Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

KOSMETOLOGI 2

“ Masker Gel Feel Off “

Tanggal Praktikum : Kamis, 14 Mei 2020


Tanggal Penyerahan : Kamis, 21 Mei 2020
Disusun Oleh : Kelompok 3
Anggota : 1. Endah Juwita Sari ( 066117003 )
2. Hanna Nurseptiani A ( 066117013 )
3. Hilda Aziza ( 066117033 )
4. Siti Sarah ( 066116289 )
Dosen : 1. Asri Wulandari, S. Farm
2. Dra. Dwi Indriati, M. Farm., Apt
3. Marybeth Tri R. H, M. Farm., Apt
4. Mindya Fatmi, M. Farm., Apt
5. Rini Ambarwati, M. Farm., Apt
Assisten Dosen : 1. Aditya Nurfaqih 6. Lia Luviana
2. Ainun Bisa R 7. Melyartati P
3. Annisa Fajriati 8. Neneng Hanifah H
4. Asty Wahyuni 9. Sintia Trias M
5. Fajar Ramadhan 10. Siti Kholilah

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Tujuan Praktikum


Untuk mengetahui cara pembuatan kosmetik sediaan masker gel peel off.

1.2. Latar Belakang


Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada bagian luar tubuh manusia (kulit) terutama untuk membersihkan,
mengharumkan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan dan
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM RI, 2011).
Sediaan kosmetika untuk pengaplikasian pada wajah tersedia dalam berbagai
bentuk, salah satunya adalah masker dalam bentuk gel yang mempunyai
beberapa keuntungan diantaranya mudah dalam penggunaan, serta mudah
untuk dibilas dan dibersihkan. Selain itu, dapat juga diangkat atau dilepaskan
seperti membran elastik (Mitsui, 1997)

Masker bermanfaat memperlancar peredaran darah, merangsang kembali


kegiatan sel-sel kulit dan mengangkat sel-sel tanduk yang telah mati. Masker
berdasarkan cara aplikasinya dan bentuk sediaan dasarnya digolongkan
menjadi beberapa tipe yaitu tipe peel-off, tipe wipe-off, tipe rinse-off, tipe
peel-off when hard dan tipe adhesive fabric. Jenis masker yang digunakan
adalah gel (peel-off mask) yang merupakan masker dengan bahan dasar yang
bersifat jelly yang biasanya terbuat dari gum, tragakan, dan latex sehingga
memiliki karakteristik tembus terang (transparent) dan biasanya dikemas
dalam wadah sediaan yang berbentuk tube. Alasan pemilihan tipe masker gel
peel-off adalah masker dapat digunakan langsung pada kulit wajah dengan
cara mengoleskannya secara merata dan dapat dibersihkan dengan cara
melepaskan lapisan film dari kulit wajah sehingga lebih praktis dalam
pemakaian dan cocok untuk pemakai dengan tingkat mobilitas tinggi (Tresna,
2010).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar teori
Kosmetik wajah yang umumnya digunakan tersedia dalam berbagai
bentuk sediaan, salah satunya dalam bentuk masker wajah peel off. Masker
peel off biasanya dalam bentuk gel atau pasta, yang dioleskan ke kulit muka.
Setelah alkohol yang terkandung dalam masker menguap, terbentuklah
lapisan film yang tipis dan transparan pada kulit muka. Setelah berkontak
selama 15-30 menit, lapisan tersebut diangkat dari permukaan kulit dengan
cara dikelupas. Masker peel off memiliki beberapa manfaat diantaranya
mampu merilekskan otot-otot wajah, membersihkan, menyegarkan,
melembabkan, dan melembutkan kulit wajah. Masker peel-off merupakan
masker yang praktis dalam penggunaannya karena setelah kering masker
dapat langsung dilepas dan menghilang sisa kotoran yang menempel pada
permukaan kulit wajah (Hary, 1982).

Masker peel off merupakan sediaan kosmetik perawatan wajah yang


berbentuk gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu tertentu segera
akan mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang
elastis, sehingga dapat dikelupaskan . Masker wajah peel off memiliki
beberapa keuntungan lainnya seperti mampu menjaga keremajaan kulit,
melembutkan serta meningkatkan elastisitas kulit, mengangkat kulit mati
secara normal menghilangkan kekusaman kulit, memiliki viskositas yang
tinggi, lapisan gel yang lebih fleksibel dan tidak lengket. Penggunaan sediaan
masker wajah peel off sangat muda dalam pemakaian karena tidak
menimbulkan rasa sakit, gel cepat kering setelah gel mengering dapat
dibersihkan dengan cara mengangkat lapisan (Mulyawan D., SurianaNeti,
2013).
Masker wajah peel off memiliki beberapa manfaat, diantaranya mampu
merilekskan otot-otot wajah, membersihkan, menyegarkan, melembabkan,
dan melembutkan kulit wajah. Penggunaan masker wajah tipe ini akan
memberikan rasa lembut dan kencang pada kulit wajah. Mekanisme kerja
masker wajah adalah menyebabkan suhu kulit wajah meningkat sehingga
peredaran darah menjadi lebih lancar dan penghantaran zat-zat gizi ke lapisan
permukaan kulit dipercepat sehingga kulit muka terlihat menjadi lebih segar.
Akibat dari terjadi peningkatan suhu dan peredaran darah yang menjadi lebih
lancar maka fungsi kelenjar kulit meningkat, kotoran dan sisa-sisa
metabolisme dikeluarkan ke permukaan kulit kemudian diserap oleh lapisan
masker yang mengering. Cairan yang berasal dari keringat dan sebagian
cairan masker diserap oleh lapisan tanduk, meskipun lapisan masker
mengering tetapi lapisan tanduk tetap kenyal, bahkan sifat ini menjadi lebih
baik ketika lapisan masker dilepaskan yaitu terlihat keriput pada kulit menjadi
berkurang dan kulit wajah tidak saja menjadi lebih halus tetapi juga menjadi
lebih kencang. Setelah masker dilepaskan, bagian cairan yang telah diserap
oleh lapisan tanduk akan menguap akibatnya akan terjadi penurunan suhu
kulit wajah sehingga memiliki efek menyegarkan kulit (Ginting, 2015).

2.2 Data preformulasi

1. Aquadest (FI IV hal. 112)


- Rumus molekul : H2O.
- BM : 18,02
- Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
- Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar
- Kegunaan : Sebagai pelarut
- Stabilitas : Dalam semua keadaan fisik (es, cairan, udara).
- OTT : Bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien lain yang
rentan terhadap hidrolisis, bereaksi keras dengan
logam alkali.
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

2. Gliserin (FI IV hal 413, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal


283)
- Pemeriaan : Cairan jernih seperti sirup; tidak berwarna, rasa manis,
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak); higroskopik,
netral terhadap lakmus.
- Kelarutan :dapat bercampur dengan air dan etanol (95%)
- Khasiat : zat tambahan sebagai Antimicrobial preservative;
emollient; humectant; plasticizer; solvent; sweetening
agent; tonicity agent
- Rumus molekul : C3H8O3
- Berat molekul: 92,09
- Konsentrasi :<50 %
- Inkompatibilitas: Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan agen
oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat atau kalium
permanganat. Perubahan warna Hitam gliserin terjadi jika terkena cahaya,
atau pada kontak dengan seng oksida atau nitrat bismuth.penggunaan
bersama fenol, asam salisilat dan tanin menimbulkan warna zat besi.
Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam glyceroboric.
- Stabilitas : gliserin bersifat higroskopis. Dapat terurai dengan pemanasan
yang bisa menghasilkan akrolein yang beracun. Campuran gliserin
dengan air, etanol 95 % dan propilena glikol secara kimiawi stabil.
Gliserin bisa mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang perlu
dihangatkan sampai suhu 20oC untuk mencairkannya.
- Penyimpanan :dalam wadah tertutup rapat.

3. Minyak jeruk (FI III, hal 452)


- Nama Resmi : Oleum Citri
- Sinonim : Minyak Jeruk
- Pemerian : Cairan kunig pucat atau kuning kehijauan, bau khas, rasa
pedas dan agak pahit.
- Kelarutan :Larut dalam 12 bagian etanol 90%, larut agak
beropalesensi dengan etanol mutlak.
- Konsentrasi : 0.2%-0.3%
- Kegunaan : Pengaroma
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4. Etanol (FI.Edisi III Hal.66)


- Nama Resmi : Etil Alkohol / etanol
- Nama Lain : Etil alkohol; hidroksietana; alkohol; etil hidrat;
alkohol absolut
- Berat molekul : 46,07 g/mol
- Rumus Molekul : C2H5OH
- Rumus Bangun :-
- Pemerian : cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
- Kegunaan : sebagai pelarut.
5. Gohsenol/PVA (HOPE 6th edition p.564)
- Nama Resmi : Ethenol, homopolymer
- Nama Lain : Airvol; Alcotex; Celvol; Elvanol; Gelvatol;
Gohsenol; Lemol; Mowiol; poly(alcohol vinylicus);
Polyvinol; PVA; vinyl alcohol polymer.
- Berat Molekul : (C2H4O)n ; n: 500 dan 5000
- Rumus Molekul : 20.000-200.000 g/mol
- Rumus Bangun :-
- Pemerian : Serbuk granul, Warna Putih sampai krem, tidak
berbau, tidak berasa.
- Kelaruta : Larut dalam air; sedikit larut dalam etanol 95%;
tidak larut dalam pelarut organik.
BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

a) Alat
 Bakker glass
 Batang pengaduk
 Gelas ukur
 Penangas air
 PH indicator
 Spatel

b) Bahan
 Aquadest
 Alkohol
 Color clay cocoa
 Gohsenol EG 05
 Gohsenol EG 40
 Gliserin
 Oleum citri
III.2 Cara Kerja

A. Pembuatan masker gel feel off


 Dipanaskan air dan gliserin
 Dimasukan gohsenol EG 05 dan 40 secara berurutan sambil diaduk ad
homogeny
 Setelah dingin ditambahkan etanol 96%
 Ditambahkan color clay cocoa diaduk ad homogeny
 Ditambahkan oleum citri diaduk ad homogen
B. Evaluasi Sediaan
 Uji organoleptic : dilihat secara langsung tekstur, warna dan aroma dari
masker gel yang telah dibuat. Gel biasanya jernih dengan konsentrasi
setengah padat.
 Pengukuran PH menggunakan PH indicator.
 Uji waktu sediaan mongering : pengujian waktu kering dilakukan dengan
cara mengoleskan masker gel ke punggung tangan dan diamati waktu yang
diperlukan sediaan untuk mongering, yaitu waktu dari saat mulai
dioleskannya masker gel hingga benar benar terbentuk lapisan yang kering.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
VI.1 Data Formulasi
A. Formula
Bahan Gram Kegunaan
Gohsenol EG 05 35 Pembentuk Film
Gohsenol EG 40 35 Pembentuk Film
Alkohol 100 Pengering dan Pelarut
Color clay cocoa 25 Pewarna
Oleum citri 0,5 Pewangi
Gliserin 25 Humektan dan Pelarut
Water 27,7 Pelarut

VII.2 Data Pengamatan

No Evaluasi
Hasil
Organoleptik
Warna Coklat
1
Bau Jeruk
Bentuk Gel Kental
2 Homogenitas Homogen
3 Pemeriksaan PH 6
4 Pengujian waktu kering 15 menit

VII.3 Pembahasan

Pada praktikumkali ini kami membuat sediaan kosmetik masker gel feel
off, masker adalah salah satu pembersih kulit wajah yang efektif sebagai deep
cleansing, yaitu membersihkan kotoran yang menempel pada lapisan kulit yang
lebih dalam, mengurangi iritasi kulit, memperbaiki pori-pori kulit, mengangkat
sel-sel kulit yang telah mati, membersihkan sisa-sisa kelebihan lemak pada
permukaan kulit, memberikan kenyamanan pada kulit, dan menutrisi kulit
sehingga kulit terlihat cerah.

Masker peel off merupakan masker gel, termasuk salah satu masker yang
praktis karena setelah kering masker tersebut dapat langsung diangkat dari
permukaan wajah tanpa perlu dibilas. Cara kerja masker peel off adalah masker
dilepaskan dari permukaan wajah sehingga kotoran dan sisa metabolisme yang
terlarut akan ikut menguap sehingga terjadi penurunan suhu pada kulit dan disaat
bersamaan zat-zat gizi yang dikandung di dalam masker dapat masuk ke dalam
lapisan kulit saat masker digunakan. Fungsi masker peel off sama dengan scrub
cream sehingga dalam penggunaan masker peel off dan scrub cream tidak
dilakukan secara bersamaan, yaitu dengan adanya selang waktu minimal 7 hari
untuk melakukan keduanya. Hal ini dapat menyebabkan pengelupasan dua kali
dengan tenggang waktu relatif singkat yang tidak cukup untuk melakukan
regenerasi sel kulit sehingga kulit akan tampak kusam dan tidak berseri.

Pada praktikum kali ini dibuat masker peel off menggunakan sistem basis
vinil, yaitu PVA atau nama lainnya yaitu Gohsenol sebagai pembentuk film
gohsenol yang digunakan yaitu Gohsenol EG 05 dan 40 , Gliserin sebagai
humektan untuk mencegah kekeringan pada sediaan utamanya didalam wadah dan
juga dapat digunakan sebagai pelarut, etanol 95% untuk mempercepat waktu
pengeringan atau penguapan pada saat sediaan digunakan selain juga dapat
digunakan sebagai pelarut, color clay cocoa digunakan sebagai pewarna dan
oleum citri atau minyak jeruk sebagai pewangi, serta aquades sebagai pelarut.
Pada sediaan masker peel off dengan konsentrasi PVA yang digunakan
menentukan tekstur yang dihasilkan, Hal ini dikarenakan PVA merupakan basis
pembentuk film sehingga semakin tinggi konsentrasi dari PVA, maka sediaan
yang dihasilkan akan memiliki viskositas yang lebih tinggi. Selain itu, Gliserinl
juga dapat meningkatkan viskositas sediaan karena mampu mengikat air sehingga
terjadinya peningkatan ukuran unit molekul yang menyebabkan adanya tahanan
untuk mengalir dan menyebar.
Pengujian pH dilakukan untuk mengetahui pH dari sediaan yang dibuat
dengan menggunakan indikator pH universal. pH yang didapatkan yaitu 6 hasil
tersebut sesuai dengan range pH kulit, yaitu 4,5 – 6,5. pH dapat berpengaruh pada
efek yang akan dirasakan saat masker peel off diaplikasikan di wajah. Jika pH
terlalu asam maka dapat menimbulkan iritasi pada kulit, sedangkan jika pH terlalu
basa maka dapat mengakibatkan kulit menjadi kering .
Uji homogenitas sediaan dilakukan dengan cara meletakkan sedikit sediaan
yang dihasilkan di atas kaca objek, kemudian diratakan dan diperhatikan butiran-
butiran partikel kasar yang terdapat didalam sediaan tersebut. Untuk uji
homogenitas, seluruh sediaan masker peel off yang dihasilkan memiliki
homogenitas yang bagus karena tidak terlihat adanya partikel atau butiran-butiran
kasar.
Pengujian waktu kering untuk seluruh sediaan dilakukan dengan cara
mengaplikasikan masker peel off diatas permukaan kulit pada panjang dan lebar
kurang lebih 5 cm dengan estimasi waktu 20 menit. Faktor yang mempengaruhi
waktu kering pada sediaan masker peel off adalah etanol 95%, yang dimana
berfungsi sebagai pelarut yang mudah menguap.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :


1. masker peel off adalah masker dilepaskan dari permukaan wajah sehingga
kotoran dan sisa metabolisme yang terlarut akan ikut menguap sehingga
terjadi penurunan suhu pada kulit dan disaat bersamaan zat-zat gizi yang
dikandung di dalam masker dapat masuk ke dalam lapisan kulit saat masker
digunakan.
2. Berdasarkan hasil praktikum didapatkan masker feel off dengan warna coklat
wangi jeruk dengan tekstur gel kental.
3. Pada pengujian pH didapatkan hasil pH 6, sesuai dengan range pH kulit yaitu
4,5 – 6,5
4. Pada pengujian homogenitas didapatkan sediaan yang homogen dan saat di
uji waktu pengeringan masker kering dalam waktu 15 menit.
DAFTAR PUSTAKA

Ginting N, 2015, Manajemen Pemasaran . Bandung : Yrama Widya.

Hary, R. G., Wilkonson, J. B., and Moore, R. J., 1982, Harry’s Cosmetology, 7 th
ed, New York: Chemical Publising Company

Mulyawan D., SurianaNeti, 2013. A-Z Tentang Kosmetik. Jakarta : PT. Alex
Media

Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Tokyo : Shiseido Co

Tresna, Pipin., 2010. Modul 1 Dasar Rias : Perawatan Kulit Wajah (Facial).
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
LAMPIRAN

1. DUS,BROSUR DAN ETIKET

Gohmask
Peel Off Mask

Masker Gel Pell Off dapat


membantu memperbaiki serta
merawat kulit wajah dari masalah
keriput, penuaan, jerawat, dan dapat
juga digunakan untuk mengecilkan
pori, serta dapat membersihkan dan
melembutkan kulit.

Cara pakai :
oleskan masker gel peel off pada
bagian wajah yang telah
dibersihkan,hindari area mata. Lalu
diamkan selama 15-20 menit, lalu
diangkat atau dikelupas. Maksimal
gunakan masker wajah peel off
seminggu dua kali.

Perhatian:
Hentikan pemakaian bila terjadi
alergi/iritasi . Hindarkan dari paparan
sinar matahari langsung.

Komposisi : Water, Alkohol 95%,


Gohsenol EG 05, Gohsenol EG 40,
Colour clay cocoa, Gliserin, Oleum
citri.

No Batch : 14052020
No Reg : IKS659043788
Expired Date : 14052022
Harga : Rp. 21.000,-

Diproduksi oleh:
PT.BEAUTY LABORATORIES
Bogor - Indonesia

Anda mungkin juga menyukai