Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KOSMETIK BAHAN ALAM

“CONDITIONER’’

Tanggal Praktikum : 4 Mei April 2021

Tanggal Penyerahan : 11 Mei 2021

Dosen Pengampu : 1. Dra. Dwi Indriati, M.Farm.,Apt

2. Mindiya Fatmi, M.Farm., Apt

Asisten Dosen : Asry Wahyuni

Disusun Oleh :

Nama : Aurelie putri wijayanti

Npm : 066118084

Kelas : 6C

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

RAMBUT merupakan tampilan karakteristik dari mamalia yang menutupi seluruh


permukaan tubuh. Rambut memiliki dua fungsi dasar, yaitu menjaga temperatur tubuh agar
konstan dan sebagai organ sensori. Rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan
dermis kulit dan melalui saluran folikel rambut keluar dari kulit. Bagian rambut yang keluar dari
kulit dinamakan batang rambut. Sebagian populasi di dunia mengalami permasalahan rambut
kusam atau susah diatur. Adanya pengaruh iklim tropis, polusi, kebiasaan hidup, serta
penggunaan penutup kepala seperti jilbab maupun helm yang dapat menyebabkan rambut kering
dan kusam. Kesadaran untuk merawat rambut memang tidak setinggi kesadaran untuk merawat
kulit wajah(Sukandar dkk, 2006).

Rambut merupakan salah satu bagian vital pada tubuh yang berasal dari ektoderm di kulit
dan juga sebagai pelengkap pelindung pada tubuh (aksesoris). Oleh karena itu, rambut
merupakan bagian penting yang dapat dijadikan daya tarik oleh manusia. Ketombe adalah suatu
keadaan anomali yang terdapat pada kulit kepala. Keadaan ini dikarakterisasi dengan terjadinya
pengelupasan pada lapisan tanduk dari kulit kepala secara berlebihan Farmaka Suplemen
Volume 15 Nomor 1 249 yang kemudian akan membentuk sisiksisik yang halus Ketombe adalah
suatu keadaan anomali yang terdapat pada kulit kepala

Ketombe terkadang disertai dengan pruritus (gatal-gatal) dan juga peradangan (Toruan,
1989). Ketombe disebabkan oleh berbagai cara, karena sekresi kelenjar keringat secara
berlebihan atau terdapat peranan dari mikroorganisme pada kulit kepala yang dapat
menghasilkan metabolit yang kemudian menginduksi terbentuknya ketombe pada kulit kepala
manusia (Haraphap, 1990).

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa di harapkan untuk mengetahui cara pembuatan kondisioner.


2. Mahasiswa diharapkan mengetahui manfaat kondisioner.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DASAR TEORI

Sampo terdiri atas beberapa komposisi, diantaranya adalah zat aktif, surfaktan, agen
antidendruff, agen penyejuk, agen pengental, warna, parfum, dan juga pengawet. Jaya Preethi P,
Padmini K, Srikant J, Lohita M, Swetha K., 2013). Beberapa sampo ada yang mengandung
vitamin dan juga pelembab alkohol yang digunakan untuk mencegah terlalu banyak produksi
minyak pada rambut dan kulit kepala yang akan menyebabkan ketombe maupun kutu rambut
(Polutri, Anusha., G. Haris., B. Pragathi Kumar., Dr. Durraivel., 2013).

Ketombe disebabkan oleh jamur yang disebut Malassezia restricta dan M. Globosa.
Sebelumnya Malassezia ini merupakan jamur dengan nama Pityrosporum ovale yang merupakan
ragi yang dapat menyebabkan infeksi pada bagian kulit kepala dan sering menyebabkan rasa
gatal pada kulit. Jamur ini merupakan flora normal yang ada di kulit kepala, tetapi pada saat
kondisi rambut terdapat kelenjar minyak yang berlebih maka membuat jamur dapat tumbuh
dengan subur (Polutri, Anusha., G. Haris., B. Pragathi Kumar., Dr. Durraivel., 2013).

Kutu rambut umumnya terjadi pada anak sekolah dasar dengan usia 8 sampai dengan 10
tahun dan biasanya lebih banyak terdapat pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-
laki. Kutu Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 1 250 dapat menyebar dengan melalui kontak
langsung, kutu dapat berjalan dari satu rambut manusia ke rambut manusia yang lainnya. Atau
dapat juga menular dengan cara kontak langsung seperti penggunaan topi, sisir, pita rambut, dan
juga pengunaan bantal untuk bersama (W. Rassami., and Soonwera, M., 2011).

Terdapat 3 tahap pada kehidupan kutu : Tahap pertama adalah nit (telur) yang
membutuhkan waktu 7-10 hari untuk menetas. Kemudian tahap selanjutnya ialah nimfa yang
membutuhkan waktu 8-10 hari untuk menjadi dewasa. Pada saat dewasa kutu akan berkembang
selama 30 hari yang akan bertelur hingga 10 butir/harinya, ini akan memberikan potensi rentang
hidup 300 ekor kutu pada kepala manusia selama 1 bulan (W. Rassami., and Soonwera, M.,
2011).

Sampo merupakan suatu sediaan yang mengandung surfaktan (bahan aktif permukaan)
dengan bentuk yang sesuai, dapat berupa cairan, padatan, ataupun serbuk yang apabila
digunakan pada kondisi tertentu dapat membantu menghilangkan minyak pada permukaan
kepala, kotoran kulit dari batang rambut dan juga kulit kepala (Polutri, Anusha., G. Haris., B.
Pragathi Kumar., Dr. Durraivel., 2013).
BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

2. 1.1 Alat

1. Blender

2. Karpet kecil

3. Lap

4. Mangkuk

5. Mixer

6. Sendok

7. Spatula

2.1.2.Bahan

Water phase :

1. Aloe vera gel 6,8 gr

2. Distilled water 147,42 gr

3. Panthenol 4,54 gr

Oil phase :

1. BTMS-50 18,14 GR

2. Cetearyl alcohol 6,8 gr


3. Coconut oil 11,34 gr

4. Hemp seed oil 9,07 gr

5. Murumuru butter 18,14 gr

6. Preservative 1%

Cool down phase :

1. Vitamin E 1%

2. Essential oil or fragrance oil 1% 1%

2.2 Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan untuk conditioner.

2. Dimulai pembuatan dengan fase air. Disiapkan aquadest dalam wadah sebanyak

65% lalu tambahkan gel aleo vera 3%, tambahkan pantheol, lalu diaduk hingga

homogen. Agar tercampur dengan fase oil.

3. Dibuat fase oil, tuang butter kedalam wadah, tambahkan btm s50, dan tambahkan

hemp seed oil, lalu ditambahkan cetearly alcohol.

4. kemudia semua bahan fase oil dibuat menjadi cair untuk mecampurkan dengan fase

air.

5. setelah fase oil cair dan fase air suhunya sama, fase oil diaduk dengan blander,

kemudian masukan fase air perlaham-lahan, blender tetap menyala, hingga kedua

fase tersbeut mencampur rata.

6. Ditambahkan pengawet, dicampur selagi pencampuran kedua fase masih panas.


7. Ditunggu hingga menjadi dingin dengan suhu ruang dengan diaduk aduk.

8. kemudian tambahkan essental oil lalu aduk hingga merata.

9. Sediaan jadi masukan dalam wadah, hasil conditioner yang telah jadi berbantuk

creamy, kekentalan berubah jadi akan sedikit lebih kental tapi tidak kental seperti

body butter
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


BAB V

KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, M. 1990. Penyakit kulit. Jakarta : Gramedia. Jaya Preethi P, Padmini K.,
Srikant J., Lohita M., and Swetha K. 2013. A Review on Herbal Shampoo and its Evaluation.
Asian J Pharm. 3(4). 153-156. Mahataranti, Nimas, Ika Yuni Astuti, dan Binar Asriningdhiani.
2012. Formulasi Shampo Anti Ketombe Ekstrak Etanol Seledri (Apium gra veolens L) Dan
Aktivitasnya Terhadap jamur Pityrosporum ovale. Pharmacy. 9(2). McCage, C.M., S.M. Ward,
C.A. Parling, D.A. Fisher, P.J. Flynn, and J.L. Mclaughlin. 2002. Develpment of paw paw herbal
shampoo for the removal of head lice. Phytomedicine. 9 : 734-748. P. R. Shinde, A.U Tatiya, and
Surana S.J. 2013. Formulation Development and Evaluation of Herbal Antidandruff Shampoo.
Internasional Journal of Research in Cosmetic Science. 3(2) : 25-33.

Anda mungkin juga menyukai