Anda di halaman 1dari 13

I.

Formula Asli : Tablet Ambroxol


II. Rancangan Formula :
Tiap tablet mengandung
Ambroxol 30 mg
Amilum manihot 10 %
Metil selulosa 5%
Talcum 10%
Avicel 24 %
Aerosil 1%

III. Master Formula


Nama produk : Ambroxol
Jumlah produk : 10.000
Nomor Reg : GKL 1934703010A1
Nomor Batch : G 04181004
Tanggal Formula : 25 Maret 2018
Tanggal Produksi : 25 April 2018
Tanggal Kadaluarsa : 25 April 2020
Diproduksi oleh : PT.03 AFT

Uraian No.Registrasi
GKL 1934703010 A1
G : Generik
K : Keras (Golongan obat keras)
L : Lokal/ obat jadi produksi dalam negri
19 : Tahun produksi tahun 2019
347: Nomor urut pabrik
030: Nomor urut obat disetujui
10 : Sediaan tablet
A : Menunjukkan kekuatan obat yang pernah disetujui
1 : Kemasan yang utama /pertama
Uraian No.Batch
04 : Bulan produksi obat 04
18 : Tahun produksi obat 2018
10 : Kode bentuk sediaan tablet
02 : Nama urut pembuatan obat

No. Kode Bahan Nama Bahan Fungsi Bahan


1. 01.Amb Ambroxol Zat aktif
2. 02. Am Amilum manihot Zat penghancur
3. 03. Ms Metil selulosa Zat pengikat
4. 04.Talk Talcum Lubrikan
5. 05. Av Avicel Pengisi
6. 06. Ar Aerosil Glidan

IV. Studi Preformulas


IV.1 Zat aktif
IV.1.1 Sifat Fisika
1. Menurut Martindale : 1565
a. Organoleptis
Bentuk : Bubuk Kristal/serbuk
Bau : Berbau khas
Warna : Putih atau kekuningan
Rasa : Rasa khas
b. Kelarutan : Sedikit larut dalam air, praktis tidak larut dalam
diklorometana, larut dalam metal selulosa 1 %, dalam air
memiliki pH 4,5-6,0.
c. Kestabilan : Ambroxol dapat disimpan pada suhu tidak lebih
dari 300c dalam kondisi suhu kamar.
2. Menurut FI III
a. Organoleptis
Bentuk : Serbuk Kristal
Bau :-
Rasa :-
Warna :Putih
b. Berat molekul : 446,5
c. Kelarutan : Sedikit larut dalam air dan larut dalam metal
alcohol.
d. Kestabilan : Ambroxol dapat disimpan pada suhu tidak lebih
dari 300c dalam kondisi suhu kamar, dan dapat disimpan
hingga 12 bulan.
3. Menurut Euoropran Pharmacopocia, 2016
a. Organoleptis
Bentuk : Serbuk Kristal
Warna : Putih
b. Kelarutan : Praktis tidak mudah larut dalam air, dapat larut di
methanol, tidak dapat larut di methylene chloride.
c. Titik lebur : 468.6470c pada 760 mmHg.

IV.1.2 Sifat Kimia

PH larutan 1 % dalam air = 4,5-6,0

IV.2 Zat Tambahan

IV.2.1 Sifat Fisika

1. Amylum manihot
a. Menurut FI III :107
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk sangat halus
Bau : Tidak berbau
Warna : Putih
Rasa : Tidak berasa
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan
dalam etanol.
3) Konsentrasi : 3-25%
4) Kestabilan : Pati singkong stabil jika terlindung dari
kelembapan tinggi.
b. Menurut exipient 6th : 685
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol.
3) Kestabilan : Pati singkong stabil jika terlindung dari
kelembapaan tinggi.
4) Konsentrasi: 3-25%

2. Avicel
a. Menurut exipient 6th : 129
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk Kristal
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Stabilitas : Stabil, meskipun bersifat higrokopik harus
disimpan dalam wadah.
3) Kelarutan : Sukar larut dalam larutan NaOH 5% b/v;
praktis tidak larut dalam air, asam encer dan sebagian besar
pelarut organic.
b. Menurut FI III:135
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk hablur
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kelarutan : Sukar larut dalam larutan NaOH 5% b/v ;
praktis encer dan sebagian besar pelarut organic.
3) Kestabilan : Stabil, meskipun bersifat higroskopik.

c. Menurut Martindale 36th : 2143


1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk Kristal
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kestabilan : Stabil, meskipun bersifat higroskopik
3) Inkompabilitas: Tidak cocok dengan agen pengoksida kuat.

Sifat Kimia

- Amilum manihot
PH : 3-25%
- Avicel
PH : 20-90%

3. Aerosil
a. Menurut Exipient 6 th: 186
1) Organoleptis
Bentuk : Amorf
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam pelarut organik,
air dan asam, kecuali Hcl, larut dalam larutan panas alkali
dihidroksida membentuk dispeit koloid.
3) Kestabilan : Higroskopik, menyerap banyak air tanpa
menjadi cair, bila PH lebih besar dari 7,5 viskositas akan
berkurang dan diatas 10,7 kemampuan alkali.

b. Menurut FI IV:1197
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk hablur
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam solven organic, air dan
asam keuali Hcl larut dalam larutan panas alkalis
hidroksida membentuk disperse koloid dengan air.
3) Stabilitas : Higroskopis, menyerap banyak air tanpa
menjadi cair. Bila PH lebih besar dari 7,5 viskositas akan
berkurang dan diatas 10,7 kemampuan akan hilang.
4) Konsentrasi : 2-0-10,0 %
c. Menurut FI IV :424
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk hablur
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tida berbau
Warna : Putih
2) Kelarutan : Praktis tidak larut dalam solven organic air
dan asam kecuali Hcl, larut dalam larutan alkalis hydroxide
panas membentuk disperse koloid.
3) Kestabilan : Bersifat higroskopis dan sebagian besar air
tanpa mencair dan aerosil disimpan dalam wadah tertutup
balk.
4) Sifat kimia
Ph : 2,0-10,0%
4. Metil selulosa
a. Menurut FI III : 544
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk berserat
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kelarutan : Tidak larut dalam etanol, dalam eter dan
dalam kloroform, larut dalam asam asetat glacial dan dalam
campuran volume sama etanol dan kloroform.
3) Konsentrasi : 1-5%
4) Kestabilan : Metil selulosa disimpan dalam wadah
tertutup baik.
b. Menurut martindale : 436
1) Organoleptis
Bentuk : Serbk berserat
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kelarutan : Tidak larut dalam etanol, dalam eter dan
dalam kloroform, larut dalam campuran volume sama
etanol dan kloroform.
3) Konsentrasi : 1-5%
4) Kestabilan : Metil selulosa disimpan dalam wadah
tertutup baik.
c. Menurut Exipient : 438
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk berserat/granul
Bau : Tidak berbau
Rasa : Tidak berasa
Warna : Putih
2) Kelarutan : Tidak larut dalam etanol, dalam eter dan
dalam kloroform, larut dalam asam asetat glacial dan dalam
campuran volume sama etanol dan kloroform.
3) Konsentrasi : 1-5%
4) Kestabilan : Metil selulosa disimpan dalam wadah
tertutup baik.
5) Sifat kimia
PH : 1-5%

5. Talcum
a. Menurut FI III:591
1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk sangat hablur
Bau : Tidak berbau
Rasa :-
Warna : Putih
2) Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut.

b. Menurut exipient 6th : 728


1) Organoleptis
Bentuk : Serbuk sangat halus
Bau : Tidak berbau
Rasa :-
Warna : Putih
2) Kelarutan :Tidak larut dalam asam encer dan alkali,
pelarut organic.
3) Kelarutan :Talk adalah material stabil dan
memungkinkan sterilisasi dengan melakukan pemanasan
pada suhu itu pada waktu kurang dari 1 jam, juga
disterilisasi dengan menokpas dengan menggunakan etilen
oksidn atau radiasi sinar gamma.
4) Sifat kimia
PH : 1-10%

V. Alasan Penggunaan Bahan


V.1 Zat Aktif
a. Menurut Farnakologi dan Terapi : 546
Ambroxol, suatu metabolit bromheksin diduga sama cara kerja dan
penggunaannya. Ambroxol sedang diteliti tentang kemungkinan manfaatnya
pada keratokonjungtivitas jika dan sebagai perangasang produksi surfaktan
pada anak lahir premature dengan sindrom pernafasan.
Ambroxol digunakan sebagai mukolitik pad bronchitis atau kelainan
saluran nafas. Selain itu, digunakan secara local di bronkus untuk
memudahkan pengeluaran dahak.

b. Menrut Obat-obat Penting : 624


Ambroxol adalah agen mukolitik dan sekretolitik digunakan dalam
pengobatan penyakit pernafasan yang terkait dengan kental atau
mengeluarkan lendir yang kental. Efek sampingnya berupa gangguan
saluran cerna.
Dosis : Oral Dewasa : 30-120 mg perhari

V.2 Zat Tambahan


A. Amilum Manihot
a. Menurut Excipien : 16
Bahan penghancur ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau
hancurnya tablet ketika berkontak dengan cairan pencernaan dan berfungsi
menarik air kedalam tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah
menjadi bagian-bagian. Tablet yang umum digunakan pada konsentrasi 3-
14%, konsentrasi topical adalah 15%.
b. Menurut RPS 18th : 1636
Pati 5 % disarankan, tetapi jika disentergrator lebih cepat diinginkan,
jumlah ini dapat ditingkatkan hingga 10 atau 15 %, meskipun mungkin
diharapkan waktu disentergrasi akan berkurang karena presentase pati
dalam tablet mengikat.
c. Menurut Ansel : 263
Jika amilum digunakan 5% umumnya cocok untuk membantu
penghancuran, tetapi sampai kira-kira 15% dapat dipakai untuk
memperoleh daya hancur yang lebih cepat.

B. Aerosil
a. Menurut Exipient : 18
Penggunaan aerosil sebagai glidan dengan konsentrasi 0,1% -1%. Silikan
dioksida koloid yang banyak partikelnya yang kecil dan luas permukaan
spesifik yang benar memebrikan sifat sebagai serbuk kering dan sejumlah
proses seperti pengujian tablet
b. Menurut R.Voight : 705
Menjamin bahwa yang ditabletasi mudah mengalir dan separuh pengisi
kedalam ruang otak melalui alogaritma yang berbentuk bundar dan bersifat
adhesi dimana gerakannya yang cepat disebabkan oleh efek posisi pelarut
yang mengakibatkan terjadinya perubahan gerakan dari gesekan luncur
menjadi gerakan gulir.
C. Avicel
a. Menurut Exipient 6th : 129
Konsentrasi sebagai pengisi atau pengikat 20-90%. Selulosa mikrokristal
terutama diguanakan dalam proses granulasi basa dan proses kempa
langsung.
b. Menurut R.Voight : 701
Selulosa mikrokristal sering disebut avicel, suatu zat yang dapat dicetak
langsung. Sifat mengalirnya baik dan sifat-sifat pencetak langsungnya
bagus. Zat ini merupakan bahan pengisi yang banyak digunakan.
D. Metil selulosa
a. Menurut Exipient 6th : 438
Penggunaan metil selulosa sebagai zat pengikat dengan konsentrasi 1-5%.
Dalam formulasi tablet, tingkat toksisitasnya rendah atau mencegah, metil
selulosa digunakan sebagai agen pengikat, metil selulosa ditambahkan baik
sebagai bubuk atau larutan.
b. Menurut R.Voight : 202
Memberikan kekompakan dan daya tahan tablet, oleh karena itu bahan
pengikat menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk dalam sebuah butir
granula.
E. Talkum
a. Menurut Exipient : 738
Talcum digunakan sebagai lubrikan dalam formula tablet, penggunaan
tablet sebagai lubrikan dengan konsentrasi 1-10%.
b. R.Voight : 205
Talk berfungsi sebagai pelincir, pemisah, dan glidan. Pada umumnya talk
ditambahkan sebanyak 2% ke dalam granulat siap pakai juga di sarankan
untuk mencampurkan talk dengan aerosil hingga 10%.
c. Menurut Lachman : 703
Pelincir yang paling banyak digunakan, bahan-bahan yang digunakan
konsentrasi 5%.
VI. Uraian Bahan
a. Ambroxol
1) Menurut Martindale : 1565
NR/NL : Ambroxol Hydrochloride/ Ambroxol Hcl
RM : C13H18Br2N2O Hcl
BM : 414,6
Pemerian : Putih atau kekuningan bubuk Kristal
Kelarutan :Sedikit larut dalam air, praktis tidak larut dalam
diklorometana, larut dalam metil alcohol. Sebuah solusi 1%
dalam air memiliki PH 4,5-6,0.
Penyimpanan : Terlindung dari cahaya

b. Amilum Manihot (FI IV:107)


NR/NL : AMYLUM MANIHOT / Pati singkong
Pemerian : serbuk sangat halus, putih
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dari dalam etanol
(95%) p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Desintegrator, zat tambahan
c. Aerosil (Exipient 6th : 185/186) (FI IV: 1197)
NR/NL : COLLOIDAL SILICON DIOXIDE / Aerosil
BM/RM : Amorf, berwarna putih kebiruan, tidak berbau, tidak
berasa.
Pemerian : Praktis tidak larut dalam solven organic, air dan terkecuali
Hcl larut dalam larutan panas alkalis hidroksida
membentuk disperse koloid dengan air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Glidan
d. Avicel ( Exipient 6th : 129,130,131)
NR/NL : MICROCRYSTALINE CELLULOSE /Avicel
BM : C6H10O5
Pemerian : Serbuk Kristal dengan partikel berpori. Berwarna putih,
tidak berbau, dan tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larutan asam dan sebagian
besar pelarut organic.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat pada tempat yang sejuk dan
kering.
Kegunaan : Pengisi

Anda mungkin juga menyukai