Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KOSMETIK BAHAN ALAM

“CAT KUKU”

Tanggal praktikum : 29 April 2021

Tanggal Penyerahan

Dosen Pengampu :

1. Apt, Dra. Dwi Indriati, M. Farm.


2. Apt, Mindiya Fatmi, M. Farm.
3. Asri Wulandari, S. Farm.
4. Apt, Wilda Nurhikmah, M. Farm.
5. Nina Herlina, M. Farm

Asisten Dosen :

1. Widya F 3. Alya Safira


2. Asry Wahyuni 4. Dhea Septia K

Disusun Oleh :

Siti Sri Wijayanti/ 066118013/ Kelas A

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kosmetik merupakan suatu bahan atau produk yang sangat diminati oleh semua orang.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MenKes/Permenkes/1998 kosmetik
adalah sediaan atau panduan bahan yang siap untuk digunakan dibagian luar badan
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya
tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan, tetapi tidak dimaksudkan untuk
mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (1).

Setiap orang selalu ingin tampil semupurna. Karenanya, bermacam-macam cara


dilakukan agar dapat tampil menarik di depan orang lain. Hal ini bisanya dilakukan
dengan cara merias diri dan memperindah penampilan, mulai dari menggunakan jenis
pakaian yang bagus hingga menggunakan produk-produk kosmetik yang melengkapai
penampilan mereka (2)

Kuku adalah lapisan tanduk pada ujung jari yang dapat diperindah dengan cara diwarna
dengan dihias. Cara mewarnai dan menghias kuku dapat dilakukan dengan nail art.Kuku
dapat juga sebagai penunjang kecantik bagi kau peempuan.Karena semakin lentik
tampilan kuku dan semakin tinggi tingkat kepercayaan diri perempuan.Kuku yang sehat
normal adalah kuat, kenyal, dan memperlihatkan warna kemerah–merahan, dan
permukaan licin, melengkung dan bersih tanpa terdapat lubang atau ombak di bagian
tepinya (3).

I.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui cara pembuatan cat kuku


2. Untuk mengetahui formulasi cat kuku
3. Untuk mengetahui pengujian cat kuku
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori

Salah satu jenis kosmetik adalah kosmetik kuku. Kuku merupakan alat tambahan kulit
yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi ujung jarigan fungsi etis untuk
penunjang penampilan (4). Secara umum kosmetika bertujuan untuk membantu manusia
meningkatkan rasa percaya diri pada seseorang. Terdapat macam-macam penggolongan
kosmetik salah satunya jenis kosmetik ditinjau dari segi kegunaan yakni kosmetik
perawatan kulit dan kosmetik dekoratif (5)

Pewarna kuku yang digunakan untuk pembuatan sediaan cat kuku harus memenuhi syarat
sebagai berikut :

1. Tidak menimbulkan reaksi iritasi pada kulit dan kuku.


2. Mudah dan enak digunakan.
3. Harus stabil dalam penyimpanan yang ditinjau dari segi homogenitas, pemisahan,
sedimentasi, warna, dan interaksi di antara bahan yang terkandung di dalamnya,
4. Memberikan selaput dengan ciri khas yang dikehendaki yang meliputi ketebalan
serba sama yang dapat dicapai jika memiliki sifat alir dan pembahasan yang baik,
kekenyalan dan kelenturannya baik sehingga tidak mudah rapuh (getas atau retak),
permukaan selaput keras tidak lengket yang dapat dalam waktu singkat, sifat
pengeringan baik (6)

II. 2 Data Preformulasi

Polivinil Povidon

Pemerian : Serbuk sangat halus, berwarna putih sampai krem, tidak atau
hampir tidak berbau, higroskopik

Kelarutan : Larut dalam asam , kloroform, keton, methanol, dan praktis tidak
larut dalam hidrokarbon dan minyak

Bobot jenis : 0.29 – 0.39 g/mol


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik , sejuk dan kering

Konsentrasi : 2%

Khasiat : Pengikat

Referensi : HOPE Edisi VI Halaman 503, Farmakope Indonesia Ed III


Halaman 510

Resin

Pemerian : eksudat getah yang dikeluarkan oleh jenis tumbuhan transparan

Khasiat : Perekat

Alkohol

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih dan mudah menguap, mudah


bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan diberikan nyala biru

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, kloroform p, eter p

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Pelarut

Referensi : Farmakope Indonesia Ed III Halaman 65

Minyak Jarak

Pemerian : Minyak nabati dari tumbuhan jarak

Khasiat : pelembab
BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

• Batang pengaduk
• Cawan uap
• corong kaca
• kaca arloji
• neraca kasar
• lumpang dan alu
• spatel
• gelas ujur
• ayakan
• gelas kimia

III.1.2 Bahan

• Rimpang kunyit
• Polivinil pirolidon
• Resin keruh
• Minyak jarak
• alcohol

III.2 Cara Kerja

• Dikembangkan polivinil pirolidon dengan alcohol dan resin keruh di kembangkan


alcohol di cawan penguap.
• Dimasukkan rimpang kunyit dengan minyak jarak aduk sampai homogen, dan
campuran polivinil pirolidon alcohol dan resin alcohol ke lumpang, aduk sampai
homogen.
• Diuji evaluasi cat kuku dan simpan dalam wadah
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Formulasi

Bahan Berat Khasiat


Rimpang kunyit 0.050 Pewarna
Polivinil Povidon 15% Pengikat
Resin Keruh 7% Pengkilap
Minyak jarak 7% Pelembab
Alkohol 70% Pelarut
IV.2 Data Pengamatan

Nama Uji Kriteria dan Cara Hasil


Uji organoleptik Menggunakan indera Bau : khas
manusia sebagai alat utama Tekstur : cair
pengukuran daya Warna : kuning
penerimaan terhadap
warna, bau dan tekstur
Uji Homogenitas Pemeriksaan dilakukan
dengan mengoleskan Homogenitas
sejumlah sediaan tertentu
pada objek glass, sediaan
harus menunjukan
homogen atau tidak adanya
butiran kasar
Uji pH Dengan alat pH meter yang
dikalibrasi dahulu -
menggunakan larutan dasar
standart netral
Uji hedonik Hasil akhir sediaan
pewarna kuku yang dipakai Sesuai dengan uji hedonik
melakukan penilaian
tekstur, warna dan aroma
dengan skala penetapan
yakni sangat suka, suka,
kurang suka dan tidak suka.
Uji Iritasi Sukarelawan dengan
menguji iritasi pewarna Sesuai dengan uji iritasi
kuku dioleskan
pergelangan tangan.

IV.3 Pembahasan
BAB V

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

(1). Ditjen POM, 2015. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI
No. 19 tahun 2015 tentang kosmetika. Jakarta: BPOM.
(2). Wasitaatmadja, S.M. 2015. Penuntun Ilmu Kosmetik. Jakarta: Universitas
Indonesia
(3). Azhara Khasanah N. 2011. Waspada Bahaya Kosmetika. Yogyakarta: Flash
Books.
(4). Harjanti N. 2009. Kosmetika Kuku: antara keindahan dan keamanan (Nail
cosmetics: between Aesthetic and Safety). Jurnal Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin. Halaman 56 – 61
(5). Dewi, N.S. 2013. Pengaruh suhu terhadap mutu fisik stabilitas zat warna ekstrak
kulit kayu secang dalam kuku. Tidak diketahui.
(6). Aminah S, 2017. Pemeriksaan kandungan formaldehida pada kosmetika pewarna
kuku dengan pereaksi Schiff secara spektrofotometri Sinar tampak. Halaman 90

Anda mungkin juga menyukai