit.
Pengukuran
a. Pengukuran dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada rentang
panjang gelombang 290-360 nm menggunakan kuvet setebal 1 cm dan etanol
sebagai blanko.
b. Data serapan diambil pada rentang panjang gelombang 292,5-357,5 nm, tiap 5
nm, yang pada masing-masing titik dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali.
Perhitungan
7) Uji Stabilitas
Uji stabilitas suatu produk dilakukan untuk melihat stabilitas dan mutu pada
jangka waktu tertentu pada suhu yang lebih tinggi dari normal serta untuk mengetahui
masa kadaluarsa dari suatu produk/sediaan.
a. Uji Stabilitas Dipercepat
Pengujian stabilitas dilakukan selama 6 bulan dengan pengambilan sampel
sediaan pada bulan 0, 3, dan 6 untuk dilakukan uji terhadap parameter kestabilan
sediaan. Pengujian dilakukan pada suhu 40°±2°C dengan tingkat kelembapan
75±5%. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi bentuk, warna, dan bau. Hasil
dibandingkan dengan sediaan kontrol.
b. Uji Stabilitas Jangka Panjang
Pengujian stabilitas dilakukan setiap 3 bulan pada tahun pertama, setiap 6
bulan pada tahun kedua dan tiap tahun pada tahun-tahun berikutnya. Pengujian
dilakukan pada suhu 30°±2°C dengan tingkat kelembapan 75±5%. Parameter
kestabilan sediaan berdasarkan organoleptis, yakni bentuk, warna, dan bau dari
sediaan yang kemudian dibandingkan dengan sediaan kontrol.
9) Uji Kerapuhan
Uji kerapuhan bertujuan untuk mengetahui kepadatan sediaan akhir sesuai dengan
persyaratan sediaan compat powder. Uji kerapuhan dengan mengamati kerapuhan
sediaan yang telah dijatuhkan dari ketinggian 8-10 inch (20-25 cm) pada permukaan
rata. Syarat uji kerapuhan yang baik adalah sediaan tidak boleh pecah atau retak
(Yulianti et al, 2020).
B. Evaluasi Biologi
1) Uji efektivitas Pengawet Antimikroba
Pindahkan 20 ml sample ke dalam masing-masing 5 tabung bakteriologik bertutup,
berukuran sesuai dan steril. Inokulasi masing-masing wadah atau tabung dengan
satu inokula baku yang telah disiapkan dan diaduk. Volume suspensi yang digunakan
antara 0,5% dan 1,0% dari volume sediaan, campur. Kadar mikroba uji dengan jumlah
yang sesuai harus ditambahkan sedemikian rupa hingga jumlah
mikroba didalam sediaan uji segera setelah inokulasi adalah antara 100.000 dan
1.000.000 koloni per ml. Tetapkan jumlah mikroba viabel di dalam tiap
suspensi inokula, dan hitung angka awal mikroba tiap ml sediaan yang diuji dengan
metode angka lempeng total. Inkubasi wadah atau tabung yang telah diinokulasi pada
suhu 22,5°±2,5°. Amati wadah atau tabung pada hari ke-7, 14, dan 28 sesudah inokulasi.
Catat tiap perubahan yang terlihat dan tetapkan jumlah mikroba viabel pada tiap selang
waktu tersebut dengan prosedur angka lempeng total. Dengan menggunakan bilangan
teoritis mikroba pada awal pengujian, hitung perubahan kadar dalam persen tiap
mikroba selama pengujian.
Pengawet harus menunjukkan aktivitas terhadap miroba uji sebagai berikut:
a) Jumlah bakteri viabel pada hari ke-14 harus menunjukkan penurunan sekurang-
kurangnya 99% (2log) dari jumlah awal dan tidak meningkat dari hari ke-14
sampai hari ke-28.
b) Jumlah kapang dan khamir viabel tidak meningkat dari jumlah hitungan awal
sampai hari ke-14 dan 28.
c) Jumlah tiap mikroba uji pada contoh uji kontrol seharusnya tidak menunjukkan
hasil seperti pada a dan b.