Kelas : L
Nama Kelompok : 2
Dosen :
Fakultas Farmasi
2017
Alhamdulillahi robill alamin segala puji bagi Allah swt, karena berkat rahmat, karunia
dan inayah nya kami selaku penyusun makalah ini yaitu mahasiswa/mahasiswi ISTN,
Fakultas Farmasi, Program Studi Farmasi dapat menyelesaikan makalah “ Formulasi Shampo
Antiketombe” dalam waktu yang telah di tetapkan dan dapat di kerjakan dengan sebaik
mungkin dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kosmetiologoi Dan
Teknologi Kosmetika yang di bimibing oleh dosen
Selain rasa syukur kehadirat tuhan yang maha esa ( Allah swt), kami para penulis ingin
mengucapkan rasa banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami
dalam menyelasaikan atau menyusun makalah ini, bantuan yang mereka berikan banyak
dalam berbagai hal baik dari segi materi, support, tenaga, bahkan hanya menemani kami
mengerjakan tugas ini, mereka yang di maksud adalah :
1. Orang tua kami ( Ibu, Bapak, Umi, Abi, Ayah, Bunda) yang selalu mensupport
2. Teman-teman kami yang sulit untuk kami sebutkan
3. Para Adek Angkatan yang menemani kami dalam mengerjakan
Ucapan terima kasih telah kami sebutkan, tetapi kami sadar tugas yang kami kerjakan ini
masih banyak kesalahan dalam cara penulisan, kata-kata yang kurang baku tidak sesuai
KBBI, ataupun kurang detail dalam beberapa bagian terutam di dalam materi yang kami
susun, maka dari itu kami selaku penulis mengarapkan keritikan yang membangun sehingga
kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi dari yang saat ini, dan kami juga
mengharapkan saran yang membantu, terima kasih.
Hormat Kami,
Penulis
Cover
BAB I : Pendahuluan
Formula 1 ……………………………………………………………… 20
Formula 2 ……………………………………………………………… 20
Formula 3 ……………………………………………………………… 21
Formula 4 ……………………………………………………………… 23
Formula Baru ……………………………………………………………… 24
BAB V : Kesimpulan
Kesimpulan ……………………………………………………………… 27
Saran ……………………………………………………………… 27
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Ketombe (dandruff, pityriasis capitis) berwujud sebagai pengelupasan sel kulit kepala
yang berlebih, ketika proses keratinisasi sel kulit kepala belum sempurna. Gejala kelainan
yang timbul dapat bervariasi dalam antar individu. Pada umumnya ketombe seringkali
menjadi masalah karena dapat mengganggu penampilan seseorang karena timbulnya sisik
putih dan serpihan yang berjatuhan di baju dan menyebabkan kulit kepala menjadi kotor serta
lepek dan berbau. Selain itu ketombe menyebabkan keresahan karena rasa gatal yang berlebih
yang memungkinkan penderita menggaruk kulit kepala hingga lecet dan berdarah, akibat
yang paling parah dari ketombe adalah kerontokan rambut pada tingkat yang meresahkan
ditambah dengakondisi rambut yang menjadi berbau kurang sedap.1
Ketombe sering di alami oleh berbagai orang yang sudah mengalami atau pasca
mengalami pubertas di mana setidaknya 50%, terkena atau mengalaminya dari berbagai jenis
kelamin. Dari pustaka lain di katakana bahwa sekitar 60% orang mengalami terkena penyakit
ketombe, di mana 6 dari 10 pria, dan 5 dari 10 wanita terkena penyakit ini.
Penyakit ketombe ini dapat menurunkan kepercayaan diri seseoran yang terkenanya,
bahkan sampai ketaraf depresi karena di jauhkan oleh teman-temannnya, maka dari itu
penyakit ini wajib di obatai apabila sudah terkenanya dan lebih baik di cegah apabila belum
terkena. Cara pengobatan dan perawatan seseorang dari ketombe dengan cara
membersihhkan rambut atau ber-shampoo minimal sehari sekali.
Dan yang di maksud shampo adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud
keramas rambut, sehingga setelah itu kulit kepala dan rambut menjadi bersih, dan sedapat
mungkin menjadi lembut, mudah diatur dan berkilau. Dan merupakan produk perawatan
rambut yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan kulit, dan kotoran lain
dari rambut..
Dalam bahasa Inggris, istilah Shampoo digunakan pada tahun 1762 yang berarti
"memijat," dari bahasa Anglo-Indian shampoo, dari bahasa Hindichampo, bentuk imperatif
dari champna yang berarti "menekan, meremas otot". Sampo yang kemudian diartikan
sebagai "mencuci rambut" pertama dicatat pada tahun 1860, dan di tahun 1866 pertama kali
tercatat sebagai kegiatan "membersihkan dengan menggunakan sampo".
Shampoo adalah suatu zat yang terdiri dari surfaktan, pelembut, pembentuk busa,
pengental dan sebagainya yang berguna untuk membersihkan kotoran yang melekat pada
rambut seperti sebum, keringat, sehingga rambut akan kelihatan lebih bersih, indah dan
mudah ditata. Shampoo banyak jenis dan typenya, formulanya dan klasifikasi preparat seperti
liquid, krim, pasta, shampoo anti dandruff, shampoo untuk anak-anak dan sebagainya.
Preparat shmapo harus meninggalkan kesan harum pada rambut, lembut dan mudah diatur,
memiliki performance yang baik (warna dan viskositas yang baik) harga yang terjangkau.
2. Permasalahan
Ketombe adalah penyakit yang sering terjadi hampir 50% orang pasca pubertas
Shampoo sering dapat mengiritasi kulit pada rambut
Shampoo sering memebrikan efek samping yang berlebih
3. Tujuan
Mahasiswa mampu membuat suatu formula shampoo baru untuk anti ketombe
Mahasiswa mampu mengetahui evaluasi sediaan shampoo.
Mahasiswa mampu mengetahui waktu stabilitas dari sahampoo sehingga tidak
merubah karakteristik.
Tinjauan Pustaka
2. Ketombe
Pengelupasan kulit kepala yang berlebihan dengan bentuk besar-besar seperti
sisik-sisik, disertai dengan adanya kotoran-kotoran berlemak, rasa gatal, dan
kerontokan rambut dikenal sebagai ketombe (dandruff). Ketombe termasuk penyakit
kulit yang disebut dengan dermatitis seboroik (seborrheic dermatitis) dengan tanda-
tanda inflamasi atau peradangan kulit pada daerah seborea (kulit kepala, alis mata,
bibir, telinga, dan lipat paha), yang disebabkan karena keaktifan dari kelenjar keringat
yang berlebihan (Harahap, 1990). Berdasarkan jenisnya secara umum dikenal dua
macam ketombe, yaitu:
3. Teori
Sampo merupakan sediaan surfaktan dalam bentuk padat, krim, larutan atau
bentuk lain yang jika dipakai pada rambut dapat menghilangkan kotoran-kotoran
tanpa menimbulkan efek yang jelek bagi si pemakai, Syarat – syarat yang harus
dipenuhi oleh suatu sampo adalah :
Dapat membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran – kotoran.
Mudah dihilangkan dari rambut dan kulit kepala setelah dibilas dengan air.
Tidak menimbulkan iritasi.
Tidak menghilangkan terlalu banyak lemak yang berasal dari kulit kepala.
Dapat menghasilkan busa yang banyak.
Rambut yang telah dicuci dengan diharapkan menjadi halus, mengkilat, harum
dan mudah
Sampo memiliki formula utama. Sebagai bahan utama yang sering digunakan
adalah sabun atau detergen, minyak-minyak lemak tersulfonasi atau detergen sintetis.
Bahan utama adalah merupakan basis dari sampo yang biasanya dapat membentuk
busa dan bersifat membersihkan. Kebersihan dari hasil pencucian rambut sangat
tergantung pada jenis detergen yang digunakan, suhu, cara pencucian, cara
pembilasan dan jenis air yang digunakan.
Sabun merupakan suatu hasil penyabunan dari minyak alam, baik hewan atau
tumbuhan dengan suatu basa. Karena kelemahan dari penggunaan sabun, maka
detergen sintetik banyak digunakan. Dalam formulanya sampo tidak hanya terdiri dari
detergen saja tetapi ada zat – zat tambahan yang masing – masing mempunyai fungsi
dalam pemeliharaan rambut dan dalam memberi bentuk sampo yang baik dan sesuai.
Bahan – bahan yang sering ditambahkan diantaranya :2
4. Praformulasi
Ketoconazole
Pemerian Warna putih atau hampir serbuk putih
Kelarutan Peraktis tidak larut dalam air, dapat larut dalam alcohol, larut
dalam diklorometan dan larut dalam metil alcohol
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
Khasiat Antifungi
Cetil Alcohol
Sinonim Cetil Alcohol
Rumus Molekul 𝐶16 𝐻34 𝑂
Berat Molekul 242.44
Fungsi Coating agent, emulsifying agent
OTT Zat pengoksidasi kulit
5. Metode Pembuatan
1) Shampo Krim dan Pasta
Detergen dipanaskan dengan air pada suhu lebih kurang 80℃ dalam panci dinding
rangkap, sambil terus di aduk.
Zat malam ditambahkan , dan diaduk terus kurang lebih 15 menit.
Biarkan campuran ini pada suhu 40 − 50℃
Parfum ditambahkan, dan di aduk terus hingga homogen
Pengadukan di lanjutkan untuk mengehilangkan udara, selagi panas
Metodelogi Penelitian
1. Formula 1(3)
Nama Bahan Fungsi Kadar
Ekstrak daun Allamanda cathartica Zat Aktif 30%
Natrium Lauril Sulfat Surfaktan / Detergen 10%
Cocamide DEA 4%
CMC Zat Pengental 3%
Metil Paraben Pengawet 0,15%
Menthol 0,5%
Aquades ad Pelarut ad 50 mL
Cara Pembuatan
Candida albicans dalam media agar miring disuspensikan dengan NaCl
sebanyak 3 mL.
Kemudian diambil secukupnya dan dimasukan kedalam media pembenihan.
Lalu dicampur dan diatur kekeruhannya sama dengan larutan Mc.Farland
(Carter dan Cole, 1990).
Dilakukan pengujian aktivitas antijamur.
Evaluasi
Organolaptis
pH
Tinggi Busa
Kadar Air
Uji Aktivitas Antijamur
2. Formula 2(4)
Nama Bahan Fungsi Kadar
Ekstrak seledri Zat Aktif 10%
Sodium Lauryl Sulfate Detergen 10%
Cocamide DEA 4%
CMC Zat Pengental 3%
Propil paraben Pengawet 0,2%
Asam sitrat Cleating Agent Qs
Pembahasan
Pada makalah ini kami sekelompok membuat sebuh formula shampoo anti ketombe, di
mana kami menggunakan zat aktif berupa ketoconazole sebesar , kami memilih ketoconazole
dikarenakan zat ini memiliki fungsi anti jamur dengan spectrum luas yang bisa jadi bekerja
jangka lama yang mana saat shampoo dari zat aktif lain sudah tidak dapat bekerja.
Aat ini juga sedikit memiliki efek samping tidak seperti zat lain seperti Ter yang memiliki
efek samping memperlambat keratian dan pongelupasan kulit. Asam salisilat yang dapat
menyebabkan kulit menjadi kering, dan menurut penelitian dari daftar pustaka nomor 6 dapat
dikatakan bahwa ketoconazole memiliki efek yang lebih baik di bandingkan dengan Zinc
Pyrithione dengan kadar yang sama.
Dari formula yang telah kami susun kami mendapatkan karakteristik dari sediaan ini
berupa shampoo dengan warna putih beraroma citrus atau jeruk, memiliki ph yang sama
dengan pH kulit yaitu sekitar 6.0 – 7.0, sehingga formula ini tidak atau kurang dapat
mengiritasi kulit sehingga aman di gunakan pada kulit.
Viskositas dari formula ini memiliki kekentalan kecil hingga sedang sehingga sediaan
dapat mudah digunakan atau dikeluarkan dari wadah tetapi tidak terlalu encer karena apabila
sediaan dalam bentuk atau kelarutan encer maka dapat dengan mudah keluar dari wadah
sehingga menyebabkan sediaan tumpah.
Busa yang di hasilkan dari formula baru yang di buat memiliki tinggi busa 2 cm, dan
dapat setabil dalam waktu 8 menit, sehingga zat aktif dapat bekerja untuk membersihkan kulit
kepala atau menghilangkan ketombe ttanpa menurunkan kadar minyak di dalam kulit kepala
sehingga tidak membunuh sel karetonin.
Hasil dari uji formula baru ini pada uji tempel didapatkan tidak adanya efek samping
iritasai pada kulit kepala, dan pada uji iritasai pada mata sama seperti uji tempel tidak terjadi
efek samping yang tidak di inginkan pada bagian mata terutama pada konjungtiva yaitu
kemerahan dan pembengkakan dan penutupan kelopak mata.
Penutup
1. Kesimpulan
Formula yang baru menggunakan zat aktif ketoconazole sebesar yang dapat
menghilangkan jamur dan bekerja pada spectrum luas.
Pada uji evaluasi sediaan baru yang di lakukan di dapatkan sebagai berikut :
Uji Organoleptis : Warna ( putih ), aroma ( Jeruk ), pemerian ( cairan kental )
pH : 6.0 – 7.0
Viskositas : cairan kental ( sedang )
Kemapuan dan stabilitas busa, Pengukuran Tinggi Busa : tinggi busa yang di
dapat 2 cm, setabil busa selama 8 menit
Uji Tempel (Patch Test) dan Uji Iritasi terhadap Mata : Tidak terjadi efek samping
yang timbul
Hasil evaluasi di uji kesetabilannya selama 8 hari dan tidak terjadi perubahan atau
hasil yang didapatkan sama seperti pengujian di awal
Keunggulan dari Formula yang baru kami buat
Sediaan dapat bertahan atau memiliki kesetabilan dalam waktu jangka lama
Zat aktif dapat bekerja maksimum untuk membunuh jamur yang menyebabkan
ketombe
Memiliki aroma yang menyegarkan yaitu aroma citrus
Tidak memiliki efek samping apabila di gunakan sesuai aturan
2. Saran
Sampho yang berbahan dasar ketoconazole harus di gunakan setiap hari sampai
ketombe dapat dikendalikan, kemudain menjadi 2-3 kali seminggu, saat penggunaan
shamposetidaknya didiamkan sekurang-kurangnya 5 menit di kepala agar kandungan
shampoo dapat bekerja maksimum, baru di bilas.