Anda di halaman 1dari 41

Patient Counseling in

Community Pharmacist

Dewi Oktavia Gunawan, M.Farm.,Apt


Program Studi Farmasi
2020
Curiculum Vittae

Education Background:
a Pharmacist in 2004 at the University of Akhmad
Dahlan Yogyakarta
Pharmacist Profession in 2006 at Akhmad Dahlan
Yogyakarta
Postgraduate Clinical Pharmacy in 2015 at Akhmad
Dahlan University Yogyakarta
Tujuan Sesi
 Mengetahui perkembangan Farmasi Komunitas & Klinik.
 Mengetahui pentingnya Patient Counseling in
Community Pharmacist atau PCC (Patient Counseling
Community).
 Mengetahui teknik konseling yang baik dan benar.
 Mengetahui Patient Counseling events di Indonesia.
Perkembangan Farmasi Klinik &
Komunitas
Masa
transisi
(1960-
1970) Pelayanan farmasi
klinis di bangsal (ward
Farmasi pharmacist)
Tradisional
(abad ke-19) Farmasi
Klinik
(1970-
1990)
Pharmaceutical Care
(setelah thn 1990 di
USA)
(setelah thn 2000 di
Indonesia)
We are
Product Oriented

DOSAGE FORM
(drug delivery system)
and
PHARMACOTHERAPY

Patients Oriented design, formulation


and manufacture
Pharmaceutical care/services
more focus to
Pharmaceutical Care...?
“Is the responsible provision of drug therapy for the
purpose of achieving definite outcomes that
improve a patients quality of life
(Hepler and Strands, 1990)

dimensi baru pelayanan kefarmasian yg berkembang dr


“product oriented” ke “patient oriented” yg menuntut
kesiapan tenaga kefarmasian untuk menjamin
ketersediaan sediaan farmasi yg bermutu tinggi & mampu
melaksanakan pelayanan kefarmasian secara
komprehensif (konseling).
WHAT IS PCC…?

• DEFINISI ?
• TUJUAN ?
• OUTPUT ?
Patient Counseling Community
WHY IS IT IMPORTANT...?

1. Pelayanan kefarmasian (Pharm.Care) merupakan tanggung


jawab profesi dlm mengoptimalkan terapi --> mencegah dan
memecahkan masalah terkait obat (DRP) --> menjamin
penggunaan obat yg aman dan sesuai untuk pasien.
2. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan meningkat shg
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kefarmasian
meningkat.
3. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat
dan penggunaan obat untuk terapinya --> Non-complience dan
Non-concordance pasien --> salah satu penyebab kegagalan
terapi.
Pelayanan Informasi Obat kepada pasien dan
keluarga melalui Konseling obat secara benar dan
konsisten

Meningkatkan peran dan citra tenaga farmasi di


masyarakat luas
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
(kualitas hidup meningkat)
Therefore needed,…
 Pendidikan khusus atau profesi, dan atau
 Pelatihan yg terstruktur

Tujuannya:
• memaksimalkan efek terapeutik obat
• meminimalkan resiko/toksisitas obat, dan
• meminimalkan biaya obat.
APOTEKER

PRAKTEK TIDAK
PROFESI TENAGA PRAKTEK
KESEHATAN

BEKERJA KARENA GELAR /


REGISTRASI-IZIN PRAKTEK
KEAHLIANNYA DI:
TEMPAT PRAKTEK:
1. INDUSTRI
1. APOTEK
2. DISTRIBUSI
2. PUSKESMAS
3. PENDIDIKAN
3. HEALTH CARE CENTER
4. PEMERINTAHAN
4. CLINICS
5. LABORATORIUM
5. RUMAH SAKIT
6. LEMBAGA RISET

SISTEM KESEHATAN NASIONAL


The Role of the Pharmacist in Health
Care System (Community Pharmacy)
Farmasi komunitas adalah profesional kesehatan yg paling
mudah diakses oleh publik.

Kegiatan profesional:
memasok obat-obatan sesuai dgn resep, atau tanpa
resep
melakukan konseling pasien pd saat pengeluaran
resep atau non-resep.
memberikan informasi obat kepada para profesional
kesehatan yg lain, pasien dan masyarakat umum.
berpartisipasi dalam promosi kesehatan.
Konseling = Counsel
 Memberikan saran, melakukan diskusi dan pertukaran
pendapat.

Konseling obat:
Suatu proses yg memberikan kesempatan kepada pasien
untuk eksplorasi diri yg mengarah pada peningkatan
pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang
penggunaan obat yg benar (concordance).
Tujuan Konseling
 Membina hubungan/komunikasi dan membangun
kepercayaan pasien kepada farmasis.
 Memberikan informasi sesuai kondisi dan masalah
pasien.
 Membantu pasien dengan memberikan cara/metode
yang memudahkan pasien menggunakan obat dengan
benar.
Manfaat Bagi Pasien
 Meningkatkan Kepatuhan pasien
 Memperoleh informasi
 membantu dalam Swamedikasi
 Kebutuhan emosional terpenuhi
Manfaat Bagi Farmasis
 Legalitas
 Profesionalitas
 Kepuasan kerja
 Ekonomi
Kompetensi Dasar Konselor
 Pengetahuan (knowledge).
 Kemahiran berkomunikasi (comunication skill).
 Nilai-nilai pribadi (attitude, behaviour).
Nilai-nilai Pribadi Konselor
 Sabar, percaya diri, terbuka
 Ikhlas dan rela membantu
 Sopan & menghormati
 Dapat mengendalikan diri
 Mau & mudah memahami
 Bersifat mendidik
 Rasa tanggung jawab
 Penampilan profesional
HOW TO APPLY IT WELL?...
• MENGUASAI TEKNIK KONSELING
YANG BAIK DAN BENAR
Example of Patient Counseling in
Community Pharmacy...!
Tahapan Konseling
1. Pembukaan/Perkenalan
• Tujuan : Pendekatan dan membangun kepercayaan
• Tahapan:
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan konseling
 Memberitahu berapa lama sesi konseling
2. Penilaian Awal
• Tujuan : Menilai pengetahuan pasien dan kebutuhan
informasi (mengumpulkan informasi dan indentifikasi
masalah pasien)
• Perhatikan..!
 Pasien baru
 Peresepan baru
• Tehnik : Prime Questions
3. Pemberian Informasi
• Tujuan: Mendorong perubahan sikap/perilaku agar
memahami dan mengikuti regimen terapi dengan benar.
• Tehnik : Show & Tell
Perhatikan!!!
• Bahasa verbal dan
• Non-verbal:
 Kontak mata
 Ekspresi wajah
 Tunjukkan perhatian
 Dengarkan keterangan pasien
 Intonasi suara selalu menenangkan bukan
menyalahkan
 Penampilan profesional
Materi Konseling
• Nama dan kandungan zat aktif obat
• Kegunaan/manfaat obat
• Aturan penggunaan/cara penggunaan obat
• Kekuatan obat/dosis rejimen ( dosis, interval, lama
penggunaan obat)
• Efek samping obat
• Interaksi obat
• Motivasi kepatuhan
• Cara penyimpanan & pembuangan sisa obat.
4. Penutup/Verifikasi
• Tujuan : Untuk memastikan apakah pasien memahami
informasi yang sudah disampaikan
• Mengulang pernyataan dan mempertegas hal-hal
penting
• Tehnik : fill in the gap
5. Follow-up
• Tujuan : Mengikuti perkembangan pasien dan Monitoring
keberhasilan pengobatan
• Tehnik :
 Pencatatan PMR (dokumentasi kegiatan dan topik
koseling)
 Komunikasi melalui telepon
 Home Care
Prioritas Sasaran Konseling
1. Pasien dengan kondisi penyakit tertentu/terapi jangka
panjang (TBC, DM, dll).
2. Pasien yang menerima obat-obat tertentu (obat indeks
terapi sempit, obat dgn instruksi khusus, memerlukan
tehnik khusus, perhatian khusus).
3. Pasien dgn populasi khusus (Geriatri & Pediatri, dll).
4. Pasien yang mpy riwayat kepatuhan rendah.
Kepatuhan...?
Penyebab Tidak Patuh:
• Banyaknya jenis obat
• Kompleksitas regimen
• Penyimpanan khusus
• Mempengaruhi gaya hidup pasien:
Waktu makan
Waktu untuk menyiapkan
Harus disembunyikan dari orang lain
Kepatuhan...?
• Komunikasi yang buruk dengan Nakes
• Depresi
• Pesimisme
• Tingkat stres psikologis yang tinggi
• Ketaatan semakin memburuk seiring dengan waktu
Alasan Tidak Patuh:
• Lupa
• Perubahan rutinitas harian
• Terlalu sibuk
• Bepergian/jauh dari rumah
• Ketiduran
• Baru saja makan
• Tidak ada makanan (untuk dikonsumsi bersama obat)
• Tak ada obat (kehabisan)
• Biaya
• Ukuran tablet
• Rasa
• Menghindari efek samping
• Obat dirasa tidak membantu
Cara Mendeteksi Kepatuhan
a. menghitung waktu pengulangan refill obat.
b. menghitung jumlah obat yg tersisa pada saat
pengulangan refill obat.
c. wawancara pemahaman pasien tentang cara
penggunaan obat (dosis, cara minum obat, waktu
minum obat, dll)
d. menanyakan kpd pasien apakah gejala yg timbul
berkurang atau apakah ada perbaikan kondisi dr
sebelumnya.
PATIENT COUNSELING EVENTS (PCE) /
PATIENT COUNSELING COMPETITION (PCC)

• PCE = Lomba Konseling

• Kompetisi PCE = kompetisi perorangan yang menilai


kecakapan dari setiap peserta dalam memberikan
konseling

• Ditujukan untuk mahasiswa/i S1 Farmasi dan diadakan


untuk memfasilitasi mahasiswa farmasi dalam
mengembangkan kemampuan konseling (mampu
berkomunikasi dan memberikan informasi obat).
PCE pada PharmFest UI Nov, 2019
PATIENT COUNSELING
TRAINING (PCT)

PCC wilayah ISMAFARSI


Joglosepur (UGM, USD, UAD,
dll)

PCC BEMF Farmasi Univ.


Jember
PATIENT COUNSELING
TRAINING

• PELATIHAN KONSELING HIMPUNAN


FARMASI UNPAK…???

Anda mungkin juga menyukai