DOSEN PEMBIMBING :
KELOMPOK : B1
DISUSUN OLEH:
2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Mentimun atau timun (Cucumis Sativus L) merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia
yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Dalam uji fitokimia, mentimun terdapat macam-
macam senyawa aktif yaitu: steroid, terpenoid, alkaloid, fenolik, flavonoid, dan saponin.
Senyawa aktif yang mungkin berperan dalam aktivitas antioksidan adalah flavonoid dan
fenolik.
Saat ini banyak hasil penelitian mengenai penggunaan bahan alam untuk pengobatan
maupun produk kecantikan. Salah satu alasannya adalah adanya kandungan antioksidan yang
berfungsi melindungi kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan bisa didapatkan dari
niasin, phycocyanin. Banyak bahan alam yang dapat ditemukan sehari-hari yang bisa menjadi
Mentimun merupakan family dari Cucurbitaceae dan dapat menjadi sumber antioksidan
alami karena memiliki kandungan vitamin C dan flavonoid yang dapat memutus reaksi
radikal bebas. Oleh karena itu, mentimun dapat digunakan sebagai produk kecantikan
mengurangi noda pada wajah, dapat menetralkan kulit yang berminyak, mencegah adanya
kerutan di wajah serta menghambat penuaan pada kulit. Selain itu, mentimun dapat
penyakit kuning, melancarkan buang air kecil, menjaga kesehatan tulang, anti kanker,
Tonik rambut adalah cairan perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar
tumbuh-tumbuhan, seperti ekstrak ginseng, biji bunga matahari dan daun mint. Tonik rambut
menghilangkan kotoran rambut, serta merawat kesehatan kulit kepala dan rambut.
Hair tonic merupakan obat yang digunakan untuk memperkuat akar rambut, merangsang
tumbuhnya rambut, menghilangkan kotoran pada kulit kepala rambut, serta membantu
melumasi rambut. Hair tonic biasanya terbuat dari ekstrak tumbuh- tumbuhan. Mekanisme
kerja hair tonic adalah merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut yang mengandung sel-
sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin (zat warna rambut/ pigmen) dan sel-
sel yang mensintesiskan keratin keras (hard keratin) sebagai dasar pembentukan rambut
sehingga tampak hitam berkilau, mudah diatur dan mempunyai akar rambut yang kuat
Mahasiswa mampu mengetahui proses teknik pembuatan sediaan tonik rambut dalam
DASAR TEORI
Mentimun, timun, atau ketimun merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang
dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan
sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Beberapa sumber literatur menyebutkan daerah
asal tanaman mentimun adalah daerah Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari
Asia Selatan. Para ahli tanaman memastikan daerah asal tanaman mentimun adalah India,
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Ocotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Cucumis
1. Akar
Perakaran mentimun memiliki akar tunggang dan bulu-bulu akar, tetapi daya
tembusnakar relatif dangkal, pada kedalaman sekitar 30-60 cm. Oleh sebab itu,
(Sumpena, 2004).
2. Batang
panjang 0,5m-1,5m dan umumnya tanaman mentimun mengandunga air dan lunak.
Mentimun mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisa tangkai
daun. Sulur mentimun adalah batang yang termodifikasi dan ujungnya peka
sentuhan bila menyentuh galah sulur akan mulai melingkarinya. Dalam 14 jam
3. Bunga
Bunga mentimun berbentuk terompet dan berwarna kuning bila sudah mekar.
Mentimun termasuk tanaman berumah satu, artinya bunga jantan dan bunga betina
letaknya terpisah, tetapi masih dalam satu tanaman. Bunga betina mempunyai
bakal buah yang membengkok, terletak di bawah mahkota bunga, sedangkan pada
bunga jantan tidak mempunyai bagian bakal buah yang membengkok (Sumpena,
2004).
4. Buah
Warna buah mentimun muda berkisar antara hijau, hijau gelap, hijau muda, dan
warna buah mentimun yang sudah tua (untuk produksi benih) berwarna cokelat,
cokelat tua bersisik, kuning tua, dan putih bersisik. Panjang dan diameter buah
panjang, lonjong, bundar atau bulat, dan pangkal buah melekuk. Bentuk pangkal
dan ujung buah berkisar ujung dan pangkal buah melekuk, ujung dan pangkal buah
meruncing, ujung dan pangkal buah melingkar, dan ujung dan pangkal buah
5. Daun
mentimun bervariasi, tergantung dari spesies dan kultivarnya. Panjang daun antara
7-20 cm, panjang tangkai daun 5-15 cm, pinggiran daun berlekuk antara 3-5 cm,
dengan susunan daun berselang-seling. Pada daun yang masih muda menyirip lima
seperti pohon palem dan sudut-sudutnya meruncing. Sementara pada daun tua
membentuk subcordatus, yaitu bangun daun menyerupai bulat telur, tetapi pangkal
Selain memiliki kandungan air yang tinggi, Mentimun atau Ketimun juga mengandung
berbagai Vitamin dan Mineral yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berikut ini adalah
nutrisi atau kandungan gizi Mentimun dalam setiap 100 gramnya. Kalori 15kcal, Karbohidrat
3,63g Air 95,23g , Protein 0,65g, Gula 1,67g, Serat 0,5g, Lemak 0,11g, Vitamin C 2,8mg,
(Folat)7µg, Kalsium 16mg, Zat Besi 0,28mg, Magnesium 13mg, Fosfor 24 mg, Potassium
Mentimun mengandung vitamin k yang cukup tinggi yaitu sekitar 16,4µg atau sekitar
16% angka kebutuhan kita terhadap vitamin k. Vitamin k diyakini dapat membantu
penyerapan kalsium sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kesehatan tulan dan
risiko kanker payudara, kanker rahim dan kanker prostat. Mentimun juga mengandung
kesehatan kulit serta memperkuat otot dan tulang. Kandungan air yang tinggi pada
mentimun juga dapat menjaga kelembaban pada kulit. Ekstrak mentimun sering
digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit kulit seperti luka karena sinar
matahari dan pembengkakan kulit dibawah mata. Asam askorbat dan caffeic yang
terkandung di dalamnya juga dapat mencegah hilangnya air di dalam tubuh kita.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dash (dietary approaches to stop hypertension)
magnesium, potasium, dan serat tinggi menunjukan bahwa tekanan darah mereka dapat
memainkan peranan yang penting dalam menjaga kesehatan jantung. Nutrisi-nutrisi atau
gizi tersebut dapat meningkatkan fungsi neurologis tubuh kita dan menjaga tekanan darah
tubuh kita tetap terkendali. Mentimun juga mengandung lignin yang disebut sebagai
1. Propilenglikol
PROPOLENGLIKOL
Kelarutan: Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin dan air.
Stabilitas: Stabil pada suhu dingi dan tempa tertutup, tetapi pada suhu tinggi dan tempat
asam laktat, asam piruvat, dan asam asetat. Secara kimiawi propilenglikol stabil saat
dicampur dengan etanol 95%, gliserin, atau air. Ott: Dengan bahan pengoksidasi seperti
kalium permanganat
Konsentrasi : 10-60 %
2. Gliserin
GLISERIN
Pemerian : Tidak berwarna, tidak berbau, viskos, cairan yang higroskopis, memiliki rasa
Kelarutan : Gliserin praktis tidak larut dengan benzene, kloroform, dan minyak, larut
humektan dan pelembut. Rentang gliserin yang digunakan sebagai humektan sebesar
≤30%.
3. VCO
VCO
Kelarutan : Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol (1:1)
ph : Tidak terukur karena tidak larut dalam air. Namun karena termasuk dalam
4. Nipagin
NIPAGIN
Struktur Kimia Nipagin
Pemerian : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan benzen, mudah larut dalam etanol dan dalam
5. Aquadest
AQUADEST
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa
Stabilitas : Secara kimiawi stabil pada semua suasana (es, cair, uap air).
OTT : Bereaksi dengan obat dan zat tambahan, bereaksi keras dengan logam alkali.
Konsentrasi : 2-4%
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
25 3
= x 200 g = x 200 g
100 100
= 50 g =6g
Glycerin 3% VCO 10%
3 10
= x 200 g = x 200 g
100 100
=6g = 20 g
Nipagin 0,2% Aquadest ad 200 g
1. Organoleptis
-
Sediaan hair tonic
- Dilakukan evaluasi dengan mengamati warna, bentuk dan bau
2. Homogenitas
- Syarat : homogen
Tidak homogen
(terdapat gumpalan minyak)
3. Viskositas
Spindle : 2
Kecepatan : 100
Viskositas = 5 mPas
4. Uji pH
- Syarat : 4,5-6,5
pH 6
5. Uji kejernihan
Sediaan
- hair tonic
1,019
BAB IV
Kelompok : B1
Ernawati (199428)
Fahma (199431)
4.1 Hasil
Replikasi Homogenitas
I Tidak homogen
II Tidak homogen
II Tidak homogen
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, zat aktif yang digunakan adalah ekstrak buah mentimun
sebanyak 25%. Mentimun (Cucumis sativus L.) adalah salah satu jenis sayuran yang kerap
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Nilai gizi mentimun tergolong baik karena
merupakan sumber mineral dan vitamin. Mentimun (Cucumis sativus L.) kaya akan senyawa
polifenol yang memiliki aktivitas antimikroba, tertutama antijamur seperti jamur Candida sp.
penyebab ketombe. Kandungan sulphur dan silikon yang tinggi pada ekstrak buah mentimun
juga telah terbukti dapat digunakan untuk menstimulasi pertumbuhan rambut dan menutrisi
Mentimun yang sudah dibeli dari pasar kemudian dibersihkan dipotng kecil-kecil
penyaringan. Kemudian dipanaskan dengan kompor selama 15 menit. Metode ekstraksi ini
dikenal juga dengan metode infusa. Metode ini dipilih karena prosesnya yang sederhana dan
tidak membutuhkan biaya besar. Ekstrak mentimun yang sudah dipanaskan kemudian
didinginkan dan disimpan di lemari pendingin. Jumlah ekstrak yang digunakan dalam
bahan – bahan, dilarutkan nipagin dalam propilenglikol dan tambahkan VCO (campuran A).
VCO dalam formulasi sebagai bahan pembawa sediaan obat, diantaranya untuk
meningkatkan penetrasi dan moisturizer. Setelah itu ditambahkan gliserin dan zat aktif pada
campuran A. Zat aktif ditambahkan terakhir agar tidak menghilangkan khasiat dari zat aktif.
Ada beberapa tahap evaluasi yang dilakukan yaitu uji organoleptis, uji homogenitas, uji
pH, uji viskositas, uji kejernihan dan uji bobot jenis. Uji organoleptis dilakukan dengan
mengamati warna, bau dan bentuk sediaan menggunakan indra. Hasil yang diperoleh adalah
sediaan berwarna hijau dan berbau khas mentimun, hal ini karena konsentrasi zat aktif yang
digunakan cukup besar. Uji yang selanjutnya dilakukan adalah uji homogenitas, uji ini
bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan terdistribusi homogen atau tidak. Namun, hasil
yang diperoleh adalah sediaan tidak homogen karena ada gumpalan minyak di permukaan
sediaan. Minyak ini berasal dari VCO yang tidak dapat larut sempurna dalam air karena tidak
Selanjutnya yang dilakukan adalah uji pH, pengujian ini untuk mengetahui derajat pH
sediaan agar tidak menyebabkan iritasi akibat terlalu asam atau terlalu basa. Hasil yang
diperoleh adalah pH rata-rata 6. Hal ini sesuai dengan persyaratan pH untuk sediaan hair
tonic yaitu 4,5-6,5. Uji viskositas menjadi tahapan evaluasi selanjutnya, uji viskositas
bertujuan untuk mengetahui kekentalan dari sediaan gel dengan alat viskometer. Sampel
sediaan dimasukkan ke dalam beaker glass dan diletakkan dibawah gantungan spindel. Sesuai
SNI, nilai viskositas sediaan hair tonic berada di bawah 5 cPs pada suhu kamar. Namun hasil
praktikum yang diperoleh adalah 5 mPas. Oleh karena itu, hasil praktikum dinyatakan tidak
gumpalan minyak. Terakhir, dilakukan pengujian bobot jenis. Bobot jenis adalah
perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama ditimbang di udara pada suhu
yang sama (Anonim, 1979). Hasil praktikum yang diperoleh menunjukkan bobot jenis
sediaan adalah 1,019. Hal ini tidak sesuai dengan syarat bobot jenis untuk hair tonic adalah
<1.
BAB V
KESIMPULAN
2. Berdasarkan hasil evaluasi, sediaan hair tonic yang dibuat belum memenuhi
Anonim. 1979.
Balqis U, et al., 2016. Efikasi Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Percepatan
Penyembuhan Luka Bakar (Vulnus Combustion) Derajat IIb pada Tikus Putih (Rattus
Desriani, Azizah, N., Wahyuni, R. & Putri, A. E. P., 2018. Formulasi Hair Tonic Ekstrak
Buah Mentimun (Cucumis sativus) sebagai Solusi Ketombe dan Rambut Rontok pada
Wanita Berhijab. Majalah Farmasi, Sains, dan Kesehatan I, 4(1), pp. 39-41.
LAMPIRAN