Anda di halaman 1dari 42

A.

RESEP ASLI
B. KELENGKAPAN RESEP

INSCRIPTIO

INVOCATIO

PRESCRIPTIO

SIGNATURA

SUBSCRIPTIO

Keterangan:
a. INSCRIPTIO
- Nama dokter : dr. Siska
- SIK : SIK No.014/DU/2020
- Alamat : Jl. Soekarno Hatta KM 9
- No. telepon : 0451-123456
- Tanggal : Palu, april 2022
- Nomor : 33

b. INVOCATIO
- R/(recipe) : ambillah

c. PRESCRIPTIO
- Nama obat : Ampicillin, Mentholum, oleum cocos, pgs
- Komposisi obat : - Ampicillin 125 mg
- Menthollum 0,6
- Oleum cocos 9
- PGS 1 %
- Aquadest : air suling
- ad 100 mL : hingga 100 mL
- m.f (misce fac) : campur dan buatlah
- emulsum : emulsi

d. SIGNATURA
- S (signa) : tandai
- u (usum) : pemakaian
- e (externum) : luar

e. SUBSCRIPTIO
- Pro : Eko
- Alamat : Jl. Terus
- BB : 46 Kg
- Umur : 13 Tahun

C. OTT
--

D. RESEP STANDAR
--
E. URAIAN BAHAN
1. Ampicillin (FI Edisi VI, 2020 :137)

Nama Resmi : AMPISILIN


Nama Lain : Ampicillin
RM/BM : C16H19N3O4S / 349,41
Rumus :
struktur

Pemerian : serbuk hablur putih, praktis tidak berbau


Kelarutan : sukar larut dalam air dan dalam methanol, tidak larut
dalam benzon, dalam karbon tetraklorida dan
dalam kloroform
Khasiat : Antibiotikum
Kegunaan : Zat aktif
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan : Ampicillin berbentuk anhidrat atau terhidrat,
kadar mengandung tidak kurang dari 900 µg dan tidak lebih
dari 1.050 µg per mg. C16H19N3O4S dihitung
terhadap zat kering
2. MENTHOLUM (FI Edisi IV, 1995:529)

Nama Resmi : MENTHOLUM


Nama Lain : Mentol
RM/BM : C16H2O / 156,27
Rumus struktur :

Pemerian : hablur heksagonal atau serbuk hablur , tidak


berwarna biasanya berbentuk jarum atau massa yang
melebar; bau enak seperti minyak permen.
Kelarutan : sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam
etanol, dalam kloroform, dalam eter dan dalam
heksana, mudah larut dalam asam asetat glasial,
dalam minyak miacral dan dalam minyak lemak
dan dalam minyak atsiri
Khasiat : Koringen, antiiritan
Kegunaan : Koringen, antiiritan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu
kamar terkendali
3. OLEUM COCOS (FI Edisi III, 1979 : 456)

Nama Resmi : OLEUM COCOS

Nama Lain : Minyak kelapa


RM/BM : --
Rumus struktur : --
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, atau kuning pucat, bau
khas, tidak tengik
Kelarutan : larut dalam 2 bagian etanol (95%) P. pada suhu 60º
C, sangat mudah larut dalam kloroform P dan dalam
eter P
Khasiat : zat tambahan
Kegunaan : zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk
4. PGS (FI Edisi IV, 1945 :718)

Nama Resmi : PULVIS GUMMI ACACIA


Nama Lain : Serbuk Gom Arab
RM/BM : --
Rumus struktur : --
Pemerian : serbuk putih atau putih kekuningan tidak berbau
Kelarutan : larut hampir sempurna dalam air, tetapi sangat
lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman dalam
jumlah sedikt
Khasiat : zat tambahan
Kegunaan : zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Alkohol (FI Edisi VI, 2020 : 537-538)

Nama Resmi : ETANOL


Nama Lain : Alcohol
RM/BM : C2H6O / 46,07
Rumus struktur :

(Pubchem,2022)
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna; bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah.
Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan
mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar.
Kelarutan : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna; bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah.
Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan
mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar.
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Pembersih lumpang dan alu
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api
Persyaratan : Mengandung tidak kurang dari 92,3% b/b dan tidak
kadar lebih dari 93,8% b/b, setara dengan tidak kurang dari
94,9% v/v dan tidak lebih dari 96,0% v/v, C2H6O,
pada suhu 15,560
6. Aquadest (FI Edisi III, 1979:96)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA


Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02
Rumus struktur :

(Pubchem,2022)
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Kelarutan : -
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
F. URAIAN OBAT
1. Ampicillin (Mims, 2022)

IIndikasi : Infeksi saluran pernafasan bronkopneumonia, otitis


media, infeksi saluran kemih.
Dosis : Dewasa dan anak berat 20 kg : Sehari 3-4 x 250-500
mg. Anak BB<20 kg: 50-100 mg/kg BB tiap 6 jam.
Diberi 1 jam sebelum makan.
Mekanisme : Menghambat pertumbuhan dan reproduksi bakteri
kerja dengan menginterupsi sintesis dinding sel bakteri
sehingga terjadi lisis dan kematian sel.
Efek Samping : Urtikaria, mual, muntah, dan diare. Pseudomembran
colitis, anemia, trombositopenia, eosinophilia,
leukopenia, dan agranulositosis.
Interaksi obat : Penggunaan bersama allopurinol meningkatkan reaksi
hipersensitivitas dengan probehesid dapat
meningkatkan kadar ampisilin.
Golongan : Penisilin
obat
G. PERHITUNGAN RESEP
1. Ampicillin 125 mg
125mg
Perhitungan bahan ¿ = 0,25 tablet
500mg

2. Mentholum 0,6 g = 600 mg

3. Oleum cocos = 9 ml

1
4. PGS 1% = x 100 = 1 gr
100

5. Aquadest ad 100 ml = 100 ml – (0,125 ml + 0,6 ml + 1 ml + 9 ml)


= 100 ml – 10,725 ml
= 89, 275 ml
H. ALAT DAM BAHAN
H.1 ALAT
1. Lumpang dan alu
2. Timbangan
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur
5. Batang pengaduk
6. Sudip
7. Sendok Tanduk
8. Lap kasar dan halus
9. Kaca Arloji

H.2 BAHAN
1. Ampicilin
2. Mentholum
3. Oleum Cocos
4. PGS
5. Aquadest
6. Alkohol
7. Kapas
8. Etiket
9. Kertas Perkamen
10. Botol
11. Masker
I. CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumpang dan alu dengan kapas beralkohol
3. Disetarakan timbangan
4. Dikalibrasi botol 100 ml
5. Ditimbang dan diukur bahan yang akan digunakan yaitu Ampicillin
0,125 gr, mentholum 0,6 gr, oleum cocos 9 ml, PGS 1 gr, air corpus
1,5 ml, dan aquadest 89,275 ml
6. Dimasukkan air corpus kedalam lumpang, lalu tambahkan sedikit
demi sedikit PGS, lalu gerus sampai terbentuk mucilago
7. Dimasukkan Ampicilin 0,125 g kedalam lumpang lalu gerus hingga
mencair dan homogen
8. Dimasukkan Oleum Cocos 9 ml kedalam lumpang, lalu gerus ad
homogen.
9. Dikeluarkan semua bahan, lalu masukkan kedalam botol
10. Ditambahkan Aquadest sampai batas kalibrasi, lalu kocok
11. Diberikan etiket biru untuk pemakaian luar
J. ETIKET
APOTEK CERIA
JL. Imam Bonjol No. 52
APA : Noer Amiirah F, S.Farm.Apt
SIPA: G 701 21 027
NO. 33 Tgl. 22/ 04/ 2022
NAMA : Eko

Oleskan secukupnya
Kocok dahulu

SEMOGA CEPAT SEMBUH


K. PEMBAHASAN
Ada beberapa definisi emulsi diantaranya : menurut FI, emulsi adalah sediaan
yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan
pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi ataupun surfaktan yang cocok.
sedangkan menurut formularium nasional, emulsi adalah sediaan berupa
campuran terdiri dari dua fase cairan dalam system disperse fase cairan yang
satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya
dimantapkan oleh zat pengemulsi ( Hisprastin,2018).

adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan emulsi kali ini yaitu
alat berupa lumpang dan alu, lap kasar, lap halus, sudip, sendok tanduk,
neraca ohaus, gelas ukur, dan juga kertas perkamen. adapun bahan yang
digunakan ada ampicillin sebagai bahan aktif yang ada pada resep ini,
mentholum, dan oleum cocos, PGS, Aquades, alcohol, kapas, etiket, masker,
handscoon, dan tidak lupa botol kaca sebagai wadah obat ampicillin yang
digunakan sebanyak 0,125 g, mentholum 0,6 g, oleum cocos 9 ml, PGS Q g,
serta aquadest secukupnya hingga cukup 100 ml.

carak erja pada pembuatan emulsi untuk resep ini yaitu lamngkah pertama
diisiapkan alat dan bahan, lalu dibersihkan lumpang dan alu dengan kapas
beralkohol. Disetarakan timbangan yang juga dikalibrasi botol 100 ml.
langkah berikutnya ditimbang dan diukur bahan yang akan digunakan yaitu
Ampicillin 0,125 gr, mentholum 0,6 gr, oleum cocos 9 ml, PGS 1 gr, air
corpus 1,5 ml, dan aquadest 89,275 ml. kemudian dimasukkan air corpus
kedalam lumpang, lalu tambahkan sedikit demi sedikit PGS lalu digerus
hingga homogen. Namun, pada percobaan kali ini di lab kita mengganti PGS
menjadi tragacant yang keduanya sama- sama bekerja sebagai emulgator, lalu
gerus sampai terbentuk mucilago. dimasukkan Ampicilin 0,12 g kedalam
lumpang lalu tetesi dengan 2-3 tetes alkohol gerus hingga mencair dan
homogen. dimasukkan Oleum Cocos 9 ml kedalam lumpang, lalu gerus
hingga homogen.oleum cocos disini sebagai minyak yang digunakan pada
emulsi kal iini. seperti yang kita ketahui saat membuat sediaan emulsi akan
melewti dua fase yaitu fase minyak dan fase air. kemdian setelah bahan-bahan
serta oleum cocos dimasukkan kita gerus hingga benar- benar tercampur
hingga bentuknya mengental. seteah melewati fase minyak kemudian
dimasukkan aquades sedikit demi sedikit sambil digerus sampai fase minyak
dan air benar-benar tercampur dan terbentuk emulsi. langkah selanjutnya
dikeluarkan semua bahan, lalu masukkan kedalam botol. di mana
ditambahkan , serta terakhir diberikan etiket biru untuk pemakaian luar.

berdasarkan tipenya emulsi dibagi menjadi empat yaitu oil in water (O/W)
yang dimana fasae minyak terdispersi sebagai tetesan dalam keseluruhan fase
luar air. Water in oil (W/o) yang dimana fase air terdispersi sebagai tetesan
dalam fase minyak. oil in water in oil (o/w/o) yang dimana tetesan minyak
yang terdispersi dalam tetesan air yang kemudian terdispersi dalam fase
minyak kontinyu, dan yang terakhir fase water in oil in water (w/o/w) yang
dimana fase air terdispersi dalam fase air yang mengandung polimer
kemudian membentuk emulsi air dalam minyak (w/o). emulsi yang terbentuk
kemudian ditambahkan ke fase berair kedua (mengandung surfaktan) dan
diaduk terus menerus untuk membentuk emusi (Hisprastin, 2018).

pembuatan emulsi dalam skala kecil dapat menggunakan empat metode yatu
pertama metode gom kering atau juga dikenal sebagai metode 4:2:1 karena
setiap 4 bagian minyak, 2 bagian air, dan 1 bagian emulgator ditambahkan
dalam pembuatan emulsi. emulsifying agent dicampurkan ke dalam minyak
sebelum ditambahkan air, kedua metode gom basah memiliki proporsi sama
untuk minyak. air dan gom yang digunakan dalam metode ini, tetapi urutan
pencampurannya berbeda. emulsifying agent ditambah ke dalam air untuk
membentuk mucilage, kemudian secara perlahan minyak akan tergabung
membentuk emulsi. metode botol digunakan untuk mudah menguap atau
kurang kental, dan metode tragacant sebagai emulgator secara merata
(Hisprastin, 2018).

ada beberapa teori temtamg terbentuknya emulsi yaitu teori tegangan


permukaan (surface tension), semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi
di bidang batas, semakin sulit kedua zat cair terdebut tercampur. tegangan
yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan bahan garam-garam
organic atau senyawa elektrolit. tetapi akan berkurang dengan penambahan
senyawa organic tertentu. dalam teori ini dikatakan bahwa penambahan
emulgator akan menurunkan tegangan yang terjadi pada bidang batas
sehingga kedua zat cair mudah tercampur. teori orientasi bentuk (oriented
weidge) teori ini nmenjelaskan fenomena terbentuknya emulsi berdasarkan
adanya kelarutan selektif dari bagian molekul emulgatornya, ada bagian yang
suka air da nada bagian yang suka minyak. teori film plastic, teori ini
mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antaera air dan minyak
sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase
disperse/ internal. dengan terbungkuany partikel tersebut usaha partikel yang
sejenis untuk bergabung menjadi terhalang. dengan kata lain, fase disperse
menjadi stabil. dan teori lapisan listrik rangkap, dimana jika minyak
terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan
permukaan minyak akan bermuatan sejenis. sedangkan lapisan berikutnya
akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan di depannya.
dengan demikian saeolah olah tiap partikel minyak dilindungi oleh 2 benteng
lapisan listrik yang saling berlawanan (Syamsuni,2013).

bahan- bahan yang terkandung dalam resep ini yaitu ampicillin sebagai zat
ktif, lalu ada mentholum, oleum cocos, PGS serta aquadest yang diman pada
resep ini kita membuat sediaan berupa emulsi. ampicillin digunakan untuk
mengobati infeksi saluran kemih, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan
yang disebabkan oleh kuman kuman fram positif dan negative (junaidi, 2019),
ampicillin di sini merupakan obat antibiotic dimana antibiotic adalah agen
yang digunakan untuk mencegah dan mengobati suatu infeksi bakteri (Yusuf,
2018).

mekanisme kerja ampicillin yang berinteraksi dengan DNA mikroba di mana


untuk menurunkan rantai dan struktur berikatan yang juga menyebabkan
penghambatan sintesis protein, degradasi dan kematian sel (mims,2022).

atura pakai untuk ampicillin yaitu untuk dewasa 25-560 mg tiap 6 jam, dan
untuk anak-anak 50-100 mg/kg BB tiap 6 jam diberikan setelah makan (mims,
2022). pada resep ini sebagai sediaan emulsi untuk aturan pemakaiannya
digunakan sebagai pemakaian luar.

adapun resep ini terdapat ampicillin, mentholum, oleunm cocos, PGS, serta
aquades di mana dalam bentuk sediaan emulsi diberikan sebagai pemakaian
luar. adapun obat ini bekerja sebagai antibiotic aatau sebagai antibakteri
digunakan mengobati infeksi bakteri.
L. COPY RESEP

APOTEK CERIA
JL. Imam Bonjol No. 52
APA : Noer Amiirah F, S.Farm.Apt
SIPA: G 701 21 027
Palu, 22 April 2022
SALINAN RESEP
Resep Untuk : Eko
Resep Dari : dr. Siska
Tgl Resep : Palu, Maret 2022
Tgl Pembelian : Palu, 22 April 2022
No. Resep : 33
R/
Ampicillin 125 mg
Mentholum 0,6 gr
Oleum cocos 9 gr
PGS 1%
Aquades ad 100 mL
m.f. emulsum
S.u.E
det.
Cap Apotek PCC
Tanda Tangan

Noer Amiirah F, S.Farm.Apt


A. RESEP ASLI
B. KELENGKAPAN RESEP

INSCRIPTIO

INVOCATIO

PRESCRIPTIO

SIGNATURA

SUBSCRIPTIO

Keterangan :
a. INSCRIPTIO
Nama dokter : dr. Siska
Alamat : Jl. Soekarno Hatta KM 9
SIK : SIK No. 015/DU/2022
No : 34
Tanggal : Palu, April 2022
Telepon : 0451-123456
b. INVOCATIO
R/ (Recipe) : Ambillah

c. PRESCRIPTIO
Nama obat : Oleum lecoris, metronidazole, oleum olivarum , sirup gula
Komposisi obat : - Oleum lecoris 30
- metronidazole 2
- oleum olivarum 0,1
- sirup gula 10
Aquades : air suling
ad 80 ml : hingga 80 ml
m.f (misce fac) : Campur dan buatlah
emulsa : emulsii

d. SIGNATURA
s (Signa) : Tandai
t (ter) : 3 /tiga
dd (de die) : kali sehari

e. SUBSCRIPTIO
Pro : Febby
Umur : 9 tahun
Alamat : Jl. Jalan Jo
BB : 25 kg

C. OTT
----
D. RESEP STANDAR
SS/ Sirup simplex
Komposisi = Tiap 100 ml mengandung
Saccharum album 65 mg
Methylis Parabenum 250 mg
Aqua destilata hingga 100 ml\
Penyimpanan = Dalam wadah tertutup rapat
E. URAIAN BAHAN
1. Oleum lecoris (FI Edisi III, 1979 ; 457)
Nama Resmi : OLEUM LECORIS
Nama Lain : Minyak Ikan
RM/BM : -
Rumus struktur : -
Pemerian : cairan; kuning pekat; bau khas agak manis, tidak
tengik; rasa khas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan dalam eter minyak
tanah P
Khasiat : sumber vitamin A dan vitamin D
Kegunaan : sumber vitamin A dan vitamin D
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, terlindung
dari cahaya
Persyaratan : minyak ikan adalah minyak lemak yang diperoleh
kadar dari hati segur gadus callarios l, dan spesies gadus
lainnya, dimurnikan dengan penyaringan pada 0º.
Potensi vitamin A tidak kurang 600 per gr. potensi
vitamin A tidak kurang 800 per g.
2. oleum ovariam (FI Edisi VI, 2020; 458)
Nama Resmi : OLEUM OLIVAE
Nama Lain : Minyak zaitun
RM/BM : -
Rumus struktur : -
Pemerian : cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau
lemah, tidak tengik, rasa khas pada suhu rendah,
sebagian atau seluruhnya membeku
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah larut dalam
kloroform P, dan dalam eter P dan dalam eter
minyak tanah P
Khasiat : zat tambahan
Kegunaan : zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, berisi penuh
3. SS ( Sirupus simplex) ( Fornas edisi II, 273)
a. Saccharum album ( FI edisi VI 2020:1507)
Nama Resmi : SAKAROSA
Nama Lain : Saccharose
RM/BM : C12H22O11/ 343,30
Rumus struktur :

(Pubchem,2022)
Pemerian : Hablur putih tidak berwarna massa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa manis, stabil diudara. Larutannya netral
terhadap lakmus.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air lebih mudah larut
dalam air mendidih, sukar larut dalam etanol, tidak
larut larut dalam klorofotm dan eter.
Khasiat : zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pemanis
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Persyaratan : Tidak mengandung bahan tambahan
kadar
b. Methylis parabenum ( FI edisi III, 1979: 378)
Nama Resmi : METHYLIS PARABENUM
Nama Lain : Metil paraben, nipagin
RM/BM : C8H8O3/ 152,15
Rumus struktur :

(Pubchem,2022)
Pemerian : Serbuk hablur halus, putih, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti
rasa tebal.
Kelarutan : Larut dalam 50 bagian air, 20 bagian air mendidih,
dalam 3,5 bagaian etanol (95%) p dan dalam 3
bagian aseton p, mudah larut dalam eter dan dalam
larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian
gliserol p panas dan 40 bagian minyak lemak nabati
panas.
Khasiat : zat tambahan
Kegunaan : Pengawet
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Persyaratan : Mengandung tidak kurang 99,0% dan tidak lebih
kadar dari 101,0% C8H8O3
c. Aquades ( FI edisi III, 1979: 96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02
Rumus struktur :

(Pubchem,2022)
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau; tidak
mempunyai rasa
Kelarutan : -
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
4. Alkohol (FI Edisi VI, 2020 : 537-538)

Nama Resmi : ETANOL


Nama Lain : Alcohol
RM/BM : C2H6O / 46,07
Rumus struktur :

(Pubchem,2022)
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna; bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah.
Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan
mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar.
Kelarutan : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna; bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah.
Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan
mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar.
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Pembersih lumpang dan alu
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api
Persyaratan : Mengandung tidak kurang dari 92,3% b/b dan tidak
kadar lebih dari 93,8% b/b, setara dengan tidak kurang dari
94,9% v/v dan tidak lebih dari 96,0% v/v, C2H6O,
pada suhu 15,560
F. URAIAN OBAT
1. Metronidazol (Mims, 2022)
Indikasi : Infeksi bakteri anaerobic
Dosis : Dewasa = 400 mg 8 jam dalam 24 jam sebelum
operasi diikuti dengan dosis netral pasca operasi
sampai tropical. maksimal: 4000 mg. Anak = < 40
minggu 10 mg/kg sebagai dosis tunggal sebelum
operasi.

Mekanisme : Berinteraksi dengan DNA mikroba untuk


kerja menuntaskan rantai dan struktur beriksnya yang
menyebabkan penghambatan sintesis protein,
degenerasi dan kematian sel.
Efek samping : pusing, sakit kepala, mual, muntah, hilangnya nafsu
makan, diare, sembelit, rasa pahit di mulut,
perubahan warna urine.
Interaksi obat : Keadaan bingung atas psikois akur dengan disulfitan.
dapat mempotensiasi efek anakolagen. dapat
mempertahankan kadar lithium yang meningkatkan
resiko kerusakan ginjal.
Golongan obat : Antibiotik
G. PERHITUNGAN RESEP
1. Oleum lecoris 30 ml

2. Metronidazol 2 g 200 mg

DL = 15 mg

DM = 4 g 4000 mg

 Perhitungan berdasarkan dosis


27
DL = x 15 mg = 5,35 mg
70
25
DM = x 4000 mg = 1. 428,57 mg
70

 Perhitungan resep
1 x 8 ml x 2000 mg
1xp= = 1600 mg
80 ml
3 x n = 3 x 1600 mg = 4.800 mg
 Persentase
perhitungan resep
% DM = x 100%
DM
4. 800 mg
= x 100% = 336,0 % (OD)
1.428,57 mg
 Perhitungan bahan
200 mg
Metronidazol = = 4 tablet = 4 x 500 mg = 2000 mg = 2 g
500 mg

3. Oleum ulivarum 0,1 ml

4. sirup gula 10 ml
- saccharum album 65 mg
65 g
= x 10 ml = 6,5 g
100 ml

- methylis parabenum 250 mg


250 mg
= x 10 ml = 25 mg
100 ml
- aquadest = 10 ml
5. PGS q.s
-oleum lecoris
PGA = 30 % X 30 ml = 9 ml
9 ml
= = 9 gram
1 g /ml
-oleum olivarium
PGA = ½ x 0,1 ml = 0,85 ml
0,05 ml
= = 0,05 g
1 g /ml
Total PGA = 9 gram + 0,05 gram
= 9, 05 gram
Air corpus = 1,5 x 4,05 gram
13,575 gram
= = 13,575 ml
1 ml/ gram

6. Aquades ad 80 ml = 80 – (30 ml + 2 ml + 0,1 ml + 10 ml + 13,575 ml)


= 80 – 55, 675 ml
= 24, 325 ml
H. ALAT DAN BAHAN
H.1 ALAT
1. Lumpang dan alu
2. Timbangan
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur
5. Batang pengaduk
6. Sudip
7. Sendok Tanduk
8. Lap kasar dan halus

H.2 BAHAN
1. Oleum lecoris
2. Metronidazol
3. Oleum olivarum
4. Sirup gula
5. PGA
6. Aquadest
7. Alkohol
8. Kapas
9. Etiket
10. Kertas Perkamen
11. Botol
12. Masker
I. CARA KERJA
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan lumpang dan alu dengan kapas beralkohol
3. Disetarakan timbangan
4. Dikalibrasi botol 80 ml
5. Ditimbang dan diukur bahan yang akan digunakan yaitu oleum lecoris 30
ml, metronidazole 4 tablet/2 gram, oleum olivarum 0,1 ml, sirup gula 10
ml, PGA sebanyak 9,05 gram, dan aquades 24,325 ml, dan air corpus
13,575 ml
6. Dimasukkan PGA 9,05 gram ke dalam lumpang, dan air corpus sebanyak
13,575 ml, digerus hingga tercampur
7. Dimasukkan metronidazole sebanyak 2 gram, gerus hingga homogen
8. Ditambahkan oleum lecoris 30 ml, gerus hingga homogen
9. Dimasukkan Oleum olivarum 0,1 ml lalu gerus hingga homogen.
10. Dimasukkan sirup gula sebanyak 10 ml, aduk hingga homogen
11. Dimasukkan kedalam botol
12. Ditambahkan Aquadest sampai batas kalibrasi, lalu kocok
13. Diberikan etiket biru untuk pemakaian luar
APOTEK CERIA
JL. Imam Bonjol No. 52
APA : Noer Amiirah F, S.Farm.Apt
SIPA: G 701 21 027
J. NO. 34 Tgl. 22/ 04/ 2022 ETIKET
NAMA : Febby
Sendok teh 6 jam
Sendok makan 8 jam
Sendok bubur 12 jam
Tiap ml 24 jam

3 x sehari 1

Pagi/Siang/Malam

“kocok dahulu”

SEBELUM MAKAN/SESUDAH MAKAN

SEMOGA CEPAT SEMBUH


K. PEMBAHASAN
Ada beberapa definisi emulsi diantaranya : menurut FI, emulsi adalah sediaan
yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan
pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi ataupun surfaktan yang cocok.
sedangkan menurut formularium nasional, emulsi adalah sediaan berupa
campuran terdiri dari dua fase cairan dalam system disperse fase cairan yang
satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya
dimantapkan oleh zat pengemulsi ( Hisprastin,2018).

adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan emulsi kali ini yaitu
alat berupa lumpang dan alu, lap kasar, lap halus, sudip, sendok tanduk,
neraca ohaus, gelas ukur, dan juga kertas perkamen. adapun bahan yang
digunakan ada ampicillin sebagai bahan aktif yang ada pada resep ini, oleum
lecoris 30 ml, metronidazole 2 gr, oleum olivarum 0,1 ml, sirup gula 10 ml,
PGA sebanyak 9,05 gr, dan aquades 24,325 ml, sesrta air corpus 13, 575 ml,
alcohol, kapas, etiket, masker, handscoon, dan tidak lupa botol kaca sebagai
wadah obat.

cara kerja pada resep ini yaitu pertama disiapkan alat dan bahan, lalu
dibersihkan lumpang dan alu dengan kapas beralkohol. tidak lupa disetarakan
timbangan dan kalibrasi botol 80 ml. hal selanjutnya ditimbang dan diukur
bahan yang akan digunakan yaitu oleum lecoris 30 ml, metronidazole 4
tablet/2 gram, oleum olivarum 0,1 ml, sirup gula 10 ml, PGA sebanyak 9,05
gram, dan aquades 24,325 ml, dan air corpus 13,575 ml. kemudian
dimasukkan PGA 9,05 gram ke dalam lumpang, dan air corpus sebanyak
13,575 ml, digerus hingga tercampur, yang dilanjut dimasukkan
metronidazole sebanyak 2 gram, gerus hingga homogen. selanjutnya
ditambahkan oleum lecoris 30 ml, gerus hingga homogen, dimasukkan Oleum
olivarum 0,1 ml lalu gerus hingga homogen. dan bahan terakhir dimasukkan
yaitu ssirup gula sebanyak 10 ml, aduk hingga homogen . setelah sediaan
terbentuk dimasukkan kedalam botol yang kemudian ditambahkan Aquadest
sampai batas kalibrasi, serta tidak lupa memberikan etiket biru untuk
pemakaian luar.

berdasarkan tipenya emulsi dibagi menjadi empat yaitu oil in water (O/W)
yang dimana fasae minyak terdispersi sebagai tetesan dalam keseluruhan fase
luar air. Water in oil (W/o) yang dimana fase air terdispersi sebagai tetesan
dalam fase minyak. oil in water in oil (o/w/o) yang dimana tetesan minyak
yang terdispersi dalam tetesan air yang kemudian terdispersi dalam fase
minyak kontinyu, dan yang terakhir fase water in oil in water (w/o/w) yang
dimana fase air terdispersi dalam fase air yang mengandung polimer
kemudian membentuk emulsi air dalam minyak (w/o). emulsi yang terbentuk
kemudian ditambahkan ke fase berair kedua (mengandung surfaktan) dan
diaduk terus menerus untuk membentuk emusi (Hisprastin, 2018).

pembuatan emulsi dalam skala kecil dapat menggunakan empat metode yatu
pertama metode gom kering atau juga dikenal sebagai metode 4:2:1 karena
setiap 4 bagian minyak, 2 bagian air, dan 1 bagian emulgator ditambahkan
dalam pembuatan emulsi. emulsifying agent dicampurkan ke dalam minyak
sebelum ditambahkan air, kedua metode gom basah memiliki proporsi sama
untuk minyak. air dan gom yang digunakan dalam metode ini, tetapi urutan
pencampurannya berbeda. emulsifying agent ditambah ke dalam air untuk
membentuk mucilage, kemudian secara perlahan minyak akan tergabung
membentuk emulsi. metode botol digunakan untuk mudah menguap atau
kurang kental, dan metode tragacant sebagai emulgator secara merata
(Hisprastin, 2018).

ada beberapa teori temtamg terbentuknya emulsi yaitu teori tegangan


permukaan (surface tension), semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi
di bidang batas, semakin sulit kedua zat cair terdebut tercampur. tegangan
yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan bahan garam-garam
organic atau senyawa elektrolit. tetapi akan berkurang dengan penambahan
senyawa organic tertentu. dalam teori ini dikatakan bahwa penambahan
emulgator akan menurunkan tegangan yang terjadi pada bidang batas
sehingga kedua zat cair mudah tercampur. teori orientasi bentuk (oriented
weidge) teori ini nmenjelaskan fenomena terbentuknya emulsi berdasarkan
adanya kelarutan selektif dari bagian molekul emulgatornya, ada bagian yang
suka air da nada bagian yang suka minyak. teori film plastic, teori ini
mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antaera air dan minyak
sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase
disperse/ internal. dengan terbungkuany partikel tersebut usaha partikel yang
sejenis untuk bergabung menjadi terhalang. dengan kata lain, fase disperse
menjadi stabil. dan teori lapisan listrik rangkap, dimana jika minyak
terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan
permukaan minyak akan bermuatan sejenis. sedangkan lapisan berikutnya
akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan di depannya.
dengan demikian saeolah olah tiap partikel minyak dilindungi oleh 2 benteng
lapisan listrik yang saling berlawanan (Syamsuni,2013).

bahan- bahan yang digunakan dan yang tekandung pada resep ini yaitu ada
oleum lecoris, metronidazole, oleum olivarum, sirup gula, dan aquadest yang
dimana pada resep ini kita membuat sediaan dalam bentuk emulsi.
Metronidazol digunakan untuk sebagai bahan aktif yang mengobati infeksi
bakteri anaerobic (mims,2022)
Mekanisme kerja dari obat metronidazole ini yaitu berinteraksi dengan DNA
mikroba untuk memutuskan untai dan struktur helika yang menyebabkan
penghambatan sintesis protein, degradasi kematian sel ( mims,2022).

Aturan pakai pada untuk metronidazole ini yaitu dewasa : 200mg , 3 kali
sehari , Anak: (1-3 tahun) 50 mg , 3 kali sehari , Anak 7-10 tahun) 100mg 3 x
sehari ( mims, 2022). adapun pada resep ini sebagai sediaan emulsi yang
autan pakainya diminum 3 kali sehari sendok bubur tiap 8 jam.

adapun pada resep ini terdapat oleum lecoris, metronidazole, oleum olivarum,
sirup gula serta aquades dimana dalam sediaan emulsi diberikan sebagai
pemakaian dalam, adapun obat ini bekerja sebagai obat infeksi bakteri yang
bekerja berinteraksi dengan DNA mikroba untuk memutuskan untai dan
struktur helika yang menyebabkan penghambatan sintesis protein, degradasi
kematian sel.
L. COPY RESEP

APOTEK CERIA
JL. Imam Bonjol No. 52
APA : Noer Amiirah F, S.Farm.Apt
SIPA: G 701 21 027
Palu, 22 April 2022
SALINAN RESEP
Resep Untuk : Febby
Resep Dari : dr. Siska
Tgl Resep : Palu, Maret 2022
Tgl Pembelian : Palu, 22 April 2022
No. Resep : 34
R/
Oleum lecoris 30
metronidazole 2
oleum olivarum 0,1
sirup gula 10
Aquades ad 80 ml :
m.f emulsa
S. tdd. cp. 1
det.
Cap Apotek PCC
Tanda Tangan
Noer Amiirah F, S.Farm.Apt

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Depkes RI. (2020). Farmakope Indonesia Edisi VI. Jakarta : Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.

Hisprastin, Y.R (2018). Review: Perbedaan emulsi dan mikroemulsi pada minyak
nabati. Jurnal Farmaka Suplemen, 16 (1), hal 133-140.

Junaidi, D.I (2019). Panduan obat dan suplemen Indonesia. Yogyakarta : Rapha
Publishing

Mims (2022). Diakses pada tanggal 22 Maret 21.30 WITA

Pubchem (2022). Diakses pada tanggal 22 Maret 23.00 WITA

Syamsuni (2013). Ilmu resep. Yogyakarta: Buku Kedokteran EGC


Yusuf F.W.N (2018). Gambaran Pengethuan bidan dalam pemberian antibiotic di
puskesmas Desa Rossoan Kecamatan Endrekang Kabupaten Enrekang. Karya
Tulis Ilmiah. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai