Anda di halaman 1dari 17

TEKNOLOGI SEDIAAN CAIR DAN SEDIAAN PADAT

“ SEDIAAN SUSPENSI REKONTRUKSI“

Rabu, 20 maret 2019

Kelompok 2
Penyusun :
1).Restu Wulandari (066117043)
2).Zakiatun Nupus (066117061)
3).Ilham Saputra Fauzi (066117063)
4).Nurul Fatimah (066117067)
5).Nely Ristiani (066117078)
6). Sepliana Situmorang (066117052)
Dosen :
1). Septia Andini, M.Farm., Apt
2). Rini Ambarwati, M.Si., Apt
3). Cynthia Wahyuningrum, M.Farm., Apt
4). Oktavia Zunnita, M.Farm., Apt
5). Vini Noviani, M.Farm., Apt
Asisten Dosen :
1). Aulia rahmi 6). mitri
2). Delia 7). Nisrina N
3). Hermina 8). Riris
4). Ilham F 9). Siti F
5). Melyartati 10). Yulia I

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Mengetahui cara membuat formula suspensi kering / rekontruksi, dan


mengamati pengaruh bahan pembantu terhadap formula suspensi kering.

1.2 Dasar Teori

Suatu suspensi yang direkontruksi adalah campuran sirup dalam keadaan


keringyang akan didesprsikan dengan air pada saat akan digunakan.agar
campuran setelah ditambah air membentuk dispersi yang homogen maka dalam
formulanya digunakan nahan pesuspensi. Umumnya suatu sediaan suspensi
kering dibuat karena stabilitas zat aktif dalam pelarut air terbatas,baik stabilitas
kimia ataupun stabilitas fisika. (Ansel, 1989)

Komposisi suspensi kering biasanya terdiri dari bahan pesuspensi,


pembasah, pemanis, pengawet, penambah rasa atau aroma, buffer, dan zat
warna. Obat yang dibuat dalam sediaan suspensi kering adalah obat yang tidak
stabil disimpan dalam periode waktu tertentu dengan adanya pembawa air
(contohnya obat antibiotik) sehingga lebih sering diberikan sebagai
pencampuran kering untuk dibuat suspensi pada waktu yanga akan digunakan.
Umumnya antibiotik mempunyai stabilitas yang terbatas didalam pelarut air.

Bisanya supensi kering hanya digunaka untuk pemakaiaan selama satu


minggu dan dengan demikiaan maka penyimpanan dalam bentuk cairan tidak
terlalu lama.

Persyaratan suspensi rekontruksi yang baik adalah : (Anief, 1997)

1. Campuran serbuk/granul haruslah merupakan campuran yang


homogen,sehingga konsentrasi / dosis tetap untuk setiap pemberian obat.
2. Selama rekontruksi campuran serbuk harus dengan mudah didespersikan
kembali dan di tuang oleh pasien untuk memproleh dosis yang tepat dan
serba sama.
3. Suspensi yang sudah direkontruksi harus dengan mudah didespersikan
kembali dan dihitung untuk memproleh dosis yang tepat fdan serba sama.
4. Produk akhir haruslah mennjukan penampilan, rasa, dan aroma yang
menarik.

Macam-macam Suspensi :

Berdasarkan Penggunaan (FI IV, 1995)

1. Suspensi oral, sediaan cair mengandung partikel padat yang


terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang
sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral
2. Suspensi topikal, sediaan cair mengandung partikel-partikel padat
yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk
penggunaan kulit.
3. Suspensi tetes telinga, sediaan cair mengandung partikel-partikel
halus yang ditujukan untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
4. Suspensi optalmik, sediaan cair steril yang mengandung partikel-
partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian
pada mata.
BAB II

PREFORMULASI

2.1 PGA ( FIII hal 297)

Warna : Putih

Rasa : Rasa tawar seperti lendir

Bau : Hampir tidak berbau

Bentuk : Butir, bentuk bulat ( bulat telur )

Kelarutan : Mudah larut dalam air,Menghasilkan larutan yang


kental dan tembus cahaya,Praktis tidak larut dalam etanol 95 %

Ukuran partikel, penampung 0,5 cm samapi 6 cm

Stabilitas : lebih mudah terurai dengan cahaya udara dari


luar, mudah terurai oleh bakteri dari reaksi enzimatik , mudah teroksidasi

2.2 Sirup Simplek ( FI III hal 567)

Warna : Tidak Bewarna

Rasa : Manis

Bau : Tidak berbau

Pemeriaan : Cairan jernih, tidak bewarna

Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,


sukar larut dalam eter

Titik Lebur : 180

𝑔
Bobot Jenis : 1,587 ⁄𝑚𝑜𝑙

Stabilitas : di tempat sejuk


Kegunaan : sebagai pemanis

2.3 CaCO3 ( Calcii Carbonat ) (FI III hal 120)

Warna : Putih

Bau : Tidak berbau

Rasa : Tidak berasa

Penampilan : Serbuk hablur

Komentar pengujian mikroskopik dan fotomilgraf : -

Polimorfosa, soivat dan sifat Kristal :

Ukuran partikel :-

Kelarutan (mg / ml )

Air : praktis tidak larut

Etanol : tidak larut

Lain –lain :

 sangat sukar larut dalam air yang mengandung karbon dioksida


 Air dengan as. Asetat 1N = larut
 Air dengan as. Klorida 3N = larut
 Air dengan as. Nitrat 2N = larut
 0,1 N HCL : sangat sukar larut

Dapar PH :-

Titik lebur dan DSC :-

Bobot jenis

Sebenarnya : 180,164 g / mol


Bulk :-

PH konsentrasi larutan dalam H2O : 3,5 -8,6,kosentrasi tidak kurang dari


40 mg

Pka dan koefisien partisi :-

Kecepatan desulusi dalam

Permulaan tetap :-

Suspensi :-

Stabilitas “ Bulk “ obat

 60ºc selama 30 hari :-


 600 lumen selama 30 hari :-

Kelembapan relative 80%, 25ºC selama 30 hari : -

Stabilitas larutan

PH :-

Energy aktivitas :-

Konstanta 40ºc, 60ºc, 50ºc, 70ºc :-

Kelembapan relative

% pertambahan / kehilangan bobot pada keseimbangan 30%


50%60%70%90% awal :-

Penilaian bentuk padat dengan eksipien : -

Eksepien :-

Oservasi fisika :-

Data KLT :-
Data DSC :-

Data analitik :-

Catatan tambahan yang tidak di uraikan di atas dan dianggap perlu : -

2.4 Aquadest ( FI III hal 576 )

Nama resmi : Aqua destilata

Nama lain : Air suling

Berat molekul : 18,02

Pemerian :Cairan jernih,tidak berbau, tidak mempunyai rasa.

2.5 Sorbitol ( FI IV Hal 756)

Warna : Putih

Rasa : Manis

Bau : tidak berbau

Pemeriaan : Serbuk

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air,sukar larut dalam


etanol,metanol

Titik Lebur : 1720 – 1790

𝑔
Bobot Jenis : 180,21 ⁄𝑚𝑜𝑙

Stabilitas : bersifar hidrokopis

Kegunaan : anti coplocking


BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat
1. Batang pengaduk
7. Kertas perkamen
2. Botol 200 ml

8. Lumpang dan alu


3. Beker glass

9. Pemanas
4. Cawan penguap

10. Sendok tandu


5. Corong

11. Timbangan
6. Gelas ukur
analitik

3.1.2 Bahan

1. Aqua dest
2. Avicel
3. Eritromisin
4. Essence
5. Kloramphenicol
6. Nipagin
7. PGA
8. PVT
9. Zat warna
3.2 Cara Kerja

3.2.1 Pembuatan tanpa Granulasi


1. Siapkan alat dan bahan
2. Kalibrasi botol
3. Gerus masing-masing zat dan campurkan hingga homogen
4. Keringkan di dalam oven
5. Masukkan kedalam botol, tambahkan aqua sampai batas
kalibrasi
3.2.2 Pembuatan dengan Granulasi
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kalibrasi botol
3. Gerus masing-masing bahan
4. Buat massa granulasi :
- Zat pemanis
- Zat warna
- Zat berkhasiat
- Zat pengawet yang dilarutkan dahulu dalam pelarut yang
sesuai
Campur seluruh zat dan ditambahkan pelarut untuk
membuat masa granul sedikit demi sedikit dengan pipet
hingga terbentuk masa yang dapat digranulasi. Masa
granulasi diayak, kemudian dikeringkan sampai masa tidak
lembab. Tambahkan fines yang terdiri dari zat berkhasiat
atau suspending agent.

5. masukkan kedalam botol, tambahkan aqua ad batas kalibrasi.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Formulasi dan perhitungan

Suspensi Rekontruksi

F1 F2
Chloramphenicolum 2,5 g ERITOMISIN 2,5g
Sukrosa 30 % Sukrosa 30%
PGA 3% PGA 5%
PVT 1% PVT 1%
Avice 1% Avice 1%
Nipagin 0.15% Nipagin 0,5 %
Zat warna QS Zat warna QS
Essence QS Essence QS

Perhitungan

1. Formula 1
 chloramphenicol : 2.5 g
30
 Sukrosa :100 × 200 = 60g
3
 PGA : 100 × 200 = 6g
1
 PVT : 100 × 200 = 2g
1
 Avice : 100 × 200 = 2g
0.15
 Nipagin : 100 × 200 = 0,3g

 Zat warna :Qs


 Essence :Qs
2. Formula 2

 Entromisin : 2,5 g
30
 Sukrosa : 100 × 200 = 60g
5
 PGA : 100 × 200 = 10g
1
 PVT : 100 × 200 = 2g
1
 Avicel : × 200 = 2g
100
0,15
 Nipagin : × 200 = 0,3g
100

 Zat warna :qs


 Essence :qs

Perhitungan Viskometer

V= 5
𝑐𝑝 2820
dr = = = 14,1
𝑓 200

R.O.S = dr x 7,187
= 14,1x 7,187 =101,3367
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= x 101,3367=0,035935
2820

V= 10
𝑐𝑝 1670
dr = = = 16,7
𝑓 100

R.O.S = dr x 7,187
= 16,7 x 7,187 =120,0229
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 1670 x 120,0229= 0,07187

V= 20
𝑐𝑝 1035
dr = = = 20,7
𝑓 50

R.O.S = dr x 7,187
= 20,7x 7,187 =148,7709
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 1035x 148,7709=0,14374

V= 50
𝑐𝑝 558
dr = = = 27.9
𝑓 20

R.O.S = dr x 7,187
= 27.9x 7,187 =200,5173
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 558x 200,5173= 0,35935

V= 100
𝑐𝑝 348
dr = = = 34,8
𝑓 10

R.O.S = dr x 7,187
= 34,8x 7,187 =250,1076
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 348 x 250,1076=0,7187

V= 100
𝑐𝑝 348
dr = = = 34,8
𝑓 10

R.O.S = dr x 7,187
= 34,8x 7,187 =250,1076
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 348 x 250,1076=0,7187

V= 50
𝑐𝑝 554
dr = = = 27,7
𝑓 20

R.O.S = dr x 7,187
= 27,7x 7,187 =198,8306
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 554x 198,8306= 0,3589

V= 20
𝑐𝑝 1025
dr = = = 20,5
𝑓 50

R.O.S = dr x 7,187
= 20,5x 7,187 =147,3335
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 1025x 147,3335=0,14374

V= 10
𝑐𝑝 1620
dr = = = 16,2
𝑓 100

R.O.S = dr x 7,187
= 16,2x 7,187 =116,4294
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 1620x 116,4294=0,07187

V= 5
𝑐𝑝 2540
dr = = = 12,7
𝑓 200

R.O.S = dr x 7,187
= 12,7x 7,187 =91,2749
1
Shearing Stress = x R.O.S
𝑐𝑝
1
= 2540x 91,2749=0,035935
4.2 Data pengamatan
A. Granulasi

Pengujian Hari ke
0 1 2 3 4 5 6
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Rasa ++ ++ ++ + + -
Bau ++ ++ + + + -
PH 10 10 10 10 10 10
Tinggi - - - - - -
endapan
Tinggi suspensi 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm
Waktu dispersi 5s 5s 5s 5s 5s 5s
Waktu 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
homogen
Tinggi busa - - - - - -

B. Tanpa Granulasi

Pengujian Hari ke
0 1 2 3 4 5 6
Warna Merah Merah Merah Merah Merah Merah
Rasa ++ ++ ++ + + -
Bau ++ ++ + + + -
PH 10 10 10 10 10 10
Tinggi - - - - - -
endapan
Tinggi suspensi 9,2 cm 9,2 cm 9,2 cm 9,2 cm 9,2 cm 9,2 cm
Waktu dispersi 7s 7s 7s 7s 7s 7s
Waktu 1,02 1,02 1,02 1,02 1,02 1,02
homogen
Tinggi busa - - - - - -

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5

0.4 Shearing stress

0.3

0.2

0.1

0
0 50 100 150 200 250 300

4.3 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA

Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press :


Jakarta

Anief, moh. 1997. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. UGM Press :
Yogyakarta

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai